Pengikut

Jumat, 06 Juli 2018

30 Hari bersama Rasulullah dibulan Ramdhan

1. Rasulullah dan bulan Ramadhan 

Hari ke-1 / Tanggal 20 Mei 2018 

Ramadhan diwajibkan pada tahun ke-2 Hijriah, kaum muslimin saat itu berada dalam kondisi yang sulit. Mereka baru memulai kehidupan baru keluar dari madinah. Bagi Rasulullah Ramadhan adalah momentum yang sangat mahal. Ramadhan adalah musim segala bentuk kebaikan. Suka cita dan kebahagiaan mengiringi kaum muslimin disaat Ramadhan tiba. Gemuruh spiritual mewarnai suasana Ramadhan. Saat Ramadhan di tahun ke-2Hijriah merupakan kali pertama bagi kaum muslimin menghadapi kehidupan baru keluar dari madinah  ( kurang lebih 150 km) untuk menyongsong satu titik perjuangan pertama (perang badar). 

Perang badar mereka hadapi pada saat mereka sedang berpuasa ramadhan. Mereka mempersiapkan kebutuhan fisik dan rohani mereka dengan baik untuk meraih kebaikan puncak yakni kemenangan perang badar dibulan Ramadhan. Sambutan kaum muslimin dari waktu ke waktu untuk menyambut Ramadhan  dengan kebahagiaan yang tak terhingga dan rasa suka cita yang luar biasa yang tak dapat diukur dengan perasaan manusia. 

Sebagaimana firman Allah bahwa panggilan Ramadhan hanyalah untuk orang beriman, "hai orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." 

Dengan iman menyambut kebahagiaan Ramadhan 

2. Rasulullah menyambut Ramadhan 

Hari ke-2 / Tanggal 21 Mei 2018 

Ada 9 (sembilan) Ramadhan yang dapat dijalani Rasulullah sebelum beliau wafat. Rasulullah pernah menjalani ramadhan bersama kaum muslimin di kota madinah.  Ramadhan membentuk rasa kerinduan bagi Rasulullah, dikarenakan setiap Ramadhan Rasulullah menjadikan sebagai momentum berharga dalam mencapai puncak kebaikan oleh beliau dan para sahabatnya. 

Kaum muslimin selama 9 (sembilan) kali berjumpa dengan Ramadhan telah menghasilkan karya karya besar yakni : 
  • Tahun ke-2 Ramadhan (3Hijriah) : kemenangan perang badar
  • Tahun ke-3 Ramadhan (4Hijriah) : mempersiapkan diri untuk perang uhud
  • Tahun ke-4 Ramadhan (5Hijriah) : mempersiapkan perang ashar di madinah
  • Tahun ke-5 Ramadhan (6Hijriah) : satu perjalanan besar setelah madinah diakui sebagai wilayah berkembang / strategis (perjanjian udaibiyah setelah ramadhan ke-5
  • Tahun ke-7 Ramadhan (8Hijriah) : persiapan untuk umroh qodo'
  • Tahun ke-8 Ramadhan (9Hijriah) : Kemenangan Fathul Mekah 
  • Tahun ke-9 Ramadhan (10Hijriah) : Persiapan Haji pertama setelah islam dibawa kembali (haji wada) 
  • Tahun ke-10 Ramadhan (11Hijriah) : Ramadhan terakhir Rasulullah, Jibril datang menyampaikan ke Rasulullah bahwa masa masa itu (ajal) beliau sudah dekat, Rasulullah memahaminya. 
Selama 9 tahun menjalani Ramadhan bersama Rasulullah akan selalu memberikan kesan yang luar biasa bagi kaum muslimin, dan kesan antara Rasulullah dengan para sahabat dimasanya. Ramadhan adalah panggilan untuk orang orang beriman. Maka dengan iman itulah kaum muslimin menyambut kebahagiaan Ramadhan. 

3. Sedekah amalan kegemaran Rasulullah

Hari ke -3 / Tanggal 22 Mei 2018 

Amalan kegemaran Rasulullah adalah bersedekah. Ketika Ramadhan datang maka merupakan musim segala bentuk kebaikan bagi seorang muslim. Seluruh kebaikan akan mendapatkan perhatian lebih dari Rasulullah. Amalan amalan harian mulai ditingkatkan. 

Abdullah bin Abas menuturkan bahwa selama bulan Ramadhan Rasulullah mencapai puncak kedermawanannnya. Seperti kita ketahui di masa sepanjang hidupnya pun Rasulullah sangat dermawan. Abdullah bin Abbas menggambarkan kedermawanan Rasulullah seperti angin menghantarkan awan untuk kembali menurunkan hujan ditengah masyarakat yang dilanda kekeringan. Maksudnya kedermawanan Rasulullah ini akan akan memberikan kesenangan, kegembiraan dan suka cita bagi umatnya. 

Berikut bentuk kedermawanan Rasulullah dibulan Ramadhan, adalah : 
  • Setiap ada yang meminta sesuatu kepada beliau, maka beliau selalu memberi tidak pernah menolak untuk memberi bantuan.
  • Rasulullah memberi tanpa ada rasa takut jatuh miskin dan kekurangan harta
  • Rasulullah mencapai puncak kedermawanannya dibulan Ramadhan.  
Kedermawanan Rasulullah di bulan Ramdhan, seperti ibarat angin yang menghantarkan hujan dan menyirami bumi yang tandus dan kering. 

4. Ramadhan Identik dengan Qiyamulail 

Hari ke-4 / Tanggal 23 mei 2018

Qiyamulail adalah solat malam (terawih dan tahajut), Tarawih adalah amalan yang utama dibulan Ramadhan. "Siapa yang solat malam dengan iman dan mengharapkan sepenuhnya kepada Allah maka akan diampuni dosanya." Sehingga solat malam adalah amalan yang diprioritaskan beliau. 

Rasulullah pernah menjalankan solat terawih berturut turut selama 3 hari, dan pada hari ke-4 beliau tidak datang. Para sahabat menanti hingga malam berikutnya. Pada hari ke-5 beliau baru datang lagi dan para sahabat bertanya mengapa kemaren beliau tidak datang. Rasulullah berkata bahwa dirinya kawatir bahwa solat malam nantinya diwajibkan juga untuk umatnya. Rasulullah begitu mencintai umatnya. Maka Rasulullah mendapatkan keringanan dari Allah dengan menjalankan Ramadhan dengan menambahkan amalan solat malam tetapi masih dalam kerangka sunah yang harus diutamakan. Solat malam merupakan kerangka amalan sunah yang sangat diutamakan. 

5. Rasulullah adalah Hamba Allah paling Mulia. 

Hari ke -5 / Tanggal 24 mei 2018

Bagi kita, kedekatan diri kepada Allah adalah kebutuhan untuk meningkatkan kebaikan kita, menghapus dosa kita. Tapi bagi Rasulullah mendekatkan diri kepada Allah artiny untuk meningkatkan derajatnya sebagai hamba yang bersyukur. Rasulullah adalah hamba Allah yang paling mulia, untuk menjelaskan ini maka Allah menurunkan firmannya. Allah menjamin Rasulullah untuk diampuni dosa dan kesalahannya baik yang telah dilakukan ataupun kesalahan dimasa yang akan datang (bersih dalam bentuk dosa). 

Lalu mengapa beliau yang jelas jelas diberi pengampunan secara pasti oleh Allah tetapi beliau memiliki kedekatan kepada Allah melebihi siapapun. Ibadah beliau juga melebihi dari siapapun. Hal ini dapat kita lihat ketika menjelang adzan dimana saat itu Bilal bin Rabah mengumandangkan adzan dan solat. Ini sebagai hal yang akan mememangkan kita dari segala kesibukan dunia yang membuat kegalauan hati. Rasulullah dijaga dari segala bentuk kesalahan. 

Maka dapat diketahui ketenangan beliau yakni pada saat beliau berdoa dan solat. Meskipun beliau telah mendapatkan jaminan ampunan, tetapi beliau selalu berusaha menempatkan diri di posisi tertinggi sebagai manusia yang menghamba kepada Allah. Ketika Rasulullah ditanya "Ya Rasulullah mengapa kau tetap beribadah padahal kau tahu bahwa kau telah mendapatkan pengampunan dari Allah ?" Rasulullah berkata, " Tidaklah aku patut menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur dan menempatkan diri untuk meningkatkan kebaikan,menghapus dosa, mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan derajat sebagai hamba Allah, dan sebagai hampa yang menyeru hanya kepada Allah ". 

6. Rasulullah dan Al quran 

Hari ke-6 / Tanggal 25 Mei 2018 

Hubungan Rasulullah dengan Al quran sebagai mana langit dan bumi dan seperti butiran hujan ditengah padang pasir. Rasulullah sangat merindukan Al quran sebagai petunjuk dari Allah. Beliau sungguh merasakan hal yang luar biasa ketika menerima wahyu pertama "Iqra bismi rabbikal ladzii khalaq" 

Beliau amat terkesan ketika surah al mudatsir turun kepada beliau dan Allah mengangkatnya sebagai Rasul. 

Setelahnya satu persatu ayat al quran Allah turunkan kepada beliau, sampai ketika jibril menyampaikan ayat al quran , beliau mengejar bacaan jibril karena beliau tidak ingin ketinggalan bacaan jibril yang beliau dengar. Hal ini menyebabkan Allah memberikan peringatan kepada Rasulullah " Janganlah kau gerakan lidahmu untuk mengikuti bacaan jibril karena dikawatirkan al quran yang dibaca itu tidak akan menempel di hatimu. " 

Allah juga mengatakan bahwa " kami yang akan menghimpun al quran didadamu dan kami yang akan membacakannya untukmu." 

Inilah bukti bahwa Rasulullah mencintai Al quran, dimana beliau tidak ingin ketinggalan dari bacaan jibril sampai Allah menegurnya sendiri. Sehingga setelahnya Rasulullah membacanya dengan memahami dan mengulangnya. berharap Al quran ada melekat dihati dan pikirannya.

Beliau tidak ingin kehilangan Al quran, sampai disuatu masa Rasulullah tidak mendapati jibril datang membawa firman Allah dalam durasi yang cukup lama. Rasulullah merindukannya kembali. Pada akhirnya setelah sekian lama merindu akhirnya jibril datang dengan membawa firman Allah surah Ad-dhuha. Memuncaknya kerinduan Rasulullah kepada Al quran sehingga Allah membalasnya dengan menurunkan surah Ad-dhuha.

7. Rasulullah dan Anak Yatim  

Hari ke-7 / Tanggal 26 Mei 2018 

Yatim bukanlah semata mata kehilangan seorang ayah, tetapi yatim adalah ketika seorang anak kehilangan kasih sayang yang sepatutnya didapatkannya. Maka siapapun sudah seharusnya memperhatikan anak yatim, dalam arti memberikan kasih sayang yang sepatutnya mereka dapatkan ketika mereka bersama ayahnya.  Sebagaimana kita ketahui bahwa Rasulullah terlahir sebagai anak yatim, ayah Rasulullah (abdullah) meninggalkan Rasulullah ketika masih anak-anak. Sehingga hal ini menyebabkan Rasulullah dipelihara oleh orang orang terdekatnya (ibunya, pamannya, dan ibu angkatnya). Orang terdekatnya membesarkannya dengan kasih sayang dan cinta. Meskipun tanpa ayah, Rasulullah dapat tumbuh dengan mendapatkan kasih sayang seutuhnya dan menjadi pribadi yang sempurna.

Hal ini difirmankan oleh Allah, "tidaklah Tuhan mu mendapatkan mu sebaga anak yatim dan kemudian dia melindungi mu." Rasulullah merasakan semua orang disekitarnya menyayangi, menghasihi dan membersarkan dengan kasih sayang mereka. 

Peristiwa ini menjadi titik balik Rasulullah, ketika beliau tumbuh menjadi sosok yang pemuda dewasa dan orang besar (hari demi hari mendapatkan penghormatan oleh siapapun). Rasulullah menjadi sosok tebaik yang tidak dapat dipungkiri oleh banyak orang. Beliau menjadi seperti ini karena ada jasa dan kontribusi dari orang orang terdekatnya. Meskipun dimasa kecilnya telah yatim dan susah. 

Allah memperingatkan kepada kita semua , " untuk jangan mengeksplorisasi / mempekerjakan anan dibawah umur. jangan jadikan mereka sebagai obyerk keegosianmu, jangan desak mereka untuk memenuhi kesenanganmu, biarkanlah mereka tumbuh dengan baik. Ini merupakan hal yang luar biasa. Rasulullah menggambarkan bahwa kedudukan ku dengan kedudukan pengurus anak yatim akan sedekat jari tengah dengan jari telunjuk dan jari manis. 
  • Anak yatim bukan semata mata sosok yang kehilangan kasih sayang dan perhatian seutuhnya dan seterusnya. 
  • Nabi ornag mukmin kebanyakan dari yatim
  • Pemimpin terkenal kebanyakan yatim 
Sabda Rasulullah yang berkenaan tentang yatim :

Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya

8. Rasulullah dan Istrinya (Khadijah) I

Hari ke-8 / Tanggal 30 Mei 2018 

Rasulullah memiliki kelebihan yang merupakan kekurangan Khadijah, begitu juga sebaliknya Khadijah memiliki kelebihan yang merupakan kekurangan Rasulullah. Atas dasar dapat saling memenuhi kebutuhan keduanya, maka pernikahan mereka menghantarkan keberkahan bagi keluarga sampai akhir hayatnya. Banyak hadist shahih mengatakan bahwa Rasulullah menikah pada usia 25  (dua puluh lima) tahun dengan seorang wanita luar biasa "Khadijah binti khuwalid"  yang berusia 28 (dua puluh delapan) tahun. Pernikahan ini adalah pernikahan yang luar biasa karena didorong motivasi yang luar biasa. 

Khadijah adalah sosok wanita kaya raya, berada dan terhormat. Selain itu khadijah telah mendapatkan apa yang diinginkan semua wanita dijamannya (penghormatan dan kesohoran). Tetapi ada satu titik dari dirinya yang masih kosong yakni khadijah merindukan kepuasan spiritual yang tidak dapat diisi oleh laki laki manapun dijaman Jahiliyah tersebut selain Rasulullah. Kemudian Khadijah dipertemukan Allah dengan Rasulullah, yang merupakan sosok yang dikenal dekat sebelumnya oleh khadijah. Sehingga hari demi hari Khadijah semakin yakin bahwa Rasulullah yang dapat mengisi kekosongan jiwanya. 

Sehingga pada akhirnya mereka menikah (Rasulullah dan Khadijah), saat itu Rasulullah masih serba kekurangan.  Rasulullah menikah dengan khadijah yang serba kecukupan. Tetapi saat itu kekurangan harta Rasulullah tidak menjadi soal bagi Khadijah, karena sebenarnya masalah di pada diri Khadijah bukan di masalah harta dan materi. Kekayaan Rasulullah saat itu adalah kekayaan jiwa dan spiritual yang dapat mengisi kekosongan hati Khadijah. 

Pernikahan mereka menjadi luar biasa karena dimulai dari keserasian, dan saling mengisi dan menutupi kekurangan. Mereka memiliki kelebihan yang dapat menutupi kekurangan pasangannya. Kelabihan dan kekurangan yang saling melenggkapi inilah yang menghantarkan pernikahan mereka menjadi  mendapatkan keberkahan di dalam keluarga mereka. 

9. Rasulullah dan Istrinya (Khadijah) II

Hari ke-9 / Tanggal 31 Mei 2018 

SKhadijah adalah wanita pertama yang hatinya tersirami dengan keimanan. Khadijah menikah dengan Rasulullah dan selama 25 tahun Rasulullah menikah dengan Khadijah telah merasakan pahit getir pernikahan. Aapun yang mereka alamami, mereka sikapi dengan sikap bijak dan keimanan. Rasulullah memiiki keluarga yang utuh bersama khadijah. Dari Khadijah Rasulullah memiliki anak yang baik yakni dikaruniai tujuh orang anak, diantaranya :
  • Tiga putra (Al Qasim, Abdullah, dan Tayyib) yang meninggal dunia sewaktu masih kecil 
  • Empat putri (Zainab, Ruqayyah,Ummi Kaltsum, dan Fatimah).
Khadijah sudah pernah menikah dua kali, sebelum menikah dengan Rasulullah.  
  • Pernikahan pertamabersama Atiq bin Aidz bin Abdillah bin 'Umar bin Makhzum, memiliki anak (perempuan) bernama Jariyah, ia adalah ibu dari Muhammad bin Shaifi al-Makhzumi. Suami pertama khadijah berasal dari Bani Usaid bin Umar. Suami pertama Khadijah pertama wafat dan meninggalkan banyak harta dan perniagaan. 
  • Pernikahan ke dua, bersama Abu Halah At Tamimi. Dari pernikahannya ini, Khadijah memiliki anak bernama "Hind bin Hind". Suami kedua wafat dengan meninggalkan banyak kekayaan dan luasnya jaringan perniagaan yang sedang berkembang. Sehingga sepeninggal kedua suaminya, maka Khadijah menjadi orang terkaya di kalangan suku Quraish.  

Selain itu Rasulullah hidup ditengah para tetangga yang baik dan lingkungan yang baik. Semua ini dinikmati ketika Rasulullah hidup bersama khadijah. Keadaan berubah ketika Rasulullah diangkat menjadi seorang Rasul (disaat usia pernikahan mereka 10 tahun). Rasulullah mendapatkan perlakuan tidak baik dari masyarakat quraish. Hal ini tidak merubah sikap Khadijah kepada Rasululah. Meskipun dikarenakan hal tersebut Khadijah harus kehilangan hartanya dan kehilangan waktu bersama Rasulullah, demi dakwah Rasulullah. 

Khadijah telah memberikan banyak hartanya untuk dakwah Rasulullah, tetapi tidak ada yang berubah dari sikapnya. Semua hal yang dilakukan Khadijah dirasakan Rasulullah dengan perasaan yang sangat luar biasa, sampai ketika Rasulullah menyatakan sesuatu ketika Khadijah meninggal. Rasulullah berkata " aku tidak pernah merasakan kondisi yang lebih berat, seketika Khadijah meninggal dunia". Tahun sepeninggal Khadijah adalah tahun yang berat untuk Rasulullah, seolah Rasulullah tidak bisa meninggalkan Khadijah dan tidak bisa melupakan Khadijah. 

Kesetiaan Rasulullah ketika Rasulullah menyebut nyebut nama Khadijah, meskipun kita tahu Rasulullah memiliki banyak istri sepeninggal Khadijah (Rasulullah memiliki 9 istri, tepatnya 11 istri termasuk Khadijah dan Zainab). Walaupun Rasulullah memiliki banyak istri, tapi mereka tidak bisa mengisi ruang kosong di hati Rasulullah. Ruang kosong itu tidak dapat diisi wanita lain setelah Khadijah. 

10. Rasulullah dan Istrinya (Aisyah) 

Hari ke-10 / Tanggal 1 Juni 2018 

Aisyah adalah satu satu istri Rasulullah yang dinikahi dalam keadaan masih gadis. Adapun perlakuan berbeda yang diberikan Rasulullah kepada Aisyah dibandingkan istri-istrinya yang lain dikarenakan usia Aisyah masih tergolong remaja. Rasulullah memperlakukan istrinya sesuai dengan kondisi usianya. Sebaimana kondisi saat itu Aisyah masih diperbolehkan bermain dengan teman sebayanya di halaman rumah mereka. Aisyah pun kala itu bermain dengan mainannya. Rasulullah memperlakukan selayaknya gadis remaja dimasanya yang disesuaikan dengan perkembangan usia dan kejiawaannya. 

Rasulullah sampai mengingat suatu peristiwa yang bagi beliau itu penting, dan dapat menghangatkan hubungan suami istri bersama Aisyah. Saat itu Rasulullah bersama aisyah melakukan perjalanan, sampai akhirnya mereka berhenti untuk beristirahat. Tetapi disela istirahat mereka, Rasulullah menawarkan lomba lari bersama aisyah, saat itu Aisyah yang menang. Beberapa tahun berikutnya Rasulullah kembali mengadakan perjalanan bersama Aisyah, dan kembali mengajaknya untuk lomba lari. Tetapi pada kesempatan kedua ini Rasulullah yang menang. Aisyah berkata " kekalahan ku hari ini dikarenakan tubuhku yang semakin gemuk tidak seperti dulu ". Rasulullah kemudian berkata " wahai aisyah sebenarnya kemanangan kali ini untuk membalas kekalahanku di waktu itu ". Hal ini menandakan bahwa sebenarnya Rasulullah sedang menempatkan diri supaya berada disuatu kondisi yang dirasakan Aisyah sebagai anak usia remaja. Rasulullah selalu mengingat momen berharga bersama Aisyah. 

11. Rasulullah dan Istrinya yang lain  

Hari ke-11 / Tanggal 2 Juni 2018

Banyak hikmah yang dapat kita petik dari pernikahan Rasulullah bersama istri-istrinya yang lain. Rasulullah memiliki 9 orang istri lebih tepatnya 11 istri, termasuk yang telah meninggal Khadijah dengan Zainab. 

Berikut adalah nama-nama Istri Rasulullah adalah : 
  1. Khadijah binti Khuwalid (meninggal)
  2. Saudah binti Zam'ah 
  3. Aisyah binti Abu Bakar as Shidiq
  4. Hafshah binti Umar bin Khatab
  5. Ummu Habibah binti Abu Sofyan 
  6. Ummu Shalamah 
  7. Zainab binti Jahsy (meninggal)
  8. Zainab binti Khuzaimah 
  9. Juwairiyah binti Al Harist
  10. Shafiyah binti Huyay
  11. Maimunah binti Al Harist
Semua istri Rasulullah dinikahi dalam keadaan janda kecuali Aisyah. Dan dari istri-istrinya ada 2 orang yang meninggal selama Rasulullah masih hidup (Khadijah binti Khuwailid dan Zainab binti Khuzaimah) 

Pelajaran yang dapat diambil dari pernikahan Rasulullah, bersama istri-strinya : 
  • (1) Khadijah binti Khuwailid nin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab, Anak dari khuwalid bin Ashad dan Fatimah binti ZRasulullah Khadijah mereaidah. Berasal dari khabilah bani Ashad (suku quraisy) Wanita yang dinikahi Rasulullah saat Rasulullah berumur 25 tahun dan bunda khadijah berumur 28 tahun (meskipun ada beberapa riwayat yang mengatakan berusia 40 tahun). Rasulullah menikahi khadijah sebelum turunnya wahyu pertama (Rasulullah menerima wahyu pertama berusia 40 tahun). Wanita pertama dari suku quraisy yang masuk islam. Khadijah meninggal tidak lama setelah paman Rasulullah meninggal (Abu Thalib), Semasa hidupnya Khadijah hanya mendampingi Rasulullah hingga 3-5 tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Khadijah wanita setia yang mendampingi/mensuport Rasulullah saat berdakwah, dan merelakan hartanya untuk jalan dakwah Rasulullah. Dari hasil pernikahannya dengan Khadijah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dikaruniai keturunan dua Putra dan empat Putri, masing-masing; Abdullah (yang diberi gelar Ath-Thayyib dan Ath-Thahir), Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, ummu Kultsum, dan Fathimah radhiyallahu ‘anhunna. 
  • (2) Saudah binti Zam'ah. Seorang wanita quraish yang dinikahi Rasulullah setelah khadijah meninggal dan sebelum Rasulullah hijrah ke madinah. Saudah adalah seorang janda yang ditinggal meninggal suaminya (Sakran bin Amr bin Abdu Syams sepupu Rasulullah. Sepeninggal khadijah dan Pamannya, Rasulullah sedih. Para sahabat khawatir dengan Rasulullah sehingga mengutus Khaulah binti hakim (istri Usman bin Mahzum) untuk memberikan motivasi dan bersama mencari solusi. Ada ayat Al quran yang turun untuk Saudah (An Nisa 128), dan Saudah memiliki ahlaq itsar (mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingannya dengan merelakan jatah giliran malamnya kepada Aisyah. 
  • (3) Aisyah binti Abu Bakar, wanita quraish dari suku bani Taim. Rasulullah menikahi aisyah karena Rasulullah mendapatkan pentunjuk oleh malaikat jibril "bahwa wanita yang dibalut kain sutra itu adalah istrinya, ialah Aisyah binti Abu Bakar", saat itu posisi Rasulullah telah menikahi Saudah. Rasulullah menikahi Aisyah (19 Tahun) sebelum beliau hijrah ke Madinah. Rasulullah menikahi aisyah bukan karena hawa nafsu tetapi atas perintah Allah. Aisyah hidup bersama Rasulullah selama 9 tahun, sampai Rasulullah wafat. Aisyah memiliki ingatan yang tajam. Kejadian dalam kehidupan Rasulullah dapat ia ingat dengan baik. Sejarah mencatat ada 2000an hadist yang telah diriwayatkan aisyah, serta dari 1/4 hadist hukum syariat, telah diriwayatkan aisyah. 
  • (4) Hafshah binti Umar bin Khatthab. Beliau adalah putri dari Umar bin Khatab yang mewarisi kepribadian yang tegas dan kuat seperti ayahnya. Sebelum  menjadi  istri Rasulullah  (Hafshah)  adalah  istri  Hunais bin Hudzafah, salah seorang sahabat yang gugur di Perang Badar.  Sepeninggal suaminya membuatnya terpukul, umar menyampaikan kesedihannya kepada Rasulullah, setelahnya Rasulullah menikahi Hafshah pada tahun ke-3 Hijriah  Hafshah memiliki keahlian baca dan tulis (hafidzah yang paham betul isi Al quran. Oleh karena itu ia mendapatkan amanah dari Abu Bakar untuk membantu mengumpulkan mushaf al quran. Sebuah  riwayat menyebutkan  bahwa  Rasulullah  pernah menceraikan  Hafshah. ia rajin puasa, shalat malam dan kelak akan menjadi istrimu di surga“. Uqbah bin Amir al-Juhani meriwayatkan: "Rasulullah saw menceraikan Hafshah binti Umar, lalu kabar itu pun sampai ke telinga Umar. Lalu Umar berkata dengan penuh  kesedihan,  “Allah  sudah tidak  peduli  lagi  pada dirinya  dan putrinya setelah peristiwa ini.“ Lalu turunlah Malaikat Jibril dan berkata, “Sesungguhnya Allah menyuruhmu (hai Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena hafsah seorang wanita yang rajin berpuasa, solat malam dan kelak akan menjadi istrimu di surga (Hafsah juga sangat menyayangi Umar)" Hafshah wafat tahun 27-28H
  • (5) Syafiyah binti Huyay bin Akhtab, seorang perempuan dari bani israel yang berlatar belakang yahudi. Saat tu ada sekelompok yang mememusuhi Rasulullah, memimpin bani nadir dan orang bani israel/yahudi (Huyay bin Akhtab). Mereka menggalang kekuatan untuk menyerang Rasulullah pada perang ahzab sampai perang khaibar. Seusai peperangan banyak wanita bani israel yang menjadi janda, salah satunya Shafiyah binti Huyay. Lalu wanita tersebut mendatangi Rasulullah. Tanpa disangka kedatangan Shafiyah membuat Rasulullah ingin memerdekakannya. Kemerdekaan Shafiyah ini menjadi mahar pernikahannya bersama Rasulullah setelah dirinya memeluk agama islam. Hal ini menunjukan bahwa permusuhan bersama keluarga shafiyah bukan berarti dikarenakan keluarganya beragama yahudi, tetapi dikarenakan kedzaliman ayah Shafiyah (Huyai bin Akhtab) kepada kaum muslimin. Saat Shafiyah telah menjadi seorang muslimah maka ia layak diperlakukan sebagai seorang muslimah dan istri Rasulullah (maka hak dan kewajibannya sejajar dengan istri Rasulullah yang lain) 
  • (6) Ummu Habibah binti Abu Sofyan. Nama aslinya adalah Ramlah binti Shokhr bin Harb bin Umaiyyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Hijrah bersama suaminya, Ubaidullah bin Jahsy ke Habasyah. Suaminya berpindah agama menjadi Kristen, sementara ia tetap pada keislaman. Rasulullah saw menikahinya saat ia masih di Habasyah. Negus, raja Habasyah saat itu memberikan mas kawin atas nama Rasulullah saw senilai 400 dinar. Rasulullah saw mengutus Amr bin Umayyah ad Dhomari untuk mengurus pernikahan ini ke Habasyah. Bertindak sebagai wali nikah adalah Usman bin Affan, tetapi ada riwayat yang menyebutkan Khalid bin Said bin As. Ummu Habibah wafat tahun 44 H. 
  • (7) Ummu Salamah   Nama  aslinya  adalah  Hindun  bin  Abu  Umayyah  bin Mughirah  bin Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqadzh bin Murrah bin Ka’b bin Luayyi  bin  Ghalib. Sebelum  menjadi  istri  Rasulullah  saw, Ummu Salamah  adalah  istri  Abu Salamah  Abdullah bin  Abdul  Asad  bin Hilal  bin Abdullah  bin  Umar  bin Makhzum,  salah  seorang  sahabat Rasulullah saw. Ummu Salamah wafat tahun 62 Hijriah dan dimakamkan di Baqi’,  Madinah. Ia adalah  istri  Rasulullah  saw yang  paling akhir wafatnya. Tetapi  ada yang  menyebutkan  bahwa  yang paling akhir adalah Maimunah.
  • (8) Zaenab binti Jahsy   Zaenab adalah puteri Jahsy bin Riab bin Ya’mur bin Shabirah bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Muad bin Adnan, puteri bibi  Rasulullah  saw,  Umamah  bin  Abdul Mutthalib.  Sebelumnya  ia adalah istri Zaid bin Harisah, mantan budak Rasulullah saw yang telah menceraikannya. Kemudian Allah pun menikahkan Rasulullah saw dengannya  langsung  dari  langit,  tiada  seorang  pun  yang mengakadkannya. Sebuah  riwayat  sahih  menyebutkan  bahwa  beliau berkata pada istri-istri Nabi yang lain: “Kalian dinikahkan oleh ayah-ayah kalian,  sementara  aku  dinikahkan langsung  oleh  Allah dari atas langit ketujuh.“ Ia wafat di Madinah pada tahun 20 H dan dimakamkan di Baqi’ 
  • (9) Zainab binti Khuzaimah   Zaenab putri Khuzaimah bin al-Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah. Dijuluki “ibu  orang-orang miskin“ karena  kedermawanannya  terhadap  orangorang miskin. Sebelumnya menikah dengan Rasulullah saw ia adalah istri  Abdullah  bin  Jahsy.  Ada  riwayat  yang mengatakan  ia  istri Abdu Thufail bin al-Harits, tetapi pendapat pertama adalah yang sahih.  Ia  dinikahi  Rasulullah  pada  tahun  ke  3  H  dan  hidup bersamanya selama dua atau tiga bulan. 
  • (10) Juwairiyah binti al-Harits   Juwairiyah putri al-Harits bin Abi Dhirar bin Habib bin A’idz bin  Malik  bin  al-Musthalik  al-Khuzaiyah.  Ia sebelumnya  adalah tawanan perang pada perang bani Musthalik dan menjadi milik Tsabit bin Qais bin Syimas. Tsabit lalu menawarkan pembebasannya dengan syarat  ia  dapat  membayar  tebusannya. Kemudian  Rasulullah  saw membayar tebusannya dan menikahinya di tahun 6 H. Ia wafat di bulan Rabiul Awal tahun 56 H.
  • (11) Maimunah binti al-Harits     Maimunah binti al-Harits bin Hazn bin Bujair bin al-Harm bin Ruwaibah  bin Abdullah  bin  Hilal  bin  Amir  bin Sha’sha’a  bin Muawiyah  bibi  dari  Khalid  bin Walid  dab  Abdullah  bin Abbas. Rasulullah  saw  menikahinya  di  tempat  yang bernama  Sarif  suatu tempat  mata  air  yang  berada  sembilan  mil  dari  kota Mekah.  Ia adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh Rasulullah saw. Wafat di Sarif pada tahun 63 H. Inilah  istri-istri  Rasulullah  saw  berjumlah  sebelas orang, sementara terdapat  tujuh  orang  lagi  yang  beliau  nikahi,  tetapi tidak beliau gauli. 

12. Rasulullah dengan Anakny (part 1) 

Hari ke-12 , Tanggal 3 Juni 2018  

Rasulullah memiliki beberapa anak dari istrinya (khadijah), dan hanya Fatimah yang hidup sampai Rasulullah wafat. Fatimah dikenal sebagai umu ambiya (ibu dari ayahnya), Ini dikarenakan kedekatan Fatimah dengan Ayahnya (terutama saat ditinggal oleh khadijah) Fatimah yang paling banyak memiliki banyak waktu dengan ayahnya (Rasulullah). Dirinya pun yang paling lama mengurusi ayahnya sampai Rasulullah hijrah ke Madinah, serta sampai Rasulullah menikah dan serumah dengan istrinya (aisyah dan saudah) Rasulullah sangat sayang kepada Fatimah sebagaimana orang tua yang sayang kepada anaknya. Rasulullah mendidik Fatimah dengan sangat baik, sehingga Ali bin Abi Thalib melamarnya. Pemuda yang belum sanggup mempersiapkan maharnya, tapi berkeinginan menikahi Fatimah. Waktu itu Rasulullah mengingatkan adanya baju besi yang pernah Rasulullah berikan kepadanya. Baju besi itulah yang dipergunakan sebagai mahar menikahi Fatimah. 

Kehidupan menjelang menikah, perekonomian Ali bin Abi Thalib belum kunjung membaik, sehingga Fatimah perlu membantu Ali. Dikarenakan Fatimah sudah lelah membantu memenuhi kehidupan rumah tangganya, dirinyapun tak sanggup untuk mengurusi rumahnya dan Fatimah mendatangi Ayahnya (Rasullah) untuk diberikan bantuan dibelikan seorang budak untuk menemaninya. Rasulullah sangat sayang keada Fatimah tapi kali ini Rasulullah tidak menuruti permintaan putrinya. Karena waktu itu Rasulullah menyadari bahwa apabila ia menebuskan seorang budak, maka akan para sahabat Rasullah yang akan kelaparan Rasulullah pun berpesan, ringankanlah kehidupanmu dengan membaca tasbih 33x, tahmid 33x dan takbir 33x. Rasa sayang Rasulullah yang begitu besar atas segala perjuangan Fatimah. Sayang yang diberikan tanpa memanjakannya dan merampas hak orang lain (hak para sahabat) 


13. Rasulullah dengan Mantunya 


Hari ke-13 tanggal 4 Juni 2018


Putri putri Rasulullah tumbuh beranjak dewasa dan pada akhirnya menikah. Maka Rasulullah memiliki beberapa menantu. 

  • Zainab (anak tertua) menikah dengan Abul Ash ibn Rabbi (sepupu zainab, putra dari saudara perempuan khadijah)
  • Umu Kultsum menikah dengan Usman Bin Affan 
  • Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib (sangat dekat dengan putra abu thalib, sepupu Rasulullah)
  • Rukayyah, menikah dengan Utbah bin abu Lahab 
Menantu Rasulullah semua masuk islam, dan yang terakhir masuk islam adalah Abul Ash. Rasulullah bercerita tentang Abul Ash, ia berkata "Abul Ash pernah berbicara kepadaku dan ia jujur, ia pernah berjanji pada ku dan dia menepati, aku tidak pernah mendapatkannya sebagai menantu yang buruk". Terlambat masuk islam karena pernah memiliki masalah dengan Rasulullah. Abul Ash pernah ikut perang badar dan tertawan sebagai pasukan quraisy. Rasulullah memutuskan untuk menebus orang yang tertawan di badar. Rasulullah kemudian berkeinginan menebuh Abul Ash, zainab seolah ingin berkata '"menantumu ini (Abul Ash)  adalah orang baik, meskipun ia pernah mengecewakanmu dan menyakitimu" Zainab menebus Abul Ash dengan kalung pemberian khadijah. Rasulullah terharu dan berkata "lepaskanlah Abul Ash dan kembalikanlah uang tebusan itu". Setelah itu Abul Ash memeluk islam meskipun terlambat dibanding yang lain. 

14. Rasulullah dengan Tetangganya 

Hari ke-14 Tanggal 5 Juni 2018.

Rasuullah tinggal di Madinah, karena Rasulullah memiliki banyak istri maka rumah Rasulullah pun banyak (disekitar masjid nabawi). Selain itu juga ada rumah para sahabat. Rumah Rasulullah dengan Aisyah menempel dengan rumah Fatimah dan bersebelahan dengan rumah umu salamah dan rumah Abdurahman bin Auf, Usman bin Affan. Sedangkan dari arah yang berlawanan dengan semua itu ada rumah Hafsah, Umar bin khatab. Rasulullah memiliki tetangga yang baik dan Rasulullah pun menjadi tetangga yang baik bagi tetangganya. Dalam islam yang dapat dikatakan tetangga adalah 40 rumah dari kiri dan kanan, depan dan belakang rumah kita. Jibril terus mengingatkan agar berbuat baik kepada tetangga sampai seorang tetangga berhak mendapatkan warisan dari tetangganya. Tetangga Rasulullah mengetahui bahwa Rasulullah adalah utusan Allah. Maka merekapun memperlakukan Rasulullah selayaknya utusan Allah (menghormatinya), mereka tidak akan bersuara keras kepada Rasulullah (melemah lembutkan suara mereka) Inilah sebuah adab bertetangga dengan Rasulullah.

15. Rasulullah dengan Fakir Miskin 

Hari ke-15 tanggal 6 Juni 2018

Rasulullah berasal dari keluarga yang sederhana dan tidak bergelimang banyak harta. Hal inilah menjadikan Rasulullah menjadi orang yang sangat peka terhadap lingkungannya, terutama terhadap orang yang berkesusahan, fakir dan miskin. Rasulullah begitu mencintai mereka. Terlebih lagi ketika Rasulullah punya banyak harta, Rasulullah tetaplah dermawan kepada orang yang berkesusahan, fakir dan miskin. Khadijah mengatakan meskipun Rasulullah telah menerima wahyu, meskipun Rasulullah banyak kesibukan tidak akan pernah melupakan orang yang berkesusahan, fakir dan miskin. Semua penduduk Mekah mengetahui dan merasakan kebaikan Rasulullah. Orang yang berkesusahan secara materi akan mendapatkan bantuan dari Rasulullah berupa bantuan/santunan, sedangkan orang yang berkecukupan/kuat tetap mendapatkan persabahabatan yang kuat dengan Rasulullah. Mereka memberikan support kepada Rasulullah untuk memberikan bantuan kepada orang yang berkesusahan fakir dan miskin. Bahkan dari setiap harta / gonimah yang dimilikinya. Rasulullah memberikan nafkah kepada istri - istrinya setelah mencukupi kebutuhan orang yang berkesusahan, fakir dan miskin 

bersambung (klik disini) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar