Pengikut

Sabtu, 19 Februari 2022

Profil Orang Tua Hebat dalam Al Quran (Ustad Bendri)

Ustad Bendri Jaiyurrahman 
IG @ajobendri

Link Fatherman (klik disini) 

Dapatkan ebook Fatherman 2 - gratis dari beliau (klik disini)

Banyak para orang tua yang mungkin masih mengabaikan ilmu dan skill parenting. Padahal seperti yang kita tahu tantangan zaman dan masa depan akan semakin berat. Jika para orang tua tidak membekali dirinya dengan ilmu yang cukup dan layak, akan berakibat pada malpraktek pengasuhan, yang menjadi munculnya berbagai masalah pada anak-anak kita kelak

Allah memerintahkan kepada HambaNya
  • Jagalah dirimu & keluargamu dari  neraka (At Thahrim 6) “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
  • Bertaqwalah kamu kepada Allah, Wahai orang-orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim. (QS Ali Imran: 102)

I. Orang Tua Hebat 


Orang tua hebat beberapa kisahnya diceritakan dalam al quran. Lalu pemahaman dari orang tua hebat itu seperti apa ? Orang tua hebat dalam quran adalah orang tua yang mampu menanamkan kadarisasi iman dengan cara mendirikan/menegakkan kalimat tauhid bukanlah orang tua yang mementingkan kepentingan duniawi. 

Nilai dasar tauhid ini diharapkan bisa terus menyambung dari orang tua ke anaknya hingga ke cucu mereka. Dalam beberapa kisah dalam al quran, menyebutkan bahwa peran ayah lebih dominan untuk menjadikan anak-anaknya dapat menegakkan kalimat  tauhid.

Al Baqarah 133 

Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya"

Pada surah ini dapat kita lihat, seorang ayah yang menayakan kepada anak anaknya "siapakah yang kalian sembah setelah aku tiada ?

Dapat terlihat bahwa kesuksesan seorang ayah dalam menerapkan pola pengasuhan akan terlihat dari jawaban anaknya (yaqub adalah generasi ke empat dari ibrahim) "anaknya memberikan jawaban bahwa sepeninggal ayah mereka, mereka akan tetap menyembah Allah sebagai Tuhan Yang Tunggal, tiada Tuhan selain Allah" (disinilah poin pentingnya dalam pola pengasuhan). 

Pada ayat ini menerangkan bahwa : 
  • Leberhasilan pengasuhan dikarenakan disini peran seorang ayah tetap harus fokus terhadap visi misinya dalam pola pengasuhan "menegakan tauhid" dan fokus terhadap tugas pokoknya supaya seorang anak tidak memiliki penyimpangan aqidah 
  • Pengasuhan dianggap gagal apabila, seorang anak menjadi salah sesembahan ini adalah kesalahan fatal yang tidak bisa ditoleransi 

II. Buah dari Pengasuhan yang Benar


Ketika orang tua dapat menerapkan Pengasuhan yang benar (dididik dengan pendekatan nilai tauhid), maka buah dari pengasuhan tersebut akan mendapatkan anak anak yang Qurota A'yyun (sebagaimana difirmankan Allah dalam al quran Al Furqon ayat 74) 

Al Furqon ayat 74

Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang/penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

1. Tauhid berhubungan dengan Ahlaq Anak 

Pendidikan tauhid yang diterapkan dan diajarkan orang tua kepada anaknyaakan memiliki pengaruh besar pada sikap dan tingkah laku seorang anak. Anak tersebut akan sedap untuk dipandang bukan karena ketampanannya atau kecantikannya tetapi karena ahlaqnya yang baik yang dikarenakan instalan ahlaq orang tuanya (seorang anak yang sedang tumbuh kembang akan lebih cepat mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya)

2. Tauhid berhubungan dengan Birul Walidain 

Birul Walidain (berbakti kepada kedua orang tua dengan berbagai hal yang baik untuk mendapatkan ridho Allah) Birul walidain dalam islam hukumnya wajib. 

Al Isra ayat 23 dan 24, 

(23) Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(24) Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."
Pembelajaran yang dapat diambil dari Firman Allah tersebut adalah : 
  • Sikap birul walidain seorang anak bukanlah balas jasa terhadap kebaikan orang tua, tapi ini adalah perintah Allah kepada hambaNya. Perintah Allah untuk tetap berbakti, berbuat baik dan berkata baik  kepada kedua orang tuanya, meskipun orang tuanya tidak baik dan berprilaku sebaiknya. nabi Ibrahim menunjukan ahlaq yang baik kepada ayahnya. Nabi ibrahim tetap berbuat baik dan berkata baik kepada orang tuanya, meskipun orang tua ibrahim (bapaknya) penyembah berhala. (1) Surah maryam 41-48 Ibrahim memohonkan ampun terhadap perbuatan (ayahnya). (2) Surah al anbiya 62-64/68-70 Nabi Ibrahim mengajak ayahnya untuk beriman kepada Allah. (3) Al An'am 74 Ibrahim memperingatkan ayahnya dalam kesesatan yang nyata dengan perkataan baik
  • Ketika penerapan Tauhid sudah benar, maka baru dapat dihubungkan dengan Birul Walidain (penerapan tauhid dibenarkan maka birul walidain seorang anak akan muncul/tauhid benar maka birul walidain akan benar) 
  • Sikap birul walidain seorang anak ini diharapkan sampai orang tuanya meninggal, yakni tidak putus mendoakan dan memohonkan doa pengampunan dosa kedua orang tuanya baik yang masih hidup dan sudah meninggal (doa anak anak soleh terhadap orang tuanya) Doa dan istighfar anak anaknya membuat orang tua memiliki derajat yang mulia (disurga) 

III. Gambaran Orang Tua Hebat di Al Quran 

Semua orang tua yang dikisahkan dalam al quran adalah orang tua hebat, tetapi gambaran orang tua hebat ini terangkum dalam satu surah yakni al imran ayat 33.
Al Imran ayat 33
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)
Mereka adalah orang/individu terpilih dan keluarga terpilih yang dipilih oleh Allah secara langsung tanpa perantara
Pembelajaran yang dapat diambil dari Firman Allah tersebut adalah : 
  • Adam dan nuh adalah pribadi individu yang Allah pilih dan Allah puji, tidak bersama keluarga mereka. 
  • Ibrahim dan imran adalah pribadi yang Allah pilih dan Allah puji beserta keluarganya, (keluarga ibrahim dan keluarga imran). 
  • Allah memilih keluarga imran ini menandakan untuk menjadi keluarga pilihan Allah tidak harus dari kalangan para nabi (karena imran bukan nabi tetapi keturunannya ada mariyam ibunda dari nabi isya)  Jadi pribadi individu (kaum muslimin) pun sebenarnya memiliki peluang mewujudkan keluarga terbaik apabila dapat menteladani kisah mereka. 
lalu kenapa Rasulullah tidak disebut dalam ayat ini, para ulama menjelaskan bisa saja dikarenakan Rasulullah berasal dari keturuan garis keluarga ibrahim (keturunan ismail) 

Lalu mengapa Allah memilih keluarga Ibrahim dan Imran ?
Allah memilih keluarga ibrahim & keluarga imran karena memenuhi syarat dalam konteks keluarga terbaik.
Tiga syarat dalam kontek keluarga terbaik 
  • memiliki pasangan terbaik
  • memiliki keturunan yang baik 
  • memiliki cucu/cicit yang baik
jadi dalam pengasuhan yang dilakukan keluarga terbaik dilakukan sampai cucu/cicit mereka. 

IV. Tiga Syarat Konteks Keluarga Terbaik 

Tiga syarat konteks keluarga terbaik yang dipenuhi keluarga ibrahim dan kelurga imran. Kita masih bisa menjadikan keluarga kita menjadi keluarga terbaik dengan mempelajari/menteladani keluarga ibrahim dan imran 
1. Memiliki pasangan yang baik/salih 
a. Nabi Adam memiliki pasangan baik & salih (siti hawa) 
Kisah penciptaan Nabi Adam AS
Dalam Alquran, nama Adam disebut sebanyak 25 kali, dan kisahnya antara lain dipaparkan dalam al-Baqarah [2]:30-39, al-A'raaf [7]:11-25, al-Hijr [15]:26-38, al-Isra' [17]:61-65, Thaha [20]:115-127, dan Shad [38]:71-78.
Kisah Penciptaan Hawa (surah An nisa ayat 1) 
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Siti Hawa adalah sosok istri yang setia dan sabar. Dia mendampingi Nabi Adam sejak dia diciptakan oleh Allah SWT untuk bersama-sama selamanya. Nabi Adam as dan istrinya, Sayyidah Hawa, hidup tenteram di surga. Mereka menikmati segala fasilitasnya. Allah bolehkan kepada keduanya untuk makan makanan surga apa saja yang mereka mau, kecuali buah khuldi.
Artinya: “Dan Kami berfirman: ‘Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS Al-Baqarah: 35)

b. Istri nabi nuh dikisahkan dalam al quran sebagai orang yang kafir 
"Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing).”
Istri nabi nuh malah menyatakan suaminya gila dan tidak mau menyembah Allah/kafir (termasuk kedalam golongan tiga istri durhaka, istri nabi nuh, istri nabi luth dan istri abu lahab)
c. Nabi ibrahim memiliki istri yang salih (siti sarah dan hajar )
kisahnya dalam al quran :
  • Nabi Ibrahim & Sarah (Hud 68-76, Ad Dzariat 23-40, Al Hijr 54-56)
  • Nabi Ibrahim & Hajar (surah ibrahim 37, Ashaffaat 99-111, 102, 103) 
d. Istri Imran istri yang salih (Hannah)

seorang wanita yang tekun beribadah dan solehah, selepas imran meninggal hana merawat anak anaknya. Saking salehnya, istri Imran pernah bernazar bahwa anak yang dikandungnya akan dinazarkan untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah secara penuh di Baitul
2. Memiiki keturunan yang baik/salih
a. Kisah Putra Nabi Adam (Qabil dan Habil) - Al Maidah ayat 27 
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain(Qabil). Ia berkata (Qabil):"Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil:"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa"
Dalam riwayat lain disebutkan, 
  • Rasulullah bersabda "Tiada seorang pun yang terbunuh secara aniaya, melainkan atas anak Adam yang pertama tanggungan sebagian dari darahnya, karena dialah orang yang mula-mula mengadakan pembunuhan". 
  • Rasulullah bersabda "Sesungguhnya manusia yang paling celaka ialah anak Adam yang membunuh saudaranya (yakni Qabil membunuh habil), tiada setetes darah pun yang dialirkan di bumi ini sejak dia membunuh saudaranya sampai hari kiamat, melainkan ia kebagian dari siksaannya. Demikian itu karena dialah orang yang mula-mula melakukan pembunuhan".
keturunan nabi adam (qobil) membunuh saudara kandungnya (habil),  
b. Kisah Putra Nabi Nuh (Kan'an) - Surah Hud ayat 43-46
Nabi Nuh as memiliki empat putra, yaitu Sam, Ham, Yafet dan Kan'an. Diantara mereka, Kan'an (putra ke-4) satu-satunya anak Nabi Nuh as yang mengabaikan ajakan ayahnya dan tidak mau beriman, yang akhirnya mendapatkan azab Ilahi berupa badai topan dan ombak pasang yang menenggelamkannya bersama dengan orang-orang kafir. Percakapan nabi nuh dengan kan'an pada surah hud ayat 43-46
c. Keturunan nabi ibrahim (Ismail dan Ishaq) 
Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah untuk diberikan keturunan yang salih dan mendoakan anaknya menjadi manusia terpuji, berkepribadian baik, beriman kepada Allah dan memiliki kehidupan yang seimbang dunia dan akhirat. Nabi ibrahim memiliki keturunan dari siti hajar (ismail) dan siti sarah (ishaq), Allah kabulkan keinginan nabi ibrahim memiliki anak solih
  • Doa Nabi Ibrahim diberikan keturunan yang shalih, "Ya Tuhan ku anugrahkan kepadaku seorang anak yang termasuk orang yang shalih" (Surah As shaffat 100) 
d. Keturunan imran (maryam)  
Keturunan imran dari istrinya Hanna adalah maryam, waktu itu hanna difonis mandul tapi ia tetap berdoa diberikan keturunan yang salih. ikhtiar Imran dan Hanna dengan memberi perhatian, mencukupi kebutuhan, membimbing, dan memberikan penjagaan dalam kehidupan Maryam.
  • Doa istri imran untuk mendapatkan keturunan yang salih (keturunan imran adalah maryam/ibunda nabi isa), “(Ingatlah), ketika isteri Imran berkata; “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shaleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ali Imran : 35)
Maryam adalah seorang wanita yang begitu suci dan ia adalah wanita pilihan Allah. 
  • "Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita yang ada di dunia. (QS Ali Imran, 42).
3. Memiiki cucu/cicit yang baik/salih
a. Cucunya Nabi Ibrahim dari putranya ishaq, ialah yusuf 
Putra yaqub, dan yaqub adalah putra dari ishaq. Garis keturunan nabi ibrahim hingga cucu dan cicitnya (klik disini)
  • Kisah Nabi Yakub dalam Alquran di antaranya Surat Maryam, Surat Hud, Surat Al Anbiya, Surat Shad, Surat Al Ankabuut, dan Surat Ash Shofat.
  • Kisah Nabi Yusuf dalam al quran tertera dalam surat Yusuf (QS.12), Surah hud dan surah Ar Ra'ad
Wasiat Nabi Ibrahim kepada anak/cucunya 
Dan orang yang membenci kepada agama Ibrahim, hanyalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya Dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh." Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS. Al-Baqarah: 130-132).
wasiat nabi ibrahim dan yaqub kepada anaknya (klik disini)
b.Cucunya imran dari putrinya maryam ialah isa 
Kisah kelahiran nabi isa dijelaskan dalam surah maryam dan al imran. 
QS. Maryam (19): 18-19, 

Ketika Allah mengutus Jibril untuk menganugerahkan seorang anak laki-laki suci yang kelak akan menjadi seorang Nabi. Telah banyak diketahui, bahwa Siti Maryam mengandung tanpa tersentuh seorang laki-laki, hingga siti Maryam bertanya pada malaikat Jibril yang diutus oleh Allah saat itu, “bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki -laki sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) pezina!” Demikianlah, hal mudah bagi Allah untuk menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Kisah Siti Maryam yang mengandung tanpa berhubungan badan, adalah tanda bahwa Allah Maha Kuasa. Maka Maryam dikisahkan dapat memelihara kehormatannya

Qs. Al Anbiya ayat 91 

“Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.

Keluarga imran ini manusia seperti kita, namun mendapatkan keistimewaan dari Allah karena mereka membangun tarbiyah usariyah, tarbiyah keluarga yang bercita-cita mendekatkan diri pada Allah, 

Peran Imran dan Istri dalam keluarga
kisah keluarga Imran yang dapat ditemukan dalam surat Al Imran dari ayat 33-37 itu seolah memberikan pesan bagi setiap orang tua untuk menyiapkan generasi terbaik dengan perencanaan sejak dini. Mengambil pelajaran dari Imran dan Hanna, agar :
  • setiap orang tua mulai membangun cita-cita mulia terhadap anak-anaknya, bahkan ketika seorang istri belum mengandung
  • memberikan nama terbaik. Akan lebih baik bila memberikan nama pada anak sesuai dengan apa yang dicita-citakan orang tuanya
  • orang tua berperan memberikan fasilitas yang baik dan tepat agar dapat mendekatkan anak dengan cita-cita yang diharapkan

V. Tanya Jawab 

1. Mengapa andak suka berbohong 

Ketika anak suka berbohong Perlu diperhatikan disini bahwa bagaimana hubungan/boundoing orang tua kepada anak. Bouding adalah ikatan emosional orang tuda ke anak yang harus terjalin dengan baik

Kebohongan seorang anak disebabkan : 
  • Orang tua memiliki tuntutan yang tinggi terhadap anaknya, dengan demikian anak tertekan dengan keinginan/ambisi orang tuanya. sehingga apa yang dilakukan anak hanya untyuk membuat orang tuanya senang, anak takut orang tuanya kecewa karena tidak sesuai dengan harapan orang tuanya sehingga ia mudah untuk berbohong. Solusinya dengan mengupayakan untuk tidak memiliki tuntutan yang tinggi sesuaikan dengan batas kemampuan anak, berkomunikasilah yang baik untuk mengetahui keinginan anak.
  • Bersikap keras/tempramental ketika anak melakukan kesalahan, orang tua seperti ini biasanya menuntut anaknya perfect/sempurna, apabila salah anaknya selalu diberikan hukuman atau sangsi. Jika anak bersalah selalu disudutkan dan bersikap diluar batas. Ketahuilah bahwa sikap kerasmu/atau tempramentalmu membuat anakmu menjadi pribadi yang munafik. Solusinya, berikanlah pengertian dengan bahasa yang lembut ketika anak melakukan kesalahan, dan setelah mengakui kesalahannya berikanlah maaf dan berikanlah solusi terbaik dari kesalahannya agar tidak diulangi 
  • Kurangnya Apresiasi diberikan ke anak, sehingga anak mencari jalan untuk berdusta. Solusinya, pekalah untuk memberikan apresiasi ke anak setelah anak melakukan kebaikan atau meraih prestasi, tak harus dengan hadiah tetapi bisa juga dengan pujian yang bersifat membangun mentalnya. 

2.  Mengapa Anak suka berkata Buruk/kasar dan Membentak

Ketahuilah kita sebagai orang tua haruslah memenuhi rasa nyaman seorang anak.  Maka (anak pada usia 0-7 tahun) memiliki trawman masa lalu yang yang dikarenakan diri mereka pernah dibentak dengan kata kata yang kasar/buruk  menyebabkan luka pengasuhan 

Ciri ciri anak yang memiliki luka pengasuhan : 
  • Memalingkan wajah Ketika diajak ngobrol  lawan bicara  (tidak melihat mata orang yang mengajak bicara). Sulit fokus saat diajak berbicara dan  sibuk dengan dunianya
  • Mukanya minim gerakan dan sulit untuk tersenyum 
  • Gerakannya minimalis dikrenakan dirinya tertekan, mereka tidak memiliki gairah untuk beraktifitas, cenderung pasif dikarenakan gerakannya diabwah kotrol kendali orang tuanya, karena ia takut dibentak
Ketika anak berkata buruk, bisa saja anak merasa tidak nyaman dengan orang tuanya dan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya (bisa dikoreksi lagi penyebabnya). Ketika anak berkata kasar jangan dibalas dengan berkata kasar, bisa jadi saat itu anak anda belum bisa mengendalikan rasa emosi/kemarahan dan kekesalannya

Maka cukup mengatkan " kakak sedang marah/kecewa ya? bunda kaget ajah kakak berbicara seperti itu, kalauopun bunda marah tidak seperti itu loh kak, coba sini cerita ke bunda ada apa ?' ajak anak bicara untuk berani mengungkapkan dengan perasaan nyaman


3. Kapan waktu yang tepat mengenalkan Tauhid ke anak 

Sejak awal kandungan, anak dalam kandungan sudah memiliki organ aktif dan jantung sudah berdetak,  pendengarannya mulai berfungsi 4 bulan /120 hari (saat ruhnya sudah mulai ditiup)

Maka usia untuk mengenalkan tauhid bisa dimulai dari sejak anak berada dalam kandungan (4 bulan) dengan cara mencoba mengajak bicara/ngobrol seiring tahapan tumbuh kembangnya, seperti : 
  • kenalkan Allah dengan kebesaran Allah. contoh ketauilah nak Allah menciptakanmu dengan segala kesempurnaanNy dan KebesarannNya. Perkenalkan asma Allah 
  • Lebih intens sebut nama Allah, libatkan Allah dalam keseharian (semua yang terjadi itu karena Allah yang hebat bukan bapak ibunya) contoh, alhamdulillah nak hari ini bunda sam ayah dapat rejeki dari Allah untuk beli susu dan memeriksakan kehamilanmu
  • telinganya lebih diadaptasikan dengan pendengaran yang baik (mengaji/murotal quran/berbicara yang baik), suara ayah secara gelombang suara lebih rendah sehingga lebih mudah didengar anak ketika masih dalam kandungan. ayahnya bisa lebih bicara atau bercerit atentang mengenalkan tauhid

4. Menyikapi Akibat Perceraian yang berujung putusnya hubungan silahturahmi anak dengan orang tuanya 

Perceraian merupakan sesuatu yang Halal tapi  Allah benci, yang dikawatirkan dalam perceraian adalah rusaknya iman. Ketahuilah bahwa ketika perceraian terjadi sebenarny atidak ada istilah mantan ayah/ibu bagi seorang anak, anak tetaplah anak dari buah pernikahan. 

Rusaknya iman akibat perceraian dikarenakan apabila mereka atau salah satu dari mereka tidak bisa move on, sehingga berujung ribut dan saling menyakiti dan berdampak kepada psikologis anak

Kondisi tidak bisa move on menerima keadaan bercerai, biasanya mantan istri /suami memberikan doktrin ke anak untuk tidak boleh menemui/bersilahturahim ke ibu/bapaknya tanpa adanya alasan, atau memberikan stigma buruk  kepada anak, mengenai  mantan istri/suami bahwa mereka orang tua yang buruk
Akibat tidak bisa move on ini, mereka secara terang terangan melakukan kedaliman kepada anak, (ini adalah dosa besar orang tua yang tanpa disadari) 
  • Berpeluang membuat anak berdosa (durhaka kepada orang tuanya) karena sikap menanamkan kebencian kepada anak kepada mantan pasangan yang dilakukan mantan istri/suami, sehingga anak terpengaruh dan sikap durhaka kepada salah satunya. Ingatlah sikap nabi ibrahim yang selalu berbuat baik kepada orang tuanya
  • Merusak jiwa anak dikarenakan anak menyimpan rasa amarah dan kekecewaan terhadap orang tuanya (dikarenakan anak ditanamkan sikap kebencian)
Perceraian memiliki adab, maka saat sudah bercerai sebaiknya tidak saling menanamkan sikap kebencian, boleh jadi kamu pernah kecwewa dan sakit hati kepada mantan suami/istri tapi jangan korbankan anak anak. Ketika kalian bercerai, Allah memperingatkan dalam firmannya

Al Baqarah 237

Jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah, dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan.


5. Kapan Waktu terbaik masuk ke Pesantren 

Sebelum memikirkan memasukan anak ke pesantren maka penuhi hak anak dengan memenuhi kebutuhan tender love/kasih sayang dengan kelembutan (dari bu) dan tough love/kasih sayang dengan ketegasan  (dari ayah). Jangan sampai kebutuhan (tender love dan tough love) tersebut belum terpenuhi tapi sudah dimasukan ke pesantren  maka kasihan guru gurunya nanti

Pengasuhan anak kewajiban kedua orang tuanya bukan salah satunya, hanya saja pada fase kehidupan anak ada salah satunya yang harus berperan lebih dominan dalam pengasuhan). Ketika kedaunay saling berperan maka diharapkan anak telah memilki kepribadian yang matang 

Fase Kehidupan anak 
  • Usia 0-7 tahun (dominan pengasuhan pada ibu untuk memberikan kebutuhan  tender love/kasih sayang dengan kelembutan)
  • Usia 7-15 tahun (dominan pengasuhan pada ayahnya untuk memberikan kebutuhan tough love/kasih sayang dengan ketegasan). Ayah memberikan pemberikan pembelajaran yang bisa menjadi panutan dalam menananmkan sikap tanggung jawab dan kepemimpinan (qoam). Pada usia ini anak laki harus lebih didekatkan pada ayahnya
  • Usia 15 tahun keatas, peran pihak ketiga (sekolahnya)yang dapat mengenalkan  pengasuhan/pendidikan lainnya 

6. Cara Memutus Pola pengasuhan yang turun temurun/tradisi, sehingga tidak mengulangi pola pengasuhan yang salah 

Pola pengasuhan anak biasanya dilakukan ayah/ibu, mengikuti pola pengasuhan dari kakek/neneknya (pengasuhan berbasis tradisi) 

Akibat pola pengasuhan berbasis trasidi ini dikawatirkan ada pola pengasuhan yang tidak sampai kepada anaknya , sehingga ketika anak itu tumbuh dan menjadi orang tua maka akan berdampak pada anaknya. 

Ayah dan ibu harus menyadari perannya. Istri harus paham bahwa tabiat suami ini sulit dinasehati istri, istri bersabar dan harus mengalah. Sebelum meminta suami untuk memenuhi kebutuhan ibu, maka coba Penuhi kebutuhan dasar suami (biologisnya, perutnya dan matanya/ketenangan). Begitu juga dengan ayah pahami perannya dalam rumah tangga dan pahami suara hati istri

Bisa dilihat di buku karya ustad bendri 
  • Father man 2 - Pahami suara hati istri 
  • Father man 1 - Langkah awal menjadi ayah 

7. Bagaimana memberikan pemahaman kepada anak bahwa kondisi orang tuanya bercerai 

Dalam hal ini anak tidak membutuhkan diberikan pemahaman, tetapi yang anak butuhkan dirinya tidak mengalami goncangan kejiwaan. Ciptakan suasana yang baik/nyaman pasca perceraian. 
  • Move on dari masa lalu, jika belum bisa move on salah satunya maka segera dateng ke conseler pernikahan/psikiater untuk mendapatkan penanganan supaya bis alebih menerima keadaanagar tidak berimbas kepada buah hati



Tidak ada komentar:

Posting Komentar