Pengikut

Senin, 21 Mei 2018

Sirah Nabawiyah - Wafatnya Rasulullah (Nabi Muhammad SAW)

kajian sirah nabawiyah sebelunya Peristiwa Haji Wada (klik disini) 

Hari Terakhir Rasulullah 

Peristiwa Haji Wada (bulan Dzulhijah)- Rasulullah wafat ( Rabiul Awal ) ada beberapa bulan saja dzulhijah, Muharam, Safar, Rabiul awal

1. Perang Mut'ah (5 jumadil awal 8 Hijriah) 

Persiapan pasukan yang dibentuk Rasulullah untuk memerangi romawi (ini adalah kali pertama Rasulullah berinisiatif melakukan perlawanan / menyerang terlebih dahulu dalam peperangan melawan Romawi. Pergerakan kaum muslimin untuk melawan romawi (Perang Mut'ah pada 5 jumadil awal 8H) . Rasulullah mengirim 3000 pasukan untuk membuat perhitungan dengan suku Ghassan yang membunuh kaum muslim. Kesempatan untuk menunjukan kekuatan kaum muslimin (meskipun jumlahnya belum begitu besar) untuk menghadapi romawi. Sebenernya pasukan ini tidak disiapkan secara matang tapi diluar dugaan malah memperoleh kemenangan. 

2. Perang Tabuk ( 9 Hijriah ), perang yang terjadi setahun berikutnya. Pasukan romawi bergerak ke tabuk dan siap menyerang madinah tetapi mereka terkendala dengan musim panas. Rasulullah mengantisipasi rencana penyerangan Heraklius untuk menyerang romawi ketika sampai di madinah, dengan memanfaatkan kendala musim panas yang dihadapi musuh, (butuh tingkat kecerdasan disini) Rasulullah begitu cerdas menyusun rencana

3. Akhir tahun ke-10 masuk tahun ke-11 Hijriah

Rasulullah kembali berinisiatif menyerang romawi, untuk menuntaskan kemenangan kaum muslimin. Jika kemenangan ini kembali diperoleh, maka Heraklius tudak akan dapat menunjukan kekuasaannya kembali untuk memperoleh kemenangan. Rasulullah mengangkat anak muda untuk menjadi panglima perangnya (Osama) , meskipun dibalik osama tetap ada tokoh senior yang nantinya mampu bekerja sama mewujudkan kemenangan, bukan sebagai penghambat kepemimpinan (inilah sistem kepemimpinnan yang dibangun Rasulullah) Osama layak sebagai pemimpin perang, telah bersiap melawan pasukan romawi, tinggal menunggu komando dari Rasulullah. Pasukan saat itu sudah berada di Juruk (basis pertahanan madinah) meeting poinnya saat itu di juruk (6-7 km dari madinah). Pasukan tidak jadi diberangkatkan karena mendengar kabar Rasulullah sakit, mereka tetap menunggu kabar komando untuk menyerang. 

Poin diatas merupakan aktivitas terakhir  sebelum Rasulullah wafat

https://republika.co.id/berita/qftqlu366/permulaan-sakitnya-rasulullah-sebelum-wafat

Firasat Kematian Rasulullah

Apabila berbicara hari terakhir Rasululah maka kita akan membahas adanya firasat kematian Rasulullah yang dirasakan dan diungkapkan Rasulullah. 

1. Turunnya Firman Allah pada Peristiwa Fathul Mekah 

Jika berbicara firasat maka peristiwa Fatul Mekah merupakan gerbang awal dari firasat akhir kehidupan Rasulullah. Turunnya Firman Allah pada saat peristiwa Fathul Mekah (surah An Nashr) . Ibn Abbas RA - Surah An Nashr adalah penanda dekatnya ajal Rasulullah yang diberitahukan Allah kepadanya, (Sahih Bukhari & Al Mu'jam Al Kabri Karya Ath Thabrani) 

Apabila datang kepadamu pertolongan Allah dan kemenangan, Dan engkau melihat manusia berbondong bondong memeluk agama Allah. Maka bertasbilah dengan memuji nama Tuhan Mu dan mohonlah ampun kepadaNya. Sesungguhnya ia Maha Penerima Taubat (An Nashr ayat 1-4) 

Terjadi peristiwa yang drastis pada peristiwa dakwah Rasulullah, dari yang awalnya Rasulullah harus menggunakan potensi yang dimilikinya (tenaga dan pikirannya) untuk mendatangi obyek dakwah. Tetapi setelah peristiwa Fathul Mekah, justru kita melihat manusia berbondong bondong untuk memeluk islam (agama Allah). Disini peran Rasulullah hanya menunggu para khabilah untuk memeluk islam (kesadaran, keinginan, ketertarikan manusia menerima islam sudah menyebar luas) Rasulullah saat itu hanya memetik hasil dakwah yang telah dilakukannya sebelumnya. 

Pembelajaran yang dapat diambil, bahwa disini amanah Allah sudah tersampaikan (tugas Rasulullah sudah selesai), Rasulullah tidak lagi dibebani Allah untuk menyempaikan wahyunya, atau untuk mengislamkan seluruh umat dunia (dakwah Rasulullah sudah sangat efektif) Hal ini sudah dipahami Rasulullah dan para sahabat. 

Surah An Nashr ini merupakan penanda yang Allah berikan bahwa akan dekatnya ajal Rasulullah yang diberitahukan Allah kepadaNya. 

2. Peristiwa Haji Wada 

Aplikasi surah An Nashr puncaknya adalah Haji wada, setelah Rasulullah berhasil mengumpulkan kaum muslimin di Haji wada. Pernyataan Rasulullah saat Haji wada "aku tidak akan berjumpa lagi dengan kalian ditempat ini dan diwaktu yang sama, setelah tahun ini untuk selamanya" (Sunan At Tarmidzi) 

Rasulullah berhasil mengumpulkan kaum muslimin saat haji wada, dan diakhir pidatonya beliau menanyakan sesuatu "ketika nanti Allah bertanya kepadamu tentangku, maka apa yang kalian akan katakan" 

Para sahabat berkata, "kami akan bersaksi bahwa Engkau telah menyampaikan Risalah Allah, menasehati umat, dan telah berjuang dengan sepenuhnya", 

Rasulullah menanggapinya " Allah saksikanlah pernyataan mereka dan berarti tugasku telah selesai " 

3. Kalimat Dzikir yang banyak Rasulullah ucapkan menjelang ajalnya 

Ibnu Abas menyebutkan bahwa Aisyah dan Umu Salamah berkata, kalimat yang paling banyak disebut Rasulullah menjelang ajalnya adalah " Subhanaka Wabihamdika, Astaghfiruka Wa atubu ilaika " (Shahih Muslim & Al Mu'jam Al Ausath karya Ath Thabrani) . rasulullah sepertinya sudah memahami bahwa ajalnya sudah dekat. 

4. Pemberitahuan dari Malaikat bahwa Ajal Rasullah sudah dekat

Firasat diatas merupakan sebagaian firasat yang disebutkan dibeberapa literatur buku sirah, masih banyak firasat lainnya, seperti sampai titik pemberitahuan malaikat ke Rasulullah bahwa ajalnya sudah dekat, tetapi meskipun waktunya masih dirahasiakan. Malaikat sudah memberitahukan "wahai Rasulullah ajalmu sudah dekat, dan malaikat memberikan pilihan kepada Rasulullah" 

5. Rasulullah diberikan dua pilihan oleh Malaikat 

Gelombang fitnah terakhir adalah gelombang fitnah yang paling dasyat. Rasulullah berkata kepada pelayanannya (Abu Muaibah), "sesungguhnya aku sudah diberikan tawaran untuk mendapatkan pundi2 kenikmatan dunia tanpa harus dibatasi, hanya dibatasi sampai kapan aku menginginkannya (kalau sudah puas cukup katakan saja). 

Abu Muaibah langsung berkata " ini adalah pernyataan yang berat, bila ada pilihan lain yakni ayah dan ibuku, maka aku akan lebih baik kehilangan mereka dari pada aku harus kehilanganmu. Bagiku semua tidak seberapa dibanding aku harus kehilangan engkau". 

Para sahabat Rasulullah paham bahwa ajal itu pasti, tetapi secara emosional para sahabat tidak ingin Rasulullah meninggal lebih dulu. Meraka ingin merekalah yang lebih dulu meninggal, karena mereka sadar sepeninggalan Rasulullah nanti maka Madinah akan mendapatkan guncangan yang hebat. Cita cita sebagian besar para sahabat "ketika mereka meninggal, Rasulullah yang akan mengurusi jasad mereka". 

Rasullullah berkata, "demi Allah, aku telah memilih untuk dapat berjumpa dengan Allah", (tawaran ini sebenarnya telah berulang kali diberikan oleh malaikat), Dari beberapa riwayat ada yang mengatakan 4x malaikat sudah memberikan tawaran ini. Tapi sikap Rasulullah tidak berubah. 

Lalu mengapa Rasulullah tidak mau memperpanjang tawaran untuk lebih lama menikmati kenikmatan dunia/waktu rehat, setelah menyampaikan wahyu Allah ? Rasulullah menolak tawaran malaikat, karena Rasulullah sudah pernah melihat surga (akhirat), sehingga tawaran nikmat dunia yang diperpanjang Rasulullah menolaknya (meskipun tawaran tersebut telah diberikab berulang kali). Tapi apapun pilihan Rasulullah adalah pilihan terbaik, karena tugas Rasulullah sudah usai.  

Ada korelasi antara tingkat iman dengan kenikmatan dunia, tingkat iman rendah maka kenikmatan dunia makin menggebu untuk diraih (hati cenderung berat untuk sebuah kenikmatan dunia). Ciri orang bertaqwa yakin akan adanya akhirat, makin tinggi tingkat keyakinan pada akhirat, maka keinginan kepada kenikmatan dunia makin kecil

Cinta Rasulullah kepada umatnya besar, tapi keinginan Rasulullah untuk berjumpa Allah jauh lebih besar (maka Rasulullah tetap pada pendiriannya untuk memilih berjumpa dengan Allah) 

6. Peristiwa Jibril datang dua kali saat Ramadhan 10 H

Rasulullah membisikan kepada Fatimah terkait kedatangan jibril setiap saat untuk ikut menyimak Al Quran pada bulan Ramadhan 10 H (sebelum peristiwa haji wada) sampai dua kali khataman quran, Rasulullah membisikan kepada "wahai fatimah, aku merasa itu bertanda dekatnya ajalku" (Shahih Bukhari) 

7. Peristiwa di makam Baqi

Abu Muwaihibah (pelayan Rasulullah), salah satu dari para sahabat yang mengabdikan dirinya untuk melayani Rasulullah dalam keperluan kesehariannya. Ia dibangunkan Rasulullah untuk menemani ke baqi (makam di madinah). Sesungguhnya aku telah diperintahkan Allah untuk memohonkan ampun bagi mereka yang berada di baqi

Pernyataan Rasulullah kepada Abu Muwaihibah, "sesungguhnya aku disuruh untuk memohonkan ampun bagi mereka yang ada di kubur (baqi), maka ikutlah engkau bersamaku". Setibanya di baqi Rasulullah berdoa " salam sejahtera bagi kalian wahai para penghuni kubur. Sesungguhnya keadaan kalian lebih menyenangkan, dari pada keadaan manusia (yang masih hidup). Fitnah telah mendekat seperti gelap malam yang kian pekat dan saling susul menyusul, gelombang yang datang belakangan lebih hebat dari sebelumnya."


Sakitnya Rasulullah 

Rasulullah bersama Aisyah di hari terakhirnya (hari ke-10) 

Bagi beliau diberikan ujian sakit adalah penghantar beliau bertemu ajal untuk bisa berjumpa dengan Allah. Rasulullah sakit selama 10 hari (mulai dari awal beliau sakit sampai bertemu dengan ajal) 

Rasulullah tidak memiliki dasar untuk berhitung ketika bersama istrinya, tapi disaat hari terakhir Rasulullah, Rasulullah ingin bersama aisyah. Aisyah bangga Rasulullah meninggal saat bersamanya (Aisyah berkata "pada saat giliaranku dan pada saat dirumahku") Tepat dihari ke 10, selain tepat berada digiliran aisyah (Rasulullah juga menginginkan Aisyah yang merawatnya) Mulai hari sabtu pada giliran aisyah dan berakhir pada hari senin jugaa pada giliran aisyah

Istri Rasulullah 9 orang, Aisyah memiliki jatah dua kali sepeninggal Rasulullah. Malam ke-1 (pertama) di aisyah dan malam ke-10 juga di aisyah. Hari pertama sakitnya Rasulullah, sepulang beliau dari baqi. Sakit Rasulullah makin parah pada saat giliran maimunah (tapi entah dihari keberapa giliran maimunah itu). Setelah merasakan sakit yang makin parah, Rasulullah berkata kepada para istrinya bahwa "setelah ini dirinya tidak dapat lagi mendatangi mereka" (bedrest total) dan ingin dirawat aisyah"(aisyah seorang dokter wajar Rasulullah ingin mendapatkan perawatan yang baik saat sakitnya)

Saat terakhir bersama Aisyah ada sisi haru dan romantis

Sepulang dari Baqi Rasulullah mendapati Aisyah sudah tertidur, padahal Aisyah telah menyadari bahwa Rasulullah tidak ada disampingnya. Aisyah terbangun dan mencari Rasulullah dirumah istrinya yang lain (Aisyah cemburu), tetapi Aisyah tidak mendapati Rasulullah dirumah istrinya yang lain tetapi mendapati Rasulullah di baqi. Aisyah mengikutinya sampai ke baqi, dan setelahnya buru buru pulang kerumah, karena mendapati Rasulullah pulang kerumah. Aisyahpun bergegas pulang dan pura pura tertidur, Rasulullah mengetahui bahwa Aisyah belum pulas tertidur dengan mengetahui napas aisyah yang masih tersengal.

Mereka berdua saling mengeluhkan sakit kepala, Rasulullah berkata "tenanglah aisyah, kalau aku yang lebih dulu meninggal, maka engkau yang akan mengurusiku. Begitu pula sebaliknya." 

Dari situ rasa sakit Rasulullah bertambah parah. Aisyah dapat merasakan rasa sakit yang dirasakan Rasulullah. Tidak akan ada orang yang mampun menahan rasa sakit yang diderita Rasulullah/tidak ada orang yang sakitnya melebihi Rasulullah. 

Permintaan Rasulullah meminta Abu Bakar sebagai imam sholat pengganti dirinya

Rasulullah selain meminta Aisyah merawatnya, Rasulullah juga meminta Abu Bakar untuk menggantikan dirinya sebagai imam sholat semasa beliau sakit atau apabila beliau tiada nanti. (Meskipun sholat adalah aktivitas yang menyenangkan bagi Rasulullah). Rasulullah meminta Aisyah untuk mengumumkan pengganti imam solat kali ini adalah Abu Bakar (ayah Aisyah) 

Tapi aisyah menahan diri untuk melakukannya, dengan suatu alasan yakni : 

  • Permintaan Rasulullah ini akan membuat heboh para sahabat yang lain, mengapa harus Abu Bakar yang menggantikan beliau, justru ini akan membuat perasaan para sahabat yang lain seperti tidak mendapatkan kepercayaan
  • Permintaan Rasulullah ini akan membuat Abu Bakar dicemooh oleh para sahabat yang lain, bukankah masih ada yang lain yang lebih mampu melakukannya.
Keraguan Aisyah ini membuat Aisyah berbisik kepada Hafsah (putri dari umar), "Hafsah, menurut Rasulullah bahwa ayahmu diminta untuk menggantikan dirinya sebagai imam solat" . Mendengar ucapan itu Hafsah bergegas untuk memberitahukan ayahnya, tanpa ada rasa keraguan seperti Aisyah

Umar bin khatab mendengar perintah ini pun segera bergegas untuk mempersiapkan diri menjadi imam sholat. Saat waktu solat sudah dekat, dan Rasulullah belum beranjak untuk sholat ke masjid. Rasulullah bertanya "siapa imam pada hari ini?" seseorang menjawab " umar bin khatab sesuai dengan perintahmu" 

Rasulullah berkata kembali, "tidak bukan beliau, aku meminta Abu Bakar untuk menjadi imamnya". 

Dari situ para sahabat bertanya-tanya mengapa harus Abu Bakar, bukankah rumah Rasulullah sangat dekat dengan masjid. Para sahabat tetap ingin Rasulullah yang mengimaninya, mereka menunggu kedatangan Rasulullah. Rasulullah meminta air dari 7 sumber mata air yang berbeda untuk menguatkan tubuhnya yang makin melemah.  Setelahnya Rasulullah bergegas untuk sholat ke masjid meskipun tubuhnya lemah dengan ditopang Abas/Ali

Setelah Rasulullah solat beliau naik ke mimbar dan berpidato/kotbah (memberikan ceramah singkat). Inilah pidato terakhir Rasulullah (kesempatan terakhir umatnya, setelah itu tidak lagi bertemu) Pidato setelah solat subuh tetapi tidak dapat dipastikan harinya

Isi Kotbah terakhir Rasulullah 

Rasulullah menyampaikan kotbah terakhirnya, ada beberapa pesan dalam kotbahnya yakni :
  • Memperlakukan Anshar dengan sebaik mungkin. Rasulullah berkata pada kutbahnya, "sesungguhnya umat ku akan bertambah dan ashar akan berkurang " Rasulullah membuka pidatonya tentang Anshar. Rasulullah ingin memberikan pesan bahwa beliau peduli dengan keberadaan anshar. Karena ketika beliau berada di anshar, penduduk anshar yang membelanya.   Saat islam makin berkembang diseluruh penjuru negeri, kehidupan mereka nyaman. Berbeda dengan anshar yang selalu berada digarda depan untuk kaum muslimin sampai mereka banyak yang gugur (otomatis jumlahnya makin lama makin berkurang) Keberadaan anshar ditengah manusia, seperti garam dimasakan. Meskipun jumlahnya sedikit tapi sangat memberikan peran. Tanpa anshar akan muslim tidak akan berkembang. Maka siapapun nanti pemimpinnya (dari kalangan muhajirin), Rasulullah menitipkan keberadaan anshar dibenak kaum muslimin. Hendaklah mereka menerima kekurangan anshar, jangan ditindas. Karena keberadaannya memberikan pengaruh pada kaum muslimin. 
  • Menonjolkan keistimewaan Abu Bakar. Rasulullah juga menonjolkan kemampuan abu bakar, ini menandakan bahwa Rasulullah menginginkan pengganti beliau nanti adalah Abu bakar (Bukan karena kedekatan Rasulullah, Abu Bakar adalah ayah mertua beliau tetapi karena kepiawaian abu bakar dalam memimpin umat) dan Menyiapkan perpisahan menjelang wafat lainnya,
  • Mengingatkan fitnah kemewahan dunia, Rasulullah mengingatkan, "Sesungguhnya Allah memberikan pilihan hidup kepada umatnya". (seluruh hambanya tanpa terkecuali) . Seorang hamba akan diberikan pilihan, yakni dunia atau kenikmatan disisiNya (mendapatkan balasan langsung dari sisiNya). Pernyataan ini disampaikan didepan para sahabat. Para sahabat diam saja, tetapi yang bereaksi adalah abu bakar (beliau menangis dengan meraung karena memiliki hubungan emosional yang sangat dekat dengan Rasulullah). Abu bakar berkata, " Ya Rasulullah biarkanlah kami merelakan ayah ibu kami untuk dapat menggantikan kedudukanmu untuk pergi, atau untuk menebus semua ini. Kami tidak ingin kehilanganmu" Abu bakar menangis. Kejadian ini sontak membuat para sahabat yang lain sadar bahwa hamba yang dimaksudkan adalah Rasulullah. Akhirnya semua sahabat menangis. 
  • Rasulullah menunggu umatnya di tepi telaga (Al Haudh), Rasulullah menyampaikan poin berikutnya, "bahwa takdir kematianku harus mendahului kalian, dan nanti kita akan berjumpa lagi ditepi telaga (Al Haudh), aku akan menunggu kalian disana".  (moment yang sangat ditangisi oleh para sahabat). Rasulullah menunggu umatnya ditepi telaga surga (Al Haudh) meskipun tingkatan surga tiap manusia nantinya akan berbeda menurut amal perbuatannya. Para sabahat sangat mengharapkan perjumpaan dengan Rasulullah karena mereka bersaksi bahwa "kami telah mengenal hidayah melaluimu, perjuanganmu, jerih payahmu dan harta-hartamu", lalu bagaimana Engkau mengenali kami nanti"  Rasulullah menjawab "aku akan dapat dengan mudah mengenali umatku dan tidak akan pernah keliru dalam mengenali, dari tanda yang dipancarkan umatku melalu bekas air wudhunya" (bekas air wudhu tersebut akan memancarkan cahaya tersendiri) Saat Bilal akan wafat, ia berkata "inilah kebahagiaanku, aku akan berjumpa dengan Rasulullah. 
  • Rasulullah mengingatkan umatnya dari Fitnah Dunia. Rasulullah mengingatkan bahwa Fitnah Dunia tetap akan ada hingga hari kiamat. (Fitnah Agama, Fitnah Harta, Fitnah Ilmu, Fitnah kekuasaan/Kedudukan, Fitnah Wanita) 
  • Tidak menjadikan kuburnya sebagai masjid, janganlah menjadikan kuburan beliau nanti sebagai tempat yang dikultuskan. Makan Rasulullah bersama para sahabat (Abu Bakar dan Umar bin khatab) yang berada diarea masjid nabawi (bukanlah didalam masjid) tetapi karena perluasan masjid nabawilah menjadikan makam beliau seperti didalam masjid. Tetapi berada di area masjid nabawi. 

Hikmah Sakit Rasulullah 

Rasa sakit Rasulullah lebih berat dari manusia biasa, Aisyah berkata " Aku tidak pernah melihat orang lain yang sakitnya lebih berat dari Rasulullah (HR Bukhari) 

Sakit adalah anugrah dan tangga mendekatkan diri kepada Allah 

  • Ibnu Mas'ud menuturkan Aku menjenguk Rasulullah ketika beliau sakit. Aku lantas berkata, "wahai Rasulullah engaku demam yang begitu kuat". Rasulullah berkata, "benar, demam yang aku rasakan dua kali demam yang dirasakan dua orang sekaligus." 
  • Ibnu Mas'ud melanjutkan perkataannya, "itu artinya engkau mendapatkan dua kali pahala lebih besar", Rasulullah menjawab " Benar, tidaklah seorang hamba (muslim) menderita, karena tertusuk duri atau yang lebih kecill sekalipun, melainkan Allah akan menghapus dosanya, karena deritanya itu seperti daun yang gugur dari pohon" 

Muhasabah yang dapat diambil 

  • Musibah bagi seorang muslim, jangan pernah berfikir Allah tidak adil, ketika kita dekat dengan Allah kita akan menyadari bahwa ujian justru akan meningkatkan derajat  (sakit diberikan tapi dosa dihapuskan)

  • Musibah bagi orang yang bermaksiat itu teguran, bentuk  kasih sayang Allah, tetapi ketika orang yang bermaksiat tidak mendapatkan musibah/teguran Allah, tetapi malah bergelimang harta (istijraj) berarti tandanya bisa jadi Allah tidak memperdulikannya (sungguh suatu musibah besar)

Ucapan Terakhir dan Hari Terakhir Rasulullah 

Ali menemui Rasulullah dirumah Aisyah 

Ali datang menjenguk Rasulullah di rumahnya. Ali keluar dan bertemu Abas (keluarga dari Abdul Mutholib), Abas berkata " Aku belum pernah melihat Rasulullah seperti ini disaat sakitnya, ia tampak seperti orang yang sehat kali ini (apakah ini tanda ajalnya akan menjemputnya) 

Rasulullah membisikan sesuatu kepada Fatimah 

Rasulullah membisikan sesuatu kepada Fatimah, setelah dibisikan sesuatu fatimah menangis dan setelahnya dibisikan kembali sesuatu fatimah pun tersenyum (hal ini membuat aisyah menjadi ingin tahu apa yang Rasulullah bisikan kepada fatimah) Tapi setelah Rasulullah tiada fatimah baru menginfromasikan apa yang Rasulullah bisikan kepada dirinya kepada aisyah. 
  • Bisikan pertama Rasulullah, Fatimah waktu itu berkata kepada Rasulullah, "wahai Rasulullah Engkau terlihat sakit" . Rasulullah menjawab, "jangan kawatir fatimah, setelah ini aku tidak akan mengalami sakit karena aku akan berjumpa dengan Rabb ku" (hal inilah yang membuat fatimah menangis hebat)
  • Bisikan kedua Rasulullah, Rasulullah berkata kembali " tapi jangan kawatir fatimah, engkaulah keluarga ku sebagai orang pertama nanti yang akan berjumpa denganku (hal ini yang membuat fatimah tersenyum kembali) 
Rasulullah memberikan isyarat untuk kepingin siwak 

Rasulullah memberikan isyarat ingin siwak yang dibawa Abdurahman (putra Abu bakar). Tapi dirinya sudah tak sanggup memintanya, isyarat keinginan Rasulullah itu ditangkap/dipahami aisyah sehingga meminta siwak itu dan melumatkan dengan mulutnya dan siwak yang sudah lembut itu disiwakkan kedalam mulut Rasulullah (ludah aisyah bercampur dengan ludah Rasulullah karena liur aisyah bercampur dengan siwak yang dimasukan kedalam mulut Rasulullah). Rasullah menyandarkan kepalanya di antara tenggorokan (leher) dan perut Aisyah.  

Aisyah menuturkan, " Rasulullah wafat dirumahku dihari giliranku, Ketika Allah mencabu nyawanya, kepala beliau disandarkan diantara tenggorokan dan perut ku, setelah ludahku bercampur dengan ludahnya " (HR Bukhari) 

Kata terakhir Rasulullah menjelang ajalnya saat dipangkuan Aisyah 

Rasulullah berkata, "ya Allah aku lebih memilih bersama mereka diatas sana", sambil menunjuk keatas dan sampai tangan Rasulullah menjuntai kebawah setelahnya. Aisyah baru tersadar Rasulullah telah tiada. 

Aisyah menuturkan, jika ada orang sakit Rasulullah biasa mengusapkan tangan kanannya seraya berdoa, "Adzhibil ba'sa Rabbannas, wasyfi anta asy-syafi syifa'a illa syifa'uka syifa'an la yughadiru saqaman" Ketika Rasulullah sakit dan semakin parah sakitnya dihari terakhirnya, aku memegang tangannya dan hendak melakukan ruqyah seperti biasa yang beliau lakukan. Tapi beliau malah melepaskan tangannya dariku lalu berkata " Allahumma-ghfir li waj'alni ma'a ar-rafiqil a'la (ya Allah inilah aku dan gabungkanlah aku bersama yang menemani di sana) 

Dan setelahnya aku (aisyah) memperhatikan Rasulullah, ternyata beliau sudah tidak ada (Shahih BUkhari dan Shahih Muslim) 

Rasulullah wafat Hari senin, 7 atau 8 Rabiul Awal 11 Hijriah 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar