Ustad Adi Hidayat
MPRI, 22/10/2017
MPRI, 22/10/2017
Rasulullah pernah bersabda, (Fiqih riwayat muslim nomer hadist 2010)
Tidak akan pernah berkumpul dan berdesakan hamba Allah disatu tempat di rumah-rumah Allah, dengan tujuan ingin belajar dari sebagian tuntunan kitabullah, kemudian mereka diskusikan dan mereka pelajari dengan sesamanya, (1) kecuali saat mereka mulai belajar dan sampai berpisah rahmat Allah akan diliputkan disekitar mereka, dan (2) ketentraman akan ditanamkan didalam dada mereka. (3) Dan malaikat ikut berkerumun dengan mereka. (4) Dan mereka disanjung oleh Allah disekitaran makhluk yang ada disekitaran Allah sampai selesai mereka belajar
Dari sekian hamba Allah yang beraktivitas, orang orang yang duduk dimajelis ilmulah yang terpilih untuk mendapatkan anugrah dari hadist ini , (1) semoga menghadirkan rahmat Allah dan (2) menghadirkan ketenangan dalam jiwa kita. Dan semoga materi yang kita dapatkan dapat memberikan manfaat bagi diri dan lingkungan, serta dapat kita amalkan`
Esensi mengikuti kajian/majelis taklim adalah Jika ketika anda mengikuti suatu majelis ilmu/taklim dan isi kajian yang anda pelajari dan dengarkan tidak mendatangkan ketenangan dalam jiwa, maka ada yang salah dalam apa yang kita terima itu. Karena semua esensi dalam ibadah muaranya adalah ketenangan dalam jiwa.
Semua aktivitas ibadah umumnya dii alquran disebut dengan kata dzikir.
- Sholat itu dzikir (surah 20 : 14), Tidak ada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah, sembahlah Allah dengan menunaikan solat (sholat untuk dizikir kepada Allah)
- Al quran itu dzikir (surah 15 : 09), Kami telah turunkan Al quran sebagai dzikir, penghafal quran bahwa dia sedang berdzikir, dan menghafalkan quran disebut dalam al quran (surah 54:17:22:32:40) Sungguh kami memudahkan Al quran untuk diingat, dihafalkan, sebenarnya dalam menghafal quran kita sedang dalam kondisi brdzikir.
- Doa itu dzikir (surah 7: 205), Silahkan berdoa (berdizkir) dalam jiwamu dengan kalimat yang lembut, dengan kata yang menyentuh, mohonlah kepada Allah dengan tawaduq, dzikir, berdoa, istighfar, kalimat toyibah.
- Pasca solat disebut dengan dzikir (Laillaha illallah wahdahu lasharikallah lahulmulku walahulhamdu wa allakullli syainqodir - astaghfirullah, subhannallah, alhamdulillah, Allahuakbar) (surah 4: 103), jika anda setelah selesai solat bergegaslah berdzikir kepada Allah, anda boleh sedang sibuk tapi kesibukkan anda membuat anda tidak berdzikir mengingat Allah.
- Belajar dan mengajar adalah puncak dari dzikir, karena dzikir yang baik itu adalah dzikir yang membawa ketenangan jiwa (surah 13:28), yakinlah dirimu jika dzikirmu benar kepada Allah maka dampaknya kehati akan tenang.
Jika anda sedang gelisah jangan melamun, karena melamun tidak menyelesaikan masalah. Maka berdizikirlah ambil air wudhu buka mushaf baca al quran (membaca al quran menghadirkan ketenangan walaupun solusi belum datang tapi ketenangan dirasakan ini sebuah nikmat)
atau jika gelisah maka ambil air wudu datangi masjid dan solat dua rekaat, karena masjid tempat memberikan ketenangan (surat albaqarah 125), ketika kami jadikan bait/kaba/masjid sekitarannya sebagai tempat ibadah manusia dan tempat yang paling mententramkan di bumi. Ketika datang ke kabah kegelisahan apapun yang dirasakan dan seberat apapun masalah yang dihadapi akan mengalami ketenangan, karena sesungguhnya Allah telah menjamin adanya ketenangan dalam hati ketika di kabah
Menguraikan referensi yang terait dengan bab wudhu
- seperti apa wudhu yang diajarkan dalam al quran dan sunah hadist
- seperti apa berwudhu yang tidak boros
Bab wudhu dalam al quran
- Surah Al maidah : 6
- Surah Al Baqarah : 222
- Surah 7 : 31
- Surah 3 : 31
- Surah Az Zuhrah : 53
Bab wudhu dalam hadist
- HR muslim Ibnu Umar no.224, Esensi wudhu (silsilah hadist 6048)
- HR muslim no.225 (hukum)
- HR muslim no.244
- HR bukhari no.744
- HR muslim no.246
- HR bukhari riwayat Ustman no.136
- HR muslim no.397 (surah 2 : 341) jilid ke II/hal 31.
Ada setan yang mengganggu orang wudhu
Cara belajar yang baik itu,
- (surah 2 :168), aspek setannya
- (surah 2 : 36), setan itu bertugas menggelincirkan manusia
- (surah 4 :119), setan menggoda manusia
- (surah 2 : 34), setan berasal dari iblis,
- (surah 18 :50), Iiblis asalnya jin
- (surah 15 : 27), Iblis tidak tampak
Cara belajar yang baik itu,
Jika akan membahasa tentang persoalan ibadah, maka ada 3 hal diperhatikan:
- (surah al baqarah 129)
- dijawab (al baqarah 151)
- (al baqarah 129), dimulai setelah 30 generasi sebelum Rasulullah dilahirkan, setiap generasi bisa ribuan tahun.
Sebelum nabi muhammad dilahirkan nabi ibrahim dan ismail berdoa kepada Allah supaya nanti ada Rasul yang diutus dan Rasul ini lahir di sekitara kabah. Nabi ibrahim dan ismail telah mendirikan kabah, tugas mereka selesai dan kemudian berdoa disamping kabah, doa nabi ibrahim dan ismail (surah al baqarah 129), Ya Allah mohon nanti utus seoran Rasul yang lahir disekitaran penduduk dekat kabah, dan tidak ada seorang Rasul yang lahir disekitaran kabah kecuali nabi Muhammaad Shallah A'laihi Wassalam.
Lokasi kabah tempat Rasulullah dilahirkan
Zamzamtower kesebilah kiri nanti ada istana raja jalan sekitar 100m ada tempat mengambil air zam-zam (sumur zam zam) dekat situ ada lokasi tempat dilahirkan Rasulullah, tetapi disamarkan menjadi museum/perpustakaan supaya tidak di kultuskan tidak sedikit orang datang ke mekah tetapi salah kiblat tapi solatnya bisa menghadap ketempat Rasulullah dilahirkan (matahari terbitnya diatas rumah nabi begitu juga dengan malam hari bulan juga tampak sinarnya/ siang malam bercahaya) lurus menemukan terminal, dan dari situ terlihat bukit yang merupakan kekayan bunda khadijah, ada pintu marwah (dekat pintu itu ada rumah nabi setelah berumah tangga), lurus dengan cahaya terbit matahari ada eskalator, ketemu pintu babusalam, pintu babul ali disampingnya dulu rumah abas bin muthalib. Dari babusalam ada bukit safa ditarik garis lurus sudah menghadap hajar aswat (masuknya tidak usah belok belok) tetapi kalau lewat depan zam zam tower masuk kedalam akan berputar. Sebelah kanan terdapat hilton terdapat kediaman abu bakar dekat toilet disekitar itu dulu sebagai tempat direncanakan nabi dibunuh.
Nabi ismail lahir di palestina (kan'an), diantarkan ke mekah (surah ibrahim 37)
Nabi ibrahim dan ismail sudah berdoa disamping kabah, supaya Rasul yang diutus ini membawa 4 misi, tiga diantaranya adalah cara nabi menyampaikan pengajaran dakwahnya supaya bisa diterima dan dipraktekkan oleh umatnya plus berdampak kepada kehidupannya.
Belajar sesuatu tetapi hanya menerima Pengetahuan saja dan tidak ada dampak dari aplikasi keilmuan yang didapatkan maka ada yang salah dalam belajarnya
Nabi Muhammad diperintahkan Allah untuk
- Menyampaikan pada umatnya ayat ayat Allah dan Nabi dilarang oleh Allah menyampaikan pesan pesan ibadah kecuali menuju kepada dalil, (ada dalil di kerjakan tidak ada dalil tidak usah repot diperdebatkan dan dikerjakan). Allah menginginkan kita mudah dalam beribadah bukan mempersulit. Tetapi urusan dunia itu boleh semua dikerjakan tanpa dalil kecuali yang dilarang.
- Mengajarkan isi dari dalil quran ini disebut dengan hadist dipraktekan disebut dengan sunah,
Contoh : Nabi ingin tunjukan/menjelaskan tentang solat, nabi tidak bisa menyuruh kita solat sebelum datang perintah/petunjuk dari Allah untuk menunaikan solat. Turun ayat (surat ke-2 : 43), tunaikan solat. Maka ketika ayat turun maka kewajiban solat ditunaikan. Tetapi ketika ayatnya ada kita harus tahu caranya, maka diperintahkan pada ayat ke-2 tidak cukup dengan dalil turun tetapi ajarkan bagaimana solat yang benar.
Al quran memberikan esensi solat (surah ke-29:45), sungguh bila solat itu benar dikerjakan akan menjadikan pelakunya baik dan terbebas dari perbuatan keji dan munkar (perlu diketahui bahwa sumber keburukan itu keburukan yang disebabkan oleh (1) Fahsyat keburukan yang bersumber dari syahwat, kata kata kotor, jorok, pornografi, LGBT, (2) munkar perbuatan yang diingkari oleh hati kita, dusta, mencela, korupsi segala perbuatan yang bersumber dari nafsu perut dan akan), mustahil orang bisa solat kalau dia berkata kotor, kalau orang yang tidak solat dan kata katanya kotor ya karena memangg ia tidak solat. tetapi kalau solat tetapi kata kata dan perbuatannya masih kotor maka ada yang salah dalam solatnya, walaupun bacaan solat dan gerakan solat terlihat benar dan sempurna tetapi ada yang salah dalam pelaksanaan solatnya, kita kurang memahami apa yang dibaca dalam bacaan solat, tidak bisa memahami arti bacaan sholat bagaimana kita bisa kusyuk dalam solat.
Contoh : wudhu belum kita tunaikan turun ayatnya baru kita kerjakan, bagaimana cara wudhunya itu yang diturunkan pengajarannya lewat keterangan nabi Muhammad Shallallah A'laihi Wassalam.
Dalam mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan ibadah
- Kita mencukupkan/memahami dalam bacaan merujuk ke dalil yang ada
- Kita mesti tahu caranya untuk mengetahui bagaimana mengerjakannya
- Esensinya /hikmahnya (dalam melakukan ibadah tersebut)
Bab Kajian ini akan membahas
- Apa dalil tentang wudhu
- Bagaimana cara berwudhu
- Apa esensi wudhu, jangan sampai kita tiap hari berwudu tapi kita tidak paham apa esensi dalam berwudhu dan tidak ada dampak dari wudhu tidak nampak dalam kehidupan kita.
Sangking pentingnya prihal ini sampai diingatkan oleh nabi ibrahim dan ismail, sebelum kelahiran nabi muhammad,
Jarak anatara nabii ibrahim dan nabi muhammad adalah 30 generasi
Jarak anatara nabii ibrahim dan nabi muhammad adalah 30 generasi
Muhammad bin (30) Abdulallah bin (29) Abdul Muthalib bin (28) hasyim bin (27) Abdul Manaf bin (26) Qushay bin (25) Wara' bin (24) Kilab bin (23) Ka'b bin (22) Ghalib bin (21) Fihr bin (20) Malik bin (19) An-Nadr, (18) Kinanah bin (17) Khuzaimah bin (16) Mudrikah bin (15) Ilyas bin (14) Nizar bin (13) Mudar bin (12) Ma`ad bin (11) Adnan bin (10) Adi bin (9) Adri bin (8) Mukhowa bin (7) Namud bin (6) Zali bin (5) Yakub bin (4) Yasjub bin (3) Nabid bin (2) Ismail bin (1) Ibrahim
Doa Nabi Ibrahim dan ismail dikabulkan Allah setelah 30 generasi (surah al baqarah 151), sebagaimana kami telah utus diantara kalian disekitaran mekah, Rasul dari kalangan kalian.
Pesan dari para ulama tafsir, sekian doa yang kita mohonkan akan selalu memberikan manfaat kepada diri kita, sekalipun saat dikabulkan kita tidak hadir didalamnya. Jika saat ini memohon kepada Allah akan sesuatu hal, mungkin keinginan itu akan dikabulkan Allah saat generasi ke-30 anda, sebagaimana doa nabi ibrahin. Sehingga jangan putus dalam berdoa.Jangan cepat kecewa ketika belum dikabulkan doa karena akan ada hikmah yang besar dalam setiap doa.
Nabi Ibrahim dan ismail dua nabi yang disayang Allah, setelah berdoa dan 30 generasi baru dikabulkan (tidak pernah mengeluh). Coba dibandingkan dengan kita yang hobi mengeluh dalam berdoa.
Apa itu wudhu ?
Wudhu itu ada dua makna, secara :
1. Secara Tafsir Bahasa
2. Secara Bahasa,
- Secara bahasa yang diambil keterangan dari al quran dan hadist, wudhu disebut dengan bersih dan indah. diharapkan dengan wudhu itu semakin bersih penampilan dirinya dan nampak indah dalam penampakan prilakunya (khusnul, menggambarkan keindahan dari aspek keindahan ahlaq, bukan tampilan fisik (jamala)). Tampak keindahan itu dari aura kebaikan. Orang yang wudhunya benar maka perangkat tubuh yang dibasuh ketika berwudhu akan baik
- Wajah dibersihkan bersih tapi dengan wudhu seharusnya memancarkan aura kebaikan jika tidak maka ada yang salah dalam wudhunya. Tangan dibasuh bersih, tapi tangan tidak mencerminkan prilaku yang baik (maka ada yang salah dalam wudhunya).
- Oleh para ulama di spesifikan menjadi "Toha", wudhu tidak sekedar menjanjikan kebersihan secara fisik tetapi juga ada makna taharah disana (bersih luarnya suci dalamnya)
- Rasulullah menyebut dengan kata "tuhurun", wudhu ini tidak biasa, kalau cuman biasa dan pada waktu solat perasaan anda kotor, tidak bersih dengan wudhunya maka solatnya pun akan bermasalah, Turun ayat al quran " Fawailulil musholin" celakalah orang solat. Orang solat saja masih celaka apalagi yang tidak solat (bukan semua orang solat yang celaka), tapi yang celaka adalah orang yang lalai dalam solatnya, bentuk lalainya adalah yang solatnya ingin dilihat orang lain, (ia solat berwudhu bersih secara aspek luarnya tapi dalamnya kotor karena tdalam solatnya membawa sifat riya` itulah yang bermasalah). Riya itu selain mendatangkan dosa ia akan menghanyutkan amal seketika (surah 2:264), "Hai orang beriman janganlah kau batalkan amalan-amalan kebaikanmu dengan menyebut nyebut amalan sedekahmu dan menyakiti perasaan yang menerima, seperti orang riya yang infaq". Sehingga riya mengugurkan amal dan merusak amal.
- Keterangan para ulama diatas tercantum dalam riwayat muslim no.224 dan no.225, " Tidak akan diterima solat seseorang tanpa bertaharah (wudhu)", jika ada orang yang melakukan solat tapi tidak berwudhu maka solatnya tidak akan diterima.
Mari kita koreksi diri, berapa banyak aspek wudhu itu bisa hadir dalam prilaku kita. Maka sebagaimana hadist Rasulullah, bersamaan dengan orang yang berwudhu itu akan gugur dosa dosa yang ada dalam anggota tubuhnya, bersamaan dengan mengalir tetesan air wudhunya jatuh kotoran dan dosa dosanya. Kalau wudhunya benar bercahaya pancaran wajahnya dikarenakan kebaikan saat di dunia. Apakah wudhu kita telah menghasilkan esensi dalam berwudhu ? jika belum mari kita turunkan pembelajarannya.
Cara berwuhdu
Jika ada ayat al quran dibuka dengan kalimat iman, artinya informasi yang akan disuguhkan lewat ayat itu sekaligus menjadi indikator keimanan bagi pemiliknya, semakin cepat kita merespon dan serius mengerjakannya. Maka ini pertanda iman kita berada di level yang baik. Jika kita malas mengerjakannya maka ini pertanda keimanannya dalam keadaan lemah.
Ayat wudhu dibuka dengan kalimat "iman", maka ketika anda serius mengerjakan wudhu dengan cara yang benar ini menandakan iman anda dalam keadaan yang baik, jika anda abai (asal basah/asal basuh) tak peduli dengan cara kebaikan yang ada didalamnya, ini menunjukan iman kita sedang kondisi yang tidak baik.
1. Qur'an surah Al Maidah ayat 6,
"Hai orang orang yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah, kalau anda ingin menyempurnakan sholat,
Bab solat dibuka dengan kalimat "wa aqimu/sempurna" (al baqarah:3) (al baqarah : 43) (surah 111 : 114) (surah 117:78) (surah 29:49) , maka sebelum kita melakukan solat maka diadakan "iqomah" bukan tanda dimulai solat. Makna lebih dalamnya Iqomah itu tanda/isyarat kepada kita untuk segera menyempurnakan solat kita.
Ayat wudhu dibuka dengan kesempurnaan solat,
Tafsir dari Nabi Muhammad Shalallah A`laihi Wassalam, hadist riwayat al bukhari no. 744 / Hadist muslim no.397. Hadistnya dikisahkan oleh Abu horairoh kisahnya dialami oleh kholad. Kholad sholat disamping nabi, dan nabi berada disekitarnya. Kemudian mendatangi nabi dan sebelum sempat bertanya nabi menjawabnya silahkan anda solat lagi karena anda belum solat. Maka kholad mengulangi solatnya hingga tiga kali. namun nabi selalu mengulangi kalimatnya untuk menyuruhnya kembali untuk sholat. Akhirnya kholad berkata "Ya Rasulullah saya tidak bisa lagi melakukan yang lebih baik dari sholat yang awal saya lakukan, tolong ajarkan saya". Maka Rasulullah berkata "jika solatmu ingin sempurna mulailah dengan menyempurnakan wudhu (mulai diajarkan cara berwudhunya dari awal sampai akhir), baru menghadap kiblat begini caranya, lalu bertakbir hingga salam beginilah caranya.
Dari para pakar hadist jika hadist ini langsung memulai pada solatnya langsung, berarti wudhunya sudah sempurna, tapi kalimat nabi dimulai dengan sempurnakan wudhu begini caranya berarti orang ini (kholad) sudah memiliki masalah dengan wudhunya dari awal. Kalau wudhunya tidak bermasalah mustahil nabi menyinggung wudhunya. Kata ahli fiqih mengatakan wudhu akan berdampak benar tidaknya solatnya (jika wudhunya sudah keliru maka solatnya akan berantakan)
Ajarkan cara berwudhu yang benar karena wudhu memiliki dampak yang besar terhadap sholat.
Ada 4 hal yang diprioritasnya dalam berwudhu
Empat (4) pokok ini sifatnya wajib, Bila ketika berwudhu memiliki keterbatasan air (ukurannya hanya segelas air mineral). Maka jika ada cukup air yang digunakan untuk membasuh dari ke empat yang pokok maka jangan dahulukan tayamum
Empat hal itu adalah :
Ayat wudhu dibuka dengan kesempurnaan solat,
Tafsir dari Nabi Muhammad Shalallah A`laihi Wassalam, hadist riwayat al bukhari no. 744 / Hadist muslim no.397. Hadistnya dikisahkan oleh Abu horairoh kisahnya dialami oleh kholad. Kholad sholat disamping nabi, dan nabi berada disekitarnya. Kemudian mendatangi nabi dan sebelum sempat bertanya nabi menjawabnya silahkan anda solat lagi karena anda belum solat. Maka kholad mengulangi solatnya hingga tiga kali. namun nabi selalu mengulangi kalimatnya untuk menyuruhnya kembali untuk sholat. Akhirnya kholad berkata "Ya Rasulullah saya tidak bisa lagi melakukan yang lebih baik dari sholat yang awal saya lakukan, tolong ajarkan saya". Maka Rasulullah berkata "jika solatmu ingin sempurna mulailah dengan menyempurnakan wudhu (mulai diajarkan cara berwudhunya dari awal sampai akhir), baru menghadap kiblat begini caranya, lalu bertakbir hingga salam beginilah caranya.
Dari para pakar hadist jika hadist ini langsung memulai pada solatnya langsung, berarti wudhunya sudah sempurna, tapi kalimat nabi dimulai dengan sempurnakan wudhu begini caranya berarti orang ini (kholad) sudah memiliki masalah dengan wudhunya dari awal. Kalau wudhunya tidak bermasalah mustahil nabi menyinggung wudhunya. Kata ahli fiqih mengatakan wudhu akan berdampak benar tidaknya solatnya (jika wudhunya sudah keliru maka solatnya akan berantakan)
Ajarkan cara berwudhu yang benar karena wudhu memiliki dampak yang besar terhadap sholat.
Ada 4 hal yang diprioritasnya dalam berwudhu
Empat (4) pokok ini sifatnya wajib, Bila ketika berwudhu memiliki keterbatasan air (ukurannya hanya segelas air mineral). Maka jika ada cukup air yang digunakan untuk membasuh dari ke empat yang pokok maka jangan dahulukan tayamum
Empat hal itu adalah :
- Wajah, kategori wajah yang dibasuh adalah tampak depan dari kepala mulai dari kening turun kebawah, termasuk mata dan sela sela mata, sampai ke dagu, sampai menyela nyela jengot jika memiliki, area bawah telinga hingga bagian dari dagu yang paling bawah). Caranya : Air ditumpahkan ketangan dan air ditangan ditumpahkan ke wajah, ketika membasuh muka fungsikan telunjuk untuk membersihkan mata (kotoran mata) dan ibu jari dipergunakan untuk membersihkan area dibawah telingga hingga dagu bagian bawah. \
- Tangan sampai siku, ya'dun (tangan) dimulai dari ujung jari hingga dekat kebahu. ada bagian tangan berdasarkan fungsi mirfa' (siku), said, rusbun (pergelangan), asobiah (jari), asofun (telapak). kahf (punggung telapak tangan), dalam hal membasuh tangan yakni dengan memulai sesuatu (jemari tangan) sampai tujuannya (siku) jangan dibalik. siku yang dimaksud bisa disekitar siku lebih sedikit dan bukan bermaksud melebihkan hanya memastikan untuk siku terbasuh. Caranya : ambil airnya, tumpahkan airnya dari tangan hingga siku (bukan dari siku ke tangan), kanan diselesaikan kemudian kiri. (bukan kanan kiri kanan kiri)
- Kepala, membasuh kepala bukan rambut (orang yang tidak memiliki rambut juga harus melakukannya), dimuai dari jidad dikepala hingga bagian kepala berakhir dagian bawah kepala dibelakang kuping, Caranya, tumpahkan air ke tangan dan buahlah airnya, usaplah kepala dari kening hingga bagian belakang kepala hingga kebagian belakang kuping dan bisa dibalikan ke bagian kepala sebelumnya hingga dahi. Ada juga bagian kepala dari jidad hingga ubun ubun atau bisa membasuh kepala bagian dahi hingga ubun ubun dilanjut mengusap kepala bagian belakang bawah tungkak kepala (untuk wanita yang berhijab yang saat itu tempat wudhunya terbatas)
- Kaki, hukum membasuh kaki sama dengan membasuh tangan. Membasuh kaki dari ujung jemari kaki sampai pergelangan kaki. Caranya : airnya diambil dan ditumpahkan ke kaki, batasnya jemari sampai pergelangan mata kaki. (1) ambil air dan tumpahkan dimulai dari sela sela kaki, gunakan kelingking untuk disela sela. (2) tumpahkan air untuk membersihkan kaki bagian telapak dan punggung kaki hingga mata kaki dan tumit. (3) ambil air dan rata kembali keseluruhan dari ujung hingga mata kaki.
Membasuh tiga kali itu merupakan batasan maksimal, jika sekiranya basuhan pertama belum sepenuhnya menjangkau bagian tubuh yang seharusnya dibasuh maka bisa mengulangnya pada basuhan kedua hingga ketiga. Jika satu kali sudah mewakili keseluruhan terbasuh maka itu bisa dianggap cukup. Tapi jangan sampai empat kali karena Rasulullah pernah bersabda barang siapa yang meliebihkan hingga timbul aspek boros ia telah dikatakan bermaksiat kepada Rasulullah.
Orang yang diacam dengan siksa kubur karena tidak sempurna wudhunya karena sengaja meninggalkan kotoran dikakinya, ini tidak sopan untuk menghadap Allah. yang kotor sengaja tidak dibasuh seperti sengaja menghadirkan kotoran. (ini maksiat yang nyata)
Sunah Wudhu untuk Anggota Badan lainnya
Jika airnya cukup banyak maka kita bisa sempurnakan dengan sunahnya dan tambahan pahala jika melakukannya.
- Berniat membaca bismillah, membasuh tangan dengan menyela jari -jari dengan air
- Kumur kumur, diantara kumur kumur kita boleh sambil menyikat gigi dengan tangan membersihkan kotoran/makanan yang tersangkut. menyikat nyikat gigi ini bisa dengan cara bersiwak sebelum berwudhu.
- Istinshak (mengirup air dari hidung saat kumur kumur, hirup sebagian dan keluarkan air dan kotorannya dari hidung)
- Telinga, membasuh telinga bisa sekaligus dilakukan ketika membasuh kepala. boleh juga setelah membasuh kepala ambil air lagi untuk membasuh telinga. (keduanya syah dan boleh)
- Ujung kaki dibasuh dengan sempurna
- Ditutup dengan doa.
Sunah ketika mengakhiri wudhu dengan DOA
Kita sering membaca doa setelah berwudhu, apakah kita paham akan esensi doa tersebut. Doa setelah berwudhu adalah
" Ya Allah jadikanlah aku orang yang bertobat"
Makanya nabi menyebut wudhu dengan thaharah, bukannya tobat itu mengakui dosa yang dilakukan, menyesalinya dan berjanji akan meninggalkannya.
Berwudhu esensinya adalah sebenarnya ia sedang bertobat dengan wudhunya, karena yang dibasuh dalam anggota tubuh adalah yang sering kita pergunakan sehari hari dalam beraktivitas yang tidak menutup kemungkinan dapat melakukan dosa. Mata melihat yang keliru, lisan berucap yang keliru, kuping mendengarkan yang keliru, kaki dipergunakan untuk jalan ketempat maksiat, tangan mencuri yang bukan haknya. Orang yang wudhunya benar maka sesungguhnya ia sedang bertobat dihadapan Allah. contohnya saat ia kumur kumur dan membuang air dari mulutnya ia sejatinya sedang menjatuhkan dosa dosa kecil yang disebabkan karena lisanya. Bicara yang tidak menyenangkan, kadang bergibah, kadang memfitnah.
Maka evaluasilah sikap anda dengan membenarkan cara berwuhdu anda. Angota badan yang dipakai untuk beribadah mustahil melakukan maksiat, karena ia sebaiknya sadar bahwa ia sedang bertobat dan berjanji untuk tidak melakukan kemaksiatan.
- Mutakhohirin, orang-orang yang suka memperbaiki diri untuk bersih luarnya suci dalamnya.
- Mutakhohir, orang-orang yang berusaha suci.
- Khohir, suci
Jika wudhu kita sempurna, taubat, toharoh, (bersih luar dalam), maka anda langsung disebut dalam al quran mendapatkan peluang untuk memperoleh cinta Allah (surah ke-2: 222), Allah akan mencintai orang orang yang berusaha untuk taubat atau orang orang yang berusaha membersihkan dirinya.
Jika cinta Allah telah kita raih maka yang dapat kita dapatnya selanjutnya adalah ampunan dari semua dosa (surat ke-3 :31) "Katakan Muhammad jika mencintai Allah maka ikutilah Nabi Muhammad". Jika anda telah mengikuti semua apa yang diperintahkan Allah sesuai apa yang telah diajarkan Rasulullah, maka cinta Allah akan diberikan kepada Anda. Bentuk cinta Allah adalah akan diampuni dosa dosanya. Dosa sebesar apapun itu akan Allah ampuni (surah 39:53), jika ia ingin kembali bertobat atas dosa dosanya "wahai Muhammad katakanlah kepada hamba hamba Allah yang banyak dosanya, jangan putus asa dari rahmat Allah", caranya dengan bertobat dan melakukan kebaikan dalam hidup.
Dalam berwudhu syaratnya tidak berlebihan
Syaratnya tidak berlebihan dalam berwudhu (isrof diantaranya bermakna berlebihan dalam pelaksanaannya dan berlebihan dalam menggunakan sesuatu termasuk air wudhunya) (surah 7:31), "hai anak cucu adam berikanlah penampilan terbaikmu saat kalian solat, kenakan pakaian terbaik termasuk berwudhu dengan baik"
Berlebihan dalam berwudhu adalah bentuk bermaksiat kepada Rasulullah dan dosa dihadapan Allah, Ada sifat air yang dipergunakan dalam berwudhu yakni :
- Air yang berada didalam satu wadah tertentu
- Air yang pancurannya kederasan airnya bisa di atur (air keran dikecilkan dan bisa dimatikan dulu ketika sedang membasuh bagian lainnya)
- Air yang mengalir disungai
Pertanyaan :
1. Doa untuk orang yang menikah ?
Untuk mendoakan orang yang telah menikah dan bisa dipergunakan untuk saling mendoakan antara suami dan istri.
" Ya Allah berkahilah pernikahan ini, lekatkanlah keberkahan pada perjalanan pernikahan ini, dan kami mohon kepadamu ya Allah hadirkan kebaikan dalam proses pernikahan ini "
Dalam mendokan jangan menggabung gabungkan doa yang belum tentu benar informasinya seperti dalam doa " Ya Allah satukanlah kami sebagaimana yusuf dan dzulaiha" (menurut pakar hadist belum ada literasi yang mengatakan yusuf menikahi Dzulaiha)
tambahan
Dalam menyebutkan kejelakan yang disandangkan kepada oragnya, biasaya al quran menyebutkannya bukan nama orang tersebut tapi menggunakan kata khiasan seperti menyebut pemimpin kafir dengan sebutan fir'aun. Al quran juga mengajarkan untuk tidak mencela sesama saudara muslim.
contoh ketika si fulan A melakukan kesalahan dan ia bertobat tapi antum masih mencelanya maka dosa si A akan berpindah ke antum. Jika kita bisa mendoakannya mengapa harus mencela.
contoh seorang laki laki yang tinggal dekat masjid tapi tidak solat maka hukumnya "ajaklah dia kemasjid", karena jika tidak nanti kalian disekitarnya akan dimintai pertanggung jawaban. Bisa jadi orang tersebut Allah titipkan kepada anda untuk anda ajak sholat berjamaah di masjid. Berdakwalah dengan bijak dan santun (surah 26:125)
2. Apa yang dimaksud dengan Tawashul
Surah 5 :35
"Hai orang beriman kepada Allah bertaqwalah kamu dan mintalah wasilah"
(permohonan mencari wasilah disebut dengan Tawashul),
(permohonan mencari wasilah disebut dengan Tawashul),
Perohonan tersebut bisa dengan berdoa, maka berdoalah dengan perangkatnya. Perangkatnya adalah :
(1) amal ibadah, wasilah bisa menggunakan amal soleh (solusi menghadapi masalah). Tingkatkan taqwa maka masalah akan hilang (surah 65:2-3), "siapa yang meningkatkan taqwa kami akan berikan solusi" (jaminan Allah).
(2) tobat, orang yang bertaubat sesungguhnya berjanji tidak melakukan kesalahannya (Tobat yang berhubungan langsung kepada Allah), Tobat yang meninggalkan bekas (tobat yang berhubungan dengan manusia) orang yang mendzalimi orang lain jika tidak meminta maaf maka dosanya orang yang didzalimi akan berpindah. Pahala orang yang mendzalimi diberikan kepada orang yang didzalimi, jika tidak ada yang diambil lagi maka dosa orang yang didzalimi akan ditanggung yang mendzalimi.
3. Apakah orang yang bertato akan syah wudhunya.
Tato melekat pada tubuh meskipun akan dihilangkan dibutuhkan ikhtiar karena bersifat permanen, tato dapat menutupp pori pori tubuh, jika setelah iktiar tidak bisa dibersihkan (maka bisa dimaafkan dengan bertaubat disisi Allah)
3. Bagaimana bentuk ikhtiar untuk memperoleh Rizqi
Prisip mencari rizqi yang tidak dilandasi iman adalah yang penting banyak tanpa memperhatikan keberkahan didalamnya.
Kaya lawan katanya cukup (surah 53:48) "Dialah Allah yang menjadikan kaya dan cukup ", tidak ada orang miskin karena orang yang merasa dia miskin sebenarnya ia tidak pernah merasa cukup. Meskipun dalam kondisi cukup keberkahan tetap diberikan.
Dengan memberi sebenarnya tidak mengurangi rizqi mu
(1) amal ibadah, wasilah bisa menggunakan amal soleh (solusi menghadapi masalah). Tingkatkan taqwa maka masalah akan hilang (surah 65:2-3), "siapa yang meningkatkan taqwa kami akan berikan solusi" (jaminan Allah).
(2) tobat, orang yang bertaubat sesungguhnya berjanji tidak melakukan kesalahannya (Tobat yang berhubungan langsung kepada Allah), Tobat yang meninggalkan bekas (tobat yang berhubungan dengan manusia) orang yang mendzalimi orang lain jika tidak meminta maaf maka dosanya orang yang didzalimi akan berpindah. Pahala orang yang mendzalimi diberikan kepada orang yang didzalimi, jika tidak ada yang diambil lagi maka dosa orang yang didzalimi akan ditanggung yang mendzalimi.
3. Apakah orang yang bertato akan syah wudhunya.
Tato melekat pada tubuh meskipun akan dihilangkan dibutuhkan ikhtiar karena bersifat permanen, tato dapat menutupp pori pori tubuh, jika setelah iktiar tidak bisa dibersihkan (maka bisa dimaafkan dengan bertaubat disisi Allah)
3. Bagaimana bentuk ikhtiar untuk memperoleh Rizqi
- Rizqi pada (surah ke-65:2-3), Dengan meningkatkan taqwa maka rizqi akan Allah turunkan. Rizqi itu tidak perlu dicari hanya perlu di ikhtiarkan, karena Allah akan selalu memberikan rizqi kepada hambanya.
- Rizqi pada (surah 51:22), Rizqi manusia itu ada dilangit, rizqi tersebut telah ditetapkan Allah, semua manusia telah dijanjikan mendapatkan rizqi. Allah menetapkan sesuai dengan kebutuhan hambanya dan rizqi tidak akan pernah tertukar, dijanjikan untuk diberikan.
- Maka janganlah mengambil rizqi milik orang lain, ketika kamu mengambil rizqi yang bukan hakmu maka sesungguhnya rizqi orang tersebut tetap Allah kembalikan kepada mereka. Jika tidak dikembalikan di dunia maka akan dikembalikan di akhirat dengan mengambil amal soleh kalian yang telah mengambil rizqi yang bukan haknya.
- Rizqi pada (surah 2:29), Rizqi dilangit kita dibumi, Allah ciptakan semua yang ada dibumi untuk hambanya, tanah, buah buahan, sayurmayur, hewan ternak, hasil tambang, yang dimana ketika telah diolah akan mendatangkan rejeki.
- Rizqi pada (surah 2:168) Rizqi harus di ikhtiarkan dengan halal/toyib. Tidak usah mengambil yang haram karena Allah akan memberikan yang halal. Selain halal juga sebaiknya toyib, toyib yakni asal untuk memperolehnya dengan cara yang benar.
- Rizqi pada (surah 7:96) Tingkatkan taqwa maka rizqi akan mendekat
Prisip mencari rizqi yang tidak dilandasi iman adalah yang penting banyak tanpa memperhatikan keberkahan didalamnya.
Kaya lawan katanya cukup (surah 53:48) "Dialah Allah yang menjadikan kaya dan cukup ", tidak ada orang miskin karena orang yang merasa dia miskin sebenarnya ia tidak pernah merasa cukup. Meskipun dalam kondisi cukup keberkahan tetap diberikan.
Dengan memberi sebenarnya tidak mengurangi rizqi mu
- Surah 9:60 : Berzakat
- Surah 2:215 : Berinfaq
- Bersedekah
Manusia tepatnya salah dan khilaf maka tidak boleh kita saling menyalahkan
Jika kita belum bisa berlomba dengan orang soleh untuk meningkatkan taqwa maka sebaikanya berlombalah dengan para pendosa untuk bertobat dan beristighfar kepada Allah untuk mendapatkan cahaya keberkahan.
" umatku akan dipanggil dalam keadaan bercahaya yang meliputi didirinya dari bekas wudhunya " para ulama berkata akan nampak cahaya itu dari aura kebaikan selama ia didunia.
Jika kita belum bisa berlomba dengan orang soleh untuk meningkatkan taqwa maka sebaikanya berlombalah dengan para pendosa untuk bertobat dan beristighfar kepada Allah untuk mendapatkan cahaya keberkahan.
" umatku akan dipanggil dalam keadaan bercahaya yang meliputi didirinya dari bekas wudhunya " para ulama berkata akan nampak cahaya itu dari aura kebaikan selama ia didunia.
Subahanallah
BalasHapusSubahanallah.. semoga pahala jariyah kepadamu saudarku.
BalasHapus