Pengikut

Jumat, 06 Juli 2018

Pesan Rasulullah - Haji Wada (7)

Ustad Asep Asobari 
Tanggal 31 agustus 2017 


Kajian sebelumnya - Pesan Rasulullah saat Haji Wada (6) (klik disini)

Pesan Rasulullah - Secara Eksplisit/Jelas

Pesan Rasulullah saat Haji Wada (7) (klik video link)

Pesan secara jelas / eksplisit yang merupakan peringatan Rasulullah kepada umatnya agar berhati hati, peringatan ini beliau berikan karena beliau akan meninggalkan umatnya. Beliau memberikan pedoman/pegangan kepada umatnya agar bisa selamat, dan disisi lain memberikan peringatan dengan menyebutkan hal-hal yang dapat membinasakan/menghancurkan umat. 

Dalam hidup ini ada hal hal yang dapat kita jadikan pegangan supaya hidup kita selamat ditengah gelombang umat, sejak Rasulullah wafat digantikan umar bin khatab, dan sejak umar bin khatab wafat gelombang fitnah kepada umat nabi Muhammad tidak pernah berhenti. Rasulullah memberikan arahan kepada umatnya sebelum wafat bahwa Umar bin Khatab adalah orang yang dapat menahan gelombang fitnah yang melanda umat. Umar bin khatab meninggal pintu itu dirusak (didobrak), definisi pintu yang dapat menahan gelombang fitnah yang melanda umat. Sejak jaman usman bin affan gelombang fitnah seolah-olah saling menyusul satu demi satu dari yang ringan hingga berat. Gelombang fitnah semakin lama semakin pekat. Rasulullah mengetahui hal ini akan terjadi kepada umatnya, sehingga Rasulullah memberikan gambaran tentang apa saja yang akan membahayakan umat. 

Dengan kasih sayang Rasulullah kepada umatnya, Rasulullah juga memaparkan bagaimana supaya umatnya dapat selamat dari gelombang fitnah. Secara umum Rasulullah juga menyampaikan pesannya, namun secara eksplisit / secara jelas untuk disampaikan kepada umat. Ada dua pesan Rasulullah : 
  • Pesan yang menjelaskan apa yang bisa menghancurkan umat
  • Pesan yang menjelaskan apa yang bisa mempertahankan umat
1. Jangan menjadikan dunia sebagai obsesi

Rasulullah berkata, " Siapa yang menjadikan dunia sebagai niatnya (dorongan terbesar hidupnya), maka fokus/motivasi terbesar hidupnya akan terikat dengan dunia. Ada opsesi untuk meraih dunia, dorongan hidupnya dunia, beribadah dan beramal soleh untuk kepentingan dunia. Seperti pada zaman jahiliyah kepentingan memberinya karena dunia, supaya bisa merendahkan/menghina orang lain, karena yang diberi akan lebih rendah dari yang memberi. Maka Allah akan menjadikan kefakiran dan kemiskinan akan tampak didepan matanya. Orang seperti ini akan dibayang bayangi kemiskinan. 

Esensi fakir merasa 
  • Tidak pernah cukup dengan rejekinya, perasaan tidak pernah cukup ini akan menghantarkan untuk korupsi
  • Memiliki sesuatu tapi merasa tidak memiliki sesuatu, (banyak tetapi tidak ada dan merasa semua tidak ada manfaatnya.
Dunia yang sebagai obsesinya

Apabila dunia sebagai obsesinya maka akan menaruh semua perasaannya ke situ (kepentingan dunia). Jika orang sudah demikian tidak akan pernah cukup dan obsesi dunia yang diinginkannya tidak akan pernah menghampirinya kecuali apa yang tercatat oleh Allah untuk dirinya (tidak ada bonus bagi mereka)

Supaya umat Rasulullah selamat 

Supaya kita (umatnya) selamat maka Rasulullah menjelaskan "siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan hidupnya, mendorong hidupnya, dan menjadikan motivasi terbesarnya dan pusaran perasaannya (kecewa, menyesal). Maka Allah berkata "orang seperti itu akan diberikan kecukupan hidup" . Jangan jadikan hadist ini sebagai penyebab kemalasan, "saya lebih memintingkan kepentingan akhirat dari pada dunia." (lalu dia bermalas malasan tidak mau berusaha didunia karena untuk mengejar kehidupan akhirat). 

Sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga saja masih mau menjadi pengusaha. (10 sahabat padahal jumlah sebenarnya ribuan, dari 10 ada 6 orang sebagai pengusaha besar). Abu bakar dan umar kekayaannya habis setelah menjadi khalifah. Tetapi usman bin affan, abdurahman bin auf sampai meninggal kekayaannya luar biasa. Para sahabat terobsesi menjadi pengusaha karena mereka ingin mengejar kekayaan untuk kepentingan akhirat dan sebagai wasilah menguatkan posisi mereka di surga, (kekayaan mereka bukan untuk kepentingan dunia)

Jangan pinginnya kaya tapi ga mau capek. Rasulullah berkecukupan itu bukan berarti miskin. Seseorang yang telah berkecukupan maka tidak akan ngoyo, berbeda dengan fakir hidupnya akan ngoyo. Rasulullah mendokan para sahabatnya  "hartanya banyak, keturunannya banyak. dan berikanlah keberkahan setiap pemberianNya" (salah satunya Anas bin Malik di doakan Rasulullah). 

Doakan anak-anak kita sebagai pengusaha dengan zakat terbesar,Kekayaan tersebut akan menghantarkan ke surga. 

2. Hindarilah khianat dan Hindari ke dzaliman

Rasulullah berkata "hindarilah khianat (karena khianat itu biasanya dilakukan oleh seburuk buruknya orang-orang terdekat kita) dan jauhilah kedzaliman karena setiap kedzaliman akan melahirkan kegelapan 

Khianat, Khianat lawan katanya dari amanah. Amanah setara dengan adil, lawan dari kata amanah adalah khianat dan dzalim. Ketika ada kepercayaan diberikan maka kepercayaan itu tidak ditunaikan (dikatakan khianat). Lawan dari kata amanah adalah khianat, lawan dari adil adalah dzalim. Hindari kedzaliman apapun bentuknya, dikarenakan orang tesebut tidak amanah/khianat. Khianat itu ada dua yakni : 
  • Khianat kepada Allah dan Rasulullah, ketika kita melenceng/bertentangan dari aturan yang telah diberikan Allah dan Rasulullah.
  • Khianat kepada Manusia, Khianat kepada amanah yang diberikan manusia untuk manusia. 
Kedzaliman, kedzaliman membuat seseorang sengsara, aturan dzalim maka dampaknya dirasakan oleh semua orang dilingkungannya. Dalam kebijakan/keputusan yang mengandung unsur kedzaliman maka akan memberikan dampak buruk di lingkungannya. (kedzaliman memiliki efek domino yang luar biasa mempengaruhi sistem kehidupan kita). Membuat aturan dzalim menimbulkan dampak buruk dan dampak lanjutan setelahnya (tidak akan pernah terhenti). Kedzaliman berdampak buruk di dunia akhirat. 


Salah satu ayat untuk para penguasa. 

Perintah yang diberikan Allah pada penguasa melalui firmannya, apabila dilanggar / tidak dikerjakan akan dosa dan tergolong khianat (tidak amanah dihadapan Allah). 

Allah memberikan peringatan/perintah kepada para penguasa/pemimpin agar 
  • Para penguasa dengan kekuasaan kalian, seharusnya memberikan / menyalurkan amanat kepada yang berhak mendapatkannya. Ingat ini adalah peringatan Allah yang harus ditunaikan. 
  • Para penguasa seharusnya menyelesaikan masalah dari kedua orang yang bersengketa, maka putuskanlah perkara itu dengan adil (lawan dari amanah dan adil yakni khianat dan dzalim) lawan dari amanah adalah khianat dan lawan dari adil adalah dzalim. 
3. Hidarilah Syuh

Syuh adalah Pelit tingkat tinggi, orang pelit terlalu ingin memiliki sesuatu/menyayangi sesuatu yang dimiliki sehingga enggan memberi (artinya tidak mau memberi manfaat kepada orang lain) tetapi syuh selain pelit untuk orang lain tetapi juga pelit kepada dirinya sendiri. (syuh tidak juga mau memberi jangankan bermanfaat untuk orang lain, tetapi meskipun bermanfaat untuk dirinya sendiri pun ia tak berkenan memberi). Orang memberi intinya adalah memberi manfaat, tetapi orang pelit tidak akan mau berbagi karena tidak mau memberi manfaat kepada orang lain untuk dirinya tidak. Padahal memberi itu selain memberi manfaat kepada orang lain juga akan memberikan manfaat kepada dirinya sendiri. 

Syuh adalah prilaku individu yang tidak baik, sampai hak dirinya saja tidak terpenuhi. Orang syuh tidak mau kehilangan apa yang dimiliki meskipun untuk dirinya sendiri. 

Imam al mawardi mengajarkan/menjelaskan : 

(1) Syuh penyebab timbulnya segala keburukan, merupakan masalah dasar dari segala keburukan. Orang syuh selalu menggap dirinya sempurna tetapi menggap rendah orang lain. Tetapi ada beberapa hal yang timbul gara gara syuh yakni :
  • Herus, orang yang mengejar sesuatu dengan usaha habis habisan bahkan sampai lelah tapi tidak mendapatkan sesuatu. waktunya habis untuk apa yang dicarinya. Maka dampaknya Herus, keluarganya terbengkalai, waktu ibadahnya juga terbengkalai (karena berfikir setiap detik adalah uang), dan biasanya baru tersadar setelah sekian lama. 
  • Syarah, tidak pernah merasa cukup (dampak dari herus adalah syarah). Dari segala yang diupayakan dengan habis habisan sampai lelah tapi setelah didapatkan tidak pernah cukup dan terus menerus mencarinya. Prosesnya habis habisan tidak merasa cukup jadi terus terusan. Disatu sisi hidupnya kurang tapi disatu sisi lainnya tidak merasa cukup. Menciptakan kebutuhan yang sebenarnya tidak dia butuhkan, dikarenakan hidupnya tidak pernah merasa cukup. Dampak dari syarah, mereka tidak pernah bersedekah karena merasa hidupnya tidak pernah cukup padahal sudah bergelimang harta
  • Su'uzon,  berprasangka buruk, berprasangka buruk kepada orang lain selain itu berprasangka buruk kepada Allah tentang hal buruk yang dialami.
  • Menahan hak orang lain, sehingga hal orang lain tidak dipenuhinya. Al quran menginggatkan jangan berbuat kecurangan dengan apabila dia sebagai pembeli dia minta dilebihkan dan ketika ia sebagai penjual dia mengurangi timbangan. Tidak hanya dalam masalah jual beli tapi didalam kehidupan kita. Ketika kita menuntut diperlakukan lebih dan istimewa oleh orang lain tetapi prilaku kita kepada orang lain tidak seistimewa yang didapatkan. 
Faktor yang membinasakan Umat
1. Kaum terdahulu memiliki Ahlaq Kafir

Rasulullah berkata " sesungguhnya faktor utama yang membinasakan / menghancurkan umat terdahulu (Rasulullah mengambil ibroh pelajaran masa lalu/mengambil analogi). Umat-umat sebelum kalian mengalami kebinasaan (kaum aad, kaum samud,kaum friaun, dll) dibinasakan Allah. 

Dimana sejarah merupakan hal yang penting untuk dapat menilai sesuatu. Allah dalam al quran telah mengangkat banyak contoh kaum terdahulu binasa, mereka dimusnahkan dengan cara yang mengerikan. Penghancuran satu kelompok digambarkan dengan cara jelas di dalam al quran.
  • kaum nabi nuh dihancurkan dengan topan, kaum samud dengan halintar dan badai, dll). Adanya pemusnahan dengan cara ekstrim bukan hanya orangnya tapi peradapannya pun Allah musnahkan. 
  • Kaum saba dalam al quran (sekelompok manusia dalam suatu kekuasaan menjadi sebuah bangsa, tapi kemudian mereka kafir lalu Allah musnahkan dengan cara menghancurkan bendungan/irigasi sehingga tanah subur menjadi kering). Baca surah saba terdapat kebun kebun yang subur. Kaum saba yang beriman (selamat) berpencar ke jazirah arab dengan nama baru dan peradapan baru, sehingga hilangnya identitasnya bangsa saba.
Mereka musnah dengan kekuasaan Allah, Kehancuran ini bukan hanya bencana, tapi sebelumnya semua masalah ahlaq. Rasulullah berkata "yang menghancurkan umat umat terdahulu adalah masalah ahlaq dan moral, sehingga kehormatan menjadi murah kedzaliman meraja rela". Pada dasarnya ketika membangun peradapan bersama seharusnya tidak demikian. Hal ini juga terlihat di kondisi saat ini (maraknya pembunuhan dan kriminalitas, hubungan antar sesama anggota keluarga terputus) 

Ketika pososi anak yatim ayahnya maka (keluarga muslim yang baik) tanggung jawab anak tersebut beralih ke saudara laki-laki ayahnya dan ibunya. Tetapi ketika hubungan silahturahmi terputus maka hal ini tidak terjadi. Masalah sosial terselesaikan jika tidak syuh (pelit tingkat tinggi)

Ketika sebuah pemerintahan amanah maka dapat dipastikan umat akan patuh (jadi tidak perlu menahan hak umat) ini adalah mula dari syuh dalam kehidupan bermasyarakat. Allah menjadikan kita berkecukupan setelah kita pandai bersyukur dan menghindarkan diri dari syuh. 

Berdoalah kepada Allah " ya Allah cukupkanlah kami dari rejeki halal dari mu sehingga kami tidak melirik rejeki yang haram, cukupkan kami dengan karunia mu agar kami tidak bergantung kepada yang lain."

Siapa yang menjadikan niat hidupnya adalah dunia, dan menjadi pusaran obsesinya maka dia akan dibayangi dengan kekurangan, dunia tidak akan mendatanginya kecuali suatu hal yang telah ditakdirkan untuknya. Sebaiknya memotivasi hidup untuk kepentingan akhirat tapi juga tidak bermalas malasan di dunia (harus tetap mau berusaha). Maka jika obsesinya akhirat maka kecukupan akan diberikan oleh Allah. 
Niat, niat sebagai dorongan terbesar hidupnya, niat untuk menentukan arah melangkah, niat itu dihati kemudian niat itu akan mengirimkan sinyak kepada pikiran kita, pikiran kita yang akan merancang bagaimana menjalankan niat itu, sedangkan anggota tubuh kita yang akan mengeksekusi apa yang telah dirancang dengan jelas oleh pikiran kita sesuai dengan niat kita. Maka tanyakan pada diri sendiri niat kita apa. Tanyakan juga pada diri sendiri, ketika kita sedih kecewa itu dikarenakan apa (kebutuhan dunia/akhirat).

Mintalah kecukupan kepada Allah, karena dengan kecukupan itu kita justru mendapatkan semua kebutuhan yang kita butuhkan. Kecukupan tidak berarti berlebih dan kekurangan harta. 

Pertanyaan : 

1. Mengapa muslim harus kaya ? 

Kisah Abdurahman bin Auf merangkak untuk mendatangi surga (kata khiasan), hisabnya orang kaya pertanggung jawabannya banyak dihadapan Allah. Para sahabat menyari kekayaan untuk kepentingan dijalan Allah dan memenuhi kehidupan akhirat (kekayaan modal ke surga). Satu RW kehidupannya ditanggung Abdurahman bin Auf. 

Streaming Video Kajian 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar