Selasa, 04 Desember 2018

SoA Batch 4 - Peran Abu Bakar As Shidiq dan Umar bin Khatab dalam Pembebesan Baitul Maqdis

Ustad Umar Maka 
Tanggal 15 Desember 2018 
Dauroh Camp Palestina - AQC 


Kajian Dauroh Palestina sebelumnya (klik disini

Ya Rasulullah sampaikanlah kepadaku satu nasehat dimana nasehat itu, tidak akan membuat ku bertanya kepada orang lain, Rasulullah mengatakan/menyampaikan " katakan aku berfirman kepada Allah dan lalu beristiqomahlah." Orang orang yang istiqomah akan mendapatkan balasan surga. 

Rasulullah memiliki mukzizat, salah satunya adalah semua yang Rasulullah katakan adalah benar. 

Baitul Maqdis tidak bisa dipisahkan dalam sejarah (sirah) Rasulullah. 

Orang yang tidak peduli dengan permasalahan baitul maqdis, mereka sendiri belum paham betapa pentingnya baitul maqdis. 

Pengetahuan Baitul Maqdis yang telah kalian dapatkan sebaiknya kalian sebarkan minimal ke keluarga dan teman dekat kalian

Ya Allah pakailah apa yang kami miliki (Ya Allah pakailah ilmu yang ku miliki, ya Allah pakailah hartaku, ya Allah pakai fisik saya) untuk membela agamamu, dan  jangan gantikan kami dengan yang lain. (lafadzkan doa ini untuk dapat memerangi kaum zionist)

Semangat melantangkan kalimat Tauhid adalah kekuatan kaum muslim dalam memerangi musuh musuh Allah. 

Bulan lahirnya nabi Muhammad berbeda beda, tapi wafatnya (rabiul awal tahun ke-11 H), setelah Rasulullah wafat diangkatlah Abu Bakar as Shidiq sebagai khalifah (pemimpin) oleh bangsa Arab bukan Ali bin Abi Thalib (pendapat orang persia iran). 

Manusia terbaik setelah Rasulullah adalah Abu Bakar karena apabila timbangan amalnya umat Rasulullah dibandingkan abu bakar lebih berat timbangan amal Abu Bakar. 

Peran Abu Bakar As Shidiq dalam Pembebasan Baitul Maqdis

Permasalahan dimasa Abu Bakar As Shiqiq : 

Ketika Abu bakar As Shidiq menjadi khalifah maka ada masalah yang muncul di jazirah arab, yakni banyak orang yang saat itu mengimani orang yang saat itu telah beriman menjadi murtad  (3 kota dengan satu kampung yang tidak murtad yakni, madinah, mekah, Ta'if (kota ta'if yg tadinya melempari Rasulullah) dan satu kampung.....) 

Abu bakar memerangi orang orang murtad saat itu dan membuat kembali untuk bisa beriman kembali.

1. Perang Riddah 

Gerakan murtad ini merupakan alur pembangkangan dan fitnah tanpa dasar. Target alamiahnya adalah memusnahkan Islam dan menghancurkan kekuatan Islam Arab yang dibentuk oleh Rasulullah SAW yang saat itu kekhalifahannya dijabat oleh Abu Bakar Al-Shiddiq. Ketika kabar itu sampai kepada Abu Bakar, dia merespons keras, lalu bangkit untuk memerangi mereka. Dia telah memahami hakikat kemurtadan tersebut. 

Perang Riddah ini adalah perang besar, sambil menghadapi perang ini Abu bakar mengirim pasukan Usamal bin Zaid ke syam. (karena ini juga merupakan petunjuk dari Allah). 

Maka hikmah yang didapat adalah "pasukan musuh (romawi dan persia) semakin gentar menghadapi Abu Bakar (romawi dan persia berfikir berapa kuat pasukan Abu bakar)". Maka jika dapat mengirim pasukan untuk memerangi masalah eksternal maka kekuatan internalnya juga luar biasa. 

Keputusan Mengejutkan Abu bakar As Shidiq 

Karena keingian Abu Bakar As shidiq terbesar adalah membebaskan Baitul maqdis dari tangan romawi dan ia juga berkeingian merebut kekuasaan Persia yang saat itu menjadi super power terbesar dunia bersama romawi, 

Oleh karena itu Abu Bakar As Shidiq memiliki dua keputusan, adalah : 
  • Keputusan pertama, meskipunmMerangi orang murtad disaat terjadinya Perang Riddah (memerangi orang murtad dimana mana dijzairah arab), (lalu apakah abu bakar masih memikirkan baitul maqdis, iya dalam kondisi apapun Abu Bakar tetap memprioritaskan syam). Saat itu Abu bakar tidak sama sekali mengurungkan niat untuk melakukan pengiriman pasukan Usamal bin Zaid ke syamm (dalam hal ini para sahabat yang lain seperti Umar meragukannya) 
  • Keputusan ke dua, Abu Bakar juga mengirim pasukan ke persia (18.000 pasukan dibawah pimpinan Khalid bin Walid) untuk memerangi imperium persia. Karena saat itu Abu bakar mendengar Rasulullah bersabda " Persia akan Runtuh ", Abu bakar berharap Persia runtuh ditanggannya. Pasukan Khalid bin Walid melewati irak untuk memasuki persia. 
Pasukan Usamal saat itu diutus bukan untuk membebaskan syam tapi untuk menjaga di perbatasan, supaya pasukan romawi tidak lagi berani mengirim pasukannya untuk melawan Madinah. Setelah beberapa kali mereka (pasukan romawi) ingin mengalahkan madinah. 

Pembebasan persia sudah dimulai tetapi pembebasan syam belum dimulai. Kaum muslim sadar bahwa kekuatan romawi begitu besar. 


2. Perang Yarmuk 

Perang Yarmuk adalah perang antara tentara Muslim Arab dan Kekaisaran Romawi TimurPertempuran ini terjadi empat tahun setelah Nabi Muhammad meninggal (Rasulullah wafat tahun 11 H). Setelah pasukan kaum muslim telah berhasil merebut Damaskus.   Kaisar Romawi Timur Heraclius mengatur sebuah pasukan sekitar 40.000 orang setelah mengetahui lepasnya Damaskus dan Emesa. Pergerakan pasukan Romawi Timur yang besar ini, menyebabkan Kaum Muslimin di bawah Khalid ibn Walid meninggalkan kota-kota, dan mundur ke selatan menuju Sungai Yarmuk, sebuah penyumbang/sungai yang akan berhulu ke Sungai Yordan.

Menurut sumber Muslim, datanglah pertolongan Allah SWT. kepada tentara Islam dengan berhembusnya angin selatan yang kuat meniup awan debu ke wajah prajurit Romawi Timur, kejadian ini sama persis seperti yang terjadi pada pasukan persia dalam pertempuran Qadisiyyah.


Khalid bin Walid adalah pahlawan di perang Yarmuk. 


3. Mimpi Syurabiel bin Hassanah 

Syurabiel Bin Hassanah adalah sahabat Nabi Muhammad saw. Syurahbil ikut serta dalam peperangan-peperangan awal Islam. Ia disebutkan tergolong dari juru tulis Rasulullah saw yang menulis suratnya ke penduduk negeri Ailah. Syurahbil pada masa Abu Bakar dan Umar hadir sebagai panglima dalam berbagai peperangan dan penaklukan.

Peran Syurabie bin Hassannah merupakan salah satu komander lapangan utama selama penaklukan Muslim di Syria

Mimpi Syurabiel bin Hassanah 

Syurahbil bin Hasanah kemudian menceritakan mimpinya mengenai khalifah pengganti Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersebut. Ia bermimpi bahwa Khalifah Abu Bakar berjalan di jalan yang terjal dan berduri di hadapan khalayak manusia. Kemudian beliau bersama para sahabatnya naik ke mercusuar yang tinggi, mengawasi manusia-manusia yang ada. Setelah itu turun dan berjalan menuju tanah yang subur, yang di atas tanahnya banyak tanaman, perkampungan, dan benteng-benteng.

Dalam mimpi tersebut Abu bakar As shidiq dengan lantang mengucapkan “Lancarkanlah serangan kepada musuh-musuh Allah. Aku adalah penjamin kalian dengan kemenangan dan memperoleh ghanimah,” Dalam mimpinya Syurabiel bin Hassanah melihat Khalifah Abu Bakar kemudian masuk pada sebuah benteng besar, yang Allah bukakan untuknya dan para sahabat yang mengiringinya. Para penduduk yang tinggal di benteng tersebut kemudian mengucapkan salam kepadanya. Kemudian dikatakan kepada Khalifah Abu Bakar, “Allah telah memberikan kemenangan kepadamu dan menolongmu, maka bersyukurlah kepada Tuhanmu dan taatlah kepada-Nya.”


Hanya orang yang memiliki kapasitas dimampukan Allah yang dapat mentakwilkan mimpinya, lalu mimpi Syurabiel bin Hassanah ditakwilkan. 

  • Takwil melewati mimpi dimedan yang berduri, yakni betapa beratnya umat Rasulullah menghadapi masa sepeninggal Rasulullah, dan selain itu kekuatan yang dibutuhkan untuk membebaskan kota syam jauh lebih berat dari pada membebaskan kota persia. (peperangan 16x dimenangkan oleh khalid bin walid ketika mengalahkan persia, sampai akhirnya khalid bin walid dipanggil untuk membantu membebaskan syam) 
  • Meskipun melalui perjuangan yang panjag Kaum muslim suatu saat akan dapat membebaskan benteng benteng yang ada disyam

Tanggapan Abu bakar mengenai mimpi tersebut 

Abu bakar menangis mendengar mimpi Syurabil bin Hassanah dan semakin besar cita cita besar Abu bakar tentang syam dan keyakinannya yang kuat tentang pembebasan Baitul Maqdis. Abu Bakar berkeinginan untuk mengirim pasukan ke Syam, 

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq bermusyawarah "penaklukan imperium romawi di syam" dengan para sahabat senior (10 sahabat yang dijanjikan masuk surga) yakni : Umar bin Al-Khathab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib Thalhah, Az-Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Said bin Zaid, Saad bin Abi Waqqash, dan para sahabat lainnya dari kaum muhajirin dan Anshar Radhiyallahu Anhum. 

Setelah mengingatkan para sahabat untuk senantiasa mensyukuri nikmat Allah dan tidak menyekutukan-Nya, sang khalifah mengatakan pada para sahabatnya, “Aku berkeinginan mengirim kalian menyerang prajurit Romawi di Syam. Barangsiapa terbunuh di medan pertempuran, maka dia telah mati syahid, dan tidak ada tempat lebih baik di sisi Allah melebihi tempatnya orang yang berbuat kebaikan. Barangsiapa yang masih diberi kesempatan hidup, maka di hidup membela agama Allah, dan dia di sisi Allah patut mendapatkan pahala orang-orang yang berjihad. Ini pendapatku. Mohon sampaikan pendapat kalian menurut cara pandang kalian masing-masing,” ujar Abu Bakar.

Para sahabat yang lain termasuk Umar bin khatab juga memiliki keinginan untuk memerangi syam. 


Peran Umar Ibn Khatab dalam Pembebasan Baitul Maqdis
  • Melanjutkan Misi Besar Rasulullah dan Abu Bakar As Shidiq untuk membebaskan Baitul Maqdis. 
  • Peperangan Yarmuk dan pembebasan Baitul Maqdis
  • Menuju Baitul Maqdis untuk menerima kunci Baitul Maqdis. 

Pertanyaan : 

1. Sebutkan dua misi dari pasukan Usamal : 
  • menjaga perbatasan supaya pasukan romawi tidak dapat menyerang kota madinah 
  • menguatkan kekuatan kaum muslimin sehingga menggentarkan hati pasukan romawi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar