ADAB BERDO'A
1) Hamdalah (puji2an kpda Allah)....
2) Shalawat atas Nabi Muhammad saw....
3) Istighfar, yakni memohon ampun kepada Allah
Adab yg ketiga ini sebagai konsekuensi manusia hidup di dunianya sebagai pelaku dosa, sedangkan dampak dari dosa manusia kpd Allah itu berakibat ;
Semakin jauhnya kedudukan atau posisi hamba dari Allah. Perhatikan kisah Adam as.waktu di Syurga. Ketika Adàm belum melanggar larangan Allah posisinya dekat dg Allah, dipahami dari firman Allah kpd nya " Jangan kalian dekati pohon INI!" , tetapi sesudah Adam as. dan Hawa melanggar larangan itu, Allah berfirman " ...Bukankah ÀKU telah melarang kalian berdua dari Pohon ITU ". (Perhatikan QS.7:19 bandingkan dg QS .7: 22) . Perubahan isyarat "INI " dengan "ITU" , menunjukkan semula Adàm dengan Allah itu dekat berubah menjadi jauh seaudah berbuat dosa.
Dosa itu teejadi karena dua hal :
a) Meninggalkan perintah, atau
b) Melanggar larangan.
Padahal semua perintah2 Allah itu adalah sesuatu yang menyelamatkan dan menyenangkan hamba yang melaksanalannya. Oleh sebab itu jika hamba meninggalkan perintah Allah itu disebut جهولا (Jahuulan) = sangat bodoh, disuruh selamat dan senang malah ditinggalkan.
Demikian pula semua larangan2 Allah itu adalah segala sesuatu yang mencelakakan dan menyengsarakan hamba yang melanggarnya Anehnya justru manusia melanggar larangan, karena itu manusia disebut ظلوما (zhaluuman)= sangat aniaya. QS.33:72
Kita sekarang paham mengapa Allah mengajarkan Kakek-Nenek moyang kita Adam-Hawa bertaubat dengan redaksi
ربنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخسرين .
Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa watarhamnaa lanakuunana minal khaasiriin
Wahai Rabb kami, kami memang telah berbuat aniaya terhadap diri2 kami (dengan meninggalkan perintah, dan atau melanggar larangan), dan jika Engkau tidak mengampuni kami, dan menyayangi kami niacaya kami termasuk orang2 yang merugi
QS.7:23.
Demikian pula Nabi Nuh as mendahulukan iatighfar (memohon ampun) sebelum menyampaikan do'anya kepada Allah. QS.71:10-14
Dalam sebuah Riwayat Rasulullah saw yang dujamin Ampunan oleh Allah itu setiap hari beristighfar tidak kurang dari 70 kali.
Nabi2 Allah 'alahimussalam saja sebelum berdo'a beristighfar memohon ampun kepada Allah. Bagaiamana dengan kita yg justru berlumuran dosa ?
نستغفرالله العظيم الذي لا اله الا هو الحي القيوم ونتوب اليه
Ketika berdoa jangan lupa Hamdalah, Shalawat dan Istighfar.
“Barangsiapa yang ber-tawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya”. [Ath-Thaalaaq 3].
Dibalik sikap ber-tawakkal kita wajib ber-ikhtiar yang dilengkapi dengan doa, karena doa berada pada peringkat setelah ikhtiar dan daya upaya telah dilakukan maksimal, namun janganlah mempertanyakan apakah segala doa atau permohonan kita akan dikabulkan-Nya, tetapi pertanyakanlah apakah kita telah mematuhi semua perintah-Nya.
“Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka ber-iman kepada-Ku,”. [Al-Baqarah 186].
Doa merupakan ikhtiar spiritual dan motivasi demi tercapainya sebuah tujuan, sebab itu ber-ikhtiarlah dan lengkapilah dengan doa sebagai tiang penyangga dan komponen penguat dari ikhtiar itu.
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". [Al-Mu’min 60].
Seseorang yang taat dan patuh kepada perintah-Nya, maka ada tiga macam bentuk pengabulan yaitu akan langsung dikabulkan atau ditunda waktunya, dan yang terakhir adalah akan diganti dengan yang terbaik, karena sesuatu yang menurut kita baik belum tentu baik bagi-Nya, sebab itu janganlah memaksakan kemauan atau kehendak.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. [Al-Baqarah 216].
Doa adalah suatu realisasi penghambaan dan merupakan media komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhannya sebagai pernyataan hajat atau keperluan, namun janganlah mendikte atau memaksakan kehendak, sebalikmya ber-doalah dengan rasa takut serta merendah.
“Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan”. [Al-A’raaf 56].
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut". [Al-A'raaf 55].
Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”. [Shaad 29].
Semoga renungan tengah bulan Rabiul Akhir yang pertama ini bermanfaat bagi kita untuk menjalankan semua perintah-Nya dalam Al-Quran agar dapat memohon segala kemaslahatan serta kebaikan yang ada disisi-Nya melalui berbagai doa. Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin. [BRH/TMI-Tafakur Meditasi Islam].
1) Hamdalah (puji2an kpda Allah)....
2) Shalawat atas Nabi Muhammad saw....
3) Istighfar, yakni memohon ampun kepada Allah
Adab yg ketiga ini sebagai konsekuensi manusia hidup di dunianya sebagai pelaku dosa, sedangkan dampak dari dosa manusia kpd Allah itu berakibat ;
Semakin jauhnya kedudukan atau posisi hamba dari Allah. Perhatikan kisah Adam as.waktu di Syurga. Ketika Adàm belum melanggar larangan Allah posisinya dekat dg Allah, dipahami dari firman Allah kpd nya " Jangan kalian dekati pohon INI!" , tetapi sesudah Adam as. dan Hawa melanggar larangan itu, Allah berfirman " ...Bukankah ÀKU telah melarang kalian berdua dari Pohon ITU ". (Perhatikan QS.7:19 bandingkan dg QS .7: 22) . Perubahan isyarat "INI " dengan "ITU" , menunjukkan semula Adàm dengan Allah itu dekat berubah menjadi jauh seaudah berbuat dosa.
Dosa itu teejadi karena dua hal :
a) Meninggalkan perintah, atau
b) Melanggar larangan.
Padahal semua perintah2 Allah itu adalah sesuatu yang menyelamatkan dan menyenangkan hamba yang melaksanalannya. Oleh sebab itu jika hamba meninggalkan perintah Allah itu disebut جهولا (Jahuulan) = sangat bodoh, disuruh selamat dan senang malah ditinggalkan.
Demikian pula semua larangan2 Allah itu adalah segala sesuatu yang mencelakakan dan menyengsarakan hamba yang melanggarnya Anehnya justru manusia melanggar larangan, karena itu manusia disebut ظلوما (zhaluuman)= sangat aniaya. QS.33:72
Kita sekarang paham mengapa Allah mengajarkan Kakek-Nenek moyang kita Adam-Hawa bertaubat dengan redaksi
ربنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخسرين .
Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa watarhamnaa lanakuunana minal khaasiriin
Wahai Rabb kami, kami memang telah berbuat aniaya terhadap diri2 kami (dengan meninggalkan perintah, dan atau melanggar larangan), dan jika Engkau tidak mengampuni kami, dan menyayangi kami niacaya kami termasuk orang2 yang merugi
QS.7:23.
Demikian pula Nabi Nuh as mendahulukan iatighfar (memohon ampun) sebelum menyampaikan do'anya kepada Allah. QS.71:10-14
Dalam sebuah Riwayat Rasulullah saw yang dujamin Ampunan oleh Allah itu setiap hari beristighfar tidak kurang dari 70 kali.
Nabi2 Allah 'alahimussalam saja sebelum berdo'a beristighfar memohon ampun kepada Allah. Bagaiamana dengan kita yg justru berlumuran dosa ?
نستغفرالله العظيم الذي لا اله الا هو الحي القيوم ونتوب اليه
Ketika berdoa jangan lupa Hamdalah, Shalawat dan Istighfar.
“Barangsiapa yang ber-tawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya”. [Ath-Thaalaaq 3].
Dibalik sikap ber-tawakkal kita wajib ber-ikhtiar yang dilengkapi dengan doa, karena doa berada pada peringkat setelah ikhtiar dan daya upaya telah dilakukan maksimal, namun janganlah mempertanyakan apakah segala doa atau permohonan kita akan dikabulkan-Nya, tetapi pertanyakanlah apakah kita telah mematuhi semua perintah-Nya.
“Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka ber-iman kepada-Ku,”. [Al-Baqarah 186].
Doa merupakan ikhtiar spiritual dan motivasi demi tercapainya sebuah tujuan, sebab itu ber-ikhtiarlah dan lengkapilah dengan doa sebagai tiang penyangga dan komponen penguat dari ikhtiar itu.
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". [Al-Mu’min 60].
Seseorang yang taat dan patuh kepada perintah-Nya, maka ada tiga macam bentuk pengabulan yaitu akan langsung dikabulkan atau ditunda waktunya, dan yang terakhir adalah akan diganti dengan yang terbaik, karena sesuatu yang menurut kita baik belum tentu baik bagi-Nya, sebab itu janganlah memaksakan kemauan atau kehendak.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. [Al-Baqarah 216].
Doa adalah suatu realisasi penghambaan dan merupakan media komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhannya sebagai pernyataan hajat atau keperluan, namun janganlah mendikte atau memaksakan kehendak, sebalikmya ber-doalah dengan rasa takut serta merendah.
“Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan”. [Al-A’raaf 56].
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut". [Al-A'raaf 55].
Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”. [Shaad 29].
Semoga renungan tengah bulan Rabiul Akhir yang pertama ini bermanfaat bagi kita untuk menjalankan semua perintah-Nya dalam Al-Quran agar dapat memohon segala kemaslahatan serta kebaikan yang ada disisi-Nya melalui berbagai doa. Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin. [BRH/TMI-Tafakur Meditasi Islam].
Promo Spesial Dari Zeusbola
BalasHapusBerupa Hadiah Iphone 13!
Segera Daftarkan Dan Dapatkan Hadiah Iphone!
Buruan! Deposit Murah!
INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
WHATSAPP :+62 822-7710-4607