Ustad Adi Hidayat dan Ustad Felix Saw
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa internet adalah termasuk media tercepat dan termurah untuk menyebarkan informasi. Dalam satu kali klik, seluruh indonesia dapat mengakses informasi yang kita berikan. Dan hal ini tentu saja menimbulkan dua kemungkinan, yaitu menjadi potensi yang sangat baik atau menjadi potensi yang sangat buruk. Oleh karena itu, ada beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan internet sebagai sarana penyebaran informasi. Maka hal yang harus diperhatikan adalah :
4. Tantangan tantangan dakwah media sosial – Awas peran Dajjal
Karena peradapan islam yang membuat mereka bisa maju dan berkembang. Tetapi mereka tidak ingin islam yang berada dimasa kejayaan sehingga islam selalu di cekal. Lalu mereka membuat sistem pedidikan yang didalamnya ada research (penelitian). Kerja sama pun mulai mereka lakukan dibidang pendidikan seperti di prancis, portugal, italia, amerika, inggris, rusia dan belanda. Mereka mau tidak mau belajar nilai nilai keislaman dari orang islam. Manuskrip orang islam itu mereka ambil ketika terjadi peperangan diantara mereka. Bahkan ada beberapa manuskrip yang mereka hilangkan dan dibakar. Manuskrip yang berhasil di ambil, yang bersifat keilmuan mereka kembangkan, lalu diplagiat dengan disamarkan lalu mereka akui sebagai hasil karya mereka. Mereka wujudkan manuskrip itu dalam wujud yang baru dengan klaim kepemilikan oleh mereka.
1. Dakwah karena Rasa Cinta
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda:Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhori dan Muslim). Anas Bin Malik dari Nabi shallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidak (sempurna) iman salah seorang kalian sehingga Allah dan rasulNya lebih dia cintai daripada selainnya, dan hingga ia dilempar ke neraka lebih disukainya dari pada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya. Dan tidak (sempurna) iman salah seorang kalian sehingga saya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya atau manusia semuanya”. (HR. Ahmad)
2. Etika berposting dan bersikap didalam dunia maya atau santun di dunia maya ( adab ) (klik disini)
- Hendaknya informasi yang kita kirimkan adalah yang benar, dibutuhkan dan untuk umum
- Mengabarkan berita baik untuk berbagi kebahagiaan sah-sah saja tapi jangan berlebihan
- Menghindari menyebarkan berita yang mengundang mudharat
- Tidak berlebih-lebihan dalam memberikan informasi
- Tidak bersikap lemah, membuka aib diri sendiri ataupun orang lain dalam menyampaikan informasi
3. Etika berdebat & berdiskusi didalam dunia maya ( adab ) (klik disini)
Dalam dunia maya sering kita melihat diskusi atau debat yang terjadi dalam membahas suatu masalah. Memang betul, debat (jidal) adalah suatu cara untuk berdakwah dan itu diperbolehkan Allah swt, sebagaimana yang disampaikan-Nya dalam al-Qur’an "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik " (QS an-Nahl [16]: 125).
Secara garis besar anjuran debat dalam islam ini adalah :
- Debat dilakukaan dalam takaran ide yang sedang diperdebatkan.
- Debat dilakukan dengan cara yang baik (ahsan) sebagaimana yang diperintahkan Allah
- Menghindari berkata yang buruk, keji, mencaci atau memaki individu
- Tidak mencari-cari perdebatan atau senang dengan perdebatan
- Perhatikan siapa yang menjadi partner debat/diskusi
- Perhatikan apa yang akan diperdebatkan/didiskusikan
- Tinggalkan perdebatan di forum-forum umum yang tidak terbatas
4. Tantangan tantangan dakwah media sosial – Awas peran Dajjal
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah munculnya para Dajjal pendusta, jumlah mereka hampir mencapai tiga puluh orang dan mereka semua akan mendakwakan dirinya seorang Nabi. (HR. Ibnu Majah).
Dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,bersabda:
“Sebelum datangnya hari kiamat akan muncul sekitar tiga puluh Dajjal pendusta, mereka semua berkata: ‘Aku adalah seorang Nabi, aku adalah seorang Nabi.” (HR. Ahmad)
“Dajjal” yang dimaksud Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam dalam hadits di atas adalah sifat-sifat Dajjal itu itu ada pada diri mereka. Baik “Dajjal” yang berani menampakkan sifat dan perbuatannya secara terang-terangan di hadapan manusia, ataupun “Dajjal” yang masih sembunyi-sembunyi menampakkan karakter sebenarnya di hadapan manusia, karena khawatir manusia akan mengetahui sifat aslinya dan syubhat busuknya. Akan tetapi kedua-duanya memiliki tujuan yang sama dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuannya, yaitu menyesatkan manusia dengan memecah belah ukhuwah.
Fenomena Muslim Indonesia saat ini
Saat ini banyak orang sudah mulai tersadar bahwa fungsi masjid bukanlah untuk melakukan sholat saja tetapi sudah dapat untuk taklim, infaq, berbagi dengan sesama. Momentum bangsa Indonesia (khusunya muslim) untuk merapatkan barisannya di masjid-masjid memenuhi majelis taklim. Dari situ akan terlihat cahaya islam pada masjid di Indonesia. Maka mari kita perlihatkan pada dunia bahwa, " insyaa allah akan muncul cahaya islam dari masjid di Indonesia. Sehingga dapa memancarkan kemuliaan bagi muslim di dunia." Saat ini Indoensia sedang memiliki giroh untuk bersatu mewujudkan kebangkitan umat Islam.
Fitrah dalan kehidupan akan bersanding dengan lawannya (ketidak baikan). Ketidak baikan bukan untuk menghadirkan sebuah keburukan dan kesulitan bagi kita untuk menghadapi kebaikan, akan tetapi dengan keburukan itu Allah hendak menguji kita, menguji kesungguhan kita untuk menyampaikan kebaikan dan kesungguhn memberikan pahala terbauk. Contoh, ketika Allah menciptakan kejujuran maka Allah juga menciptakan dusta (tetapi diciptakan bukan untuk supaya kita berdusta), Dengan dusta itu Allah uji kita, apakah kita konsekuensi dengan kejujuran kita. Ketika jujur maka akan ada pahala yang diberikan dan ada ikhtiar yang lebih baik lagi.
Umat islam bersatu untuk menyatukan nilai nilai kebangsaan, bukan ingin yang merubah bangsa ini menjadi berbeda asas dan dasarnya (bukan seperti itu tujuan menyatukan bangsa ini). Indonesia udah bagus untuk landasan ideologinya, silanya dan pasalnya, karena mencerminkan nilai nilai ibadah masyarakatnya. Tetapi yang kurang itu bagaimana kita bisa mengamalkan nilai pancasila dan UUD. Hal ini dapat menjadi nilai ibadah dalam kepercayaan masyarakatnya (kepercayaan yang beraneka ragam yang diakui)
Fitrah dalan kehidupan akan bersanding dengan lawannya (ketidak baikan). Ketidak baikan bukan untuk menghadirkan sebuah keburukan dan kesulitan bagi kita untuk menghadapi kebaikan, akan tetapi dengan keburukan itu Allah hendak menguji kita, menguji kesungguhan kita untuk menyampaikan kebaikan dan kesungguhn memberikan pahala terbauk. Contoh, ketika Allah menciptakan kejujuran maka Allah juga menciptakan dusta (tetapi diciptakan bukan untuk supaya kita berdusta), Dengan dusta itu Allah uji kita, apakah kita konsekuensi dengan kejujuran kita. Ketika jujur maka akan ada pahala yang diberikan dan ada ikhtiar yang lebih baik lagi.
Umat islam bersatu untuk menyatukan nilai nilai kebangsaan, bukan ingin yang merubah bangsa ini menjadi berbeda asas dan dasarnya (bukan seperti itu tujuan menyatukan bangsa ini). Indonesia udah bagus untuk landasan ideologinya, silanya dan pasalnya, karena mencerminkan nilai nilai ibadah masyarakatnya. Tetapi yang kurang itu bagaimana kita bisa mengamalkan nilai pancasila dan UUD. Hal ini dapat menjadi nilai ibadah dalam kepercayaan masyarakatnya (kepercayaan yang beraneka ragam yang diakui)
Pancasila sila ke I sesuai dengan UUD pasal 29 ayat 1. " Negara Berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. " Untuk dapat memahaminya maka lihatlah UUD pasa; 29 ayat 2 "Negara menjamin kebebasan untuk memeluk agama, sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan masing masing."
Maka kita sebagai muslim beribadat menurut kepercayaan dan kta beribadah sesuai dengan syariat islam, yang semua ini dijamin oleh UUD. Cara ibadahnya kafah (mengendalikan dalam kehidupan). Bagaimana memandang suatu hal secara islami. Pandangilah suatu hal, maka abilah yang baik menurut Allah dan tinggalkanlah yang buruk menurut Allah.
Maka dengan demikian di Indonesia akan lahir :
- Pengusaha yang baik sesuai syariat sislam, fenomena di Indoensia jika semua baik maka akan tentram kehidupannya.
- Hubungan baik antara dia dengan TuhanNya dan antara dia dengan mahluk hidup lainnya.
- Hubungan yang baik dengan sesama muslim dan non muslim.
Tidak ada sejarahnya ketika seseorang taat kepada perintah tuhannya maka ia akan terlihat memberikan warna kepada dunia. Tidak ada dalam sejarahnya ketika umat islam hidup berdampingan dengan yang lain maka terjadi ketidak cocokan.
- Ketika islam masuk ke tanah arab, dimana saat itu sedang berkuasa suku quraish yang didalamnya masih menganut masa jahiliyah. Dengan kedatangan islam maka setelahnya tidak ada lagi kemungkaran dan kedzaliman.
- Ketika islam masuk ke eropa (spanyol), begitu diterapkan nilai keislaman. Maka yang muncul sebuah peradapaan muslim yang membesarkan spanyol. Muslim dan lainnya dimasa kejayaan islam hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
- Ketika islam masuk ke babilonia, mulai mengenal nilai-nilai islam tetapi bisa hidup berdampingan.
- Ketik islam dibawa ke nusantara, kerajaan hindu dan kerajaan budha bisa hidup berdampingan dengan umat muslim (kerajaan islam)
Jadi saat ini ketika kalian hidup ditengah tengah mereka dan mereka tidak merasa nyaman dengan kalian (mulim) maka sebaiknya anda check dulu keislaman anda. Apakah ada nilai nilai yang kurang kita terapkan. Ketika ada seseorang yang bersemangat menerapkan nilai islam, maka akan ada tantangannya untuk menguji nilai keislaman kita dalam menerangkan nilai keislaman kepada orang lain. Tapi saat ini, tantangan ini muncul dari dalam tubuh umat islam sendiri.
Maka yang perlu kita garis bawahi kita harus memiliki adab. (adab kali yang dibahas adalah adab di dunia maya dan didunia nyata)
Banyak yang datang ke majelis ilmu tapi kurang mempelajari adab, karena seharusnya mengutamakan adab dari pada ilmu. Adap dipelajari dulu maka ilmu akan didapat.
Imam anawawi menulis kitab tentang adab
Syeikh Hasyim Ashari menulis kitab tentang adab
Mengegakan Nilai Islam di dunia Maya.
Ketika kita ingin menegakan nilai islam dalam dunia maya, perlahan adabpun hilang. Karena betapa banyak yang saling mencela, menuduh, memfitnah dan menghinakan saudaranya di dunia maya. Padahal kalian tahu apa yang kalian lakukan adalah kesalahan tapi kalian gengsi untuk mengakuinya dan malah melakukan pembelaan diri dengan dengan hal hal yang kurang beradab. Maka yang harus dilakukan adalah intropeksi diri.
Di dunia nyata pun tidak ingin ketinggalan, ada yang mengaku muslim tapi tidak beradab. Bukan hanya adab kesesama umat saja tetapi adab kepada Allah pun menjadi hilang. Ini sangat memprihatinkan.
Karena kecanggihan teknologi dan kebutuhan internet yang semakin meningkat. Menurut data yang dilangsir maka ada 96 juta - 115 juta orang pengguna internet ditahun 2017. Sebanyak 80% penduduk Indonesia tergolong digital motifs yakni :
" Tidak beriman seseorang ketika ia tidak mencintai saudaranya",
Memiliki tugas sebagai Khalifah dimuka bumi
(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Menghadapi Tantangan Semangat Persatuan
Saat ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan semangat persatuan dan menanamkan semangat kebangsaan itu dalam nilai nilai kehidupan. Lalu apa tantangan yang dihadapi ketika semua itu muncul. Tantangan itu langsung Allah perlihatkan melalui lisan dan tulisan seseorang, yang memiliki tujuan untuk memberikan ujian kepada kita umat yang mencintai kesatuan dan persatuan.
Kita tidak perlu menggunjing orang lain, tetapi kita hanya berkewajiban untuk merubah prilaku yag tidak baik dari seseorang bukan mencela dan membuka aibnya.
Janganlah memiliki hobi yang suka mendebat orang lain, sebaiknya jika ada masalah undang orang tersebut untuk datang dan membicarakan baik-baik dan bersikaplah kesatria. Ada masalah yang harus diselesaikan dengan melakukan pertemuan sehingga dapat diselesaikan. Tetapi jika penyelesaian masalah hanya untuk diperdebatkan maka tidak akan ada wasilahnya.
Islam mengajak manusia untuk saling memaafkan. Dan memberikan posisi tinggi bagi pemberi maaf. Karena sifat pemaaf merupakan bagian dari akhlak yang sangat luhur, yang harus menyertai seorang Muslim yang bertakwa. Allah swt berfirman "Maka barangsiapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah." (Q.S.Asy-Syura : 40).
Masalah di dunia nyata diperbincangkan di dunia maya maka akan tidak nyambung, komunikasi di dunia maya itu hanya melalui tulisan yang biasanya multi tafsir dan menyebabkan perpecahan. Sehingga bukan menghasilkan solusi tetapi malah melebarkan masalahnya.
Permasalahan Penomeran Hadist
Muhammad Fuad Abdul Baqi adalah ulama yang melakukan penomeran hadist. Muhammad Fuadi bin ‘Abdul Baqi bin Sholih bin Muhammad. Beliau lahir di Mesir di desa Balqilyubiyah 3 Jumadil ula 1299 H. Kemudian setelah dewasa Fuad Abdul Baqi mengajar di sekolah-sekolah sekitar kota Kaherah. Setelah itu, Fuad Abdul Baqi pula menjadi tenaga penterjemah bahasa arab dari bahasa Prancis di kota yang sama, yaitu Kaherah. Setelah giat mengajar, akhirnya Muhammad Fuadi bin ‘Abdul Baqi memutuskan untuk mengundurkan diri lalu memusatkan dirinya di bidang penulisan kitab-kitab maupun indeks-indeks. Kitabnya yang terkenal adalah Kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan.
Perlu diketahui bersama membaca penomeran hadist riwayat al bukhari dan muslim akan berbeda. Perbedaan ini dikarenakan Hadist bisa diriwayatkan dengan makna.
Ada dua kitab hadits yang diakui oleh kalangan ahli hadits dan kaum muslimin secara umum sebagai seshahih-shahih kitab setelah Al-Qur'an.
A. Penomeran Hadist Bukhori
Pada awalnya, Imam Bukhary hanya menuliskan kumpulan hadits tanpa memberi nomor. Kemudian para ulama mulai mencari cara untuk memudahkan mengindeks hadits-hadits tersebut. Caranya dengan memberinya nomor urut. Dalam penomoran pun banyak terjadi perbedaan di kalangan ulama. Proses penomoran hadits ini disebut tarqim. Tarqim Shahih Bukhary yang lazim digunakan adalah penomoran oleh Fuad Abdul Baqi. Penomoran lainnya adalah metode penomoran al-Alamiyah.
B. Penomeran Hadist Muslim
Perujukan hadis berdasarkan penomoran yang diberikan oleh Abdul Baqi ketika mentahqiq (memeriksa, mengoreksi, menyunting, menomori hadis) Shahih Muslim. Penomoran dia berdasarkan hadis yang serupa. Ia menghitung setiap hadis yang serupa sebagai satu hadis. Penomoran dia banyak digunakan dalam penulisan kitab, buku, dan artikel keislaman.
Penulisan: HR Muslim (nomor hadis), maksudnya adalah hadis riwayat Imam Muslim dalam Shahihnya pada nomor yang disebutkan.
Perbedaan penomoran menjadikan perbedaan perhitungan jumlah hadis dalam Shahih Muslim. Menurut penomoran al-Alamiyah, terdapat 5362 hadis dalam Shahih Muslim. Sedangkan menurut Abdul Baqi, ada 3033 hadis. Perbedaan ini timbul karena penomoran al-Alamiyah menghitung setiap sanad hadis sebagai satu hadis; sedangkan penomoran Abdul Baqi menghitung setiap hadis yang serupa sebagai satu hadis, walaupun hadis tersebut mempunyai beberapa sanad. Oleh sebab itu, jumlah hadis menurut penomoran al-Alamiyah menjadi lebih banyak daripada menurut Abdul Baqi.
Tetapi kalau al quran Lafadz dan maknanya tidak akan berubah, sebagaimana firman Allah “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur’an), dan kamilah yang akan menjaganya” (Surah Al Hijr ayat 9)
Surah Al Najm ayat 3-4
" Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al quran) menurut kemauan hawa nafsunya (3), Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) (4)."
(Tafsir Surah Al Najm ayat 3-4) Hadist yang disampaikan Rasulullah adalah substansinya, Wahyu dari Allah yang diturunka untuk Rasulullah tetapi lafadznya tidak dijaga, Hal ini yang membedakan al quran dan hadist. Untuk hadist tidak harus menghafalkan lafadznya tetapi bisa diriwayatkan dengan maknanya. Hadist bisa dengan kalimat yang sama tetapi lafadznya berbeda, karena yang meriwayatkan orangnya berbeda bukan orang yang sama.
Menyuarakan Kebenaran Islam
Menyuarakan Kebenaran Islam akan ada Dajal Pendusta
Hadist Rasulullah,
Akan datang dimasa umatku Dajal yang berdusta (dustanya bukan hanya masalah dunia saja seperti tidak jujur (sebagaimana dusta yang pernah dilakukan orang quraish dijaman jahiliyah),
Lalu siapakah dajal pendusta ini?
Biasakan mendengar tanpa harus mencela, tangan mendengar pikiran menganalisa dan lisan mengucapkan yang benar
Kebaikan untuk menerapkan nilai nilai Islam
Karena kecanggihan teknologi dan kebutuhan internet yang semakin meningkat. Menurut data yang dilangsir maka ada 96 juta - 115 juta orang pengguna internet ditahun 2017. Sebanyak 80% penduduk Indonesia tergolong digital motifs yakni :
- Lebih rela kehilangan barang yang lainnya dari pada kehilangan paket data internetnya.
- 90% waktunya dihabiskan untuk mengakses internet (sehingga informasi yang didapatkan tidak lagi melalui televisi dan surat kabar.
Sehingga dengan kebutuhan ini maka peran dakwahpun bisa dilakukan dengan dunia internet. Siapa yang bisa memimpin di dunia maya maka ia akan membawa peran di dunia nyata. Orang akan lebih dulu mengenal seseorang atau orang akan lebih mudah terkenal melalui dunia maya. Perdebatan juga lebih banyak dilakukan di dunia maya. Kita ketahui inti ukhuwah adalah saling cinta diantara kita dan inti dakwah adalah Rasa Cinta.
" Tidak beriman seseorang ketika ia tidak mencintai saudaranya",
begitu ia mendapatkan sesuatu yang baik buat dirinya, sudah dapat dipastikan ia akan ingin memberikan sesuatu yang baik itu untuk orang yang dicintainya.
Para pengemban dakwah memiliki rasa cinta kepada Allah dan Allah pun memiliki rasa cinta kepada hambanya. Hal ini yang melatar belakangi seluruhnya adalah cinta kepada Allah. Islam adalah agama yang penuh rasa cinta dari Allah dan Rasulullah. Sebagaimana firman Allah kepada surah al fatihah, " Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang." Allah Maha Pengasih semuanya Allah kasih/berikan kepada kita semua hambanya, sedangkan Allah Maha Penyayang memberikan rasa sayangnya kepada umat mukmin.
Bersyukurlah dalam setiap sujud kalian, sebagai umat muslim karena telah merasakan rasa kasih sayang Allah. Sebagai seorang mukmin juga harus dapat merasakan bahwa islam memberikan manfaat kepada dirinya dan lingkungannya. Dengan demikian mukmin tersebut membagikan kebahagiaan itu dengan yang lainnya. Sehingga tidak ada alasan lagi "diri kita sedang sibuk dengan aktivitas harian, sehingga kita tidak istiqomah dalam berdakwah." Istiqomah dalam berdakwah kuncinya adalah ketika kita memiliki rasa mencintai islam. Karena dengan merasakan ada perasaan cinta itu maka tumbuhlah keinginan berdakwah/menyebarkan kebenaran dan kebahagiaan yang dirasakan ketika memeluk islam. Ketika dalam berdakwah yang memiliki rasa cinta kepada islam dan pada saat yang sama melihat orang lain bersalah ia akan bersedih, maka ia menyadari bahwa berdakwah adalah kewajiban.
Adab itu penting dan bisa dibentuk dengan adanya rasa cinta, ini adalah dasar dari segala-galanya. Maka sebaiknya kita lebih bisa bersikap, seperti :
- Ketika kita bertemu dengan orang yang banyak ilmunya maka kita sebaiknya tunduk karenanya
- Ketika ada seseorang yang menyampaikan islam, kita ambil kebaikan darinya dan keburukannya kita tinggalkan. Kita hargai usahanya untuk menyampaikan islam, walaupun penyampaiannya tidak sebagus dengan diri kita. Tapi niatnya untuk menyampaikan kebenaran agama Allah harus kita hargai.
- Janganlah kalian merasa hebat dan merasa pintar dengan apa yang kalian miliki, karena perasaan tersebut akan menyeret kita ke arah kesombongan dan akhirnya merendahkan orang lain. Hal ini menyebabkan kita tidak dikenal disisi Allah akibat kesombongan kita.
Apakah seseorang yang tidak setuju dengan argument kita kita debat (tidak semuanya), ada waktunya kita menjelaskan ada waktunya kita meninggalkan.
Memiliki tugas sebagai Khalifah dimuka bumi
Dalam praketeknya teori belum tentu bisa kita praktekan di dunia nyata. Jika apa yang diharapkan sesuai dengan kehendak Allah maka dalam pelaksanaannya tidak akan menjadi masalah. Tetapi ketika keinginan tidak sesuai dengan kehendak Allah maka seperti merasa berat melaksanakannya. Tapi ingatlah umat islam hadir dengan penuh cinta.
Umat islam berasal dari surga dan akan kembali ke surga, sebagaimana firmanNya surah all baqarah ayat 35
" Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. "
Ketika kami berikan tugas untuk turun ke bumi sebagai nikmat sementara, sebagaimana firmanNya dalam surah al baqarah ayat 36
" Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".
Diturunkan ke bumi untuk mencari bekal (petunjuk kehidupan), sebagai bekal ketika akan kembali ke surga. Petunjuk/bekal itu disebut dengan "Huda".
" Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. "
Ketika kami berikan tugas untuk turun ke bumi sebagai nikmat sementara, sebagaimana firmanNya dalam surah al baqarah ayat 36
" Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".
Diturunkan ke bumi untuk mencari bekal (petunjuk kehidupan), sebagai bekal ketika akan kembali ke surga. Petunjuk/bekal itu disebut dengan "Huda".
- Huda diturunkan kepada Nabi adam, petunjuk diturunkan ke nabi adam ketika hendak diturunkan ke bumi, diturunkannya huda untuk diikuti supaya kehidupannya tenang. "Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (Surah Al Baqarah 38)
- Setelah bergantinya generasi/rasul/ maka petunjuk Allah kepada hambaNya tidak pernah ditiadakan. Huda tetap diberikan kepada seluruh Rasul Allah. Huda diturunkan kepada Nabi Musa, petunjuk diberikan kepada nabi musa untuk Bani Israel. " Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku." (Surah Al Isra' ayat 2)
- Huda diturunkan kepada Nabi Isa, petunjuk diturunkan kepada nabi isa " Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup (31), dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka (32), Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (33)." (Surah Maryam ayat 31-33)
- Huda diberikan kepada Muhammad, petunjuk yang diturunkan kepada nabi Muhammad adalah al quran. Al quran sebagai petunjuk kehidupan manusia. Penjelasan al quran adalah lisan dari Rasulullah untuk menerangkan wahyu dari Allah. " (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (Surah Al Baqarah ayat 185)
Tantangan jika dihadapi dengan penuh cinta maka akan menyadari bahwa tantangan itu ada sebagai ujian dan akan mendatangkan pahala bagi dirinya.
Ketika Allah menciptakan sabar maka Allah akan menciptakan marah. Marah diciptakan bukan untuk supaya manusia memiliki sifat marah, tetapi untuk supaya melatih manusia untuk bisa sabar. Dengan sifat sabar itu manusia dapat menyampaikan/mewujudkan sifat sabar terhadap kehidupan.
Dalam mewujudkan suatu kebaikan pasti akan ada lawannya yang tidak baik, hal ini untuk menguji yang baik dan menghadirkan adanya pahala kebaikan.
Surah Al Baqarah ayat 53-54
Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk (53). Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang" (54)
Surah Ar Ra'd ayat 24
(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Menghadapi Tantangan Semangat Persatuan
Saat ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan semangat persatuan dan menanamkan semangat kebangsaan itu dalam nilai nilai kehidupan. Lalu apa tantangan yang dihadapi ketika semua itu muncul. Tantangan itu langsung Allah perlihatkan melalui lisan dan tulisan seseorang, yang memiliki tujuan untuk memberikan ujian kepada kita umat yang mencintai kesatuan dan persatuan.
Kita tidak perlu menggunjing orang lain, tetapi kita hanya berkewajiban untuk merubah prilaku yag tidak baik dari seseorang bukan mencela dan membuka aibnya.
Janganlah memiliki hobi yang suka mendebat orang lain, sebaiknya jika ada masalah undang orang tersebut untuk datang dan membicarakan baik-baik dan bersikaplah kesatria. Ada masalah yang harus diselesaikan dengan melakukan pertemuan sehingga dapat diselesaikan. Tetapi jika penyelesaian masalah hanya untuk diperdebatkan maka tidak akan ada wasilahnya.
- Jika dalam pertemuan nanti ada kesalahan dari diri ini maka akui saja kesalahan itu, jangan malah menyalahkan orang lain untuk mencari pembenaran diri.
- Jika diri ini berada dipihak yang benar janganlah bersifat menggurui dan tidak usah mengubar aib saudaramu.
- Jika kesalahan dari pihak sebrang maka berlapang dadalah untuk memaafkan, karena memberikan maaf jauh lebih mulia kedudukannya.
Islam mengajak manusia untuk saling memaafkan. Dan memberikan posisi tinggi bagi pemberi maaf. Karena sifat pemaaf merupakan bagian dari akhlak yang sangat luhur, yang harus menyertai seorang Muslim yang bertakwa. Allah swt berfirman "Maka barangsiapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah." (Q.S.Asy-Syura : 40).
Masalah di dunia nyata diperbincangkan di dunia maya maka akan tidak nyambung, komunikasi di dunia maya itu hanya melalui tulisan yang biasanya multi tafsir dan menyebabkan perpecahan. Sehingga bukan menghasilkan solusi tetapi malah melebarkan masalahnya.
Permasalahan Penomeran Hadist
Muhammad Fuad Abdul Baqi adalah ulama yang melakukan penomeran hadist. Muhammad Fuadi bin ‘Abdul Baqi bin Sholih bin Muhammad. Beliau lahir di Mesir di desa Balqilyubiyah 3 Jumadil ula 1299 H. Kemudian setelah dewasa Fuad Abdul Baqi mengajar di sekolah-sekolah sekitar kota Kaherah. Setelah itu, Fuad Abdul Baqi pula menjadi tenaga penterjemah bahasa arab dari bahasa Prancis di kota yang sama, yaitu Kaherah. Setelah giat mengajar, akhirnya Muhammad Fuadi bin ‘Abdul Baqi memutuskan untuk mengundurkan diri lalu memusatkan dirinya di bidang penulisan kitab-kitab maupun indeks-indeks. Kitabnya yang terkenal adalah Kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan.
Perlu diketahui bersama membaca penomeran hadist riwayat al bukhari dan muslim akan berbeda. Perbedaan ini dikarenakan Hadist bisa diriwayatkan dengan makna.
Ada dua kitab hadits yang diakui oleh kalangan ahli hadits dan kaum muslimin secara umum sebagai seshahih-shahih kitab setelah Al-Qur'an.
A. Penomeran Hadist Bukhori
Pada awalnya, Imam Bukhary hanya menuliskan kumpulan hadits tanpa memberi nomor. Kemudian para ulama mulai mencari cara untuk memudahkan mengindeks hadits-hadits tersebut. Caranya dengan memberinya nomor urut. Dalam penomoran pun banyak terjadi perbedaan di kalangan ulama. Proses penomoran hadits ini disebut tarqim. Tarqim Shahih Bukhary yang lazim digunakan adalah penomoran oleh Fuad Abdul Baqi. Penomoran lainnya adalah metode penomoran al-Alamiyah.
B. Penomeran Hadist Muslim
Perujukan hadis berdasarkan penomoran yang diberikan oleh Abdul Baqi ketika mentahqiq (memeriksa, mengoreksi, menyunting, menomori hadis) Shahih Muslim. Penomoran dia berdasarkan hadis yang serupa. Ia menghitung setiap hadis yang serupa sebagai satu hadis. Penomoran dia banyak digunakan dalam penulisan kitab, buku, dan artikel keislaman.
Penulisan: HR Muslim (nomor hadis), maksudnya adalah hadis riwayat Imam Muslim dalam Shahihnya pada nomor yang disebutkan.
Perbedaan penomoran menjadikan perbedaan perhitungan jumlah hadis dalam Shahih Muslim. Menurut penomoran al-Alamiyah, terdapat 5362 hadis dalam Shahih Muslim. Sedangkan menurut Abdul Baqi, ada 3033 hadis. Perbedaan ini timbul karena penomoran al-Alamiyah menghitung setiap sanad hadis sebagai satu hadis; sedangkan penomoran Abdul Baqi menghitung setiap hadis yang serupa sebagai satu hadis, walaupun hadis tersebut mempunyai beberapa sanad. Oleh sebab itu, jumlah hadis menurut penomoran al-Alamiyah menjadi lebih banyak daripada menurut Abdul Baqi.
Tetapi kalau al quran Lafadz dan maknanya tidak akan berubah, sebagaimana firman Allah “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur’an), dan kamilah yang akan menjaganya” (Surah Al Hijr ayat 9)
Surah Al Najm ayat 3-4
" Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al quran) menurut kemauan hawa nafsunya (3), Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) (4)."
(Tafsir Surah Al Najm ayat 3-4) Hadist yang disampaikan Rasulullah adalah substansinya, Wahyu dari Allah yang diturunka untuk Rasulullah tetapi lafadznya tidak dijaga, Hal ini yang membedakan al quran dan hadist. Untuk hadist tidak harus menghafalkan lafadznya tetapi bisa diriwayatkan dengan maknanya. Hadist bisa dengan kalimat yang sama tetapi lafadznya berbeda, karena yang meriwayatkan orangnya berbeda bukan orang yang sama.
Menyuarakan Kebenaran Islam
Menyuarakan Kebenaran Islam akan ada Dajal Pendusta
Hadist Rasulullah,
Akan datang dimasa umatku Dajal yang berdusta (dustanya bukan hanya masalah dunia saja seperti tidak jujur (sebagaimana dusta yang pernah dilakukan orang quraish dijaman jahiliyah),
Lalu siapakah dajal pendusta ini?
- Ketika kita ingin menyuarakan kebenaran islam dan islam bersatu, tetapi justru muncul penyerang penyerang yang tidak menyukainya (mereka muncul satu satu atau berkelompok), bahkan ada sampai yang menggunakan dalil Allah untuk melakukan penyerangan dan pembenaran niat tidak baik mereka (inilah mereka yang disebutkan sebagai dajal pendusta dalam hadist Rasulullah) Dajal Pendusta adalah Mereka Berdusta atas nama agama Allah.
- Dajal pendusta pada akhir jaman adalah sosok yang tidak dikenal wujudnya. Tetapi ia masuk dalam satu komunitas, sehingga komunitas ini terpecah belah dan berselisih. saat ini hal ini tercermin dari sikap orang orang yang melakukan penyerangan ini, inilah anugrah karena merupakan petunjuk Allah. Ia akan membuka aib saudaranya. Maka jika kalian bertemu dengannya maka tinggalkanlah.
Tinggalkanlah orang orang yang mengingkari ayat ayat Allah, sebagaimana firmannya " Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam." (surah An Nisa ayat 140)
Mencela perbuatan tercela akan buang buang waktu,
"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (Surah Al Furqon ayat 23)
Biasakan mendengar tanpa harus mencela, tangan mendengar pikiran menganalisa dan lisan mengucapkan yang benar
Kebaikan untuk menerapkan nilai nilai Islam
Maka ketika ingin melakukan kebaikan dalam kehidupan, maka jangan cuman cukup baik saja, tetapi kebaikan yang mengandung nilai ibadah kepada Allah. Inilah yang membedakan kebaikan umat islam dengan non muslim. Kebaikan yang dilakukan non muslim hanya memenuhi norma kehidupan. Contoh, pegawai muslim yang baik harus dapat menerapkan nilai islam dalam kehidupannya.
- Surah 2 ayat 168
- Surah 3 ayat 110
- Surah 3 ayat 104
- Surah 17 ayat 23
- Surah 46 ayat 15
- Surah 7 ayat 189
Jalinlah hubungan baik dengan siapapun, jika ada kebaikan darinya dan berlandaskan al quran dan hadist maka ambilah. Jika ada keburukan maka tinggalkanlah. Jika ada perbedaan tidak perlu diperdebatkan. Koreksilah diri sendiri sebelum mengkoreksi orang lain dan tutuplah aib saudaramu.
Sampai kalian berselisih dan terpecah belah maka yang senang adalah orang orang yang ingin melihatmu dan temanmu bermusuhan. Orang yang berbahagia melihat perpecahan adalah orang yang disebutkan dalam hadist Rasulullah tadi sebagai dajal pendusta.
Kebaikan yang tidak mengandung nilai nilai Islam,
Ada kebaikan yang tidak mengandung nilai nilai Islam, kebaikan yang dilakukan non muslim. Non muslim melakukan kebaikan dalam memenuhi norma norma kehidupan.
Tanggapan Orang Orentalist
1. Orang orentalis mencari kesalahan al quran dan Hadist
Orang orentalist adalah orang yang berada dalam sekelompok perhimpunan yang mencari kesalahan al Quran dan Hadist. Mereka belajar serius al quran dna hadist (bahkan ada yang sampai hafal), tetapi hafalan yang mereka lakukan bukanlah untuk meningkatkan keimanan tetapi mencari kesalahan muslim. Dengan membenturkan pemikiran muslim dengan statement mereka yang menyimpang (seolah olah al quran dan hadist salah).
Orang orentalist ini membuat indek kesalahan al quran dan hadist. Lalu kesalahan al quran yang menurut mereka itu, dipaparkaan kepada orang misonaris. Mereka yang akan membelokan pemahaman seorang mukmin.
Surah al quran al Isra ayat 82
" Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (Surah al Isra ayat 82)
Penghafal quran yang dzalim tidak akan mendapatkan apa apa (tidak mendapatkan pahala) kecuali mendapatkan kedzalimannya.
2. Orang orentalis beranggapan tidak ada hadist setelah 200 tahun Rasulullah wafat.
Orang orentalis menyalahkan hadist yang keluar setelah 200 tahun Rasulullah wafat. Mereka melupakan fakta sejarah yang telah terjadi.
Perjalanan sejarah pada tahun 1942, setelah umat muslim terpecah pecah. Islam akhirnya dapat dikalahkan oleh kekuatan raja ferdinan dan ratu elizabeth di spanyol. Dengan adanya perjanjian Tordesillas yang ditandatangani di Tordesillas (spanyol) yang memecah belah dunia menjadi dua kekuasaan yakni barat (spanyol) dan timur (portugis), mereka melancarkan misi 3G (Gold, Glory, Gospel). Misi iniberkembang tetapi disadari oleh mereka tidak membawa pencerahan dan kedamaian kepada dunia kecuali nilai nilai keislaman.
Karena peradapan islam yang membuat mereka bisa maju dan berkembang. Tetapi mereka tidak ingin islam yang berada dimasa kejayaan sehingga islam selalu di cekal. Lalu mereka membuat sistem pedidikan yang didalamnya ada research (penelitian). Kerja sama pun mulai mereka lakukan dibidang pendidikan seperti di prancis, portugal, italia, amerika, inggris, rusia dan belanda. Mereka mau tidak mau belajar nilai nilai keislaman dari orang islam. Manuskrip orang islam itu mereka ambil ketika terjadi peperangan diantara mereka. Bahkan ada beberapa manuskrip yang mereka hilangkan dan dibakar. Manuskrip yang berhasil di ambil, yang bersifat keilmuan mereka kembangkan, lalu diplagiat dengan disamarkan lalu mereka akui sebagai hasil karya mereka. Mereka wujudkan manuskrip itu dalam wujud yang baru dengan klaim kepemilikan oleh mereka.
Bahkan ada beberapa manuskrip yang mereka ambil lalu kemudian mereka analisa, maka untuk bisa menganalisa mau tidak mau mereka harus mempelajari al quran dan hadist. Tetapi bersamaan dengan hal itu mereka mencari kesalahan kesalahan al quran dan hadist. Inilah bentuk kelicikan yang mereka lakukan.
3. Mereka meletakan kaidah racun dalam hadist
Elnast adalah salah seorang yang melakukan pembahasan hadist. Ia adalah orang hongaria. Elnast yang melakukan pembahasan hadist tetapi ia meletakan kaidah racun dalam hadist. Ia memiliki tujuan untuk merancukan pemikiran umat islam dan pada akhirnya mereka berselisih pendapat karena ketidak tahuan. Beberapa kesimpulan yang disampaikan adalah :
- Persoalan logika : Hadist dikumpulkan setelah 200 tahun Rasulullah wafat. lalu para orentalist itu akan mempertanyakan bagaimana logikanya bisa menyampaikan hadist setelah 200 tahun wafat dan lalu bagaimana mereka menghafal hadist selama 200 tahun itu. Bagi orang orang yang mengandalkan logika itu wajar dan logis. lalu pertanyaan untuk mereka akankah orang yang sudah berlalu maka esensinya tidak dapat dipergunakan.
Hadist itu ada sanadnya, dari sanad itulah akan diketahui jalur penghubungnya (belaku sepertii nazab). Imam Mufti dan syeih yasin menuliskan sanad yang jelas. Belajar agama sesuai dengan urutan sanad. Beliau menulis bab hadist yang merumuskan sesuatu dengan jalur sanad. Dari jaman sahabat juga terjadi perselisihan sanad. Sanad mengalami transisi dari imam bukhari hingga Rasulullah (jalur sanadnya harus jelas).
Hadist sohih (ada lima syarat sanad yang harus dipenuhi), dan sesuai dengan urutan hadistnya (ada persyaratan sanadnya).
Turunan orang orentalist adalah liberal, sekuler, pluralisme.
Jika ketika ada orang yang mengatakan hadist nabi tidak bisa dipake karena diriwayatkan 200 tahun setelah Rasulullah wafat,
Jika ketika ada orang yang mengatakan hadist nabi tidak bisa dipake karena diriwayatkan 200 tahun setelah Rasulullah wafat,
Melawan pemikiran tersebut dengan logika juga, " pemikiran anda pun tidak dapat saya terima karena ada hidup 1000 tahun lebih setelah nabi adam, dan anda itu siapa bisa menolak hadist tersebut.
Lisan orang tersebut sengaja Allah titipkan kepada kita, kalau mereka berbicara secara ilmiah sedangkan kita berbicara dengan celaan ya kita salah, Jangan gampang marah menghadapi orang orang apatis sepertii itu. Kita harus lebih pintar dari mereka dan mau mempelajari dari sudut pandang mereka. Kalau kita hanya bisa mencela berarti kita salah dan kalah. Pelajari pemikiran mereka juga sehingga kita bisa juga melawannya secara ilmiah. Setiap masa kemasa persoalannya akan selalu sama, maka belajarlah dari sejarah.
Jika mereka berbicara ilmiah, kita juga harus berbicara ilmiah, jika kita mereka berbicara data maka kita berbicara data. Lawanlah segala apa yang mereka lakukan dengan kebaikan.
Ketika orang lain mengatakan muslim intoleran maka tunjukannya rasa toleransi umat muslim, ketika orang lain mengatakan anti pancasila maka tunjukan kalau muslim itu lebih pancasila.
Untuk Ucapan Natal kepada Saudara Nasarani kita, kita dapat mengatakan sebagai bentuk toleransi kepada mereka dan toleransi mereka terhadap kita,
" Untuk perayaan natal kali ini bertepatan tanggal 25 desember, saya memohon maaf kepada saudari nasrani karena belum mampu mengucapkan selamat pada hari ibadah anda. Mohon untuk pengertiannya, bahwa kepercayaan kami muslim membuat kami tidak mampu untuk mengucapkannya. Tapi bukan berarti itu semua membuat kami tidak mampu berbagi dalam urusan kebaikan bersama kalian dalam kehidupan bertetangga dan bernegara yang baik dalam keseharian. Sebagaimana Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW telah mengajarkan kami untuk berbuat baik dan saling mencintai terhadap mahluk ciptaanNya. "
Ucapan ini diharapkan merupakan wujud toleransi antar umat beragama, dari pada memposting hal yang malah membikin perpecahan, dan bisa diberlakukan untuk ucapan perayaan agama lainnya.
Pesan untuk Menyikapi Persoalan
- Bersikaplah yang cerdas dan dewasa dalam menyikapi semua persoalan.
- Tampilkan nilai-nilai keislaman, berislam dalam keseharian (pandangannya islami, prilakunya islami, lisannya islami)
- Muslim harus memiliki peran dimata dunia, jangan mau diatur oleh bangsa lain (mandiri dan tampilkanlah kekuatan bangsa sendiri). Bayangkan saja jika bangsa ini diisi oleh orang yang tidak berahlaq dan berilmu, maka bangsa ini tidak akan pernah berkembang. Ahlaq dan ilmu adalah bekal kebangkitan suatu peradapan bangsa. Berperanlah dalam setiap lini kehidupan. Berikan yang terbaik untuk negeri.
- Mereka diciptakan untuk menguji keimanan kita (bukan untuk dicela atau dibenci). Ketika nilai islam hadir dalam kehidupan disitulah kedamaian akan terlihat. Tetapi mereka tidak ingin kehilangan pengaruh keduniawian, sebenarnya hal itu tidak menjadi masalah. Karena saat ini kita (muslim) seharusnya memikirkan bekal menuju akhirat, bukan malah terperangkap dengan sikap apatis mereka.
- Bersatulah dalam kebaikan kebaikan, sepakat dalam beberapa hal. Tetapi jangan sampai perbedaan untuk mencapai sepakat menjadikan perselisihan, sehingga menjadi sebuah permusuhan.
- Kembalilah pada ajaran al quran dan as sunah dengan cara yang benar. Jika ini tolak ukurannya maka akan mendatangkan kebaikan kebaikan. Tunjukan kepada dunia bahwa cahaya al quran akan muncul dibumi Indonesia.
- Membiasakan diri untuk menghadirkan yang terbaik.
Hal yang harus diingat ketika Berdakwah
- Ketika berdakwah maka yang harus diingat adalah Ridho Allah, ketika kita mencintai islam dan kita ingin islam tersebar untuk menyinari kehidupan manusia. Maka tidak menjadi masalah bagi kita dari mana sumber ilmu itu asal sesuai dengan al quran dan hadist. Asalkan ilmu itu sama sama menghantarkan tauhid kepada Allah. Jika kita memiliki hambatan dalam berdakwah maka lihat lagi apa niat kita dalam berdakwah, kemungkinan masih ada niat yang salah, dan tujuannya bukan mengenalkan Allah dan agama Allah (islam), tujuan kita masih ingin memperkenalkan diri sendiri.
- Ketika kita memperkenalkan islam maka benar benarlah menjaga niat (apakah yang kita lakukan adalah benar benar untuk Allah). Allah tidak membutuhkan sama sekali selain keiklasan dalam berdakwah.
- Bersabarlah ketika ingin menyebarkan agama Allah, bersabar ketika dalam berdakwa. Kekasaran itu tidak akan menyadarkan orang lain. Berlaku lembut dan santun, karena inilah cara terbaik menghantarkan hikmah/hidayah Allah (sebagaimana sikap santun Rasulullah dalam berdakwah)
- Santun di dunia maya, karena santun adalah cara terbaik untuk menghantarkan hidayah Allah. Celaan, cacian, hinaan, fitnah, kekasaran tidak akan memberikan manfaat. Jika kalian sudah bersikap kasar terhadap oran lain sehingga akhirnya kalian dinilai buruk. Lalu bagaimana mereka akan bisa menerima apa yang kalian sampaikan. Maka sampaikanlah sesuatu dengan iklas dan sebaik-baiknya. Karena Allah tidak akan menyia-nyiakan perbuatan baik yang kita lakukan dan akan berbalas pahala.
- Seekor anjing yang menemani pemuda ashabul kahfi dalam surah al kahfi pun bisa masuk surga, karena kesetiaannya dalam jalan dakwah. Apalagi kita yang memiiki ahlaq dan ilmu yang lebih mulia akan disebut sebut oleh penduduk langit.
- Ingatlah dalam berdakwah kita akan selalu menemui dajal dajal pendusta, dan dengan demikian dakwah kita dan hidup kita akan lebih seru dan bermakna. Dengan demikian kita tahu dimana kita harus berdiiri untuk melakukan pembelaan sebenarnya di jalan Allah.
- Semakin banyak orang yang mengenal islam, maka semakin banyak juga orang yang ingin berbagi tentang islam, sehingga tugas dakwa ini sebaiknya diemban bersama bukan sendiri sendiri. Berjamaah akan lebih baik sehingga semakin ringan tugas dakwah ini.
- Semoga kita kelak amanah untuk menjaga amanah (agama islam) yang telah dipercayakan Allah kepada kita, sehingga kita tidak menjadi orang yang murtad dan mempermainkan agama islam, kelak akan berkumpul disurga Allah.
Promo Spesial Dari Zeusbola
BalasHapusBerupa Hadiah Iphone 13!
Segera Daftarkan Dan Dapatkan Hadiah Iphone!
Buruan! Deposit Murah!
INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
WHATSAPP :+62 822-7710-4607