Pengikut

Selasa, 27 Maret 2018

Kajian Tokoh - Shalahuddin Al Ayyubi (01) - Pahlawan Pembebas Baitul Maqdis

Shalahuddin Al Ayyubi - Pahlawan Islam Pembebas Baitul Maqdis

Dalam resume Buku 

Karya : Profesor DR. Ali Muhammad Ash Shalabi 


Garis keturunan : 


Bersal dari suku Kurdi keturunan dari Ayyub bin Syadi 
Ayahnya : Najmuddin Ayyub 
Kakeknya : Syadi 

Garis keturunan Ayyub bin Syadi adalah suku kurdi yang paling terhormat,karena tak seorangpun dari garis keturunannya pernah mengalami perbudakan. Meskipun mereka datang ke Irak maupun syam mereka tidak pernah berstatus sebagai rakyat biasa. 

Syadi dan kedua putranya Najmuddin Ayyub (ayah Shalahudin Al Ayyubi) dan Asaduddin Shirkuh (paman) bermigrasi ke kota Tirkit (terletak ditepian sungai Dajlah - Tigris), kota yang menghubungkan Irak dengan Syam.

Najmuddin menjalani pengabdian kepada Kesultanan Saljuk Muhammad Malik Shah dan dinobatkan sebagai penguasa benteng Tirkit, sedangkan Asaduddin Shirkuh menjadi pejabat terkemuka di Kesultanan Saljuk.


Kelahiran Shalahuddin Al Ayyubi

Shalahuddin Al Ayyubi dilahirkan pada tahun 532 H ( 1137M ) di benteng Tirkit (kota tua yang lebih dekat ke Bagdad dari pada Mosul). Kelahiran Shalahuddin bertepatan dengan keluarnya perintah Mujahiduddin Bahruz (penguasa Baghdad) yang berisikan " Najmuddin Ayyub (ayah) dan Asaduddin Shirkuh (paman) untuk meninggalkan kota Tirkit " Karena saat itu paman Shalahuddin membunuh komandan benteng akibat peristiwa pelecehan terhadap seorang wanita. 

Keputusan ini sangat membingungkan Mujahiduddin antara mempertahankan keduanya atau menyuruh mereka pergi. Kalau tetep mempertahankan mereka kawatir akan ada tindakan balas dendam dari komandan yang lainnya. Akhirnya mereka satu keluarga termasuk Shalahuddin yang masih bayi, meninggalkan kota baghdad untuk pergi ke kota Mosul.

Saat itu Ayyub merasa pesimis dengan keberadaan putranya Shalahuddin, dan berniat mengakhiri kehidupan putranya. Tetapi pengikutnya mengingatkannya bahwa semua ini terjadi karena takdir Allah, kesialan ini bukan karena lahirnya bayi Shalahuddin. Siapa tahu kelak bayi munggil Shalahuddin kelak menjadi penguasa yang disegani dan memiliki kedudukan terhormat. Kata tersebut membawa pengaruh besar dan Najmuddin Ayyub sadar. 


Riwayat Pendidikan 

Kedatangan Najmuddin Ayyub dan Asaduddin Shirkuh ke Mosul disambut oleh Immaduddin Zanki. 

Saat perang dengan Dinasti Saljuk di Tirkit pada masa Mujahiduddin Bahruz, Immaduddin Zanki mengalami kekalahan sehingga pasukannya ditarik mundur, saat itulah Najmuddin dan Asaduddin menolong mereka untuk tetap bebas hingga sampai ke kota Mosul. Ternyata kebaikan ini dikenang oleh Immaduddin Zanki. 

Dengan berjalannya waktu Najmuddin dan Asaduddin kini menjadi komandan dipemerintahan Immaduddin Zanki. Pada masa pemerintahannya Najmuddin berhasil menggabungkan Damaskus dibawah kekuasaannya. 

Dikota Balbek dan dilanjutkan di Damaskus, disinilah Shalahuddin tumbuh,

Dari waktu ke waktu sejak masa kanak kanak ia sudah terbiasa menyaksikan dan mendengar tentang permusuhan kaum salibis terhadap negeri islam. Semasa pertumbuhannya Shalahuddin terus mengalami perkembangan pesat, tampak didalam dirinya tanda tanda bahwa ia akan berkembang ke Maqom prestasi yang lebih tinggi. Sejak dirinya beranjak dewasa Shalahuddin disarankan oleh ayahnya mengabdikan dirinya dibawah kepemimpinan Nuruddin Mahmud Zanki (anak dari Immaduddin Zanki). 

Dari ayahnya Shalahuddin mempelajari banyak hal, seperti ijtihad dalam perkara jihad. Selain itu Shalahuddin gemar melakukan :
  1. Mempelajari Ilmu pengetahuan islam, 
  2. Berlatih seni perang dan berburu, 
  3. Belajar memanah dan menaiki kuda, 
  4. Belajar stategi perang militer dan administrasi negara,
  5. Mengasah keahlian lainya (bermain Al jukan)
Iapun gemar mengamati perkembangan politik, dan militer yang sedang berlangsung di wilayah kekuasaan islam. Shalahuddin tumbuh dilingkungan keluarga yang bisa mengajarinya banyak hal seperti belajar keahlian dibidang politik, dan belajar keberanian dan berbagai stategi perang. Ia pun juga tumbuh sebagai penghafal Al Quran, mempelajari fiqih dan hadist, dan menjadi murid sejumlah ulama dan ustad di wilayah syam dan Al Jazirah. Guru beliau adalah Syaikh Quthubuddin An Naisaburi

Dan dari Nuruddin Mahmud Zanki, Shalahuddin mempelajari 
  1. Keiklasan dan pengorbanan 
  2. Bagaimana bermunajat kepada Allah dalam solat, khususnya diwaktu waktu perang (ini adalah bekal yang kuat untuk menghadapi jihad)
  3. Kepemimpinan dalam perencanaan yang islami, 
  4. Bagaimana menghadapi penyebar luasan paham syiah rafidhah dan ekspansi pasukan salib. 

- Generasi penerusmu akan tumbuh sesuai dengan adat istiadat yang dibiasakan oleh bapaknya - 


Pada masa berkuasanya Nuruddin Mahmud Zanki, Shalahuddin di Damaskus menjabat sebagai kepala kepolisian. Dan selama di Mesir, Shalahuddin mendampingi pamannya Shirkuh dalam tiga kali invasi militer ke Mesir. Ia dan pamannya berhasil menyatukan Mesir dibawah kekuasaan Dinasti An Nuriyah (dibawah kepemimpinan Nuruddin Mahmud Zanki). 


Maka dapat disimpulkan kehidupannya 
  • Dari masa kanak-kanak hingga dewasa,Shalahuddin terdidik dengan beragam keutamaan mulia dan berbagai pekerti yang terpuji. 
  • Dari pergaulannya dengan para pejabat dan pertemannya dengan para pemimpin ia mendapatkan pelajaran tentang adat istiaadat yang original, kelihaian dalam berperang, semangat keislaman, keberanian fisik, mental pemimpin

Perjalanan kehidupannya ini telah menjadikannya pantas dan berhak untuk menjelma menjadi salah satu tokoh yang tiada bandingannya, yang mampu menggetarkan dunia dan turut andil dalam menciptakan era keemasan dalam lembar catatan emas sejarah islam


Karakter Mulia Shalahuddin Al Ayyubi 

Pribadi Shalahuddin menjadi pribadi yang istimewa dengan keseimbangan moral yang luar biasa yang membantunya dalam mewujudkan berbagai tujuan. Sifat sifat yang dimilikinya antara lain : 

1. Ketakwaan dan Ketekunan Beribadah

Ketakwaan kepada Allah dapat melindungi hamba dari tipu daya musuh dan konspirasi musuh, telah diijelaskan dalam firman Allah (Al A'raf 96 dan Al Imran 120). 

Ciri seorang muslim adalah tidak ada keraguan atas Allah, beribadah dan berbaik sangka kepada Allah, bergantung hanya kepada Allah. Jika seorang pemimpin memiliki hal tersebut maka Allah akan menjamin kekuasaannya ia akan menjadi sosok yang disegani, pahlawan gagah berani, tak mengenal kata kalah, menjadi sosok pemberani yang terus maju menyerang musuh tak kenal gentar menghadapi kematian, tidak ciut nyalinya hadapi musuh

  • Shalahuddin memiliki aqidah yang bagus dan gemar berdzikir, mempelajari aqidah berdasarkan dalil yang jelas (Al Quran dan Al Hadist) bersama gurunya "Syaikh Imam Quthubuddin An Naisaburi " 
  • Shalahuddin gemar melakukan sholat berjamaah, walaupun disaat tubuhnya sakit iapun memaksakan diri untuk sholat berjamaah. Begitu pula dengan sholat rawatib dan sunah lainnya
  • Shalahuddin selalu menunaikan dan mengeluarkan zakat, sampai akhir hayatnya tidak ada kekayaan yang dimilikinya kecuali 47 dirham dan 1 gram emas. Ia menghabiskan seluruh harta bendanya untuk sedekah nafilah (sunah)
  • Shalahudin sering melakukan puasa sunah, pernah disaat puasa ramadhan dirinya sakit dan akhirnya mengqadha puasanya.
  • Shalahuddin berniat untuk behajj tetapi keinginananya belum terealisasi
  • Shalahuddin gemar mendengarkan bacaan Al Quran yang dibacakan oleh seorang imam sholat yang bacaannya bagus untuk membacakannya di perkemahan tempat tinggalnya ketika berperang
  • Shalahuddin juga gemar mendengarkan hadist nabi dengan memanggil syeh yang mumpuni dibidangnya dengan mendengarkan bersama orang lain
  • Shalahuddin mengagungkan syiar agama islam
  • Shalahuddin selalu berbaik sangka kepada Allah, banyak tergantung dan mempasrahkan diri kepada Allah, 
2. Keadilan Shalahuddin 

Adill adalah sikap yang paling mulia yang disandang seorang penguasa seperti Shalahuddin, karena akan mendorong kepada ketaatan dan mengajak kepada persatuan. Maka dengan sikap adil maka perbuatan akan menjadi baik, harta kekayaan akan tumbuh berkembang, semangat rakyat akan bangkit.  

Sikap adil yang paling menonjol di kepemimpinan Shalahuddin, seperti : 

  • Shalahuddin suka membela pihak yang lemah. 
  • Shalahuddin juga membuka pintu lebar untuk bertemu kedua belah pihak yang bersengketa, sehingga dia selalu membantu untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi bersama juru tulisnya, keputusan yang diambilnya adalah atas petunjuk Allah didalam hatinya. 
  • Sikap adilnya dikarenakan dirinya rajin membaca Al Quran, mengetahui makna dan mengamalkannya. Dalam dirinya hanyalah kebenaranlah yang paling pantas diikuti
  • Shalahuddin juga banyak menghapuskan pungutan pajak yang dibebankan kepada rakyat atas setiap transaksi jual beli
3. Keberanian Shalahuddin

Keberanian adalah sikap terpuji yang harus disandang oleh seorang pemimpin.  
Sikap keberanian seorang pemimpin terlihat di pribadi Shalahuddin, dengan begitu ia akan dihormati oleh para pesaingnya. 

  • Sikap pemberaninya juga memberikan perlindungan kepada negara dan rakyatnya Sikap pemberani 
  • Sikap pemberaninya untuk menghadapi musuh musuhnya
  • Sikap pemberaninya menyuruh utusannya untuk membacakan hadist ketika akan berperang dengan musuh
4. Kemurahan hati Shalahuddin 

Akhlaq Shalahuddin dihiasi dengan kemurahan hati dan kemuliaan, 
  • Kemurahan untuk membagi bagikan harta miliknya 
  • Menghibahkan lahan pertanian 
  • Shalahuddin juga mendermakan kudanya kepada orang yang ikut berjihad dengannya dan apabila kuda itu terluka ia akan memberikan hartanya sebagai pengganti pengobatan luka si kuda
5. Perhatian terhadap Jihad 

Shalahuddin sangat gigih dalam berjihad, beliau berjihad dengan harta dan jiwanya. Demi cintanya kepada jihad di jalan Allah ia rela meninggalkan keluarga, anak anaknya, tanah air dan tempat tinggalnya. Ia lebih memilih mati di jalan Allah karena kematian itulah kematian yang paling mulia

6. Sifat Kesantunan Shalahuddin 

Santun merupakan tanda bagusnya Ahlaq, kesantunan ahlaq akan berpengaruh kepada kententraman dan ketenangan jiwa, kenikmatan, kehormatan, kenyamanan fisik. Sikap santun yang dimiliki Shalahuddin adalah 
  • Mudah memaafkan kesalahan orang lain
  • Sabar menghadapi apa yang tidak ia sukai
  • Rela mendengar keluahan orang lain yang mengalami ketidak adilan dengan wajah berseri dan tangan terbuka
  • Shalahuddin bersikap santun kepada para musuh-musuhnya
7. Menjaga sumber Muru'ah 

Muru'ah adalah akhlaq yang mulia, adab yang baik, dan sifat jantan yang sempurna. Muru'ah dapat membuat penyandangannya pantas untuk dihormati dan disegani. Macam muru'ah adalah muru'ah dalam pengorbanan dan muru'ah dalam meninggalkan

Macam muru'ah dalam pengorbanan :
  • Muru'ah lidah : perkataan yang baik dan santun
  • Muru'ah ahklaq : kelapangan dan keterbukaan kepada orang yang dikasihi dan dibenci
  • Muru'ah harta : tepat sasaran dalam mengeluarkannya dan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan bantuan harta
  • Muru'ah ihsan : menyegerakan, mempermudah, dan menghargainya tidak memperhitungkan apa apa yang telah dilakukan atau yang belum dilakukan
Muru'ah dalam meninggalkan : meninggalkan permusuhan, cacimaki, saling menuntut, dan pertengkaran.

8. Kesabaran dan kepasrahan 

Sabar adalah mahkota dari akhlaq mulia, akhlaq terpuji, sabar bisa berupa menahan jiwa dari kegelisahan, menahan lidah dari keluh kesah. Dengan kesabaran akan dapat mencegah diri dari melakukan sesuatu yang tidak baik dan tidak layak. Sabar menghadapi cobaan dengan adab yang baik. 
  • Shalahuddin adalah pemimpin yang sabar dalam menjalani pahit dan kerasnya kehidupan dimedan jihad, meskipun saat sakit beliau tetap dengan sabar mengontrol pasukan perang.
9. Kesetiaan 

Shalahuddin merupakan teladan dalam kesetiaan menepati perjanjian. Apabila perdamaian telah disepakati maka ia akan berpegang teguh dengan apa yang telah disepakati. 

10. Sifat rendah hati 

Sifat orang beriman adalah hendaklah ia bersikap rendah hati dihadapan saudaranya dan terlihat gagah dihadapan lawannya. Sikap rendah hati yang dimiliki Shalahuddin membuat dirinya dekat dengan rakyat, rakyat simpati kepadanya. Ia pun tak segan membantu masyarakat untuk turun bekerja langsung membangun tembok baitul maqdis. 


Karakter inilah yang dititipkan Allah kepadanya, dengan demikian : 
  • Shalahuddin mampu menyatukan Syam, Mosul, Mesir dan wilayah lain dibawah kepemimpinannya. 
  • Mampu merealisasikan kemenangan besar atas peperangan dengan pasukan salib di Hithtin
  • Mampu melawan gerakan kebatinan Syiah Rafidhah
  • Merebut kembali Baitul Maqdis

Pesan Shalahuddin Al Ayyubi kepada putranya 

  1. Bertaqwalah kamu kepada Allah karena Taqwa pangkal setiap kebaikan, 
  2. Menjaga apa yang diperintahkan Allah kepadamu, karena itu adalah jalan keselamantanmu. 
  3. Pikullah tanggung jawabmu dengan sebaik baiknya
  4. Jagalah hati rakyat dan perhatikanlah kondisi mereka karena engkau (anak-anakku) adalah kepercayaanku dan kepercayaan Allah atasnya, Jagalah hati para pejabat negara dan para pembesarnya, karena tidaklah engkau akan sampai kepada apa yang telah engkau capai melainkan bantuan orang lain 
  5. Janganlah engkau mendendam kepada siapapun
  6. Waspadai hubunganmu dengan orang lain dan hubunganmu dengan Allah (karena kesalahanmu akan diampuni jika mereka ridho atas kesalahanmu dan Allah akan mengampunimu melalui tobatmu)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar