Pengikut

Jumat, 03 Agustus 2018

E-code - Edukasi Halal Produk

Materi sebelumnya (klik disini) 

KODE E atau E-CODE 

Saat ini masih ada beberapa anggota masyarakat yang salah persepsi terhadap E-numbers (E-codes). Umumnya mereka mengira bahwa E-numbers ini adalah ‘kode-kode rahasia’ kandungan lemak babi. Misperception ini bermula dari beredarnya HOAX (berita bohong di internet) yang menyebutkan bahwa E-numbers yang tertulis pada kemasan produk makanan itu adalah kode rahasia bahan baku pangan yang mengandung lemak babi.

Agar tidak ada lagi yang salah persepsi, ada baiknya kita belajar mengenal apa saja sebenarnya E-numbers itu. Mari kita kupas secara singkat.

E-numbers (huruf E kapital yang diikuti 3 angka) ini sesungguhnya hanyalah kode-kode biasa yang dipakai untuk memudahkan identifikasi bahan baku (ingredients) pada kemasan produk makanan yang dijual di pasaran. E-numbers ditambahkan pada produk olahan pangan untuk memberikan pengaruh atau efek tertentu pada produk. Bahan-bahan tersebut dapat berupa bahan pewarna, bahan pengawet, bahan pengasam, bahan pemanis, bahan penstabil, bahan pengemulsi, maupun senyawa antioksidan. Bahan tambahan pangan (BTP) ini ada yang dibuat dari bahan organik (produk nabati atau hewani) dan ada pula yang dibuat dari bahan anorganik (campuran bahan kimia fabrikan). Oleh karena itu, status kehalalan E-numbers tergantung dari asal bahan baku yang dipakai.

BAHAN PEWARNA (COLORINGS):
E100 = pewarna kuning oranye yang dibuat dari kurkumin atau tepung kunyit.
E101 = pewarna kuning riboflavin (vitamin B2).
E102 = pewarna kuning oranye sintetis (Tartrazine)
E103 = pewarna kuning Quinoline yellow
E110 = pewarna kuning Sunset yellow FCF/orange yellow S
E120 = pewarna merah Cochineal (asam karminat)
E122 = pewarna merah Carmoisine/azorubine
E123 = pewarna merah keunguan Amaranth
E124 = pewarna merah sintetis Ponceau 4R/cochineal red A
E127 = pewarna merah Erythrosine BS
E131 = pewarna biru sintetis Patent blue V
E132 = pewarna biru indigo Carmine (idigotine)
E140 = pewarna hijau yang berasal dari zat hijau daun (Chlorophyll)
E141 = pewarna hijau dari senyawa komplek Copper dari klorofil
E142 = pewarna hijau sintetis Green S (acid brilliant green BS)
E150 = pewarna cokelat Caramel (E-150a-d)
E151 = pewarna hitam sintetis Black PN (brilliant black BN)
E153 = pewarna hitam alami karbon hitam (murni dari arang kayu tanaman; charcoal)
E160a = pewarna kuning oranye alami alpha, beta, gamma-karotene (dari tanaman, seperti jagung, wortel, dll)
E160b = pewarna merah alami annatto, bixin, norbixin (dari tanaman)
E160c = pewarna merah alami capsanthin/capsorbin (dari tanaman lombok)
E160d = pewarna merah alami lycopene (dari tanaman tomat)
E160e = pewarna merah alami beta-apo-8-carotenal (dari tanaman)
e160f = pewarna merah (ethylester of beta-apo-8-cartonoic acid)
e161a = pewarna kuning alami flavoxanthin
E161b = pewarna kuning oranye alami lutein (dari bunga marigold)
E161c = pewarna kuning alami cryptoxanthin (dari buah-buahan)
E161d = pewarna kuning alami rubixanthin (dari tanaman)
E161e = pewarna hijau alami violaxanthin (dari tanaman, seperti buncis, dll.)
E161f = pewarna rhodoxanthin
E161g = pewarna merah alami canthaxanthin (haram jika dibuat dari retinal hewan)
E162 = pewarna merah alami beetroot red/betanin (dari umbi tanaman beet)
E163 = pewarna merah ungu anthocyanins
E170 = pewarna putih alami calcium carbonate (dari kapur tambang; chalk)
E171 = pewarna putih sintetis titanium dioxide (TiO2)
E172 = pewarna sintetis iron oxides dan hydroxides
E173 = pewarna sintetis aluminium
E174 = pewarna sintetis perak (silver)
E175 = pewarna sintetis emas (gold)
E180 = pewarna sintetis rubine/lithol rubine BK

Keterangan:
E101 statusnya syubhat, halal jika 100% berasal dari produk nabati dan haram jika berasal dari hati atau ginjal babi atau hewan halal yang tidak disembelih secara syar’i)
E120 statusnya halal, namun ulama-ulama dari Inggris dan Afrika Selatan mengharamkannya karena pewarna merah ini dibuat dari serangga.
E160a-E160e statusnya syubhat, haram jika ditambahi gelatin non-halal.

BAHAN PENGAWET (PRESERVATIVES):
E200 = ascorbic acid; asam askorbat (vitamin C)
E201 = sodium sorbate
E202 = potassium sorbate
E203 = calcium sorbate
E210 = benzoic acid; asam benzoat
E211 = sodium benzoate
E212 = potassium benzoate
E213 = calcium benzoate
E214 = ethyl 4-hydroxybenzoate
E215 = ethyl 4-hydroxybenzoate, sodium salt
E216 = propyl 4-hydroxybenzoate
E217 = propyl 4-hydroxybenzoate, sodium salt
E218 = methyl 4-hydroxybenzoate
E219 = methyl 4-hydroxybenzoate, sodium salt
E220 = sulphur dioxide
E221 = sodium sulphite
E222 = sodium hydrogen sulphite
E223 = sodium metabisulphite
E224 = potassium metabisulphite
E226 = calcium sulphite
E227 = calcium hydrogen sulphite
E230 = biphenyl/diphenyl
E231 = 2-hydroxybiphenyl
E232 = sodium biphenyl-2-yl oxide
E233 = 2-(thiazol-4-yl) benzimidazole
E239 = hexamine
E249 = potassium nitrate
E250 = sodium nitrate
E251 = sodium nitrate
E252 = potassium nitrate (saltpetre)

Keterangan:
Bahan-bahan pengawet ini halal jika tidak dicampuri bahan-bahan dari turunan ethanol (ethyl alcohol).

BAHAN PENGASAM (ACIDIFIERS):
E260 = acetic acid (asam asetat)
E261 = potassium acetate
E262 = potassium hydrogen di-acetate
E263 = calcium acetate
E270 = lactic acid (asam laktat)

BAHAN PENGAWET (ASAM):
E280 = propionic acid (asam propionat)
E281 = sodium propionate
E282 = calcium propionate
E283 = potassium propionate
 E290 = karbon dioksida. 

SENYAWA ANTIOKSIDAN (ANTIOXIDANT):
E300 = antioksidan l-ascorbic acid (antioksidan asam askorbat; vitamin C)
E301 = antioksidan sodium-l-ascorbate (antioksidan vitamin C)
E302 = antioksidan calcium-l-ascorbate (antioksidan vitamin C)
E304 = antioksidan ascorbyl palmitate (antioksidan vitamin C)
E306 = antioksidan alami yang kaya akan senyawa tocopherols (antioksidan vitamin E)
E307 = antioksidan sintetis alpha-tocopherol (antioksidan sintetis vitamin E)
E308 = antioksidan sintetis gamma-tocopherol (antioksidan sintetis vitamin E)
E309 = antioksidan sintetis delta-tocopherol (antioksidan sintetis vitamin E)
E310 = antioksidan sintetis propyl gallate
E311 = antioksidan octyl gallate
E312 = antioksidan dodecyl gallate
E320 = antioksidan butylated hydroxyanisole (BHA)
E321 = antioksidan butylated hydroxytoluene (BHT)

Keterangan:
E320 (BHA) dan E321 (BHT). Pembuatan BHA dan BHT melibatkan karier lemak. Maka statusnya tergantung status kehalalan lemak yang dipakai (lemak hewani/nabati)

ANEKA SENYAWA GARAM TURUNAN ASAM:
E325 = sodium lactate
E326 = potassium lactate
E327 = calcium lactate

E325-E327 adalah aneka senyawa garam dari asam laktat

E330 = citric acid
E331 = sodium citrates
E332 = potassium citrates
E333 = calcium citrates

E330-E333 adalah aneka senyawa garam dari asam sitrat. 

E334 = tartaric acid
E335 = sodium tartarate
E336 = potassium tartarate (cream of tartar)
E337 = potassium sodium tartarate

E334-E337 adalah aneka senyawa garam dari asam tartarat. 

E338 = orthophosphoric acid
E339 = sodium phosphates
E340 = potassium phosphates
E341 = calcium phosphates

E338-E341 adalah aneka senyawa garam dari asam fosforat.

BAHAN PENGEMULSI (EMULSIFIER) DAN PENSTABIL (STABILIZER):
E322 = lecithin (lesitin)
E400 = alginic acid
E401 = sodium alginate
E402 = potassium alginate
E403 = ammonium alginate
E404 = calcium alginate
E405 = propane-1, 2-diol alginate

E400-E405 adalah aneka senyawa alginate.

E406 = agar
E407 = carrageenan
E410 = locust bean gum (carob gum)
E412 = guar gum
E413 = tragacanth
E414 = gum acacia (gum arab)
E415 = xanthan gum

E406-E415 adalah bahan pengemulsi/pengawet yang berasal dari gum tanaman

E460 = microcrystalline / powdered cellulose
E461 = methylcellulose
E463 = hydroxypropylcellulose
E464 = hydroxypropyl-methylcellulose
E465 = ethylmethycellulose
E466 = carboxymethylcellulose, garam sodium (Na)

Keterangan:
E460-E466 ini adalah bahan-bahan pengemulsi/penstabil yang berasal dari selulosa

E470 = garam sodium (Na), potassium (P) atau kalsium (Ca) dari asam lemak
E471 = mono- dan digliserida dari asam lemak
E472 = aneka ester dari mono- dan digliserida dari asam lemak
E473 = ester sukrosa dari asam lemak
E474 = sukrogliserida
E475 = ester poligliserol dari asam lemak
E477 = propane-1, 2-diol esters dari asam lemak
E481 = sodium stearoyl-2-lactylate
E482 = calcium stearoyl-2-lactylate
E483 = stearyl tartrate

Keterangan:
E470-E483 adalah bahan-bahan pengemulsi/penstabil dari aneka senyawa garam atau ester dari asam lemak. Status kehalalannya tentu tergantung asal lemak yang dipakai. 

BAHAN PEMANIS (SWEETENERS):
E420 = sorbitol
E421 = mannitol
E422 = glycerol

Keterangan:
E420-E422 adalah senyawa-senyawa turunan alkohol dari gula/karbohidrat. 

Gliserol (gliserin) ada yang dihidrolisis dari lemak hewani.

SENYAWA LAIN-LAIN:
E440a = pectin (pektin)
E440b = amidated pectin

Keterangan:
E440a dan E440b ini adalah bahan-bahan pengemulsi/penstabil yang berasal dari karbohidrat bukan pati (NSP; non-starch polysaccharide) pectin dan turunannya (serealia/gramineae). 

E450 a,b,c = sodium dan potassium phosphates dan polyphosphates (fungsinya macam-macam. 

BAHAN TAMBAHAN PANGAN TANPA AWALAN HURUF E:
107 = bahan pewarna kuning Yellow 2G
128 = bahan pewarna merah Red 2G
133 = bahan pewarna biru Brilliant blue FCF
154 = bahan pewarna cokelat Brown FK
155 = bahan pewarna cokelat Brown HT

234 = bahan pengawet Nisin

262 = sodium acetate

296 = malic acid (asam malat)
297 = fumaric acid (asam fumarat)
350 = sodium malate (sodium/natrium malat)
351 = potassium malate (kalium/potassium malat)
352 = calcium malate (kalsium malat)
353 = metataric acid (asam metatarat)
355 = adipic acid (asam adipat)
363 = succinic acid (asam suksinat)
370 = 1, 4 - heptono lactane
375 = nicotinic acid (asam nikotinat)
380 = triammonium citrate
381 = ammonium ferric citrate
385 = calcium disodium EDTA

296-385 adalah aneka senyawa asam dan garamnya dengan fungsi yang bermacam-macam. 

416 = karaya gum 

430 = polyoxyethane (8) stearate
431 = polyoxyethane (40) stearate
432 = polyoxyethane (20) sorbitan / polysorbate 20
433 = polyoxyethane (20) sorbitan mono-oleate / polysorbate 80
434 = polyoxyethane (20) sorbitan monopalmitate / polysorbate 40
435 = polyoxyethane (20) sorbitan monostearate / polysorbate 60
436 = polyoxyethane (20) sorbitan tristearate / polysorbate 65
476 = polyglycerol esters of polycondensed esters of caster oil
478 = lactylated fatty acid esters of glycerol and propane-1, 2-diol
491 = Sorbitan monostearate
492 = Sorbitan tristearate
493 = Sorbitan monolaurate
494 = Sorbitan mono-oleate
495 = Sorbitan monopalmitate

430-495 ini adalah aneka bahan pengemulsi/penstabil yang berasal dari asam lemak. Oleh karena itu, status kehalalannya tergantung pada status kehalalan lemak yang dipakai dengan proses dihidrolisis 

500 = sodium carbonate/sodium bicarbonate
501 = potassium carbonate/potassium bicarbonate
503 = ammonium carbonate
504 = magnesium carbonate
507 = hydrochloric acid
508 = potassium chloride
509 = calcium chloride
510 = ammonium chloride
513 = sulphuric acid
514 = sodium sulphate
515 = potassium sulphate
516 = calcium sulphate
518 = magnesium sulphate
524 = sodium hydroxide
525 = potassium hydroxide
526 = calcium hydroxide
527 = ammonium hydroxide
528 = magnesium hydroxide
529 = calcium oxide
530 = magnesium oxide
535 = sodium ferrocyanide
536 = potassium ferrocyanide
540 = dicalcium ferrocyanide
541 = sodium aluminium phosphate

Keterangan:
Senyawa-senyawa dengan nomer 500-504 (senyawa asam dan garam dari karbonat), 507-510 (senyawa asam dan garam dari HCl), 513-518 (senyawa asam dan garam dari H2SO4), 524-530 (senyawa alkali), 535-541 (senyawa garam) ini memiliki berbagai macam fungsi/kegunaan. 

542 = edible bone phosphate (bone-meal).
544 = calcium polyphosphates
545 = ammonium polyphosphates

Keterangan:
542-545 adalah anti-caking agent atau bahan anti gumpal. Tepung tulang (542) dan kalsium polifosfat (544) 

Amonium polifosfat 

551 = silicon dioxide (silica salt)
552 = calcium silicate
553 = magnesium silicate / magnesium trisilicate (talc)
554 = aluminium calcium silicate
556 - aluminium calcium silicate
558 = bentonite
559 = kaolin (aluminium silicate)

Keterangan:
551-554 dan 558-559 insya Allah halal. Senyawa garam silica ini bukan dari produk hewani.
556 syubhat karena bahan ini berikatan dengan kalsium dari hewani yang berstatus syubhat. 

570 = stearic acid (asam stearate)
572 = magnesium stearate

570 dan 572 dibuat dari turunan lemak

575 = glucono delta-lactone
576 = sodium gluconate
577 = potassium gluconate
578 = calcium gluconate

575-578 insya Allah aman (halal).

620 = L-glutamic acid

621 = monosodium glutamate (MSG; mononatrium glutamate)
622 = monopotassium glutamate
623 = calcium glutamate

Penyedap-penyedap masakan ini (621-623) 

627 = sodium guanylate
631 = sodium inosinate
Kedua penyedap masakan ini statusnya insya Allah halal.

636 = maltol
637 = ethyl maltol
900 = di-methyl-polysiloxane
Penyedap-penyedap masakan ini (636, 637, 900) 

901 = beeswax
903 = carnauba wax
Bahan-bahan pengkilap makanan ini insya Allah halal.

904 = Shellac
Shellac ini adalah bahan pengkilap makanan yang dibuat dari pori-pori hewan Coccus lacca yang hidup di pohon palas di India dan negara2 lain di Asia Selatan. Ulama berbeda pendapat tentang status kehalalan shellac.

905 = mineral hydrocarbons
907 = Refined microcrystalline wax
.

920 = L-cysteine hydrochloride (L-cystein HCl)
L-cystein HCl (920) ini statusnya syubhat. Jika ia dibuat dari bahan sintetis, namun haram kalau dihidrolisis dari rambut manusia atau bulu hewan (haram).

924 = potassium bromate (halal)
925 = chlorine (halal)

Materi sebelumnya (Klik disini) 

Makanan Bayi (3) - Edukasi Halal Produk

Apakah Makanan Bayi Anda Halal ??

Pembahasan sebelumnya (klik disini)

2. Makanan MPASI Instan 

Pada umumnya lambung tubuh manusia termasuk bayi akan mengalami pengosongan dalam interval 3 jam. Oleh karena itu apabila bayi yang mengalami tidur lebih dari 4 jam, bayi tersebut haruslah dibangunkan dan diberikan makanan. 

Selain pemberian ASI maka diperlukan MPASI (makanan pendamping ASI). Makanan MPASI yang diberikan pada bayi dapat berupa makanan olahan ataupun makanan instan. Pada saat memberikan makanan MPASI sebaiknya jangan memperkenalkan beberapa makanan yang berbeda pada waktu yang sama. Jika Anda sudah mulai memberinya sayuran, beri terus sayuran sampai setidaknya 1 minggu. 

Maka pada saat bayi mulai mengenal makanan MPASI, maka pada masa inilah waktu dimana ibu dapat mengenalkan berbagai jenis makanan, yang sebaiknya bertahap dari lunak hingga tekstur yang agak kasar. Tidak ada jenis makanan yang dilarang secara ketat saat memberikan mpasi pada anak, namun sebaiknya diperhatikan teksturnya agar anak tidak kesulitan saat mencerna makanan tersebut. Perhatikan juga adakah reaksi alergi yang mungkin terjadi pada anak saat makanan dikonsumsi. Apabila setelah mengkonsumsi makanan MPASI terdapat reaksi balita dengan muncul tanda-tanda, seperti, kemerahan di kulit, tanda gangguan pencernaan seperti diare, muntah, gangguan pernapasan maka Anda perlu memeriksakan anak Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Apabila anak memiliki kecendrungan alergi maka diskusikan ke dokter makanan apa saja yang perlu dihindari dan tanda yang perlu diperhatikan saat alergi muncul

Makanan MPASI instant adalah makanan siap saji yang biasa diberikan ibu dikarenakan  tidak punya waktu untuk memasak. Sehingga lebih memilih menggunakan makanan bayi siap saji. Saat berusia enam bulan, bayi mulai diperbolehkan diberi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI ). Dokter spesialis anak, tidak melarang pemberian MPASI instan kepada bayi. Memasuki usia enam bulan, bayi sudah diizinkan menikmati MPASI. Pasalnya, kandungan gizi yang sangat dibutuhkan perkembangan otak dan pertumbuhan otot bayi. 

Pemberian MPASI instan justru membantu para ibu untuk mendapatkan kejelasan takaran kandungan gizi. Makanan bayi instan yang tersedia di pasaran saat ini telah menginformasikan zat gizi seperti vitamin, DHA, omega 3 dan mineral, sesuai kebutuhan makanan bayi. Seorang Ibu tidak akan kebingungan mengira-ngira kesesuaian banyaknya bahan makanan untuk memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan buah hati. Silakan saja kalau para ibu mau bikin MPASI homemade. Asal tahu seberapa banyak daging sapi yang mesti dimasak. Tahu, daging ayam, ati ampela, atau bayam yang harus diolah seberapa?” MPASI intan ini lebih praktis karena telah mengandung gizi yang diaktivasi dalam jumlah yang tepat, meskipun MPASI instan tuh lebih mahal dengan rasa dan tekstur itu-itu saja. 

Gizi dapat dideskripsikan sebagai sebuah hal yang mempengaruhi proses perubahan berbagai macam makanan yang masuk ke tubuh, sehingga dapat mempertahankan kehidupan. Macam macam zat gizi adalah (1) karbohidrat, (2) Protein, (3) lemak, (4) vitamin, (5) Mineral, (6) Air. 

Makanan MPASI instan, biasanya dikemas dalam kemasan plastik (polyprophylene, polyethylene, polyethylene tereftalat, retort pouch, gelas plastik), kaleng, kertas (tetra pack, dsb). Selain perusahaannya mendapatkan sertifikat halal, juga diperlukan izin pencantuman label halal dari Badan POM (Pengawasan Obat Makanan dan Kosmetika). 

Para ibu harus memperhatikan kandungan MPASI instant :
  • Kandungan MSG dalam MPASI instan. WHO telah menerapkan standar baku tentang makanan bayi yang dilarang menggunakan MSG. Dengan demikian, MPASI instan yang telah diizinkan edar oleh BPPOM telah lolos tahap pengontrolan kualitas sesuai kriteria Codex WHO.
  • Kandungan pengawet dalam MPASI Instan, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Kodeks menyatakan bahwa makanan bayi yang dibuat oleh pabrik sama sekali tidak mengandung pengawet. Bila mengandung pengawet, maka makanan bayi pabrikan ini tidak akan mendapatkan ijin untuk dipasarkan. Makanan tersebut bisa awet karena teknologi freeze dry, yaitu mengeringkan seluruh bahan-bahan sebelum diolah. Kandungan airnya pun minimal, terbilang sampai nol. Jadi pada saat kering, bakteri tidak akan bisa tumbuh dan hidup.
  • dalam MPASI Instan, ditemukan hampir di semua sayuran yang kita makan dan tanah tempat mereka tumbuh. Setiap tumbuhan memerlukan nitrat, karena sangat membantu pertumbuhan dan proses fotosintesis. Namun jika jumlah nitrat pada tanah berlebihan, misalnya karena penggunaan pupuk anorganik. Kandungan nitrat  juga umum digunakan di industri pengolahan daging, misalnya dalam pembuatan sosis dan kornet. Nitrat dikonversi menjadi nitrit selama proses fermentasi atau selama proses pemasakan. Fungsinya antara lain sebagai pengawet untuk menghambat pertumbuhan spora Clostridium botulinum, membentuk warna merah dan rasa khas pada produk.  Dalam penggunaan nitrit, konsentrasi (dosis) yang digunakan harus dikontrol ketat. Ketika Nitrat masuk ke dalam tubuh kita, maka tubuh kita akan memprosesnya menjadi Nitrit. Selanjutnya Nitrit dapat mempengaruhi kinerja Hemoglobin dalam membawa dan mengalirkan oksigen dalam darah kita. Gangguan ini bisa kemudian mengakibatkan Hipoksemia, atau rendah oksigen. Bayi berumur kurang 3 bulan memiliki usus dengan tingkat keasaman yang rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan proses peningkatan Nitrat menjadi lebih cepat pada dan mengarah pada Hipoksemia. Bahkan peningkatan Nitrat yang dratis pada bayi bisa menyebabkan Methemoglobinemia dan mengancam keselamatannya. Pada saat menyiapkan susu formula dengan air tanah sebaiknya memeriksa kandungan nitrat dalam air tanah tersebut, dan jangan memberikan sayuran kepada bayi yang belum genap berusia 3 bulan dan sebaiknya penggunaan MPASI instan diberikan ketika bayi berusia 6 bulan. 
  • Kandungan Arsenik dalam MPASI Instan, Menurut FDA beras merupakan bahan makanan yang mengandung tingkat arsenik paling tinggi, lalu disusul sayuran. Arsenik merupakan elemen yang ditemukan di alam dan pada produk buatan manusia termasuk pestisida. Arsenik level rendah ditemukan di tanah, air dan udara. Unsur ini diambil oleh tanaman saat mereka tumbuh, dari sinilah awal mula jalan masuk arsenik ke dalam tubuh melalui makanan yang kita konsumsi. Dalam peneliti menemukan bahwa bayi-bayi di Amerika Serikat yang mengonsumsi sereal yang terbuat dari beras diketahui dalam urine mereka terkandung arsenik. Maka sebaiknya dilakukan test kesehatan berkala (uji laboratorium) untuk mengatahui besarnya kandungan arsenik dalam urine. Apabila terus-menerus mengonsumsi makanan dengan kandungan arsenik, maka bisa saja merugikan tumbuh-kembang, sistem kekebalan dan perkembangan syaraf bayi.  Paparan arsenik mengakibatkan kanker serta masalah kesehatan lainnya seperti neurologis, kardiovaskuler, pernapasan dan penyakit metabolisme. Maka untuk makanan bayi instan (bubur beras) sebaiknya memperhatikan batasan kandungan arsenik yang diijinkan. Cara mengurangi kandungan Arsenik dalam beras yakni bisa dengan cara merendam beras di dalam air semalaman sebelum dimasak keesokan harinya. Hasilnya, 80% racun arsenik yang ada di dalam beras berkurang. Untuk lebih amannya, nasi yang telah didiamkan semalaman harus dibilas sampai airnya jernih sebelum dikeringkan dan direbus dalam penanak nasi dengan perbandingan air dan nasi yaitu 5:1. 
Pemberian makanan bayi instan bila dilakukan rutin dan terus menerus tidak begitu baik, karena membuat bayi tidak mengenal menu keluarga sebenarnya, yaitu makanan segar yang dimasak untuk disajikan di rumah. Selain itu, bayi kehilangan kesempatan untuk mengenal cita rasa asli makanan aslinya. Jika dibandingkan dengan memakan buah segar dan memasak sayur dengan MPASI instan cenderung kurang serat, karena kebanyakan puree instan dibuat dari konsentrat yang dilarutkan oleh air. 


Pemberian MPASI instant harus memperhatikan : 
  • Perhatikan keutuhan kemasan makanan dan tanggal kadaluwarsa.
  • Cermati keragaman bahan makanan. Pastikan dari MPASI instan bayi tetap mendapat variasi makanan seperti aneka tepung (tepung beras putih, tepung beras merah, tepung maizena, tepung jagung), buah-buahan (apel, pisang, aprikot, avokad), sayur-sayuran (wortel, bayam, kentang, labu, tomat), dan aneka produk hewani (ayam, daging, ikan).
  • Cermati kadar garam MPASI instan -di label kemasan biasanya ditulis “natrium” atau “sodium”
  • Jangan biarkan sisa makanan bayi instan yang tidak habis ada di suhu ruang lebih dari dua jam.
  • Pencampuran makanan instan dengan yang lain boleh saja dilakukan, namun usahakan menyampurnya dengan bahan lain yang tidak terkandung dalam bubur instan yang Anda pilih. Dengan demikian anak mendapat zat gizi yang lengkap dan bisa mengenal aneka rasa dan tekstur makanan yang berbeda-beda.
  • Setiap makanan kemasan memiliki petunjuk penyajian, termasuk suhu air yang disarankan untuk mencampurnya, terutama pada jenis bubur bayi instan berbentuk bubuk atau tepung. Namun ada pula jenis bubur bayi berbentuk tepung alami (tepung gasol) yang harus dimasak di atas api hingga matang dan tidak bisa diseduh dengan air panas saja. 

Prosedur Penyimpanan Makanan MPASI Instan
  • Penyimpanan MPASI instan kering dalam kemasan (bubur instan, susu formula, biskuit) yang sudah dibuka, harus dihabiskan segera dalam 2 minggu. Jika lebih, bakteri akan mulai masuk dan berkembang di dalam makanan tersebut. Simpan makanan yang sudah dibuka dengan cara memasukkannya ke dalam wadah atau stoples kedap udara dan simpan di tempat yang kering, tidak lembap untuk menjaga higienitasnya. 
  • Penyimpanan MPASI instan yang mengandung unsur unggas, ikan, daging, atau telur, akan tetap segar di lemari pendingin selama 24 jam. Yang terbuat dari buah dan sayur bisa bertahan 2 atau 3 hari. Makanan yang sudah dibuka kemasannya harus digunakan dalam 24 jam. Periksa labelnya biasanya tertera informasi berapa lama batas penyimpanan agar  tetap segar setelah dibuka.
  • Penyimpanan MPASI instan dengan cara pembekuan dilemari pendingin (kulkas), yakni dengan cara (1) Anda bisa membekukan makanan bayi, pengunaan makanan bayi yang dibekukan supaya tetap memiliki kualitas terbaik, sebaiknya disimpan hanya dalam kurun satu bulan. 
  • Penyimpanan MPASI instan dengan menyimpan dilemari pendingin (kulkas), yakni dengan cara (1) Menyimpan sisa makanan bayi di dalam kulkas dalam kemasan kantong, pastikan Anda tidak mencelupkan sendok bayi ke dalamnya saat menyuapi, ini bisa menimbulkan bakteri. Maka lebih baik menuangkan sebagian makanan ke dalam mangkuk dan suapi bayi dari sana. Bila perlu tambahan, gunakan sendok bersih untuk mengambil makanan dari kemasan makanan instan ke dalam mangkuk. (2) Pastikan makanan yang disimpan dikulkas bukan merupakan sisa dari makanan yang dihisap bayi pada kemasannya langsung,  air liur bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri. 

Jenis Makanan MPASI Instan : 

Produsen makanan bayi instan adalah bahan-bahan alami. Jika mengandung ikan, maka benar-benar bersumber dari ikan, atau bila memiliki rasa ayam, maka dapat dipastikan menggunakan ayam asli.Teknik pengolahan bahan makanan yang menjadi bahan utama dalam MPASI instan adalah teknik penepungan (milling) yaitu pengolahan bahan makanan dengan cara dihaluskan menjadi tepung atau bubuk.

Pada umumnya MPASI instan terbuat dari campuran tepung beras, susu skim dan minyak nabati. Untuk meningkatkan kandungan gizi, bahan-bahan tersebut dapat diganti dengan bahan pangan lokal sumber protein dan vitamin A. Salah satunya adalah ikan patin yang kaya protein. Selain itu, labu kuning yang mengandung betakaroten tinggi sebagai sumber vitamin A dan protein yang memiliki daya cerna sebesar 99% bisa diselipkan sebagai bahan pembuat makanan pendamping pabrikan. 

Beberapa MPASI pabrikan sudah melewati proses fortifikasi atau penambahan zat gizi tertentu untuk membantu ibu memenuhi keutuhan zat gizi bayi. Sebagai contoh zat gizi yang difortifikasi adalah zat besi. Pemenuhan zat besi sebesar 11 mg per hari untuk bayi usia 6-8 bulan sangatlah dibutuhkan, sebab pada usia (6-8bulan) bayi rentan kehilangan zat besi. Oleh karenanya, Anda bisa memberikan makanan pendamping pabrikan (mengandung 2,26 mg zat besi) bergantian dengan bahan makanan alami. Zat gizi lain yang biasanya difortifikasikan ke dalam makanan pabrikan antara lain vitamin, DHA, omega 3 dan mineral. 


Mengenal jenis makanan instan yakni :
  • Makanan Cereal, sereal dari beras putih mengandung sedikit protein, tanpa serat, dan tidak ada rasa. Meski jenis makanan bayi yang satu ini mengandung zat besi dan zinc, namun Anda juga bisa memperolehnya dari makanan lain seperti ikan. Bila ingin memberikan sereal pada bayi pilihlah sereal yang terbuat dari gandum utuh. Nutrisi yang terkandung dalam gandum utuh jauh lebih banyak daripada sereal beras putih. Selain itu, memberi gandum utuh saat MPASI membuatnya terbiasa dengan rasa gandum utuh saat beranjak dewasa nanti.
  • Jus buah instan/kemasan, jus buah memiliki komponen karbohidrat, termasuk di dalamnya terkandung fruktosa, sukrosa,dan sorbitol. Kandungan karbohidrat di dalam jus sangat bervariasi disesuaikan dengan jenis buah yang digunakan untuk membuat jus. Selain karbohidrat, di dalam jus terkandung vitamian A, vitamin C, kalium, dan flavonoid yang memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan. Komponen utama dari jus buah adalah cairan yang berguna untuk mengimbangi makanan padat yang dikonsumsi oleh bayi, sehingga makanan padat tersebut mudah dicerna dan disaring oleh ginjal. Namun, anda juga harus mengetahui pengaruh yang mungkin terjadi apabila bayi anda diberikan jus buah yang berlebihan sehingga menimbulkan pengaruh negatif pada kesehatan bayi anda. Dengan minum jus buah membuat anak jadi kenyang sehingga tidak mau makan lagi, padahal bayi kapasitas lambungnya kecil. jus buah tidak memiliki kandungan protein, padahal bayi sangat membutuhkan protein dan zat besi. "Isinya hanya gula, air dan serat (gulanya dalam bentuk gula buah). Bayi belum terlalu membutuhkan serat. Minum jus sama dengan mengasup kalori lebih banyak tetapi kandungan seratnya juga umumnya banyak terbuang saat membuat jusPemberian jus buah tidak diremendasikan pada bayi yang berusia 0-6 bulan, hal ini dikarenakan pada rentan waktu tersebut bayi hanya memerlukan asi. Salah satu alasannya dikarenakan pada usia bayi tersebut sistem pencernannya belum matang, jika pada usia 6 bulan ke atas bayi sudah diberikan makanan padat, bayi dapat diberikan jus buah. Sebaiknya anda memperhatikan kandungan gula yang terkandung di dalam jus buah, kandungan yang terlalu banyak gula tambahan akan membuat masalah pada gigi bayi, Pemberian jus buah pada usia 1-4 tahun sebaiknya diberikan 120-170 ml perhari. Pemberian yang berlebihan justru akan memberikan dampak buruk pada kesehatan bayi anda, tidak nafsu untuk mengkonsumsi makanan pendamping lainnya. Sebagai camilan, lebih disarankan jika buah diberikan dalam bentuk puree atau buah yang dicacah kecil tanpa tambahan gula. Pada Jus instan/kemasan,cenderung mengandung banyak gula & pemanis buatan.
  • Roti, Pada usia 8 bulan, bayi Anda harusnya sudah bisa merangkak dan mulai aktif meraih benda-benda di sekelilingnya. Sehingga Bayi Anda membutuhkan energi untuk melakukan kegiatan. Pastikan roti yang Anda berikan baru tanggal produksinya dan berteksur lembut. Roti yang keras bisa mengakibatkan sembelit. Roti tepung gandum lebih baik dari pada roti tepung terigu karena proses pembuatan terigu banyak menghilangkan zat gizi yang terkandung dalam biji gandum, yang memberi kebaikan. Proses pembuatan terigu dari gandum yang kaya vitamin B dan serat-larut menjadi hilang, karena sebagian besar terbuang bersama kulit-arinya. Padahal serat-larut membantu memberi manfaat kesehatan bahkan kesehatan darah. Kandungan berbagai mineral dan  vitamin B group pada kulit ari gandum bermanfaat membantu mesin-tubuh menjadi lancar dalam memproses makanan menjadi energi.  Gandum-utuh kaya akan serat (fiber) mineral, dan vitamin. Oleh karena lebih menyehatkan dibanding produk yang dibuat dari tepung terigu.  Roti tawar putih terbuat dari tepung gandum putih, yaitu biji gandum yang hanya diambil bagian endosperma-nya dan diberi pemutih. Roti atau biskuit gandum-utuh memiliki rasa yang khas, tidak sama dengan roti putih atau cake yang terbuat dari bahan terigu. Roti gandum utuh (whole wheat bread) yang dibuat dari tepung biji gandum utuh dengan tekstur yang agak kasar.. Roti/biskuit gandum diketahui memiliki banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh, seperti protein, vitamin B, antioksidan, zat besi, magnesium, dan mineral lainnya.
  • Biskuit dan finger food seperti potongan buah dan sayuran rebus dapat menjadi pilihan yang baik untuk diberikan pada bayi. Selain bernutrisi, makanan ini (bikuit dan finger food) juga dapat mengasah dan mematangkan kemampuan koordinasi serta motorik anak.  Sebelum memberikan biskuit pada anak, perhatikan baik-baik komposisi di dalamnya. Hindari pemberian biskuit yang mengandung bahan makanan tambahan yang tidak dibutuhkan bayi seperti kadar gula yang terlalu tinggi, pemanis dan pewarna buatan, serta pengawet. Beberapa jenis biskuit bayi mengandung susu sapi (ada beberapa anak yang alergi susu sapi maka perlu dilakukan konsultasi dengan dokter). Larutkan biskuit atau potong menjadi potongan kecil untuk menghindari bahaya tesedak jika anak baru belajar makan. Berikanlah Biskuit bayi yang memiliki bentuk khusus dan tekstur yang lembut membuat bayi mudah mengemutnya, bahkan akan membantu merangsang pertumbuhan giginya, tekstur biskuit berpori yang mudah larut, sehingga anak tidak akan tersedak, kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang, cocok untuk MPASI pertama anak.  Perkenalan makanan selingan (bikuit) bisa diberikan disaat bayi menginjak usia 4 bulan. Dengan mencampur biskuit bisa dicampur air matang ataupun susu. Namun jika bayi sudah dapat duduk, berikanlah biskuit dalam bentuk kepingan. Hal ini lebih baik karena dapat melatih melatih keterampilan jari-jemari tangannya (motorik halus) serta merangsang pertumbuhan gigi pada bayi. Biasanya pada umur 6-7 bulan, rata-rata bayi sudah mampu makan sendiri biskuitnya.   Tapi nantinya pada usia 8-10 bulan, biasanya Si Kecil sudah dapat mengonsumsi finger food dalam porsi yang sedikit lebih besar.
  • Puding instan, puding sangat baik untuk kesehatan karena merupakan salah satu sumber serat bagi tubuh. Serat bermanfaat bagi kesehatan usus karena memiliki efek menarik air dan memberi massa kepada feses. Feses pun menjadi lebih lunak dan tidak keras. Makanan puding dapat diberikan pada usia bayi setelah 6 bulan. Sebelum memberikan puding instan pada bayi sebaiknya memperhatikan tekstur pudingnya sangat lembut bukan yang kenyal sehingga bayi jadi tidak membuat anak tersedak. Saat ini terdapat puding (Milna) ini sangat praktis bikinnya. tidak perlu dimasak. Cukup di tambahkan air panas saja kemudian dituang di wadah dan ga perlu waktu lama untuk menjadikannya padat. Pemberian puding tidak disarankan pada saat waktu menjelang jam makan anak akan merusak selera makan anak. Sebaiknya pemberian puding pada bayi memperhatikan kandungan sukrosa pada gula yang ditambahkan. Masalahnya kandungan gula yang berlebih tidak baik untuk kesehatan. Masalah yang dapat timbul akibat konsumsi gula berlebih pada anak, antara lain kerusakan gigi, kegemukan, serta meningkatnya risiko terkena penyakit pada kemudian hari.  
  • Es krim, pemberian es krim sangat tidak dianjurkan untuk bayi pada usia di bawah 1 tahun. Alasannya adalah akan membiasakan si anak menyukai manis-manis yang notabene tidak baik untuk kesehatan gigi, es krim pasaran ada yang mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi sebagai contoh, mengandung kacang, pewarna buatan, perasa buatan. pada proses pasteurisasi es krim juga dapat terkontaminasi dengan Listeria. Untuk itu sebaiknya hindari pemberian es krim pada usia dini. usia di atas 1 tahun boleh, asalkan batasi konsumsinya, sebatas mengenal saja, dan pilih es krim yang mengandung kalsium/susu tanpa zat pewarna.

Titik Kritis Kehalalan MPASI (makanan instan)

1. Makanan Cereal 

Makanan Cereal, merupakan bahan makanan sumber karbohidrat (sebagai menu sarapan).  Cereal umumnya sebagai penunjang kesehatan karena berserat tinggi. Cereal juga mengandung mineral, magnesium, dan vitamin (vitamin B seperti folat (B9), vitamin B12 atau riboflavin (B2)) untuk memenuhi jumlah asupan harian yang dianjurkan untuk nutrisi tertentu. Namun ada beberapa cereal yang mengandung kadar gula dalam jumlah yang cukup tinggi.  

Produk sereal adalah corn flakes, gandum (Triticum spp), Havermut. 

Pada produk makanan cereal biasanya ditambahkan : 

  • Penambahan vitamin dan mineral. Hal ini membuat sereal sarapan menjadi pilihan yang jauh lebih bergizi, membantu menjaga kesehatan seluruh keluarga.
  • Penambahan kalsium, yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang anak. Seseorang yang memakan sereal mendapatkan kalsium lebih banyak daripada teman mereka yang memilih makanan lain untuk sarapan.
  • Makanan cereal ini umumnya dimakan dingin, dan dimakan bersama susu, air atau yoghurt, atau dimakan langsung. Cereal dapat dipanaskan sehingga menjadi seperti bubur.
Titik kritis kehalalan makanan cereal yakni mengetahui sumber vitamin, kalsium yang ditambahkan.
  • Vitamin,  banyak tersedia di alam dalam berbagai produk alami, seperti : buah dan sayur. Secara komersial, vitamin sering ditambahkan sebagai fortifikan (senyawa yang memperkaya kandungan nutrien suatu adonan produk makananVitamin yang dijual secara bebas di pasaran sebagian besar adalah vitamin sintetis atau hasil mikrobial. Vitamin-vitamin tersebut memiliki sifat mudah rusak oleh cahaya (photolabile), mudah rusak oleh suhu (thermolabile), dan mudah rusak oleh bahan kimia (chemicolabile). Untuk mem-pertahankan kualitasnya, vitamin dilapisi (disalut) dengan senyawa pelapis (coating agent), seperti: gelatin. Gelatin adalah senyawa protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen tulang atau kulit binatang.
  • Kalsium, Kalsium dikenal sebagai pemelihara dan pembangun kekuatan tulang dan gigi. Kalsium juga berfungsi dalam proses pembekuan darah, konduksi saraf dan kontraksi otot. Ada banyak bukti yang menyebutkan bahwa kalsium juga dapat menurunkan tekanan darah, risiko kanker usus besar, dan gejala PMS. Darimana sumber kalsium yakni dari makanan dan suplemen. Sumber kalsium yang berasal dari makanan yakni dari susu (susu, yohgurt,keju), non susu (cereal, ikan, kacang almnond, brokoli), produk kedelai (kedelai, tofu, yoghurt kedelai, susu kedelai)

2. Roti dan Biskuit 

Produk Roti  adalah  produk makanan yang terbuat dari  tepung  terigu yang difermentasikan dengan ragi roti (Saccharomyces  cerevisiae), dengan penambahan air dan atau tanpa penambahan bahan lain dan dipanggang. Produk roti mempunyai struktur berongga-ronga dan dikembangkan dengan ragi roti    dan produk akhirnya bersifat pLastis, eLastis karena kadar airnya relatif tinggi. Berdasarkan  formuLasi adonan roti dapat dibedakan  menjadi adonan roti manis dan  roti tawar. Produk biskuit terdiri dari berbagai bentuk dan mempunyai struktur Lebih padat dengan tekstur muLai dari rapuh atau renyah sampai reLatif keras, serta kadar airnya rendah sehingga Lebih awet dari pada roti.

Proses pembuatan roti/biskuit, juga memiliki titik kritis halal dalam pencampuran bahan dan proses pembuatannya
  • Tepung Terigu, pada proses pembutan tepung terigu ditambahkan bahan-bahan aditif yang berfungsi meningkatkan sifat tepung yang dihasilkan. Salah satu bahan tambahan itu adalah L-Sisten yang terbuat dari rambut manusia.
  • Bahan Pengembang, sebagai bahan yang digunakan untuk mengembangkan volume roti, tidak semua bahan pengembang berstatus halal. Bahan pengembang (baking soda), yang disebut pula dengan nama soda kue, yang isi sebetulnya adalah bahan kimia yang bernama sodium bikarbonat. Bahan ini dibuat secara sintesis kimia dan tidak ada masalah dari segi kehalalannya. Tetapi bahan pengembng baking powder yang merupakan campuran antara sodium karbonat (baking soda) dengan asam pengembang (leavening acid). Yang bisa bertindak sebagai asam pengembang adalah umumnya garam fosfat, sodium aluminium fosfat, glukono delta lakton dan cream of tartar. Dari semua bahan-bahan ini yang tidak boleh digunakan adalah cream of tartar. Dimana Cream of tartar sebetulnya adalah garam potasium dari asam tartarat yang diperoleh sebagai hasil samping (hasil ikutan) industri wine (sejenis minuman keras), itu sebabnya mengapa bahan ini tidak boleh digunakan. 
  • Bahan pengembang lainnya adalah ragi/yeast dibutuhkan agar adonan bisa mengembang. Ragi/yeast biasanya ditambahkan setelah tepung terigu ditambah air lalu diaduk-aduk merata, setelah itu selanjutnya adonan dibiarkan beberapa waktu. Secara komersial ragi/yeast dapat diperoleh dalam 3 bentuk, yaitu compressed yeast (bentuk cair dengan kandungan yeast yang padat); active dry yeast (ragi bentuk kering, perlu diaktifkan dulu sebelum digunakan) dan instant active dry yeast (ragi instan, bentuk kering yang bisa langsung digunakan, tanpa perlu diaktifkan lagi). Di super market biasanya yang tersedia adalah yang instant active dry yeast (ragi instan), bisa langsung digunakan, tinggal dimasukkan kedalam adonan. ragi/yeast yang kita gunakan ternyata isinya tidak hanya yeast tapi juga bahan aditif yang sengaja ditambahkan untuk tujuan tujuan tertentu dalam pembuatan ragi. Bahkan dapat juga kedalam proses ragi instan ditambahkan bahan yang untuk tujuan meningkatkan stabilitasnya selama penyimpanan seperti tidak menggumpal, bisa juga mengandung bahan pengisi. Pada pembuatan compressed yeast sering ditambahkan pengemulsi (emulsifier) yang status kehalalannya perlu ditinjau ulang. Bahan aditif yang mungkin ada pada ragi instan yaitu bahan anti gumpal (anticaking agent) yakni E542 (edible bone phosphate, berasal dari tulang hewan), E 570 (asam stearat) dan E572 (magnesium stearat). Magnesium stearat dibuat dengan menggunakan bahan dasar asam stearat. Asam stearat dapat berasal dari tanaman atau dari hewan. Disamping gum atau dekstrin, gelatin kadang digunakan sebagai bahan pengisi pada ragi instan. Ragi kering/ragi instan (fermipan). Fermipan sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI sehingga anda yang muslim tidak perlu khawatir memakan roti yang dibuat dengan si ragi instant ini. Pengembang alami bisa menggunakan nila aren atau putih telur. 
  • Bahan tambahan  untuk memperbaiki  mutu produk sering digunakan  improver ataupun emulsifier atau natrium bikarbonat. Salah satu sumber emulsifier adalah gelatin. Pada gelatin inilah aspek kehalalan pangan perlu diperhatikan. Gelatin adalah suatu jenis protein yang diekstraksi dari jaringan kolagen kulit, tulang atau ligamen (jaringan ikat) hewan. Biasanya diperoleh dari babi atau sapi. Pada bahan gelatin impor, penggunaan bahan dari babi lebih dominan. Hal inilah yang harus kita waspadai. 
  • Pengunanaan Margarin/Mentega, meski berbahan dasar lemak yang berasal dari tumbuhan/hewan, dalam pembuatan margarin sering ditambahkan penstabil, pewarna maupun penambah rasa. Hal inilah yang mempengaruhi kehalalan margarin/mentega
  • Bahan  pengisi  seperti selai, keju, kismis, dan cokelat, Bahan pengisi sebaiknya telah tersertifikasi halal. 
  • Pengunaan rum (Rhum non-sintesis mengandung alkohol),  merupakan hasil fermentasi dan distilasi dari molase (tetes tebu) atau air tebu yang merupakan produk samping industri gula. Hasil fermentasi tersebut dipergunakan sebagai minuman beralkohol (khamar), karena dalam proses nya menghasilkan persentase alkohol yang cukup tinggi sekitar 30%. Kendati bahan dasarnya halal tetapi kandungan alkohol hasil dari fermentasi dimasukan dalam golongan khamar yang sifatnya memabukan. Pengunaan alkohol hasil industri khamar untuk produk makanan, minuman, kosmetika, obat adalah haram. Rum hasil distilasi berupa cairan berwarna bening, dan biasanya disimpan untuk mengalami pematangan di dalam tong yang dibuat dari kayu. Rum Esence yang biasa ditambahkan kedalam proses pembuatan kue untuk memberikan cita rasa yang harum dan beraroma khas. Biasanya ditambahkan di isian sus, roti/kue blackforest, fla pudding,  kue tartred velvet atau cheese cake,cake aneka buah yang merendam buah dalam larutan rhum . Ini tidak bisa digunakan karena merupakan khamar. Bahkan saat ini telah ada industri rum sintetis (Rhum Esence) tidak mengandung alkohol, walaupun menyerupai rasa dan aroma rum asli, Jika produk tersebut akan disertifikasi maka namanya tidak dapat menggunakan kata "rhum" dan rasa, aromanya juga tidak menyerupai rum, sehingga dapat dinyatakan halal. Tapi  apabila tidak maka tidak dapat disertifikasi halal. Sehingga meskipun rum sintetis masih belum dapat dikatakan halal karena sulitnya membedakan rum asli dan sum sintetis, maka itu membahayakan. Dalam pembuatan kue yang mengalami proses pemanggangan, alkohol dari rhum tersebut bisa saja menguap. Tetapi rhumnya sendiri masih ada, dengan aroma dan rasa rhum yang memang diinginkan. Dengan demikian rhum dalam kue tersebut masuk dalam kategori haram, meskipun akhirnya alkohol itu bisa saja menguap. Maka dapat digunakan pengganti Rhum dengan perasan jeruk dan madu dan ada juga yang memilih menggunakan essence moka, essence strawberry atau essence vanili.  Penggunaan essence juga dapat menambah aroma dan rasa pada Black Forest atau vla. Pengunaan esence sebaiknya ditinjau kembali kehalalannya karena biasanya ada beberapa esence menggunakan pelarut alkohol. 
  • Kuas Oles, kuas dipergunakan untuk mengoles mentega, telur, coklat dan beberapa bahan tambahan lainnya biasa dioles di permukaan roti menggunakan kuas. Maka perlu ditinjau kembali kuas yang dipergunakan adalah kuas dari bulu atau kuas sintetis. Kuas dari bulu hewan adalah titik kritis kehalalan yang harus menjadi perhatian.
3. Es krim 

Proses pembuatan es krim, juga memiliki titik kritis halal dalam pencampuran bahan dan proses pembuatannya
  • Susu / whey, merupakan bahan dasar utama proses pembuatan es krim. Jenis susu yang paling sering digunakan dalam pembuatan es krim adalah susu bubuk tanpa lemak (skim). Selain itu susu segar full cream, susu segar skim, dan susu bubuk full cream. Produk turunan susu seperti sweet cream buttermilk dan bubuk whey juga bisa. Dimana bubuk whey yang merupakan hasil sampingan penggumpalan susu pada pembuatan keju atau casein. Biasanya proses ini menggunakan asam atau enzim dari hewan (sapi atau babi) atau mikroorganisme lainnya.
  • Penambahan Lemak, Es krim biasanya menggunakan krim berkadar lemak 20-50% atau butter oil. Fungsi lemak dalam es krim adalah memberi tekstur halus, membuat rasa lebih enak, serta bersinergi dengan perisa. Sumber lemak yang harus diwaspadai dalah sumber lemak dari hewani. 
  • Pemanis, penambahan pemanis selain memberikan rasa manis, gula juga berfungsi membuat es krim menjadi kental. Pemanis yang sering digunakan dalam pembuatan es krim adalah sukrosa (gula tebu), glukosa, atau sirop tinggi fruktosa.Beberapa produk pemanis menggunakan proses hidrolisis enzimatik, di mana salah satu enzim yang diperlukan adalah alfa-amilase. Enzim ini dapat diperoleh dari mikroorganisme atau hewan, sehingga perlu dipastikan dulu kehalalannya.
  • Penstabil (stabilizer), penstabil digunakan agar tekstur es krim halus, air di dalam es krim tak membeku sepenuhnya, dan kristal es krim menjadi mengecil. Penstabil yang paling sering digunakan dalam pembuatan es krim adalah gelatin yang bisa diperoleh dari babi, sapi, atau ikan. Penstabil lainnya digunakan Xantan Gum, yang dihasilkan dari hasil fermentasi bakteri. Jadi, kehalalan xanthan gum tergantung media tumbuh bakteri yang digunakan. Selain gelatin dan xanthan gum, bahan penstabil lainnya dari tanaman (gum arabic, pectin), rumput laut (carrageenan, alginate, agar-agar), dan turunan selulosa (carboxymethyl cellulose, CMC).
  • Emulsifier dipergunakan untuk proses pembuatan es krim. Mengidentifikasi sumber emulsifier adalah langkah awal mengetahui kehalalannya. sumber emulsifier adalah gelatin. Pada gelatin inilah aspek kehalalan pangan perlu diperhatikan. Gelatin adalah suatu jenis protein yang diekstraksi dari jaringan kolagen kulit, tulang atau ligamen (jaringan ikat) hewan. Beberapa video yang memuat penjelasan mengenai gelatin dan produk turunannya bisa dilihat pada link berikut yang menyatakan gelatin disini diperoleh dari turunan schwein atau pig(babi). jadi hal ini merupakan titik kritis untuk kehalalalan produk (video 01) , (video 02), (video 03)
  • Perasa makanan, Perisa atau flavour (esence) merupakan suatu bahan atau senyawa yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman sehingga produknya mempunyai rasa, aroma atau bau yang sesuai dengan keinginan konsumen atau pengguna. Untuk menentukan titik kehalalan perisa yakni dengan memperhatikan bahan dasar perisa, cara untuk memproduksinya dan kemungkinan penggunaan alkohol sebagai pelarut. Jika pelarutnya adalah air dan propylen glycol juga harus ditinjau kembali kehalalannya. Karena air yang melalui proses filterisasi bisa saja menggunakan media tulang hewan. Propylene Glycol (E1520), CAS No.57-55-6, pengemulsi makanan yang diproduksi melalui sintesis kimia.
  • Pewarna, es krim juga sering ditambahi pewarna untuk menunjukkan rasanya atau agar tampak lebih menarik. Pewarna juga bisa jadi tak halal. Pewarna biasanya tak berada dalam bentuk murninya, melainkan dilarutkan, dibuat jadi emulsi, atau disalut (encapsulated). Jadi, kehalalannya tergantung bahan pelarut, pengemulsi, dan penyalutnya (pelapis). Bahan penyalut dipergunakan untuk mempertahankan warna supaya tidak cepat pudar, penambahan bahan penyalut yang tepat akan mengahasilkan kualitas perwarna yang baik.
4. Jus buah instan (pabrikan)

Proses pembuatan jus buah pabrikan, juga memiliki titik kritis halal dalam pencampuran bahan dan proses pembuatannya.
  • Ekstrak buah, sebagai titik kritis kehalalan ekstrak buah adalah pelarutnya, pengawetnya. 
  • Fortifikasi asam amino, (fortifikasi adalah proses penambahan mikronutrien). Maka fortifikasi asam amino sebagai antioksidan yang ditambahkan kedalam jus. Proses fortifikasi asam amino yang berasal dari fermentasi dengan bantuan bakteri, yang dipengaruhi media tumbuh bakteri. Sehingga produk asam amino yang dihasilkan harus ditinjau lebih lanjut untuk diketahui apakah halal atau tidak. Tetapi jika produksinya secara enzimatis maka perlu di perhatikan sumber enzim. Apabila sumber enzim berasal dari organ hewan perlu ditinjau kembali, hewan halal yang disembelih secara syari/tidak atau dari hewan babi. Asam amino dihasilkan dari ekstraksi protein yang berasal dari organ manusia (rambut) yang mengandung protein (keratin)
  • Bahan pengental, bisa ditambahkan Xantan Gum, gelatin dan CMC. Gelatin yang bisa diperoleh dari babi, sapi, atau ikan. Xantan Gum dihasilkan dari hasil fermentasi bakteri.  Sedangkan (carboxymethyl cellulose, CMC) merupakan turunan selulosa 
  • Pemanis, Flavor, Pewarna, sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
5. Puding 

Proses pembuatan puding/agar-agar pabrikan, juga memiliki titik kritis halal dalam pencampuran bahan dan proses pembuatannya.
  • Whey Powder,  proses pembuatan whey powder berasal dari susu, dan biasanya berasal dari susu sapi. Tetapi dalam proses pembuatannya, whey ini menggunakan rennet untuk memisahkan antara padatan dan cairannya. Sebenarnya whey merupakan produk samping dari proses pembuatan keju. Bagian padatannya menjadi keju, sedangkan bagian cairannya diproses lebih lanjut menjadi whey powder. Penggunaan rennet inilah yang perlu dikaji lebih lanjut, apakah berasal dari rennet halal ataukah tidak.  Rennet dihasilkan bagian lambung hewan. Apabila dari lambung (anak sapi) yang bagi sapi sendiri digunakan untuk mencerna air susu ibu sapi. Untuk mendapatkan rennet terbaik, maka tidak ada jalan lain kecuali membunuh bayi sapi yang baru lahir itu, membedah isi perutnya dan mengambil bagian lambungnya untuk diekstrak rennetnya. Jika anak sapi tersebut tidak dipotong secara Islam, maka rennet yang dihasilkan juga akan menjadi haram 
  • Susu, Bahan pewarna dan perasa makanan
  • Bahan pengental, dapat ditambahkan gelatin, Xanthan gum, CMC (carboxymethyl cellulose)
6. Air kemasan 

Bahkan air mineral (kemasan gelas atau galon) perlu adanya sertifikat halal dari LPPOM MUI. Walaupun air mineral kita ketahui tidak ada unsur campuran dengan zat lain, namun alat penyaringannya juga harus diteliti dan ditelusuri. Alat saringannya tersebut terbuat dari berbagai jenis bahan. Ada yang menggunakan batu bara, tempurung kelapa, tulang dan lainnya. Nah, yang patut dicurigai adalah bahan penyaring yang berasal dari tulang, apakah itu tulang sapi, kambing atau babi. Jika tulang babi dan dari tulang hewan halal tetapi tidak melalui proses penyembelihan syari, maka air galon yang diproduksi haram diminum.


Materi selanjutnya (diklik disini)