Kisah Al Quran
Tidak, semua itu bukanlah akhir dari kisah sejarah ini, karena masih adak kelanjutan Kisah yang menceritakan perubahan fase dari ketertindasan menuju fase kebangkitan yang dialami Bani Israel. Kisah perubahan yang terjadi ditengah masyarakat bani Israel digambarkan di surah Ar A’raf, surah taha, surah al qasas, surah Al Maidah.
Dalam surah Ar A’raf atas kecongkakan atas diri Fir'aun,
Fir'aun mengganggap dirinya sebaga tuhan. Fir'aun bukanlah nama raja tetapi sebutan untuk para pemimpin dijamannya. Maka ganjaran dari Alah yakni menimpakan krisis untuk pemerintahan fir’aun (menggerogoti system perekonomian Fir’aun) Tahun ini disebut tahun krisis (bisinin). Pada tahun ini sebenarnya firaun sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, dirinya mendatangi musa untuk meminta pertolongan. Fir’aun bekta kepada musa,, “musa mintalah kepada tuhanmu untuk menghentikan krisis ini”, sebenarnya permintaan ini bukanlah murni permintaan tolong fir’aun. Dirinya berharap jika tidak ada perubahan maka fir’aun akan menghinakan nabi musa dan Allah. Nabi musa berdoa kepada Allah dan dengan mudah Allah menyelesaikan masalah krisis ini. Tetapi setelahnya Fir’aun bukannya beriman kepada Allah, tetapii dirinya tetap durhaka dan tidak mau mengakui Allah (tuhan nabi musa) sebagai tuhan yang sebenarnya. Allah murka dan menenggelamkan fir’aun di tengah lautan, ketika dirinya dan pasukannya mengejar nabi musa dan pengikutnya. Tetapi meskipun jasadnya ditenggelamkan tetapi jasadnya dibuat utuh sama Alllah dan pastilah ada pembelajaran didalanya. Jasad Firaun utuh untuk menggambarkan kepada umat setelahnya dn menjadi pembelajaran berharga bagi penerusmu.
Kisah dari al quran / kisah dari kisah dari
kitab Qasas Al Quran , dipaparkan secara sistematika, kisah dari pada
membacanya dari ayat perayat, Fungsinya menggali pelajaran penting yang
terdapat dalam kisah kisah al quran.
Kisah Bani Israel di
Masa Pemerintahan Fir’aun
Ketahuilah bahwa 1/3 dari Al quran adalah berisi kisah kisah terdahulu, yang dapat dijadikan pembelajaran bagi umat saat ini. Kisah Nabi musa dengan bani israel adalah kisah terpanjang yang diceritakan didalam Al quran. Hal ini pastilah ada maksud Alah untuuk menggambarkannya di Al quran. Kita
ketahui bahwa Al Quran adalah Petunjuk bagi umat manusia. Kisah yang
disampaikan di dalam al quran bukanlah hanya untuk sekedar memberitahukan umat
sekarang bahwa dahulu pernah terjadi kisah tersebut secara nyata dan pernah
terjadi peristiwa penting dimasanya, namun juga merupakan cara Allah memberikan
petunjuk melalui kisah kisah yang disampaikan didalamnya (Qasas Al Quran)
Kisah Nabi musa yang diceritakan dalam al quran, dimula dari :
- Perjalanan kisah nabi musa yang dari semula diangkat menjadi Nabi hingga kisah nabi musa diangkat menjadi Rasul, selama masa itu menceritakan kisah nabi musa bersama umatnya (bani Israel) dan menceritakan kisah nabi musa mengingatkan firaun kembali ke jalan Allah.
- Dimasa nabi musa diangkat menjadi seorang Rasul, Nabi musa memiliki ujian Raja Fir`aun, yang mengaku dirinya sebagai Tuhan yang paling utama dari Tuhan Tuhan lain yang dimuliakan dimasanya. Banyak hal yang dilakukan Fir’aun, untuk menunjang penguakuannya sebagai Tuhan yakni membuat perundang undangan yang mewajibkan seluruh masyarakatnya saat itu untuk menyembah dirinya dan mengakui dirinya sebagai Tuhan. Banyak bentuk kecongkakan Fir’aun disaat dirinya berkuasa, sampai akhirnya Allah berkuasa untuk membinasakan dirinya.
- Ketika Allah telah membinasakan Fir'aun dengan menenggelamkannya di lautan, maka ini bukanlah akhir dari kisahnya. Masih ada kisah setelahnya yang menceritakan para pengikutnya (Bani Israel).
Pada masa perintahan Fir’aun
Saat itu Bani Israel saat
itu merupakan masyarakat yang hina dan tertindas, mereka harus patuh dan taat
akan apa yang diperintahkan Fir’aun, sampai Allah memberikan amanah kepada bani
Israel untuk sebagai pelopor/pembangkit/pengendali/pemimpin umat. Disinilah
esensi pembelajaran yang dapat diambil sepeninggal fir’aun.
Lalu apakah setelah Fir'aun dibinasakan Allah, menjadikan kisah ini berakhir ??
Lalu apakah setelah Fir'aun dibinasakan Allah, menjadikan kisah ini berakhir ??
Tidak, semua itu bukanlah akhir dari kisah sejarah ini, karena masih adak kelanjutan Kisah yang menceritakan perubahan fase dari ketertindasan menuju fase kebangkitan yang dialami Bani Israel. Kisah perubahan yang terjadi ditengah masyarakat bani Israel digambarkan di surah Ar A’raf, surah taha, surah al qasas, surah Al Maidah.
Musa berkata kepada Bani Israel “mintalah pertolongan
kepada Allah dan bersabarlah" (bersabar disini adalah pasrah terhadap takdir
Allah). Bahwa sesuatu yang terjadi tidak ada yang luput dari takdir Allah.
Dimana Allah memberikan pilihan untuk berproses / bergerak untuk mendapatkan
takdir baik, bukan hanya diam pasrah dan mengatakan semua sudah menjadi takdir Allah.
Saat itu nabi musa sangat optimis dengan
kehidupan bani Israel dimasa depan, rasa optimis ini merupakan wahyu dari
Allah. Tetapi mendapatkan perintah itu dari nabi musa, bani Israel tidak
mempercayainya. Mereka cenderung untuk belum bisa keluar dari pengaruh Fir’aun
(dimana mereka tidak memiliki rasa optimisme dan terbiasa pasrah dengan
keadaan) Mentalisme rasa ketidak optimisan ini seperti telah mendarah daging
dipola pikiran mereka. Waktu itu mereka berkata kepada musa, “wahai musa
bagaimana kita bisa mengalahkan fir’aun sedangkan kehadiranmu saja tidak
memberikan perubahan terhadap kehidupan kami” (mentalitas layak kalah)
Rasa optimisme nabi musa dsebenarnya beralasan, rasa optimisme kehidupan bani israel dimasa depan.
Karena saat itu nabi musa mengetahui bahwa (meskipun saat itu kendali ditangan fir’aun. tetapi sebenarnya fir’aun tidak bisa berbuat banyak dengan mukzizat musa).
Situasi ini dapat dibaca oleh nabi musa, Fir’aun sebenarnya hanya menggunakan
hegemoni kekuasannya untuk ditakuti dan berharap untuk diakui dirinya sebagai
tuhan. Nabi musa terus memberikan motivasi menumbuhkan rasa optimisme,
“yakinlah suatu saat nanti kalian akan dapat mengalahkan fir’aun, biarlah nanti
Allah yang menilai dan mengukur apa yang telah kita lakukan setelah nantinya
dapat menguasai peradapan.”
Sebagai seorang mukmin kita tidak layak untuk
memiliki mental kalah,
Tetapi yang harus kita lakukan ketika kita kalah, cukup akui saja kita kalah, bukan terus pesimis untuk menjadi pemenang. Dalam surah Al A’raf disampaikan bahwa bumi milik Allah dan apabila kalian bertaqwa pasti akan menang. Karena ketika kita frustasi maka sebenarnya kita tidak akan bisa befikir jernih. Sikap frustasi bukanlah cara berfikir seorang mukmin, mukmin haruslah optimis.
Tetapi yang harus kita lakukan ketika kita kalah, cukup akui saja kita kalah, bukan terus pesimis untuk menjadi pemenang. Dalam surah Al A’raf disampaikan bahwa bumi milik Allah dan apabila kalian bertaqwa pasti akan menang. Karena ketika kita frustasi maka sebenarnya kita tidak akan bisa befikir jernih. Sikap frustasi bukanlah cara berfikir seorang mukmin, mukmin haruslah optimis.
Dalam surah Ar A’raf atas kecongkakan atas diri Fir'aun,
Fir'aun mengganggap dirinya sebaga tuhan. Fir'aun bukanlah nama raja tetapi sebutan untuk para pemimpin dijamannya. Maka ganjaran dari Alah yakni menimpakan krisis untuk pemerintahan fir’aun (menggerogoti system perekonomian Fir’aun) Tahun ini disebut tahun krisis (bisinin). Pada tahun ini sebenarnya firaun sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, dirinya mendatangi musa untuk meminta pertolongan. Fir’aun bekta kepada musa,, “musa mintalah kepada tuhanmu untuk menghentikan krisis ini”, sebenarnya permintaan ini bukanlah murni permintaan tolong fir’aun. Dirinya berharap jika tidak ada perubahan maka fir’aun akan menghinakan nabi musa dan Allah. Nabi musa berdoa kepada Allah dan dengan mudah Allah menyelesaikan masalah krisis ini. Tetapi setelahnya Fir’aun bukannya beriman kepada Allah, tetapii dirinya tetap durhaka dan tidak mau mengakui Allah (tuhan nabi musa) sebagai tuhan yang sebenarnya. Allah murka dan menenggelamkan fir’aun di tengah lautan, ketika dirinya dan pasukannya mengejar nabi musa dan pengikutnya. Tetapi meskipun jasadnya ditenggelamkan tetapi jasadnya dibuat utuh sama Alllah dan pastilah ada pembelajaran didalanya. Jasad Firaun utuh untuk menggambarkan kepada umat setelahnya dn menjadi pembelajaran berharga bagi penerusmu.
Jangan pernah berfikir bahwa janji Allah akan
luput, tanda tandanya sudah jelas. Lalu mengapa kalian tidak bertaubat dan
kembali dijalan Allah.
Kami akan menjadikan mereka sebagai pemimpin, ialah bani Israel
Bani Israel sudah terbiasa dengan pemikiran
yang diperintahkan firaun (tidak bisa lepas dari budaya mentalisme yang
ditanamkan fir’aun. Bani Israel setelah diselamatkan Allah tidak membuat diri
mereka beriman tetapi mereka tetap fasiq. Mereka menantang musa untuk
menunjukan wujud tuhannya. Mereka sebenarnya berharap hal itu tidak dapat
dipenuhi musa. Sehinga mereka dapat merendahkan tuhan musa, dan mereka tetap
sebagai penantang ajaran musa.
Ketika Allah memerintahkan musa untuk pergi ke
Tursina (untuk menerima wahyu - taurat) selama 30 – 40 hari kedepan.
Selama itu nabi musa menyerahkan pemerintahannya dan pengawasan terhadap
masyarakatnya (bani israel). Selama musa pergi ke tursina, maka bani Israel
diawasi nabi harun. Tetapi karena bani Israel tidak memiliki kekuatan emosional
maka keberadan nabi harun tidak dihargai, sehingga tidak membawa perubahan yang
banyak. . Selain itu Bani Israel memojokan nabi Harun. Bani Israel beranggapan
kedatangan musa sangat lama. Kesempatan ini dimanfaatkan sekelompok orang untuk
merebut kepemimpinan nabi harun. Dikabarkan oleh Al quran ialah samirin.
Samirin memiliki keahlian untuk membuat patung
anak sapi dan atas mentalisme materialism yang dimiliki bani Israel untuk mentaati
pemimpinnya untuk menyembah patung anak sapi. (ahlaq bani Israel masih lemah,
mudah dipengaruhi) Maka bani Israel terpecah menjadi pengikut musa dan pengikut
samiri. Sosok samiri dikabarkan di al quran pada surah Toha.
Dalam kisahnya di al quran, diungkapkan bahwa
bani Israel pernah kalah, tetapi selalu mendapat pertolongan Allah tetapi
setelahnya berkhianat kembali. Kisah tersebut dimana musa memerintahkan bani
Israel memasuki kota palestina (surah al maidah), “wahai kaumku masuklah kamu
ke tanah palestina”. Perintah ini diberikan kepada bani Israel yang masih tetap
sebagai pengikut musa bukan pengikut samiri. Tetapi bani Israel menolak, bani
Israel malah meminta nabi musa, “wahai musa masuklah kamu bersama tuhanmu ke
palestina, bukanlah Allah akan melindungimu, biarlah kami menunggumu disini”.
Allah murka dan bani Israel di hukum untuk tidak bisa memasuki kota palestina
salama 40 tahun. Gemblengan hidup terhadap bani Israel terjadi semala itu. Maka
selama 40 tahun ini pasti para pengikutnya ada yang telah meninggal (tidak bisa
melanjutkan tongkat estafet merebut peradapan) tetapi diharapkan dari generasi
penerus dari mereka kelak sebagai pemimpin peradapan. Pembelajaran yang dapat
diambil “ untuk menyiapkan generasi penerus peradapan, maka tidak focus
melakukan perbaikan kepada yang tua (untuk merubah yang tua, tetapi kita juga
harus focus terhadap memperbaiki generasi penerus”.
Generasi baru dari bani Israel tersebutlah yang
dapat menikmati sebagai pencetus kebangkitan, yakni dimasa pemerintahan yusak
bin nun (saat itu musa dan harus sudah meninggal). Bermula dari terpuruknya
bani Israel di mesir saat pemerintahan fir’aun, tetapi ditengah kegelisahan itu
musa hanya meminta mereka berdoa untuk meminta pertolongan Allah dan bersabar.
Generasi Bani Israel baru dari generasi bani Israel sebelumnya yang nantinya
akan menjadi pemimpin peradaban (pencetus kebangkitan umat). Generasi yang
digembleng nabi musa selama 40 tahun. Generasi ke-2 sebagai pelopor kebangkitan
dimulai dari syam. Hasil kesabaran bani Israel untuk mencapai cita citanya
merupakan sebuah proses (digembleng nabi musa). Hal ini dapat digunakan sebagai
pembelajaran bagi umat Rasulullah. Allah berfirman, “wahai Muhammad janganlah
kau ragu akan kebenaran al quran, karena digunakan sebagai petunjuk oleh musa
untuk merubah bani Israel”, pada masa pemerintahan Rasullah di mekah, dimana
saat itu masyarakat mekah adalah masyarakat quraish jahiliyah. Rasulullah
diutus sebagai Nabi dan Rasul untuk mereka.
Hakekat islam / risalah islam para nabi dan
rasul telah ada sejak para nabi dan Rasul diangkat. Tetapi ilsam disebut
sebagai ajaran/agama setelah al quran diturunkan. Saat itu para pengikut nabi /
rasul yang tunduk terhadap perintah Allah adalah orang yang mengikiti ajaran
atau risalah nabi/rasul tetapi waktu itu belum dikatakn sebagai identitas
ajaran (muslim). Hanya saja sebagian bani Israel yang menjadi pecahan dari
mereka setelah musa dan harun tiada menyelewengkan ajaran musa.
Al Maidah ayat 21,
·
Allah
memerintahkan bani Israel sebagai representative untuk memakmurkan bumi dengan
ajaran Allah sampai nabi sulaiman berkuasa
·
Palestina
menjadi titik awal kebangkitan bani Israel, tetapi peahamannya bukan menjadi
tanah palestina adalah pemberian dariAllah kepada bani Israel. Allah akan
menjanjikan tanah palestina sebagai tempat untuk kalian (bani Israel) untyk
memulai risalah Allahmelalui nabi musa dan
diawali dari tanah palestina, Janganlah mengikuti pemikiran zionisme
bahwa tanah pasletina adalah tanah pemebrian kepada bani Israel dari tuhannya.
Sama halnya ketika Allah memerintaha nabi Muhammad dan dimulai dari mekah untuk
menjalankan rialah.
Bersambung ke halaman (klik disini)
Bersambung ke halaman (klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar