Kajian Sirah Nabawiyah
Sirah Community Indonesia
Madrasah Sirah / Pertemuan 02 (sesi 2)
Tanggal : 17 Maret 2018
Materi Madrasah Sirah - Pertemuan 02/01 (klik disini)
Pokok Pembahasan :
Permulaan Wahyu
Wahyu merupakan petunjuk Allah terakhir untuk manusia hingga hari kiamat, tidak ada petunjuk lain setelahnya. Dimana ketika petunjuk ini berlaku maka petunjuk dari Allah sebelumnya dianggap sudah expired karena di petunjuk Allah terakhir ini telah menyempurnakan wahyu Allah sebelumnya yang diberikan kepada Nabi sebelumnya. Semua mengikuti apa yang telah di ajarkan oleh Rasulullah.
Pada saat turunnya wahyu Rasulullah sedang sendirian di gua hira, tiba tiba ada yang mendekap erat Rasulullah, dan kemudian ia berkata "iqra-bacalah", perintah yang tidak mudah saat itu untuk Rasulullah karena Rasulullah tidak bisa membaca. Rasulullah mengatakan apa yang bisa ku baca "aku tidak bisa membaca". Perintah membaca itu berulang kali diucapkan.
lalu jibril membacakannya " surah al alaq " sampai selesai, setelahnya jibril meninggalkannya
Rasulullah kebingungan, semua ini artinya dimana sebenarnya Rasulullah tidak pernah mempersiapkan diri, tidak pernah dipersiapkan untuk menerima wahyu. Sehingga kerasulan ini memang benar dari Allah dan Allah yang memilihnya langsung. Bukan merupakan proses manusiawi tahapan yang harus dilalui Rasulullah, tidak ada rekayasa.
Maka ini untuk memastikan bahwa wahyu itu sepenuhnya petunjuk dari Allah dan bukanlah hasil tahapan kemampuan intuisi manusia untuk mencapai suatu tahapan /level. Kerasulan itu adalah ketetapan mutlak dari Allah.
Hal ini menunjukan bahwa
Konsep Wahyu
Wahyu Pertama
Surah Al Alaq (1-5) (klik disini)
Tadabur Surah Al Alaq - Wahyu Pertama
Pada surah al alaq terdapat :
1. Wahyu adalah kalam Allah
Dalam surah ini mengabarkan isyarat yang sangat jelas, bahwa hal yang sangat berharga adalah ilmu dan pengetahuan. Peristiwa alur penerimaan wahyu dimulai dari Rasulullah pergi ke gua hira, untuk apa ? Rasulullah ke gua hira saat itu dalam rangka tafakhur. Buat apa Rasulullah ke gua hira ? untuk mencari ketenangan. Lalu apa yang Rasulullah dapat di gua hira ? Wahyu. Semua ini tidak ada ada hubungannya, karena Rasulullah ke gua hira karena mengalami kegelisahan. Saat itu usia Rasulullah 40 tahun saat menerima wahyu dan hidupnya telah makmur. Lalu mengapa Rasulullah gelisah padahal kehuidupannya sudah baik dan makmur ? Karena saat itu Rasulullah memikirkan keadaan masyarakat dgn segala permasalahan kemusyrikan, kebejatan moral, kesenjangan ekonomi. Dalam kegelisahaannya Rasulullah berdoa tetapi Rasulullah malah didatangi malaikat jibril diminta untuk membaca kalam Allah (sepertinya tidak nyambung dengan apa yang Rasulullah minta)
Tetapi justru yang Allah turunkan adalah landasan dari pemecahan seluruh masalah bukan hanya permasalahan yang di adukan Rasulullah. Permasalahan itu muranya pada satu tempat. Ketika manusia tidak bisa meletakan ilmu dan menempatkan pengetahuannya untuk mencapai suatu tujuan. Maka ketika Allah menurunkan wahyunya " Iqra' wa rabbukal akram ", ketika itu juga Allah ingin menyampaikan mengenai pendidikan. Iqra itu maksudnya Allah meminta supaya kau harus dapat memasuki suatu gerbang, dengan memasukinya kau akan dapat membuka seluruh permasalahan. Membaca adalah awal langkah untuk mendapatkan ilmu. Wa rabbukan akram sebuah pendidikan atas nama Tuhan Mu dengan Ruhubiayah (Allah Maha pemberi, maha melindungi, maha kuasanya, dll)
Dengan pendidikan dari Allah inilah hati kita akan menjadi tenang, Jalani proses pendidikannya (iqra wa rabbukal akram). Dengan nama Tuhan Mu yang kau sebut pada saat membaca, belajar, berproses dalam menjalani pendidikan. Akram adalah Maha Pemurah. Maka dengan Nama Tuhan Mu segala Maha Pemurahnya akan terus memberimu pengetahuan dan meningkatkan kualitas hidupmu, tanpa Allah meminta imbalan sedikitpun kepada mu.
Konsep Pendidikan kita saat ini masih belum tepat
Konsep pendidikan di negeri ini masih belum tepat, karena saat ini kita berpikir keuntungan dari sekolah dan belajar menuntut ilmu hanya untuk supaya mendapatkan penghasilan dan kehidupan yang layak tidak sengsara seperti generasi sebelumnya. Tapi seharusnya kita tidak berfikir seperti itu, karena ketika kita membaca pengetahuan atas nama tuhan mu, disitu Allah sudah atur kita untuk memahami bahwa belajar bukanlah untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan memenuhi kehidupan manusia saja. Tujuannya menuntut ilmu hanya memenuhi kebutuhan duniawi. Maka menset memahaminya mulai untuk dirubah dan disadari bahwa " Pendidikan itu gerbang ilmu dan hikmah " Dalam menjalani kehidupan hubungan ilmu dan hikmah saling terkait dengan banyak faktor tidak bisa linier, contohnya seorang dokter harus juga mengerti masalah sosiologi.
Ketika kita mempelajari ilmuNya maka Allah sebenarnya sedang membuka karuniaNya (menjamin rizqi mu).
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.(al an'am ayat 38)
Tahannuts
Tahannuts adalah kebiasaan Rasulullah untuk berdiam diri. Secara estimologi tahannuts berarti menyendiri, menyepi ke suatu tempat yang sunyi atau menjauhkan diri dari keramaian untuk berkontemplasi.
Bagi Nabi mimpi itu adalah sebagian dari wahyu (sebagai petunjuk Allah), hanya saja cuman sebagai bentuk atau gambaran untuk melakukan sesuatu. Belum merupakan tuntunan wahyu sebenarnya. Jika berbicara wahyu maka ada beberapa wahyu :
Waktu itu aktivitas solat belum banyak dilakukan, syariat solat sebelumnya yang diperkenalkan para nabi dan ajaran solat tersebut sudah dilakukan/diamalkan oleh orang orang , mengajarkan amalan solat yang diajarkan nabi ibrahim. Tetapi didalam gua tersebut Rasulullah tidak melakukan aktivitas solat, beliau hanya berdzikir dan bertafakur. Rasulullah melakukan pengagungan hanya kepada Allah.
Tafakur dalam islam disediakan melalui kegiatan iktikaf, dan Iktikaf dilakukan didalam masjid. Pada dasarnya perumpuan tidak disunahkan melakukan iktikaf seperti laki laki tetapi disunahkannya dirumahnya. Tetapi apabila ingin melakukan iktikaf didalam masjid juga boleh. Setiap wanita yang mendukung pekerjaan suaminya diluar rumah, apapun kesolehan yang dilakukan suami dan sebesar apapun yang dilakukannya, selama itu mendapatkan pahala maka istrinya yang menanti dirumah pun mendapatkan pahala.
Manusia mengemban tugas dari Allah,
Manusia hidup di bumi mengemban tugas dari Allah, dengan tugas inilah maka manusia membutuhkan petunjuk hidup. Mengapa Allah memberikan tugas kepada manusia di bumi?
Sirah Community Indonesia
Madrasah Sirah / Pertemuan 02 (sesi 2)
Tanggal : 17 Maret 2018
Materi Madrasah Sirah - Pertemuan 02/01 (klik disini)
Pokok Pembahasan :
- Puncak Pencarian Kebenaran Manusia (Tahannuts)
- Konsep Wahyua
- Wahyu Pertama, bagaimana kita menempatkan dan membaca wahyu pertama itu sebagai pembuka suatu babak baru, ini adalah sebagai petunjuk terakhir manusia (realisasinya petunjuk ini akan dipergunakan sampai hari kiamat, karena tidak akan ada petunjuk lainnya lagi).
- Islam sebagai Risalah Peradapan,
- Universalitas Islam
Mukadimanh
Perilaku sahabat Rasulullah, salah satunya Umar, beliau berkeinginan untuk bagaimana kekayaan yang dimilikinya menghasilkan kekayaan negara cadangan keuangan, dimana bisa memberikan pinjaman kepada rakyat dan bisa memberikan cadangan untuk setiap generasi. Umar bin khatab dengan kurun waktu 1/2 periode kekuasaannya/pemerintahannya (tahun ke-6 atau ke-7 pemerintahannya) ia dapat membagi bagikan uang tunjangannya kepada rakyatnya, yang diberikan sebesar 200-400 dinar. Inilah konsep keseimbangan hidup dimana ketika Allah memberikan suatu yang lebih, kelebihan itu ada sebagian miliki orang lain.
Kalau kita sebagai umat seharusnya berkeinginan untuk dapat memahami al quran, persoalan yang dihadapi sekarang ada jawabannya. Karena al quran adalah petunjuk Allah yang Allah persiapkan kehidupan manusia sampai hari kiamat. Al quran dapat membingkai semua permasalahan umat.
Banyak manusia yang lalai akan hal ini sehingga ia sendiri tidak paham dalam menyelesaikan semua masalahnya yang mana permasalahan hidupnya ada kunci penyelesaiannya didalam al quran.
Permulaan Wahyu
Wahyu merupakan petunjuk Allah terakhir untuk manusia hingga hari kiamat, tidak ada petunjuk lain setelahnya. Dimana ketika petunjuk ini berlaku maka petunjuk dari Allah sebelumnya dianggap sudah expired karena di petunjuk Allah terakhir ini telah menyempurnakan wahyu Allah sebelumnya yang diberikan kepada Nabi sebelumnya. Semua mengikuti apa yang telah di ajarkan oleh Rasulullah.
Pada saat turunnya wahyu Rasulullah sedang sendirian di gua hira, tiba tiba ada yang mendekap erat Rasulullah, dan kemudian ia berkata "iqra-bacalah", perintah yang tidak mudah saat itu untuk Rasulullah karena Rasulullah tidak bisa membaca. Rasulullah mengatakan apa yang bisa ku baca "aku tidak bisa membaca". Perintah membaca itu berulang kali diucapkan.
lalu jibril membacakannya " surah al alaq " sampai selesai, setelahnya jibril meninggalkannya
Rasulullah kebingungan, semua ini artinya dimana sebenarnya Rasulullah tidak pernah mempersiapkan diri, tidak pernah dipersiapkan untuk menerima wahyu. Sehingga kerasulan ini memang benar dari Allah dan Allah yang memilihnya langsung. Bukan merupakan proses manusiawi tahapan yang harus dilalui Rasulullah, tidak ada rekayasa.
Maka ini untuk memastikan bahwa wahyu itu sepenuhnya petunjuk dari Allah dan bukanlah hasil tahapan kemampuan intuisi manusia untuk mencapai suatu tahapan /level. Kerasulan itu adalah ketetapan mutlak dari Allah.
Hal ini menunjukan bahwa
- Wahyu itu adalah petunjuk langsung dari Allah, bukan hasil kemampuan ituisi manusia untuk mencapai suatu level.
- Wahyu itu tidak direncanakan datangnya, dan hak perogrative Allah untuk kapan menurunkannya.
- Wahyu tersebut turun dalam berbahasa arab yang belum tentu dipahami semua orang, meskipun saat itu puncak sastra terbaik itu ada di arab. tapi tidak ada yang bisa menandingi bahasa dan kata dari bahasa wahyu al quran. Orang arab sendiri saja paham bahwa tidak ada orang arab yang dengan segala kemampuanya menyusun bahasa seperti yang ada di dalam al quran. Jangankan mengubahnya menyusunnya saja tidak akan mampu. Al quran adalah bahasa dan bahasa adalah unsur dari kesustrataannya. contohnya surat al alaq yang rangkaiannya begitu indah dari sisi bahasa kesustrataan/gaya bahasa. Rasulullah adalah orang yang fasih berbahasa arab, bahasa quraish, bahasa bani sa'ad, tetapi untuk memahami rangkaian bahasa dalam surah tersebut merasa yakin bahwa ini berasal dari luar dirinya. Pada saat itu budaya masyarakat arab tidak mementingkan baca tulis. Hanya belasan orang yang bisa baca tulis al quran. Setelahnya Rasulullah turun menemui khadijah dan menceritakan apa yang terjadi.
- Wahyu yang diturunkan melalui malaikat jibril dari bahasa dan isi kontennya luar biasa, sampai Rasullullah yang fasih bahasa arabnya (bahasa quraish / bahasa bani sa'ad) tidak bisa membaca rangkaian tata bahasa dari wahyu tersebut, sepertinya bahasa ini diluar dari bahasa pemahamannya selama ini. Hal ini dianggap apakah ini mimpi beliau ketika berada di gua hira, tapi bukan ini adalah nyata.
Konsep Wahyu
- Wahyu adalah kalam Allah, (sifat Allah) dimana Allah menurunkan kepada RasulNya melalui perantara jibril atau langsung tanpa perantara jibril, untuk disampaikan kepada seluruh manusia, bukan hanya untuk Rasulullah sendiri. Kalam disini sebagai sarana ilmu. Pada saat itu Rasulullah tidak bisa membaca dan menulis, karena budaya di arab saat itu tidak mementingkan membaca dan menulis. Pada saat itu di mekah hanya belasan orang orang yang bisa membaca dan menulis. Pada surah al alaq terdapat pemahaman mengenai Ilmu dan signifikasinya.
- Wahyu adalah petunjuk Allah, petunjuk yang berfungsi sebagai pedoman bagi manusia dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai khalifah dimuka bumi. Kita hidup dibumi ini memiliki status dan fungsi secara otomatis kita mengemban tugas dari Allah tidak bisa semau diri sendiri, kita memiliki penugasan yang harus kita emban. Begitu pula Rasulullah diutus sebagai nabi terakhir bukan berarti hanya sebagai nabi pelengkap (bukan demikian pemahamannya)
- Wahyu al quran, mendasari seluruh aspek kehidupan manusia tanpa kecuali dan relevan sampai akhir zaman. Kami tidak abaikan sesuau pun dalam kitabullah (al quran), Al quran adalah petunjuk Allah sampai hari kiamat untuk membingkai permasalahan hidup manusia.
Wahyu Pertama
Surah Al Alaq (1-5) (klik disini)
- Bacalah dengan menyebut nama Tuhan mu yang menciptakan
- Dia menciptakan manusia dari 'alaq
- Bacalah, dan Tuhan mu Yang Maha Mempermudah
- Yang mengajarkan manusia dengan pena
- Dia mengajarkan manusia dari apa yang tidak dia ketahui
Wahyu pertama turun pada tanggal 17 Ramadhan (3 tahun sebelum Rasulullah hijrah) tahun 610 Masehi. Pada saat itu Rasulullah tidak pernah mempersiapkan diri untuk menerima wahyu. Wahyu kepada Nabi Muhammad adalah atas pilihan Allah. Wahyu tersebut adalah pemberian Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Pada saat itu Rasulullah sedang berada di gua hira, lalu malaikat jibril mendekapnya dengan mengatakan "Bacalah", tetapi Rasulullah mengatakan bahwa dirinya tidak bisa membaca.
Dari Aisyah Ummul Mukminin radliyallahu ‘anha, ia berkata: “Permulaan wahyu yang diterima oleh Rasulullah adalah ar-ru’ya ash-shalihah (mimpi yang baik) dalam tidur. Biasanya mimpi yang dilihatnya itu jelas laksana cuaca pagi. Kemudian beliau jadi senang menyendiri; lalu menyendiri di gua Hira untuk bertahannuts. Beliau bertahannuts, yaitu beribadah di sana beberapa malam, dan tidak pulang ke rumah isterinya. Dan untuk itu beliau membawa bekal. Kemudian beliau pulang kepada Khadijah, dan di bawahnya pula perbekalan untuk keperluan itu, sehingga datang kepada beliau Al-Haqq (kebenaran, wahyu) pada waktu beliau berada di gua Hira. Maka datanglah kepada beliau malaikat dan berkata, “Bacalah!” Jawab beliau, “Aku tidak bisa membaca.” Nabi bercerita, “Lalu malaikat itu menarikku dan memelukku erat-erat sehingga aku kepayahan. Kemudian ia melepaskanku dan berkata lagi, “Bacalah!” dan aku menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Aku lalu ditarik dan dipeluknya kembali kuat-kuat hingga habislah tenagaku. Seraya melepaskanku, ia berkata lagi, “Bacalah!” Aku kembali menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Kemudian untuk ketiga kalinya ia menarik dan memelukku sekuat-kuatnya, lalu seraya melepaskanku ia berkata, sebagaimana surah al alaq.
Nabi pulang ke rumah istrinya, Khadijah binti Khuwailid dengan hati gemetar ketakutan. Beliau memohon kepadanya, “Selimutilah aku!” Mereka menyelimuti beliau hingga hilanglah ketakutannya. Kemudian beliau bercerita kepada Khadijah, setelah diceritakannya apa yang baru dialaminya,ia berkata: “Sesungguhnya aku mencemaskan diriku.” Khadijah berkata, “Sama sekali tidak. Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakan engkau. Sesungguhnya engkaulah orang yang selalu menyambung tali persaudaraan, selalu menanggung orang yang kesusahan, selalu mengusahakan apa yang diperlukan, selalu menghormati tamu dan membantu derita orang yang membela kebenaran.”
Selanjutnya Khadijah pergi membawa beliau menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, anak paman Khadijah. Waraqah adalah seorang Arab pemeluk agama Nasrani di zaman Jahiliyah. Ia pandai menulis kitab dalam bahasa Ibrani dan ia pun menulis Injil dengan bahasa Ibrani. Ia seorang tua yang buta. Khadijah berkata kepadanya, “Wahai anak pamanku, dengarkanlah cerita anak saudaramu ini. Waraqah bertanya kepada Nabi, “Wahai anak saudaraku, apakah yang kaulihat?”
Lalu beliau menceritakan apa yang beliau lihat dan alami di Gua Hira’. Kemudian Waraqah berkata lagi kepada beliau, “Itulah Namus (Jibril) yang pernah diutus Allah kepada Musa. Mudah-mudahan aku masih hidup di saat engkau diusir kaummu!” Maka Rasulullah bertanya, “Apakah mereka akan mengusirku?” Ia menjawab, “Ya, sebab setiap orang yang membawa seperti apa yang engkau bawa pasti dimusuhi orang. Jadi kelak engkau mengalami masa-masa seperti itu, dan jika aku masih hidup, aku pasti akan menolongmu sekuat tenagaku.” Tidak lama kemudian, Waraqah meninggal dan wahyu pun putus untuk sementara.
Hari demi hari, dari waktu ke waktu, pengikut Nabi bertambah banyak. Mereka yang sudah Islam itu datang kepada beliau untuk menyatakan keislaman mereka sekaligus siap menerima ajaran-ajarannya. Gerak-gerik mereka itu tercium oleh kaum Quraisy yang ketika itu memegang otoritas penuh sebagai suku yang berkuasa di Makkah. Lebih-lebih setelah diketahui bahwa para pengikut Muhammad itu sangat membenci berhala-berhala dan dewa-dewa yang mereka sembah. Akhirnya, kaum paganisme ini mengobarkan api permusuhan kepada siapa saja yang masuk Islam. Akan tetapi, tumbuhnya agama Islam di perbukitan kota Makkah tidak dapat dibendung. Keimanan yang teguh dan keyakinan yang kuat menjadikan para pengikut Rasulullah rela berkorban demi mempertahankan agamanya. Hal itu membuat kaum musyrik Quraisy semakin membenci Muhammad dan ajarannya. Mereka mengira bahwa kata-kata Muhammad itu tidak lebih dari kata-kata pendeta atau filosof seperti Quss, Umayya, Waraqa, dan yang lain. Mereka sama sekali tidak menghiraukannya.
Pada saat intu pundak kekuatan sastra itu di mekah, banyak orang yang mengagungkan sastra, hanya saja orang arab saat itu kehidupannya tidak terarah dengan baik. Maka dari itulah Allah menurunkan Al quran di mekah sehingga tidak ada seorangpun yang dapat menandingi Al quran.
Tadabur Surah Al Alaq - Wahyu Pertama
Pada surah al alaq terdapat :
- kata ilmu yang berulang 3 (tiga) kali,
- kata perintah baca 2 (dua) kali, a
- Alat dan pena sebagai media sasaran berulang 1 (satu) kali.
1. Wahyu adalah kalam Allah
Dalam surah ini mengabarkan isyarat yang sangat jelas, bahwa hal yang sangat berharga adalah ilmu dan pengetahuan. Peristiwa alur penerimaan wahyu dimulai dari Rasulullah pergi ke gua hira, untuk apa ? Rasulullah ke gua hira saat itu dalam rangka tafakhur. Buat apa Rasulullah ke gua hira ? untuk mencari ketenangan. Lalu apa yang Rasulullah dapat di gua hira ? Wahyu. Semua ini tidak ada ada hubungannya, karena Rasulullah ke gua hira karena mengalami kegelisahan. Saat itu usia Rasulullah 40 tahun saat menerima wahyu dan hidupnya telah makmur. Lalu mengapa Rasulullah gelisah padahal kehuidupannya sudah baik dan makmur ? Karena saat itu Rasulullah memikirkan keadaan masyarakat dgn segala permasalahan kemusyrikan, kebejatan moral, kesenjangan ekonomi. Dalam kegelisahaannya Rasulullah berdoa tetapi Rasulullah malah didatangi malaikat jibril diminta untuk membaca kalam Allah (sepertinya tidak nyambung dengan apa yang Rasulullah minta)
Tetapi justru yang Allah turunkan adalah landasan dari pemecahan seluruh masalah bukan hanya permasalahan yang di adukan Rasulullah. Permasalahan itu muranya pada satu tempat. Ketika manusia tidak bisa meletakan ilmu dan menempatkan pengetahuannya untuk mencapai suatu tujuan. Maka ketika Allah menurunkan wahyunya " Iqra' wa rabbukal akram ", ketika itu juga Allah ingin menyampaikan mengenai pendidikan. Iqra itu maksudnya Allah meminta supaya kau harus dapat memasuki suatu gerbang, dengan memasukinya kau akan dapat membuka seluruh permasalahan. Membaca adalah awal langkah untuk mendapatkan ilmu. Wa rabbukan akram sebuah pendidikan atas nama Tuhan Mu dengan Ruhubiayah (Allah Maha pemberi, maha melindungi, maha kuasanya, dll)
Dengan pendidikan dari Allah inilah hati kita akan menjadi tenang, Jalani proses pendidikannya (iqra wa rabbukal akram). Dengan nama Tuhan Mu yang kau sebut pada saat membaca, belajar, berproses dalam menjalani pendidikan. Akram adalah Maha Pemurah. Maka dengan Nama Tuhan Mu segala Maha Pemurahnya akan terus memberimu pengetahuan dan meningkatkan kualitas hidupmu, tanpa Allah meminta imbalan sedikitpun kepada mu.
Konsep Pendidikan kita saat ini masih belum tepat
Konsep pendidikan di negeri ini masih belum tepat, karena saat ini kita berpikir keuntungan dari sekolah dan belajar menuntut ilmu hanya untuk supaya mendapatkan penghasilan dan kehidupan yang layak tidak sengsara seperti generasi sebelumnya. Tapi seharusnya kita tidak berfikir seperti itu, karena ketika kita membaca pengetahuan atas nama tuhan mu, disitu Allah sudah atur kita untuk memahami bahwa belajar bukanlah untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan memenuhi kehidupan manusia saja. Tujuannya menuntut ilmu hanya memenuhi kebutuhan duniawi. Maka menset memahaminya mulai untuk dirubah dan disadari bahwa " Pendidikan itu gerbang ilmu dan hikmah " Dalam menjalani kehidupan hubungan ilmu dan hikmah saling terkait dengan banyak faktor tidak bisa linier, contohnya seorang dokter harus juga mengerti masalah sosiologi.
Ketika kita mempelajari ilmuNya maka Allah sebenarnya sedang membuka karuniaNya (menjamin rizqi mu).
2. Wahyu merupakan petunjuk Allah.
Akan berbeda dimana manusia bersandar pada mitologi dan manusia yang bersandar pada ilmu pengetahuan.
Rasulullah tidak pernah marah, karena dalam konsep islam maafkanlah. Jika yang mendzolimi kita kuat/terus menerus baru kita melakukan perlawanan. Pernah suatu saat malaikat mendatangi Rasulullah ketika Rasulullah di dzolimi sekelompok musuh islam, malaikat menawari jasa untuk menimpakan sesuatu kepada musuh Rasulullah agar mengalami kekalahan. Rasulullah menolak dengan mengatakan karena mereka seperti itu karena mereka belum beriman, bisa saja setelahnya generasi mereka adalah generasi beriman.
Tetapi akan berbeda sikap Rasulullah ketika ada seseorang yang menodai kesucian Allah dan Al quran. Maka seketika itu juga Rasulullah akan marah dan tidak ada yang sanggup menahan kemarahan Rasulullah. Rasulullah tidak bisa melihat pelecehan terhadap Islam.
3. Wahyu yang mendasari seluruh aspek kehidupan manusia
Al quran diturunkan bukan hanya untuk menyelesaikan permasalahan orang arab saja. Apabila islam dikaitkan dengan budaya arab ini murupakan kesalahan. Karena islam bukanlah lahir dari budaya arab tapi langsung dari Allah. Apabila dari sebuah budaya maka berasal dari budaya manusia yang kemudian menjadi nilai di masyarakat. Islam merupakan wahyu Allah yang merupakan pentunjuk bukan hanya untuk orang arab tapi seluruh umat manusia dan alam semesta. Islam adalah rahmatan lil alamin. Meskipun islam mulainya dari jazirah arab, ini adalah sangat wajar yang merupakan sebuah proses.
Kalau ada yang mengatakan jangan bawa bawa budaya arab, ini kan indonesia seharunya budayanya mengikuti islam nusantara. Pemahaman ini kurang tepat, karena islam munculnya di arab bukan karena ada permasalahan di arab. Islam merupakan wahyu dari Allah yang nantinya membentuk budaya baru yakni budaya islam yang menggantikan budaya jahiliyah, bukan agama yang lahir dari budaya.
Islam bukan lahir dari budaya Tapi islam melahirkan budaya islam.
Islam bukan lahir dari persoalan lokal, selama itu berkaitan dengan syariat islam maka islam tidak terkait dengan budaya apapun yang ditimbulkan dari persoalan lokal
Sejarah itu fakta yang
harus kita pelajari supaya memahami
Sebagaimana firmannya :
Contoh :
Pemakaian cadar
merupakan syariat tetapi ada yang mewajibkan ada yang tidak (masalah khilafiyah)
sehingga namanya syariat itu tidak bisa dikaitkan dengan budaya, dengan
mengatakan cadar adalah budaya orang arab. Sejak kapan masyarakat arab memakai
cadar, sejak Allah memerintahkan menutup aurat. Ini adalah masalah syariat
dimana saat itu istri istri nabi semula tidak mengenakan cadar, tetapi istri
nabi tidak memiliki kedudukan yang tidak sama dengan wanita manapun. Karena
Allah memposisikan istri nabi sebagai ibunda orang beriman maka untuk menjaga
kehormatan mereka, maka ditutuplah muka mereka dengan cadar. Karena akan
berdosa apabila ada seorang beriman muslim tertarik dengan istri nabi. Pada
awalnya tidak bercadar setelahnya disyariatkan untuk bercadar. Awalnya wanita
arab itu dari tidak menggunakan hijab sebagai penutup kepala, kemudian menggunakan
penutup kepala, lalu setelahnya dari tidak menutup wajah menjadi menutup wajah.
Sehingga cadar ini bukanlah budaya orang arab.
Sebagaimana firmannya :
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.(al an'am ayat 38)
Tahannuts
Tahannuts adalah kebiasaan Rasulullah untuk berdiam diri. Secara estimologi tahannuts berarti menyendiri, menyepi ke suatu tempat yang sunyi atau menjauhkan diri dari keramaian untuk berkontemplasi.
Aisyah Ummul Mu'minin Ra menuturkan :
" Permulaan wahyu yang diterima Rasulullah adalah berupa mimpi baik pada saat Rasulullah tertidur, maka seolah terlihat nyata seperti cahaya pagi yang menyingsing. Beliau kemudian menyendiri di gua hira untuk bertahannuts (ibadah) selama beberapa hari, sebelum kemudian beliau pulang menemui keluarga. Beliau selalu membawa bekal dan apabila habis beliau akan kembali menemui khadijah untuk menyiapkan kembali bekal yang sama. Begitulah yang selalu beliau lakukan hingga Jibril menemuinya saat beliau di gua hira (HR Bukhari)
Bagi Nabi mimpi itu adalah sebagian dari wahyu (sebagai petunjuk Allah), hanya saja cuman sebagai bentuk atau gambaran untuk melakukan sesuatu. Belum merupakan tuntunan wahyu sebenarnya. Jika berbicara wahyu maka ada beberapa wahyu :
- Wahyu yang berupa bacaan (al quran)
- Wahyu yang berupa tidak bacaan (mimpi), contoh nabi ibrahim ketika mendapat perintah untuk menyembelih anaknya (ismail) juga melalui mimpi. Ketika Ibrahim menyampaikan kepada ismail dengan kondisi mental ismail sudah terdidik untuk bertauhid, maka ismail pun berkata Ayah itu perintah dari Allah maka kerjakanlah.
Sebuah aktivitas Tafakur di dalam gua hira yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Tahannuts sebenarnya bukanlah syariat islam, maka setelah menerima wahyu maka Rasulullah meninggalkan kebiasaan berdiam diri didalam gua tersebut dan tidak lagi melakukannya dikemudian hari.
Waktu itu aktivitas solat belum banyak dilakukan, syariat solat sebelumnya yang diperkenalkan para nabi dan ajaran solat tersebut sudah dilakukan/diamalkan oleh orang orang , mengajarkan amalan solat yang diajarkan nabi ibrahim. Tetapi didalam gua tersebut Rasulullah tidak melakukan aktivitas solat, beliau hanya berdzikir dan bertafakur. Rasulullah melakukan pengagungan hanya kepada Allah.
Tafakur dalam islam disediakan melalui kegiatan iktikaf, dan Iktikaf dilakukan didalam masjid. Pada dasarnya perumpuan tidak disunahkan melakukan iktikaf seperti laki laki tetapi disunahkannya dirumahnya. Tetapi apabila ingin melakukan iktikaf didalam masjid juga boleh. Setiap wanita yang mendukung pekerjaan suaminya diluar rumah, apapun kesolehan yang dilakukan suami dan sebesar apapun yang dilakukannya, selama itu mendapatkan pahala maka istrinya yang menanti dirumah pun mendapatkan pahala.
Jahiliyah Vs Ilmu
Jahiliyah itu seolah
seperti bangunan yang kokoh dikarenakan memiliki sistem, nilai ada
kontennya. Maka dengan ilmu akan mendekontruksi
jahiliyah / meruntuhkan kontruksi jahiliyah. Dekontruksi adalah penurunan intensitas sesuatu
yang sudah tersusun atau berjalan. Dekontruksi Jahiliyah disebabkan
ilmu/kalam (wahyu) dari Allah yang diberikan kepada Rasulullah untuk
dilakukan penyebarannya ke seluruh umat manusia.
Jahiliyah itu merupakan lawan dari ilmu.
Jahiliyah berasal dari kata "Jahil" (lawan dari ilmu). Ilmu disini
adalah ilmu dari Allah, sebagai mana yang telah disebutkan tadi. Ilmu yang
disebut adalah ilmu yang ada dalam surat al alaq, " Dialah Allah Yang
mengajarkan ilmu kepada manusia". Persoalan jahiliyah yakni :
- masyarakat jahiliyah membangun
kehidupan tanpa ilmu dari Allah
- masyarakat jahiliyah
mengesampingkan ilmu sebelumnya yang juga telah diturunkan Allah
sebelumnya melalui nabi dan rasul Allah yang lainnya.
- masyarakat hidup dalam keadaan
praduga dan prasangka, hepotesa akal manusia yang terlalu pendek untuk
membaca fenomena persoalan kehidupan.
Kehidupan Jahiliyah
membangun sebuah mitos yang akhirnya dipercaya sehingga dianggap sakral,
sekelompok masyarakat jahiliyah menginginkan dirinya dianggap sebagai penguasa
yang dimana petunjuk merekalah yang dianggap sakral sehingga harus
diikuti.
Tetapi ketika ajaran
islam datang kembali maka pentunjuk dari Allah itulah yang dianggap sebagai
sakral yang harus diikuti (jangan pernah tidak mengimani al quran). Ajaran
islam tersebut mengajarkan untuk kita mengimani al quran dengan baik dan benar.
Orang jahiliyah membutuhkan media kesakralan seperti patung dan berhala atau
benda apapun yang mereka yakini kramat / sakral.
Wahyu pertama selain
penanda kerasulan Rasulullah, juga merupakan titik tolak pertama meninggalkan
kehidupan jahiliyah.
Pada saat itu Rasulullah
sangat memikirkan umatnya dari bahaya kemusyrikan dan kesenjangan
ekonomi, sehingga hal ini membuat Rasulullah gelisah dan pada akhirnya
bertafakur di gua hira. Allah menurunkan surah al alaq sebagai landasan dari
seluruh permasalahan yang Rasulullah hadapi.
Pendidikan adalah gerbang
ilmu dan hikmah (berbanding linier)
Allah akan memberikan
karunianya jika mempelajari ilmunya. Pada saat ini sebagai umat kita seharusnya
paham akan persoalan yang pernah terjadi pada saat jahiliyah.
Contohnya
Dalam kehidupan saat ini produk jahiliyah, apabila kehidupan
manusia hanya diatur dengan HAM, dimana HAM adalah produk akal manusia yang
pendek yang membaca fenomena alam semesta yang begitu luas. Semua hanya
berdasarkan hak yang mereka inginkan.
Manusia hidup di bumi mengemban tugas dari Allah, dengan tugas inilah maka manusia membutuhkan petunjuk hidup. Mengapa Allah memberikan tugas kepada manusia di bumi?
- Karena dengan tugas inilah Allah ingin memberi kita sesuatu, Allah menyiapkan semuanya ini untuk membahagiakan kita. Coba fikirkan apabila kita diciptakan dengan disamakan dengan binatang, maka kita tidak akan merasakan kebahagian abadi.
- Dengan tugas itu Allah ingin kita hidup bahagia di dunia dan akhirat
Petunjuk itu sebelumnya juga Allah turunkan melalui para nabinya terdahulu, dan itu dalam bentuk ucapan Allah yang diterima, dan para nabi membacakannya, menjelaskannya, dan menggambarkannya dan mempraktekanya. Al quran penyampaiannya kepada umat Rasulullah dengan cara demikian. Sehingga kita bisa menjalankan tugas tugas kita dengan baik dan Allah memberikan balasan kepada kita.
Universalitas Islam
- Islam sejak awal bukan untuk permasalahan lokal, bukan hanya menyelesaikan masalah orang arab saja tetapi juga masalah universal.
- Islam merupakan wahyu dari Allah, wahyu sebagai petunjuk seluruh umat manusia dan alam semesta.
- Islam bukan lahir dari budaya arab, tetapi budaya arab lahir dari wahyu (islam)
- Rasulullah diutus Allah sebagai Rasul sebagai pembawa berita gembira, dan sebagai pemberi peringatan. Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Begitu juga Allah juga telah memberikan tugas yang diamanahkan ke kita sebagai umatnya.
Pertanyaan :
1. Rasulullah saat menerima
wahyu pertama kali itu merasakan ketakutan, apakah dari kecil Rasulullah tidak
menyadari bahwa tanda tanda kerasulan itu telah beliau alami ?
Tanda tanda kenabian di
usia 5 tahun seperti dibelah dadanya dibersihkan oleh malaikat, saat itu Rasulullah
belum paham. Rasulullah tidak pernah paham / mengerti bahwa suatu saat Allah
menunjuk / memerintahkannya sebagai seorang nabi dan Rasul, sampai suatu saat
Rasulullah bertemu dengan jibril sehingga ia merasakan ketakutan.
2. Sebelum datangnya
wahyu tidak ada syariat. Bagaimana orang orang melakukan ibadah di sekitar
kabah.
Syariat dalam arti yang
utuh tersebut tidak ada, karena yang ada hanyalah ajaran sisa sisa peninggalan
nabi/rasul terdahulu. Pelaksanaan haji saat jahiliyah itu ada karena pada dasarnya
haji adalah syariat peninggalan nabi ibrahim, hanya saja pada masa jahiliyah
syariat haji banyak ditambahkan oleh masyarakat jahiliyah. Sehingga penambahan
itu mengakibatkan manasiqnya haji orang jahiliyah berbeda dengan ajaran
Rasulullah.
3. Saat awal Al quran
diturunkan, Rasulullah mendakwahkan islam yang semula tertutup. Pada akhirnya
dakwah Rasulullah menjadi dakwah terbuka. Al quran sebagai pendobrak ke
jahiliyahan. Dimana saat itu sudah tampak jelas mana perbedaan haq dan batil.
Pada fenomena yang terjadi saat ini lebih ke perang pemikiran walaupun al quran itu sudah ada hanya saja
produk kejahiliyahan mulai tampak, apakah penangannya bisa disamakan seperti
saat fathul mekah padahal antara haq dan batil saat ini samar samar terlihat dan oknum yang mengaku orang islam tapi menghancurkan islam dari dalam ?
Fenomena orang munafik
ada pada masa fathul madinah, ini sebuah tantangan internal umat. Pada saat itu
ada seorang zinzen cerdas mereka bersyahadat biar bisa mengobrak abrik fondamen
keislaman kaum muslimin. Dari awal pemikirannya seperti itu, karena jika mereka masih dalam kondisi orang kafir maka orang sudah akan antipati terlebih dahulu. Maka zinzen ini bukanlah fenomena perorangan tapi ini sebuah gerakan sebuah sekelompok.
Kelompok yang mempelajari islam, tahu islam tapi ingin merusak islam dengan cara mereka bersyahadat. Tetapi dengan syahadatnya mereka menyebabkan pemikiran yang bertentangan dengan syariat islam sebenarnya. Zinzen ini membentur benturkan pemikiran dengan syariat islam. Saat ini orang orang orentalis ada beberapa yang pro islam ada yang anti islam. Bedanya dengan kelompok zinzen adalah orang orentalis tidak berani merekruit kader dari muslim dengan beasiswa. Sehingga kedepannya diharapkan sarjana muslim yang belajar islam di luar (negara islam), akan membahasakan pemahaman dengan bahasa guru guru mereka. Mereka merasa itulah ajaran islam sesungguhnya. Mereka islam tapi sebenarnya merefleksikan konsep pemikiran yang bertentangan dengan syariat islam.
Contoh :
Seorang sarjana muslim menulis buku yang berjudul " al quran edisi kritis " , mereka menganggap al quran itu salah dan perlu di kritisi al quran. Inilah proyek orang orang orentalis. Bahkan ada sekelompok islam dari mereka yang menganggap LGBT itu halal boleh dilakukan dan harus juga mendapat perlindungan hukum. Mereka beranggapan bahwa Homeseksual itu dibenarkan dalam al quran dengan mengutip beberapa ayat al quran tetapi dengan pemahaman mereka. (Indahnya Cinta sesama jenis)
Modus orang orentalis dan zinzen ini merupakan konsep yang salah tapi dikemas dalam pemahaman al quran sesuai syariat. Maka orang awam yang kurang ilmu akan sulit melakukan perlawanan pemikiran mereka.
Orang orang munafik di fase madinah, sebelumnya terjadi peristiwa dimana dulunya al quran membongkar kejahatan orang munafik.
Maka pada kondisi saat ini yang dapat dilakukan untuk berhadapan dengan orang munafik adalah :
Kelompok yang mempelajari islam, tahu islam tapi ingin merusak islam dengan cara mereka bersyahadat. Tetapi dengan syahadatnya mereka menyebabkan pemikiran yang bertentangan dengan syariat islam sebenarnya. Zinzen ini membentur benturkan pemikiran dengan syariat islam. Saat ini orang orang orentalis ada beberapa yang pro islam ada yang anti islam. Bedanya dengan kelompok zinzen adalah orang orentalis tidak berani merekruit kader dari muslim dengan beasiswa. Sehingga kedepannya diharapkan sarjana muslim yang belajar islam di luar (negara islam), akan membahasakan pemahaman dengan bahasa guru guru mereka. Mereka merasa itulah ajaran islam sesungguhnya. Mereka islam tapi sebenarnya merefleksikan konsep pemikiran yang bertentangan dengan syariat islam.
Contoh :
Seorang sarjana muslim menulis buku yang berjudul " al quran edisi kritis " , mereka menganggap al quran itu salah dan perlu di kritisi al quran. Inilah proyek orang orang orentalis. Bahkan ada sekelompok islam dari mereka yang menganggap LGBT itu halal boleh dilakukan dan harus juga mendapat perlindungan hukum. Mereka beranggapan bahwa Homeseksual itu dibenarkan dalam al quran dengan mengutip beberapa ayat al quran tetapi dengan pemahaman mereka. (Indahnya Cinta sesama jenis)
Modus orang orentalis dan zinzen ini merupakan konsep yang salah tapi dikemas dalam pemahaman al quran sesuai syariat. Maka orang awam yang kurang ilmu akan sulit melakukan perlawanan pemikiran mereka.
Orang orang munafik di fase madinah, sebelumnya terjadi peristiwa dimana dulunya al quran membongkar kejahatan orang munafik.
Maka pada kondisi saat ini yang dapat dilakukan untuk berhadapan dengan orang munafik adalah :
- Kita harus memiliki kemampuan mendeteksi dan mengindentifikasi dari awal. Al quran mengatakan bahwa orang munafik itu nyata dan ada maka waspadailah keberadaan mereka. Sehingga inti permasalahannya "bagaimana kita dapat mewaspadai keberadaan orang munafik ?"
- Jika sudah mendeteksi maka langkah berikutnya mewasapadai. Dengan mewaspadai kita berarti telah membatasi diri
- Melakukan pengontrolan kepada ruang gerak mereka, jangan pernah memberi ruang gerak kepada kejahatan mereka, serta jangalah memberikan posisi strategis buat mereka bergerak karena dengan demikian mereka tidak dapat mengeluarkan kebijakan yang pada akhirnya akan menguntungkan kelompok mereka bukan kepentingan umat.
Abdullah bin ubay adalah tokoh besar di madinah tapi Rasulullah tidak pernah memberikan kepercayaan dan memberikan posisi strategis kepadanya untuk mengurus kebijakan pemerintahan Rasulullah.
3. Apakah abdul mutolib juga melakukan hal yang sama seperti Rasulullah berdiam diri dalam sebuah gua ?
Belum menemukan riwayat yang membahas mengenai hal ini. Untuk diketahui bahwa berdiam diri didalam gua ini bukanlah budaya orang arab, hanya saja dilakukan oleh orang orang soleh sebelum islam dibawa kembali oleh Rasulullah.
4. Ibrah dari Penerimaan wahyu di gua hira untuk pendidikan seorang anak ?
Bahwa semua pencapaian yang telah diperoleh Rasulullah tidak diperoleh secara instant. Peristiwa apa yang telah dicapai Rasulullah tidak bisa copy secara mirip sebagaimana adanya peristiwa. Semua pencapaian Rasulullah di usia dewasa dan tuanya itu telah dipersiapkan dari awal oleh orang orang terdekat yang merawat Rasulullah. Tumbuh kembang anak harus terus diberikan pengawasan dan dibekali ilmu. Background pendidikan anak yang wajib diberikan dan dipersiapkan orang tua seharusnya nanti dapat membantunya menyelesaikan permasalahan kehidupannya.
Rasulullah mendidik para sahabat bersadarkan kemampuannya. Sehingga para sahabat dipersiapkan dirinya dan sampai pada masanya para sahabat telah memiliki kemampuan dasar untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemui dan memiliki modal untuk dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih besar.
Untuk mempersiapkan sebuah generasi Rasulullah, permasalahan bukan mengikuti pola secara sama sebagaimana per step usia Rasulullah. Tetapi sebagai orang tua kita wajib memperkenalkan pribadi Rasulullah dan mengadopsi pola pengasuhan Rasulullah disesuaikan dengan tingkatan usia anak untuk belajar memahami. Memperkenalkan segala sesuatu kepada anak itu syah saja tetapi untuk meningkatkan skill mereka itu harus secara bertahap karena kondisi sekarang berbeda dengan kondisi Rasulullah jaman dulu.
Anak anak sekarang lebih dekat dengan handphone, tapi sebagai user dari semua aplikasi yang ada sebaiknya kita memperkenalkan ke anak dalam pengunaannya secara bijak dan diharapkan para orang tua dapat memperkenalkan fungsi aplikasi tersebut dan manfaat penggunaan aplikasi tersebut serta melakukan pengawasan dalam pengunaan handphone. Jika tidak ada manfaatnya sebaiknya diberikan arahan untuk meninggalkan.
Yang menjadi poin penting orang tua adalah memikirkan :
Resume Kajian Madrasah Sirah - Mekah :
Belum menemukan riwayat yang membahas mengenai hal ini. Untuk diketahui bahwa berdiam diri didalam gua ini bukanlah budaya orang arab, hanya saja dilakukan oleh orang orang soleh sebelum islam dibawa kembali oleh Rasulullah.
4. Ibrah dari Penerimaan wahyu di gua hira untuk pendidikan seorang anak ?
Bahwa semua pencapaian yang telah diperoleh Rasulullah tidak diperoleh secara instant. Peristiwa apa yang telah dicapai Rasulullah tidak bisa copy secara mirip sebagaimana adanya peristiwa. Semua pencapaian Rasulullah di usia dewasa dan tuanya itu telah dipersiapkan dari awal oleh orang orang terdekat yang merawat Rasulullah. Tumbuh kembang anak harus terus diberikan pengawasan dan dibekali ilmu. Background pendidikan anak yang wajib diberikan dan dipersiapkan orang tua seharusnya nanti dapat membantunya menyelesaikan permasalahan kehidupannya.
Rasulullah mendidik para sahabat bersadarkan kemampuannya. Sehingga para sahabat dipersiapkan dirinya dan sampai pada masanya para sahabat telah memiliki kemampuan dasar untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemui dan memiliki modal untuk dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih besar.
Untuk mempersiapkan sebuah generasi Rasulullah, permasalahan bukan mengikuti pola secara sama sebagaimana per step usia Rasulullah. Tetapi sebagai orang tua kita wajib memperkenalkan pribadi Rasulullah dan mengadopsi pola pengasuhan Rasulullah disesuaikan dengan tingkatan usia anak untuk belajar memahami. Memperkenalkan segala sesuatu kepada anak itu syah saja tetapi untuk meningkatkan skill mereka itu harus secara bertahap karena kondisi sekarang berbeda dengan kondisi Rasulullah jaman dulu.
Anak anak sekarang lebih dekat dengan handphone, tapi sebagai user dari semua aplikasi yang ada sebaiknya kita memperkenalkan ke anak dalam pengunaannya secara bijak dan diharapkan para orang tua dapat memperkenalkan fungsi aplikasi tersebut dan manfaat penggunaan aplikasi tersebut serta melakukan pengawasan dalam pengunaan handphone. Jika tidak ada manfaatnya sebaiknya diberikan arahan untuk meninggalkan.
Yang menjadi poin penting orang tua adalah memikirkan :
- Kira kira permasalahan yang akan di temui anak anak kita ketika remaja itu apa
- Dengan memikirkan permasalahan yang akan mereka hadapi, diharapkan dapat membekalinya dengan ilmu dan iman, kelak mereka dapat hidup sesuai syariat dan sunah Rasulullah
Singa singa generasi penerus masa depan ini dilahirkan dari pangkuan lembut ibundanya. Satu generasi di masa perang salib semua bangkit, dimana laki laki semua berada di medan jihad untuk berperang dan ibunya memberikan pendidikan terbaik untuk buah hatinya dari dalam rumahnya, semua bergerak sampai lahirnya generasi sekelas shalahudin al ayyubi. Peran kaum wanita dimasa perang salib tidak dapat dipandang dengan sebelah mata.
Aisyah istrinya nabi memiliki banyak murid dari hasil memberikan pendidikan dari dalam rumahnya. Aisyah melahirkan trand pendidikan yang melahirkan ulama besar dan guru besar. Dari dalam rumahnya menghasilkan gerakan keilmuan. Berbeda dengan wanita jaman sekarang yang banyak keluar rumah tapi minim menghasilkan gerakan keilmuan yang melahirkan ulama besar dan guru besar. Wanita shabiah didalam rumahnya bisa menghasilkan generasi hebat maka seharusnya wanita sekarang jika di luar rumah seharusnya bisa melahirkan generasi yang lebih hebat lagi dari wanita shahabiyah. Peran wanita di publik juga dibutuhkan jadi tidak saharusnya peran wanita dibatasi tetapi yang perlu diingat ia tetap memiliki kodrat sebagai wanita untuk memberikan pelayanan terbaik untuk anak anak dan suaminya.
Tambahan Materi daurah shahabiyah (klik disini)
Bersambung Materi Madrasah Sirah - Pertemuan 03/01 ( klik disini )
Resume Kajian Madrasah Sirah - Mekah :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar