Kajian Madrasah Sirah Nabawiyah - Periode Mekah
Madrasah Sirah / Pertemuan 03 (sesi 1)
Sirah Community Indonesia
Materi Madrasah Sirah sebelumnya - Pertemuan ke 02/02 (klik disini)
Dakwah Terbatas Rasulullah
Allah berkata kepada Rasulullah inilah tugas mu, secara isyarat Rasulullah diminta untuk dapat keluar dari zona nyaman. Untuk meningkatkan kualitas hidup kita maka sebaiknya kita keluar dari zona nyaman dan jangan mengagap semuanya yang sudah dilakukan sudah selesai. Rasulullah diminta untuk keluar dari zona nyaman (keluarlah kamu dari selimut mu, aktif untuk bergeraklah) sampaikan peringatan, berani untuk mengungkap fakta bahwa kehidupan diluar adalah tidak benar jika masih menganut kepercayaan jahiliyah.
Tadabur Surah Al Muddatsir
Permulaan ayat ayat tersebut mengandung panggilan agung dari Allah yang Maha besar, memandatkan perintah yang teramat dasyat kepada Nabi Muhammad. Sebuah panggilan yang menyentakannya saat tidur didalam selimut dengan kehangatan untuk memenuhi panggilan di medan jihad, perjuangan dan jalan yang terjal. Wahai orang yang berselimut bangkitlah dan berilah peringatan.(sayyid quthb Fi Zhillah al quran)
Dalam surah al Muddatsir ini mengandung dua jenis perintah Allah
Kalau kita membiarkan kedzaliman terjadi maka sebenarnya kita sedang mempersiapkan firaun.
Madrasah Sirah / Pertemuan 03 (sesi 1)
Sirah Community Indonesia
Tanggal : 31 Maret 2017
Materi Madrasah Sirah sebelumnya - Pertemuan ke 02/02 (klik disini)
Dakwah Terbatas Rasulullah
Pokok pembahasan :
- Peran Istri Rasulullah
- Dukungan waraqah
- Amanah kerasulan
- Tadabur ayat kerasulan
Mukadimah
Dakwah terbatas selama 3 tahun, akan membahas :
- Bagaimana permulaan dakwah terbatas
- Bagaimana pelaksanaan dakwah terbatas
Peristiwa dakwah terbatas awal permulaan dakwah di mekah dimana pada
Peristiwa dakwah terbatas adalah awal permulaan dakwah di kota mekah, dimana pada masa ini dakwah dilakukan dilakukan dengan cara dibatasi.
Maka pemahaman yang lebih tepat untuk dakwah terbatas ini adalah :
- Dakwah yang memiliki tujuan untuk mengembangkan strategi Rasulullah
- Dakwah yang dibatasi oleh Rasulullah bukan dakwah yang dirahasiakan, meskipun batasannya masih sedikit
- Dakwah dimana saat itu Rasulullh telah mendapat amanah dari Allah untuk menyampaikan wahyu (merupakan lanjutan dari tahapan penerimaan wahyu)
Saat ini pemahaman tentang Dakwah terbatas adalah dakwah yang dilakukan sembunyi sembunyi (seperti halnya pemahaman dari terjemahan dakwah syria). Maka istilah ini tidaklah tepat karena Rasulullah tidak pernah merahasiakan dakwah dan Rasulullah tidak pernah melakukan dakwah dengan cara sembunyi sembunyi. Sehingga dalam penggunaan istilah ini pada prakteknya tidak tepat.
Penamaan dakwah sirriyah atau dakwah terbatas disematkan para ulama atas fase ini memiliki sudut pandang yang membedakannya dengan tahapan berikutnya. Karena setelah fase ini dakwah Rasulullah dilakukan secara terang terangan. Maka penamaan dakwah terbatas ini dikarenakan ada fase terang terangan maka sebaliknya ada fase sembunyi sembunyi.
Istilah merahasiakan maka artinya bagaimana agar orang lain tidak tahu, kalau sembunyi sembunyi maka berarti maknanya tidak terlihat dan tidak tampak. Maka yang paling tepat bukan dakwah sembunyi sembunyi tapi adalah dakwah terbatas.
Pemaknaan istilah " Dakwah Terbatas " ini sangat penting karena ini akan mengambarkan strategi Rasulullah.
Dalam dakwah terbatas ini Rasulullah hanya membatasi. Tapi ketika kita berbicara tentang permulaan dakwah ini artinya Rasulullah sudah mendapatkan mandat / perintah untuk menyampaikan.
- Rasulullah diangkat menjadi Nabi saat menerima wahyu dari Allah yang pertama (surah Al Alaq)
- Rasulullah diangkat menjadi Rasul saat menerima wahyu dari Allah yang ke-2 (surah al mudatsir)
Disinilah letak perbedaan Nabi dan Rasul.
Bedanya Nabi dan Rasul ?
- Prespektif persamaan Nabi dan Rasul adalah wahyu (petunjuk untuk seluruh manusia), tetapi titik perbedaannya adalah dimana para nabi menyampaikan wahyu cuma jika nabi saja tidak memiliki risalah baru, karena nabi hanya menyampaikan risalah yang telah ada yang disampaikan dari nabi sebelumnya. Tetapi jika ia seorang Rasul maka Allah akan memberikannya Risalah baru. Contoh nabi Harun melanjutkan syariat nabi musa, nabi daud melanjutkan syariat nabi sulaiman. Nabi ismail melanjutkan syariat nabi ibrahim.
- Nabi memiliki konsep berdakwah dengan melanjutkan syariat dari nabi dan Rasul sebelumnya. Sedangkan Rasul maka Allah akan memberikannya syariat baru.
- Tidak benar jika ada anggapan bahwa nabi itu mendapatkan wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri tidak untuk disebarkan. Manusia selalu dibingkai dengan pentunjuk dari Allah melalui para nabi itu untuk dapat menjalani kehidupan dengan benar.
- Pada surah di Al quran Al Kahfi yang menceritakan kisah nabi harun dan nabi musa. Karena pada surah ini menjelaskan hanya ada satu risalah yang dimiliki oleh nabi musa saja. Walaupun mereka berdua tapi risalahnya satu (ina rasulu robbi') Katakanlah bahwa kami berdua adalah satu utusan tuhan mu / satu risalah dari Tuhan mu.
Awal permulaannya Rasulullah baru diangkat menjadi nabi dan belum menjadi Rasul karena saat itu belum memiliki misi atau pesan, baru ketika Allah menurunkan wahyu surah al mudatsir barulah Allah memberikan perintah untuk membawa pesan Allah dan disampaikan kepada seluruh umat manusia. Peristiwa ini mengawali dakwah terbuka yang dilakukan Rasulullah.
Tetapi untuk sampai di proses ini (dakwah terbuka) maka kita harus paham bahwa ada peristiwa penting yang memaparkan peristiwa dakwah terbatas Rasulullah selama kurang lebih tiga tahun, sebelum Rasulullah mulai menjalankan praktek dan perintah dari Allah pada dakwah terbuka.
Peran Istri Solehah Rasulullah
Mengenai peran istri disini sangatlah memberikan pengaruh. Rasulullah memiliki kepribadian tenang, matang dan seorang yang cerdas, berfikir jauh / memiliki visi yang jelas. Tetapi peristiwa penerimaan wahyu pertama di gua hiro membuat kepribadiannya terguncang. Dalam kondisi diatas gunung dan didalam gua, tiba tiba datang mendekat sambil mendekap dengan menyuruhnya membaca hingga di ulang sebanyak tiga kali. Rasulullah menjawab aku tidak bisa membaca, sampai jibril membacakan surah al aqlaq hingga habis Rasululullah masih bengong. Dan setelahnya Jibril menampakan dirinya sesuai penampakan aslinya yang bersayap dan tidak menapak dipelataran gua hira. Hira bukan nama gua tapi sebenarnya itu nama gunung hiro yang didalamnya terdapat sebuah gua. Kaum muslimin menyebutnya dengan jabal nur karena maksudnya dari situlah cahaya dari Allah memancar. Dari sinilah kita dapat menyaksikan lurus kedepan adalah al haram mekah. Gua hira ini berada di tebing yang sangat terjadal dan mulut guanya searah dengan masjdil haram walaupun saat ini terhalang dengan zam zam tower.
Saat itu jibril mengatakan bahwa dirinya adalah utusan Allah untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada mu. Ini bukanlah mimpi. Setelahnya Rasulullah turun dari gua hira tergesa gesa ke rumah.
Sesampai di rumah Rasulullah meminta istrinya (khadijah) untuk menyelimuti dirinya. Ini disebutkan dalam riwayat aisyah.
Khadijah menyelimuti Rasulullah dan membiarkan Rasulullah sampai tenang, tidak sedikitpun Khadijah bertanya ada apa, mengenai hal yang membuat Rasulullah seperti ini. Inilah cermin wanita yang memiliki pemikiran yang sangat matang ketika menemukan suami yang datang kerumah dengan tergesa gesa dari gua hira dan keadaan Rasulullah yang sangat tampak panik.
Khadijah membiarkannya sampai akhirnya Rasulullah tenang dan mau berbicara kepada kahdijah. Barulah khadijah mulai pembicaraan dengan Rasulullah.
Ucapan pertama yang keluar dari mulut Rasulullah adalah " Khadijah aku sangat mengkawatirkan diriku, ini sepertinya bertanda buruk untuk diriku." sampai beberapa riwayat ada yang menjelaskan bahwa Rasulullah bertanya kepada khadijah apakah dirinya kesurupan, apakah saat ini aku mengalami sesuatu yang biasanya dialami oleh para dukun. Dari apa yang diungkapkan terlihat bahwa saat itu Rasulullah bingung.
Istri Rasulullah (Khadijah) memiliki sikap yang tenang untuk meringankan kegelisahan Rasulullah. Berikut pernyataan khadijah yang menyejukan.
" Demi Allah ya Rasulullah, dengan apa yang kau alami saat ini maka tidak mungkin Allah hendak menghinakan kamu dengan cara itu, sesungguhnya selama ini engkau selalu menyambung hubungan baik dengan keluarga (silahturahim), mengangkat beban hidup yang tidak berdaya, memberdayakan orang yang tidak punya, menjamu tamu, dan selalu membantu jika terjadi bencana."
Bukan berarti Khadijah berbicara demikian karena khadijah tahu permasalahan yang dialami Rasulullah. Saat itu yang ada di benak khadijah adalah memberikan ketenangan kepada Rasulullah dan khadijah saat itu belum tahu bahwa Rasulullah itu adalah calon Nabi dan Rasul.
Perkataan sejuk yang disampaikan khadijah saat itu hanyalah untuk membangun rasa optimisme dan menyampaikan ulang segala kebaikan yang telah dilakukan Rasulullah sebagai indikator / penguat harapan.
Hal yang diungkap khadijah untuk membangun rasa optimisme
Perkataan sejuk yang disampaikan khadijah saat itu hanyalah untuk membangun rasa optimisme dan menyampaikan ulang segala kebaikan yang telah dilakukan Rasulullah sebagai indikator / penguat harapan.
Hal yang diungkap khadijah untuk membangun rasa optimisme
- Khadijah mengatakan bahwa Rasulullah amat menjaga hubungan baik keluarga, Rasulullah tidak hanya sebatas silahturahim saja tetapi sampai membantu jika ada permasalahan ekonomi.
- Khadijah mengatakan bahwa hubungan baik Rasulullah tidak hanya dengan keluarga tetapi dengan orang lain diluar keluarga, yakni dimana mereka miliki penghasilan tetapi punya beban hidup yang tidak sanggup mereka selesaikan sehingga masih bergantung kepada orang lain untuk menyelesaikan hidupnya. Orang seperti ini mendapatkan perhatian Rasulullah karena mereka adalah fakir. Mereka layak mendapatkan bantuan dan zakat.
- Khadijah mengungkap bahwa Rasululullah menjadi Tahmil, yakni mengambil beban beratnya orang orang yang datang mengeluhkn beban hidupnya dalam permasalahan keuangan. Ini yang Rasulullah lakukan yakni menjadi tahmil bagi orang orang disekitarnya.
- Khadijah mengungkap jika Rasulullah didatangi oleh orang orang yang tidak berdaya maka Rasulullah akan memberdayakannya
- Khadijah mengungkap ketika ada permasalahan umat Rasulullah selalu berada di garis depan untuk menyelesaikannya (sifat Rasulullah sebelum menjadi nabi hingga menjadi nabi). Dalam dakwah tidak terlepas dari pendekatan ekonomi dan sosial.
Sebenarnya saat itu khadijah juga bingung dan nantinya membawa Rasulullah untuk berkonsultasi dengan waraqah.
Dukungan Waraqoh
Siapakah waraqoh itu ?
Khadijah berkata kepada waraqoh, "ya warawoh sepupuku coba dengar apa yang akan dituturkan suamiku (Muhammad) ?".
Maka ada perbincangan antara Rasulullah dengan waraqoh.
Waraqoh berkata, " wahai muhammad yang kamu lihat kemaren adalah malaikat yang juga pernah turun kepada musa. Ia adalah jibril, wahai muhammad inilah tanda kenabian mu. Saya sangat merindukannya, andai saja aku masih muda/masih kuat/masih hidup ketika engkau nantinya diusir oleh kaum mu."
Nabi Muhammad berkata, " benarkah mereka akan mengusirku ? apa alasannya mereka datang untuk mengusirku
Waraqoh berkata, "benar, tidak ada orang yang membawa ajaran sepertimu, melaikan dia akan disakiti. Jika aku masih ada saat itu pasti aku akan membelamu sekuat tenaga."
Waraqoh sebelum dirinya muslim telah membenarkan kenabian nabi muhammad, tetapi saat itu belum syahadat karena Rasululullah pun belum diperintahkan untuk berdakwah. (akhirnya waraqoh akhirnya meninggal). Rasulullah menyampaikan bahwa pernah bermimpi melihat waraqah menggunakan baju putih, itu artinya waraqoh akan berada disurga.
Amanah Kerasulan
- Waraqoh itu adalah sepupu Khadijah yang meskipun usianya jauh lebih tua waraqoh, waraqoh bisa memberikan masukan akan apa yang dialami Rasulullah saat itu. Saat waraqoh membenarkan kenabian tetapi dirinya belum muslim.
- Waraqoh adalah orang yang menolak hidup dalam keyakinan jahiliyah (syirik) dan mencari agama yang lain, dan kemudian ia mengikuti ajaran nasrani sebelum pada akhirnya ia memeluk islam. Waraqoh adalah salah satu murid yang dapat menulis injil dalam bahasa ibrani.
Khadijah berkata kepada waraqoh, "ya warawoh sepupuku coba dengar apa yang akan dituturkan suamiku (Muhammad) ?".
Maka ada perbincangan antara Rasulullah dengan waraqoh.
Waraqoh berkata, " wahai muhammad yang kamu lihat kemaren adalah malaikat yang juga pernah turun kepada musa. Ia adalah jibril, wahai muhammad inilah tanda kenabian mu. Saya sangat merindukannya, andai saja aku masih muda/masih kuat/masih hidup ketika engkau nantinya diusir oleh kaum mu."
Nabi Muhammad berkata, " benarkah mereka akan mengusirku ? apa alasannya mereka datang untuk mengusirku
Waraqoh berkata, "benar, tidak ada orang yang membawa ajaran sepertimu, melaikan dia akan disakiti. Jika aku masih ada saat itu pasti aku akan membelamu sekuat tenaga."
Waraqoh sebelum dirinya muslim telah membenarkan kenabian nabi muhammad, tetapi saat itu belum syahadat karena Rasululullah pun belum diperintahkan untuk berdakwah. (akhirnya waraqoh akhirnya meninggal). Rasulullah menyampaikan bahwa pernah bermimpi melihat waraqah menggunakan baju putih, itu artinya waraqoh akan berada disurga.
Amanah Kerasulan
Baru setelah itu turunlah surah al mudatsir, dengan turunya surah itu dengan ayat ke-2 nya maka sudah jelas turunlah perintah kepada Rasulullah untuk berdakwah karena beliau secara tidak langsung diangkat Allah menjadi Rasul.
- Status kerasulan ditandai dengan turunnya surah Al Mudatsir
- Ayat kedua "qum fa andzir " merupakan perintah pertama dari Allah kepada RasulNya untuk mencapai risalah islam.
Dalam surah al muddatsir ini 56 ayat
Tetapi untuk menunjukan tanda kerasulan ada pada 1-7 ayat.
Tetapi untuk menunjukan tanda kerasulan ada pada 1-7 ayat.
- Tujuh ayat inilahyang menandai tanda kerasulan Rasulullah shalallah a'alaihi wassalam.
- Tujuh ayat yang menggambarkan misi besar Rasulullah ke dunia ini.
Kata kuncinya disini ketika Allah memanggil Rasulullah dengan sifat al muddatsir (orang yang berselimut), Allah tidak menyebut nama disini, tetapi hanya menyebut sifatnya.
- Ayat 1 : wahai orang yang berselimut
- Ayat 2 : Bangunlah/bangkitlah untuk mulai aktif bergerak, bergerak untuk memberikan peringatan ( perintah Allah ). Memberi peringatan kepada seluruh manusia. Menggunakan kata peringatan berarti yang diberikan peringatan berada pada posisi yang salah. Orang benar tidak perlu diberi peringatan tapi apresiasi. Allah memerintahkan untuk menyampaikan peringatan karena saat itu yang benar adalah Rasulullah. Peringatan adalah sesuatu yang memiliki sifatnya tekanan.
- Ayat 3 : Agungkanlah Rabb mu,
- Ayat 4 : Sucikanlah pakaian mu,
- Ayat 5 : Jauhilah hal yang berupa kenistaan (perbuatan dosa) / keburukan jahiliyah
- Ayat 6 : Janganlah memberi untuk meminta balasan
- Ayat 7 : Untuk memenuhi Rabb mu maka bersabarlah
Allah berkata kepada Rasulullah inilah tugas mu, secara isyarat Rasulullah diminta untuk dapat keluar dari zona nyaman. Untuk meningkatkan kualitas hidup kita maka sebaiknya kita keluar dari zona nyaman dan jangan mengagap semuanya yang sudah dilakukan sudah selesai. Rasulullah diminta untuk keluar dari zona nyaman (keluarlah kamu dari selimut mu, aktif untuk bergeraklah) sampaikan peringatan, berani untuk mengungkap fakta bahwa kehidupan diluar adalah tidak benar jika masih menganut kepercayaan jahiliyah.
Tadabur Surah Al Muddatsir
Permulaan ayat ayat tersebut mengandung panggilan agung dari Allah yang Maha besar, memandatkan perintah yang teramat dasyat kepada Nabi Muhammad. Sebuah panggilan yang menyentakannya saat tidur didalam selimut dengan kehangatan untuk memenuhi panggilan di medan jihad, perjuangan dan jalan yang terjal. Wahai orang yang berselimut bangkitlah dan berilah peringatan.(sayyid quthb Fi Zhillah al quran)
Dalam surah al Muddatsir ini mengandung dua jenis perintah Allah
- Perintah untuk menyampaikan pesan Allah dan memberi peringatan kepada manusia atas kesesatan/penyimpangan mereka dari jalan Allah.
- Perintah Allah kepada Rasulullah sebagai bekal untuk berdakwah, Pribadi Rasulullah menjadi teladan bagi yang beriman, untuk mencapai ridho Allah.
Misi hidup kita semakin tinggi maka tantangan yang harus dihadapi semakin besar. Kita sebagai muslim harus tegas ketika melihat kedzaliman meskipun masih berada di ruang lingkup yang kecil, maka kita wajib meluruskan dan tidak boleh diam tidak menegur. Kedzaliman itu harus dikritisi karena seorang muslim tidak boleh membiarkan kedzaliman terjadi.
Kalau kita membiarkan kedzaliman terjadi maka sebenarnya kita sedang mempersiapkan firaun.
Ketika memberikan peringatan tidak setiap orang bisa menerima dan tidak semua orang suka. Bahkan bisa jadi mereka semua yang diberikan peringatan lebih kuat darimu kekuatannya. Maka jangan pernah kawatir / gentar / takut.
Karena tidak ada yang lebih besar dari Allah, tidak ada yang lebih agung dari Allah. tidak ada yang lebih kuat dari Allah.
Supaya dakwahmu mengena pada orang orang yang kau dakwahi maka berishkanlah tubuhmu, pakaianmu, jiwamu. Kalau secara fisik dan spiritual masih kotor maka dakwah yang kau sampaikan sulit untuk bisa diterima orang lain. Tetapi jika kita sadar memiliki kekurangan dalam berdakwah sehingga enggan untuk melanjutkan dakwah itu tidak boleh dilakukan. Yakinlah kau masih memiliki kekuatan yang datangnya dari Allah. Kita harus memiliki kekuatan internal sehingga apa yang disampaikan tidak hanya didengar oleh telinga tapi masuk kedalam hati. Apa yang keluar dari dalam hati akan masuk kedalam hati.
Perintah berdakwah Rasulullah
Perintah berdakwah Rasulullah
- Rasulullah saat ada perintah berdakwah beliau memberhentikan bisnisnya, tidak lagi berbisnis setelah menjadi nabi dan Rasul, tetapi beliau masih melakukan transaksi bukan berbisnis lagi. tetapi para sahabat tetap berbisnis. Rasulullah berhenti berbisnis.
- Rasulullah saat mendapatkan perintah berdakwah pertama kali, beliau diminta beliau untuk berhijrah untuk masuk ke tengah masyarakat. Artinya beliau seharusnya berkecimpung dengan kehidupan masyarakat sehari hari. Beliau nyemplung kedalam masyarakat jahiliyah untuk kemudian membenarkan dan meluruskan penyimpangan dan kenistaan jahiliyah.
- Esensi berdakwah Rasulullah yakni membuat orang yang tidak kenal kebenaran akan menjadi kenal kebenaran, orang yang semula tidak menerima kebenaran akhirnya bisa menerima kebenaran, sehingga kehidupan masyarakat lebih meningkat kualitas hidupnya setelah didakwahi Rasulullah.
- Ketika Rasulullah berada ditengah masyarakat jahiliyah, Rasulullah membentengi diri supaya tidak terkontaminasi. Karena keberadaan Rasulullah akan merubah masyarakat jahiliyah bukan dirubah oleh mereka. Ini adalah pesan yang harus kita terapkan dalam berdakwah ditengah lingkungan masyarakat (harus membentengi diri)
- Katika Rasulullah berkecimpung dalam masyarakat jahiliyah sejatinya Rasulullah akan banyak memberi, ketika kau memberikan sesuatu maka jangalah terlintas untuk mendapatkan sesuatu juga dari mereka. Jangan memberi untuk berharap menerima imbalan.
- Untuk menjalankan tugas tuhanmu ini satu kuncinya adalah sabar, dengan sabar kamu akan sukses menjalankan misi dari Tuhan mu. Awalnya Rasulullah diperintahkan untuk aktif bergerak ujungnya disuruh bersabar. Konsep sabar menerima suatu masalah dan sabar untuk mengatasi masalah.
Saat ini masih terdapat kesalahan dalam melakukan pendekatan dakwah, pemahaman dakwah saat ini yakni dengan dakwah akan membatasi, bahwa yang dekat dengan saya adalah yang sudah sepaham. Ini adalah sebuah kesalahan dalam berdakwah. Dakwah itu mendekatkan yang jauh bukan karena perbedaan pemahaman / manhaj maka akan melah menjauhkan.
Dalam berdakwah jangan takut berbenturan apalagi itu masih dalam kerangka batasan yang berbeda. Orang yang telah membekali dirinya dengan ilmu sebelum berdakwah maka dirinya lebih berani beragumentasi (punya kekuatan argumentasi) dan dia tidak merasa mengkawatirkan dirinya karena dirinya memiliki argumentasi yang benar sehingga dapat meluruskan argumentasi yang salah.
Fase 40 tahun
Ketika menerima wahyu ke-1 Rasulullah berusia 40 tahun, merupakan usia yang dimana pada umumnya pada usia 40 tahun, orang orang bersiap untuk istirahat. Tapi justru oleh Allah pada usia 40 tahun Rasulullah diminta untuk bersiap mempersiapkan untuk melakukan perjuangan yang sangat berat, ini adalah sebuah tingkat perbedaan kualitas antara Rasulullah dengan hamba Allah yang lainnya.
Masa 40 tahun ini adalah masa terakhir untuk menuju Allah. Maka diharapkan pada usia ini kita tidak diperkenankan untuk santai. Untuk setiap tahunnya kita harus melakukan evaluasi diri "apakah pencapaian yang dapat kita raih".
Sama halnya ketika kita melakukan lari maraton di detik terakhir para pelari maraton pasti akan melakukan sprit (lari cepat) di menit terakhir, sehingga ketika sampai di batas terakhir ini kita dalam keadaan sebagai umat terbaik.
Ketika kita melihat usia nabi muhammad dari 40 tahun ke 63 tahun, tidak terlihat sedikitpun kondisi Rasulullah santai santai.
Persiapan Fase 40 tahun
Umur 40 tahun telah disebut didalam al quran, ketika manusia mencapai puncak kematangannya dan berusia 40 tahun, bahwa sebenarnya ia sedang mencapai posisi yang sudah tidak lagi mencari cari dan seharusnya pada usia 40 tahun sudah memiliki kesadaran penuh terhadap makna hidup dan sudah memaknai hidup dengan rasa syukur.
Jika pada usia ke 40 tahun masih merancang obsesi, dan masih mengeluhkan ini dan itu, maka sebenarnya pada dirinya terjadi kelambatan pematangan diri pada dirinya untuk memaknai makna kehidupan. Karena seharusnya pada usia itu ia sudah mulai fokus memaknai hidup dengan rasa syukur sehingga menggapai keberkahan. Umur 40 tahun secara fisik akan sulit untuk berkembang, berbeda dengan usia yang masih 20 tahun yang sedang membangun obsesi.
Fase 40 tahun sebaiknya umat Rasulullah mempersiapkan diri sebagai umat terbaik disisi Allah, karena :
Fase 40 tahun
Ketika menerima wahyu ke-1 Rasulullah berusia 40 tahun, merupakan usia yang dimana pada umumnya pada usia 40 tahun, orang orang bersiap untuk istirahat. Tapi justru oleh Allah pada usia 40 tahun Rasulullah diminta untuk bersiap mempersiapkan untuk melakukan perjuangan yang sangat berat, ini adalah sebuah tingkat perbedaan kualitas antara Rasulullah dengan hamba Allah yang lainnya.
Masa 40 tahun ini adalah masa terakhir untuk menuju Allah. Maka diharapkan pada usia ini kita tidak diperkenankan untuk santai. Untuk setiap tahunnya kita harus melakukan evaluasi diri "apakah pencapaian yang dapat kita raih".
Sama halnya ketika kita melakukan lari maraton di detik terakhir para pelari maraton pasti akan melakukan sprit (lari cepat) di menit terakhir, sehingga ketika sampai di batas terakhir ini kita dalam keadaan sebagai umat terbaik.
Ketika kita melihat usia nabi muhammad dari 40 tahun ke 63 tahun, tidak terlihat sedikitpun kondisi Rasulullah santai santai.
- Pada usia ke 61 tahun Rasulullah masih memimpin pasukan. Kata umar bin khatab terjadi pertarungan luar biasa saat itu.
- Pada usia ke 62 (tahun ke-10H) Rasulullah masih memimpin haji wada. Pada haji wada ini Rasulullah memiliki peran dalam menyentuh permasalahan permasalahan umat dan 3 bulan setelah itu Rasulullah wafat.
Persiapan Fase 40 tahun
Umur 40 tahun telah disebut didalam al quran, ketika manusia mencapai puncak kematangannya dan berusia 40 tahun, bahwa sebenarnya ia sedang mencapai posisi yang sudah tidak lagi mencari cari dan seharusnya pada usia 40 tahun sudah memiliki kesadaran penuh terhadap makna hidup dan sudah memaknai hidup dengan rasa syukur.
Jika pada usia ke 40 tahun masih merancang obsesi, dan masih mengeluhkan ini dan itu, maka sebenarnya pada dirinya terjadi kelambatan pematangan diri pada dirinya untuk memaknai makna kehidupan. Karena seharusnya pada usia itu ia sudah mulai fokus memaknai hidup dengan rasa syukur sehingga menggapai keberkahan. Umur 40 tahun secara fisik akan sulit untuk berkembang, berbeda dengan usia yang masih 20 tahun yang sedang membangun obsesi.
Fase 40 tahun sebaiknya umat Rasulullah mempersiapkan diri sebagai umat terbaik disisi Allah, karena :
- Fase untuk diperlukannya persiapan untuk akhirat bukan fokus perkara dunia saja, perkara dunia harus dapat menghantarkan kehidupan akhirat yang bahagia
- Fase akhir sehingga harus lebih serius menghadapinya
- Fase yang merupakan puncak kematangan kehidupan manusia
- Fase yang dimana seseorang harus mulai fokus memiliki kesadaran penuh untuk memaknai hidup (bersyukur atas kehidupannya)
- Fase yang seharusnya sudah mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki.
Pada usia 40 tahun Allah meminta Rasulullah untuk berfikir out of the box dan keluar dari zona nyaman yang saat itu posisi Rasulullah sudah mapan kaya raya, memiliki keluarga yang harmonis, anak yang soleh, dihargai orang banyak. Tapi justru oleh Allah meminta Rasulullah keluar dari selimutnya (maksudnya zona nyaman), dan meminta kepada Rasulullah untuk tidak melewatkan kondisi malam hari sama seperti malam malam kemarin. Setengah malam untuk menghadap kepada Tuhan Mu (dari 1/3 malam sampai 2/3 malam). Persiapan yang sungguh luar biasa yang harus Rasulullah lakukan untuk mencapai titik puncak yang tidak mungkin dicapai pada usia 40 tahun sebelumnya.
Dari dasar inilah maka Rasulullah mulai bertolak melakukan aktivitas. Maka beliau melakukan aktivitas dakwah terbatas. Dari awal sudah jelas Rasulullah harus menyampaikan perintah Allah kepada semua orang, dan Rasulullah harus masuk ke dalam lingkungan masyarakat jahiliyah untuk menyelesaikan permasalahan / untuk memperbaikinya dan beliau harus menjaga diri untuk tidak terkontaminasi.
Visi besar dari dakwah Rasulullah
Visi besar dari dakwah Rasulullah itu disini, " Bagaimana perubahan itu dilakukan dengan cara tidak membiarkan kedzaliman untuk mendominasi, mewarnai dan mengerus umat, dimana seharusnya yang mewarnai itu adalah yang haq, keadilan sehingga dapat mensejahterakan umat. "
Sehingga dalam dakwah dapat menyampaikan pesan bahwa kehadiran islam adalah Risalah Allah yang harus disampaikan sehingga penyampaiannya harus benar benar efektif dan harus bersenyawa dengan kehidupan.
Tetapi ketika Rasulullah ingin memulai menyampaikan pesan Allah dimulai dari titik dakwah secara terbatas, ini sangat menarik karena antara idealisme dan realitas berjalan beriringan.
Dakwah terbatas Rasulullah dimulai dari lingkaran terkecil yang terjangkau.
Tidak ada ayat al quran yang menjelaskan secara eksplisit menjelaskan bahwa dakwah yang dilakukan Rasulullah dimulai dari dakwah terbatas dulu dan hanya terfokus pada dakwah terbatas saja. Tetapi ayat yang ada di al quran Allah memerintahkan Rasulullah untuk menyampaikan wahyu dari dakwah terbatas menjadi dakwah terbuka. Lakukan dakwah dimulai dari keluarga yang terdekat tanpa kecuali.
Rasulullah memulai dakwah terbatas dari keluarga terdekat tetapi tidak membatasinya hanya untuk keluarga terdekat saja. Tetapi dakwah dilakukan untuk siapapun yang diperkirakan dapat menerima dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah. Perkara ini adalah perkara ijtihaj, karena hanya sebagai strategi Rasulullah. Idialisme islam dan Risalah islam harusnya secara jelas disampaikan. Semua kedzaliman harus dirubah / dibereskan dan ditiadakan.
Ketika beliau memulai titik tolak perubahan, Rasulullah memulainya dari lingkup mana dan apa yang akan beliau lakukan ? (ini yang harus diperhatikan dan sangat penting sebagai poin penting)
Jika suatu kehidupan ini diatur dengan aturan Allah (syariat islam) maka kedzaliman dimuka bumi tidak akan merajalela. Meskipun dalam perjalanannya nanti bahwa pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, tetapi minimal kita telah memulainya dari pelaksanaan yang sempurna. Tetapi apabila kita memulai kehidupan dengan mempergunakan aturan manusia dan abai dengan aturan Allah, maka dalam pelaksanaannya akan pincang tidak sempurna akan banyak terjadi permasalahan. Kualitasnya akan beda karena dalam pelaksanaan aturan manusia akan mengkacaukan karena mengedepankan kepentingan individu dan kelompoknya. Akan sangat berbeda ketika melakukan pendekatan masalah dengan penyelesaiannya menggunakan al quran.
Orang-orang yang didakwahi Rasulullah pada saat dakwah terbatas.
SPada periode dakwah terbatas dimana dakwah dilakukan dengan sistem melakukan pertemuan / bermajelis ilmu yang perekruitmen anggotanya dilakukan berdasarkan hasil pilihan/seleksi. Anggotanya tidak hanya keluarga terdekat meskipun dimulai dari lingkungan terkecil (keluarga) tetapi juga semua lapisan masyarakat, orang merdeka, kaum budak, laki laki dan perempuan, pemuda, orang tua , bahkan segenap orang orang dari suku quraish (dimana semua anggota pilihan tersebut hanyalah orang yang mau menerima islam).
Semua orang yang didakwahi Rasulullah tidak ada yang awalnya menolak kemudian mereka masuk islam. Lapisan yang paling pertama beliau seru tentu saja keluarga dan kenalan dekat beliau. Itu pun hanya mereka yang memperlihatkan tanda-tanda kebaikan yang ada pada dirinya. Usaha beliau tidak sia-sia. Pada hari-hari pertama beliau berdakwah telah terkumpul sejumlah orang yang menerima dakwah dengan penuh keyakinan dan penghormatan terhadap Rasulullah saw. Merekalah dalam secara yang terkenal sebagai as-Saabiquun al Awwalun (Generasi Pertama yang Menerima Islam). Generasi ini ada dikarenakan adanya pendekatan yang dilakukan Rasulullah. as-Saabiquun al Awwalun merupakan Istilah ini diberikan al quran kepada mereka yang menerima ajaran islam. Ini adalah pemberian nama yang diberikan Allah secara langsung terhadap output pencapaian dari produk dakwah pertama Rasulullah.
Meskipun setelahnya golongan generasi as-Saabiquun al Awwalun tidak hanya diperuntukan untuk generasi di 3 tahun pertama saja tetapi juga kepada golongan setelahnya untuk masuk islam. Dimana golongan as saabiquun al awwalu di 3 tahun pertama lebih unggul dari golongan setelahnya. Hal Ini diakui oleh umar bin khatab pada saat masih dimekah tetapi sudah lewat 3 tahun. Tidak semua sahabat Rasulullah tergolong generasi as-Saabiquun al Awwalun
Orang orang yang pada akhirnya memeluk islam :
Orang orang ini pada awalnya menyambut dakwah terbatas Rasulullah dengan sangat antusias. Mereka langsung menerima dan sangat proaktive, Rasulullah membatasi dakwahnya pada 3 tahun pertama kepada mereka yang pada dasarnya diperkirakan dapat menerima islam.
Pada saat melakukan dakwah terbatas, sebenarnya Rasulullah telah membagi masyarakat quraish menjadi tiga yakni :
Dari dasar inilah maka Rasulullah mulai bertolak melakukan aktivitas. Maka beliau melakukan aktivitas dakwah terbatas. Dari awal sudah jelas Rasulullah harus menyampaikan perintah Allah kepada semua orang, dan Rasulullah harus masuk ke dalam lingkungan masyarakat jahiliyah untuk menyelesaikan permasalahan / untuk memperbaikinya dan beliau harus menjaga diri untuk tidak terkontaminasi.
Visi besar dari dakwah Rasulullah
Visi besar dari dakwah Rasulullah itu disini, " Bagaimana perubahan itu dilakukan dengan cara tidak membiarkan kedzaliman untuk mendominasi, mewarnai dan mengerus umat, dimana seharusnya yang mewarnai itu adalah yang haq, keadilan sehingga dapat mensejahterakan umat. "
Sehingga dalam dakwah dapat menyampaikan pesan bahwa kehadiran islam adalah Risalah Allah yang harus disampaikan sehingga penyampaiannya harus benar benar efektif dan harus bersenyawa dengan kehidupan.
Tetapi ketika Rasulullah ingin memulai menyampaikan pesan Allah dimulai dari titik dakwah secara terbatas, ini sangat menarik karena antara idealisme dan realitas berjalan beriringan.
Dakwah terbatas Rasulullah dimulai dari lingkaran terkecil yang terjangkau.
Tidak ada ayat al quran yang menjelaskan secara eksplisit menjelaskan bahwa dakwah yang dilakukan Rasulullah dimulai dari dakwah terbatas dulu dan hanya terfokus pada dakwah terbatas saja. Tetapi ayat yang ada di al quran Allah memerintahkan Rasulullah untuk menyampaikan wahyu dari dakwah terbatas menjadi dakwah terbuka. Lakukan dakwah dimulai dari keluarga yang terdekat tanpa kecuali.
Rasulullah memulai dakwah terbatas dari keluarga terdekat tetapi tidak membatasinya hanya untuk keluarga terdekat saja. Tetapi dakwah dilakukan untuk siapapun yang diperkirakan dapat menerima dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah. Perkara ini adalah perkara ijtihaj, karena hanya sebagai strategi Rasulullah. Idialisme islam dan Risalah islam harusnya secara jelas disampaikan. Semua kedzaliman harus dirubah / dibereskan dan ditiadakan.
Ketika beliau memulai titik tolak perubahan, Rasulullah memulainya dari lingkup mana dan apa yang akan beliau lakukan ? (ini yang harus diperhatikan dan sangat penting sebagai poin penting)
Jika suatu kehidupan ini diatur dengan aturan Allah (syariat islam) maka kedzaliman dimuka bumi tidak akan merajalela. Meskipun dalam perjalanannya nanti bahwa pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, tetapi minimal kita telah memulainya dari pelaksanaan yang sempurna. Tetapi apabila kita memulai kehidupan dengan mempergunakan aturan manusia dan abai dengan aturan Allah, maka dalam pelaksanaannya akan pincang tidak sempurna akan banyak terjadi permasalahan. Kualitasnya akan beda karena dalam pelaksanaan aturan manusia akan mengkacaukan karena mengedepankan kepentingan individu dan kelompoknya. Akan sangat berbeda ketika melakukan pendekatan masalah dengan penyelesaiannya menggunakan al quran.
Orang-orang yang didakwahi Rasulullah pada saat dakwah terbatas.
SPada periode dakwah terbatas dimana dakwah dilakukan dengan sistem melakukan pertemuan / bermajelis ilmu yang perekruitmen anggotanya dilakukan berdasarkan hasil pilihan/seleksi. Anggotanya tidak hanya keluarga terdekat meskipun dimulai dari lingkungan terkecil (keluarga) tetapi juga semua lapisan masyarakat, orang merdeka, kaum budak, laki laki dan perempuan, pemuda, orang tua , bahkan segenap orang orang dari suku quraish (dimana semua anggota pilihan tersebut hanyalah orang yang mau menerima islam).
Semua orang yang didakwahi Rasulullah tidak ada yang awalnya menolak kemudian mereka masuk islam. Lapisan yang paling pertama beliau seru tentu saja keluarga dan kenalan dekat beliau. Itu pun hanya mereka yang memperlihatkan tanda-tanda kebaikan yang ada pada dirinya. Usaha beliau tidak sia-sia. Pada hari-hari pertama beliau berdakwah telah terkumpul sejumlah orang yang menerima dakwah dengan penuh keyakinan dan penghormatan terhadap Rasulullah saw. Merekalah dalam secara yang terkenal sebagai as-Saabiquun al Awwalun (Generasi Pertama yang Menerima Islam). Generasi ini ada dikarenakan adanya pendekatan yang dilakukan Rasulullah. as-Saabiquun al Awwalun merupakan Istilah ini diberikan al quran kepada mereka yang menerima ajaran islam. Ini adalah pemberian nama yang diberikan Allah secara langsung terhadap output pencapaian dari produk dakwah pertama Rasulullah.
- Dakwah terbatas hanya disampaikan secara terbatas kepada orang orang tertentu yang berpotensi menerima islam
- Dakwah terbatas memiliki pendekatan dakwah secara individu dan belum membentuk opini masyarakat yang luas, tetapi hanya dikalangan orang tertentu yang berpotensi menerima islam.
- Dakwah terbatas merupakan dakwah nyata yang memiliki target untuk pencapaian yang ideal
Meskipun setelahnya golongan generasi as-Saabiquun al Awwalun tidak hanya diperuntukan untuk generasi di 3 tahun pertama saja tetapi juga kepada golongan setelahnya untuk masuk islam. Dimana golongan as saabiquun al awwalu di 3 tahun pertama lebih unggul dari golongan setelahnya. Hal Ini diakui oleh umar bin khatab pada saat masih dimekah tetapi sudah lewat 3 tahun. Tidak semua sahabat Rasulullah tergolong generasi as-Saabiquun al Awwalun
Orang orang yang pada akhirnya memeluk islam :
Orang orang ini pada awalnya menyambut dakwah terbatas Rasulullah dengan sangat antusias. Mereka langsung menerima dan sangat proaktive, Rasulullah membatasi dakwahnya pada 3 tahun pertama kepada mereka yang pada dasarnya diperkirakan dapat menerima islam.
- Orang terdepan dari kelompok ini ialah istri Rasulullah saw sendiri; Ummul Mu`minun; Khadijah binti Khuwailid, kemudian budaknya: Zaid bin Haritsah, lalu sepupunya; Ali bin Abi Thalib yang saat itu masih belia dan diasuh oleh Nabi Muhammad saw. Kemudia sahabat dekat beliau, Abu Bakar as-Shiddiqdan Utsman bin Affan.
- Tak berapa lama kemudian, tercatatlah sejumlah orang yang masuk islam berkat dakwah beliau, di antaranya: Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa`ad bin Abi Waqqash, Thalhah bin Ubaidillah, Waraqoh bin Naufal, Abu Dzar Al Ghifari, Umar bin Anbasah, Sa'id bin Al Ash, Abdurahman bin Auf, Ummu Aiman, Arqam bin Abi Arqam, Abdullah bin Mas'ud, Ja'far bin Abu Thalib, Khabbab, Bilal bin Rabah, Ummu Fadhl, Shafiyyah, Asma, Fatimah bin Khatab.
- Kemudian satu persatu masyarakat Quraisy masuk islam, seperti Bilal bin Rabah, Abu Ubaidah Amir bin Jarrah, Abu Salamah bin Abd al-Asad, Arqam bin Abi Arqam, Utsman bin Madz`un, Fatimah binti Khatthab, Khabbab bin` Art, Abudullah bin Mas’ud dan lainnya.
Pada saat melakukan dakwah terbatas, sebenarnya Rasulullah telah membagi masyarakat quraish menjadi tiga yakni :
- Masyarakat quraish yang kemungkinan besarnya mampu menerima islam
- Masyarakat quraish yang menolak tapi tidak bereaksi keras.
- Masyarakat quraish yang menolak tetapi memperlihatkan permusuhan/perlawanan
Selama 3 tahun pertama Rasulullah hanya menggarap lapisan pertama masyarakat quraish yang kemungkinan besar mau menerima islam, setelahnya lapisan ke dua masyarakat quraish yang menolak tetapi tidak bereaksi keras merupakan lapisan masyarakat quraih yang menjadi simpanan Rasulullah untuk target dakwah berikutnya. Artinya yang menolak tetapi tidak melakukan perlawanan pada fase dakwah terbatas ini tidak diusik sama sekali. Rasulullah menggunakan pendekatan yang persuasif. Rasulullah menggarap lapisan yang ketiga (menolak dan memusuhi) dengan melakukan pendekatan yang membuat lapisan kedua semakin simpati kepada islam. Inilah cara yang menarik. Dalam berdakwah Rasulullah itu sangat fokus, sangat detail dan sangat menghemat energi selama 3 tahun.
Beliau menghadapi tokoh tokoh yang melakukan perlawan dengan pendekatan, yang dengan pendekatan ini akan membangun simpati yang sangat kuat sehingga dirinya mendapatkan simpati dari masyarakat quraish yang telah didakwahi sebelumnya. Sehingga semakin deras orang memeluk islam.
Dakwah terbatas Rasulullah tidak perlu publikasi
Rasulullah sangat pandai dalam melakukan strategi berdakwah, beliau tidak perlu mengumumkan / grand louching (publikasi) untuk membuat dirinya semakin terkenal. Karena ini akan membuat musuh semakin mengetahui pergerakan dakwah Rasulullah (hal ini tidak diinginkan). Rasulullah tidak melounching dakwahnya kecuali setelah 3 tahun. Yang terpenting disini kita mengetahui apa yang telah Rasulullah lakukan selama 3 tahun itu dan apa yang telah dicapai setelah 3 tahun itu. Sehingga setelahnya ketika beliau mempublikasikan dakwahnya, Rasulullah telah memiliki pilar pilar dakwah yang kuat. Jadi apa bila ada penyerangan dari pihak musuh pada saat dakwah selanjutnya setelah 3 tahun tahun itu Rasulullah dan para sahabat dapat bertahan.
Bekal untuk menjadi Generasi Umat Terbaik
Umar bin Khatab berkata "Quntum Khairu Umatin Ukhrijat linnas "
Artinya, "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia", sejak dulu orang membayangkan makna yang sama bahwa kamu / kalian adalah umat terbaik. Hal ini yang diluruskan oleh umar bahwa jangan sekali kali kalian mengatakan kamu adalah karena jika kamu mengatakan bahwa kamu adalah, maka hal ini yang membuat kita sedikit sedikit GR
Umar berkata, "kalau saja Allah mau dan kalau saja Allah menginginkan maka Allah akan mengatakan antum khairu Umatin tetapi Allah mengatakan Quntum Khairu Umatin ".
Maka arti sebenarnya dari Quntum khairu Umatin adalah kamu yang telah lalu adalah, atau kamu yang telah lebih dulu adalah. Ujian Allah pada ayat ini adalah untuk generasi awal kita dan tidak secara otomatis berlaku untuk yang hadir belakangan.
Maka yang dimaksud umat terbaik itu adalah orang orang terdahulu sebelum kita, makanya kita jangan merasa GR terlebih dahulu. Hal ini telah direfisi umar. Bagi generasi selanjutnya bisa berlaku hanya saja bersyarat, sebagaimana kata umar jika kalian ingin mendapatkannya juga maka lihatlah sejak mereka (orang terdahulu sebelum kamu) untuk kalian ikuti. Apabila kita ingin mendapatkan apresiasi yang sama untuk menjadi umat yang terbaik maka ikutilah generasi as-Saabiquun al Awwalun.
Bagaimana kita akan mengikuti generasi sebelumnya jika kita sendiri belum mengenal siapa generasi as-Saabiquun al Awwalun.
(siapakah mereka dan bagaimana pribadi mereka dibentuk Rasulullah)
Kamu yang telah lalu (as as-Saabiquun al Awwalun) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, dan orang orang yang lebih dulu memeluk islam dari golongan muhajirin dan anshar, dan orang orang yang mengikuti mereka dengan baik. Dalam hal ini orang orang yang mengikuti mereka dengan baik tidak ada batasan hanya saja Allah memberikan syarat untuk mengikuti mereka dengan ikhsan (level kebaikan yang paling tinggi setelah insan) Maka apabila level kebaikan tidak sampai insan maka tidak akan bisa ke level ikhsan. Lalu level insan itu seperti apa ? Level insan adalah level dasar berislam. Level kebaikan itu dibagi berislam, beriman, dan berikhsan.
Ketika orang berislam dengan benar sesuai syariat maka harus memenuhi syarat di level dasar dalam berislam yakni :
Kalau gagal dilevel dasar maka kita tidak bisa melewati untuk mencapai level ikhsan. Dengan mempelajari ayat ayat yang merupakan jati diri muslim yang mencerminkan bahwa dirinya telah berislam. Maka kita akan mengetahui siapa saja orang orang yang berislam dan kreteria apa yang harus dipenuhi. Sehingga kita bisa mencapai level ikhsan.
Bersambung Materi Madrasah Sirah - Pertemuan 03/02 (klik disini)
Resume Kajian Madrasah Sirah - Mekah :
Beliau menghadapi tokoh tokoh yang melakukan perlawan dengan pendekatan, yang dengan pendekatan ini akan membangun simpati yang sangat kuat sehingga dirinya mendapatkan simpati dari masyarakat quraish yang telah didakwahi sebelumnya. Sehingga semakin deras orang memeluk islam.
Dakwah terbatas Rasulullah tidak perlu publikasi
Rasulullah sangat pandai dalam melakukan strategi berdakwah, beliau tidak perlu mengumumkan / grand louching (publikasi) untuk membuat dirinya semakin terkenal. Karena ini akan membuat musuh semakin mengetahui pergerakan dakwah Rasulullah (hal ini tidak diinginkan). Rasulullah tidak melounching dakwahnya kecuali setelah 3 tahun. Yang terpenting disini kita mengetahui apa yang telah Rasulullah lakukan selama 3 tahun itu dan apa yang telah dicapai setelah 3 tahun itu. Sehingga setelahnya ketika beliau mempublikasikan dakwahnya, Rasulullah telah memiliki pilar pilar dakwah yang kuat. Jadi apa bila ada penyerangan dari pihak musuh pada saat dakwah selanjutnya setelah 3 tahun tahun itu Rasulullah dan para sahabat dapat bertahan.
Bekal untuk menjadi Generasi Umat Terbaik
Umar bin Khatab berkata "Quntum Khairu Umatin Ukhrijat linnas "
Artinya, "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia", sejak dulu orang membayangkan makna yang sama bahwa kamu / kalian adalah umat terbaik. Hal ini yang diluruskan oleh umar bahwa jangan sekali kali kalian mengatakan kamu adalah karena jika kamu mengatakan bahwa kamu adalah, maka hal ini yang membuat kita sedikit sedikit GR
Umar berkata, "kalau saja Allah mau dan kalau saja Allah menginginkan maka Allah akan mengatakan antum khairu Umatin tetapi Allah mengatakan Quntum Khairu Umatin ".
Maka arti sebenarnya dari Quntum khairu Umatin adalah kamu yang telah lalu adalah, atau kamu yang telah lebih dulu adalah. Ujian Allah pada ayat ini adalah untuk generasi awal kita dan tidak secara otomatis berlaku untuk yang hadir belakangan.
Maka yang dimaksud umat terbaik itu adalah orang orang terdahulu sebelum kita, makanya kita jangan merasa GR terlebih dahulu. Hal ini telah direfisi umar. Bagi generasi selanjutnya bisa berlaku hanya saja bersyarat, sebagaimana kata umar jika kalian ingin mendapatkannya juga maka lihatlah sejak mereka (orang terdahulu sebelum kamu) untuk kalian ikuti. Apabila kita ingin mendapatkan apresiasi yang sama untuk menjadi umat yang terbaik maka ikutilah generasi as-Saabiquun al Awwalun.
Bagaimana kita akan mengikuti generasi sebelumnya jika kita sendiri belum mengenal siapa generasi as-Saabiquun al Awwalun.
(siapakah mereka dan bagaimana pribadi mereka dibentuk Rasulullah)
Kamu yang telah lalu (as as-Saabiquun al Awwalun) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, dan orang orang yang lebih dulu memeluk islam dari golongan muhajirin dan anshar, dan orang orang yang mengikuti mereka dengan baik. Dalam hal ini orang orang yang mengikuti mereka dengan baik tidak ada batasan hanya saja Allah memberikan syarat untuk mengikuti mereka dengan ikhsan (level kebaikan yang paling tinggi setelah insan) Maka apabila level kebaikan tidak sampai insan maka tidak akan bisa ke level ikhsan. Lalu level insan itu seperti apa ? Level insan adalah level dasar berislam. Level kebaikan itu dibagi berislam, beriman, dan berikhsan.
Ketika orang berislam dengan benar sesuai syariat maka harus memenuhi syarat di level dasar dalam berislam yakni :
- dimana keberadaannya membuat orang muslim disekitarnya selamat dari kejahatan lisan dan tangannya. Di level ini bisakah kita menjaga lisan dan tangan kita untuk tidak berbuat kejahatan baik yang terlihat maupun tidak terlihat.
- dimana keberadaannya ditengah komunitas muslim setidaknya memperbanyak orang yang semakin mengenal islam dengan baik dan benar. Bahwa keberadaan kita tidak merugikan/tidak mengurangi/tidak melemahkan muslim disekitarnya. Yang gagal disini saja banyak.
Kalau gagal dilevel dasar maka kita tidak bisa melewati untuk mencapai level ikhsan. Dengan mempelajari ayat ayat yang merupakan jati diri muslim yang mencerminkan bahwa dirinya telah berislam. Maka kita akan mengetahui siapa saja orang orang yang berislam dan kreteria apa yang harus dipenuhi. Sehingga kita bisa mencapai level ikhsan.
Bersambung Materi Madrasah Sirah - Pertemuan 03/02 (klik disini)
Resume Kajian Madrasah Sirah - Mekah :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar