Ustad Asep Asobari
Kajian Pesan Rasulullah - Haji Wada (4) (klik disini)
Mukadimah
Prinsip dasar yang harus dianut oleh seorang muslim (keterkaitan masalah kehormatan manusia). Rasulullah diantara pesannya menyatakan " Kalian berasal dari satu ayah (adam). Kalian semua berasal dari adam, dan adam berasal dari tanah. Karena itu tidak ada yang membuat seseorang menjadi lebih unggul dari orang yang bukan Arab".
Arti dari pesan Rasulullah tersebut :
Bagaimana kita merasa unggul dari yang lain. Bukankah kita keturunan adam, dengan Tuhan yang sama. Jangalah menjadi seseorang yang inverior.
Ketaqwaan sebagai Pembeda
Yang membuat sekelompok orang/satu etnik/siapapun lebih unggul dari lainnya adalah ketaqwaannya, dan yang membedakan manusia satu dengan manusia yang lain adalah ketaqwaannya, seberapa dekat ia dengan Allah, seberapa tinggi kualitas taqwanya.
“Inna akramakum `indallahi atqakum (sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang paling bertakwa di antara kalian)” (QS. Al-Hujurat: 13).
Rasulullah menjabarkan ayat ini, yang paling akram/terhormat/mulia adalah kalian yang paling tinggi kualitas taqwanya, yang paling baik ke taqwaannya. Selain itu tidak ada yang menjadi parameter penilaian sebagai pembeda seseorang dengan seseorang lainnya. Rasulullah berkata ingatlah semua perbedaan yang ada ini dikarenakan hasil ciptaan Allah, dan Tuhan kalian juga satu. Berasal dari satu sumber yang sama dan tercipta dari satu ayah ( anak cucu adam ) dan adam diciptakan Allah dari tanah.
Tentu tidak ada yang lebih tahu siapa yang paling bertaqwa (menilai kadar ketaqwaan), karena kita tidak bisa mengklaim diri sendiri bahwa kita lebih taqwa dibanding yang lain ataupun sebaliknya, yang bisa menilai ketaqwaan seseorang adalah Allah.
Ayat ( Al Hujarat :13 ) ini juga menghapus cara pandang jahiliyah tentang kehormatan
Penilian orang mulia dan tidak mulia
Apabila kita berasal dari garis keturunan orang hebat maka tidak serta merta kehebatan mereka itu kita warisi. Tidak bisa secara otomatis garis keturunan membuat seseorang menjadi lebih unggul dan membuat mereka menjadi pribadi yang lebih unggul.
Ingatlah apa yang kalian dapatkan adalah apa yang kalian lakukan.
Ingatlah bahwa potensi yang dimiliki keturuan satu dengan yang lain tidak sama, karena ada faktor implisit seperti :
Tanya Jawab
1. Adab menerima tamu ?
Jika ada seseorang bertamu, kita telah membukakan pintu kepada tamu kita, maka kita memberikan ijin kepada mereka untuk bertamu dan kita memiliki kewajiban untuk menjamu mereka. Kalau kita tidak mau menerima tamu maka jangan pernah membukakan pintu. Jika kita sedang punya masalah didalam rumah dan kita tidak berkeinginan menerima tamu itu adalah hak kita. Jangan sampai sudah membuka pintu tapi tidak menjamu tamu atau malah mungkin tidak memperdulikan tamu kita. Jika ini kita lakukan maka akan terkena dosa.
Muslim harus memuliakan tamu, jika kita tidak berkeinginan menerima tamu maka jangan menjawab salam dari tamu kita. Seorang muslim jika bertamu dan sudah salam tiga kali tidak dijawab maka yang menjadi tamu harus tahu diri, maka pulanglah (berarti orang dirumah itu tidak sanggup menerima tamu). Tamu yang datang juga jangan memaksa jika tuan rumah tidak berkenan, karena tuan rumah punya kewajiban menjamu tamunya.
Jika tamu sudah diterima harus dijamu oleh tuan rumah.
Jika bertamu sudah ada janji dan sudah diberikan ijin tuan rumah perkara lain hal. Kalau sudah berjanji ya tepati janjinya.
Ketika orang musyrik bertamu selama kita membukakan pintu maka kita berkewajiban untuk menjamunya. Alasan dia musyrik sehingga tidak layak menjadi tamu kita itu adalah anggapan yang salah.
2. Meluruskan pemikiran anak ?
Namanya anak anak sebagai orang tua kita harus membangun dasar dasar nilai yang benar. Sehingga mempengaruhi cara pandang anak dalam menilai sesuatu.
3. Masalah menjaga kehormatan seseorang dalam perkara muamalah hutang piutang ?
Dalam hutang piutang ada jatuh tempo pembayaran yang harus diselesaikan, masalahnya ketika jatuh tempo seseorang yang berhutang itu memiliki uang untuk membayar atau tidak, jika ia memiliki uang maka ia bekewajiban untuk membayarnya. Zakat saja menjadi tidak wajib ketika hutangnya belum terselesaikan (harus mengutamakan hutang). Orang berhaji harus terlebih dahulu menyelesaikan hutangnya (kecuali hutang jangka panjang).
Jika tidak punya dan kemudian dia ditagih, ini bukan perkara dia punya tetapi dia mangkir. Maka pada muamalah islam hal jatuh tempo bisa ditunda dan diberikan kelonggaran, dengan syarat terlebih dahulu mempelajari kenapa ia tidak bisa membayar, mengapa ga punya uang atau memiliki tanggungan yang lebih penting (semua masih dalam tahap kewajaran). Maka disarankan tanggungkanlah hutangnya sampai ia punya kemampuan untuk membayar. Maka ditanyakan dengan memberi kelonggaran kapan bisa membayar kepada yang berhutang.
Maka setiap kali kita dapat menangguhkan jatuh tempo pembayaran maka pahalanya luar biasa. Siapa yang memberikan satu kemudahan seseorang didunia perkara keuangan maka Allah akan memudahkan satu perkara kesulitannya baik di dunia dan di akhirat kelak. Berapa banyak kesulitan yang akan kita temui dipadang mashar, dan Allah akan mengurai kesulitan kesulitan itu.
Apakah jika mereka tidak membayar maka kita dalam keadaan darurat tidak bisa makan, kan tidak juga. Tetapi setelah kita telah meneliti bahwa mereka sudah berusaha tapi belum mampu membayar. Tapi kalau mangkir disinilah pentingnya mengapa harus ada perjanjian muamalah diatas kertas. Apabila mereka mangkir maka dapat diselesaikan dengan kekeluargaan atau pengadilan. Dalam islam seperti ini.
Jika kalian terikat utang piutang maka catatlah, Tidak ada orang tua dpaat berhutang kepada anaknya apapun alasannya. Uamg yang dipakai orang tua tidak harus menjadi hutang orang tua kepada anaknya. Kalau kita memiliki keluarga yang miskin tak perlu lah mereka sampai berhutang, berikan sajalah kepada mereka sebagian dari harta mu. Allah akan memampukan mu dan tidak membuat mu miskin karena hal ini.
Abdullah bin abas pernah meringankan beban seseorang yang terjerat hutang ratusan dinar. Ketika orang itu datang ke Abdullah bin abas, maka Abdullah bin abas menanggung kesulitanmu tanpa harus meminjam.
4. Bagaimana merangkul saudara muslim yang belum berhijab ?
Dekatilah saudaramu dengan baik dan rangkulah dia. Tetap terseyumlah kepadanya. Jangan sampai karena ketidak pedulianmu, mereka akan semakin mendekat dengan kemaksiatan. Berusahalah untuk membawanya kejalan yang benar dengan mengaatakan bahwa kecantikan mu tak seharusnya kau umbar dihadapan orang banyak. Kau akan lebih cantik dihadapan Allah jika kau mau menutup auratmu dengan benar.
5. Jika ingin membayar hutang tapi orang yang menghutangkan tidak tahu rimbanya kemana ?
Jika yang menghutangkan telah meninggal, maka hutang bisa dibayarkan ke ahli warisnya, sedangkan jika sudah tidak tahu lagi dimana. Maka uang tersebut dapat di berikan untuk segala kebutuhan dijalan Allah dengan diniatkan untuk membayar hutang. Bayarlah jika kalian memiliki hutang.
6. Masalah Harta waris ?
ketika seseorang telah meninggal maka harta miliknya bukan lagi milik yang meninggal tetapi secara otomatis sudah menjadi hak miliki warisnya. Ahli warisnya tidak hanya satu tetapi senua yang berhak mendapatkan secara garis warisnya. Menurut syariat islam bahwa harta itu sudah hak para ahli waris sesuai dengan jatahnya masing masing.
Tetapi apa bila harta itu telah menjadi kepemilikan si waris, walaupun itu saudaranya dimana ia akan mengatur kemilikian harta saudaranya yang lain tidak akan bisa. Sehingga haknya untuk mau diapakan harta itu, mau dihibahkan, mau diinvestasikan atau mau dibagikan kepada yang lain itu haknya. Maka harta waris dalam islam wajib dibagi. Dibagi disini dalam teknisnya setelah dibagi maka bisa dipecah sesuai pembagian hartanya. Tetapi jika hartanya berupa rumah dan ibunya masih tinggal disitu sebenarnya ini masalah teknis saja, tetapi secara prinsipnya sudah jelas sehingga tidak ada yang saling mendzalimi. Jika harta rumah itu setelah dinilaikan maka akan jelas pembagian untuk ibu, anak laki laki dan perempuan. Tetapi ini hanyalah nilainya tetapi pembagiannya tetap jelas. Bisa saja rumah itu dibeli oleh anak sulungnya dengan perhitungannya, dan setelahnya ibu dan saudaranya diberikan uang sejumlah pembagian harta tadi. Hal ini juga diperbolehkan, sehingga telah ada pembagian waris. Sehingga tidak ada sengketa lagi diantara saudara dan orang tua (ibu).
Allah secara detail menerangkan hukum waris, dan itu merupakan batasan detail dari Allah. Maka jangan pernah kalian langgar karena ini akan menjadi titik kedzaliman dalam keluarga dan akan menjadi titik permasalahan dalam keluarga dan konflik keuangan. Tetapi akan berbeda jika semua anak sepakat bahwa pembagian harta kepada mereka diserahkan semua untuk ibu.
Masalah harta waris ini adalah sakral dan harus menjadi perhatian khusus
6. Apakah sedekah bisa lebih dari 2.5% ?
Orang yang menginfakan hartaya sebaiknya tidak berlebih lebihan dan tidak pelit disesuaikan dengan kemampuan financialnya.
7. Cara Rasulullah menegur kesalah orang lain ?
Intinya semua ini hanyalah masalah metode pendekatan kepada orang yang melakukan kesalahan. Ingatlah bahwa menghukum itu tujuannya hanyalah :
Tanggal, 29 Agustus 2017
Kajian Pesan Rasulullah - Haji Wada (4) (klik disini)
Mukadimah
Prinsip dasar yang harus dianut oleh seorang muslim (keterkaitan masalah kehormatan manusia). Rasulullah diantara pesannya menyatakan " Kalian berasal dari satu ayah (adam). Kalian semua berasal dari adam, dan adam berasal dari tanah. Karena itu tidak ada yang membuat seseorang menjadi lebih unggul dari orang yang bukan Arab".
Arti dari pesan Rasulullah tersebut :
- Perbedaan etnik dengan tidak mendukung perbuatan salah seorang. Seseorang tidak akan lebih unggul atas ke etnikan orang lain
- Asal usul seseorang yang bukan arab tidak akan lebih unggul dibanding orang arab (begitu pula sebaliknya)
- Perbedaan warna kulit hitam tidak lebih unggul dari orang yang berkulit putih, sebagai satu unsur yang nantinya akan membedakan perlakuan satu kelompik dengan kelompok lainnya.
Bangsa arya merupakan etnik yang terkuat dari yang lain (100 tahun yang lalu) yang diakui oleh nazi (germani). Sedangkan Rasulullah berkeinginan untuk menyatukan umat. Rasulullah berusaha merubah dan mempraktekannya, dengan menunjukan kepada bahwa manusia tidak berhak merasa unggul dari manusia lain, dikarenakan beberapa perbedaan etnik, asal usul, warna kulit, latar belakang. Yang menyebarkan perbedaan ini adalah orang orang eropa (orang barat). Orang yang putih itu lebih unggul dan lebih cantik.
Bagaimana kita merasa unggul dari yang lain. Bukankah kita keturunan adam, dengan Tuhan yang sama. Jangalah menjadi seseorang yang inverior.
Ketaqwaan sebagai Pembeda
Yang membuat sekelompok orang/satu etnik/siapapun lebih unggul dari lainnya adalah ketaqwaannya, dan yang membedakan manusia satu dengan manusia yang lain adalah ketaqwaannya, seberapa dekat ia dengan Allah, seberapa tinggi kualitas taqwanya.
“Inna akramakum `indallahi atqakum (sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang paling bertakwa di antara kalian)” (QS. Al-Hujurat: 13).
Rasulullah menjabarkan ayat ini, yang paling akram/terhormat/mulia adalah kalian yang paling tinggi kualitas taqwanya, yang paling baik ke taqwaannya. Selain itu tidak ada yang menjadi parameter penilaian sebagai pembeda seseorang dengan seseorang lainnya. Rasulullah berkata ingatlah semua perbedaan yang ada ini dikarenakan hasil ciptaan Allah, dan Tuhan kalian juga satu. Berasal dari satu sumber yang sama dan tercipta dari satu ayah ( anak cucu adam ) dan adam diciptakan Allah dari tanah.
Tentu tidak ada yang lebih tahu siapa yang paling bertaqwa (menilai kadar ketaqwaan), karena kita tidak bisa mengklaim diri sendiri bahwa kita lebih taqwa dibanding yang lain ataupun sebaliknya, yang bisa menilai ketaqwaan seseorang adalah Allah.
Ayat ( Al Hujarat :13 ) ini juga menghapus cara pandang jahiliyah tentang kehormatan
Penilian orang mulia dan tidak mulia
Apabila kita berasal dari garis keturunan orang hebat maka tidak serta merta kehebatan mereka itu kita warisi. Tidak bisa secara otomatis garis keturunan membuat seseorang menjadi lebih unggul dan membuat mereka menjadi pribadi yang lebih unggul.
Ingatlah apa yang kalian dapatkan adalah apa yang kalian lakukan.
- Seorang yang mulia akan terlihat dari prilakunya seberapa dekat dirinya dengan Allah dan seberapa tinggi kualitas taqwanya.
- Orang yang paling mulia dan terhormat adalah yang paling tinggi kualitas taqwanya (yang lain tidak bisa membuat orang lain menjadi lebih mulia).
- Tiada orang yang bisa menilai dirinya lebih taqwa ketimbang orang lain, tidak ada yang bisa menilai ketaqwaan seseorang selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Ingatlah bahwa potensi yang dimiliki keturuan satu dengan yang lain tidak sama, karena ada faktor implisit seperti :
- Ada manusia yang merasa memiliki fisik yang kuat sehingga keturunannya punya fisik kuat,
- Ada manusia yang merasa memliki kelebihan dibidang lainnya bisa jadi keturunannya memiliki kelebihan itu atau tidak.
- Ada manusia yang memiliki mental yang berbentuk sebagai orang sukses, maka dia akan mempersiapkan keturunannya untuk menjadi orang sukses.
Manusia ibarat tambang, yang berbeda kualitasnya. Dalam tanah terdapat hasil tambang yang berbeda nilainya (perbedaan ini adalah potensi, sama sama berasal dari bawah tanah tetapi memiliki potensi).
Orang yang berprestasi dijaman jahiliyah akan berprestasi juga ketika ia masuk islam jika ia menjadi faqih dan mengerti masalah trouble yang terjadi. Untuk menilai manusia itu terhormat dan tidak terhormat tidak mudah.
Akan tetapi penilaian akhir akan menentukan apakah seseorang itu mulia dan tidak mulia itu tidak ditentukan oleh latar belakang ini, Jika anda berasal dari keturunan orang hebat, maka tidak berarti anda menjadi orang yang mulia seperti nenek moyang kalian. Bisa jadi nenek moyangnya mulia dikarenakan memiliki / mendapatakan atas apa yang mereka berikan.
Masyarakat Jahiliah Memandang Kehormatan
Orang yang berprestasi dijaman jahiliyah akan berprestasi juga ketika ia masuk islam jika ia menjadi faqih dan mengerti masalah trouble yang terjadi. Untuk menilai manusia itu terhormat dan tidak terhormat tidak mudah.
Akan tetapi penilaian akhir akan menentukan apakah seseorang itu mulia dan tidak mulia itu tidak ditentukan oleh latar belakang ini, Jika anda berasal dari keturunan orang hebat, maka tidak berarti anda menjadi orang yang mulia seperti nenek moyang kalian. Bisa jadi nenek moyangnya mulia dikarenakan memiliki / mendapatakan atas apa yang mereka berikan.
Penilaian hasil akhir apakah setiap individu mulia atau tidak (penilaiannya akan berbeda) dan yang menentukannya adalah prosesnya, seperti apa yang telah dilakukannya, apa karyanya
Masyarakat Jahiliah Memandang Kehormatan
Dengan pesan yang disampaikan ini Rasulullah telah lama mengkikis keyakinan ini / menghapus paradigma kejahiliyahan, ( keyakinan orang jahiliyah yang menganggap bahwa kemuliaan berdasarkan warisan).
Kita dapat memahami pesan Rasulullah ini maka :
- Kita dapat memahami sejauhmana masyarakat jahiliyah memandang kehormatan/menilai orang terhorma atau tidak. Atau jangan jangan kita yang mengadopsi pemikiran dan penilaian jahiliyah.
- Kita dapat menilai seseorang itu akan mulia atau tidak dihadapan RabbNya.
Ini yang dikawatirkan jangan sampai pandangan kita tentang kehormatan akan mirip dengan cara padang jahiliyah memandang kehormatan. Padahal ketika penyampaian haji wada ini Rasulullah memberi peringatan tidak adanyanya kemusyirikan lagi.
Bagaimana Jahiliyah menghapus paradigma tentang kehormatan (menganggap bahwa kemuliaan berdasarkan warisan). Masalah kehormatan adalah masalah besar dan bukanlah masalah biasa. Masalah kehormatan akan mempengaruhi :
- Status masyarakat
- Struktur kehidupan sosial/bersosial.
- Cara hidup masyarakat
- Pemikiran personal.
Kehormatan adalah sesuatu yang paling berharga di masyarakat Jahiliyah, akan tetapi saat ini yang terjadi di negeri ini bahwa kehormatan di nomer duakan yakni materi mengalahkan kehormatan. Berbeda dengan masyarakat jahiliyah bahwa kehormatan diatas segalanya, sehingga masyarakat jahiliyah sangat menjaga kehormatan mereka. Masyarakat jahiliyah saat itu sangat takut berbohong. Karena apabila mereka berbohong mereka takut tercatat dalam sejarahnya.
Pada jaman jahiliyah ketika abu sofiyan masih dalam kondisi musyrik, ia ditanya raja heraklius tentang ciri fisik Rasulullah, Abu sofiyan menjelaskan ciri fisik Rasulullah meskipun tidak terlalu detail karena abu sofiyan takut untuk berbohong.
Beda orang jahiliyah dengan orang muslim
4 ciri menjadi orang terhormat versi jahiliyah :
Tokoh terhormat saat itu :
Allah Menegur Rasulullah
Beda orang jahiliyah dengan orang muslim
- Orang jahiliyah menganggap kehormatan adalah segalanya. orang jahiliyah juga menganggap orang mulia adalah orang yang dermawan. Apabila tidak mensejahterakan masyarakat maka pemimpin seperti itu tidak dermawan sehingga tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin yang mulia. Seseorang yang akan ditokohkan di jaman jahiliyah adalah ia bersosok dermawan, jika tidak ia akan dihinakan. Orang jahiliyah akan selalu memamerkan kekayaan mereka, tetapi dengan kekayaan mereka itulah mereka sewenang wenang memperlakukan yang miskin. Orang miskin hanya patut untuk ditindas karena orang miskin tidak termasuk kedalam golongan orang mulia.
- Orang jahiliyah sangat membenci memiliki anak perempuan, memiliki anak perempuan menghapus mimpi untuk menjadi seorang yang kaya, karena dengan merawat anak perempuan hanya akan memiliki beban ekonomi yang berat karena akan menghabiskan harta tanpa mendapatkan harta, karena anak perempuan tidak mungkin menjadi prajurit, secara fisik akan lebih lemah dari anak laki laki, jika mempertahankan anak perempuan maka harus siap menanggung resiko malu dan tidak dikatakan terhormat. Bahkan ada diantara dari mereka membuang anak perempuan mereka atau langsung membunuhnya sebelum diketahui banyak orang.
- Orang jahiliyah menganggap minuman anggur hanya mampu diminum oleh orang terhormat (kaya raya), awalnya minuman ini bernama ainab tapi berganti nama dengan Qarom (minuman kelas atas)
- Orang muslim parameter kehormatan adalah ketaqwaannya. Dalam islam semua perkara/keyakinan jahiliyah dikoreksi dan dibenarkan. Misalnya " jangan kau kotori pahala sedekahmu dengan menyakiti dan memperlakukan tidak baik terhadap orang yang diberikan bantuan".
- Orang muslim yang kaya dan miskin sama sama berpeluang untuk menjadi terhormat dengan ketaqwaannya.
4 ciri menjadi orang terhormat versi jahiliyah :
- Dia adalah seseorang yang pemberani, dimedan laga ia harus dapat menunjukan dirinya sebagai kesatria yang berada di garda depan untuk melindungi rakyatnya
- Dia adalah seseorang yang kaya, dengan kekayaannya dapat memberikan pembelaan, kepeduliaan, kepada kelompok yang lemah dan yang membutuhkan
- Dia adalah seseorang yang sastrawan, dengan kepiawaiannya sebagai seorang sastrawan, ia akan dapat memiliki kemampuan berkomunikasi dan kemampuan berbahasa.
- Dia memiliki kemampuan baca tulis dan berenang
Tokoh terhormat saat itu :
- Rasulullah, semua kreteria diatas ada pada Rasulullah, saat itu Rasulullah adalah pemimpin kaum muslimin, Rasulullah pemimpin yang hebat, dermawan, pemberani, kalau memberikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan akan maksimal.
- Hasyim, seorang pengusaha kaya raya yang membuka jalur perdagangan di mekah kelas international, karena sebelumnya perdagangan hanya seputar jazirah arab. Hasyim nama sebenarnya amru, hasyim hanyalah julukan dikarenakan ia pernah menyiapkan makanan yang paling enak untuk para jamaah haji. Makanan enak yang disajikan hasyim inilah yang melekatkan untuk sebagai nama julukan untuk dirinya. Minuman yang disajikannya dicampur dengan madu.
- Abdul mutholib, lahir di madinah terkenal di jazirah arab mekah.
Allah Menegur Rasulullah
Allah menegur Rasulullah perkara kehormatan, dalam surah Al Kahfi bahwa :
Saat itu ada sekelompok orang yang baru hijrah meninggalkan kesakralan jahiliyah untuk memeluk islam, saat itu mereka menuntut kepada Rasulullah untuk mendapatkan kelas ekslusif (private class) ketika menuntut ilmu dari Rasulullah. Saat itu mereka masih terbawa sifat kejahiliyahannya yakni merasa terhormat karena mereka adalah sekelompok orang yang kaya raya sehingga tidak mau satu kelas dengan orang miskin. Rasulullah menyanggupi.
Sampai ketika datanglah Abdulah bin ma'tum yang saat itu dalam kondisi buta masuk kekelas Rasulullah yang saat itu sedang mengajar kelas khusus. Mendengar suara Rasulullah Abdullah bin ma'tum masuk saja tanpa mengetahui didalam kelas itu siapa. Dikarenakan kejadian ini satu kelas murid Rasulullah yang kaya raya tadi seketika bubar. Maka pembelajaran yang disampaikan sebelumnya tidak ada hasilnya karena majelisnya bubar.
Allah menegur sikap Rasulullah janganlah kau usir/membedaan orang yang tulus menyebut nama Allah, berdoa hanya kepada Allah, orang yang iklas hanya kepada Allah dikarenakan orang baru tersebut. Janganlah kau singkirkan mereka hanya untuk sekedar memenuhi keinginan orang baru tersebut.
Kondisi saat ini bercampur dengan Kebiasaan Jahiliyah
Fenomena kebiasaan orang jahiliyah terkadang masih tampak pada kondisi saat ini, Orang kaya dianggap sebagai seorang terhormat dan dengan kekayaan mereka justru merendahkan orang miskin (semena mena). Kebiasaan orang jahiliyah sangat kental dengan kehidupan saat ini. Kita harus mewaspadainya agar tidak terjadi kesenjangan sosial yang nantinya akan permasalahan di negeri ini.
Ingatlah pada kisah :
- Abudzar Al Gifar (penduduk Gifar) yang saat itu sedang cekcok dengan salah seorang sahabat Rasulullah Bilal bin Rabah, sehingga Abudzar Al Gifari terlepas mengatakan "dasar anak perempuan berkulit hitam". Bilal berkata tidak sepatutnya kau merendahkan ibuku. Bilal mengadu kepada Rasulullah bahwa Abudzar telah menghina ibunya. Rasulullah menegur abudzar (sesungguhnya pada dirimu masih ada sikap orang orang jahiliyah) dan seketika itu Abudzar tersungkur dengan berkata " Bilal injaklah kepalaku kau tidak lebih rendah dari ku, maafkanlah aku."
- Rasulullah menaklukkan kota mekah, saat itu terjadi perselisihan siapa yang berhak menempatkan hajar aswad hampir terjadi perang saudara, tetapi pada akhirnya Rasulullah yang dipilih meletakannya. Setelahnya Rasulullah menjelaskan arti kesakralan ka'bah tidak ada seseorang pun yang dapat masuk ke kabah. Tetapi Rasulullah sengaja mengajak ( Usama bin zid dan Bilal bin rabah). Rasulullah kemudian berkata bahwa saat ini posisi kalian sama dengan usama dan bilal, akan tetapi usama dan bilal lebih mulia dari kalian karena terlebih dahulu memeluk islam dari pada kalian jadi karena itu Rasulullah memilih mereka dengan tujuan menyadarkan masyarakat jahiliyah tentang perkara kehormatan. Bilal diperintahkan Rasulullah untuk naik keatas kabah untuk mengumandangkan adzan, saat itu kondisi bilal berada lebih tinggi dari para saudagar kaya di kota mekah yang saat itu belum masuk islam.
Sifat orang beriman dijaman Jahiliyah :
- Tidak merasa lebih unggul dari orang lain.
- Ketika melihat orang yang lebih muda dari kita, apa yang harus kita katakan untuk bisa menghormatinya, " ya rabbi aku lahir lebih dulu darinya dan akupun lebih dulu mengerjakan dosa sebelum dia dan aku lebih dulu memiliki peluang dosa terbesar dari padanya. Jika ini dapat kita lakukan maka kehidupan setelahnya akan membaik. Perlakuan orang beriman yang terlihat bisa jadi terbiasa, tetapi yang tidak terlihat bisa jadi akan lebih lebih baik agamanya. Secara zohir bisa jadi kamu lebih unggul darinya tapi secara batin bahwa ketaqwaannya bisa jadi ia lebih baik dari kita.
Rasulullah memperbaiki arti kesakralan Ka'bah
Ketika Rasulullah manaklukan kota mekah, disaat ribuan orang yang membuat kerusakan di kota madinah/menyerang madinah selama ribuan tahun, kini berusaha datang mekah untuk mencelakai Rasulullah dan membunuh beliau. Kini mereka tunduk dibawah kekuasaan Rasulullah dan mereka pasrah untuk dijatuhi hukuman apapun oleh Rasulullah.
Saat itu Rasulullah akan masuk ke dalam kabah, (dimasa jahiliyah kabah dianggap sakral) Orang quraish lebih cepat dalam menbangun ka'bah karena mereka berani untuk iuaran. Dan selama tiga hari tiga malam berdebat siapa yang meletakan hajar aswad. Hampir perang saudara, meskipun bendanya kecil tapi semua orang ingin namanya tercatat dalam sejarah. Meskipun pada akhirnya hajar aswad diletakan oleh Rasulullah.
Arti Kabah itu sakral menurut orang jahiliyah
Rasulullah ingin memperbaiki arti kesakralan menurut orang jahiliyah. Orang jahiliyah arti kesakralan kabah dari menganggap hanya orang tertentu saja yang dapat masuk kedalam kabah. Tidak mungkin sembarang masuk untuk memasukinya. Rasulullah sengaja yang dibawa naik ke dalam kabah bukanlah para sahabatnya (ali bin abi tholib, umar dan ustman) Tapi yang dibawa Rasulullah masuk ke dalam kabah adalah Bilal bin Rabah dan usama bin zaid.
Siapa bilal dan usamah ditengah masyarakat mekah :
Sampaikanlah pesan Rasulullah
Setiap setelah menyampaikan pesannya maka Rasulullah meminta para sahabatnya untuk menyaksikan (bersaksi) kepada Allah karena Rasulullah telah menyampaikan pada umatnya. Para sahabatpun bersaksi atas semua yang telah diperbuat Rasulullah, dan apabila nantinya mereka melakukan kesalahan itu adalah murni kesalahan dari mereka tapi bukan karena mereka belum tahu pesan yang Rasulullah sampaikan.
Siapa bilal dan usamah ditengah masyarakat mekah :
- Bilal bin Rabbah, adalah bekas budak dari umayah bin khalas. Sewaktu menjadi budak bilal kerap diseret seret, merasakan pukulan, cacian dan hinaan dan dilempari oleh orang mekah. Bilal budak berkulit hitam (klik disini)
- Usama bin zaid, anak dari zaid bin haritzah (anak dari umu aiman dari abasah dan anak angkat Rasulullah) juga budak berkulit hitam.
Sampaikanlah pesan Rasulullah
Setiap setelah menyampaikan pesannya maka Rasulullah meminta para sahabatnya untuk menyaksikan (bersaksi) kepada Allah karena Rasulullah telah menyampaikan pada umatnya. Para sahabatpun bersaksi atas semua yang telah diperbuat Rasulullah, dan apabila nantinya mereka melakukan kesalahan itu adalah murni kesalahan dari mereka tapi bukan karena mereka belum tahu pesan yang Rasulullah sampaikan.
Tanya Jawab
1. Adab menerima tamu ?
Jika ada seseorang bertamu, kita telah membukakan pintu kepada tamu kita, maka kita memberikan ijin kepada mereka untuk bertamu dan kita memiliki kewajiban untuk menjamu mereka. Kalau kita tidak mau menerima tamu maka jangan pernah membukakan pintu. Jika kita sedang punya masalah didalam rumah dan kita tidak berkeinginan menerima tamu itu adalah hak kita. Jangan sampai sudah membuka pintu tapi tidak menjamu tamu atau malah mungkin tidak memperdulikan tamu kita. Jika ini kita lakukan maka akan terkena dosa.
Muslim harus memuliakan tamu, jika kita tidak berkeinginan menerima tamu maka jangan menjawab salam dari tamu kita. Seorang muslim jika bertamu dan sudah salam tiga kali tidak dijawab maka yang menjadi tamu harus tahu diri, maka pulanglah (berarti orang dirumah itu tidak sanggup menerima tamu). Tamu yang datang juga jangan memaksa jika tuan rumah tidak berkenan, karena tuan rumah punya kewajiban menjamu tamunya.
Jika tamu sudah diterima harus dijamu oleh tuan rumah.
Jika bertamu sudah ada janji dan sudah diberikan ijin tuan rumah perkara lain hal. Kalau sudah berjanji ya tepati janjinya.
Ketika orang musyrik bertamu selama kita membukakan pintu maka kita berkewajiban untuk menjamunya. Alasan dia musyrik sehingga tidak layak menjadi tamu kita itu adalah anggapan yang salah.
2. Meluruskan pemikiran anak ?
Namanya anak anak sebagai orang tua kita harus membangun dasar dasar nilai yang benar. Sehingga mempengaruhi cara pandang anak dalam menilai sesuatu.
3. Masalah menjaga kehormatan seseorang dalam perkara muamalah hutang piutang ?
Dalam hutang piutang ada jatuh tempo pembayaran yang harus diselesaikan, masalahnya ketika jatuh tempo seseorang yang berhutang itu memiliki uang untuk membayar atau tidak, jika ia memiliki uang maka ia bekewajiban untuk membayarnya. Zakat saja menjadi tidak wajib ketika hutangnya belum terselesaikan (harus mengutamakan hutang). Orang berhaji harus terlebih dahulu menyelesaikan hutangnya (kecuali hutang jangka panjang).
Jika tidak punya dan kemudian dia ditagih, ini bukan perkara dia punya tetapi dia mangkir. Maka pada muamalah islam hal jatuh tempo bisa ditunda dan diberikan kelonggaran, dengan syarat terlebih dahulu mempelajari kenapa ia tidak bisa membayar, mengapa ga punya uang atau memiliki tanggungan yang lebih penting (semua masih dalam tahap kewajaran). Maka disarankan tanggungkanlah hutangnya sampai ia punya kemampuan untuk membayar. Maka ditanyakan dengan memberi kelonggaran kapan bisa membayar kepada yang berhutang.
Maka setiap kali kita dapat menangguhkan jatuh tempo pembayaran maka pahalanya luar biasa. Siapa yang memberikan satu kemudahan seseorang didunia perkara keuangan maka Allah akan memudahkan satu perkara kesulitannya baik di dunia dan di akhirat kelak. Berapa banyak kesulitan yang akan kita temui dipadang mashar, dan Allah akan mengurai kesulitan kesulitan itu.
Apakah jika mereka tidak membayar maka kita dalam keadaan darurat tidak bisa makan, kan tidak juga. Tetapi setelah kita telah meneliti bahwa mereka sudah berusaha tapi belum mampu membayar. Tapi kalau mangkir disinilah pentingnya mengapa harus ada perjanjian muamalah diatas kertas. Apabila mereka mangkir maka dapat diselesaikan dengan kekeluargaan atau pengadilan. Dalam islam seperti ini.
Jika kalian terikat utang piutang maka catatlah, Tidak ada orang tua dpaat berhutang kepada anaknya apapun alasannya. Uamg yang dipakai orang tua tidak harus menjadi hutang orang tua kepada anaknya. Kalau kita memiliki keluarga yang miskin tak perlu lah mereka sampai berhutang, berikan sajalah kepada mereka sebagian dari harta mu. Allah akan memampukan mu dan tidak membuat mu miskin karena hal ini.
Abdullah bin abas pernah meringankan beban seseorang yang terjerat hutang ratusan dinar. Ketika orang itu datang ke Abdullah bin abas, maka Abdullah bin abas menanggung kesulitanmu tanpa harus meminjam.
4. Bagaimana merangkul saudara muslim yang belum berhijab ?
Dekatilah saudaramu dengan baik dan rangkulah dia. Tetap terseyumlah kepadanya. Jangan sampai karena ketidak pedulianmu, mereka akan semakin mendekat dengan kemaksiatan. Berusahalah untuk membawanya kejalan yang benar dengan mengaatakan bahwa kecantikan mu tak seharusnya kau umbar dihadapan orang banyak. Kau akan lebih cantik dihadapan Allah jika kau mau menutup auratmu dengan benar.
5. Jika ingin membayar hutang tapi orang yang menghutangkan tidak tahu rimbanya kemana ?
Jika yang menghutangkan telah meninggal, maka hutang bisa dibayarkan ke ahli warisnya, sedangkan jika sudah tidak tahu lagi dimana. Maka uang tersebut dapat di berikan untuk segala kebutuhan dijalan Allah dengan diniatkan untuk membayar hutang. Bayarlah jika kalian memiliki hutang.
6. Masalah Harta waris ?
ketika seseorang telah meninggal maka harta miliknya bukan lagi milik yang meninggal tetapi secara otomatis sudah menjadi hak miliki warisnya. Ahli warisnya tidak hanya satu tetapi senua yang berhak mendapatkan secara garis warisnya. Menurut syariat islam bahwa harta itu sudah hak para ahli waris sesuai dengan jatahnya masing masing.
Tetapi apa bila harta itu telah menjadi kepemilikan si waris, walaupun itu saudaranya dimana ia akan mengatur kemilikian harta saudaranya yang lain tidak akan bisa. Sehingga haknya untuk mau diapakan harta itu, mau dihibahkan, mau diinvestasikan atau mau dibagikan kepada yang lain itu haknya. Maka harta waris dalam islam wajib dibagi. Dibagi disini dalam teknisnya setelah dibagi maka bisa dipecah sesuai pembagian hartanya. Tetapi jika hartanya berupa rumah dan ibunya masih tinggal disitu sebenarnya ini masalah teknis saja, tetapi secara prinsipnya sudah jelas sehingga tidak ada yang saling mendzalimi. Jika harta rumah itu setelah dinilaikan maka akan jelas pembagian untuk ibu, anak laki laki dan perempuan. Tetapi ini hanyalah nilainya tetapi pembagiannya tetap jelas. Bisa saja rumah itu dibeli oleh anak sulungnya dengan perhitungannya, dan setelahnya ibu dan saudaranya diberikan uang sejumlah pembagian harta tadi. Hal ini juga diperbolehkan, sehingga telah ada pembagian waris. Sehingga tidak ada sengketa lagi diantara saudara dan orang tua (ibu).
Allah secara detail menerangkan hukum waris, dan itu merupakan batasan detail dari Allah. Maka jangan pernah kalian langgar karena ini akan menjadi titik kedzaliman dalam keluarga dan akan menjadi titik permasalahan dalam keluarga dan konflik keuangan. Tetapi akan berbeda jika semua anak sepakat bahwa pembagian harta kepada mereka diserahkan semua untuk ibu.
Masalah harta waris ini adalah sakral dan harus menjadi perhatian khusus
6. Apakah sedekah bisa lebih dari 2.5% ?
Orang yang menginfakan hartaya sebaiknya tidak berlebih lebihan dan tidak pelit disesuaikan dengan kemampuan financialnya.
7. Cara Rasulullah menegur kesalah orang lain ?
Intinya semua ini hanyalah masalah metode pendekatan kepada orang yang melakukan kesalahan. Ingatlah bahwa menghukum itu tujuannya hanyalah :
- Meluruskan kesalahan (seseorang yang bersalah tahu bagaimana memperbaiki kesalahannya.
- Membangun efek jera bagi orang yang bersalah maupun orang yang tidak bersalah untuk supaya tidak melakukan kesalahan.
Anak anak yang tidak tahu dia melakukan kesalahannya, cara menegurnya yakni diberitahukan dulu bahwa mereka itu melakukan kesalahan, bukan langsung dihukum. Sangsi hukuman bisa diberikan jika anak anak selalu mengulangi kesalahannya setelah kita menjelaskan kesalahannya.
Rasulullah menegur hasan (6 tahun). Hasan mengambil kurma zakat padahal kurma zakat. Padahal Rasulullah mengharamkan zakat kepada dirinya dan keluarganya walaupun miskin sekalipun. Namanya anak anak dimana hasan kecil saat itu tidak mengetahuinya. Rasulullah berkata " nak apakah kau tahu bahwa kurma zakat itu dilarang untuk diriku dan keluargaku, dan engkau cucuku maka kau haram untuk memakannya, coba keluarkan kembali kurma itu." (sampai Rasulullah mengkorek rongga mulutnya)
Rasulullah ketika menemui kesalahan dan mengetahui orang yang melakukan kesalahan maka Rasulullah akan berpidato mengumumkannya tanpa harus menyebutkan nama pelakunya, yang terpenting kesalahannya dapat diluruskan.
Bersambung Pesan Rasulullah - Haji Wada (6) (klik disini)