Pengikut

Jumat, 31 Maret 2017

Kajian Tokoh - BAQI BIN MAKHLAD AL QURTHUBI

BAQI BIN MAKHLAD AL QURTUBI 

By : Ustad Asep Sobari 



Sebenarnya ada 1000 orang lebih sejarawan yang membahas peradapan muslim di Andalusia ( selama kurang lebih 300 tahun) salah satunya adalah Baqi bin Makhlad Al Qurtubi

Karya dari iman safi'i hampir saat ini banyak yang musnah, hanya sedikit saja yang terselamatkan. Sejarah imam safi'i telah banyak di informasikan melalui buku dan media online. Beliau tidak diragukan lagi kemampuannya sebagai pakar fiqih  

Tafsir al Qurtubhi adalah tafsir yang diterbitkan dikota libanon oleh seorang ulama fiqih dari Andalusia Spanyol.  Dalam tafsirnya menjelaskan asbabun nuzul (sebab terunnya) ayat tersebut, perbedaan bacaan dan tata bahasa dan periwayatan hadist terhadap ayat tersebut, mengambil pendapat para ulama salaf dan fuqaha, mengadopsi pendapat ahli tafsir sebelumnya. Dalam sejarah Al Quran, Al Hadist dan pendapat para ulama memperngaruhi perkembangan sains / ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah Baqi bin Makhlad Al Qurtubi 

Abu abdurrohman baqi bin makhlad bin yazid al-andalusi al-qurthubi adalah nama aslinya tapi beliau lebih dikenal dengan " Baqi bin Makhlad Al Qurtubi

kalau mendengar ada " Al Andalusi Al qurtubi " berarti ini adalah gelar untuk imam, ahli hadis, alim dan seorang mufassir (penafsir) Al Quran dari Andalusia Spanyol.

Lahir di Cordoba tahun 201H(816M) pada bulan Ramadhan

Imam Baqi bin Makhlad AL qurtubi adalah merupakan sejarawan yang memiliki andil besar dalam peradapan islam di spanyol, serta beliau terkenal dengan sepak terjang dan pemikirannya yang merupakan fonadasi utama dalam peradapan islam di spanyol.

Selama ini dimedia online belum ada yang membahas mengenai sumbangan terbesar yang telah diberikan pada dunia islam di Andalusia. 

Dibuku buku yang telah beredar telah banyak membahas :
  1. Guru besar di Andalusia
  2. Peran ulama di Andalusia
  3. Sejarah islam di Andalusia  

Ilmu adalah sesuatu yang sangat penting untuk sosok seperti imam Baqi bin Mukhlad, Sehingga beliau menjadi terkenal karena semangatnya menuntut ilmu. Beliau terkenal karena telah melakukan rihlah dengan berjalan kaki dari Mesir ke syam dan dari Hijaz(sekitar Mekkah) ke Baghdad (Irak) demi menuntut ilmu agama.
  

Dalam perjalanan menuntut ilmu beliau memiliki beberapa guru dan murid, diantaranya

Memiliki Guru (208 ulama) : jumlah guru yang dimiliki imam baqi lebih dari itu hanya saja angka itu dipergunakan untuk guru beliau yang terkenal, salah satu diantaranya seperti :  
  1. Abu Bakar bin Abi Syaibah
  2. Khalifah bin Khayyat
  3. Ahmad bin Hanbal
  4. Ibrahim bin Khalid Al Kalbi (Abu Tsaur)
  5. Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi
  6. Suhnun bin Sa'id
  7. Muhammad bin Basysyar (Bundar)  
Selama periode kebangkitan sejak jaman Al qozali hingga Shalahudin Al Ayyubi merupakan gerakan ghazwul fikri. Tetapi pada periode imam baqi ini beliau berguru dengan ulama fiqih dan hadist ( dimana belum ada perbedaan antara fiqih dan hadist secara signifikan ). Sehingga guru guru beliau bisa saja memiliki spesifikasi tersendiri antara fiqih/hadist

Baqi bin Makhlad Al Qurtubi merupakan ulama fiqih/hadist 

Memiliki Murid
  1. Ahmad bin baqi 
  2. Ahmad bin khalid bin yasid
  3. Aslam bin abdul aziz al qodhi
  4. Ayyub bin sulaiman Al Marri
  5. Hassan bin Sa'ad bin razin al barbari
  6. Abdullah bin yunus al muradi
  7. Abdul wahid bin hamdun   
Wafat : Cordoba 276 H 


Imam Baqi menuntut ilmu dari Magrib hingga Masyriq 


Pengertian magrib dihubungkan dengan tempat yang berada di barat, sedangkan masyriq adalah tempat yang berada di timur. Perjalanan menuntut ilmu (rihlah) ini dibagi menjadi :  
  1. Periode Pertama : 224-244H ( selama 20 tahun) mulai usia 23 tahun
  2. Periode Kedua : 14 tahun dimasa akhir hayatnya  

Periode pertama - Perjalanan menuntut ilmu Baqi bin Makhlad 

Sebelum keluar dari Andalusia beliau sudah terlebih dahulu menuntut ilmu di Andalusia. Ketika mencari ilmu keluar dari Andalusia dia bukanlah sosok yang kaya raya. Sebagian pencari ilmu itu kaya raya (hampir para ulama menggadaikan hartanya untuk membiayai pendidikannya, untuk membeli buku, atau dapat mengikuti gurunya kemanapun untuk mendapatkan ilmu dari gurunya) 

Tapi tak banyak para penuntut ilmu tidak memiliki banyak harta, tapi ia berkeinginan untuk memperkaya ilmunya dengan cara apapun. 

Baqi bin Makhlad selama 20 tahun menuntut ilmu sejak 23 tahun usianya. Beliau memiliki fisik yang kuat sehingga gemar berjalan kaki. Salah satu muridnya bersaksi bahwa beliau lebih sering jalan kaki dari pada naik kendaraan dalam menuntut ilmu. Dalam perjalanan mencari ilmu ketika ia kehabisan bekal ia memakan apa saja yang bisa ia makan (tanpa harus menjadi pengemis)
  

Periode kedua - Perjalanan menuntut ilmu Baqi bin Makhlad 

Beliau lahir 201H dan wafat 276 H umurnya sekitar 75 tahun, beliau pergi rihlah ke dua  pada 14 tahun dimasa akhir hayatnya yakni sekitar usia 61 tahun. 


Daerah  yang disinggahi oleh Baqi bin Makhlad untuk menuntut Ilmu  
(menurut Adz Dzahabi, Syiar A'lam)  
  1. Andalusia
  2. Maroko 
  3. Qayrwan (Tunisia) 
  4. Mesir
  5. Syam 
  6. Hijaz (jedah)
  7. Hulwan (Iran)  
  8. Bashrah (Iraq) 
  9. Kufah (Iraq)
  10. Baghdad (Iraq)  
Beliau menjelajah berbagai daerah untuk berguru kepada ulama hadist/fiqih. Tetapi jika musim haji tiba beliau pergi ke mekkah untuk berhajj dan menuntut ilmu. (Yaqut Al Hamawi, Mu'jam Al Udaba)  

Begitulah kebiasaannya setiap tahun dalam dua kali petualangannya. 


Perawakan Baqi bin Makhlad  


Baqi bin Makhlad menurut Abu Abdul Malik Al Qurtubhi :

Sosok laki-laki dengan perawakan tinggi besar, berbadan kuat, dan punya daya tahan tubuh yang sangat hebat untuk berjalan kaki. Dia tidak pernah menggunakan kendaraan baik selama menuntut ilmu atau dalam aktivitas kesehariannya. Berkali kali ia jalan dari cordoba ke selvia (300 km) , dia pernah menghantarkan orang yang dizalimi para penguasa dengan berjalan kaki.

Semasa belajar, Baqi bin Makhlad adalah seorang yang penyabar dan penyantun. Meskipun ia tidak memiliki apa apa selama menempuh perjalanannya menuntut ilmu, Dia gemar menyumbangkan apa yang ia miliki untuk orang miskin yang dia temui. Bahkan sesekali ia menjual baju dan celananya untuk membeli kertas untuk dipakai buat belajar 


Pujian Para Ulama 

Dengan keilmuannya dan kepribadiannya banyak ulama yang memuji dirinya. Beberapa Ulama yang memujinya, seperti : 
  1. Ahmad bin Muhammad bin Abdul Barr Al Qurtubhi : Baqi bin Makhlad adalah seorang tokoh utama, orang soleh, ahli puasa, ahli ibadah, tanpa tanding dimasanya dan nomer satu di negerinya 
  2. Adz Dzahabi : Baqi bin Makhlad adalah seorang ulama terkemuka, mujtahid, saleh, robbany, tulus, penuh iklas, ahli ilmu dan amal nomer satu, tanpa tanding, tidak ada yang mengungguli, berfatwa dengan atsar, tidak bertaklid kepada siapapun
  3. Ibnu Al Imad : Baqi bin Makhlad adalah seorang ulama terkemuka, hafidz, ulama hebat, ahli fiqih, ahli solat malam, berintegritas tinggi, tanpa tanding  
AQasim bin Ashbagh (Murid ulama Ibnu Wadhdhah) berkata : 

"Ketika aku meninggalkan Andalusia untuk berpetualang, aku tidak belajar kepada Baqi, tetapi sesampainya aku di Iraq dan sejumlah negeri, Aku mendengar banyak sekali pujian tentang dirinya. Aku pun menyesal tidak pernah belajar dengannya. Setelah kembali nanti ke Andalusia aku akan belajar dengannya dan meriwayatkan semua hadistnya. Tetapi kami kemudaian menerima kabar duka kematiannya saat kami baru tiba di Tripoli ( Yaqut Al Hanawi, Mu'jam AL Udaba')   



Latar Belakang Andalausia


1. Latar Belakang Andalusia dari Aspek Politik 

Baqi bin Makhlad hidup dimasa 5 penguasa, semenjak pimpinan : 

  • Al Hakam  I bin Hisyam (Ar Radhi) : 190H - 206H (Masa Pemerintahan 26 tahun)
  • Abdurahman II bin Al Hakam : 206H - 238H (Masa Pemerintahan 31 tahun)
  • Muhammad I bin Abdurahman II : 238H - 273 H (Masa Pemerintahan 34 tahun)
  • Al Mudzir bin Muhammad I : 273H - 275 H (Masa Pemerintahan 2 tahun)
  • Abdullah bin Muhammad I : 275H - 300H (Masa Pemerintahan 25 tahun) 
Dimana masa sebelumnya dipimpin oleh 2 penguasa :  
  • Abdurahman I (Ad Dakhil) : 138H - 172H (Masa Pemerintahan 33 tahun)
  • Hisyam I bin Abdurahman : 172H - 180H (Masa Pemerintahan 17 tahun) 

Fase Politik di Andalusia


1. Masa Abdurahman Ad Dakhil 

Pada waktu Bani Umayah (661-750M) yang berpusat di Damaskus jatuh pada tahun 132 H (750M) dan Kekalifahan digantikan dengan Bani Abbasiyah yang berkedudukan di Baghdad. Namun salah satu penerus Bani Umayah ( Abdurahman Ad Dakhil ) berhasil meloloskan diri dari kejaran pasukan Bani Abbasiyah dan masuk ke Andalusia dan menjadi pemimpin tertinggi. Hanya saja Abdurahman Ad Dakhil bukanlah Khalifah (Penguasa Independen Otonom diluar penguasa Abasiyah)  

Tetapi saat itu sebagian besar masyarakat Spanyol masih setia dengan Bani Ummayah. 

Andalusia dimasa Bani Ummayah sebagai provinci dimana saat itu Portugal dan Spanyol masih bersatu. Pada masa pemerintahan Bani Ummayah di Andalusia, Cordoba menjadi pusat perkembangan Imu Pengetahuan. Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan terjadi pada masa Pemerintahan 
  • Amir imam ke-8 yakni Abdurahman AnNasir 
  • Amir imam ke 9 yakni Hakam Al Mumtasir   
Jatuhnya Bani Ummayah dan bangkitnya Abbasiyah telah menarik perhatian para sejarawan.Dimana pada masa kekhalifahanb bani Abasiyah titik berat pemerintahan bukan pada perluasan wilayah yang melibatkan kekuasaan, tetapi pada peradapan dan kebudayaan. Berakhirnya masa kekuasaan Bani Ummayah beralih ke Abasiyah. 

Akan tetapu Abdurahman Ad Dakhil menolak tunduk kepada ke khalifahan yang baru terbentuk, karena pasukan Abasiyah telah membunuh sebagian besar keluarganya. Sehingga tidak mungkin ada dua kekalifan dimasa itu sehingga Abdurahman Ad Dakhil dijuluki amir imam  

SAndalusia dan Maroko juga pernah dibawah kekuasaan Abasiyah, ketika kekuatan Abasiyah lebih kuat, maka kekuatan Abasiyah sampai ke Tunisia dan sedikit ke Al zazair.Tunisia juga diberikan kebebasan otonom dengan Abasiyah. Kekuatan Abasiyah di Maroko amat besar ketika Bagdad juga sudah mulai lemah. Sehingga mereka menggunakan istilah amirul muslimin ( pemimpin orang islam ) bukan amirul mukminin (Pemimpin orang beriman) 

Pada masa pemerintahan Abdurahman Ad Dakhil timbul masalah politik, seperti  

1. Legitimasi untuk Hukum Islam tentang status Para Ulama.
Terjadi pergulatan antara Para Penguasa dan Ulama di Andalusia, tarik menariknya luar biasa. Adanya Pemberontakan para ulama di Andalusia Cordoba. 

2. Penguasa membutuhkan Legitimasi para ulama, para ulama juga berkepentingan dengan para penguasa untuk menjaga kestabilan hidup bermasyarakat.

3. Ketika hubungan para penguasa dan ulama tidak harmonis. 
Penguasa tidak bisa mendekat keulama untuk menenangkan masyarakat. Kedudukan para ulama di masyarakat sangat luas, masyarakat muslim saat itu mengganggap ulama memiliki otoritas untuk menentukan kehidupan, kehidupan masyarakat merujuk kepada para ulama. Sehingga ketika para penguasa tidak bisa mendekati para ulama maka hancurlah semua, selain aqidah yang menyimpang.  

4. Para penguasa di Andalusia disatu sisi harus menjaga jarak dengan para ulama, karena berpengaruh pada pengambilan kebijakan. tetapi disatu sisi Para penguasa membutuhkan ulama


2. Pada Masa diantara pemerintahan Muhammad I bin Abdurahman II dengan Al Mudzir bin Muhammad I

Pada masa ini orang orang telah berpengetahuan luas dan berilmu, termasuk Muhammad bin Abdurahman juga berguru kepada para ulama. Dimasa pemerintahan Muhammad I bin Abdurahman II inilah Baqi   bin Makhlad berperan besar dalam arti memberikan peran besar terhadap masyarakat Andalusia.

Ketika penguasa Muhammad I bin Abdurahman sebagai penguasa yang berilmu maka kemudian secara umum bisa klop dengan Baqi bin Makhlad tetapi bukan berarti Baqi bin Makhlad bekerja dalam struktur organisasi pemerintahan Muhammad bin Abdurahman. 

Baqi bin Makhlad tidak pernah menjabat suatu jabatan apapun dipemerintahannya, dan Muhammad bin Abdurahman juga tidak memaksa untuk Baqi bergabung di pemerintahannya. Tetapi mereka berdua saling menghargai dalam otoritas ke ilmuan. 

" Penguasa suka ilmu itu lebih menguntungkan "     

Sehingga dengan apa yang terjadi sebelumnya dengan masyarakat di Andalusia, perlahan mulai sirna ketika Baqi bin Makhlad datang. Keberadaan adanya Baqi bin Makhlad yang tidak ada kepentingan sama sekali dengan pemerintah, membuat keilmuannya lebih dihargai ketimbang kedekatannya, kalau sebelumnya seoarang ulama lebih dituruti karena cenderung kedekatannya dengan penguasa (saling ketergantungan) 

Tetapi tidak untuk Baqi bin Makhlad karena ia disegani karena ilmunya oleh para ilmunya. Karena ilmunya sejalan dengan kepentingan pemerintah untuk membuat masyarakat stabil. (masalah stabilitas saat itu adalam masalah nomer satu saat itu), karena saat itu juga masih mendapat perlawanan dari kaum salibis. 

Orentasi keilmuan yang dimiliki Baqi bin Makhlad sudah bisa menyelesaikan persoalan stabilitas negara, sehingga dia tergolong ulama ideal di Andalusia.



2. Latar Belakang Andalusia dari Aspek Pemikiran  

Perkembangan Mazhab Fiqh Andalusia

a. Madzhab Al Auza'i - Abdurahman bin Amr (88H Ba'albak s/d 157H Beirut) 
Abdurahman bin Amr adalah orang syam, Meninggal 157H sehingga beliau hidup merasakan peralihan dari Umayah ke Abasiyah. Makhzab Al Auza'i ini telah berkembang dari Damaskus, Syam ke Andalusia. Sangat luas perluasannya yang dibawa oleh Abdurahman bin Amr. Sehingga permasalahan yang timbul di andalusia itu metode penyelesaiannya bertolak belakang dengan Al Quran dan Hadist. teratasi untuk menyelesaikan masalah umat dengan metodologi Al gozali, tapi setelah itu mereka lebih banyak belajar dengan acuan imam malik

Pengembang Madzhab Al Auza'i adalah : 
  • Sha sha ah nin Sallam Asy Syami (wafat 202H)
  • Abdul Malik bin Habib As Sulami (wafat 238H)
  • Ustman bin Ayyub  (wafat 246H)
  • Abu Marwan Abdul Malik bin Al Hassan (wafat 232H)    

b. Madzhab Maliki - Malik bin Anas Al Ashbahi (95-179H)


Klausul Madzhab imam malik lebih luas untuk menyelesaikan masalah secara islam. 

Nash al Quran dan hadist terbatas (perlu diakui) apalagi setelah peninggalan Rasulullah Shalallah Alaihi Wassalam. (terbatas bukan tidak cukup) Apakah penyelesaian masalah secara fiqih sunah tidak diperbolehkan, boleh akan tetapi disesuaikan dengan permasalahannya. Karena masalah umat islam terus bertambah dan makin detail dan saat itu tidak dijaman Rasulullah. 

contoh : zakat pake beras dijaman Rasulullah dan tidak ada dalilnya (tapi jaman sekarang dapat diperbolehkan dengan pehitungan zakatnya, itulah fiqih untuk menyelesaikan masalah baru dari masa ke masa) Tapi saat ini jika masalah menggunakan penyelesaian secara fiqih malah dikatakan bid'ah. Dilihat konteksnya dulu jika tadi zakat beras di katakan bid'ah maka tidak ada yang berzakat. Jika fiqih yang dipergunakan bisa menyelesaikan masalah tidak perlu diperdebatkan.  

Dengan madzab Al Gozali terdapat batasan batasan yang tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang berkembang biak di andalusia. sementara pendekatan madzhab imam malik bisa menyelesaikan itu (itupun tidak semudah yang kita bayangkan) Bukan berarti yang digunakan sebagai madzhab saat itu hanya madzhab imam maliki saja tetapi ada madzhab yang lain seperti madzhab imam safi'i, madzhab ibnu hasan

Sebelum Baqi Bin Makhlad memiliki peran yang paling penting dalam pengembangan madzhab maliki, walaupun Baqi Bin Makhlad bukanlah seorang maliki. Beliau adalah Ulama hadist yang membahas masalah masalah hukum negara. 

Madzhab imam Syafi'i menggunakan madzhab imam malik  

Pengembang Madzhab Maliki adalah : 
  • Ziyad bin Abdurahman Al Lakhmi (wafat 204H)
  • Yahya bin Yahya al Laitsi (wafat 234H-Cordoba)
Baqi Bin Makhlad memiliki peran yang paling penting (menjadi mata rantai) karena ulama ulama maliki sebelum baqi bin makhlad telah mengambil fatwa sebagai pendapat mereka, maka pendapat mereka didahulukan. Pendapat para ulama di Andalusia saat itu disebut Mudawamah  


c. Madzhab Asy Syafi'i


Masalah metodologi dalam perkembangannya diselesaikan oleh  Imam Syafi'i  

Baqi Bin Makhlad berhasil memasukkan kitab kitab bermadzhab imam Syafi'i ke Andalusia. Masalah masalah baru yang penyelesaiannya dengan nash yang terbatas itu, maka semenjak itu para ulama dalam penyelesaian masalah baru menggunakan rasionalisasi (ijtihad) jangan dikaitkan dengan nash. Saat itu muncul fitnah mu'tazilah dimana itu adalah contoh yang gagal ketika mereka mencoba menjembatani masalah masalah baru dengan teks nash, membenturkan antara rasionalitas dengan nash Al quran/hadist. akhirnya jika tidak masuk akal maka buang saja. maka akal harus di atas nash. (ini metodologi pemikiran yang kacau, sehingga agama mudah diakali) yang bisa mendrobrak semua ini adalah imam syafi'i.  

Coba baca buku yang berkaitan dengan guru guru imam syafi'i , adalah ulama hadist yang luar biasa.  


d. Madzhab Azh Zhahiri

Baqi bin Maklad banyak membawa kitab yang saat itu belum berkembang di Andalusia. 


Karya Ilmiah Baqi bin Makhlad : 
  • At Tafsir Al Kabir 
  • Al Musnad Al Kabir
  • Fatwa Ash Shahabah wa at Tabi'in 
  • Ma Riwiya fi Al Hawdh wa al Kautsar
Sebenarnya para ulama di Cordoba memiliki banyak karya. Diatas empat karya yang terkenal yang dimiliki Baqi bin Makhlad. Kebayakanan karya para ulama di cordoba tidak dalam bentuk fisiknya secara buku. 

Imam ad dzahabi (abad ke 8 hijriah) setelah baqi bin makhlad hanya menemukan 2 kitab musnad. Karya Baqi bin Makhlad karyanya sama dengan imam ahmad bin Hanbal Masyriq 
  


1. Karya Ilmiah Baqi Bin Makhlad - Kitab At Tafsir Al Kabir 

Ibnu Hazm : Kitab ini aku pastikan tanpa pengecualian bahwa tidak ada karya tafsir yang lebih baik dari kitab Al Kabir, bahkan sekalipun karya tafsir Muhammad bin Jarir Ath Thabari. ataupaun kitab Tafsir lainnya (Al Humaidi , Jadzwar Al Muqtabis) 

Adz-Dzahabi : Tafsir dan Musnad Baqi bin Makhlad tidak ada tandingannya. (Adz Dzahabi, Syiar A'lam An Nubala)



2. Karya Ilmiah Baqi Bin Makhlad - Kitab Al Musnad Al Kabir 

Kedudukan kitab Musnad Baqi Bin Makhlad ini seperti Musnad Ahmad bin Hanbal Masyriq. Kitab ini terdiri dari  
  • Jumlah riwayat : > 31.000 riwayat, 
  • Sumber sahabat : > 1300 sahabat 
  • Sumber guru perawai : 284 orang  
Thahir bin Abdul Aziz : 
Aku membawa sebagian kitab Musnad Abu Abdurahman Baqi bin Makhlad ke Masyriq, Lalu aku menunjukan kepada Muhammad bin Isma'il ash Sha'igh yang kemudian beliau mengomentari jika karya ini tidak diambil kecuali dari lautan ilmu, Ia begitu kagum dengan banyaknya kandungan ilmu dalam karya tersebut. 

Ada pengayaan bahan terhadap riwayat kitab Al Musnad bin Kabir (karya ilmiah Baqi bin Maklad)ada di jerman dan darwin ada manuskrip yang belum di data.  Semua buku tafsir dan Musnad Baqi bin Makhlad tidak ada tandingannya.  



Penyebaran Pertama kitab Masyriq di Andalusia 

Baqi bin Makhlad berjasa memasukkan kitab induk dan utama dari Masyriq ke andalusia, antara lain : 
  • Mushaf Abi Bakr bin Abi Syaibah
  • Kitab AL Umm karya Imam Syafi'i
  • Tarikh Khalifah bin Khayyath 
  • Thabaqat khalifah bin Khayyath
  • Kitab Siyar Umar bin Abd Al Aziz karya Ad Dauraqi   

Saat itu jika ada ulama yang ilmunya dibawah Baqi bin Makhlad menganggap Imam baqi aneh (karena mereka belum mengerti), sehinggga juga mendapatkan cemoohan. Ilmunya Baqi bin Makhlad sangat luas. 

Antara penguasa dengan Baqi bin Makhlad punya benang merah disini karena sama sama pecinta ilmu dan penyelesaian permasalahan dengan ilmu, sehingga permasalahan bisa dihadapi. Andalusia bisa menjadi luar biasa karena Baqi bin Makhlad bisa menyelesaikan masalah dengan mengunakan Legitimasi hukum syariat. Sehingga tidak ada benturan antara fisik dan meta fisik, antara syariat dengan sains, ini merupakan keharusan pengembangan bagi para penguasa maka harus didukung.  

Sesuatu yang pernah diraih seseorang tidaklah mustahil untuk dilakukan lagi, marilah kita memotivasi diri dan segera mengimplementasi, pelajari prosesnya sehingga memahami tahapan demi tahapan.  

Sejarah Muslim di Andalusia Pembangunannya dari Budaya Ilmu, tradisi ilmu, dan adanya terobosan fundamentalnya dari Ilmu yang dipelajari dan didapatkan 


Anak anak kita dimasa depan masih menanyakan hal yang sama dengan permasalahan umat saat ini, berarti tidak ada kita kerjakan untuk mempersiapkan 
Perkenalkanlah kepada generasi penerusmu : 

  1. nama nama besar pejuang peradapan islam, 
  2. Apa perannya dan bagaimana mereka 
  3. Apa yang mereka hadapi dan apa yang mereka selesaikan  




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar