Ustad Asep Asobari
Berwuswah Kepada Manusia Manusia Pilihan.
6 Agustus 2016
Berwuswah Kepada Manusia Manusia Pilihan.
6 Agustus 2016
Fondamen iman yang paling kokoh yang harus dimiliki umat muslim adalah salah satunya beriman kepada suluruh rasul rasul Allah, Rasul Allah yang diberi wahyu oleh Allah, dan secara khusus kepada Rasul Rasul Allah yang diceritakan/dikisahkan kepadamu. Ada yang dikisahkan dan ada yng tidak dikisahkan didalam al Quran, ada yang dijelaskan panjang lebar dalam al Quran (Nabi Musa), Nabi Ibrahim, Nabi nuh, nabi luth, nabi hud , nabi saleh, dan nabi yusuf.
Kisah kehidupan merka merupakan petunjuk dari Allah untuk kita (manusia), bobotnya bukan lagi sebgai sejarah, Allah ingin memberi pentujuk melalui kisah kehidupan mereka. itu bukan hanya merupakan kisah cerita biasa, tapi juga merupakan petunjuk. Dalam pengisahan mereka di dalam Al quran selalu ada ibrah, yang intinya berasal dari kata " ....... " melewati sesuatu melewati sesuatu, kisah ini sebagai jembatan yang menghubungkan dari masa lalu ke masa depan. Dari kisah dimasa lalu yang dapat menghantarkan masa depan yang lebih baik.
Hendaklah seseorang disaat ini menganalisa kehidupan masa lalu untuk kepentingan esok yang akan datang, Allah mengarahkan kita untuk melihat masa lalu,
Katakanlah Muhammad bertebarlah kamu dimuka bumi dan carilah rejeki dan karunia Allah. Sehingga berpetualanglah kalian dimuka bumi, sehingga kita paham bagaimana sejarah itu terjadi. Kisah membangun fondasi agama islam yang dilakukan Rasulullah ada di 1/3 Al Quran.
>> Kisah Ibrahim.
Nama : Ibrahim bin Tarakh bin Nahur bin sam bin nuh
Ibu : Amilah
Yang menonjol dari Ibrahim (Al baqarah 124)
Ujian bertubi tubi yang dialami Nabi Ibrahim, bentuk ujian yang harus dijalani oleh Ibrahim. Ujian yang dihadapi Ibrahim (menyelesaikan ujiannya dengan sempurna), sehingga langsung diberikan penghargaan oleh Allah. Hari ini telah ku sempurnakan agamamu maka ku sempurnakan nikmatku. Nikmat Allah tidak akan putus. Rangkaian ujian nabi ibrahim tidak terputus sampai akhir hayatnya, tetapi Ibrahim selalu dapat menyelesaikan ujian ujiannya dengan sempurna (fa attamahum).
Allah menyayangi kita dengan cara yang berbeda bisa melalui ujiannya, hanya ada dua manusia yang disebut "khalilullah" yaitu nabi Ibrahim dan nabi Muhammad SAW. Allah mengangkat keduanya memiliki derajat sisi Allah.
Janganlah berfikir salah seperti berfikir bahwa orang yang kafir lebih diberikan hidup yang lebih baik oleh Allah. Mereka sedikit mendapat cobaan. Apakah mereka disayang Allah. Ini kita salah memandang apa arti ujian.
Ujian bukanlah menunjukkan apakah ia disayang Allah atau tidak, ketika di uji tidak terlalu berat bukan berarti disayang Allah dan ketika di uji yang berat bukan berarti ia di murkai Allah. Ketahuilah kelompok manusia yang paling berat diuji Allah adalah para nabi, tapi mereka bisa menyelesaikan dengan sempurna sehingga mereka dinaikan derajatnya. Ujian bisa berupa kebaikan dan keburukan. Ujian Kebaikan adalah diberikan nikmat nikmat yang enak. Ujian keburukan adalah ditimpakan musibah. Kita terlihat sempurna karena aib kita ditutupi oleh Allah.
Ibrahim harus mendakwahi Ayahnya, dan mendakwahi masyarakat sekitarnya tetapi tidak ada yang mau beriman Ibrahim menghadapi keangkuhan penguasa Babil. Langsung menghadapi raja penguasa. Nabi ibrahim melakukan pendekatan dakwah, membawa rislah Allah (ajaran Allah) harus berdampak masif kepada seluruh masyarakat. Bagaimana ketika mereka mendapatkan pemahaman risalah Allah dengan sebenar benarnya. Mereka akan semakin yakin dengan agama Allah. Contohlah Nabi Ibrahim ketika berdakwah. Dakwah melalui pendekatan dengan masyarakat. Skala prioritas dakwah kudu dipikirkan. Nabi Ibrahim memahami perannya, sasaran dakwahnya bukanlah untuk memusnahkan patung patung berhala tapi pemberhalaan dipikiran umat kala itu. Sebuah kisah di Al Quran menceritakan ketika Nabi Ibrahim menghancurkan berhala dan mensisakan satu patung yang besar, tapi perbuatannya tidak diketahui. Tetapi ada yang mengabarkan bahwa kejadian hancurnya berhala itu dikarenakan seorang pemuda yakni Ibrahim, Sampai akhirnya dilakukan sidang terbuka untuk mengadili ibrahim. Ketika Ibrahim di tanya beliau menjawab tanyalah kepaa TuhanMu yang kau sembah, bukankah dia yang tersisa. Tuhan yang besar tidak bisa melindungi tuhan tuhan yng kecil. Semua menyaksikan hal itu tapi Nabi Ibrahim malah di bakar dengan api. Tapi Allah melindunginya.
Kejadian ini mau tidak mau menunjukkan keseluruh yang hadir kala itu, Nabi Ibrahim dilindungi Allah tapi Tuhan Patung yang disembah itu malah tidak bisa berbuat apa apa. inilah Kebenaran yang nyata.
Jangan pernah bermimpi mendatangkan perubahan, jika kita tidak melakukan perubahan, setelah melakukan perubahan bersabar melalui proses dan setelahnya ......... Perubahan itu harus kita yang memulainya dari diri sendiri.
Ribuan kilometer Ibrahim melakukan dakwah dengan berhijrah (babil-Kan'an- Mesir-Palestina-ke mekkah, pada saat itu membawa bayi yang dirindukan puluhan tahun. Ia meminta pertolongan Allah untuk melindunginya. Selama perjalan hijrahnya Nabii Ibrahim berdoa bukan untuk dirinya tapi untuk umatnya. Beroda untuk kota mekah dilimpahkan kesuburan.
Komitmen sebagai muslim hanya Allah yang disembah dan Rasullullah utusan Allah. Ketahuilah bagaimana mungkin kita menjalankan perintah Allah tapi Allah menelantarkan kita tidak mungkin. Sebagaimana yang dipikirkan Siti Hajar kala ditiggalkan Nabi Ibrahim ditengah gurun pasir bersama anaknya yang masih kecil.
Predikat nabi Ibrahim yakni :
1. Mengangkat Nabi Ibrahim sebagai Khalilnya. (An nisa 125)
Hanya seakan akan hanya Allah dan Ibrahm ( Khalil ) , Nabi Ibrahim meminta keturunan yang baik, maka Allah mengabulkannya tetapi bukan dari keturunan yang dzalim. Kalau bisa kesolehan dan kesalehan anakmu melebihimu.
2. Diangkat menjadi imam (al baqarah 124)
3. Diangkat menjadi teladan (uswah) (Al mutahannah 4)
4. Diangkat menjadi model global (ummah ) (al nahm 120)
Pertanyaan :
1. Bagaimana suapaya kita bisa terus istiqomah dalam beribadah kepada Allah
Istiqomah itu suatu kedudukan yang tinggi sekali, untuk mencapai kedudukan istiqomah yakni setelah meyakini Allah dan Rasullullah. Istiqomah yakni telah menginjakkan kakinya ke level positif, istiqomah untuk dapat mengevalusi diri untuk selalu ingat untuk bertobat. Istiqomah dari tingkat level dasar yakni beristigfar ini sudah sangat luar biasa, untuk memperolehnya kita harus membangun sensor yang sangat kuat dalam diri kita. Hati yang baik akan selalu merespon hal hal yang baik. dan merespon dirinya menjadi takut melakukan maksiat. Menghidupkan sensor hati.
2. Tanda tanda Allah mencintai kita,
Tanda tanda dicintai Oleh Allah banyak salah satunya,
Kejadian ini mau tidak mau menunjukkan keseluruh yang hadir kala itu, Nabi Ibrahim dilindungi Allah tapi Tuhan Patung yang disembah itu malah tidak bisa berbuat apa apa. inilah Kebenaran yang nyata.
Jangan pernah bermimpi mendatangkan perubahan, jika kita tidak melakukan perubahan, setelah melakukan perubahan bersabar melalui proses dan setelahnya ......... Perubahan itu harus kita yang memulainya dari diri sendiri.
Ribuan kilometer Ibrahim melakukan dakwah dengan berhijrah (babil-Kan'an- Mesir-Palestina-ke mekkah, pada saat itu membawa bayi yang dirindukan puluhan tahun. Ia meminta pertolongan Allah untuk melindunginya. Selama perjalan hijrahnya Nabii Ibrahim berdoa bukan untuk dirinya tapi untuk umatnya. Beroda untuk kota mekah dilimpahkan kesuburan.
Komitmen sebagai muslim hanya Allah yang disembah dan Rasullullah utusan Allah. Ketahuilah bagaimana mungkin kita menjalankan perintah Allah tapi Allah menelantarkan kita tidak mungkin. Sebagaimana yang dipikirkan Siti Hajar kala ditiggalkan Nabi Ibrahim ditengah gurun pasir bersama anaknya yang masih kecil.
Predikat nabi Ibrahim yakni :
1. Mengangkat Nabi Ibrahim sebagai Khalilnya. (An nisa 125)
Hanya seakan akan hanya Allah dan Ibrahm ( Khalil ) , Nabi Ibrahim meminta keturunan yang baik, maka Allah mengabulkannya tetapi bukan dari keturunan yang dzalim. Kalau bisa kesolehan dan kesalehan anakmu melebihimu.
2. Diangkat menjadi imam (al baqarah 124)
3. Diangkat menjadi teladan (uswah) (Al mutahannah 4)
4. Diangkat menjadi model global (ummah ) (al nahm 120)
Pertanyaan :
1. Bagaimana suapaya kita bisa terus istiqomah dalam beribadah kepada Allah
Istiqomah itu suatu kedudukan yang tinggi sekali, untuk mencapai kedudukan istiqomah yakni setelah meyakini Allah dan Rasullullah. Istiqomah yakni telah menginjakkan kakinya ke level positif, istiqomah untuk dapat mengevalusi diri untuk selalu ingat untuk bertobat. Istiqomah dari tingkat level dasar yakni beristigfar ini sudah sangat luar biasa, untuk memperolehnya kita harus membangun sensor yang sangat kuat dalam diri kita. Hati yang baik akan selalu merespon hal hal yang baik. dan merespon dirinya menjadi takut melakukan maksiat. Menghidupkan sensor hati.
2. Tanda tanda Allah mencintai kita,
Tanda tanda dicintai Oleh Allah banyak salah satunya,
- Ketika kita melakukan kebaikan dan hal itu disukai Allah dan setelahnya akan mendatangkan kebaikan kebaikan selanjutnya. Jadikanlah aku lebih baik dari apa yang dia kira, dan
- Dengan segala yang kita lakukan tidak jauh dari ujiannya. Allah jika mencintai seseorang dengan mengujinya dengan musibah. Diberi ujian bersyukur dan beristighfarlah dalam menghadapinya.
3. Kita menghampa kepada Allah itu karena Cinta atau Takut ?
Jika ada seseorang yang takut dan cinta lihatlah perbuatannya.
Kedudukan cinta lebih tinggi. Ekspresi yang muncul karena takut dan cinta akan berbeda. Janganlah ekspetasi cinta itu tidak dilandasi dengan ilmu karena dengan ilmu maka cintanya tidak menjadi maksiat dan dimurkai. Jangan pernah bangga berbuat kebaikan yang banyak, yakin perbuatan baikmu diterima Allah semua, makanya janganlah berbangga hati karenanya.
4. Bagaimana berdakwah tetapi ilmunya masih sedikit ?
Berdakwah itu harus tidak menunggu menjadi level tertentu. Berdakwah itu tugas siapa saja. Dakwah itu intinya memperbaiki yang tidak baik menjadi baik, dakwah itu harus mengutamakan efektifitas, efektivitas untuk efektif memperbaiki, janganlah dakwah menimbulkan perdebatan panjang dan tidak akur. Dakwah itu dari yang tidak baik menjadi baik. Suatu majelis tidak membuat orang mendekat itu salah. Berdakwalah dengan ilmumu meskipun sedikit.
5. Menjaga semangat untuk berdakwah dijalan Allah ?
Pemuda yang menonjolnya dijaman Rasulullah itu ada di berbagai bidang sesuai dengan kemampuannya. Zaid mengumpulkan Al quran sebagai mushaf karena :
- Zaid adalah pemuda (23 tahun)
- Zaid pemuda cerdas dan punya pengalaman yang bersama Rasulullah sejak usia 13 tahun.
- Tidak pernah diragukan kesolehanmu dan tidak ada cela
Closing :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar