Ustad Asep Asobari
Masa kekuasaan Andalus
92H -897H = 805 Tahun hijriah
Periode kekuasaan Islam di Andalusia
Penyebaran Islam yang berdampak kepada kekuasaan islam di berbagai wilayah dunia, bertujuan untuk mencerahkan manusia dari Jahiliyah menuju hidayah Allah (Min Azh Zhulumat Ila An-Nur), Menyebarkan hidayah Allah untuk berubah manjadi lebih baik, sehingga diharapkan dapat menjalankan kebijakan pemerintahan muslim saat itu. Pelopor futuhat Andalus adalah para mujahidin generasi tabi'in yang sangat memahami misi risalah islam. Misi kekuasaan islam yakni melakukan pencerahan dari masa kegelapan. Kaum muslimin memiliki konsep toleransi terhadap kaum nasrani saat itu (kaum muslimin sama sekali tidak melakukan pemaksaan untuk memeluk agama islam, sebagaimana yang dilakukan kaum nasrani jika berkuasa saat itu)
Periode Bani Umayah
Periode Bani Umayah adalah periode yang lengkap karena diawali dengan kelahiran, pertumbuhan, kemajuan/kegemilangan. Periode Bani Umayah adalah tahun 92H - 366H (sekitar 270 tahun). Periode Bani Umayah dibagi menjadi :
Yang mempengaruhi Jatuh Bangunnya Peradapan, perlu dipahami bahwa umat/masyarakat elementer itu memiliki Pemikiran/Ide/Gagasan, Individu, Materi. Masyarakat menjadi kuat apabila yang ada dimasyarakat (orang-orangnya dan materinya) menjadi penopang pemikiran.
Disini Muhammad Ibnu Tabi'an semua yang ada di Andalus untuk menunjang kebesarannya, maka apa yang diberikan sudah tidak memiliki arti apa-apa. Ketika ia memberikan sign nature sebagai pemimpin yakni pembanguan masjid cordoba. Proses pembangunannya 200 tahun dari awal mulai dibangun fondasinya oleh Abdurahman Ad Dakhil sampai zaman pemerintahan al hakkam al mustanshir bin Abdurahman (sebelum masa pemerintahan Muhammmad Al Manshur Ibnu Abi Aamir). Desain semakin memerindah dan memperindah , tapi malah Muhammad Ibnu Abi Aamir malah merusak keindahan masjid cordoba, membuat tambahan perubahan tapi tambahan itulah ga matching dengan desain awalnya ini yang dikatakan merusak keindahan, bukan merubuhkan, menambah bagian diarea depannya menuju sungai desainnya bisa dilihat disebelah kiri masjid sangking beliau ingin ikut berkontribusi mendasain masjid cordoba. Masjid cordoba yakni kawasan masjid terbuka (untuk taman dan tempat wudu berbentuk air mancur) dan kawasan masjid tertutup karena sekarang masjid cordoba dalemnya adalah katheral yang difungsikan sebagai gereja. Padahal dulunya masjid ini tidak berdinding, desain masjidnya mengadopsi kebun kurma, tiang masjid cordoba hanya diameternya 19 cm, saat ini tiang tiang tersebut tidak dirubuhkan hanya ditambah tapi masih terdapat celah untuk cahaya masuk, ketika kita masuk ke kawasan masjid cordoba seakan akan masuk ke surga kebun kurma. Ada sungai besar disampingnya dan pemandangan indah disekitarnya, dari atas masuk cahaya sinar matahari. Pembangunannya mempergunakan bahan terbaik yang didapatkan dari negara sekitarnya, pembangunannya sesuai dengan spek yang sudah diterapkan, sehingga meskipun dibuat oleh banyak orang tapi speknya sama. Masjid Cordoba dapat menampung 40-50 ribu jiwa saat itu.
Andalus mulai terancam untuk runtuh sejak abad ke-5 (pada masa Thawa'if), kondisi kaum muslimin yang bertikai satu sama lain seperti ini yang membuat kerajaan katholik di utara spanyol dan portugal berfikir untuk kembali menguasai spanyol. Padahal sebelumnya ketika zaman Bani Umayah tidak ada satupun kekuatan politik khatolik diutara spayol dan portugal yang berfikir akan berani memerangi kaum muslimin (mereka tidak berani). Sebenarnya yang membuat musuh kuat adalah munculnya kelemahan dalam diri kita. Selain terjadi konflik internal dengan saudara muslim (saling menjatuhkan, saling memusuhi), mereka juga bekerjasama dengan tokoh katolik (kerjasama militer). Ketika terjadi pelarian masyarakat nasrani (strategi politik mereka untuk mendapat simpati kaum muslimin), mereka ditampung di istana oleh kaum muslimin. Semua seluk beluk istana kaum muslimin dikuasai oleh kaum nasrani, dan ketika beberapa tahun kemudian kaum nasrani datang dengan membawa pasukan, kaum muslimin diperangi didalam istana mereka sendiri selain itu kaum muslimin dihabisi.
Musuh kaum muslimin dapat menguasai kaum muslimin jika kaum muslimin abai dengan masalah internal yang dihadapi.
Doa Rasulullah di Madinah, meminta kepada Allah agar kaum muslimin tidak pernah hancur jika dihabisi oleh lawan (jatuh bangunnya sebuah umat tidak bisa dihindarkan sesuatu yang pasti). Tapi ketika umat islam terpuruk karena faktor-faktor yang masih ada dalam jangkauan umat itu sendiri dan mereka dapat menyelesaikannya maka musuh musuh tersebut tidak akan dapat menghabisi. Kita harus fokus dengan masalah internal kita. Sebagaimana yang dilakukan imam gozali yakni "saya mencoba menulis apa permasalahannya, akar permasalahannya dimana dan bagaimana penyelesaiannya"
Dimasa Abdurahman an Nasir (khalifah pertama Andalus) selama 50 tahun berkuasa, beliau sampai disegani. Bahkan sampai penguasa khatolik bagian utara kedatang ke Abdurahman an Nasir untuk meminta menyelesaikan ke kisruhan elit-elit bangsawan mereka dalam menentukan siapa yang berkuasa, mereka meminta untuk menunjuk siapa yang akan berkuasa dikerajaan mereka. Islam saat itu masih dipercaya sampai seperti itu. Ketika pemimpin mereka terpilih hasil dari pemilihan yang dilakukan Abdurahman an Nasir itu masyarakat akan menerima juga, kepentingan mereka kepada Andalus sangat besar saat itu.
Ketika kaum muslimin kuat mereka diam, tapi ketika kaum muslimin lemah mereka menyerang. Inilah hukum kekuasaan disaat kaum muslimin menang kaum muslimin selalu berusaha menepati janjinya.Ketika mereka memang mereka selalu berkhianat. Kenapa jika kaum muslimin menang tidak dilibas seperti kaum nasarani melibas kaum muslimin. Abdurahman an Nasir adalah pemimpin yang selalu mengukur kekuatan militer pasukannya, bisa saja ia menghabisi semua, tapi bisa beberapa lama bertahan dengan kondisi semua itu. Jika semua dihabisi maka pasukan kaum nasrani juga akan mendapatkan bantuan dari daerah sekitarnya, jadi mereka cukup dilemahkan saja toh mereka juga masih tergantung dengan kaum muslimin di cordoba saat itu.
Tanggal 04/06/2017
Mukadimah
Peradapan Islam yang
pernah gemilang di Andalusia
Andalusia itu dulu Spanyol, Portugal, Prancis selatan tujuannya
roma dan konstantinopel, dari sebelah timur bani umayah fokus dari damaskus
untuk menggempur konstantinopel, dari sebelah barat menaklukan andalus spanyol
dan portugis dan ke timur lagi nanti ujungnya bertemu di roma dan
konstantinopel (binzantium) > Futuhat pada saat bani umayah
Penaklukan Andalusia 92 H dipimpin thariq bin ziyad dan musa bin
shair, masa khalifah al walid bin abdul malik (khalifah bani umayah) sebelum
khalifah umar bin abdul aziz, Islam mulai masuk dari maroko ke Andalus/Jazirah
tiberia (spanyol dan portugis). Andalusia adalah salah satu propinsi
dari ke khalifahan bani umayah tapi pada tahun 132H terjadi revolusi
abasiyah dimana pada akhirnya bani abas berhasil merebut ke khalifahan dari
tangan bani umayah. Salah satu keturunan bani umayah (Abdurahman adhakhil cucu
terakhir bani umayah) yang selamat karena saat itu semua keturunan bani umayah
dibantai oleh bani Abbas. Salah satu amir andalusia.
Yang Akan dibahas Kajian kali ini :
" Hubungan/ dinamika tradisi keilmuan di Andalus
dengan Politiknya "
Stabil politik di Andalus hanya 200tahun dari 700tahun, setelah
200tahun pertama terjadi goncangan politik, tetapi tradisi keilmuan di
andalusia sangat luar biasa, karena bisa mempertahankan peradapannya.
Andalus sebelum dikuasai khalifah umayah adalah bagian dari
kekuasaan kerajaaan Visigoth atau
menjadi wilayah untuk hidup bangsa Vandal (yang
tersebar di sekitar afrika utara sampai spanyol dan portugis). Andalusia
dikatakan berasal dari kata "Vandalusia" dan belakangan dinamakan
andalusia oleh umat islam. Dari 92 H Thariq bin ziyad mulai menaklukan
andalus, Abdurahman Adhakil mendeklarasikan
sebagai amir di Andalusia tahun 138H. Ada masa 46 tahun sebagai propinsi dari
ke khalifahan bani umayah, baru tahun 138H setelah deklarasi dari amir
Abdurahman Adhakil berdirilah Andalusia yang Independen. Andalusia sangat
luar biasa pencapaian keilmuannya, setera dengan Baghdad. Abdurahman Adhakil
waktu itu tidak mau kalah dengan kekhalifahan di Baghdad. Lalu amir-amir di
Andalusia berhasil menjadikan tradisi keilmuan islam menyamai Baghdad. Dari
seluruh kekhalifahan di benua eropa saat itu yang menonjol adalah Andalusia. Waktu
itu cahaya keilmuan hanya ada di Andalusia.
Universitas tertua di eropa oxforth, cambrige, dll semuanya
memiliki/menyimpan manuskrip keilmuan islam. Pada masa itu mereka mengadop ilmu dari
Andalusia, mereka mengirim murid untuk belajar di Andalusia. Rojer beckam
menyebarkan keilmuan islam di eropa yang mengadop ke Andalusia. Keilmuan islam
itu saat itu ditolak oleh pemerintah gereja karena tidak mengadop ke alkitab
(abad pertengahan), makanya saat itu galelio dihukum. Bahkan ada salah satu
tokoh yang berhasil mengajak kembali untuk berfikir rasional.
Antara Kekuasaan (Politik) dan Keilmuan
Sejarah bukanlah sekedar rangkaian cerita/kisah tentang
kejadian yang terjadi dimasa tertentu, jika hanya itu sejarah yang kita pahami
kita akan banyak terlewatkan memahami sejarah. Memahami sejarah itu dapat kita
pelajari dari surah yusuf diawal surah akan kami ceritakan kepadamu kisah
terbaik dan di akhir surat yusuf ditutup dengan ambilah ibrah dari kisah yang
telah diceritakan. Maka Rasulullah dan parasahabat yang mengkaitkan peristiwa
yang terjadi dijaman beliau dengan surah yusuf. Artinya ketika mereka mengalami
sesuatu maka dibenak mereka surah yusuf yang tergambar. Dari kisah dari surah yusuf tersebut akhirnya Rasulullah mengampuni kesalahan Abu Lahab (sepupunya). Maka ketika kita
belajar sejarah sebaiknya kita bisa mengambil ibrah dalam setiap peristiwa yang
telah terjadi.
Keilmuan adalah pilar
untuk menghadapi guncangan guncangan di andalus. Keilmuan andalus tidak hanya
perkembangan sains dan astronomi saja, itu hanya bagiaan dari ilmu tapi kalau
keilmuan adalah berkaitan dengan keimanan. Asupan ilmu dan asupan jiwa dibutuhkan.
Ketika kita akan membahas peradapan di Andalusia adalah peradapan yang didalamnya ada kisah yang begitu kompleks. Tetapi Kajian kali ini difokuskan dan dibatasi pembahasannya mengenai " Kekusaan dan Keilmuan di Andalusia ", karena diharapkan kita memahami korelasinya tentang bagaimana kekuasaan islam di Andalusia itu muncul dan bagaimana perkembangannya.
Abdurahman Adhakil waktu itu hanya meneruskan walaupun ia masuk kedalam fase baru sejarah Andalusia, setelah runtuhnya bani umayah di damaskus. Abdurahman Adhakil adalah seorang yang penyabar berilmu luas, berpaham mendalam, sangat teliti, bertekad kuat, bersemangat tinggi, cepat bangkit, selalu bergerak, tidak suka bersantai, menangani permasalahan secara langsung, pemberani, kesatria tangguh, berpandangan jauh, orator ulung, penyair andal, pemaaf, dermawan, menjadi imam solat jumat, suka bergaul dan berjalan dengan masyarakat biasa (Ibn Hayyan Al Andalusi wafat 469H, Nafh ath thib)
Tetapi jika kita berbicara mengenai kejayaan umat islam bercokol di Andalusia maka kita harus mengetahui strategi apa yang mereka pergunakan saat itu, sehingga meskipun ada persoalan (ada sedikit goyang di Pemerintahan), tapi akarnya kuat. Tapi disaat waktu tertentu terjadi guncangan yang sangat dasyat sehingga Andalusia benar benar runtuh. Tapi itu setelah kekusaan islam telah tercantap di Andalus selama 800 tahun. Dalam masa saat ini jika kita hanya bisa menutup mata dengan peristiwa tersebut maka apa yang dapat kita saksikan akan peristiwa sejarah yang berharga ini, kita tidak dapat melakukan perubahan.
Apa yang membuat kekuasaan kaum muslimin di Andalusia saat itu kokoh sekali, Persia saja peradabannya hanya bertahan sampai 4 abad. Masuk abad ke-5 (400H), sekitar tahun 500H-600H mulai runtuh seperti Toledo, Garagoza, Cordoba, Valensia, Sevila. Kita bicara tentang valensia sebelum islam adalah peradapan besar (dinasti sasan) yang bercokol 4 abad,Dihabisi Umar bin Khatab maka tidak pernah bangkit lagi.
Dalam peradapan Andalusia bukan hanya keilmuan yang sebagai satu satunya faktor yang mendukung peradapan islam di Andalusia, tapi keilmuan adalah pilar yang membuat kekuasaan islam bertahan yang mengahadapi koncangan dalam kehidupan bermasyarakat pada saat itu. Imu agama dan ilmu dunia (ilmu sains) di Andalusia terintegrasi.
Ketika kita akan membahas peradapan di Andalusia adalah peradapan yang didalamnya ada kisah yang begitu kompleks. Tetapi Kajian kali ini difokuskan dan dibatasi pembahasannya mengenai " Kekusaan dan Keilmuan di Andalusia ", karena diharapkan kita memahami korelasinya tentang bagaimana kekuasaan islam di Andalusia itu muncul dan bagaimana perkembangannya.
Abdurahman Adhakil waktu itu hanya meneruskan walaupun ia masuk kedalam fase baru sejarah Andalusia, setelah runtuhnya bani umayah di damaskus. Abdurahman Adhakil adalah seorang yang penyabar berilmu luas, berpaham mendalam, sangat teliti, bertekad kuat, bersemangat tinggi, cepat bangkit, selalu bergerak, tidak suka bersantai, menangani permasalahan secara langsung, pemberani, kesatria tangguh, berpandangan jauh, orator ulung, penyair andal, pemaaf, dermawan, menjadi imam solat jumat, suka bergaul dan berjalan dengan masyarakat biasa (Ibn Hayyan Al Andalusi wafat 469H, Nafh ath thib)
Tetapi jika kita berbicara mengenai kejayaan umat islam bercokol di Andalusia maka kita harus mengetahui strategi apa yang mereka pergunakan saat itu, sehingga meskipun ada persoalan (ada sedikit goyang di Pemerintahan), tapi akarnya kuat. Tapi disaat waktu tertentu terjadi guncangan yang sangat dasyat sehingga Andalusia benar benar runtuh. Tapi itu setelah kekusaan islam telah tercantap di Andalus selama 800 tahun. Dalam masa saat ini jika kita hanya bisa menutup mata dengan peristiwa tersebut maka apa yang dapat kita saksikan akan peristiwa sejarah yang berharga ini, kita tidak dapat melakukan perubahan.
Apa yang membuat kekuasaan kaum muslimin di Andalusia saat itu kokoh sekali, Persia saja peradabannya hanya bertahan sampai 4 abad. Masuk abad ke-5 (400H), sekitar tahun 500H-600H mulai runtuh seperti Toledo, Garagoza, Cordoba, Valensia, Sevila. Kita bicara tentang valensia sebelum islam adalah peradapan besar (dinasti sasan) yang bercokol 4 abad,Dihabisi Umar bin Khatab maka tidak pernah bangkit lagi.
Dalam peradapan Andalusia bukan hanya keilmuan yang sebagai satu satunya faktor yang mendukung peradapan islam di Andalusia, tapi keilmuan adalah pilar yang membuat kekuasaan islam bertahan yang mengahadapi koncangan dalam kehidupan bermasyarakat pada saat itu. Imu agama dan ilmu dunia (ilmu sains) di Andalusia terintegrasi.
Titik keseimbangan
politik (kekuasaan pemerintahan) dengan keilmuan agar bisa berjalan dengan baik. Masalah ini sama dengan
kejadian saat ini. Dari doninasi kekusaan hingga kemajuan keilmuan (titik
keseimbangannya dimna) Akan tetapi jika terjadi ketidak seimbangan maka akan
goyang bahkan bisa hilang tanpa jejak. ketika politik runtuh maka akan
runtuh. tetapi akan terus berjaya jika keilmuan berjaya.
Kejayaan Andalusia saat itu dikarenakan kekuatan sebuah masyarakat / umat di Andalusia, kekuatan itu diperoleh karena adanya titik keseimbangan antara kekuasaan pemerintahan dengan keilmuan. Hal ini pula yang menyebabkan keruntuhan di Andalusia ketika titik keseimbangan tersebut tidak lagi seimbang maka akan goyang. Ketika goyah yang pertama kali lemah adalah justru kekuatan politiknya, sedangkan keilmuannya semakin menanjak. jika penyebab ke goyahan kekuatan politiknya di seimbangkan kembali maka akan kembali normal dan kuat lagi, namun perkecualian yang nantinya menyebabkan Andalusia benar benar runtuh (akan dibahas ditopik selanjutnya)
Paradigma yang ditanamkan sekarang jika kita menguasai politik maka kita akan menguasai segalanya. Jika politik runtuh maka yang lain runtuh. Ada hubungan erat antara kekuasaan dan keilmuan tapi ga seperti diatas memahaminya.
Kejayaan Andalusia saat itu dikarenakan kekuatan sebuah masyarakat / umat di Andalusia, kekuatan itu diperoleh karena adanya titik keseimbangan antara kekuasaan pemerintahan dengan keilmuan. Hal ini pula yang menyebabkan keruntuhan di Andalusia ketika titik keseimbangan tersebut tidak lagi seimbang maka akan goyang. Ketika goyah yang pertama kali lemah adalah justru kekuatan politiknya, sedangkan keilmuannya semakin menanjak. jika penyebab ke goyahan kekuatan politiknya di seimbangkan kembali maka akan kembali normal dan kuat lagi, namun perkecualian yang nantinya menyebabkan Andalusia benar benar runtuh (akan dibahas ditopik selanjutnya)
Paradigma yang ditanamkan sekarang jika kita menguasai politik maka kita akan menguasai segalanya. Jika politik runtuh maka yang lain runtuh. Ada hubungan erat antara kekuasaan dan keilmuan tapi ga seperti diatas memahaminya.
Masa kekuasaan Andalus
Peride kekuasaan yakni
Periode Nabi, ulama Rasyidin, Bani Umayah, Abasiyah, ustmaniah, lalu kekuasaan
Andalusia saat kapan ? Andalus itu terpisah dari masyriq (wilayah
timur) tapi magrib (barat). Jika melihat buku buku tentang
Jejak Peradapan di Andalus hanyalah mengenai peperangan yang terjadi. Perang
adalah sebagian kecil dari proses peradapan. Literature tentang Andalusia tidak
begitu poluper dibagian timur. Sejarah tentang andalus banyak yang hilang maka
perlu merujuk ke berbagai sumber yang masih menyimpan dokumen aslinya yang saat
ini tertulis dengan 4 bahasa asing yang harus dipahami. (Abdurahman Ali Al Ghazi) profesor sejarah islam yang menulis tentang
andalusia butuh waktu 6 tahun.
92H -897H = 805 Tahun hijriah
711H - 1492 M = 783
tahun (Masehi)
Andalus diduduki umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid (783M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Perebutan Andalus melibatkan tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa yaitu Tharif Ibn Malik, Thariq Ibn Ziyad, dan Musa Ibn Nushair um ajma’in. Abdurahman Adhakil waktu itu hanya meneruskan walaupun ia masuk kedalam fase baru sejarah Andalusia, setelah runtuhnya bani umayah di damaskus. Tharif Ibn Malik dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang, lima ratus orang diantaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian.Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang didukung oleh Musa ibn Nushair dan sebagian lagi orang Arab yang dikirim Khalifah al-Walid. Pasukan itu kemudian menyeberangi Selat di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad . Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq).Dengan dikuasainya daerah ini, maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol.
Masa kejayaan islam di Andalusia seharusnya dapat lebih dari 805 H, tatapi karena Penguasa Nasrani ketika mereka berkuasa selalu mengkhianati kaum muslimin. Perjanjian antara kaum muslimin dan kaum nasrani ketika kaum muslimin menang maka kaum muslimin akan menepati janji, tetapi ketika kaum nasrani menang mereka akan selalu ingkar. Perjanjian terakhir yakni perjanjian raja Ferdenand dan ratu Isabel, mereka mengingkari sehingga ketika kaum nasrani menang tidak ada lagi yang tersisa di Andalusia. (mau tetap hidup tapi jadi nasrani, atau mati sebagai muslim).
Sevia/Sevilla dikuasai kembali kaum nasrani yakni sekitar tahun 600 H, 200 tahun sebelum Granada runtuh. Saat itu penguasa nasrani saat itu masih mengandalkan kaum muslimin dalam berbagai bidang seperti pertanian , pengairan, pembangunan (modehart). Mereka sangat tergantung oleh kaum muslimin.
Spayol menjadi penghasil zaitun terbesar yang membawa dulunya adalah kaum muslimin. Kebun zaitun tersebar di spanyol karena saar itu kaum muslimin tinggal disitu selama ratusan tahun. Yang paling terlihat itu adalah ornamen dan kontruksi bangunan di spanyol indah dengan keindahan arsitektur dan desain kaum muslimin tetapi ada beberapa bagian yang berbau romawi karena saat itu pernah dikuasai romawi tetapi desainernya, ahli teknik bangunannya adalah muslim. Karena saat itu yang bisa membikin relief hiasan bangunan hanya kaum muslimin.
711 M - sampai akhir abad ke-15 (1492 M) selama 783 Tahun.
Sebenarnya waktu itu 1492 M semua gereja geger karena eropa tinggal dicaplok saja oleh kaum muslimin. Saat itu kaum muslimin masih ada ada di spanyol tinggal di gempur dari barat dan dari timur, diselingin dari tengah seperti yang dilakukan ketika merebut sisilia. Jika itu dilakukan maka akan habis saat itu kaum nasrani di eropa. Pada saat itu keluar fatwa gereja untuk memberikan suport yang besar kepada kerajaan katolik di spanyol untuk segera menghabisi kaum muslimin, untuk menggalang kekuatan kaum nasrani mengkawinkan raja (Ferdinand) dan permaisurinya (Isabel), sampai akhirnya bisa menghabisi kaum muslimin di spanyol.
Peperangan kaum muslimin di Andalusia klik disini dan klik disini
Masa kejayaan islam di Andalusia seharusnya dapat lebih dari 805 H, tatapi karena Penguasa Nasrani ketika mereka berkuasa selalu mengkhianati kaum muslimin. Perjanjian antara kaum muslimin dan kaum nasrani ketika kaum muslimin menang maka kaum muslimin akan menepati janji, tetapi ketika kaum nasrani menang mereka akan selalu ingkar. Perjanjian terakhir yakni perjanjian raja Ferdenand dan ratu Isabel, mereka mengingkari sehingga ketika kaum nasrani menang tidak ada lagi yang tersisa di Andalusia. (mau tetap hidup tapi jadi nasrani, atau mati sebagai muslim).
Sevia/Sevilla dikuasai kembali kaum nasrani yakni sekitar tahun 600 H, 200 tahun sebelum Granada runtuh. Saat itu penguasa nasrani saat itu masih mengandalkan kaum muslimin dalam berbagai bidang seperti pertanian , pengairan, pembangunan (modehart). Mereka sangat tergantung oleh kaum muslimin.
Spayol menjadi penghasil zaitun terbesar yang membawa dulunya adalah kaum muslimin. Kebun zaitun tersebar di spanyol karena saar itu kaum muslimin tinggal disitu selama ratusan tahun. Yang paling terlihat itu adalah ornamen dan kontruksi bangunan di spanyol indah dengan keindahan arsitektur dan desain kaum muslimin tetapi ada beberapa bagian yang berbau romawi karena saat itu pernah dikuasai romawi tetapi desainernya, ahli teknik bangunannya adalah muslim. Karena saat itu yang bisa membikin relief hiasan bangunan hanya kaum muslimin.
711 M - sampai akhir abad ke-15 (1492 M) selama 783 Tahun.
Sebenarnya waktu itu 1492 M semua gereja geger karena eropa tinggal dicaplok saja oleh kaum muslimin. Saat itu kaum muslimin masih ada ada di spanyol tinggal di gempur dari barat dan dari timur, diselingin dari tengah seperti yang dilakukan ketika merebut sisilia. Jika itu dilakukan maka akan habis saat itu kaum nasrani di eropa. Pada saat itu keluar fatwa gereja untuk memberikan suport yang besar kepada kerajaan katolik di spanyol untuk segera menghabisi kaum muslimin, untuk menggalang kekuatan kaum nasrani mengkawinkan raja (Ferdinand) dan permaisurinya (Isabel), sampai akhirnya bisa menghabisi kaum muslimin di spanyol.
Peperangan kaum muslimin di Andalusia klik disini dan klik disini
Periode kekuasaan Islam di Andalusia
Penyebaran Islam yang berdampak kepada kekuasaan islam di berbagai wilayah dunia, bertujuan untuk mencerahkan manusia dari Jahiliyah menuju hidayah Allah (Min Azh Zhulumat Ila An-Nur), Menyebarkan hidayah Allah untuk berubah manjadi lebih baik, sehingga diharapkan dapat menjalankan kebijakan pemerintahan muslim saat itu. Pelopor futuhat Andalus adalah para mujahidin generasi tabi'in yang sangat memahami misi risalah islam. Misi kekuasaan islam yakni melakukan pencerahan dari masa kegelapan. Kaum muslimin memiliki konsep toleransi terhadap kaum nasrani saat itu (kaum muslimin sama sekali tidak melakukan pemaksaan untuk memeluk agama islam, sebagaimana yang dilakukan kaum nasrani jika berkuasa saat itu)
- Bani Umayah (kuat gemilang)
- Periode transisi "Daulah Amiriyah" (jarang dibahas tapi periode ini sangat penting)
- Thawa'if (ancur-ancuran), muslimin di Andalus nyaris ilang, kalau bukan karena murabitin datang dari maroko
- Murabitin mengembalikan nafas islam sampai 200 tahun lebih
- Muwahhidin
- Granada, pada saat ini hanya mempertahankan eksistensi kaum muslimin, hanya tinggal 1/5 dari wilayah islam sebelumnya yang dipertahankan granada sebagai benteng terakhir umat islam (270 tahun Grandada bertahan).
Tapi setelah Granada runtuh maka Peradapan islam di Andalusia hilang identitasnya, jika Indonesia tidak belajar dari kisah peradapan di Andalusia bisa saja Indonesia akan bernasip sama dengan Andalusia. Saat ini populasi terbesar di Indoensia adalah muslim, dan Indonesia belum pernah menjadi catatan sejarah peradapan Islam di Dunia.
Periode Bani Umayah
Periode Bani Umayah adalah periode yang lengkap karena diawali dengan kelahiran, pertumbuhan, kemajuan/kegemilangan. Periode Bani Umayah adalah tahun 92H - 366H (sekitar 270 tahun). Periode Bani Umayah dibagi menjadi :
- Futuhat (92-95H/711-714M) Penaklukan Iberia, Periode penaklukan (spayol dan portugal sepenanjung iberia). Kemenangan diperoleh kaum muslimin ketika penaklukan sepenanjung iberia, sehingga nama Andalus yg diberi nama oleh kaum muslimin karena berasal dari kaum vandal, dulu jika menyebut Andalus yakni hampir seluruh kawasan Spayol dan portugal. Tetapi diperintahan Spanyol ketika disebut Andalusia (saat ini) hanya untuk bagian selatan Spanyol (Sevila, Almeria, Granada). Masa Futuhat (penaklukan) hanya selama 3.5 tahun menguasai sepenanjung Iberia. Selama 3,5 tahun untuk menguasai, tetapi kemampuan mereka bertahan selama 800 tahun (ini luar biasa). Kalau ini hanya mengandalkan kekuatan militer maka akan sulit sekali. Ini menunjukan bahwa pasti ada esistensi lain yang menjadi sumber kekuatan kaum muslimin saat itu.
- Kegubernuran (95-137H/714-755M) bagian dari khilafah bani umayah. Waktu itu pada masa bani umayah pemimpinnya adalah gubernur, sehingga dulu (spanyol dan portugal) adalah propinsi. Pemerintah daerahnya adalah gubernur yang ditunjuk dari Damaskus (afrika utara bagian barat). Pusatnya damaskus wilayah besarnya dulu Afrika Utara (tunis) maksudnya damaskus pemerintahannya dibawah afrika utara, sedangkan spayol dan portugal adalah wilayah sebagian kecilnya saja. 137H adalah masa kedatangan Abdurahman Adhakil di Andalus. Masa gubernur sekitar 42 tahun, setelah itu Bani Umayah akan dikuasai oleh Abasiyah. Apakah ketika Damaskus runtuh apakah Andalusia saat itu jatuh ke tangan Abasiyah, tetapi hal ini tidak terjadi Andalus berdiri sendiri tidak mendeklarasikan Andalus sebagai rival abasiyah, kepemimpinan Andalus saat itu dengan imarah yakni amir sebagai pemimpinnya.
- Imarah (138-316H/755-929M) pra independen, amir bukan gubernur dan bukan juga wakil dari pemerintahan pusat, tetapi ia adalah imarah (punya kekuasaan) tetapi bukan level khalifah. Masa imarah hampir 200 tahun.
- Khalifah (316-366H/ 929-976M) Dideklarasikan khalifah Bani Umayah di Andalus (umurnya sangat pendek, secara devacto hanya 2 periode pemerintahan), setelahnya masuk masa transisi "Daulah Amiriyah" dan kemudian Khalifah Bani Umayah runtuh. Dinasti Bani Umayyah benar-benar mengalami kehancuran atau keruntuhan. Pada masa pemerintahan Abd al-Rahman ibn Muhammad yang bergelar al-Malik al-Nashir, Disinilah terjadi kemelut di dalam negeri yang menghantarkan kedaulatan Bani Umawiyah ke tepi jurang kehancuran. Daulah Bani umawiyah akhirnya runtuh ketika Khalifah Hisyam III ibn Muhammad III. Ketika diumumkan khalifah terlah berakhir, berrti persatuan itu tidak ada simbolnya. Sehingga dapat berdiri sendiri tanpa harus terkait satu sama lain, setelahnya pasca Bani Umayah runtuh di Andalus terjadi masa Thawa'if
Pasca Khalifah Bani Umayah
Meskipun Khalifah Bani Umayah runtuh tetapi Andalus tetap dikuasai kaum muslimin bahkan pada tahun 400H Andalus berubah derastis. Pada saat inilah terjadi masa pertumbuhan dan kegemilangan, secara politik dan kekuasaan hanya mempertahankan yang ada atau berusaha menghimpun kekuasaan kembali yang sedang berserak. Perintahan Independen Andalus saat itu tidak seperti pemerintahan pada zaman Khalifah Bani Umayah.
- Bani Amir (366-400H/976-1009), Pada masa Bani Amir, khalifah masih ada, hanya sebagai simbol kekuasaan dan menjadi penyeimbang chaos politik andalusia pada masa Bani Amir. Bani Amir ini sebenarnya masa transisi, sebagai mana kita ketahui saat Khilafah Bani Umayah yang begitu gemilang tetapi pada masa Thawa'if begitu hancur. Banyak yang salah menilai Muhammad Ibnu Najam yang dicapai luar biasa lebih dari 40 peperangan dimenangkan melawan pasukan katolik (pahlawan islam), tetapi sebenarnya ia adalah penyebab utama runtuhnya peradapan islam di Andalus (lihat seseorang dari keseluruhan). Ketika Muhammmad Al Manshur Ibnu Abi Aamir menjadi segalanya di Andalus, tetapi Andalus sudah kehilangan penompang penompangnya (eksistensi Andalus sebagai sebuah peradapan) semua kembali kepada faktor individual Ibnu Amr.
- Thawa'if (400-484H/1009-1091M) Disintegrasi dan disharmoni kekuasaan islam di Andalusia. Thawa'if maksudnya nilai islam di Andalus dalam satu payung pemerintahan cordoba akhirnya masing masing berdiri sendiri, karena kelompok-kelompok masing masing ingin bertahan dan kuat maka siapa pesaingnya maka wilayah sebelah saudara muslimnya sendiri. Selain pengaruh individu yang dijadikan penopang juga ada pengaruh materi yang dijadikan penopang. Apa yang dipikirkan orang demi mendapatkan materi, apa yang dikerjakan seseorang demi mendapatkan materi. Kalau orentasinya setiap orang berfikiran saya mengerjakan ini untuk dapat apa, bertanda kehidupan masyarakatnya akan mati. Sehingga setelahnya di Andalus mengalami masa "Thawa'if (masa disintegrasi) ". Sebelum masa Thawaif ini cordoba dipimpin oleh Muhammmad Al Manshur Ibnu Abi Aamir yang apa apa untuk dirinya sendiri. Jauh sebelum turki ustmani ada, diumumkan bahwa khilafah Andalus telah berakhir tahun 422 H. karena saat itu tidak ada yang kompeten untuk memimpin andalus. Ada ego-ego kelompok di wilayah cordoba yang berkeinginan saling menghilangkan, sehingga orang potensial habis. Tidak ditemukan orang-orang yang royal terhadap Bani umayah lagi, saat itu lah Andalus dapat dipegang/dikuasai. Saat keturunan Bani Umayah di depak dan disingkirkan merupakan upaya untuk menghapus dan meghilangkan peradapan Bani Umayah di Spayol (itu suatu kerugian yang amat besar). Keturuan Bani Umayah ada sejak zaman Rasulullah adalah seseorang yang cakap dan berkompeten. Padahal kehebatan Abasiyah hanyalah melanjutkan Bani Umayah sebelumnya, meskipun saat itu runtuh karena masalah kekuasaan politik tapi konstruksi pondasi pemikiran masyarakatnya sangat kuat sehingga bisa dibanggakan. Permasalahan Thawa'if hampir berlangsung selama 100 tahun, bagaimana masalah ini dapat teratasi, disinilah peran kehadiran Murabithin dan Muwahhiddin
- Murabithin dan Muwahhiddin (484-620H / 1091-1223M ) upaya mengembalikan stabilitas andalus.
- Daulah Murabithin saat itu sedang kuat kuatnya bermula dari kekuatannya di maroko bagian selatan (sahara). Sahara bukan sekedar gurun pasir biasa, muncul kekuatan yang besar yakni murabithin. Mereka awalnya melakukan amal ma'ruf nahi munkar. khabilah Shanhajah (kabilah barbar) mereka dan para ulamanya membikin perkumpulan dari pengajian tersebut, untuk memperbaiki keadaan sukunya. Perubahan banyak terjadi tapi yang bisa menyatukan adalah perkumpulan tersebut. Perubahan manapun dapat disatukan kembali dengan keilmuan, daurah perkumpulan tersebut bermisi islam, Pembentukan perkumpulan tersebut berdekatan dengan kelahiran generasi al ayyubi. Jumlah mereka semakin bertambah ketika Musa bin Nushair menjadi gubernur diwilayah Afrika. Dalam perkembangan berikutnya, mereka menjadi sebuah komunitas yang cukup dominan di wilayah tersebut. Gerakan Murabithun ini dipelopori Yahya bin Ibrahim Al-Jaddali salah seorang kepala suku Lamtunah. Gerakan ini dimulai sekembalinya dari perjalanan ibadah haji. Murabithin nampaknya pada awalnya adalah merupakan suatu gerakan keagamaan yang bertujuan memberantas penyelewengan keagamaan dan akhirnya berkembang memasuki wilayah militer dan kemudian politik dan kekuasaan. Periode Murabithin ditandai dengan penyerangan Yusuf Ibnu Tashiifin pendiri duroh Murabithin di magrib (Maroko). Setelah satu tahun Yusuf bin Tasfin memimpin kesultanan Al-Murabithun, dia langsung membangun kota Marrakech dan menjadikannya sebagai ibu kota pemerintahannya. Puncak prestasi karir politik Yusuf bin Tasyfin dicapai ketika ia berhasil menyeberang ke Spanyol. Keberangkatannya ke Spanyol atas undangan amir Cardoba, Al-Mu’tamid bin Abbas, yang terancam kekuasaan oleh raja Alfonso VI (raja Leon Castelia). Dalam melaksanakan perjalanan ini Yusuf Bin Tasyfin mendapat dukungan dari Muluk al Thawaif Andalus. Dalam sebuah pertempuran besar di Zallakah tanggal 12 Rajab 479 H/ 23 Oktober 1086 M, ia berhasil mengalahkan raja Alfonso VI selanjutnya berhasil merebut Granada dan Malag. Mulai saat itulah ia memakai gelar Amir al-Mukminin. Pada akhirnya ia juga berhasil menaklukan Muluk al-Thawaif. Kemudian menggabungkan wilayah itu dalam kerajaan yang dibangun. Yusuf juga berhasil menaklukan Almeria dan Badajoz. Kemudian menaklukan kerajaan Saragosa dan pulau Balearic. Yusuf bin Tasfin wafat dalam usia seratus tahun (1106), yang pada waktu itu kekuasaannya telah sampai ke Liberia Selatan termasuk juga Valencia dan Afrika Utara dari kepulauan Atlantik sampai dengan Aljazair. Warisan yang cukup luas tersebut diterima anaknya yang bernama Ali bin Yusuf bin Tasfin dan berhasil melanjutkan politik pendahulunya dengan mengalahkan anak Alfonso VI tahun 1108.
- Pada Daulah Muwaahhiddin dimana saat itu Cardoba dengan perpustakan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat Ilmu Pengetahuan dan peradaban Islam. Kebijakan para penguasa saat itu melahirkan para ilmuan dan filosof terkenal pada masanya, antara lain: Ibnu Bajjah,Ibnu Thufail dan Ibnu Rusyd. Selain itu daulah Murabithun yang pertama membuat uang dinar memakai huruf Arab dengan tulisan Amir al-Mukminun dibagian depannya mencontoh uang Abbasyiah dan bertuliskan kalimat iman dibelakanggnya. Selain itu dibangun pula sejumlah Mesjid yang indah di berbgai kota. Sepeninggal Yusuf bin Tasyfin pada 1106 M, kekuasaan Murabithun hanya bertahan kurang lebih setengah abad. Sepeninggal beliau digantikan anaknya Ali bin Yusuf bin Tasyfin tidak banyak melakukan konsulidasi kekuatan dan kekuasaan, sehingga mengalami masa-masa kemunduran. Dalam catatan sejarah diketahui bahwa Ali bin Yusuf tidak secakap ayahnya. Menjelang pertengahan abad XII Murabithun mulai retak. Di Spanyol Muluk al-Thawaif menolak kekuasaaannya. Kemunduran yang dialami oleh Al-Murabithun, juga dipicu oleh kecendrungan dari para pemimpinnya yang senang menumpuk harta kekayan disamping para fuqahanya terjerumus pada mengkafirkan orang lain yang berusaha untuk merobah moral masyarakat dengan mengokohkan prinsif-prinsif syari’ah dan aqidah.
- Granada (620H -897H/1223-1492M) Pertahanan terakhir kekuasaan islam di andalus. Daurah Murabithin tidak sampai zaman Granada, karena setelahnya digantikan dengan Daulah Muwahhidin, Masa kejayaan Daulah Muwahhidin pun tidak lama dan kekalahan Muwahhidin ini yang membuat Granada lahir/bangkit. Granada bekerja sama dengan bani Marin. Maroko punya dinasti banyak, sekarang yang terakhir keturunan Hassanah bin alawi
Yang mempengaruhi Jatuh Bangunnya Peradapan, perlu dipahami bahwa umat/masyarakat elementer itu memiliki Pemikiran/Ide/Gagasan, Individu, Materi. Masyarakat menjadi kuat apabila yang ada dimasyarakat (orang-orangnya dan materinya) menjadi penopang pemikiran.
- Semua bergerak dengan pemikiran sebagai sumbunya.
- Semua yang dilakukan masyarakat seharusnya demi menjunjung gagasan atau pemikiran,
- Semua materi yang dimiliki masyarakat dipergunakan untuk membesarkan pemikiran.
Semua orang bergerak untuk memajukan pemikiran yang ia miliki dengan satu tujuan yakni " Menegakkan kalimat Allah". Ide gagasan kaum muslimin diambil dari risalah islam. Hasil interaksi kaum muslimin berkiblat pada al quran dan hadist (sumber keilmuan kaum muslimin dari Al Quran dan Hadist), sehingga hubungan masyarakat menjadi sehat.
Suatu bangsa jika tidak memiliki pemikiran yang harus diperjuangkan (pemikiran yang kokoh dan mendasar) maka kita akan menjadi masyarakat yang tertinggal dan masyarakat sakit. Jangan jadikan individu sebagai poros penopang dengan istilah "aku adalah", karena jika demikian maka hasil pemikiran akan untuk menunjang kebesaran seseorang atau kelompok individu (ini bahaya)
Suatu bangsa jika tidak memiliki pemikiran yang harus diperjuangkan (pemikiran yang kokoh dan mendasar) maka kita akan menjadi masyarakat yang tertinggal dan masyarakat sakit. Jangan jadikan individu sebagai poros penopang dengan istilah "aku adalah", karena jika demikian maka hasil pemikiran akan untuk menunjang kebesaran seseorang atau kelompok individu (ini bahaya)
Disini Muhammad Ibnu Tabi'an semua yang ada di Andalus untuk menunjang kebesarannya, maka apa yang diberikan sudah tidak memiliki arti apa-apa. Ketika ia memberikan sign nature sebagai pemimpin yakni pembanguan masjid cordoba. Proses pembangunannya 200 tahun dari awal mulai dibangun fondasinya oleh Abdurahman Ad Dakhil sampai zaman pemerintahan al hakkam al mustanshir bin Abdurahman (sebelum masa pemerintahan Muhammmad Al Manshur Ibnu Abi Aamir). Desain semakin memerindah dan memperindah , tapi malah Muhammad Ibnu Abi Aamir malah merusak keindahan masjid cordoba, membuat tambahan perubahan tapi tambahan itulah ga matching dengan desain awalnya ini yang dikatakan merusak keindahan, bukan merubuhkan, menambah bagian diarea depannya menuju sungai desainnya bisa dilihat disebelah kiri masjid sangking beliau ingin ikut berkontribusi mendasain masjid cordoba. Masjid cordoba yakni kawasan masjid terbuka (untuk taman dan tempat wudu berbentuk air mancur) dan kawasan masjid tertutup karena sekarang masjid cordoba dalemnya adalah katheral yang difungsikan sebagai gereja. Padahal dulunya masjid ini tidak berdinding, desain masjidnya mengadopsi kebun kurma, tiang masjid cordoba hanya diameternya 19 cm, saat ini tiang tiang tersebut tidak dirubuhkan hanya ditambah tapi masih terdapat celah untuk cahaya masuk, ketika kita masuk ke kawasan masjid cordoba seakan akan masuk ke surga kebun kurma. Ada sungai besar disampingnya dan pemandangan indah disekitarnya, dari atas masuk cahaya sinar matahari. Pembangunannya mempergunakan bahan terbaik yang didapatkan dari negara sekitarnya, pembangunannya sesuai dengan spek yang sudah diterapkan, sehingga meskipun dibuat oleh banyak orang tapi speknya sama. Masjid Cordoba dapat menampung 40-50 ribu jiwa saat itu.
Musuh kaum muslimin dapat menguasai kaum muslimin jika kaum muslimin abai dengan masalah internal yang dihadapi.
Doa Rasulullah di Madinah, meminta kepada Allah agar kaum muslimin tidak pernah hancur jika dihabisi oleh lawan (jatuh bangunnya sebuah umat tidak bisa dihindarkan sesuatu yang pasti). Tapi ketika umat islam terpuruk karena faktor-faktor yang masih ada dalam jangkauan umat itu sendiri dan mereka dapat menyelesaikannya maka musuh musuh tersebut tidak akan dapat menghabisi. Kita harus fokus dengan masalah internal kita. Sebagaimana yang dilakukan imam gozali yakni "saya mencoba menulis apa permasalahannya, akar permasalahannya dimana dan bagaimana penyelesaiannya"
Dimasa Abdurahman an Nasir (khalifah pertama Andalus) selama 50 tahun berkuasa, beliau sampai disegani. Bahkan sampai penguasa khatolik bagian utara kedatang ke Abdurahman an Nasir untuk meminta menyelesaikan ke kisruhan elit-elit bangsawan mereka dalam menentukan siapa yang berkuasa, mereka meminta untuk menunjuk siapa yang akan berkuasa dikerajaan mereka. Islam saat itu masih dipercaya sampai seperti itu. Ketika pemimpin mereka terpilih hasil dari pemilihan yang dilakukan Abdurahman an Nasir itu masyarakat akan menerima juga, kepentingan mereka kepada Andalus sangat besar saat itu.
Ketika kaum muslimin kuat mereka diam, tapi ketika kaum muslimin lemah mereka menyerang. Inilah hukum kekuasaan disaat kaum muslimin menang kaum muslimin selalu berusaha menepati janjinya.Ketika mereka memang mereka selalu berkhianat. Kenapa jika kaum muslimin menang tidak dilibas seperti kaum nasarani melibas kaum muslimin. Abdurahman an Nasir adalah pemimpin yang selalu mengukur kekuatan militer pasukannya, bisa saja ia menghabisi semua, tapi bisa beberapa lama bertahan dengan kondisi semua itu. Jika semua dihabisi maka pasukan kaum nasrani juga akan mendapatkan bantuan dari daerah sekitarnya, jadi mereka cukup dilemahkan saja toh mereka juga masih tergantung dengan kaum muslimin di cordoba saat itu.
Output pendidikan muslim, jika diantara kalian ada 20 orang yang sabar maka akan mengalahkan 200 orang, serendah rendahnya kaum muslimin yang saat itu dalam keterpurukan.
Kunci kekuatan Andalus
Kunci kekuatan Andalus
- Integritas visi islami elit politik dan masyarakat (unsur paling penting). Simpul jejaring sosial masyarakat Andalus seperti para ulama dan tokoh masyarakat. Ketika elit politik dan masyarakat sejalan ini yang membuat Andalus menjadi kuat. Andalus ini berbatasan langsung dengan non muslim, bagian perbatasan Andalus ini dibagian di utara selatannya saja masih khatolik. Kaum muslimin dapat bertahan dibutuhkan satu corak khusus. Jik kualitas orang Andalus tidak memiliki kualitas yang membuatnya bertahan maka akan habis. Kaum muslimin di Andalus juga terpisah dari kaum muslimin di Afrika utara (laut yang memisahkan). Pendidikan politik negara dengan pendidikan sosial bermasyarakat harus satu visi dan harus saling mendukung. Pemerintah tidak menjadikan kemajuan pendidikan sebagai ancaman terhadap stabilitas pemerintahan. Pemerintah tidak perlu mencampuri masalah pendidikan sampai mendikte pendidikan yang layak diterima masyarakat seperti apa. Yang paling berperan yakni keilmuan agama dan sains yang mendukung kemajuan pemerintahan, dan sebaliknya
- Para pemimpin visioner dan memiliki kemampuan menajerial yang mumpuni.
- Menjaga kedaulatan dan kekuatan di wilayah perbatasan dan strategis. Waktu itu Andalus dibagi menjadi tiga yakni pertahanan terluar, pertahanan ditengah dan pertahanan paling dalam. Pertahanan terluar yakni zaragoza dan menyambung ke bagian utara yakni Barcelona, Barcelona sulit dikendalikan kaum muslimin hanya 180 tahun, Barcelona berbatasan dengan prancis sehingga mudah direbut kembali oleh kaum nasrani, kekuatan prancis dapat masuk menyerang ke barcelona. Pertahanan ditengah yakni toledo dan Madrid, sehingga kaum muslimin membangun kota madrid sebagai benteng pelapis kedua, untuk mempertahankan Toledo. Jika zaragoza terancam masilh ada lapis kedua yakni madrid. Maka waktu murabithin masuk mereka memastikan memasukinya sampai ke madrid, karena setidaknya mereka aman. Madrid itu dulunya kampung pertenakan yang dibangun, yang membangun kota madrid adalah kaum muslimin (Amir Muhammad). Islam di madrid sekitar 500tahun. Ilmuan yang terlahir disini juga ada. Madrid kota pertahanan. Raja philip ke-16 baru dijadikan ibukota spanyol. Pertahanan paling dalam yakni Sevila, Gilbatar di selatan, lisbon di barat.
- Menjalin hubungan baik dengan kekuatan islam di maroko (afrika utara). Ketika kita berbicara tentang Andalus maka kita sebenarnya juga sedang berbicara tentang maroko. Andalus dan Maroko adalah satu nafas kehidupan. Ketika hubungan antara Maroko dan Andalus rusak sehingga ketika Andalus mendapat gempuran dari Raja Ferdhinand dan Ratu Isabel, maka Maroko (Bani Marine) membiarkan. Ya sudah Andalus hancur.
Pemimpin Andalus
Para pemimpin di Andalusia bukanlah Jendral atau panglima yang mempunyai kuatan militer yang dapat mengalahkan pasukan musuh saat itu.
- Futuhad & Gubernur : Musa bin Nyshayr, Thariq bin Ziyad, Abdul Aziz bin Musa, Al Hurr bin Abdurahman Ats Tsaqafi, As Samh bin Malik, Abdurrahmdurahman Al Ghafiqi (20 Gubernur selama 42 tahun). Kreteria yang dipilih untuk menjadi gubernur di Andalus adalah ahli quran, bukan hanya hafal tetapi pemahaman dan pengamalannya sangat mendalam sekali. Al quran adalah sebagai ahlaq, kepribadian, kecerdasannya, dan manejerial dalam kepemimpinannya baik. Tetapi sebenarnya posisi mereka sangat krusial, karena setelah 3 tahun penaklukan sepenanjung Iberia dimana Musa bin Nyshayr, Thariq bin Ziyad (sebagai pemimpin tertinggi) dipanggil ke Damaskus, tetapi mereka bisa mengkondisikan pasukannya. Abdurrahmdurahman Al Ghafiqi memimpin perang melawan prancis saat itu (beliau wafat), saat prancis menyerang kaum muslimin di spayol. Beliau orang ahli administrasi kenegaraan selain ahli perang. Para Futuhad dan Gubernur Andalus memiliki level keilmuan yang sangat tinggi, mereka dari generasi mujahidin Thabiin. Selain piawai dalam peperangan mereka juga memiliki level keilmuan yang tidak diragukan. Mereka berfungsi ganda ahli perang, ahli pemerintahan dan ahli agama. Mereka semua jendral tapi mereka juga guru yang mengajarkan ilmu agama kepada masyarakatnya.
- Imarah : Abdurahman Ad Dakhil bin Mu'awiyah (138-172H), orang yang luar biasa yang menghabisi bani abasyiah, Abdurahman ad Dhakil adalah rajawalinya Andalus. Perjalanan kehidupannya dari Damaskus ke Andalus (tanpa bermodal materi) dan akhirnya bisa menjadi pemimpin besar di Andalus mulai dari nol. Hisyam Al Murtadha (172-180H), Al Hakkam Ar Rabadhi (180-206H), Abdurahman Al Ausath (206-238H) membangun benteng di Andalus, Muhammad bin Abdurahman (238-273H) yang membangun Madrid, Al Mundzir bin Muhammad (273-275H), Abdurahman bin Muhammad (275-300H). Mereka semua adalah amir belum menjadi khalifah
- Khilafah : Abdurahman an Nashir bin Muhammad bin Abdullah (300-350H) masa kepemimpinan beliau 50 tahun dan mendeklarasikan sebagai khalifah Andalus tahun 316H kemudian dilanjutkan anaknya Al Hakkam al Mustanshir bin Abdurahman (350-366H) memimpin berkisar selama 16 tahun. Perlu diketahui para kerajaan khatolik jika ingin mengangkat pemimpinnya meminta Abdurahman an Nasir untuk menunjuk/meminta persetujuan siapa yang layak. Abdurahman an Nashir bin Muhammad bin Abdullah menjadi khalifah sejak usianya baru 23 tahun. Anaknya telah dipersiapkan untuk melanjutkan kepemimpinannya dan ketika anak beliau berkuasa telah diberi proyek besar dari ayahnya termasuk untuk kelanjutan masjid cordoba. Termasuk kota Azahrah kota administrasi yang dibangun oleh Al Hakkam al Mustanshir bin Abdurahman. Kota azahrah saat ini ada terdapat museum yang menceritakan perjalanan sejarah. Al Hakkam al Mustanshir bin Abdurahman adalah seorang ilmuan dan seorang yang mendesain bangunan dengan mozaik yang indah dikota Azahrah, dan diperintahan ia disebut dengan ulama yang terpandang karena berhasil membangun perpustakaan Darul Hikmah di Andalus yang menerbitkan 400 ribu buku dimasanya dari berbagai bidang. Beliau membaca buku tersebut dan memberikan komentar-komentar terhadap buku-buku tersebut. Orang lebih mengenalnya beliau lebih sering duduk diperpustakaan dari pada di kursi pemerintahan. Dimasa pemerintahan beliau adalah masa pemerintahan paling sejahtera. Al Hakkam al Mustanshir bin Abdurahman yang berkeinginan untuk mengalahkan pendidikan di Baghdad. Sehingga ketika Rasbahani menulis buku, beliau berkata " engkau bisa menulis buku ini di timur (Baghdad) tetapi cetakan pertamanya tetap terbit di Andalus ". Khilafah selanjutnya adalah Hisyam bin al Hakkam (wafat 402H)
Pencapaian Karya
Pencapaian Karya Para Ilmuan/Pemimpin Pemerintahan pada masa itu adalah :
- Membangun kota pertahanan dan perdagangan seperti Madrid (Muhammad bin Abdurahman), Azahrah (Abdurahman an Nashir bin Muhammad bin Abdullah), Az Zahirah,Benteng Toledo,Madinat Salim,Murchia,Badajoz, dll
- Membangun kota pertahanan sebagai pusat perindustiran perkapalan dan pesenjataan adalah Karya Al Hakkam al Mustanshir bin Abdurahman. Kota-kota seperti Almeria, Caldiz, Lisbon (Lisbon sekarang ibukota portugal) menjadi kota besar termasuk maritim dan perkapalan yang dibangun kaum muslimin. Almeria adalah kota yang dibangun oleh Abdurahman an Nashir dan dilanjutkan pembangunannya oleh anaknya, pusat transit para pedagang dan pusat keilmuan serta ada penginapan gratis disana.
- Mengembangkan pertanian, perkebunan dan pengairan
- Membangun hubungan diplomasi yang kuat dengan kerajaan kerajaan khatolik di utara, dan mengedepankan saling percaya
Hubungan Andalus dan Maroko
Bani Umayyah diambil dari nama Umayyah, kakeknya Abu Sofyan bin Harb, atau moyangnya Muawiyah bin Abi Sofyan. Umayyah hidup pada masa sebelum Islam, ia termasuk bangsa Quraisy. Berdirinya dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah ibn Abi Sufyan yang sebelumnya berprofesi sebagai gubernur di Damaskus. Khalifah Bani Umayyah adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661H sampai 750H di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribukota di Damaskus). Mu’awiyah bin Abu Sufyan mengawali pemerintahan 90 tahun Khalifah Bani Umayyah di Damaskus. Mu’awiyah bin Abu Sufyan membuat kesepakatan dengan Hasan bin Ali. Isi kesepakatan itu, antara lain mengenai pergantian kekuasaan yang akan diserahkan kepada musyawarah umat Islam. Umat Islam berhak menentukan siapa yang menjadi khalifah. Setelah Muawiyah meninggal, pemberontakan-pemberontakan yang terjadi dalam negeri akibat Mu’awiyah bin Abu Sufyan melanggar kesepakatan itu. Ia mewariskan kekhalifahan Bani Umayah secara turun–temurun kepada anggota keluarganya. Pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchi absolute(kerajaan turun menurun). Hal inilah yang menyebabkan munculnya perlawanan dari masyarakat yang kecewa terhadapnya.
Khalifah Bani Umayah yang paling menonjol adalah Muawiyah bin Abi Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz dan Hisyam bin Abdul Malik.
Khalifah Bani Umayah yang paling menonjol adalah Muawiyah bin Abi Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz dan Hisyam bin Abdul Malik.
Dari Damaskus, kaum muslimin menyempurnakan perluasan dengan menaklukkan seluruh Imperium Persia dan sebagian Imperium Bizantium. Pada masa pemerintahan Mu’awiyah bin Abu Sufyan, umat Islam dengan panglimanya Uqbah bin Nafi dan dibantu suku Barbar (Afrika Utara) mengalahkan tentara Bizantium di Afrika Utara. Penguasaan atas Afrika Utara atas kaum muslimin itu terjadi di zaman pemerintahan Abdul Malik. Abdul Malik mengangkat Hasan ibn Nu’man al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada masa pemerintahan Al-Walid bin Abdul-Malik, Hasan ibn Nu’man sudah digantikan oleh Musa ibn Nushair. Musa ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Kaum muslimin juga mendirikan Qairawan, di negara Maroko sekarang, sebagai pusat pemerintahan Islam di Afrika pada tahun 670 M. Ke arah timur, umat Islam menguasai Khurasan dan Afganistan. Angkatan lautnya menyerang Bizantium di Konstantinopel.
Meskipun demikian Khalifah Bani Umayah selalu mengupayakan Maroko menjadi bagian kekuasaannya atau dalam pengaruh kekuasaannya termasuk dengan mengausai Daulah Idrisiyah (Fez). Penaklukan atas wilayah Afrika Utara dikalahkan sampai menjadi provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, pada masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan sampai masa pemerintahan al-Walid bin Abdul-Malik.
Ketika terjadi peperangan antara kaum muslimin dengan kaum Bani umayah di Maroko. Jika dilihat secara strategi peperangan kalau wilayah maroko yang berdekatan dengan Andalus tidak berada dalam pengaruh kekuasaan Bani Umayah maka kaum muslimin akan sulit melakukan peperangan melawan kerajaan Katholik di Spanyol. Dengan berkembangnya agama Islam, Bani Umayyah merasa bahwa kekuasaan dan perekonomiannya terancam. Seorang pewaris tahta kekhalifahan Umayyah yaitu Abdurrahman (20tahun) berhasil melarikan diri kedaratan Spanyol. Tokoh inilah yang kemudian berhasil menyusun kembali kekuatan Bani Umayyah diseberang lautan, yaitu keamiran cordova. Disana dia berhasil mengembalikan kejayaan kekhalifahan Umayyah dengan nama kekhalifahan Andalusia.
Hubungan Andalus dan Maroko itu sangat penting sekali, karena kekuatan dan pertahanan Andalus selalu terkait erat dengan hubungan Andalus dengan kekuatan-kekuatan islam di Maroko (Afrika utara).
Maroko pernah dikuasai oleh kaum Murabithin dan setelahnya kaum Muwahiddun, pada periode terakhir dinasti Muwahiddun maka muncul Bani Marin, yang akhirnya Bani marin mampu melebarkan kekuasaannya di wilayah maroko. Pada saat periode Thawa'if, Maroko menjadi penyelamat saat masuknya Murabithin dan Muwahhiddin di Andalus. Sehingga Granada dapat bertahan selama 3 abad karena menjalin hubungan yang baik dengan Daulah Bani Marin di Maroko.
Kaum muslimin jika memasuki daerah baru maka daerah yang ditinggalkan harus dipastikan dulu semua aman.
Bersambung dikajian Sejarah Andalusia Bagian 02 (klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar