Pengikut

Senin, 09 Oktober 2017

Syamail Rasulullah (01) - Ciri Rasulullah ( Tangan, kaki, dada, perut )

Ustad Asep Asobari
Masjid Al Hikmah 
19/05/2017  

Allah SWT telah menjadikan Rasulullah sebagai uswah (tauladan) kita dalam segala aspek kehidupan, sehingga jika kita mengikuti setiap langkah beliau, pastilah kebahagiaan dan keuntungan menunggu kita di dunia dan akhirat, Allah berfirman :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzaab 21)

Beliaulah Insan Kamil ( manusia sempurna ) dalam bentuk tubuh (penciptaan) maupun akhlak beliau, tidak ada satupun cela dan kekurangan pada diri beliau, maka siapakah yang tidak akan rindu kepada keindahan beliau, siapakah yang tidak akan senang untuk menyaksikan dan mengetahui syamail (sifat dan perangai) beliau. Lalu siapakah yang tidak akan mencintai beliau? Dengan segala kesempurnaan dan keindahan yang sejati itu.Beliaulah Pemberi syafa’at dan Penyelamat kita, maka sangat perlu kiranya kita mengetahui syamail beliau yang begitu indah, sehingga menambah mahabbah, kerinduan serta keimanan kita kepada beliau.

Setiap kali Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu melihat beliau, maka dia berkata, ”Yang terpercaya dan manusia pilihan, kepada kebaikan dia menyeru. Seperti bulan purnama yang mengusir kegelapan..”.

Kitab yang menghimpun Syamail Rasulullah (Kepribadian Rasulullah) :
  1. Kitab Syamail, karya Al Imam al Hafidz Abu Isa Muhammad bin Isa bin Sauroh at Tirmidzy.
  2. Al Mawahib al Ladunniyah ‘alas Syamail Muhammadiyah, adalah Hasyiyah (keterangan) kitab Syamail Tirmidzy, karya al Imam Ibrahim al Baajury.
  3. Al Mawahib al Laduniyyah bil Minahil Muhammadiyah, karya Al Imam Ahmad bin Muhammad al Qusthullany.
  4. Syauqul ‘Aruus wa Unsun Nufuus, karya Al Imam Husein bin Muhammad Ad Damaghony.
  5. As Syifaa bi ta’rifi huquqil Musthofa,karya Al Imam al Qodhi ‘Iyadh bin Musa bin ‘Iyadh al Yahshubi.
  6. Wasaailul Wushuul ilaa Syamail ar Rasuul,karya Al Imam Yusuf bin Ismail an Nabhany.
  7. Muntahas Suul syarah Wasaailul Wushuul,karya As Syeikh Abdullah bin Sa’id al Lahji.
  8. Muhammad Al Insan Kamil, karya As Syeikh Al Imam As Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky al Hasany.

Tujuan dan Faedah mempelajari Syamail Rasulullah.

Al Imam Yusuf bin Ismail an Nabhany menyebutkan dalam kitabnya Wasaailul Wushul, beberapa faedah yang dapat dipetik dari membaca dan mempelajari sifat-sifat Rasulullah, baik yang berkait dengan kholqiyyah (bentuk tubuh) maupun khuluqiyyah (akhlak perangai) beliau,  adalah :
  1. Merasakan kenikmatan tersendiri dengan mendengarkan Syamail beliau SAW, sebab dengan itu menjadi tentram dan sejuk hati kita.
  2. Menambah kedekatan kita dengan Shohib Syamail tersebut, dan mengharap kecintaan dan ridhonya dengan menyebut-nyebut sifatnya yang sempurna.
  3. Sebagai usaha kita sekalipun sangat sedikit, untuk membalas jasa beliau yang begitu besar, beliaulah yang mengangkat kita dari jurang kegelapan menuju taman keindahan yang terang benderang, dari kesengsaraan menuju kebahagiaan abadi.
  4. Mengetahui Syamail beliau dapat menarik dan mengajak kita untuk lebih mencintai beliau, yang mana hal itu adalah sebagai Ruh keimanan, cinta kepada Rasulullah itulah dasar segala kebahagiaan dan kejayaan. Sebab merupakan tabiat manusia akan cinta dan dekat kepada siapapun yang berpenampilan indah dan berperangai mulya.
  5. Dengan mengenal Syamail beliau, kita dapat ber-uswah dan menjadikannya sebagai pemimpin kita dalam segala aspek kehidupan, bagaimana ketawadhuan beliau, kesabaran, keadilan, kezuhudan,kedermawanan dan semua akhlak beliau yang mulya. Hal ini tidak mungkin kita ketahui tanpa mempelajarinya dari kitab-kitab Syamail. 

Ciri-Ciri Rasulullah Shalallah Alaihi Wassalam 

Dalam sebuah riwayat mengatakan bahwa Ali bin Abi Tholib berkata, Rasulullah memiliki  
  1. Perawakan dengan tinggi yang ideal tidak menjulang dan tidak terlalu pendek
  2. Postur tubuhnya tidak gemuk dan tidak pula kerempeng (kurus) 
  3. Tulang sendi dan bahunya lebar
  4. Badannya tidak berbulu (tidak banyak bulunya) hanya bagian tertentu yang memiliki bulu. Bulu tersebut memanjang dari dada hingga ke pusar. (masrullah)
  5. Telapak tangan dan kakinya tebal. jika berjalan sedikit membungkuk seperti seseorang yang berjalan dijalan yang menurun.   
  6. Jika seseorang memanggilnya, beliau akan memutarkan badannya kearah orng yang memanggilnya untuk memberi penghargaan karena telah memanggil.  

Sifat Rasulullah yang lain dari segi Ahlaq adalah 
  1. Beliau memiliki sifat berlapang dada ( mudah memaafkan kesalahan orang lain dan tidak cepat tersinggung).
  2. Beliau yang mudah memafkan akan lebih mudah untuk memaklumi.  Selagi bisa dimaafkan beliau akan memaafkan terkecuali ada syarat kejahatan yang terpenuhi untuk dijatuhi hukuman. 
  3. Beliau juga dermawan. 
  4. Beliau memiliki sifat yang seolah pura pura tidak tahu akan sesuatu yang tidak pantas.
  5. Beliau juga tidak suka membuka aib saudaranya.
  6. Tidak ada perkataan yang lebih jujur dari pada perkataan Rasulullah.
  7. Beliau tidak suka pada orang yang suka bergibah dan membuka aib saudaranya. 
  8. Beliau Perangainya yang lebut / natural (alami) tidak dibuat buat,membuat orang yang berada disampingnya merasa nyaman.
  9. Dalam pergaulan dan persahabatan, Beliau selalu memberikan apa yang beliau miliki kepada sabahatnya agar para sahabatnya senang. Perhatian Beliau tercurah kepada para sahabatnya. Bahkan ketika beliau diberikan uang, maka yang Beliau katakan "bagaimana dengan keluargaku dan bagaimana dengan umatku, apakah mereka juga mendapatkannya". Bahkan ketika putri (fatimah) minta dibelikan budak, Rasulullah menolak karena rakyatnya lebih membutuhkan uang beliau. 
  10. Jika ada seseorang yang baru sekilas mengenal beliau / baru pertama kali mengenal Beliau, maka dapat dipastikan seseorang itu akan mengagumi dan jatuh cinta. Dengan belajar siroh dan syamail Rasulullah akan mengenal Rasulullah.
Bahkan dalam kepemimpinan dalam islam selalu berkiblat kepada ciri sifat Rasulullah seperti 
  • Siddiq (jujur/benar), dalam hal ini Rasulullah memiliki perkataan benar, perbuatan benar, perkataan & perbuatannya sejalan (surah An- najm 4-5) 
  • Amanah (dapat dipercaya), jika suatu urusan diserahkan kepadanya maka urusan itu akan dilaksanakannya dengan sebaiknya, atas sikap amanah ini beliau diberi gelar Al Amin (terpercaya) (surah Al A'raaf 68)  
  • Tabligh (menyampaikan), segala firman yang ditujukan manusia, disampaikan Rasulullah. Tidak ada yang disembunyikan (surah Al Jin 28) 
  • Fatanah (bijaksana), dalam menyampaikan ayat Al quran diperlukan kebijaksanaan yang luar biasa. Rasulullah harus mampu menjelaskan firman Allah kepada kaumnya agar mereka mau beriman kepada Allah dan memeluk Islam.  
Pemimpin islam yakni " Umar bin. abu Aziz " ketika berpidato dan berkata "jika kalian mempercayakan saya sebagai pemimpin kalian maka dukunglah aku. dan janganlah ada seseorang yang bergibah tentang rakyatku dihadapanku", maksudnya hatinya harus bersih dari apapun sehingga apabila si fulan berbuat salah maka saling memaafkan atau menjatuhkan hukuman sesuai dengan syarat hukuman yang ditetapkan.

Setelah Rasulullah meninggal saat itulah hari dimana para sahabat merasakan kegelapan. Kesedihan melanda para sahabat, mereka seperti seseorang yang kebingungan kehilangan arah, sampai Fatimah (anak Rasulullah) berkata " apakah hati kalian merasa nyaman setelah menguburkan jasad beliau?" sebenarnya saat itupun Fatimah juga dalam keadaan bersedih hanya saja menghibur diri menanyakan hal tersebut kepada para sahabat, yang membuat para sahabat tidak bisa menjawab.

Ali pun berkata " seseorang yang menjelaskan sifat Rasulullah, akan selalu berkata bahwa aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih sempurna dari Ahlaq Rasulullah.


Salah satu hadist doif tetapi isinya tidak doif mengatakan tentang Rasulullah

Sebuah hadist Doif hanyalah beberapa  yang disebutkan oleh banyak riwayat , hanya saja secara terpisah mengatakan hal yang sama, sehingga hadist ini isinya sebenarnya tidak doif akan tetapi menurut alurnya riwayat ini doif. (dan bukan berarti hadist seperti ini tidak berguna). Hadist tersebut dapat dipergunakan asalkan tidak melanggar ketetapan aqidah, berikut pernyataan hadist tersebut :
  1. Rasulullah adalah seseorang yang besar (tidak kurus)  dan tingginya ideal.
  2. Sangat berwibawa jika dipandang, bahkan oleh musuh sekalipun. Pada saat itu zuhair (utusan quraish) diutus untuk menemui Rasulullah, sehingga selepasnya zuhair berkata "aku sering keliling dunia dan bertemu banyak pemimpin negeri, tetapi belum pernah melihat pemimipin yang disukai rakyatnya seperti  Rasulullah.
  3. Bulu didada tidak tebal tapi halus, terlihat membentuk garis dari dada hingga pusar dan tidak semrawut. 
  4. Badannya bersih tidak berbulu tetapi hanya beberapa bagian yang berbulu halus , tetapi ada yang berbulu tipis dibagian lengan diarea siku, diatas bahu dan diatas dada (tidak pada area susunya)  
  5. Perawakannya ideal (badannya kokoh dan berisi tetapi tidak ada riwayat yang mengatakan badannya sispack)
  6. Perut Rasulullah datar tidak buncit dan rata dengan dadanya
  7. Dadanya dan bahunya lebar dan bidang
  8. Jari tangannya panjang tidak pendek-pendek
  9. Ketika berjalan langkahnya lebar dan tegap
  10. Arah pandangan matanya menunduk (matanya tidak jelalatan) menunduk lurus. Pandangan Beliau  mengamati jalan didepannya. (snagat hati hati dalam berjalan) 
  11. Ketika berjalan dengan para sahabat, Rasulullah memilih untuk mepersilahkan para sahabatnya berjalan lebih dulu, sedangkan dirinya berada di belakang.
  12. Jika berjalan dan bertemu dengan seseorang, Beliau lebih dulu mengulurkan tangan untuk menyalami dan beliau juga lebih dulu mengucapkan salam kepada mereka.
  13. Pribadi yang ahli ibadah, merendah dan mengalah 
  14. Bahkan dibahunya terdapat tanda kenabian (sesion berikutnya dibahas)

Sesi Tanya Jawab

1. Bagaimana dengan Mata Rasulullah 

Mata Rasulullah bola matanya indah, bola mata yang putih tampak putih sekali dan yang hitam tampak hitam sekali. Hanya saja pada bola matanya terdapat semburat urat mata (memerah) yang membuat mata beliau semakin indah


2. Dalam sebuah hadist telapak tangan Rasulullah dingin dan harum ? 

Telapak Rasulullah yang dingin bisa disebabkan pada musim dingin, tetapi dengan telapak tangannya yang harum perlu diketahui bahwa tanpa farfum saja keringat Rasulullah wangi seperti minyak Kasturi (karena Rasulullah menjaga jiwa dan raganya). Banyak amalan baik yang beliau lakukan sehingga mempengaruhi bau keringatnya sebagaimana sebelum beliau tidur beliau berdoa " aku akan meletakkan punggungku dan aku serahkan jiwa dan ragaku hanya kepada Allah ". 
Selain itu juga Rasulullah sangat senang dengan minyak wangi. 

Rasulullah juga selalu membersihkan badannya dan bukan berarti harus berpakaian  mewah untuk membuatnya menarik. 


3. Cara memandang Rasulullah 

Pandangannya tidak berlebihan terhadap suatu hal, hanya sekedar melihat, memandang hanya untuk mengamati. 


4. Apakah Rasulullah memiliki tanda kenabian di tubuhnya

Semua nabi dan Rasul Allah memiliki tanda dibagian tubuhnya. Dan ini sebagai tanda untuk menunjukan kepada kaum kafir bahwa mereka benar benar utusan Allah, akan ada bab tersendiri yang akan membahas tanda kenabian di tubuh Rasulullah (dilain kesempatan makanya ikuti terus kajian ini)


5. Apakah hadist doif tidak dapat dipergunakan  dalam memahami ilmu sejarah ? 

Dalam memahami ilmu hadist itu dibutuhkan pemahaman. Tidak bisa serta merta melabeli hadist ini doif dan yang itu tidak. Dan kita juga tidak bisa mengatakan  bahwa hadist doif tidak bisa dipergunakan. 

Pemahaman hadist doif ini ada hadist palsu dan ada beberapa hadist doif yang dapat dipakai. Hadist doif yang dapat dipergunakan itu sebenarnya bukan berarti palsu (tidak palsu), karena isinya berasal dari satu jalur periwayatan dan sisinya juga telah banyak dipergunakan oleh para ulama, hanya saja disampaikan melalui jalur lain. Hadist ini lemah tapi dikuatkan oleh jalur yang menguatkan jalur riwayatnya. Asalkan dalam penempatan hadist ini kita tahu akan dipergunakan untuk apa, dan jika tidak terkait masalah aqidah tetapi justru menguatkan silahkan hadist doif itu dipakai sebagaimana para ulama juga menggunakannya. Hadist doif ini dikarenakan hanya kekurangan pada salah satu syaratnya untuk menjadi hadist sohih. Syaratnya pun bukan merupakan syarat yang khusus yang berkaitan dengan aqidah. Berbeda dengan hadist palsu. Hadist palsu adalah kumpulan hadist yang diada-adakan. 


Ringkasan buku Syamail Rasulullah - Imam Tirmidzi (klik disini)

Bersambung dikajian Syamail Rasulullah lainnya (klik disini)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar