Pengikut

Minggu, 25 Februari 2018

Menjadi Pemuda Harapan - Ustad Bendri Jaisyurrahman

AQL, 23 Februari 2018

Para pemuda sebaiknya bisa mempertahankan prinsiJangan pernah menodai jiwa kepemudaan kita dengan mengatakan bahwa beban dakwah ini berat. Sehingga janganlah lari dari permasalahan dakwah sebagai mana Al quran menggambarkan kisah nabi Yunus yang lari dari kaumnya, merasa kaumnya menyebalkan hidayah Allah tidak akan turun kepada kaumnya. Allah menegurnya dengan memasukan dirinya kedalam perut ikan paus (al anbiya ayat 87).

Kabur ada dua macam yakni :
  • Kabur karena putus asa, mencari zona nyaman untuk dirinya (tidak diharapkan dalam islam)
  • Kabur karena meninggalkan zona nyaman (seperti pemuda kahfi), mereka memilih hidup terasing untuk mempertahankan imannya. 

Jadilah pemuda harapan bukan pemuda yang panik, melawan, membantah dan penuh experimen dalam maksiat. Banyak yang beranggapan umur 11-12 adalah fase remaja yang menyebalkan. Inilah beda pemahaman pemuda dalam islam dan bukan. 

Remaja dalam islam adalah sudah baliq dan menstruasi, setelah memasuki masa tersebut maka akan dihukumi hal yang sama dan memiliki kewajiban yang sama untuk menjalankan dan mentaati perintah Allah. 

Contoh para pemuda islam 
  • Abdullah bin abas  (ahli tafsir quran), 
  • Khalid bin walid
  • Imam Safi'i
  • Imam an nawawi 
  • Ibnu Jarir 
  • Muhammad al fatih 
  • Shalahudin Al ayyubi
  • dll


Berat yang dirasakan akan hilang dengan sendirinya jika kesulitan yang dirasakan tidak dipikirkan berat tetapi dicarikan solusinya. Sesuatu akan menjadi mudah jika dia bersama Allah. 

Pemikiran anak muda harus out of the box, jangan berfikir sempit tapi berfikirlah dengan perhitungan yang matang 

Pemuda harapan memiliki ciri : 
  1. Memiliki semangat dan potensi, sehingga mereka memiliki rasa sebagai elemen terpenting (bagian dari umat). Rasulullah pertama kali berdakwah yakni menyasar anak anak muda, karena Rasulullah tahu yang nantinya dapat menggerakan dakwahnya adalah anak muda, memiliki semangat membela agama,semangat untuk memberikan yang terbaik untuk agamanya,  
  2. Memiliki kekuatan fisik, dimana untuk pengaplikasian potensi yang dia miliki ada di umur umur belia ini (umur remaja arahkan potensi untuk dakwah). Maka latihan fisik ini penting, karena ini adalah sumbangsih paling kuat 
  3. kekuatan akal untuk berfikir kreatif mencari solusi untuk permasalahan umat, cara berfikir linier akan mengakibatkan paradigma yang kurang berkembang. Kekuatan akal yang kreatif akan memberikan pengaruh kepada dakwah yang diberikan anak muda.
Ketiga ciri diatas akan terjaga dengan baik jika 
  1. Pemuda harapan menyandarkan harapannya kepada Allah 
  2. Pemuda yang menjadikan rukhiyah sebagai sumber kekuatan. Rukhiyahnya bagus. Fisik kuat jika rukhiyahnya kuat. Pastikan jika kita ingin menjadi pemuda harapan sebaikany memiliki azaz rukhiyah yang baik. 


Sebagai remaja pemuda islam sebaiknya memiliki potensi yakni :
  1. Memiliki motivasi (semangat), buktikan dengan segera ide yang dimiliki (jika punya ide sesegera mungkin wujudkan) jangan ditunda, karena jika ditunda maka potensi akan hilang.
  2. Pemuda punya kekuatan untuk mendobrak kebatilan 


Pemuda Islam (para santri) telah berjasa dalam perjuangan bangsa ini, belanda ketika akan menaklukan aceh maka yang dilihat adalah pergerakan santri dilingkungan pesantrennya. Mereka akan menghancurkan ini dulu untuk melemahkan kekuatan bangsa. Saat itu yang membuat negeri ini merdeka adalah anak anak mudanya memiliki semangat rukhiyah. Maka dekati Allah jangan mengandalkan kekuatan otak dan fisik saja.


Mereka para sahabat pada malam hari sedikit tidurnya untuk 

  • Mencharge energi keimanan dengan bermesra mesaraan dengan Allah 
  • Menjadikan waktu yang tersisa untuk dzikir kepada Allah 
  • Perbanyak istighfar kepada Allah, dengan berdiri (melakukan solat) untuk menyebah Allah berlama lama di 1/3 malam. 
  • Menjadi manusia unggul dengan diberikan kedudukan yang tinggi, tetapi bukan dengan cara mencari penghargaan manusia. Cukuplah kita menyakini bahwa Allah yang akan memuliakan dan menghinakan makhluknya sehingga tidak perlu mencari pengakuan manusia.
Pemuda harapan ketika ia mendekati sang pemilik harapan (Allah), jangan pernah hanya mengandalkan potensi potensi diri. Cara yang tepat menjadi pemuda harapan bukalah diri dan dekatilah sang pemiliki kehidupan. 

Dekati Allah untuk mendapatkan izzah, cukup dekati Al Aziz. 
( Izzah untuk disegani musuh musuh islam ), jangan mendatangi Allah hanya disaat susah dan sedih saja tetapi setiap waktu.

Ingatlah kekuatan akal yang dimiliki tidak akan sebanding apa apa. Jika kekuatan akal itu Allah cabut maka sudah habislah semua tidak mampu berbuat apa apa lagi. Jangan menyakini kekuatan akal sebagai sumber kekuatan diri, itu salah karena mudah bagi Allah untuk menghancurkannya. Contoh diberikan sakit struk, akalnya akan rusak seketika (jangan sombong dengan apa yang dimiliki)

Julukan orang orang soleh jaman dulu " Rahib dimalam hari ", sosok pemuda ideal. Malam hari disaat orang tertidur ia malah terjaga. Berdiri solat satu rekaat tetapi qatam 30 juz (sahabat Rasulullah Amru bin ash), bukan masalah berapa rekaat tetapi berapa lama waktu melakukan solat malam maka itu disebut dengan " qiyamulail ", sahabat imam ahmad berdirinya tiap malam 300 rekaat dengan membaca banyak surat. 

Mereka yang sedikit tidurnya dimalam hari, lalu bagaimana dengan kondisi badannya di siang hari ?
  • Mereka tetap beraktivitas bagaikan kuda liar yang bergerak, siangnya harus tetap produktif. Sejatinya malam harinya mendekati sumber kekuatan maka seharusnya siang harinya lebih segar karena mendekati sumber kekuatan (Allah), karena sumber kekuatan yang sebenarnya bukanlah di fisik. Jika siang harinya lemes maka ada yang salah dengan niat solat malamnya, solat malam diniatkan untuk mencari ridho Allah. Sehingga siangnya lebih semangat dalam beraktivitas. Jangan jangan solatnya satu rekaat tapi setelahnya malah lama dengan scroling sosial media. Maka sumber kekuatan tidak dapat karena rechargenya tidak benar.
  • Efek mendekati Allah itu seharusnya harus menjadi lebih kuat, sepertinya adalah perang badar, kenapa saat itu menang ? karena mereka malam harinya sebelum esok berperang, mereka semua pasukan mendekati Allah dulu. 
Kekuatan rukhiyah untuk mendekati Allah, berapa kali dalam sehari mengingat Allah. Indikasi beramal dan beribadah itu akan langgeng dan bertahan lama dikarenakan memiliki rasa tanggung jawab untuk siapa melakukan amal soleh ini. Hal ini menjadikan tolak ukur nantinya berapa lama akan istiqomah dalam beramal dan beribadah. 

Zaman Rasulullah pun pernah terjadi, ketika waktu itu setelah Rasulullah wafat maka umat sempat goncang. Umar sempat goyah imannya sempat tidak menerima kematian Rasulullah dengan mengatakan "siapa yang mengatakan Muhammad meninggal silahkan berhadapan langsung dengan dirinya". Maka disinilah Abu bakar berperan dengan mengatakan " jika selama ini kau menyembah Muhammad ketahuilah Muhammad telah mati, jika kau menyembah Allah ketahuilah bahwa Allah tidak akan pernah mati". Maka setelahnya barulah para sahabat tersadar dengan hal ini. Abu bakar telah mengkoreksi mereka bahwa selama ini kita beribadah dan beramal bukan untuk menyembah Muhammad, tetapi beramal kepada Allah.

Untuk siapa kita beramal dan beribadah ( tanyakan kepada diri ), supaya kita tidak menjadi bagian orang yang memenuhi euforia saja supaya dicap sebagai orang yang konsern terhadap dakwah. Hanya orang yang memiliki pemahaman yang benar dengan Allah yang akan tetap istiqomah dijalannya. 

Ingatlah kisah nabi Ibrahim, Ibrahim tidak gentar ketika ia ditakdirkan sendirian dalam berdakwah di eranya. Ibrahim sendiri yang beriman sedangkan yang lain saat itu kafir tetapi Ibrahim menyadari apabila tidak ada yang mendukung dirinya di jalan dakwah ini, maka masih ada Allah bersamaku. Maka dengan rasa kesendirianya dalam beriman kepada Allah, sehingga Allah menjadikan ibrahim sebagai kekasihnya. Ibrahim dalam berdakwah tidak memiliki teman dan tidak pernah mengeluh. Ketika Allah menjadikan kita kekasihnya maka hidupnya akan bahagia. Ibrahim menyembahkan ibadahnya hanya kepada Allah bukan yang lain. 

Tanya jawab :

1. Bagaimana para pemuda yang hanya mau menempatkan dirinya di dalam zona nyaman saja tidak mau berhijrah untuk sesuatu hal ?

Orang berada dalam zona nyaman maka bisa dipastikan imannya akan segitu gitu saja. Hati hati jangan terjebak dalam zona nyaman. Seseorang yang hanya mau berada di Zona nyaman maka ia akan terjangkit penyakit struk jiwa. Orang yang hidupnya hanya merasakan nyaman saja, maka ketika kenyamanan itu dicabut maka ia tidak akan siap, ini harus menjadi perhatian kita bersama.

Ketahuilah dalam berdakwah itu tidak awalnya tidak akan menemukan zona nyaman, siapa yang menegakan dakwah akan berhadapan dengan sesuatu yang diluar zona nyaman seperti dicaci maki, dihina dan ditertawakan. Inilah resiko mengajak kebaikan dan mendekat dijalan Allah. 

Jika berada didalam lingkungan yang rusak jadilah cahaya untuk membawa kembali mereka orang yang sesat ke jalan Allah, jangan ikutan merusak diri. Jadilah leader yang mengarahkan mereka, kita harus bergerak. Vokal dan bersuara itu penting. Anak muda harus aktif bergerak tetapi fokus dengan sasaran. Jangan terkecoh dengan umpan duniawi. Berupayalah untuk memberikan yang terbaik. 

2. Bagaimana pemuda menyikapi era saat ini ?

Pada zaman Imam malik ada beberapa anak muda dijamannya yang meninggalkan majelis ilmu dengan mudah ia mengatakan tidaklah mungkin generasi akhir zaman diperbaiki jika tidak melihat bagaimana generasi terdahulu diperbaiki. Kerusakan yang terjadi dijaman Rasulullah adalah kerusakan yang separah parahnya, karena Rasulullah mengadapi musuh yang paling parah dan paling jahil. Orang arab badui paling kafir dan paling jahiliyah. Maka Allah memerintahkan dan mengutus Rasulullah untuk memperbaikinya.
Tahap memperbaikiny yakni menumbuhkan kembali gairah keislaman dengan memperbaiki iman mereka. Jadi jika dibawa ke zaman ini maka fokuslah membuat masyarakat saat ini untuk mencintai agamanya dengan iman. 

Ketahuilah disaat mempelajari dan mengkaji al quran maka keimanan akan bertambah. Iman adalah mengenal Allah sebagai pemilik kehidupan sehingga menimbulkan rasa cinta terhadap islam, sedangkan al quran sebagai pedoman mereka. Yang terjadi saat ini adalah orang dipaksa beragama tetapi tidak suka dengan agama, dipaksa suka baca quran tetapi sebenarnya tidak suka baca quran. Karena sejak awal tidak ditanamkan untuk cinta kepada Allah untuk menimbulkan gairah ini. Seharusnya dengan dibacakan ayat ayat al quran maka akan bertambah keimannya. Hatinya akan bergetar karena lebih dahulu mengenal dan mencintai Allah. 

Para sahabat mencari amalan yang utama tetapi kita saat ini mencari amalan yang paling mudah untuk dapat dilakukan (sangat berbeda). 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar