Ustad Asep Asobari
Sebab Kejatuhan Baitul Maqdis
1. Kedaulatan dan kekuatan Islam di Andalusia melemah
4. Proyek islam di dunia islam stagnan. Universitas Nizamiyah yang diinisiasi dan didukung penguasa Saljug bekerja sama dengan madrasah Asyiriah tidak lagi efektif untuk membendung tantangan baru, gerakan salibis.
Proyek Bangsa Barat
Meskipun didalam internal mereka punya masalah berupa ketakutan peradapan islam mulai meluas. Pada garis besarnya adalah bahwa bangsa barat punya proyek.
Bagaimana mereka bisa survaival (kuat) pertama kali dengan perluasan peradapan islam yang nantinya akan dapat menggerus peradapan mereka ?
Proyek bangsa barat (eropa) ini sukses karena ada masalah internal umat islam. Jika tidak ada masalah internal tersebut maka proyek bangsa barat ini dapat gagal.
ULAMA DAN PROYEK ISLAH
ULAMA MEREBUT KEMBALI BAITUL MAQDIS
Saat ulama melihat baitul maqdis sebagai permasalahan umat, berarti hal ini harus segera diselesaikan. Maka para ulama membuat proyek "baitul maqdis" sebagai parameternya, tetapi proyeknya bukan membebaskan baitul maqdis (memang ulama menggalang tentara untuk merebut dan membebaskan baitul magdis saat itu) bukan demikian pemahamannya, Pada saat itu para tentara pasukan kaum muslim juga tidak memiliki misi keislaman yang jelas.
Sulit kita berharap pada pemerintahan saat itu.
Para ulama saat itu membangun proyek islah yang sifatnya terintegrasi (utuh) yakni proyek kebangkitan umat tetapi parameternya adalah baitul maqdis.
Para ulama melakukan :
Tanya Jawab :
1. Sampai kapan pun persoalan Baitul Maqdis ini tidak akan pernah selesai jika kita tidak bersatu (umat islam), lalu bagaimana cara kita dapat bersatu dari beragam perbedaan ?
Kita lihat terlebih dahulu batasan bersatu itu dimana, kalau kita mengartikan bersatu itu dengan tidak pernah ada cekcok, tidak pernah lagi ada permusuhan, dll, ini bukanlah masalah persatuan. Perbedaan dalam khilafiah seharusnya tidak mengganggu persatuan umat islam.
Perebutan baitul maqdis yang dilakukan para pejuang islam saat itu betul betul menghandalkan kekuatan mereka yang didukung sepenuhnya secara visi, administrasi, oleh alumni madrasyah islam. Maka kita seharusnya optimis dalam melakukan pembebasan baitul maqdis, tidak perlu menunggu umat bersatu, yang terpenting kita membangun sebuah arus kebangkitan umat.
apa terus kita cuek dengan permasalah umat ya tidak demikian, mana yang berdampak langsung sebaiknya langsung dibenahi, selesaikan semua masalah.
Apabila kita bisa memberikan input kurikulum untuk anak didik kita, dimana secara visi harus diluruskan (anak didik bukanlah menjadi skrup2 kapitalisme, lulus dan kemudian dapat kerja dan digaji besar tetapi lupa akan visi misi sebagai muslim)
Peradapan islam pernah menjelma menjadi institusi selama 800 tahun,
Keberhasilan umar bin abdul aziz menyikapi masalah perekonomian :
Proyek eskternal terhadap umat islam , sangat efektif karena ada kelemahan didalam internal tubuh umat islam. Itu yang mereka eksploitasi untuk sumber kekuatan kita. Mengapa saat itu kaum muslim berkeinginan menguasai kontantinopel saat itu, dikarenakan masalah internal kaum muslim beres.
Setelah ratusan tahun konstantinopel tidak menjadi hal yang diperhatikan, karena masalah internal kaum muslim berantakan, sampai ketika turki usmani bangkit. Mereka (kaum muslim) melihat ini peluang untuk merebut konstantinopel maka dari itu mereka konsantrasi untuk kesana, disaat itu bangsa eropa kondisi internal mereka juga lagi berantakan (eropa melemah). pada akhirnya berhasil merebut konstantinopel.
Tapi ketika kekuatan (kaum muslim) di andalus melemah, bangsa eropa merasa diatas angin, karena kontantinopel juga saat bersamaan dapat dikuasai oleh turki utsmani (1453). Proyek membumi hanguskan kaum muslim di andalus dipercepat. Karena ketika turki usmani yang akan menguasai konstantinopel, tetapi kaum muslimin andalus bangkit/maroco bangkit bisa celaka bangsa eropa saat itu. Ketika konstantinopel dapat direbut turki usmani bangsa eropa geger.
Tahun 1492 Kekuasaan kaum muslim di Granada habis, bangsa eropa dapat kembali menguasainya.
Andalus adalah surga yang hilang
Kaum muslim setelah menguasai cyprus mereka menguasai cicilia (300 tahun) ditangan kaum muslim. Cicilia ini dekat dengan italia, tapi untuk menembusnya tidak mudah. Al Idrisi membuat globe pertama dunia.
Semua ini sudah seperti sunatullah, bahwa kita lebih diberikan amanah membebaskan baitul maqdis dari pada membebaskan roma.
3. Sejarah penamaan andalus ?
Andalus berasal dari vandalus yang merupakan penduduk asli spanyol, (nama etnik), sehingga orang muslim menyebutnya negerinya orang orang vandal untuk mengembalikan latar bekang mereka sebenarnya yang saat itu mereka mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari pemerintahan goatic.
4. Kepedulian masyarakat Indonesia ?
Solidaritas kepedulian masyarakat Indonesia, sudah turut bergabung dalam masalah kepalistinaan. Kita harus memiliki batasan. Aviliasiny harus jelas dulu akan kemana dan jelas tujuannya, bukan ke iran.
5. Konteks satu abad dalam hadist Rasulullah yang menyatakan akan adanya perubahan kekuasaan ?
Pemahaman satu abad disini adalah hijriah bukan masehi, mujadid tersebut tidak hanya pria bisa juga wanita. Tidak perlu sampai berkutat dan memikirkan 1 abadnya, yang harus menjadi konsentrasi bersama adalah proyeknya itu menghasilkan sesuatu atau tidak dan islah itu kita lakukan atau enggak. Islah itu dimulai dari visi yang besar bukan dari visi yang kecil.
Baitul maqdis itu penting bagi kaum muslim, tetapi disekelilingnya banyak isu yang dihembuskan, sehingga yang kita pikirkan bukan berapa banyaknya pasukan yang akan dipersiapkan tetapi ini adalah masalah besar (masalah umat)
Bangsa barat berhasil masuk ke baitul maqdis, dari melemahnya cordoba itu bangsa barat butuh 70 tahun untuk dapat menguasai baitul maqdis
kita jangan hanya memikirkan untuk bisa melihat sesuatu, tapi kita bisa melakukan apa untuk semua itu. Insyaa allah meskipun kita tidak merasakan hasil tetapi akan menghasilkan generasi baru merebut baitul maqdis.
Kita harus bisa menyelamatkan generasi dari praktek jahiliyah firaun dimasa kini.
Kesimpulan :
Selalu ada perpaduan antara faktor eksternal dan internal yang menyebabkan bangsa eropa dapat menguasai baitul maqdis. Tetapi mana yang paling efektif yang dapat sebagai penyumpang terbesar, ialah permasalahan internal.
Harus dapat memetakan masalah internal lebih baik sebelum dapat memetakan masalah eksternal
Bangunlah visi besar atau agenda besar (Risalah Peradapan) Gunakan energimu untuk memikirkan Risalah peradapan.
Ingatlah masalah Islah itu penting (secara ilmiah) dan jadikan selesaikan itu dalam ranah ilmiah, jangan jadikan semua sebagai obrolan yang tidak bermutu sehingga energi kita terlalu besar terbuang. Perbedaan masalah khilafiah itu bukanlah menjadi masalah besar, karena jika meleset tidak jauh beda (ibaratnya tidak ada yang masuk neraka gara gara berbeda masalah khilafiah) Cukup tidak ada perbedaan di masalah fiqihnya saja.
Materi lainnya (Sejarah Peradapan Islam Andalusia) ( klik disini )
Bersambung di kajian pada pekan selanjutnya (klik disini)
Dauroh Palestina dan SoA Camp
Tanggal 18 November 2018 (Pekan 01/sesi 02)
Kajian sebelumnya pekan 01/sesi 01 ( klik disini )
Tanggal 18 November 2018 (Pekan 01/sesi 02)
Kajian sebelumnya pekan 01/sesi 01 ( klik disini )
Sub bab ini sangatlah spesifik dan sangat detail
- Mengapa Palestina itu dapat lepas dari kaum muslimin dan lepas ke pasukan salib.
- Mengapa para ulama membangun sebuah proyek kebangkitan islam yang menjadikan isu palestina sebagai lompatannya (lompatan untuk dapat membaca masalah islam secara lebih luas) ? sehingga para ulama tidak hanya melihat bahwa masalah palestina ini tidak hanya persoalan politik, militer yang harus di selesaikan dengan mengembalikan kedaulatan palestina.
Sebab Kejatuhan Baitul Maqdis
Ada dua Faktor yang menyebabkan Jatuhnya Baitul Maqdis
- Faktor Internal (Penyebab yang berasal dari tubuh umat islam sendiri yang pada akhirnya kelemahan umat islam semua itu yang menyumbang penyebab jatuhnya Baitul Maqdis)
- Faktor Ekesternal Umat islam (faktor luar yang menjadi penyumbang penyebab jatuhnya Baitul Maqdis ke tangan pasukan salib)
Faktor Eksternal
Imperialisme adalah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium. Kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
Kita ketahui bahwa eropa adalah pusat nasrani secara umum. Kekuatan politik eropa saat itu terbagi bagi, meskipun ada kekuatan erat yang berkaitan tentang agama.
Kita ketahui bahwa eropa adalah pusat nasrani secara umum. Kekuatan politik eropa saat itu terbagi bagi, meskipun ada kekuatan erat yang berkaitan tentang agama.
Secara keyakinan imprealistik Bangsa Barat terpecah menjadi :
- Romawi Timur (Bizantium (romawi) saat itu berkedudukan di konstantinopel menganut nasrani ortodox
- Romawi Barat (roma) menganut agama nasrani
Meskipun secara keyakinan pecah tetapi secara peradapan mereka satu, itu artinya antara bizantium yang berkedudukan di konstantinopel dengan keuskupan di roma (tidak akur secara keyakinan) tetapi sebagai peradapan mereka akur. Apalagi ketika memerangi islam mereka bersatu.
Sejarah eropa mengakui bahwa mereka menerapkan imprealisme barat, eropa sangat biasa menguasai asia dan afrika utara dengan imprealismenya. Mereka (bangsa eropa) selalu memiliki keinginan untuk memperluas daerah kekuasannya demi kekuasannya semata mata.
Dalam islam juga Rasulullah menyebarkan pengaruh islam kepada wilayah terotialnya, Rasulullah memperluas wilayah penyebaran agama islam sampai perjuangannya diteruskan oleh para sahabatnya (umar,usman, abu bakar, dll) sampai menguasai dari semenanjung tiberias sampai perbatasan china. Tetapi bedanya dengan bangsa eropa adalah islam bukan imperior dan islam tidak memiliki karakter imperialistik.
Imprealisme tidak ada dalam islam yang ada Futuhat dan Futuhat itu bukanlah Imprealisme.
Mengapa saat itu Eropa tertarik untuk mengusai Baitul Maqdis saat itu ?
- Karena bangsa Eropa memiliki karakter Imprealisme untuk juga menguasai Baitul Maqdis.
Sebelum kita bahas bahwa ada doktrin dari Keuskupan di Roma yang mengatas namakan agama saat itu untuk merebut Palestina. Ini adalah faktor kecil yang menjadi penyebab, faktor terbesarnya mereka memiliki sifat imprealisme.
Perbedaan Futuhat Islam dengan Imprealisme Barat :
- Futuhat adalah risalah peradapan Islam. Karakteristik Futuhat kaum muslim ini adalah menyebarkan Risalah/Pesan Allah kepada manusia, karena itulah islam melebarkan wilayahnya. Meskipun sama sama memperluas wilayah kekuasaan dengan imprealisme, tetapi outputnya beda. Perbedaan output u/memperluas wilayah dengan Eropa " Ketika mereka (bangsa barat) kuat mereka akan mengeksploitasi yang lemah "
- Futuhat islam tidak pernah menghantarkan Islam membangun peradapannya, dari keringat/darah dari wilayah yang ditaklukan. Beda dengan imprealisme peradapan yang mereka bangun mengorbankan nyawa dan darah dari wilayah yang dikuasainya.
2. Ketakutan elit agama dan elit politik eropa terhadap islam, dan kekuatan peradabannya saat itu, karena dapat menjadi ancaman terhadap eksistensi barat.
Elit politik agama dan elit politik eropa itu pada masa sebelum perang salib sudah sangat ketakutan. Mereka memandang islam dan peradapan islam sebagai ancaman bagi mereka. Ancaman yang setiap saat berpeluang menghabisi bangsa barat. Padahal mereka memahami bahwa ketika islam berkuasa mereka tidak akan dihabisi wilayah yang ditaklukannya termasuk orang orangnya.
Perang salib terjadi di akhir abad ke 5 (al quds jatuh ditangan pasukan salib), sebelum itu islam sudah eksis sekitar 400-500 tahun lebih dengan peradapannya. Tentu dengan semua itu musuh musuh islam dapat membaca pergerakannya, dimana islam berkembang diwilayah manapun tidak pernah melakukan pembersihan etnik yang mendiami sebelumnya (itu tidak pernah ada dalam sejarah). Kaum non muslim yang tinggal diwilayah kekuasaan islam saat itu sangatlah menikmati kehidupannya, ketimbang kaum non muslim yang tinggal diluar wilayah islam.
Contoh : Kaum non muslim di spanyol lebih sejahtera dari pada kaum non muslim diluar spanyol (saat islam berkuasa di spanyol) dari semua sisi.
Tetapi yang menjadi masalah buat kaum barat (bangsa eropa) saat itu terhadap perdaban islam adalah :
- Apabila pengaruh islam ini tidak dibendung, maka identitas mereka (bangsa eropa) sebagai identitas mereka sebagai kaum imprelalisme akan hilang. Identitas mereka sabagai kaum peradapan akan hilang tergantikan peradapan kaum musllim. Meskipun didalam pengembangan wilayah kekuasannya islam akan menemuii kesulitan untuk menembus prancis (hanya berkutat di spanyol dan portugal), pernah menembus prancis tapi terhenti digunung tiranai dan menarik mundur pasukannya.
Elit politik dan elit agama sangat ketakutan akan hal tersebut, karena merekalah yang paling terancam. Karena mereka sebenarnya saling berkepentingan.
Bangsa Barat Membendung Peradapan Islam
Mereka berupaya untuk membendung pengaruh peradapan islam/melemahkan islam itu sendiri yakni dengan masuk ke dalam jantung pertahanan umat islam itu sendiri. Cara yang mereka lakukan adalah umat islam disibukan dengan wilayah mereka.
Saat itu antara wilayah islam dan non muslim terdapat perbatasan diantara keduanya (disebut dengan zuhur). Di perbatasan itulah umat islam disibukan dengan wilayah mereka sendiri. Saat itu umat islam saat itu memiliki kekuatan superior/power full untuk mengekspor nilai nilai islam diluar wilayah mereka. Inilah yang dibendung kaum barat saat itu.
Venesia waktu itu pernah menjadi pusat perekonomian di eropa karena saat itu armada armada niaga negari islam melalui venesia. Maka dari situlah venesia menjadi wilayah paling makmur, dialah yang paling menguasai jalur perdagangan ke wilayah eropa.
Karena kuatnya peradapan islam yang disebarkan, saat itu di eropa (spanyol) ada seorang yang sampai diberi gelar Musarabes, adalah sebutan orang katolik dispanyol yang kearab araban untuk supaya ingin terlihat maju, mereka melakukannya selama beratus ratus tahun dan sangat bangga bergaya seperti orang muslim dan mereka berbahasa arab. (ini ancaman buat mereka)
Mereka membuat isu sehingga umat islam sibuk dengan urusan internal mereka sendiri.
3. Upaya menggalang kekuatan eropa dengan mengangkat Baitul Maqdis sebagai katalisator dan isu bersama.
Saat itu sebenarnya eropa saat sudah mulai terpecah dengan merasuknya peradapan kaum muslim dari semua bidang. Sehingga mereka mengeskplor persoalan internal mereka keluar. Dengan harapan ketika mereka ingin memperbaiki kesalahan internal mereka, mereka membuat isu di luar. Sehingga energi mereka tidak habis didalam internal mereka tetapi energi mereka disalurkan ke hal yang lebih berpotensi.
Bangsa eropa mengatur menata didalam negerinya sebisa mungkin, sehingga isu isu apapun didalam negeri , kalau itu bisa mereka redam dan mereka buatkan isu keluar, supaya orang energinya keluar bukan kedalam.
Berbeda dengan umat islam, terkadang lebih mudah menerima isu yang dilempar kedalam internal mereka dan sibuk memikirkannya. Umat yang memiliki banyak energi sampai semua diurusi, ini tanda tanda tidak punya agenda yang besar sehingga sibuk memikirkan hal yang kecil.
(saat ini terlihat), permasalahan diluar kita impor kedalam dan kita berusaha menyelesaikannya. Kita seperti memiliki banyak energi, sehingga pada akhirnya kita tidak fokus dengan permasalahan didalam.
Bangsa Eropa mengangkat Isu Baitul Maqdis
Maka dengan demikian bangsa Eropa mengangkat isu baitul maqdis sebagai katalisator dan isu bersama. Yang saat itu kebaitul maqdis adalah dari berbagai kawasan (dikarenakan isu bersama yang disebarkan melalui fatwa keuskupan di roma)
Islam dapat mengancam Bangsa Barat
1. Pembebasan Konstantinopel digaungkan Rasulullah, Upaya awal yang membuahkan benturan kekuatan islam dan Bizantium di Mu'tah dan tabuk.
- Isu pembebasan Konstantinopel, isu ini yang menggaungkan adalah Rasulullah. Waktu itu Rasulullah menyebutkannya secara definitif " Konstantinopel akan dikuasai " Dengan demikian inilah wacana yang diangkat untuk dijadikan proyek umum. Maka saat itu konstantinopel akan ditaklukan (apakah akan menaklukan konstantinopel atau roma). Inilah masyarakat yang memiliki agenda besar.
- Waktu itu isu dihembuskan di kota madinah (kota kecil) dan dilingkari jazirah arab yang masih musyrik tapi Rasulullah telah menghembuskan isu penguasaan konstantinopel. Akhirnya isu ini melekat didalam agenda umat, meskipun ada permasalahan lainnya. Ini menjadi ajustmen yang seharusnya juga dipersiapkan kaum muslim. (karena merupakan agenda besar)
- Di jaman Rasulullah sebenarnya sudah mulai ada benturan dengan konstantinopel (perang mut'ah dan perang tabuk), Jika sudah menjadikan konstantinopel sebagai negara bidikan harus memperhitungkan akan ada berapa negara yang akan dilalui dari madinah. Maka dilakukan persiapan yang matang.
2. Proyek pembebasan Konstantinopel semakin kuat pada pemerintahan Usman bin Affan.
- Masa pemerintahan Usman setelah Umar, dimana Umar yang menyelesaikan kekuatan politik romawi dan persia di jazirah arab. Usman sudah dapat menstabilkan wilayah wilayah baru yang ditaklukan kaum muslim. Sehingga proyek menguasai konstantinopel dimunculkan kembali.
- Dijaman usman lah armada laut kaum muslim bisa mengalahkan armada laut bizantium dan menguasai Cyprus. (kaum muslim dari dulu strategi pertahanannya adalah laut) semakin kuat armada laut semakin kuat kedaulatan islam. Cyprus adalah kepulauan yang dengan daratan eropa dan yunani. Cyprus disebelah kanan yunani dan sudah dekat dengan konstantinopel.
- Ketika saat itu muawiyah sebagai guber syam yang membangun armada laut (syam bersebrangan dengan eropa dan didepan syam itu adalah bizantium (romawi timur) mediterania. Muawiyah untuk pertama kalinya mengalahkan armada laut bizantium.
- Mengapa dijaman usman bisa menguasai armada laut bizantiun dan menguasai cyprus, karena usman tahu kontantinopel ini adalah kawasan yang sulit untuk dikuasai, sehingga usman mengumpulkan data. Selama ini menggunakan jalur timur (syam syuria ke turki, terus keatas ke bopporus disitulah kontantinopel), sehingga Usman berkata kita harus dapat mengepung dari dua arah yakni dari arah barat dan timur. Kaum muslim sudah melebar ke wilayah afrika utara, dijaman uman sudah sampai wilayah tunisia, tunisia adalah basis kekuasaan bizantium diwilayah afrika utara. Afrikia itu dulu tunisia. Dari timur (syam, cyprus) Barat (afrika utara, maroko, spanyol, kewilayah selatan sampai ke timur).
- Pada jaman Ali perebutan konstantinopel terhenti karena masalah internal, jaman muawiyah dilanjutkan dan pada jaman bani umayah ini bisa dikatakan dapat mengguncang eropa.
3. Bani umayah melanjutkan proyek pembebasan konstantinopel. Pasukan Yazid hampir mendekati perairan bosporus.
- Yasid adalah panglima disaat masa pemerintahan Bani Umayah yang melanjutkan proyek pembebasan konstantinopel hampir mendekati perairan bosporus. Sahabat Abu Ayyub dimakamkan disini, ia berpesan " kuburkan jasadku ketika aku meninggal di wilayah yang jauh dari negara islam dan paling dekat dengan konstantinopel.
- Proyek ini berlanjut, bagian timur eropa dikarenakan proyek ini digempur habis habisan. Saat itu romawi timur dan romawi barat terpecah secara politik dan agama tetapi secara peradapannya, Ketika eropa melihat kaum muslimin untuk menguasai konstantipel begitu masif, eropa tidak bisa berbuat apa apa.
4. Ketika semua orang (bangsa eropa) fokus kemasalah konstantinopel, maka yang terjadi mereka dikejutkan dengan pembebasan semenanjung Iberia (portugal dan spanyol) oleh Tariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair. Dararan eropa dikepung dari dua sisi.
- Bangsa eropa kecolongan karena eropa dikepung dari dua sisi.
- Iberia saat itu dikuasai oleh gotik sempalan dari german, Iberia sangat mudah dikuasai kaum muslim karena banyak faktor. Rakyat spanyol dan portugal tidak suka dengan pemerintahan rodrigo sehingga mengelu elukan thariq bin Ziyad. Pahlawan yang membebaskan masyarakat spanyol dari kejahatan raja rodrigo. Wilayah Iberia saat itu dengan mudah dikuasai kaum muslimin. Elit politik dan elit agama eropa saat itu kaget ketika gotik dapat dikuasai kaum muslim.
- Setelah menguasai spanyol dan portugal hampir saja kaum muslimin menguasai prancis selatan hampir ke lion. Tetapi saat itu kaum muslim kalah dan sehingga tidak dapat lagi meluaskan wilayah kekuasannya.
- Ketika menaklukan spanyol dan portugal , usia Thariq bin Ziayd (40 tahun) dan musa bin nushair (75 tahun). Mereka rencananya ketika sudah menguasai prancis akan menguasai itali terus berlanjut ke konstantinopel. Cuman dipuncak kejayaannya Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair dipanggil ke damaskus dan tidak pernah kembali ke eropa
Bangsa eropa tidak akan mampu lagi bertahan, sehingga bangsa eropa harus menyibukan kaum muslim dijantung kekuatannya. Makanya proyek baitul maqdis sangat penting untuk diisukan oleh bangsa eropa.
Isu Baitul Maqdis dihembuskan karena :
- Eropa menghembuskan isu keluar (ketubuh kaum muslim) supaya mereka memiliki energi menaklukan baitul maqdis.
- Memastikan bahwa eropa bebas dari ancaman dua sisi ini dan mereka bebas menguasai baitul maqdis.
- Mereka memiliki peluang untuk dapat menguasai Baitul Maqdis karena ada sisi internal dari kaum muslim. Karena faktor internal inilah yang akhirnya dapat membuat proyek eropa untuk menguasai baitul maqdis saat itu sukses.
Bangsa eropa itu berhasil karena salah satunya ada faktor internal dari tubuh umat muslim itu sendiri, selain itu mereka memiliki konspirasi yang melemahkan kaum muslim.
" apabila bangsa barat membiarkan umat islam eksis dengan karakter islamnya maka yang akan tenggelam adalah karakter bangsa mereka sendiri "
Mengatasi musuh islam
Sunatullahnya dalam peradaban dimana-musuh musuh islam selalu merencanakan untuk memblokade / merencanakan agar islam ini tidak berkembang. Sebenarnya mudah saja mengatasi musuh islam itu :
- Kaum muslim seharusnya membangun kekuatan dari dalam internalnya terlebih dahulu, dengan modal kita sendiri. Maka ketika kita dapat berdiri dengan sebuah kekuatan internal (yang orisinil) kita akan kuat.
- Dapat membaca peta strategi lawan dengan baik
Faktor Internal
1. Kedaulatan dan kekuatan Islam di Andalusia melemah
- Baitul maqdis dapat ditaklukan karena disaat yang sama kekuatan islam di Andalusia mulai melemah. Hal ini dijadikan kesempatan bangsa barat menjadikannya sebagai kekuatan.
- ketika kekuaatan islam menguat pada abad 4 H tahun 300 (selama 100 tahun). Seratus tahun sebelum kelemahan andalusia, eropa menganggap kekuatan islam di Andalus sangatlah luar biasa. Disaat itu eropa membangun hubungan sebaik mungkin dengan cordoba, karena kalau cordoba bermasalah maka eropa gonjang ganjing. Saat itu diplomasi dengan cordoba lebih kuat dibangun dari pada dengan konstantinopel.
- Dua pemimpin andalus yang disegani eropa saat itu, Abdurahman an Natsir dan al- Hakam al-Mustanshir, negara kecil disebelah utara spanyol (kalau mau pemilihan raja) harus mendapatkan restu dulu dari cordoba.
- Pada tahun 400H, cordoba melemah dan 420H betul betul melemah, dan pasukan salibis dispayol dan portugal sudah mulai merasuk kedalam (ketengah). Kaum muslim saat itu sangat rapuh. Ketika castia, aragon meraja lela, dimana eropa sebagai elit politiknya (roma keuskupan) dapat membuat andalus menjadi sibuk. Sedangkan negara lainnya didorang untuk ke baitul maqdis. Karena saat itu pemimpin kaum muslim di andalus waktu itu ditarik mundur ke baitul maqdis (syam), coba saat itu pasukan salib mengirim pasukannya bukan ke andalus tapi ke syam maka bisa jadi pasukan salib pun akan dilumat abis di syam. 492 H baitul Maqdis jatuh ketangan pasukan salib, hal ini sudah sangat jelas ini korelasinya sangat kuat.
- Ini menjadi pelajaran bersama bahwa kesatuan tubuh umat islam itu menjadi penting sekali. Masalah di andalus berdampak ke baitul maqdis. Para ulama juga demikian ketika mereka ingin menyelesaikan persoalan baitul maqdis, para ulama saat itu menghubungi marakes di maroko untuk mendapatkan perlindungan. Berbeda dengan saat ini sangat terlihat bahwa baitul maqdis dengan daerah lainnya tidak memiliki keterikatan.
2. Daulah Abasyiyah dengan ibukotanya Baghdad tidak lagi menjadi ancaman serius bagi konstantinopel
- Maka dengan demikian, konstantinopel santai dan mereka fokus hanya ke persoalan baitul maqdis.
3. Keberhasilan gerakan Politik dan militer syiah di jantung kekuatan Abasiyah. Kudeta Basasiri berhasil membunuh Khalifah dan mengambil alih pemerintahan tahun 450-451H di Baghdad
- Saat itu mesir sebagai geografi yang sangat strategis, memilah wilayah asia dan afrika (islam). Ketika masih ditangan Fatimiah merupakan modal besar dari pasukan salib, dimana saat itu posisi mesir berdekatan dengan eropa sehingga mereka mudah memasukinya. Mereka merangsek dari mesir untuk dengan mudah mencaplok baitul maqdis. Sehingga mesir dan keberadaan syiah ini penting bagi bangsa barat bahkan sampai saat ini. Iran penting sehingga ia dipelihara dan dilindungi oleh bangsa barat (eropa). Ini harus diwaspadai kaum muslim.
- Fatimiyah ini menjadi pijakan yang sangat penting, mereka lebih gampang masuk dari mesir, saat itu mesir sudah menjadi mitra strategis bangsa barat saat itu. Sehingga bangsa eropa dapat dengan mudah menguasai baitul maqdis. Disaat yang sama atau sebelum itu mesir sudah merupakan ancaman besar bagi baghdad. Dimana syiah saat itu menggunakan dua senjata yakni pendidikan dan militer. Syiah saat itu dapat dengan mudah memasuki isntitusi pemerintahan, dan puncaknya milisi syiah (tahun 450H) yang dapat membuhuh khalifah islam tetapi tidak ada gejolak dalam tubuh internal islam yang berarti sampai satu tahun di baghdad tidak ada khalifah. Tetapi yang ada adalah penguasa militer yang membuat kebijakan kebijakan ulama tidak berarti saat itu. Kutbah secara formal saat itu dalam bahasa syiah semua atas nama syiah (bayangkan itu selama setahun). Baghdad yang sebesar itu tidak dapat menyelesaikan masalah internal mereka (masalah syiah) elitnya tidak berkutik saat itu.
- Yang menyelamatkan kaum muslim di baghdad saat itu malah kekuatan dari luar (turki saljuk), dimana saat itu turki saljuk dapat mengalahkan kekuatan binzantium (dalam perang maladeka), Lalu turki salju masuk ke Baghdad untuk melemahkan Basar siri. Apabila baghdad melemah lalu bagaimana mereka dapat melindungi Baitul Maqdis.
4. Proyek islam di dunia islam stagnan. Universitas Nizamiyah yang diinisiasi dan didukung penguasa Saljug bekerja sama dengan madrasah Asyiriah tidak lagi efektif untuk membendung tantangan baru, gerakan salibis.
- Ketika turki saljuk dapat melemahkan basar siri, mereka sadar membendung pengaruh syiah harus dengan sebuah proyek bukan hanya menggulingkan atau mensterilkan baghdad dari syiah. Karena saat itu syiah merasuk melalui dua sisi yakni sayap militer atau sayap pendidikan. Pendidikan saat itu sudah berjalan tetapi belum menjadi sebagai rutinitas, sehingga tidak memiliki target strategis. Maka dimulailah proyek islah yang strategis melalui pemerintahan, politik, dan pendidikan
- Turki salkjuk menginisiator lahirnya institusi pendidikan yang sangat terkenal dengan target islah untuk membendung pengaruh syiah didunia islam, yakni universitas mardrasah Nizamiyah.
- Pada awalnya sangat efektif pada awalnya, karena universitas ini bekerja sama dengan asyairoh (ulama asyairoh adalah ulama yang memiliki kemampuan sangat lengkap saat itu untuk bisa menjalankan proyek ini). Ulama ulama asyairoh yakni salah satunya : Al juani, al marwadi, al gozali dll.
- Ketika secara politik saljuk eksis dan secara pendidikan pengaruh syiah dapat dibendung maka akhirnya mereka masuk kedalam sebuah fase yang dimana semua proyek islah itu menjadi sebuah rutinitas. Sehingga memudarlah target2 strategisnya yaitu membangun imunitas dan kekuatan politik umat. Ini adalah proyek politik sebelum menjadi proyek pendidikan. Artinya pendidikan di inisiasi oleh kekuatan politik. Ketika elit politiknya bermasalah (malisyah meninggal), akhirnya terjadi persinggungan politik sampai kemudian pecah. Proyek2 ini habis dengan begitu saja hanya menjadi rutinitas, sementara pendidikan bergantung kepada pemerintah dan elit politik maka pendidikan juga tidak dapat berkutik. Ketika pasukan salib datang dengan kekuatannya maka kaum muslim tidak memiliki kekuatan.
- Univeristas Nizamiyah yang semula menjadi universitas yang elit, pun sampai akhirnya tidak dapat melahirkan output pendidikan yang dapat menyelesaikan persoalan negara.
Yang perlu menjadi perhatian saat ini permasalahan perekonomian negara sudah selayaknya dipikirkan bersama. Sebaiknya guru besar dan mahasiswa di fakultas ekonomi duduk bersama dengan pemerintah untuk dapat menyelesaikan dan membantu pemerintah menyelesaikan masalah ekonomi. Harus ada proyek islah yang harus dipikirkan bersama dan bukan berarti tidak terselesaikannya masalah perekonnomian negara ini tidak ada yang pintar (itu salah)
Proyek Bangsa Barat
Meskipun didalam internal mereka punya masalah berupa ketakutan peradapan islam mulai meluas. Pada garis besarnya adalah bahwa bangsa barat punya proyek.
Bagaimana mereka bisa survaival (kuat) pertama kali dengan perluasan peradapan islam yang nantinya akan dapat menggerus peradapan mereka ?
- Mereka harus bertahan dan untuk bertahan mereka harus jeli melihat peluang-peluang. Mereka menjadikan baitul maqdis adalah sebuah proyek.
- Bangsa eropa merestui pembantaian besar besaran kaum muslim di andalusia atas nama ajaran agama (hal ini sudah tidak benar dan diluar batas kewajaran), apakah ini fatwa suatu ajaran agama. Ini hanyalah sebuah proyek
Proyek bangsa barat (eropa) ini sukses karena ada masalah internal umat islam. Jika tidak ada masalah internal tersebut maka proyek bangsa barat ini dapat gagal.
Dari semua lapisan masyarakat muslim dengan permasalahan tadi siapakah yang paling punya kesadaran terhadap permasalahan itu ?
- Mereka dalah ULAMA, karena ulama yang memiliki para meter terhadap masalah tersebut secara haq atau batil.
Lalu lapisan masyarakat yang lain (elit politik) yang lain ?? mereka tidak memiliki peran banyak hanya sekedar ikut ujuk rasa menyuarakan, elit politiknya hanya sekedar simpati dan empati sesaat, dan kemudian kembali ke kebiasaanya (kembali ke rutinitasnya)
ULAMA DAN PROYEK ISLAH
- Ulama merupakan usnur utama umat islam yang memiliki peran yang besar dalam pembebasan baitul maqdis
- Baitul maqdis sukses direbut kembali memlalui sebuah proyek islah yang menyeluruh, terintegrasi.
- Pelaksanaan proyek islah secara bertahap dimulai dari keilmuan dan pendidikan hingga politik dan kekuasaan
- Target proyek islah adalah perubahan dan peradapan, baitul maqdis yang menjadi target lompatan
ULAMA MEREBUT KEMBALI BAITUL MAQDIS
Saat ulama melihat baitul maqdis sebagai permasalahan umat, berarti hal ini harus segera diselesaikan. Maka para ulama membuat proyek "baitul maqdis" sebagai parameternya, tetapi proyeknya bukan membebaskan baitul maqdis (memang ulama menggalang tentara untuk merebut dan membebaskan baitul magdis saat itu) bukan demikian pemahamannya, Pada saat itu para tentara pasukan kaum muslim juga tidak memiliki misi keislaman yang jelas.
Sulit kita berharap pada pemerintahan saat itu.
Para ulama saat itu membangun proyek islah yang sifatnya terintegrasi (utuh) yakni proyek kebangkitan umat tetapi parameternya adalah baitul maqdis.
Para ulama melakukan :
- Para ulama keluar dari lingkaran dimana mereka berada saat itu, para ulama saat itu berada dalam bagian dari proyek Univeristas Nizamiyah (karena proyek universitas itu tidak dapat menyelesaikan permaslahan bangsa).
- Para ulama menggarap permasalahan umat dengan mencoba mengevaluasi penyebabnya. Mereka melakukan evaluasi sebenarnya masalah umat ini diawali dari mana, akhirnya mereka menemukan bahwa masalah pendidikan dan keilmuan (masalah dasar). Umat islam tidak lagi terbentuk visi misinya sebagai muslim, karena materi pendidikan yang diberikan sudah melenceng dari targetnya arah dan tujuannya. Waktu itu kebanyakan orang menuntut ilmu untuk saling membanggakan diri, dan ingin mendapatkan jabatan politik. Mereka menutut ilmu bukan untuk menegakan agama dan menjaga kemurnian agama tetapi demi kepentingan pribadi. Maka hal inilah yang menyebabkan terjadinya disintegrasi/disorentasi umat melalui pendidikan dan keilmuan.
- Para ulama menyelesaikan pengaruh materi asing. Karena adanya pengaruh dari materi asing seperti filasafat masuk keranah ketuhanan, al quran ditafsirkan dengan ilmu kebatinan (sehingga al quran bukanlah lagi sebagai petunjuk lagi, karena tafsir alquran tersebut sudah menjadi alat propaganda menguatkan pososi syiah).
- Para ulama mendirikan madrasah / universitas baru dengan menggabungkan dua hal yakni (1) materi yang sudah di sterilkan / dikembalikan kedalam kerangka materi pendidikan islam, (2) pendidikan kejiwaan. Keduanya digabungkan menjadi materi pendidikan tasawuf untuk membangun generasi baru umat islam. Maka lahirlah trand madrasyah baru yang memiliki islah diseluruh wilayah islam, tidak menjamur hanya saja ada perwakilannya. Itu sepenuhnya independen dengan campur tangan politik (pemerintah), karena indepensi pendidikan dari campur tangan pemerintah sangat penting untuk menentukan orentasi bangsa. Negara yang ingin maju dan berhasil harus dapat menguasai pendidikan.
- Para ulama menjadikan para elit politik terinspirasi dengan proyek islah ini, menarik semua materi kurikulum yang terkait kedalam pemerintahan mereka, sehingga terjadilah islah dalam dunia politik.Politik dilahirkan dari madrasah madrasah ini sebagai kekuatan yang berperan besar merebut kembali baitul maqdis.
Hal yang terjadi ketika peradapan islam mengalami kemunduran
Inilah yang terjadi di dunia peradapan islam ketika mengalami kemunduran, dimana didalam peradapan islam tersebut tidak pernah ada pendidikan yang dicampur tangani pemerintah.
Padahal pendidikan sangat menunjang program program pemerintah, tanpa adanya intervensi dikedua belah pihak maka suatu negara tidak akan maju. Selama ini berfikir bahwa pendidikan akan mengancam hegemoni kekuasan dipemerintahan, sehingga semuanya harus diatur.
Darisinilah elit politik tertentu yang terinspirasi oleh proyek islah ini, mereka inilah kemudian yang menarik semua materi kurikulum yang terkait kedalam pemerintahan mereka, sehingga terjadilah islah dalam dunia politik.
Politik dilahirkan dari madrasah madrasah ini sebagai kekuatan yang berperan besar merebut kembali baitul maqdis.
Apakah saat itu perebutan Baitul Maqdis oleh para ulama adalah sebuah Proyek Politik dan Militer ?
Baitul maqdis bukanlah proyek politik dan militer tetapi proyek pendidikan keilmuan dan keulamaan, yang kemudian melahirkan kekuatan politik dan merebut palestina.
Kebangkitan ulama ini adalah awal menuju generasi shalahudin al Ayyubi.
Hal ini dapat sebagai cermin bagi diri kita, bagaimana kita menyambut kebangkitan umat yang saat ini digalakan para ulama. Bagaimana kita kembali melahirkan institusi umat untuk peradapan islam ?
Kebangkitan ulama ini adalah awal menuju generasi shalahudin al Ayyubi.
Hal ini dapat sebagai cermin bagi diri kita, bagaimana kita menyambut kebangkitan umat yang saat ini digalakan para ulama. Bagaimana kita kembali melahirkan institusi umat untuk peradapan islam ?
Tanya Jawab :
1. Sampai kapan pun persoalan Baitul Maqdis ini tidak akan pernah selesai jika kita tidak bersatu (umat islam), lalu bagaimana cara kita dapat bersatu dari beragam perbedaan ?
Kita lihat terlebih dahulu batasan bersatu itu dimana, kalau kita mengartikan bersatu itu dengan tidak pernah ada cekcok, tidak pernah lagi ada permusuhan, dll, ini bukanlah masalah persatuan. Perbedaan dalam khilafiah seharusnya tidak mengganggu persatuan umat islam.
Perebutan baitul maqdis yang dilakukan para pejuang islam saat itu betul betul menghandalkan kekuatan mereka yang didukung sepenuhnya secara visi, administrasi, oleh alumni madrasyah islam. Maka kita seharusnya optimis dalam melakukan pembebasan baitul maqdis, tidak perlu menunggu umat bersatu, yang terpenting kita membangun sebuah arus kebangkitan umat.
apa terus kita cuek dengan permasalah umat ya tidak demikian, mana yang berdampak langsung sebaiknya langsung dibenahi, selesaikan semua masalah.
Apabila kita bisa memberikan input kurikulum untuk anak didik kita, dimana secara visi harus diluruskan (anak didik bukanlah menjadi skrup2 kapitalisme, lulus dan kemudian dapat kerja dan digaji besar tetapi lupa akan visi misi sebagai muslim)
Peradapan islam pernah menjelma menjadi institusi selama 800 tahun,
Keberhasilan umar bin abdul aziz menyikapi masalah perekonomian :
- menaikan standar kemiskinan, dengan demikian mereka tidak lagi menerima bantuan dari luar dirinya. Mereka harus mengupayakan sesuatu untuk keberlangsungan hidupnya atau menaikan standar pendapatannya. Dalam islam fakir miskin itu harus ada dan mereka berhak menerima zakat, maka standar kemiskinan dinaikan (maka orang miskin yang berhak menerima zakat semakin sedikit)
2. Mengapa bukan melakukan perebutan wilayah kekuasan roma saja, karena roma adalah sumberk kekuatan bangsa eropa ? karena jika dilihat dengan kita dapat merebut roma maka kita dapat merebut kembali baitul maqdis.
Proyek eskternal terhadap umat islam , sangat efektif karena ada kelemahan didalam internal tubuh umat islam. Itu yang mereka eksploitasi untuk sumber kekuatan kita. Mengapa saat itu kaum muslim berkeinginan menguasai kontantinopel saat itu, dikarenakan masalah internal kaum muslim beres.
Setelah ratusan tahun konstantinopel tidak menjadi hal yang diperhatikan, karena masalah internal kaum muslim berantakan, sampai ketika turki usmani bangkit. Mereka (kaum muslim) melihat ini peluang untuk merebut konstantinopel maka dari itu mereka konsantrasi untuk kesana, disaat itu bangsa eropa kondisi internal mereka juga lagi berantakan (eropa melemah). pada akhirnya berhasil merebut konstantinopel.
Tapi ketika kekuatan (kaum muslim) di andalus melemah, bangsa eropa merasa diatas angin, karena kontantinopel juga saat bersamaan dapat dikuasai oleh turki utsmani (1453). Proyek membumi hanguskan kaum muslim di andalus dipercepat. Karena ketika turki usmani yang akan menguasai konstantinopel, tetapi kaum muslimin andalus bangkit/maroco bangkit bisa celaka bangsa eropa saat itu. Ketika konstantinopel dapat direbut turki usmani bangsa eropa geger.
Tahun 1492 Kekuasaan kaum muslim di Granada habis, bangsa eropa dapat kembali menguasainya.
Andalus adalah surga yang hilang
Kaum muslim setelah menguasai cyprus mereka menguasai cicilia (300 tahun) ditangan kaum muslim. Cicilia ini dekat dengan italia, tapi untuk menembusnya tidak mudah. Al Idrisi membuat globe pertama dunia.
Semua ini sudah seperti sunatullah, bahwa kita lebih diberikan amanah membebaskan baitul maqdis dari pada membebaskan roma.
3. Sejarah penamaan andalus ?
Andalus berasal dari vandalus yang merupakan penduduk asli spanyol, (nama etnik), sehingga orang muslim menyebutnya negerinya orang orang vandal untuk mengembalikan latar bekang mereka sebenarnya yang saat itu mereka mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari pemerintahan goatic.
4. Kepedulian masyarakat Indonesia ?
Solidaritas kepedulian masyarakat Indonesia, sudah turut bergabung dalam masalah kepalistinaan. Kita harus memiliki batasan. Aviliasiny harus jelas dulu akan kemana dan jelas tujuannya, bukan ke iran.
5. Konteks satu abad dalam hadist Rasulullah yang menyatakan akan adanya perubahan kekuasaan ?
Pemahaman satu abad disini adalah hijriah bukan masehi, mujadid tersebut tidak hanya pria bisa juga wanita. Tidak perlu sampai berkutat dan memikirkan 1 abadnya, yang harus menjadi konsentrasi bersama adalah proyeknya itu menghasilkan sesuatu atau tidak dan islah itu kita lakukan atau enggak. Islah itu dimulai dari visi yang besar bukan dari visi yang kecil.
Baitul maqdis itu penting bagi kaum muslim, tetapi disekelilingnya banyak isu yang dihembuskan, sehingga yang kita pikirkan bukan berapa banyaknya pasukan yang akan dipersiapkan tetapi ini adalah masalah besar (masalah umat)
Bangsa barat berhasil masuk ke baitul maqdis, dari melemahnya cordoba itu bangsa barat butuh 70 tahun untuk dapat menguasai baitul maqdis
kita jangan hanya memikirkan untuk bisa melihat sesuatu, tapi kita bisa melakukan apa untuk semua itu. Insyaa allah meskipun kita tidak merasakan hasil tetapi akan menghasilkan generasi baru merebut baitul maqdis.
Kita harus bisa menyelamatkan generasi dari praktek jahiliyah firaun dimasa kini.
Kesimpulan :
Selalu ada perpaduan antara faktor eksternal dan internal yang menyebabkan bangsa eropa dapat menguasai baitul maqdis. Tetapi mana yang paling efektif yang dapat sebagai penyumpang terbesar, ialah permasalahan internal.
Harus dapat memetakan masalah internal lebih baik sebelum dapat memetakan masalah eksternal
Bangunlah visi besar atau agenda besar (Risalah Peradapan) Gunakan energimu untuk memikirkan Risalah peradapan.
Ingatlah masalah Islah itu penting (secara ilmiah) dan jadikan selesaikan itu dalam ranah ilmiah, jangan jadikan semua sebagai obrolan yang tidak bermutu sehingga energi kita terlalu besar terbuang. Perbedaan masalah khilafiah itu bukanlah menjadi masalah besar, karena jika meleset tidak jauh beda (ibaratnya tidak ada yang masuk neraka gara gara berbeda masalah khilafiah) Cukup tidak ada perbedaan di masalah fiqihnya saja.
Materi lainnya (Sejarah Peradapan Islam Andalusia) ( klik disini )
Bersambung di kajian pada pekan selanjutnya (klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar