Jumat, 18 September 2020

Khulafaur Rasyidin - Fiqih Perjuangan Para Sahabat & Rasulullah

Ustad Asep Asobari 
MPRI, 16/08/2017


Suasana malam perjuangan sehingga kali ini kita membahas fiqih perjuangan para nabi dan sahabat, Fiqih dalam waktu yang lebih luas.

Fiqih selalu disebut dalam hadist Rasulullah, adapun Hadist Rasulullah :

Siapa yang diiginkan Allah menjadi orang baik maka Allah akan menjadikannya faqih dalam urusan agama  (memahamkan agama mereka), yakni memahami agama dalam sebuah konsep yang utuh bukan sekedar mengenal agama dalam bentuk amalan ritual tetapi yang lainnya tidak dipahami dengan benar, sehingga terjadi reduksi yang timpal. Dalam rangka ibadah mereka Lillahi Ta'alah tetapi urusan yang lain tidak Lillahi Ta'allah maka terjadi ketimpangan. 


Pemahaman fiqih perjuangan dari hadist diatas 

1. Dalam setiap kelompok memiliki wakil delegasi untuk konsep bertafakur yang memiliki kemampuan komplit tidak hanya berwacana

Tidaklah semua orang beriman, ketika genderang perang ditabuh tidaklah semuanya harus ikut berperang. Karena seharusnya dalam setiap kelompok ada sebagian yang mereka jadikan delegasi untuk konsep bertafakur (memahami agama). Karena kita butuh masukan baru, input baru, yang membekali kaum untuk membiayai langkah berikutnya. Pembagian sinergi inilah yang luput dari umat. Jaman sekarang membutuhkan orang yang kongrit tidak hanya wacana. Bahkan ada yang berkeinginan mengucilkan sekelopok untuk kepentingannya. Zaman ini dibutuhkan orang yang memiliki kemampuan komplit dilapangan tidak bisa hanya berwacana, muslim sejati ketika ia berada dilapangan dan ia perlu juga duduk dimajelis ilmu. Inilah pemahaman dari fiqih perjuangan tersebut. 


2. Perencanaan yang matang sehingga hasilnya dapat dinikmati

Lihatlah sisi perjuangan para sahabat dan Rasulullah, Jika kita memiliki gambaran yang utuh tentang perjuangan Rasulullah dan para sahabat, dimana waktu yang mereka miliki hanya 23 tahun (Rasulullah wafat 63 tahun dan dakwah dimulai usia 40 tahun).  Maka diperlukan perencanaan yang matang (meskipun jangka menengah) hasil perencanaan dapat dilihat/dinikmati oleh yang merencanakan. Kalau merencanakan sesuatu 25 tahun kedepan, maka timbul rasa bahagia ketika tiba waktunya orang yang merencanakan akan menikmati hasilnya. Rasulullah tidak hanya sekedar merencanakan tapi menjalankan perintah Allah, Ketika Rasulullah diangkat menjadi Rasul pastilah telah dibebankan amanah yang akan beliau emban, yaitu bagaimana targetnya sebagai "lil Alamin", dimana saat itu yang diterima Rasulullah diharapkan dapat merambah ke seluruh semesta (ini tidaklah mudah). Meskipun kita ketahui lingkungan Rasulullah adalah masyarakat jahiliyah

Perjuangan yang direncakan akan lebih berasa jika 
  1. Kita ikut melihat dan merasakan hasil perjuangan yang kita rencanakan,
  2. Kita juga harus memahami seberapa kuat perangkat untuk menunjang perancanaan yang kita miliki (ini tidak mudah), 
  3. Kita sadar bahwa tantangan kita hadapi tidak seberat/tidak selevel tantangan Rasulullah dan para sahabat. Sehingga sebenarnya tidak ada alasan untuk berkata tidak sukses.  Rasulullah dan para sahabatnya menghadapi tantangan di level mereka, kita menghadapi tantangan dilevel kita. Sehingga kita tidak boleh mengeluh. 
  4. Kita sadar bahwa tantangan ini telah diberikan oleh Allah kepada kita pastilah kapasitasnya telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan kita. 

3.  Perencanaan harus mampu bersaing dengan level internasional 

Jazirah arab telah dikuasai oleh Rasulullah, diluar jazirah arab telah tersentuh oleh Rasulullah secara umum melalui surat yang dikirimkannya. Persentuhan fisik dengan romawi. Meskipun persentuhan secara fisik telah telah dimulai tetapi secara umum gerbang dunia telah dimasuki Rasulullah dengan dakwah islam (tongkat estafet tinggal diteruskan).  

Seperti yang kita ketahui Rasulullah hanya meliliki 23 tahun dan level impian itu benar benar harus tercapai, bukti fisiknya jelas yakni adanya Surat Rasulullah kepada para pemuka agama dan penguasa dunia menjadi dekomentasi penting yang ada sampai zaman sekarang. Dibuat buku yang berisi kumpulan manuskrip surat surat Rasulullah. Beliau menyurati sebagai kapasitasnya sebagai pemimpin madinah, dan mereka (penguasa dunia) menganggap surat itu resmi jika ada stempel. Surat surat itu ketika sampai ditangan para penguasa betul betul disikapi. Surat Rasulullah diakui sebagai surat resmi. Saat itu belum ada pemimpin yang dapat menghimpun kekuasaan bangsa arab menjadi satu. Raja heraklius menerima surat Rasulullah karena sang raja saat itu berada di syam maka Rasulullah diminta membuatkan surat tebusan ke petinggi nasrani di konstantinopel. (dalam hal ini dapat dikatakan surat Rasulullah dipertimbangkan sebagai surat resmi). Hubungan abu sofiyan dengan Rasulullah itu dekat karena sama sama keturunan Abimanas, sehingga waktu itu raja heraklius bertanya/mencari informasi sendiri tentang Rasulullah (hal ini dilakukan Hiraklius karena rasa penasaran siapakah orang yang mampu menghimpun kekuatan arab menjadi satu)


4. Dalam menghadapi musuh kita harus tenang, bahwa kekuatan yang kita miliki telah diperhitungkan dengan matang. 

Dalam menghadapi musuh kita harus tenang, kita harus yakin bahwa kekuatan yang kita miliki telah diperhitungkan dengan matang dan dapat menghadapi lawan atas perlindungan Allah. Sebagaimana peristiwa Perang Mu'tah Rasulullah mengirim 3000 pasukan, dalam catatannya kita tahu umat muslim akan melawan tentara heraklius 200ribu pasukan.  (jumlah kenyataan kaum romawi tidak ada yang pasti menentukan).  Yang penting saat itu jumlah pasukan kaum muslimin dengan pasukan salib tidak seimbang. Heraklius mengakui untuk menghadapi pasukan muslim dan ingin menang harus mempersiapkan lebih dari 10-30xlipatnya. Meskipun saat itu Rasulullah sangat detail mengukur kekuatan, para sahabat yang mati syahid di perang mu'tah menurut Imam Ibnu Ishaq – imam dalam ilmu sejarah Islam –, syuhada perang Mu’tah hanya berjumlah 8 sahabat saja. Secara terperinci, yaitu (1) Ja’far bin Abi Thalib, dan mantan budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (2) Zaid bin Haritsah Al-Kalbi, (3) Mas’ud bin Al-Aswad bin Haritsah bin Nadhlah Al-Adawi, (4) Wahb bin Sa’d bin Abi Sarh. Sementara dari kalangan kaum Anshar, (5) Abdullah bin Rawahah, (6) Abbad bin Qais Al-Khazarjayyan, (7) Al-Harits bin an-Nu’man bin Isaf bin Nadhlah an-Najjari, dan (8) Suraqah bin Amr bin Athiyyah bin Khansa Al-mazini, strategi perang Khalid bin Walid  dalam pertempuran ini berakhir imbang.


5. Target perencanaan harus tercapai. 

Sebagaimana target Rasulullah dan para sahabatnya pada peristiwa Fathul Mekah tahun 8 H, hanya 2 tahun lebih sedikit Bulan Ramadhan Tahun 8H, Rasulullah wafat dibulan Rabiul awal tahun 11. Sudah jelas ayat al quran turun surat An Nashr " Idza jaa anasrullahi waalfath; Waroaytan nasa yadkhuluna fidinillahi afwaja; Fasabbih bihamdi rabbika wastaguhfirh innahu kana tawwaba " (ayat ini sebagai penanda untuk Rasulullah tugasmu hampir selesai), pada saat ini manusia berbondong bondong untuk memeluk agama Allah, padahal sebelumnya mendatangi orang satu persatu (dalam dakwahnya), gerakan menjemput bola. 

Dzikir yang diucapkan Rasulullah menjelang wafat 
" Subhanakallahuma wabihamdika wastaghfiruka Wa'atubu ilaiik "

Inti dari ucapan itu Rasulullah merendah serendah rendahnya bahwa pencapaian yang diperoleh adalah semata mata karena ijin Allah, beliau hanya sebagai pelaksana yang bisa beristighfar dan bertaubat (bentuk pengakukan atas segala kekurangan)

Dalam surah an nashr sebenarnya Allah telah mengakui kinerja Rasulullah, Allah telah mengevaluasi bahwa"engkau sudah selesai, sudahlah" (nyaris selesai dan penutupnya di peristiwa haji wada). 

Pesan Rasulullah saat Haji Wada (klik disini)


Kesimpulan : 

Abad ke-14 adalah abad dimana umat islam menemukan jatidirinya, umat islam mengalami peralihan dari pasca kolonial penjajahan. Abad ke-15 adalah abad kebangkitan, dimana saat itu untuk menandai adanya abad kebangkitan itu dilakukan perlombaan menulis sirah nabawiyah yang dimenangkan  Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury

Kita jangan terlalu melihat dengan apa yang terjadi sekarang tapi apa yang harus kita rencanakan untuk beberapa tahun kedepan. Karena kita tidak pernah tahu bahwa perubahan itu bukan hanya kita yang dapat menjadi jalurnya, kita tidak sendirian dalam menjadi faktor perubahan itu. Tongkat estafet perubahan jangan sampai terebut oleh musuh, kalau kita tahu yang dulu itu gagal kita harus tetap semangat untuk merebutnya, dan menjadi pemenangnya. Akibat dari penjajahan kalau barat menguasai kita kaum musliminn akan runtuh kita akan habis.  Ketika barat dengan projectnya gagal, maka belum tentu umat islam yang akan mengambil alih dan mengubah dunia. Bisa jadi yang gagal bangsa barat tetapi yang mengambil tongkat estafetnya adalah bangsa timur (Peradapan memang seperti itu). Peradapan akan beralih kepada pihak yang lebih siap yang sudah menyiapkan perangkat yang siap menerima lungsuran dari peradapan sebelumnya yang lebih besar. 

Ketika sahabat disiksa dan diintimidasi, tidak ada ruang gerak untuk melakukan perlawanan, saat itu mereka mengeluh "sampai kapan ya Rasulullah kita begini, kapan janji Allah untuk menolong kita?" Rasulullah menjawab lihatlah yaman,syam,persia akan ditangan kalian (ini bukan hiburan bagi para sahabatnya). Rasulullah itu wawasannya luas cara sudut pandangnya luas dan akan berbicara secara level utusan Allah. 

Wahyu al quran yang beliau terima mengandung nilai nilai yang bisa mengangkat/menjadi fondasi yang kokoh bagi sebuah bangunan peradapan besar. Elemen peradapan itu sederhana yakni SDM (Sumber Daya Manusia), materi/kekayaan alamnya dan wujud gagasan pemikirannya. Kalau tiga ini ada dan saling terintegrasi akan terwujud peradabannya. Kalau tidak ya habis habisan untuk memperoleh kejayaan peradaban. 

Dalam al quran diperoleh : 
  • Kekayaan ide/gagasan, membuka cakrawala pemikiran manusia
  • Materi pendidikan Rasulullah 
  • Mengahasilkan SDM yang unggul, meskipun sudah memiliki skill ekonomi yang mumpuni sekalas abu bakar, umar dan usman
Kajian selanjutnya (klik disini) 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar