Pengikut

Minggu, 10 Januari 2016

Rasulullah dan Siti khadijah

Bagaimana siti khadijah menjaga maruwah diri dan memartabatkan dirinya dengan menjadi usahawan yg berjaya. Gambaran ini menujukkan bahwa wanita seharusnya berusaha menjdi insan yg dihornati dan berjaya dalam kehidupannya. Siti khadijah tidak bergantung kepada orng lain untuk menyokong dirinya, beliau juga membantu pedagang2 untuk mencari rejeki.

Setelah bercerai dengan suami yang pertama, banyak dari para pemuka-pemuka Quraisy yang menginginkan Beliau untuk dijadikan istri, tetapi, Khadijah lebih memprioritaskan perhatiannya dalam mendidik putra-putrinya, juga sibuk mengurusi perniagaan yang kemudian dari hasil usaha yang di kelolanya, Beliau menjadi seorang yang  kaya.



Awal perkenalan Siti khadijah dengan Rasulullah.

Maka tidaklah mengherankan dengan kondisi yang demikian itu semakin banyak para pemuka Quraisy yang terhormat dan kaya raya ingin menjadikan Khadijah sebagai istri. Singkat cerita, semua tawaran tersebut ditolak oleh khadijah, karena hatinya telah tertambat pada pribadi yang terpercaya, jujur, profesional dalam bekerja, dan memiliki akhlaq yang mulia, ia adalah Muhammad. Dan Allah mentakdirkan mereka untuk menikah, walaupun pada waktu itu, umur Khadijah yang telah sampai di usia 40 Tahun kecantikannya tetap mempesona Muhammad yang berumur 25 tahun.

Keteladanan Khadijah sebagai seorang istri tidaklah diragukan lagi. Beliau selalu menunjukkan kredibilitas sebagai istri teladan umat.. Beliau mendukung penuh apa yang dilakukan suaminya.

Peran siti khadijah sebagai istri


  1. Walaupun khadijah kaya raya, tetapi pada pada masa masa awal kehidupan bersama Rasullullah dilalui dengan sebagai istri dari seorang pedagang kecil. Khadijah sangat rela menjalani cara hidup sederhana karena Muhammad SAW ( suaminya ) tidak ingin keluarganya hidup berlebihan pada saat banyak orang lain masih kekurangan. Tidak ada keluhan yang terucap dari bibirnya, Khadijah menyakini kemuliaan prinsip suaminya dan rela mengikutinya walaupun ia harus meninggalkan kenyamanan yang pernah menghiasi kehidupannya sebelumnya sebagai orang yang berkecukupan.
  2. Siti Khadijah adalah seorang wanita yang tajam pikirannya yang sangat mendorong suaminya (Nabi Muhammad SAW) untuk mencari hakekat kebaikan dan kebenaran yang mutlak dengan bertafakur, dan bertahannuts di dalam gua Hira`. Ketika Rasulullah menyendiri bertafakur, ingin menjauhi sifat dunia dan beribadah hanya kepada Allah di Gua Hira. Sepulang Rasulullah dari Gua Hira Siti Khadijah memberikan penyambutan yang sebaik baiknya sebagai seorang istri. Ketika Rasulullah ingin kembali ke Gua Hira.Siti Khadijah memberikan semangat kepada Rasulullah mempersiapkan makan dan minumnya.dan mengirim.beberapa orang untuk menjaga Rasulullah tanpa menggangu ibadah dan kesendiriannya. Sebenamya,bukanlah suatu perkara yang enteng bagi seorang isteri menahan kesabaran untuk suami yang sering meninggalkan rumah dengan alasan untuk beribadat,terutama pada zaman jahiliah yang penuh kemaksiatan dan kemungkaran.
  3. Khadijah adalah sosok wanita pilihan yang Allah amanahkan untuk mendampingi Nabi Muhammad SAW dalam menjalani tugasnya sebagai Rasul Allah. Ketika mendapatkan wahyu pertama di gua hira yang disampaikan oleh malaikat Jibril. Rasulullah merasa ketakutan dan kembali kerumah, tubuhnya gemetaran dan panas dingin. Ia pun berkata kepada Khadijah "selimuti saya". Siti Khadijah lalu memberikan ketenangan kepada suaminya yang dalam keadaan gelisah, beliau coba sekuat mungkin untuk mententram dan menghiburkan, sehingga suaminya (Rasulullah) benar-benar merasai tenang.
  4. Ketika suaminya menerima wahyu yg berisi perintah untuk berjuang menyiarkan agama Allah dan mengajak kaumnya kepada agama tauhid, Siti Khadijah adalah orang wanita pertama yang percaya bahwa suaminya adalah Rasulullah (Utusan Allah), dan kemudian ia menyatakan ke-Islam-an nya tanpa ragu-ragu dan bimbang sedikit juapun. Khadijah adalah orang pertama yang mengakui kenabian suaminya, dan wanita pertama yang memeluk Islam, sehingga ia termasuk as-Sabiqun al-Awwalun (orang pertama yang memeluk islam). Khadijah seorang yang senantiasa menentramkan dan menghibur Rasul disaat kaumnya mendustakan risalah yang dibawa. Seorang pendorong utama bagi Rasul untuk selalu giat berda’wah, bersemangat dan tidak pantang menyerah. Ia juga selalu berusaha meringankan beban berat di pundak Rasul. Pujian Rasul terhadap Khadijah “Dia (Khadijah) beriman kepadaku disaat orang-orang mengingkari. Ia membenarkanku disaat orang   mendustakan. Dan ia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang tiada mau”. (HR. Ahmad, Al-Isti’ab karya Ibnu Abdil Ba’ar)
  5. Dengan keuletannya, kesungguhannya, kecerdasan dan ketelitiannya dalam menjalankan usaha perdagangan. Tetapi, semua usahanya itu tidaklah ia jadikan semata-mata untuk kesenangan yang bersifat keduniawian semata. Sebagaimana sabda Rasulullah, Khadijah dengan rela memberikan hartanya untuk kepentingan dakwah Rasulullah. Tak terhitung kekayaan Khadijah yang diabdikan untuk perjuangan Rasulullah dalam menegakkan kalimat "laa illaha illallah", Khadijah tidak perduli kehilangan segalanya ketika kaum Quraish melakukan boikot selama tiga tahun, kekayaan yang tersisa ia gunakan untuk membeli makan secara diam diam bagi pengikut Rasulullah yang kelaparan karena mempertahankan iman mereka. Pengorbanan beliau secara tidak langsung difirmankan oleh Allah dalam surah al-Duha:6-8. 
  6. Khadijah tidak hanya mengorbankan harta dan kesuksesannya, jihad yang dilakukan Rasulullah tidak hanya mengorbankan harta dan kesuksesannya. Jihad Rasulullah dihiasi dengan penolakan, penganiayaan, caci maki, bahkan ancaman pembunuhan, tetapi Khadijah tidak pernah menjauh dari sisi suaminya dalam menapaki jalan terjal meski keselamatan dirinya dan keluarganya menjadi taruhan. Kesetiaan Siti Khadijah mendampingi Rasulullah dalam berjihad dilakukannya hingga akhir hayat. Sehingga Muhammad SAW yang akhirnya mengurus sendiri jenazah istri kesayangannya ini, dan menghantarkannya ke pembaringan terakhirnya di Mekkah dengan sebuah kalimat perpisahan "Sebaiuk baiknya wanita penghuni surga adalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khiwalid "  

Dikarenakan sikap sitikhadijah tersebut Allah SWT mengirim salam kepadanya.  Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, ‘Jibril pernah datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, Wahai Rosulullah, khadijah akan datang kepadamu dengan membawa bejana yang berisi cuka, makanan atau minuman. Apabila ia datang kepadamu, maka sampaikanlah salam kepadanya dari Rabbnya dan dariku. Dan berikan kabar gembira kepadanya bahwa ia berada di dalam sebuah rumah di dalam surga yang terbuat dari mutiara yang berongga yang tidak terdapat kegaduhan di dalamnya dan tidak pula keletihan”. [HR al-Bukhoriy: 3820, 7497].









1 komentar:

  1. Promo Spesial Dari Zeusbola
    Berupa Hadiah Iphone 13!
    Segera Daftarkan Dan Dapatkan Hadiah Iphone!
    Buruan! Deposit Murah!


    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607


    BalasHapus