Pengikut

Senin, 02 April 2018

Sirah Nabawiyah (2-1) - Masa Muda - Peran Sosial - Pernikahan Rasulullah

Kajian Sirah Nabawiyah - Priode Mekah
Sirah Community Indonesia 

Madrasah Sirah / Pertemuan 02 (sesi 1)
Tanggal : 17 Maret 2018 


Materi Madrasah Sirah Nabawiyah - Pertemuan 01/02 (klik disini)

Pokok Pembahasan : 
  1. Pendidikan keterampilan, Mengembala, dan Berdagang 
  2. Mentalitas dan kemandirian 
  3. Peran sosial, perang Fijar dan Hilf al Fudhul 
  4. Pernikahan dan keluarga
  5. Modal kepemimpinan dan kekokohan , al amin

Pendidikan Keterampilan Mengembala
  • Rasulullah tumbuh ditengah masyaraat yang dari awal dibekali keterampilan disaat esok ketika ia dewasa maka ia akan terbiasa melakukannya. Rasulullah dibekali skill dasar untuk dapat menjadi pulang punggung dari berdagang dan pengembala. Pada hakekatnya ini tidak mudah. 
  • Rasulullah mengembala dimulai sejak tinggal bersama Halimah (Bani Sa'ad) dan dilanjutkan dengan mengembala kambing mlik orang kaya secara profesional dan mendapatkan upah dengan satuan qirad, bisa berupa emas dan perak.  Ukuran sejumlah Dirham Persia (Sasanid) yaitu koin 20 qirat, koin 12 qirat dan koin 10 qirath. 
  • Rasulullah bersabda bahwa tidak pernah ada nabi yang diutus Allah kecuali ia tidak pernah mengembala kambing/domba. Lalu para sahabat bertanya, "lalu bagaimana dengan Engkau ?" Rasulullah menjawab "iya dulu diriku juga pengembala kambing penduduk mekah dengan imbalan satu qirath". (HR Bukhari). Dalam mengembala kambing akan ditemukan domba yang sulit diatur, perlu kesabaran dan ketelitian dan mengembala kambing. Mengembala domba dari usia domba kecil hingga dombanya telah berusia siap disembelih. 
  • Rasulullah ketika memiliki profesi mengembala merupakan ajang pembekalan dasar kepemimpinan dan memimpin kaum muslimin, yakni didalamnya mencangkup pembelajaran tentang kepedulian, perlindungan, ketelitian, keberanian, kesabaran, kesederhanaan, tanggung jawab, amanah, dll

Pendidikan Keterampilan Berdagang
  • Rasulullah mulai dikenalkan berdagang saat berusia 12 tahun oleh pamannya, dengan menempuh perjalanan lebih kurang 1500 km dari mekah ke bushra.
  • Rasulullah menjadi pedagang yang handal sejak usianya 25 tahun, Padahal sebenarnya Rasulullah telah menjadi pedagang handal sebelum usianya 25 tahun, patokan usia tersebut hanyalah berdasarkan literatur yang ada. Usia dimana Rasulullah telah bisa membawa dagangan khadijah.
  • Pada saat itu abu thalib memaksa Rasulullah untuk membawa dagangan orang lain. Pada usia 25 tahun itu Rasulullah sudah dapat dikatakan pedagang sukses, tetapi hanya membawa barang dagangan paman pamannya. Usia 25 tahun ini dimana Rasulullah dipaksa membawa dagangan orang lain, Abu Thalib berkata kepada Rasulullah "Jika kamu membawa barang dagangan orang lain, maka tidak akan ada pemodal atau pengusaha di mekah ini yang akan menolak mu. Pasti semua berebut untuk menjalin kerjasama denganmu. Karena mereka mengenalmu dengan sosok yang amanah (al amin), tidak ada yang setara dengan mu dalam kemampuan berdagang. Padahal kadijah tidaklah pernah memberikan kepercayaan kepada orang lain yang biasa untuk mengurusi dagangannya. Hanya kepada seseorang yang memiliki sklii kelas atas. 
  • Maka ada seseorang yang menginformasikan skill Rasulullah dalam berdagang. Lalu kemudian Khadijah menawarkan kepada Rasulullah untuk membawa dagangannya. Kepercayaan kadijah terbukti dengan dibawanya dagangannya oleh Rasulullah maka ia mendapatkan keuntungan berkali lipat dari dagangan sebelumnya.  
  • Manusia itu diberikan ujian berupa ketakutan, kelaparan, tidak memiliki sumber penghasilan, tidak memiliki tempat perlindungan.  Tetapi semua ujian manusia tersebut, semua didapatkan Rasulullah ketika menikahi siti khadijah. (1) Rasulullah diberikan perlindungan oleh bunda khadijah dari rasa takutnya ketika bertemu jibril (2) Rasululah tidak lagi merasakan kelaparan ia pun mendapatkan sumber penghasilaan dari dagangan khadijah, (3) Rasulullah memiliki tempat tinggal yang ditinggali bersama kadijah. Maharnya 8 tahun mengembala domba yang diberikan ke Rasulullah.  Allah sempurnakan kehidupan Rasulullah atas semua kebaikannya. 
Pofesi pengembala akan mengajarkan Rasulullah akan benyak hal seperti :
  • Sabar, tawadhu, penuh kasih sayang, keberanian dan terhindar dari tekanan orang lain 

Berdagang merupakan simbol Kemandirian 
  • Rasulullah berdagang, Berdagang adalah bagian dari Hirfah (profesi yang dapat memenuhi kebutuhan hidup, sumber rizki yang tidak terbatas tergantung dengan kemampuan skill yang dimiliki). Berdagang membangun kemandirian dan kebebasan finansial. Rasulullah bersabda " Sesungguhnya Allah mencintai hambanya yang memiliki profesi (al mukhtarif) " (HR At Thabrani & Al Baihaqi) 
  • Sesungguhnya nabi Dawud "makan" dari hasil usahanya sendiri (kasb al yad) (HR Bukhari). Nabi daud mendapatkan pendapatan dari profesinya sebagai pandai besi, karena nabi daud memiliki keterampilan dalam mengolah besi  dan membuat perakitan dari besi (baju besi). Sehingga dari situlah akan mendapatkan penghasilan. 
Sumber Rizqi yang tak terbatas 
  • Jika Seseorang punya keterampilan dan keterampilan itu sebagai sumber penghasilannya, maka ini adalah sumber rizqi yang tidak terbatas. Hirfah  (profesi) ini tergantung dari keterampilan yang dimiliki maka pendapatannya juga menyesuaikan dengan profesi/keterampilan yang dimiliki setiap bulannya tetapi pengahsilannya bisa naik seiring dengan perkembangan keterampilan yang dimiliki. 
Sumber Rizqi yang terbatas 
  • Jika orang punya keterampilan tetapi itu tidak langsung menjadi sumber penghasilannya. Sumber penghasilnnya itu ia dapatkan saat ia bekerja dengan orang lain. 
  • Jika ia bekerja dengan orang lain maka sumber penghasilannya dari orang lain tersebut. Ia maka akan terkungkung dari mekanisme sistem kerja dari orang lain itu. Sumber rejeki dari hasil pendapatan sebulan dengan nilai yang tetap. Meskpipun profesi/keterampilan maka tidak dihargai (hal ini beda dengan Hirfah)
Cara berdagang Rasulullah Agar Mencapai Kesuksesan :
  • Rasulullah dalam berdagang berniat untuk Allah
  • Rasulullah dalam berdagang bersikap jujur dan tidak menipu
  • Rasulullah dalam berdagang putus asa 
  • Rasulullah ketika berdagang tidak melupakan ibadah. 
  • Rasulullah tidak pernah menimbun barang dagangannya
  • Rasulullah bersikap ramah terhadap pembeli. 
  • Rasulullah tidaklah menjual barang haram.
  • Rasulullah tidaklah menjelekan barang dagangan orang lain.
  • Rasulullah memberikan upah yang cukup dan tepat waktu dalam pebayaran upah karyawannya
  • Rasulullah da
  • Rasulullah hanya menjual barang berkualitas dan barang yang dijual belikan adalah barag miliknya sendiri, meskipun itu juga terkadang barang keluarga dan barang titipan orang lain.
  • Rasulullah juga mengambil untung yang wajar
  • Rasulullah tidak memberikan janji yang berlebihan
  • Rasulullah dalam berdagang mengusahakan saling menguntungkan kedua belah pihak (Rasulullah dengan customer, atau Rasulullah dengan produsen)

Rasulullah dalam Peran Sosial 

Rasulullah dalam peran sosial, kepedulian dan kepekaan Rasulullah, dimana ada beberpa peristiwa yang mengatur tentang kejiwaan Rasulullah (membekali beliau untuk dapat memecahkan masalah umat). Artinya dalam hal ini Rasulullah mengasah aspek ritual, aspek mental dan pemperpanjang sudut pandang dalam suatu permasalahan. Inilah yang menjadi pembeda dalam memecahkan masyarakat dan negara. 

Kita mengesampingkan anak anak dari masalah sosial di masyarakat, tetapi pada hakekatnya tumbuh kembang anak tidak bisa dipisahkan dari lingkungan sosialnya, supaya bisa mengasah kehidupan sosialnya. Sehingga seorang anak bisa lebih peduli dengan kehidupan sosial di sekitar lingkungan hidupnya. 

Maka Rasulullah seharusnya memahami masalah yang ditimbulkan atau berkecambuk ditengah lingkungan masyarakatnya, yakni adanya :
  • Perang Fiijar (perang akibat adanya penistaan) 
  • Adanya Hilf Al Fudhul (Aliansi sejumlah tokoh)

Perang Fijar 
  • Perang Fijar adalah merupakan peristiwa yang luar biasa, karena terjadi kenistaan. Peristiwa ini menjadi titik tolak yang penting, ada sebuah pergeseran yang mencolok, dimana norma noram yang telah dijaga mulai bergeser karena kepentingan orang yang kuat. 
  • Perang Fijar diambil dari kata fujur (nista) disebut perang Fijar karena terjadi ditanah mekah (tanah suci) dan sekitanya dan dihari yang suci (bulan suci) hingga menodai kesucianya. 
  • Perang Fijar menandakan lemahnya komitmen masyarakat quraish dan sekitarnya untuk menjaga nilai suci di saat bertentangan dengan kepentingan politik, ekonomi dan sosial. Padahal sebenarnya mereka mengakui nilai kesucian mekah dan bulan bulan suci, tetapi karena adanya kepentingan politik,sosil, ekonomi semua dilanggar. Sampai pada akhirnya kita ikut membenarkan keputusan yang salah tersebut. Padahal ini merupakan paradigma yang keliru, dimana lawan bisa menjadi teman disaat ia dapat bekerja sama untuk menyetujui kepentingan politik kita. 
  • Perang Fijar merupakan bentuk kedzaliman yang nyata. Rasulullah berperan dalam perang Fijar sebagai pembantu paman pamannya menyiapkan anak panah dan sempat memanah musuh. (Ibn Sa'ad Ath Thabaqat). Pada saat itu usia Rasulullah sudah dewasa. 
  • Perang Hijar bagi orang orang yang waras, menjadi titik tolak yang sangat penting, dimana terjadi pergeseran yang sangat tajam di kota mekah. Dimana memandang nilai nilai kemasyarakatan, kebaikan, kemantapan, dan kewajaran, kesucian harus dijaga dengan baik.  Karena itu orang yang waras itu semakin sensitif terhadap kedzaliman, kejahatan dan kenistaan. 

Perang Fijar dapat terjadi karena :
  • Tidak adanya standar benar atau salah dalam kepentingan berpolitik, berekonomi dan bersosial
  • Tidak ada ukuran haq dan batil sehingga tidak diketahui batasan yang jelas
  • Yang menentukan kebijakan adalah orang yang kuat bukan orang yang benar (tidak adanya kekuatan menjalankan kebenaran)

Hilf Al Fudhul 
  • Hilf adalah Aliansi sejumlah tokoh dari beberapa kelompok yang dibentuk untuk menjaga kehormatan mekah. Aliansi ini dibentuk karena kegelisahan keresahan orang orang baik yang menjaga nilai nilai kebenaran dan  terkait dengan kesucian kota mekah. Karena ada pihak pihak yang secara sewenang wenang untuk menodai kesucian kota mekah. Hal ini muncul karena ada kepakaan atau sensitifitas terhadap permasalhan (penodaan kota mekah)
  • Latar belakang klan tokoh Hilf adalah : Bani Hasyim, Bani Al Muththlib, Bani Asad bin Abdul Uzza, Bani Zuhrah, Bani Taim (merupakan inisiator yang membentuk aliansi) Aliansi ini bersifat selama lamanya maka perlu dipersiapkan regenerasi tokohnya yakni Muhammad SAW.  
  • Aliansi yang menjaga kesucian kota mekah. Al Fudhul berarti sisa dan juga berarti orang yang terhormat. Maka Hilf Al Fudhl juga dikenal dengan Hilf Al Muththayyibin  (aliansi para penguna farfum), karena sebelum kejadian ini sudah ada aliansi yang terbentuk dan juga sama sama menjaga kesucian kota mekah. Maka mereka menggunakan farfum sebagai simbol persatuan mereka. Dimana ketika mereka bersumpah mereka menyelupkan jari/tangan mereka kedalam farfum 
  • Aliansi sepakat mencegah dan mengatasi setiap bentuk kedzaliman yang akan terjadi di mekah  (ibn Hisyam as sirah). Masalah yang paling dalam saat itu adalah adanya orang zafit yang datang dari yaman untuk berdagang, mereka bermitra dengan  pengusaha lokal. Setelah selesai orang zafit meminta hak dari bagi hasil tetapi pedangan lokal yang diajak kerjasama mangkir  (bani syam beraliansi dengan tokoh yang kuat)

Rasulullah Al Amin (dipercaya) 

Rasulullah bersabda bahawa "Aku tidak bangga dan tidak senang ketika aku diminta untuk absen sekalipun dibayar dengan unta merah" Rasulullah dengan penuh kesadaran untuk mengikuti pemasalahan sosial. Rasulullah mencapai puncak usia sosial sekitar 35 tahun, Rasulullah  pada usia 35 tahun, quraish merekontruksi kabah yang rusak berat. 

Rasulullah sebagai penyelesai masalah, semua kebijakan darinya dapat menaklukan hati umat. Inilah dia sosok al amin. Muhammad sebagai sosok orang yang terpuji. 

Rekontruksi Kabah 
  • Kabah dipugar karena terjadi kerusakan. Maka mau tidak mau harus dibangun kembali. Tetapi ketika orang Quraish berkeingian memperbaikinya iapun tidak mengajak orang lain untuk memperbaikinya. Hanya dilakkan pembagian tugas kepada seluruh kelompok quraih. Harus mereka yang melakukannya. Karena mereka berkeinginan mencatatkan jejak dalam sejarah, bahwa kamilah yang telah membangun kabah.
  • Pembangunan kabah dikerjakan oleh semua klan Quraish karena faktor kehormatan.
  • Dalam pembangunannya maka dana yang diperlukan selama perbaikan mengunakan dana sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka sumber dananya diperoleh dari dana pembangunannya diterima dari sumber dana halal,  (dananya tidak dihasilkan dari menipu orang lain, tidak mendzalimi orang lain, dll). Dana pembangunan kabah hanya diterima dari sumber yang halal. kekurangan dana inilah yang menyebabkan bentuk kabah tidak sesuai dengan kontruksi nabi Ibarahim. 
  • Akibat dari pencariaan dana yang kurang maksimal dan membatasi sumber dananya maka orang quraish hanya memiliki uang sedikit, dan tidak mungkin membangun kabah seperti dalam kondisi semula. Sehingga kabah itu dibangun seperti yang kita lihat saat ini. Kabah itu kotak dan ada hijir ismail hanya setengah lingkaran dan tinggi tembok hijir ismail tidak terlalu tinggi. Padahal aslinya hijir ismail itu dulu berada didalam bangunan kabah. Sampai sekarang orang boleh solat sunah didalam hijir ismail, tetapi ketika masuk solat fardhu harus dikosongkan area dalam hijir ismail. Karena solat fardhu harus menghadap kabah, sedangkan hijir ismail sesungguhnya didalam kabah. 
  • Menurut riwayat yang paling shahih, ketika itu Nabi berusia 35 tahun. Aktif terlibat dalam pembangunan dari awal hingga akhir. Pada awalnya, mereka bersatu padu, saling bahu membahu di antara mereka. Namun ketika pembangunan memasuki tahap-tahap akhir, yakni prosesi peletakan Hajar Aswad. Polemik peletakan hajar Aswad yang hampir menyebabkan perang saudara. Mereka mulai berselisih pendapat, Siapakah tokoh di antara mereka yang layak mendapatkan kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad sebagai tanda peresmian penyelesaian renovasi dan mulai dapat digunakan kembali. Banyak pendapat bermunculan dan saling simpang siur. Masing-masing saling ingin mengedepankan pemimpin kelompoknya sendiri. 
  • Solusi siapa yang berhak meletakan batu hajar Aswad, orang jahiliyah itu memiliki sifat tidak mau dianggap rendah oleh orang lain, kalau masalah kehormatan mereka mengganggap dirinya terhormat. Bagi mereka siapa yang meletakkan hajar aswad nanti, maka dialah yang dinilai paling terhormat di jazirah arab ini. Masalahnya siapa yang layak/terhormat itu ? masing masing dari mereka mengklaim diri saya lebih pantas kalian tidak. Akhirnya kata Ibnu Ishaq "mereka melakukan perundingan dan sempat berselisih, bersitegang, panas, dll, masing masing kelompok mempersiapkan diri untuk mewakili kelompoknya hingga terjadi perang saudara." Ini berlangsung 5 hari 5 malam. Tidak ada solusi jika tidak ada yang mengalah dalam hal ini, jika ada yang mengalah maka akan ada solusi. 
  • Hingga ada sebuah pernyataan seseorang yang mengajukan usul, ”Siapa pun yang besok pagi datang paling awal ke tempat pembangunan (renovasi) maka dialah yang berhak atas kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad.” (saat itu usianya Rasulullah 35 tahun). Masyarakat pun menyetujuinya, mereka yakin ini adalah jalan terbaik bagi mereka. Pada saat itu Rasulullah tidaklah mengetahui bahwa dikalangan orang quraish itu mengambil keputusan siapa yang datang lebih awal dialah yang berhak memasangkan hajar aswad. Keesokan harinya, Rasulullah memasuki masjidil haram untuk beraktifitas seperti biasa. Beliau datang paling pagi/paling, maka Beliaulah yang berhak meletakkan hajar aswad sebagai tanda peresmian Ka’bah kembali. 
  • Mendapatkan kesepatan meletakkan hajar Aswad, namun rupanya Nabi Muhammad bukanlah seorang yang egois. Rasulullah sebenarnya ingin mengajari mereka, jika ada permasalahan tidak seharunya mereka ribut mempermasalahkannya berhari hari. Tapi orang quraish ini termasuk orang yang tidak bisa menerima nasehat orang lain. Rasulullah memberikan pembelajaran dengan santunIa kemudian membentangkan sorbannya menaruh hajar aswad di atasnya dan mengajak beberapa tokoh lain untuk turut serta meletakkan hajar aswad bersama-sama. Maka puaslah mereka atas keputusan Muhammad tersebut. Demikian tersebut dalam kitab Nurul Yaqin fi Siroti Sayyidil Mursalin. Dalam menyikapi masalah Rasulullah memiliki sikap yang santun, tenang pemikirannya, terlihat sekali kepemimpinannya dan kebijaksanaannya. 

Pernikahan dan Keluarga 
  • Apa yang membuat khadijah mau menerima pinangan Rasulullah setelah menolak tawaran pinangan dari beberapa laki laki ? Khadijah memang memiliki segala keunggulan yang dimiliki beberapa wanita, khadijah juga tidak bergantung kepada siapapun untuk mencapai level tertentu dalam status sosialnya. Tetapi saat itu ia malah menerima Rasulullah yang merasa saat itu merasa bukanlah laki laki sempurna, hartanya juga belum sebanyak khadijah. Yang membuat khadijah menerima Rasulullah karena saat itu khadijah merasakan kehampaan spiritual itu adalah kekurangannya. Sehingga dia membutuhkan seseorang yang bisa mengisi kekurangannya. Sehingga khadijah mencari cari dari beberapa kalangan laki laki quraish tersebut.
  • Setelah Rasulullah membawa karavan dagang Khadijah ke syam. Khadijah menyuruh maisaroh (asisten laki lakinya) untuk mengikuti Rasulullah, untuk mencari tahu pirbadi Rasulullah. Waktu itu pertanyaan khadijah ke maisaroh adalah " bagaimana kau melihat kepribadian seorang Muhammad ?" Ini pertanyaan sulit tapi serius, dia ingin mencari informasi yang paling akurat dan kesan yang mendalam dari asisten yang diutus untuk membersamai Rasulullah berdagang.
  • Hasil perbincangan khadijah dengan maisaroh dikomunikasikan ke nafisyah (temannya). Khadijah menceritakan bahwa dirinya telah mendapatkan seseorang yang selama dapat memenuhi kehampaan spiritualnya yakni "Muhammad".   Nafisyah menjadi makcomblang ke Rasulullah. Nafisyah mencoba memancing pertanyaan usiamu sudah cukup matang untuk menikah, apa lagi yang akan dicari. Rasulullah menjawab " siapa yang akan mau dengan ku, aku belum cukup modal untuk itu". Lalu diungkapkan kembali oleh nafisyah " bagaimana jika ada wanita kaya raya, cukup terhormat, terpandang, dll ia mau dengan mu" Rasulullah berkata "apakah ia bisa menerimaku dengan semua kekuranganku'. Iya wanita itu menerimamu dengan segala kekuranganmu", jawab Nafisyah. " Siapa orangnya", tanya Muhammad kembali. Nafisyah menginformasikan bahwa khadijah lah orangnya. " Bagaimana aku bisa menyelesaikannya", tanya Rasulullah. Tenanglah aku yang akan menyelesaikannya. Padahal disini Nafisyah tahu bahwa Khadijah yang mengutusnya, tapi untuk memuliakan khadijah semua itu dirahasikan di depan Rasulullah. 
  • Jika kalian ingin mengetahui kepribadian seseorang ajahlah bersafar, berniagalah/berbisnislah, dan berilah amanah. Maka kamu akan mengetahui semua karakter yang ada didalam dirinya. Jika akan menerima pasangan lihatlah dulu apa kekurangan saya, apakah pasangan saya ini kelak akan dapat menutupi kekurangan kita dan apakah saya juga bisa menutupi kekurangannya. Tidak perlu memikirkan banyak hal yang terlalu pragmatis sehingga takut melangkah. 
  • Keungulan ahlaq yang menghantarkan ke gerbang pelaminan. Khadijah seorang bangsawan, kaya raya, ningrat, cantik, berbudi pekerti baik (wanita sempurna), pastilah tidaklah main main laki laki yang mendekatinya. Selama menikah Rasulullah selalu menggunakan harta khadijah dan khadijah tidak pernah mengeluh, karena khadijah tahu itulah yang dibutuhkan suaminya untuk kepentingan umat. Ketika Rasulullah datang kerumah dengan segala permasalahannya, khadijah dengan sabar dan penuh perhatian dalam menyikapi, tidak menjadi sosok yang gegabah sehingga tetap memberikan ketenangan kepada suaminya.

Abu Thalib yang melamarkan Khadijah untuk Rasulullah 

Segala puji bagi Allah yang menjadikan kita sebagai keturunan Nabi Ismail, sebagai anak cucu Ma’ad, sebagai keturunan Mudhar, sebgai penjaga Baitullah, pengawal tanah Haram-Nya, yang tanah ini menjadi tempat ibadah haji, yang suci dan aman, dan menjadikan kita hakim bagi manusia. Ini anak saudaraku, Muhammad bin Abdillah, jika ditimbang dengan laki-laki manapun juga, maka ia lebih berat dari mereka semua kebaikannya, keutamaannya, kemuliaannya, akalnya, kedermawanannya, dan kebijaksaannya.Meskipun hartanya sedikit, namun harta itu adalah bayang-bayang yang akan hilang dan sesuatu yang cepat perginya serta merupakan pinjaman yang akan dikembalikan. Dia ini, demi Allah, telah ada kabar baik tentangnya dan ia memiliki kedudukan yang mulia di tengah masyarakat. Ia menyukai Khadijah binti Khuwailid, begitu juga sebaliknya. Dan mahar apa yang kalian sukai, saya yang akan menanggungnya. Tetapi tanggal pernikahan Rasulullah dan Khadijah tidak diketahui secara pasti dibeberapa literatur

Ibnu Hisyam menceritakan.

Bahwa seorang ahli berkata kepadaku bahwa Jibril berkata kepada Rasulullah, " Sampaikan kepada khadijah salam dari Allah kepadanya ".  Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam kemudian menemui Khadijah lalu bersabda, “Wahai Khadijah, ini dia Jibril menyampaikan salam dari Tuhanmu.” Khadijah berkata, “Allah adalah kesejahteraan (Salam), dari-Nya kesejahteraan(salam), dan kesejahteraan(salam) juga atas Malaikat Jibril.” (HR. Al-Thabrani dalam dl-Kdbiir pada hadits 18979 dan Al-Haitsami dalam al-Majma’ pada hadits 15273.


Mahar pernikahan khadijah dan Rasulullah 
  • 20 ekor unta merah (meskipun saat itu tidak ada tuntunannya harus memberikan unta merah saat itu). 1 unta merah setara dengan 200 dinar. Jenis unta terbaik yang badannya tinggi besar. Menurut beberapa riwayat unta merah ini adalah pemberian dari Abu Thalib dan Rasulullah pun menyicilnya ke Abu Thalib

Tata cara pernikahan ala Rasulullah 

Pernikahannya telah sesuai syariat, meskipun saat itu masih pada masa jahiliyah. (1) Proses Melamar, (2) kitbah, (3) kutbah, (4) Walimah.   

Biodata Khadijah
  • Nama Khadijah binti Khuwailid dari Bani Asad bin Abdul Uzza
  • Pengusaha sukses, kaya raya, terpandang dan menjaga iffah
  • Orang Quraish menjulukinya Ath Thahirah ( wanita suci )
  • Usia Khadijah saat menikah 40 tahun  (Riwayat al Waqidi) 
  • Usia Khadijah saat menikah 28 tahun (Riwayat Ibn Ishaq)
  • Menurut Prof Akram Al Umari riwayat Ibn Ishaq lebih kuat

Pendapat yang menyatakan 40 tahun, berdasarkan riwayat yang dikeluarkan Ibnu Sa’ad dalam Ath Thabaqah “Muhammad bin Umar (Al Waqidi) menuturkan kepadaku, Al Mundzir bin Abdillah Al Hizami menuturkan kepadaku, dari Musa bin ‘Uqbah, dari Abu Habibah maula Az Zubair, ia berkata: aku mendengar Hakim bin Hizam mengatakan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menikah dengan Khadijah ketika Khadijah berusia 40 tahun sedangkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berusia 25 tahun”.

Pendapat yang menyatakan 28 tahun, berdasarkan riwayat yang dikeluarkan Ibnu Sa’ad dalam Ath Thabaqah : “Hisyam bin Muhammad bin As Sa-ib menuturkan kepadaku, dari ayahnyam dari Abu Shilah dari Ibnu ‘Abbas ia berkata: Khadijah berusia 28 tahun ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallammenikahinya”.


Bersambung Meteri Madrasah Sirah - Pertemuan 02/02 (klik disini


Resume Kajian Madrasah Sirah - Mekah : 


Kajian Madrasah Sirah Pertemuan 01 (sesi ke-1) dan (sesi ke-2

Kajian Madrasah Sirah Pertemuan 02 (sesi ke-1dan (sesi ke-2


Tidak ada komentar:

Posting Komentar