Pengikut

Selasa, 27 Maret 2018

Kajian Tokoh - Shalahuddin Al Ayyubi (02) - Pembebasan Baitul Maqdis

Kajian sebelumnya Shalahudin Al Ayyubi (klik disini) 


Pembebasan Baitul Maqdis

Dalam resume Buku 
- Shalahuddin Al Ayyubi - Pahlawan Islam Pembebas Baitul Maqdis
Karya : Profesor DR. Ali Muhammad Ash Shalabi


Perang Hittin (4 juli 1187) antara kerajaan Yarusalem (para tentara salib) dengan kekuatan pasukan muslim dibawah pimpinan Shalahuddin Al Ayyubi. Perang Salib ini terjadi di wilayah Tiberias (yang saat ini menjadi wilayah Israel). Setelah kekalahan tentara salib pada perang Hittin, maka tidak ada lagi kekuatan kaum salib yang dapat dibanggakan di Syam. 

Setelah perang Hittin maka Shalahuddin menaklukan Akka pada hari jumat 2 jumadil akhir 583 (1187M). Akka merupakan jalan penghubung ke Baitul Maqdis.  

Setelah penaklukan Asqalan dan Gaza, Shalahuddin bertolak ke Al Quds untuk melakukan penaklukkan. Sebagian besar Fuqaha dan ulama yang ikut bersama melakukan penaklukkan Baitul Maqdis itu berasal dari Mesir dan Syam. 

Bersatulah mesir dan syam sebagai permulaan untuk membebaskan Al Quds. 

" Bagaimana mungkin aku bisa bahagia, menikmati makanan dan nyenyak tidur jika Baitul Maqdis masih berada di tangan pasukan salib ".  

Berkat karunia Allah strategi militer yang diterapkan Shalahuddin berhasil menguasai daerah pesisir dan mengisolasi Baitul Maqdis. 


Perjalanannya ke Baitul Maqdis : 

1. Diawali dengan Ekspansi informasi keseluruh penjuru dunia Islam.

Ekpansi informasi keseluruh penjuru dunia islam dengan tujuan mengajak kaum muslimin bersiaga menyambut jihad akbar. Hal ini membangkitkan tekad kaum muslimin diseluruh penjuru dunia, mereka berduyun duyun datang untuk bergabung dalam barisan jihad suci. 


2. Meminta bantuan kekuatan 

Dalam uapaya melancarkan penaklukan, Shalahuddin mendatangkan kekuatan mujahiddin mesir untuk menguasai kota/benteng kaum salib. Pasukan Malik Aziz Utsman bergabung. Shalahuddin juga memutuskan jalur kapal laut salibis, sehingga bantuan kekuatan dari mesir sampe ke syam dengan melalui jalur darat dan laut. 

Shalahuddin juga mendatangkan peralatan tempur untuk menghujam dinding benteng yang telah dilengkapi tentara, 


3. Melalukan Blokade pertempuran 
  
Shalahuddin dan tentaranya maju ke arah tembok yang melindungi Baitul Maqdis (26 September 1187). Pasukannya memakai selimut tebal dengan membawa 12 alat pelontar batu, dibawah perlindungan pelontar batu majulah para penggali untuk membuat lubang di dinding. Para pemanah disiapkan untuk melindungi para pelontar batu dari serangan tentara salib dari atas tembok. 

Terjadi kecambuk peperangan yang sangat ganas. Karena kedua pasukan memandang bahwa pertempuran ini adalah tuntunan agama dan kewajiban yang harus ditunaikan. 

Sehingga akhirnya tanggal 29 September 1187M tentara Shalahuddin mampu membuka celah besar ditembok yang mengelilingi Baitul Maqdis.


4. Perundingan dan Penyerahan Al Quds ke tangan Shalahuddin  

Kaum salib mengirimkan utusannya untuk menemui Shalahuddin untuk meminta jaminan keamanan. Tetapi Shalahuddin tidak memenuhi keinginan kaum salib, ia mengatakan akan tetap melakukan penawanan jika kaum salib tidak mau meninggalkan Baitul Maqdis. Keinginan melakukan serangan mendadak kaum salib kepada kaum muslimin tidak disetujui oleh Patrick Hiraklius, sebab jika ia melakukan itu dan ia kalah maka banyak kaum wanita dan anak anak yang akan tetap menjadi tawanan. 

Kemudian di utuslah kembali Balian de Abelian kepada Shalahuddin untuk melakukan perundingan jaminan keamanan atas penduduk salibis sebagai penggantian penyerahan Baitul Maqdis secara damai. Ini disetujui oleh Shalahuddin. Balian akan membayar yang tebusan kaum salibis sehingga dapat dilepaskan sebagai tawanan. 

Shalahuddin membagi harta dari tebusan kaum salib (sekitar 1.300.000 dinar) kepada par amir ulama, fuqaha dan mujahiddin yang ikut serta melakukan penaklukkan. 


Baitul Maqdis milik Umat Muslim  

Dengan ijin Allah kota Baitul Maqdis diserahkan pada Jumat, 12 Oktober 1987 M (12 Rajab 583H oleh Patrick Hiraklius sesuai kesepakatan. Penaklukkan Baitul Maqdis ini bertepatan dengan malam isra mi'raj dan perlu diketahui juga bahwa empat tahun sebelum penaklukkan Baitul Maqdis sekitar 579H (1183M) telah terjadi penaklukkan Alepo.


Shalahuddin dan tentara muslim lainnya memasuki Baitul Maqdis setelah Balian memberikan perintah kepada penjaga kota untuk melepaskan senjata dan menyerahkan ke tentara islam. 

Blokade Shalahuddin berlangsung 12 hari, dengan jatuhnya Al Quds ditangannya maka jatuh pula ketangganya sebagian kota dan wilayah yang masih dalam penguasaan kaum salib di wilayah syam.

Penduduk salibis meninggalkan Baitul Maqdis, setelah pemerintahan di Baitul Maqdis stabil dan memerintahkan untuk mengembalikan kondisi semula al quds sebelum dikuasai kaum salibis.


Perbaikan yang dilakukan selepas kaum salibis meninggalkan Baitul Maqdis


Hanya saja Shalahuddin melakukan pembongkaran banguan dan tembok yang dibuat kaum salib, yang menutupi mihrab dan kubah batu (Qubbatus Shakhrah) dalam tugas ini Shalahuddin memerintahkan Dhiyauddin Al Hikari. 

Shalahudin memugar semua bangunan bidah yang dulu dibangun kaum salibis. Mulailah dirinya membenahi Al Aqsha menguatkan dan meratakan lantainya, mendatangkan bahan banguan dari konstatinopel, banguan renovasi dilakukan secara cepat, penghapusan arca arca di dinding. Raja Al Afdhal (anak shalahuddin) juga membantu merenovasi dan membersihkan. 

Shalahuddin juga mendatangkan mimbar yang menyerupai masjid di Alepo yang dibuat Nuruddin Mahmud Zanki untuk Baitul Maqdis. Selain itu Shalahuddin juga mendatangkan mushaf terbaik dalam jumlah banyak. Merubah beberapa gereja untuk menjadi madrasah, 


Sikap Toleransi Shalahuddin terhadap Tawanannya  

Kaum salibis yang tidak dapat membayar tebusan selama 40 hari dari batas yang ditentukan tetap menjadi tawanannya. Mereka umumnya adalah tentara amatir yang berkelanan ke negeri timur untuk melepaskan diri dari perbudakan kaum feodal di eropa dimasa itu.  Karena kaum salibis yang kaya sangat sedikit membantu kaum salibis yang miskin untuk memberikan tebusan. Inilah yang menjadi kesenjangan dan sikap memalukan dijamannya. 

Ada 1000 orang kaum salibis miskin yang menjadi tawanannya, dan dibebaskan oleh Shalahuddin tanpa harus membayar uang tebusan. Termasuk kemurahan hatinya untuk ratu romawi, istri raja tertawan, dan princes humphrey, 

Gereja masih dibiarkan berdiri tidak dihancurkan untuk tempat beribadat sebagian umat kristiani yang meminta ijin tinggal di Al Quds setelah membayar uang tebusan dan berjanji untuk tidak mengganggu dan akan ikut membangun kota Al quds. Shalahuddin memberikan ijin dengan mengajukan beberpa syarat yang harus mereka patuhi. 

Situs situs sejarah umat kristiani di Al Quds yang masih tersisa sekarang adalah peninggalan dari toleransi Shalahuddin dimasanya.

Sikap toleransi Shalahuddin ini mencotoh sikap Rasulullah yang saat itu membebaskan warga Mekkah dalam peristiwa Fathu Makkah, saat itu Rasulullah mengajarkan sikap toleransi, pengasih dan pemaaf. 


Dari Shalahuddin Al Ayyubi inilah kita mengenal makna Toleransi sebenarnya dalam islam, Rasa toleransi ia wujudkan setelah memerangi peperangan berjihad. Bukan ketika akan berjihad memperbanyak toleransi sehingga tidak pernah terjadi kemenangan.
Jangan sampai kita keliru memahami makna toleransi sebagaimana yang disebarkan oleh paham pluralisme dan didengungkan kaum liberalisme dan sekulerisme. Karena toleransi mereka membawa ke arah ke kufuran. Mereka mengajak umat islam untuk toleransi terhadap agama lain dengan mengajak kaum muslimin untuk akidah mereka (Islam bukan satu satunya versi kebenaran, kebenaran ajaran agama islam sama dengan yang lain) 

Maka lihatlah Shalahuddin Al Ayyubi beliau meyakini Tauhid, membenci kemusrikan, beriman kepada Allah dan Rasulullah, menyakini syariat islam, menghajar akidah sesat, membenci kekufuran, meninggikan kalimat Allah, sehingga lahirlah manisnya iman, ketenangan jiwa, lapang dada, kemurahan dan kebahagiaan. Ketenangan jiwa dan bersihnya hati melahirkan sikap toleransi yang tiada duanya. 


Sholat Jumat pertama di Baitul Maqdis 

Shalat Jumat pertama di Baitul Maqdis 8 hari setelah penaklukan, 4 sya'ban 583H, dengan katib sholat Qadhi Muhyiddin bin Az Zaki. 
Beliau membuka kutbahnya dengan surah 

" Maka orang orang yang dzalim itu akan dimusnahkan sampai akar akarnya, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam " (Al An-am 45) 

Wasiat dalam kubah Jumatnya : 

  1. Kemenangan Baitul Maqdis terjadi karena Allah maka hendaklah kita bersyukur 
  2. Kemangan ini adalah anugrah dari Allah maka bertaqwalah kalian dijalan Allah, hindari mengikuti hawa nafsu, berjihadlah dijalan Allah dengan sebenar benarnya berjihad. 
  3. Setelah Allah memuliakan kalian dengan penaklukan mulia ini, maka hindarilah melakukan dosa besar, hindarilah melakukan maksiat. 
  4. Seruan untuk membebaskan tanah suci yang tersisa dengan mengambil pelajaran dari surah Al Anfal 65 " Jika ada 20 orang sabar diantaramu maka mereka niscaya akan mengalahkan dua ratus orang musuh " dna surah al imran 160 " Jika Allah menolongmu maka tidak ada orang yang dapat mengalahkanmu, jika Allah membiarkanmu maka siapakah gerangan yang dapat menolongmu selain Allah
Ketika telah berhasil menguasai Baitul Maqdis, Shalahuddin tetap menujukkan sifat rahmat (belas kasih) dari syariat islam. Tujuan dasarnya dalam peperangan ini menghancurkan otoritas politis salibis di wilayah islam bukan menghabisi kaum salibis (nasrani)  


Penyempurnaan penaklukan setelah menguasai Baitul Maqdis

1. Menguasai Benteng Kurk dan Syaubak 

Terdapat Benteng Kurk dan Syaubak ( di wilayah belakang sungai yordania ) yang bersebelahan dengan Baitul Maqdis. Benteng itu adalah milik seorang wanita yang anaknya menjadi tawanan Shalahuddin (humphrey). Wanita itu mengajak untuk melakukan barter dengan membebaskan anaknya maka Shalahuddin akan diberikan benteng itu. Tapi sekali lagi Shalahuddin menolak dia membebaskan anak dari wanita itu. 

Tak lama dari peristiwa itu Shalahuddin melakukan pengepungan ke kedua benteng itu dan akhirnya setelah setahun berlangsung benteng itu akhirnya dapat dimiliki Shalahuddin di Rabiul Awal 584 H (mei 1188M)


2. Menguasai wilayah utara 
  • Berhasil menghancurkan Baqiah setelah mendapat bantuan mujahiddin sinjar
  • Menyerang benteng orang kurdi yang berada dibawah kekuasaan kaum Dawiyah (rabiul akhir)
  • Menyerang Antartus (jumadil awal)
  • Mengepung benteng Maqab
  • Menaklukan Buyas 
  • Merebut benteng Laziqah (benteng terbesar Antokhia)
  • Merebut benteng Beksrael 
  • Merebut benteng milik zionis di Isbararia
  • Merebut benteng Sarmin dan Burziah (dekat dengan sungai Al Ashi)
  • Berhasil menundukkan Darbisak yang terletak dibukit Alomanus dan benteng pegras
Hasil penaklukan ini membuat Antokhia dan Tripoli kehilangan sebagian besar wilayahnya. Selain itu genjatan senjata selama 8 bulan atas permintaan Bohemond III memberikan peluang Shalahuddin menyisir bagian selatan. Menyerang benteng Dawiyah (di Shafad) dan benteng Isbataria (di Kaukib). 

Penaklukan kedua benteng  
  • Benteng Dawiyah - bulan syawal 584 ( November 1188) 
  • Benteng Isbataria - bulan zulqaidah 584H ( Desember 1189) 




Kajian Tokoh - Shalahuddin Al Ayyubi (01) - Pahlawan Pembebas Baitul Maqdis

Shalahuddin Al Ayyubi - Pahlawan Islam Pembebas Baitul Maqdis

Dalam resume Buku 

Karya : Profesor DR. Ali Muhammad Ash Shalabi 


Garis keturunan : 


Bersal dari suku Kurdi keturunan dari Ayyub bin Syadi 
Ayahnya : Najmuddin Ayyub 
Kakeknya : Syadi 

Garis keturunan Ayyub bin Syadi adalah suku kurdi yang paling terhormat,karena tak seorangpun dari garis keturunannya pernah mengalami perbudakan. Meskipun mereka datang ke Irak maupun syam mereka tidak pernah berstatus sebagai rakyat biasa. 

Syadi dan kedua putranya Najmuddin Ayyub (ayah Shalahudin Al Ayyubi) dan Asaduddin Shirkuh (paman) bermigrasi ke kota Tirkit (terletak ditepian sungai Dajlah - Tigris), kota yang menghubungkan Irak dengan Syam.

Najmuddin menjalani pengabdian kepada Kesultanan Saljuk Muhammad Malik Shah dan dinobatkan sebagai penguasa benteng Tirkit, sedangkan Asaduddin Shirkuh menjadi pejabat terkemuka di Kesultanan Saljuk.


Kelahiran Shalahuddin Al Ayyubi

Shalahuddin Al Ayyubi dilahirkan pada tahun 532 H ( 1137M ) di benteng Tirkit (kota tua yang lebih dekat ke Bagdad dari pada Mosul). Kelahiran Shalahuddin bertepatan dengan keluarnya perintah Mujahiduddin Bahruz (penguasa Baghdad) yang berisikan " Najmuddin Ayyub (ayah) dan Asaduddin Shirkuh (paman) untuk meninggalkan kota Tirkit " Karena saat itu paman Shalahuddin membunuh komandan benteng akibat peristiwa pelecehan terhadap seorang wanita. 

Keputusan ini sangat membingungkan Mujahiduddin antara mempertahankan keduanya atau menyuruh mereka pergi. Kalau tetep mempertahankan mereka kawatir akan ada tindakan balas dendam dari komandan yang lainnya. Akhirnya mereka satu keluarga termasuk Shalahuddin yang masih bayi, meninggalkan kota baghdad untuk pergi ke kota Mosul.

Saat itu Ayyub merasa pesimis dengan keberadaan putranya Shalahuddin, dan berniat mengakhiri kehidupan putranya. Tetapi pengikutnya mengingatkannya bahwa semua ini terjadi karena takdir Allah, kesialan ini bukan karena lahirnya bayi Shalahuddin. Siapa tahu kelak bayi munggil Shalahuddin kelak menjadi penguasa yang disegani dan memiliki kedudukan terhormat. Kata tersebut membawa pengaruh besar dan Najmuddin Ayyub sadar. 


Riwayat Pendidikan 

Kedatangan Najmuddin Ayyub dan Asaduddin Shirkuh ke Mosul disambut oleh Immaduddin Zanki. 

Saat perang dengan Dinasti Saljuk di Tirkit pada masa Mujahiduddin Bahruz, Immaduddin Zanki mengalami kekalahan sehingga pasukannya ditarik mundur, saat itulah Najmuddin dan Asaduddin menolong mereka untuk tetap bebas hingga sampai ke kota Mosul. Ternyata kebaikan ini dikenang oleh Immaduddin Zanki. 

Dengan berjalannya waktu Najmuddin dan Asaduddin kini menjadi komandan dipemerintahan Immaduddin Zanki. Pada masa pemerintahannya Najmuddin berhasil menggabungkan Damaskus dibawah kekuasaannya. 

Dikota Balbek dan dilanjutkan di Damaskus, disinilah Shalahuddin tumbuh,

Dari waktu ke waktu sejak masa kanak kanak ia sudah terbiasa menyaksikan dan mendengar tentang permusuhan kaum salibis terhadap negeri islam. Semasa pertumbuhannya Shalahuddin terus mengalami perkembangan pesat, tampak didalam dirinya tanda tanda bahwa ia akan berkembang ke Maqom prestasi yang lebih tinggi. Sejak dirinya beranjak dewasa Shalahuddin disarankan oleh ayahnya mengabdikan dirinya dibawah kepemimpinan Nuruddin Mahmud Zanki (anak dari Immaduddin Zanki). 

Dari ayahnya Shalahuddin mempelajari banyak hal, seperti ijtihad dalam perkara jihad. Selain itu Shalahuddin gemar melakukan :
  1. Mempelajari Ilmu pengetahuan islam, 
  2. Berlatih seni perang dan berburu, 
  3. Belajar memanah dan menaiki kuda, 
  4. Belajar stategi perang militer dan administrasi negara,
  5. Mengasah keahlian lainya (bermain Al jukan)
Iapun gemar mengamati perkembangan politik, dan militer yang sedang berlangsung di wilayah kekuasaan islam. Shalahuddin tumbuh dilingkungan keluarga yang bisa mengajarinya banyak hal seperti belajar keahlian dibidang politik, dan belajar keberanian dan berbagai stategi perang. Ia pun juga tumbuh sebagai penghafal Al Quran, mempelajari fiqih dan hadist, dan menjadi murid sejumlah ulama dan ustad di wilayah syam dan Al Jazirah. Guru beliau adalah Syaikh Quthubuddin An Naisaburi

Dan dari Nuruddin Mahmud Zanki, Shalahuddin mempelajari 
  1. Keiklasan dan pengorbanan 
  2. Bagaimana bermunajat kepada Allah dalam solat, khususnya diwaktu waktu perang (ini adalah bekal yang kuat untuk menghadapi jihad)
  3. Kepemimpinan dalam perencanaan yang islami, 
  4. Bagaimana menghadapi penyebar luasan paham syiah rafidhah dan ekspansi pasukan salib. 

- Generasi penerusmu akan tumbuh sesuai dengan adat istiadat yang dibiasakan oleh bapaknya - 


Pada masa berkuasanya Nuruddin Mahmud Zanki, Shalahuddin di Damaskus menjabat sebagai kepala kepolisian. Dan selama di Mesir, Shalahuddin mendampingi pamannya Shirkuh dalam tiga kali invasi militer ke Mesir. Ia dan pamannya berhasil menyatukan Mesir dibawah kekuasaan Dinasti An Nuriyah (dibawah kepemimpinan Nuruddin Mahmud Zanki). 


Maka dapat disimpulkan kehidupannya 
  • Dari masa kanak-kanak hingga dewasa,Shalahuddin terdidik dengan beragam keutamaan mulia dan berbagai pekerti yang terpuji. 
  • Dari pergaulannya dengan para pejabat dan pertemannya dengan para pemimpin ia mendapatkan pelajaran tentang adat istiaadat yang original, kelihaian dalam berperang, semangat keislaman, keberanian fisik, mental pemimpin

Perjalanan kehidupannya ini telah menjadikannya pantas dan berhak untuk menjelma menjadi salah satu tokoh yang tiada bandingannya, yang mampu menggetarkan dunia dan turut andil dalam menciptakan era keemasan dalam lembar catatan emas sejarah islam


Karakter Mulia Shalahuddin Al Ayyubi 

Pribadi Shalahuddin menjadi pribadi yang istimewa dengan keseimbangan moral yang luar biasa yang membantunya dalam mewujudkan berbagai tujuan. Sifat sifat yang dimilikinya antara lain : 

1. Ketakwaan dan Ketekunan Beribadah

Ketakwaan kepada Allah dapat melindungi hamba dari tipu daya musuh dan konspirasi musuh, telah diijelaskan dalam firman Allah (Al A'raf 96 dan Al Imran 120). 

Ciri seorang muslim adalah tidak ada keraguan atas Allah, beribadah dan berbaik sangka kepada Allah, bergantung hanya kepada Allah. Jika seorang pemimpin memiliki hal tersebut maka Allah akan menjamin kekuasaannya ia akan menjadi sosok yang disegani, pahlawan gagah berani, tak mengenal kata kalah, menjadi sosok pemberani yang terus maju menyerang musuh tak kenal gentar menghadapi kematian, tidak ciut nyalinya hadapi musuh

  • Shalahuddin memiliki aqidah yang bagus dan gemar berdzikir, mempelajari aqidah berdasarkan dalil yang jelas (Al Quran dan Al Hadist) bersama gurunya "Syaikh Imam Quthubuddin An Naisaburi " 
  • Shalahuddin gemar melakukan sholat berjamaah, walaupun disaat tubuhnya sakit iapun memaksakan diri untuk sholat berjamaah. Begitu pula dengan sholat rawatib dan sunah lainnya
  • Shalahuddin selalu menunaikan dan mengeluarkan zakat, sampai akhir hayatnya tidak ada kekayaan yang dimilikinya kecuali 47 dirham dan 1 gram emas. Ia menghabiskan seluruh harta bendanya untuk sedekah nafilah (sunah)
  • Shalahudin sering melakukan puasa sunah, pernah disaat puasa ramadhan dirinya sakit dan akhirnya mengqadha puasanya.
  • Shalahuddin berniat untuk behajj tetapi keinginananya belum terealisasi
  • Shalahuddin gemar mendengarkan bacaan Al Quran yang dibacakan oleh seorang imam sholat yang bacaannya bagus untuk membacakannya di perkemahan tempat tinggalnya ketika berperang
  • Shalahuddin juga gemar mendengarkan hadist nabi dengan memanggil syeh yang mumpuni dibidangnya dengan mendengarkan bersama orang lain
  • Shalahuddin mengagungkan syiar agama islam
  • Shalahuddin selalu berbaik sangka kepada Allah, banyak tergantung dan mempasrahkan diri kepada Allah, 
2. Keadilan Shalahuddin 

Adill adalah sikap yang paling mulia yang disandang seorang penguasa seperti Shalahuddin, karena akan mendorong kepada ketaatan dan mengajak kepada persatuan. Maka dengan sikap adil maka perbuatan akan menjadi baik, harta kekayaan akan tumbuh berkembang, semangat rakyat akan bangkit.  

Sikap adil yang paling menonjol di kepemimpinan Shalahuddin, seperti : 

  • Shalahuddin suka membela pihak yang lemah. 
  • Shalahuddin juga membuka pintu lebar untuk bertemu kedua belah pihak yang bersengketa, sehingga dia selalu membantu untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi bersama juru tulisnya, keputusan yang diambilnya adalah atas petunjuk Allah didalam hatinya. 
  • Sikap adilnya dikarenakan dirinya rajin membaca Al Quran, mengetahui makna dan mengamalkannya. Dalam dirinya hanyalah kebenaranlah yang paling pantas diikuti
  • Shalahuddin juga banyak menghapuskan pungutan pajak yang dibebankan kepada rakyat atas setiap transaksi jual beli
3. Keberanian Shalahuddin

Keberanian adalah sikap terpuji yang harus disandang oleh seorang pemimpin.  
Sikap keberanian seorang pemimpin terlihat di pribadi Shalahuddin, dengan begitu ia akan dihormati oleh para pesaingnya. 

  • Sikap pemberaninya juga memberikan perlindungan kepada negara dan rakyatnya Sikap pemberani 
  • Sikap pemberaninya untuk menghadapi musuh musuhnya
  • Sikap pemberaninya menyuruh utusannya untuk membacakan hadist ketika akan berperang dengan musuh
4. Kemurahan hati Shalahuddin 

Akhlaq Shalahuddin dihiasi dengan kemurahan hati dan kemuliaan, 
  • Kemurahan untuk membagi bagikan harta miliknya 
  • Menghibahkan lahan pertanian 
  • Shalahuddin juga mendermakan kudanya kepada orang yang ikut berjihad dengannya dan apabila kuda itu terluka ia akan memberikan hartanya sebagai pengganti pengobatan luka si kuda
5. Perhatian terhadap Jihad 

Shalahuddin sangat gigih dalam berjihad, beliau berjihad dengan harta dan jiwanya. Demi cintanya kepada jihad di jalan Allah ia rela meninggalkan keluarga, anak anaknya, tanah air dan tempat tinggalnya. Ia lebih memilih mati di jalan Allah karena kematian itulah kematian yang paling mulia

6. Sifat Kesantunan Shalahuddin 

Santun merupakan tanda bagusnya Ahlaq, kesantunan ahlaq akan berpengaruh kepada kententraman dan ketenangan jiwa, kenikmatan, kehormatan, kenyamanan fisik. Sikap santun yang dimiliki Shalahuddin adalah 
  • Mudah memaafkan kesalahan orang lain
  • Sabar menghadapi apa yang tidak ia sukai
  • Rela mendengar keluahan orang lain yang mengalami ketidak adilan dengan wajah berseri dan tangan terbuka
  • Shalahuddin bersikap santun kepada para musuh-musuhnya
7. Menjaga sumber Muru'ah 

Muru'ah adalah akhlaq yang mulia, adab yang baik, dan sifat jantan yang sempurna. Muru'ah dapat membuat penyandangannya pantas untuk dihormati dan disegani. Macam muru'ah adalah muru'ah dalam pengorbanan dan muru'ah dalam meninggalkan

Macam muru'ah dalam pengorbanan :
  • Muru'ah lidah : perkataan yang baik dan santun
  • Muru'ah ahklaq : kelapangan dan keterbukaan kepada orang yang dikasihi dan dibenci
  • Muru'ah harta : tepat sasaran dalam mengeluarkannya dan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan bantuan harta
  • Muru'ah ihsan : menyegerakan, mempermudah, dan menghargainya tidak memperhitungkan apa apa yang telah dilakukan atau yang belum dilakukan
Muru'ah dalam meninggalkan : meninggalkan permusuhan, cacimaki, saling menuntut, dan pertengkaran.

8. Kesabaran dan kepasrahan 

Sabar adalah mahkota dari akhlaq mulia, akhlaq terpuji, sabar bisa berupa menahan jiwa dari kegelisahan, menahan lidah dari keluh kesah. Dengan kesabaran akan dapat mencegah diri dari melakukan sesuatu yang tidak baik dan tidak layak. Sabar menghadapi cobaan dengan adab yang baik. 
  • Shalahuddin adalah pemimpin yang sabar dalam menjalani pahit dan kerasnya kehidupan dimedan jihad, meskipun saat sakit beliau tetap dengan sabar mengontrol pasukan perang.
9. Kesetiaan 

Shalahuddin merupakan teladan dalam kesetiaan menepati perjanjian. Apabila perdamaian telah disepakati maka ia akan berpegang teguh dengan apa yang telah disepakati. 

10. Sifat rendah hati 

Sifat orang beriman adalah hendaklah ia bersikap rendah hati dihadapan saudaranya dan terlihat gagah dihadapan lawannya. Sikap rendah hati yang dimiliki Shalahuddin membuat dirinya dekat dengan rakyat, rakyat simpati kepadanya. Ia pun tak segan membantu masyarakat untuk turun bekerja langsung membangun tembok baitul maqdis. 


Karakter inilah yang dititipkan Allah kepadanya, dengan demikian : 
  • Shalahuddin mampu menyatukan Syam, Mosul, Mesir dan wilayah lain dibawah kepemimpinannya. 
  • Mampu merealisasikan kemenangan besar atas peperangan dengan pasukan salib di Hithtin
  • Mampu melawan gerakan kebatinan Syiah Rafidhah
  • Merebut kembali Baitul Maqdis

Pesan Shalahuddin Al Ayyubi kepada putranya 

  1. Bertaqwalah kamu kepada Allah karena Taqwa pangkal setiap kebaikan, 
  2. Menjaga apa yang diperintahkan Allah kepadamu, karena itu adalah jalan keselamantanmu. 
  3. Pikullah tanggung jawabmu dengan sebaik baiknya
  4. Jagalah hati rakyat dan perhatikanlah kondisi mereka karena engkau (anak-anakku) adalah kepercayaanku dan kepercayaan Allah atasnya, Jagalah hati para pejabat negara dan para pembesarnya, karena tidaklah engkau akan sampai kepada apa yang telah engkau capai melainkan bantuan orang lain 
  5. Janganlah engkau mendendam kepada siapapun
  6. Waspadai hubunganmu dengan orang lain dan hubunganmu dengan Allah (karena kesalahanmu akan diampuni jika mereka ridho atas kesalahanmu dan Allah akan mengampunimu melalui tobatmu)


Senin, 26 Maret 2018

Kajian Tokoh - Harun Ar Rasyid (2)

26 Maret 2018 

Kajian sebelumnya tentang Harun Ar Rasyid (klik disini


Pada kesempatan ini akan kembali mengisahkan Harun Ar Rasyid, sosok pemimpin yang memimpin bani abasyiah yang memimpin selama 23-24 tahun. Tentunya saja merupakan pemimpin islam dunia termuda, yang telah berhasil menunjukan diri untuk memimpin suatu wilayah yang saat itu sangat luas dimasanya. Sepertinya saat itu tidak ada pemimpin dunia yang memiliki kemampuan  yang sama untuk memerintah seluas wilayah pemerintahannya. Hal yang sangat penting yakni memahami pola kepemimpinannya, sehingga wilayah dari perbatasan cina sampai afrika utara dapat dilangsungkan selama 22-24 tahun. 

Harun Ar Rasyid juga berhasil mengangkat kehidupan masyarakatnya waktu itu dimata dunia. Selain itu Harun Ar Rasyid banyak memberikan kontribusi diberbagai bidang seperti politik keamanan dan juga dari sisi ekonomi. 

Perlu kita pahami bahwa pemerintahan dunia islam dari berbagai dinasti, perlu kajian yang lebih mendalam untuk dapat memahaminya perbagian dinasti. Pemerintahan islam mencapai titik kemajuan yang terpenting menjaga kestabilan ketika dipimpin para khalifah/penguasa dalam kurun waktu yang lama. karena sebenarnya ketika pemimpin mampu bertahan diatas rata rata maka pemerintahannya akan cenderung lebih stabil ketimbang pemerintahan yang singkat. Tetapi pasti ada pengecualiannya juga. Perlu pemahaman yang lebih mendalam.  Bahkan ada beberapa pola pemerintahan dimana ketika masa pemerintahannya lebih lama maka akan cenderung lebih trauble/bermasalah (contoh pengalaman orde lama menjadi orde baru). Priode pemerintahan lama atau pendek memang tergantung dari individu para pemimpinnya dimana akan meninggalkan sejarah apa  yang akan didapat selama memerintah. 

Peradapan islam lahir pada tahun 906 dan bertahan selama 800 tahun. Dimana jika terdapat pemerintahan yang lama diatas 12-15 tahun, maka akan lebih mampu mengendalikan pemerintahannya dari pada yang pemerintahan yang singkat. 


Masa Pemerintahan Harun Ar Rasyid

Harun Ar Rasyid meskipun menjadi khalifah pada usia 19 tahun tapi dirinya telah memiliki pengalaman dan kemampuan untuk memimpin suatu wilayah. 

Berbicara jatuh bangunnya pemerintahan dalam masa kepemimpinan itu hal yang biasa, sebagai mana kita ketahui Harun Ar Rasyid meninggal pada usia muda (44 tahun) tapi harun Ar Rasyid telah menyiapkan kadernya untuk melanjutkan kebesaran dan kejayaan dinasti abasiyah. Anak anaknyalah yang dipersiapkan untuk melanjutkan kader pemerintahannya (Muhammad Al Amin , Abdullah al ma'mun, Muhammad Al Mu'tashim)

Sehingga diharapkan ketika peralihan pemerintahan Harun Ar Rasyid, tidak meninggalkan suatu permasalahan bagi pemerintahan selanjutnya. 

Satu generasi ke generasi lain suatu kepemimpinan itu, biasanya mewariskan suatu permasalahan. Tinggal bagaimana kita dapat menyikapinya jika timbul suatu permasalahan dalam pemerintahan selanjutnya dikarena warisan masalah dari pemerintahan selanjutnya. Belajar dari sejarah bahwa apa yang dialami saat ini sama halnya ketika terjadi kemunduran dinasti abasyiah, dan kemudian akan berakhir dengan hilangnya Abasiyah. 

Maka harus dipahami bersama bahwa didalam kehidupan bermasyarakat seharunya memiliki 
  • Tatanan kehidupan yang berpola, yang dimana kita harus dituntut memahami pola itu.
  • Optimisme itu harus, karena ini bukanlah perkara optimisme dan tidak optimisme. Kita harus optimis dan realistis, tidak hanya optimis tetapi tidak realistis. 
Jika suatu pemerintahan lama meninggalkan permasalahan untuk pemerintahan berikutnya. Maka permasalahan itu akan silih berganti selama pemerintahan selanjutnya dan generasi baru tidak dapat menyelesaikan permasalahan sebelumnya sehingga timbul permasalahan baru, atau disatu sisi permasalahan dapat diselesaikan tetapi ada masalah baru kembali. 

Hal ini sama halnya seperti perjalanan sejarah dari berbagai generasi bani abasiyah, bani umayah, dll, Hal ini sebenarnya sedang menuju ke keruntuhan. Sehingga jika tidak ingin runtuh maka masyarakat harus bekerja sama dengan baik melakukan perubahan yang sangat mendasar. Manusia kadang beranggapan sangking dihinggapi rasa kerakusannya memimpin suatu pemerintahan, maka ia akan beranggapan bahwa kitalah pemimpin terakhir suatu negeri ini, dan semua harus kita habisi. 


Jika kita harus bisa membaca apa yang diwariskan Harun Ar Rasyid kepada pemerintahan selanjutnya yakni  : 
  • Kebesaran Abasiyah. Kebesaran diberbagai bidang kehidupan (sosial, pendidikan, budaya, ekonomi, dll)
  • Perpustakaan saat itu bukanlah hanya memperlengkap koleksi bukunya, tetapi juga memberikan fungsi dan perannya secara optimal. 

Harun Ar Rasyid termasuk khalifah yang paling banyak dicoreng nama baiknya. Bahkan di identikan dengan cerita 101 malam dengan dayang dayang, dan namanya pun didekatkan dengan budaya cabul. Lalu mengapa mereka begitu kuat untuk upaya mencoreng nama baiknya : 
  • Musuh Harun Ar Rasyid memiliki misi tersendiri untuk menjadikan harun ar rasyid bukanlah suatu panutan masyarakat yang tepat
  • Musuh Harun Ar Rasyid berkeinginan menghancurkan islam dengan perlahan, orentalis, syiah ingin merusak islam saat itu. 

Umat islam yang dimana kelahirannya itu ditandai dengan perintah membaca (Iqra) tetapi sebenarnya kita tidak pernah mau membaca, akan ada makna dari sebuah perintah membaca  , maka kembalilah pada ajaran al quran dan sunah supaya umat islam kembali berada dalam kejayaannya. Kita memerlukan beberapa senjata pemahaman untuk memperolehnya, seperti : 
  • memperkuat pemahaman sirah, 
  • membaca strategi Rasulullah dalam menghadapi musuh islam
Karena mencontoh prilaku Rasulullah dan para sahabat merupakan tatanan ideal yang dapat dijadikan pijakan ketika melangsungkan kehidupan. Pijakan itu harus kuat, sehingga generasi kita seperti Shalahudin Al Ayyubi. Apa yang diberikan / diajarkan Rasulullah adalah basic dasar dari pengetahuan sains. Bukan berarti sunah dan sain saling bertentangan, tetapi diharapkan ketika perpaduan itu dilakukan maka membuat islam menjadi zohir (unggul/dominan/tampak nyata) dibanding dari semua peradaban. 


Harun Ar Rasyid seorang Khalifah 

Pada Era pemerintahan Harun Ar Rasyid dikenal dengan masa keemasan Islam (The Golden Age of Islam) dimana pada masa itu baghdad menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia

Harun Ar Rasyid mampu menaklukan wilayah dipimpinnya, dikarenakan 
  • Keilmuan di jaman Harun Ar Rasyid berada pada puncaknya
  • Kesehjeteraan (pertanian,pengairan) dari baghdad ke timur sampai ke andalus, untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat yang jauh menggunakan kanal kanal, yang dialirkan dari bawah tanah. Sohriz adalah danau buatan yang sengaja di buatkan di daerah daerah yang sulit akan air. Tidak dibuatkan sungai karena jika musim panas air akan kering, maka dibuatkan kanal. 
  • Hasil pertanian sangat melimpah sehingga perekonomian masyarakat bagus. Tanah pertanian subur yang dapat dimanfaatkan dan dikelola masyarakat dengan cukup baik. Hasil pendapatan dari pembayaran pajak hasil bumi dari tanah negara yang dikelola rakyat diserahkan untuk negara. 72 juta dinar yang masuk ke kas negara (1 dinar setara dengan 1 triliun). 
  • Pajak yang dibebankan ke masyarakatnya tidak dipukul rata tergantung kemampuan masyarakatnya. Jika daerah A memiliki penghasilan yang melimpah dan nilai pendapatan masyarakatnya tinggi, maka akan berbeda dengan daerah B (sehinga perlukan pengecekan). Konsep pajak yang dibebankan ke rakyat jangan sampai membebankan rakyatnya. Pajak yang digunakan yakni untuk mengelola negaranya.

Sosok Harun Ar Rasyid didepan rakyatnya : 
  • Dengan segala kebijakan yang diambilnya maka tidaklah heran ketika Harun Ar Rasyid didepan rakyat merupakan pemimpin yang luar biasa hebatnya dan peduli akan kepentingan dan kebutuhan rakyatnya. 
  • Dikenal dengan pemimpin yang royal dan tidak ada pencitraan. Rakyatnya juga sudah sejahteran (kesejahteraannya sangat tinggi). Harun Ar Rasyid telah pernah memberikan kepada seseorang 10 juta dinar karena seseorang itu sangat berarti buat kemajuan wilayah yang dipimpinnya. Kas negara pun melimpah ruah. 
  • Selain itu juga ia sosok pemimpin yang mendengarkan suara rakyatnya.
  • Harun Ar Rasyid selalu membuat Rakyatnya berfikir out of the box, tidak terkungkung dalam satu pemikiran, sehingga rakyatnya lebih mudah berkembang. Dalam penyelesaian masalah rakyatnya akan lebih bijak dalam pengambilan keputusan. 
Setiap orang yang datang menghadap Harun Ar Rasyid pulangnya akan membawa kabar kesenangan dan suka cita setelah berjumpa. 

Konsep pemikiran Harun Ar Rasyid dalam Pendidikan Karakter (klik disini

Harun Ar Rasyid mencintai Ilmu dan Sastra

Harun Ar Rasyid sangat mencintai ilmu agama, sains dan sastra. Hal ini dapat terlihat dari : 
  • Harun Ar Rasyid dekat dengan para ulama fiqih dan penyair
  • Karya sastranya kebanyakan berupa nasehat bagi Rakyatnya dan ungkapan rasa cintanya kepada istri dan anak anaknya, serta kemakmuran wilayah yang dipimpinnya. Pemberian nasehat itu diberikan dengan gaya yang santun dan lucu yang mencerminkan kepribadian Harun Ar Rasyid.
  • Harun Ar Rasyid sangat membentengi dirinya dari perbuatan yang menyimpang dari ajaran islam. Ia memiliki guru spiritual untuk memberikan nasehat dan anjuaran kebaikan. Yahya Al Barmaki adalah salah satu guru Khalifah Harun Ar Rasyid.  
  • Harun Ar Rasyid juga giat dalam penerjemahan berbagai buku berbahasa asing ke dalam bahasa arab. Dewan penerjemah dibentuk untuk keperluan penerjemahan dan penggalian informasi yang termuat dalam sebuah catatan, dewan penerjemah itu diketuai oleh seorang pakar bernama Yuhana bin Musawih.
  • Menghadirkan ulama ulama besar untuk mengajari masyarakatnya mengaji dan mengenal islam dengan lebih baik lagi, anak anak kecil sudah mulai diperkenalkan pengetahuan dibidang agama, sains dan sastra. 

Didalam Kompleks Istana Harun Ar Rasyid 

Didalam Kompleks Istana Harun Ar Rasyid terdapat : 
  • Perpustakaan. Harun Ar Rasyid membuat perpustakaan yang diletakan didalam kompleks istananya, perpustakaan itu dibuka untuk umum. Perpustakaan itu sangat berharga untuk dirinya, sehingga ini memberikan sudut pandang positif bagi pribadi Harun Ar Rasyid. Dimana istananya sendiri menjadi simbol kebesaran dari pemerintahannya. Esensinya ketika perpustakaan diletakkan didalam istannyanya maka kekuatan yang dimiliki Harun Ar Rasyid berupa kekuatan dalam bidang keillmuan.  Perpustakaan itu digunakan sebagai (1) tempat untuk mengkoleksi buku, (2) tempat penyebaran ilmu karena di perpustakaan itu semua orang membaca buku, (3) sebagai tempat masyarakat mempelajari ilmu karena mereka bisa menyalin buku yang ada di perpustakaan tersebut. Penyalinan buku tersebut dapat dilakukan oleh sekelompok yang telah diberikan kewenangan untuk menyalin buku tersebut, sehingga isi dari buku tersebut bisa dibawa keluar istana. Penyalinan saat itu melalui tulis tangan tidak dengan mesin fotocopy atau scaner. 
  • Didalam perpustakan itu juga terdapat majelis majelis untuk memfasilitasi belajar dan mengajar masyarakat dengan didampingi oleh para ulama dari berbagai bidang keilmuan. Jika seseorang ketika membaca buku dan dia tidak paham maka ia dapat menanyakan kepada ahli tafsir didalam perpustakaan itu secara langsung, dapat dilakukannya diskusi di perpustakaan tersebut. Dan ketika ingin merujuk suatu buku sebagai bahan tulisan maka setiap orang dapat berlama-lama duduk di perpustakaan tersebut karena ruangannya yang begitu nyaman. Disekitar perpustakan tersebut juga disediakan tempat penginapan bagi masyarakat yang rumahnya jauh sehingga bisa menginap sampai ia menyelesaikan buku bacaan yang dibacanya. Tetapi disitu tidak ada kantin di perpustakaan itu, supaya tidak menggangu aktivitas belajar mengajar. Makan dan minum hanya bisa dilakukan di penginapan yang telah memberikan fasilitas didalamnya. 
  • Koleksi perpustakaan Harun Ar Rasyid adalah koleksi buku-buku yang asli dan merupakan cetakan pertama. Harun Ar Rasyidk juga memiliki tim ekspedisi untuk mengumpulkan manuskrip dibidang ilmu. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan juga dilanjutkan oleh anaknya. Tim Ekspedisi bidang keilmuannya berlayar hingga eropa dan cina. Memiliki tim penerjemah dari berbagai bahasa. Semua manuskrip yang berbahasa asing diterjemahkan ke bahasa arab. Penerjemah dihargai emas dengan satuan kirod untuk setiap berat buku yang diterjemahkan, Sedangkan di masa pemerintahan anaknya nanti hanya memberbesar kawasan perpustakaan (baitul hikmah) yang telah di wariskan ayahnya. 
  • Penyalin (nasa) koleksi buku Harun Ar Rasyid memiliki keahlian menulis dengan baik dan memperhatikan akurasi kebenaran tulisan, dan memiliki pengetahuan tentang bahasa, mereka diberikan digaji sebesar 100 dinar. Semua yang menunjang kekuatan umat berada di Baitul Hikmah, maka untuk hal ini difasilitasi dengan baik oleh Harun Ar Rasyid. 
  • Observatorium dibidang ilmu astronomi,  Karena ilmu astronomi adalah ilmu yang juga sangat digemari Harun Ar Rasyid sehingga ia juga membangunkan satu tempat didalam istananya yang bisa dipergunakan untuk konservasi dibidang ilmu astronomi (seperti di bosha lembang) 
  • Klinik kedokteran yang dilengkapi laboratorium
  • Ada public lecturenya (ruang belajar mengajar) kadang sebagai guru dan kadang sebagai murid,  

Penemu Sains di masa Harun Ar Rasyid 

Pertanyaan : 

1. Mengapa saat itu masyarakat dibebankan pajak ?

Masyarakat mengelola tanah negara sama halnya dengan menyewa tanah negara, sehingga kebijakan untuk membayar pajak diterapkan di masyarakat. Dijaman umar juga sebenarnya ditetapkan pajak karena sebagian tanah negara diberikan kepada umat. Tanah tersebut diberikan secara kepemilikannya tetapi dengan berbagai persyaratan tanah yang diberikan harus menghasilkan dan digunakan sesuai dengan keperuntukannya. Pada saat pemerintahan Harun Ar Rasyid ada muslim dan non muslim semua diberlakukan sama untuk melakukan pembayaran pajak sesuai dengan wilayah tempat tinggal mereka. Mereka semua berkeinginan untuk mengelola kekayaan negara. 


2. Sistem ekonomi di masa pemerintahan Harun Ar Rasyid ? 

Dijaman Harun Ar Rasyid terdapat bukti dokumen, dimana sampai dinegara eropa juga memiliki dokumen yang memaparkan bahwa perekonomian perdagangan mereka terhubung dengan baghdad. Ini dikarenakan mereka supaya bisa berdagang ke dunia luar sehingga mereka melakukan hubungan perdagangan. Baghdad memiliki pengaruh yang kuat saat itu di dunia perdagangan dunia sejak kekuasaan bani umayah dan diperkuat ketika pemerintahan Harun Ar Rasyid (mencengkram ekonomi dunia). Baghdad ini berbatasan dengan semua wilayah dan posisinya memang strategis. 

Pada waktu itu meminta ahmuthadir (Ahmad bin Fadlan) di Baghdad untuk mengirimkan orang / tim intelegent  untuk menyelesaikan permasalahan yakni masalah keagamaan, masalah pertahanan krna berhadapan dengan bashar, masalah sosial ekonomi. 

Waktu  itu perdagangan eropa mengalami permasalahan diperbatasan eropa sehingga menimbulkan krisis, dikarenakan orang eropa tidak bisa menyuplai barang barang mereka. Penompang gaya hidupnya orang orang eropa diambil dari kalangan kaum muslimin, sehingga jika terjadi krisis seperti itu akan memberatkan orang eropa saat itu. 

Konsep pemikiran Harun Ar Rasyid dalam bidang ekonomi (klik disini)

Bersambung dikajian Tokoh lainnya (klik disini)