Pengikut

Senin, 11 Januari 2016

Biografi Pemuda miskin dan buruk rupa “Zahid Aswad”


Pemuda yang hidup di zaman Rasulullah berusia 35 tahun, tinggal di Suffah Masjid Madinah. Ia adalah pemuda yang belum menikah pada waktu itu. Keinginannya menikah cukup besar tetapi ia minder dengan keterbatasan keadaan yang ia miliki. Hingga suatu saat ia ditanya Rasulullah “ Zahid apakah engkau sendiri “ Maksud Rasulullah menanyakan mengapa Zahid selama ini masih sendiri. Maka Zahid pun berkata “ Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan wajahku pun tak tampan, siapakah yang akan mau akan diriku ya Rasulullah “

Ketika saat itu Rasulullah tahu keinginan dan kebulatan tekad untuk  menikah, maka Rasulullah melamar Zulfah binti Said untuk Zahid melalui sepucuk surat yang ditujukan kepada Said  (ayahanda dari Zulfa binti Said). Perempuan ini adalah perempuan yang terkenal cantik dan anak seorang bangsawan Madinah yang kaya raya. Awalnya lamaran ini ditolak oleh Zulfah binti Said dikarenakan ia merasa dirinya akan terhina ketika dilamar zahid, karena masih ada pemuda tampan dan kaya raya yang juga menginginkan untuk menikahinya. Setelah permohonan maaf dari Said kepada Zahid dengan mengatakan “Wahai saudaraku, engkau sendiri tahu anakku tidak berkenan untuk dinikahimu, bukan aku yang menghalanginya dan sampaikan kepada Rasulullah bahwa lamaranmu ditolak “. Mendengar nama Rasulullah disebut, Zulfah bertanya kepada ayahanda “ Wahai ayah mengapa engkau membawa nama Rasulullah”. Akhirnya Said menjelaskan kepada putrinya bahwa lamaran atasmu ini adalah perintah dari Rasulullah.  Maka seketika Zulfah beristigfar dan menyesal atas kelancangan perbuatannya, seraya ia berkata kembali bahwa ia berkenan untuk dinikahkan bersama Zahid jika memang ini permintaan Rasulullah. 

Zulfah teringat akan firman Allah :
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan. Kami mendengar, dan kami patuh/taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. ( surah An nur ayat 51)

Berita gembira ini segera disampaikan kepada Rasulullah dan Zahid pun mempersiapkan pernikahannya. Rasulullah menyarankan mendatangi Abu Bakar Uthman dan Abdurrahman bi Auf untuk mendapatkan uang yang cukup untuk bekal persiapan pernikahan. Setelah memperolehnya maka Zahid pergi ke pasar untuk membeli persiapan pernikahan. Tetapi setelah dipasar Zahid pun mendengar pengumuman untuk berjihad dijalan Allah, dikarenakan orang kafir akan menyerang kaum muslimin.

Zahid pun beristighfar dan ia berkeinginan menggunakan uang yang semula sebagai bekal persiapan pernikahannya untuk membeli baju besi, kuda dan perlengkapan berperang berjihad dijalan Allah bersama Rasullullah. Zahid lebih memilih menunda penikahannya. Zahid membacakan surah At Taubah ayat 24 dihadapan para sahabat, firman Allah sebagai berikut :
“Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu daripada cintakan Allah dan Rasul-Nya (dengan) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”

Akhirnya Zahid Aswad tetap memilih untuk maju ke medan pertempuran, dan ditangannyalah banyak kaum kafirin yang tewas. Tetapi pada akhirnya Zahid Aswad pun gugur dimedan perang sebagai mujahid yang mati syahid. Setelah mengetahui kematian Zahid, maka Rasulullah berkata “ Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik dari Zulfah “ . Rasulullah membacakan firman Allah  :
Janganlah kamu mengira bahwa orang-oorang yang gugur di jalan Allah itu mati, sebenarnya mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat rezaki. Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka, dan bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka dan mereka tidak bersedih hati. “ (surah Al Imran ayat 169-170)

“Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) telah mati. Sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (Al Baqarah ayat 154)

Mendengar kabar kematian Zahid, maka Zulfah seraya berdoa “ Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu. Andai aku tak dapat mendapinginya di dunia, izinkanlah aku untuk mendampinginya di akhirat kelak “. Masya Allah sebuah ekspresi cinta sejati karena Allah dan cinta yang bersemi karena kataatan kepada Allah dan titah Rasulullah



1 komentar:

  1. Promo Spesial Dari Zeusbola
    Berupa Hadiah Iphone 13!
    Segera Daftarkan Dan Dapatkan Hadiah Iphone!
    Buruan! Deposit Murah!


    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607


    BalasHapus