Anis Bawesdan - Sandiaga Uno
Balai Kota, 16 Oktober 2017
Pidato Anis Bawesdan (diluar gedung walikota)
Balai Kota, 16 Oktober 2017
Biografi singkat Anis Bawesdan
Anis Bawesdan lahir dari seorang ibu yang bernama Aliyah dan ayahnya yang bernama Rasyid Bawesdan, sejak kecil sudah merambah didunia organisasi dan kepemimpinan dan membentuk kelompok anak muda yang bergerak dalam bidang olah raga dan kesenian. Anis pernah menjadi ketua osis se-Indonesia setelah mengikuti Pelatian kepimpinan di Jakarta tahun 1985, ketua delegasi dari SMA se-Indonesia. Anis terpilih dari peserta AFS program pertukaran pelajar di Milwaukee Wisconsin Amerika Serikat 1987, tamat SMA Anis melanjutkan kuliah di UGM Yogyakarta fakultas ekonomi, selama kuliah Anis aktif di HMI dan menjadi katua umum senat UGM, Anis mendapat beasiswa dari Japan Airlines Fondation mengikuti kuliah musim panas di Sophia University Tokyo Jepang. Anis muda memulai kariernya di pusat antar universitas study ekonomi di UGM tahun 1995. Anis menikah dengan Feri ditahun 1996, dikarunia tiga orang putra dan satu orang putri. Anis mendapatkan beasiswa master S-2 di International Security and Economic Policy - School of Public Affairs, University of Maryland College Park America Serikat, dan Tahun 2005 mengenyam pendidikan S3 di Political Sains Departement - Northern Illinois Universty America Serikat. Tahun 2007 dilantik menjadi rektor di universitas Paramadina di usia 38 tahun, sehingga ia menjadi rektor termuda sehingga majalah Forent Policy, sehingga memasukkan nama Anis ke dalam daftar 100 intektual publik dunia, satu satunya orang Indonesia yang masuk ke daftar tersebut. Nama Anis masuk kedalam daftar 20 tokoh yang diperkirakan menjadi perhatian dunia, nama Anis disandingkan dengan menlu inggris dan perdana mentri rusia. Tahun 2009 Anis memulai gerakan Indonesia Mengajar, sebuah gerakan yang mengajak masyarakat berperan aktif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud upaya melunasi janji kemerdekaan. Tahun 2014 presiden Joko widodo menunjuk Anis sebagai mentri pendidikan dan kebudayaan, banyak prestasi yang ditunjukan selama anis menjabat, Tahun 2016 Anis digantikan Muhajir efendi, setelah tidak lagi menjabat Anis diusung partai gerindra dan PKS untuk maju sebagai calon gubernur jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno, Anis-Sandi memenangkan pertarungan menuju kursi DKI 1. Kiprah Anis sebagai pemimpin tidak diragukan lagi, jiwa kepemimpianannya telah terlihat sejak kecil sederet prestasi yang dimiliki diharapkan dapat membawa ibukota Jakarta lebih baik lagi.
Biografi singkat Sandiaga Uno
Sandiaga Salahuddin Uno lahir di Rumbai, Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969. Sandiaga anak dari Razif Halik Uno dan Mein R. Uno. Sandiaga terkenal sebagai pengusaha dan politikus Indonesia. Sandiaga Uno merupakan sosok yang cerdas, hal ini terbukti ketika ia kuliah di Wichita State University di Kansas, Amerika, ia berhasil lulus dengan predikat Summa Cum Laude. Selepas lulus dari Wichita State University, ia kemudian bekerja di Bank Summa milik William Soeryadjaya. Karena kinerjanya yang cukup bagus di perusahaan, setahun kemudian ia menerima beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di George Washington University, Amerika Serikat. Ia menamatkan kuliahnya dengan meraih IPK sempurna 4.00 yang merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Kemudian pada tahun 1993, ia bekerja di Singapura dan memilih bergabung dengan perusahaan Investasi bernama Seapower Asia Investment Limited sebagai manager Investasi. Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 1995, ia kemudian pindah ke Kanada dan bekerja di perusahaan bernama NTI Resources Ltd dengan posisi sebagai Executive Vice President NTI Resources Ltd."Roda Kehidupan selalu berputar". Badai krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997, mengakibatkan perusahaannya juga terkena imbasnya. Perusahaannya kemudian bangkrut dan mulai melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) termasuk pada dirinya. Sandiaga Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Pada tahun 1997 ia mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan (PT Recapital Advisor) bernama teman SMA nya yakni Rosan Perkasa Roeslani. Pada tahun 1998, ia bersama Edwin Soeryadjaya kemudian mendirikan perusahaan Investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya, berbekal jaringan (network) yang baik dengan perusahaan ataupun lembaga-lembaga keuangan yang ada didalam negeri maupun luar negeri, perusahaan yang didirikan oleh Sandiaga Uno kemudian akhirnya sukses. Perusahaan investasinya bergerak di bidang telekomunikasi, pertambangan dan produk kehutanan. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain. Perusahaan investasinya yaitu Saratoga Capital dikenal sebagai firma investasi terbesar di Indonesia yang memiliki karyawan sebesar 20 ribu orang. Namun pada tanggal 10 Juni 2015, ia resmi mengudurkan diri sebagai Direktur Utama di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, posisinya digantikan oleh Michael Soeryadjaya yang merupakan cucu dari William Soeryadjaya, Pendiri PT Astra International.
Saat ini, Sandiaga Uno menjabat sebagai Komite Ekonomi Nasional dan bendahara Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia. Sandiaga Uno yang berdarah Gorontalo ini kerap memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda. Ia juga aktif sebagai pembicara utama di berbagai seminar kewirausahaan, menurutnya keberanian serta optimisme adalah kunci pembuka jalan untuk meraih kesuksesan masa depan. Selain itu menurutnya jejaring relasi menyumbang 30 persen kesuksesan selebihnya berasal dari kerja keras dan juga menjadi kepercayaan. Pada tahun 2009, ia tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-37. Diketahui total kekayaan Sandiaga Uno sekitar 3,8 Triliun rupiah berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) pada september 2016. Mengenai keluarga, Sandiaga Uno menikah dengan Nur Asia dan dikaruniai dua orang bernama Amyra Atheefa Uno dan Anneesha Atheera Uno. Beliau memiliki twitter @sandiuno Demikian Biografi Sandiaga Uno,
Pidato Pak Anis Bawesdan (didalam gedung balai kota)
Anis Bawesdan menyampaikan Pidato singkat di dalam ruangan balai kota Jakarta, 16 Oktober 2017, karena sisanya akan dilanjutkan diluar bersama masyarakat kota Jakarta.
Anis Bawesdan menyampaikan Pidato singkat di dalam ruangan balai kota Jakarta, 16 Oktober 2017, karena sisanya akan dilanjutkan diluar bersama masyarakat kota Jakarta.
Kami menyampaikan pesan singkat yakni kita semua telah menyaksikan kita berdua telah melewati prosesi serah terima jabatan "insyaa Allah amanat ini akan kami berdua jalankan dengan sebaik baiknya" (disambut takbir oleh para hadirin). Terimakasih kepada para bapak gubernur yang telah menjalankan tugasnya 5 tahun terakhir, Birokrasi tak tergantung kepada siapa yang menjadi pemimpin, birokrasi mengabdi terus menerus oleh karena itu kami berdua akan meneruskan pengabdian bersama birokrasi di Jakarta ini. Kami berdua sudah tidak sabar lagi langsung ingin bekerja, kita sudah bersiap siap selama 6 bulan. Insyaa Allah kami langsung bekerja. Ijinkan saya mengakhiri disini dan nanti yang lengkap akan kami sampaikan disana (diluar) bersama dengan masyarakat. Dari gelora diruangan ini insyaa Allah Jakarta akan menjadi lebih baik.
Pidato singkat Sandiago Uno (diluar gedung Balai Kota)
Sandiago Uno memperkenalkan istrinya nur asiah
Hari ini jakarta maju satu langkah, kami (Anis-Sandi) mengapresiasi gubernur sebelumnya, gubernur hebat yang telah membangun DKI Jakarta. 5 tahun yang lalu kebelakang (Pak Jokowi, Pak Basuki dan Pak Jarot) Ucapan terimakasih kepada mereka karena telah memberikan yang terbaik buat Jakarta. Kita semua disini harus optimis supaya Jakarta jauh lebih baik lagi, lebih sejahtera lagi. Dengan program OKE_OCE sehingga dapat mengatasi warga jakarta yang susah mencari pekerjaan, membantu pemerintah menciptakan dunia usaha sehingga ekonomi rakyat tumbuh dan berkembang, buka lapangan pekerjaan dimasyarakat kelas menengah, UKM akan tumbuh dan bisa mendapatkan permodalan, masyarakat kedepan akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik (KJP plus), Insyaa Allah program KJP plus akan menjawab permasalahan pendidikan yang diinginkan masyarakat yakni pendidikan yang tuntas dan berkualitas. Pembangunan di Jakarta harus berkeadilan, kita harus pastikan kita semua dapat merasakan pembangunan yang merata di DKI. Ada 23 rencana kerja yang telah kita persiapkan, semoga kita berdua akan istiqomah menuju rencana kerja kita. Mohon diberikan dukungan agar pembangunan di DKI tidak mengalami ketimpangan. Warga harus optimis agar semua biaya terjangkau dari biaya transportasi, biaya perumahan.
Kita sambut kedatangan para ulama yang telah meluangkan waktunya untuk hadir, terimakasih atas para ulama yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang sudah memberikan doa pada kita semua, mari kita doakan para ulama kita diberikan umur panjang, diberikan keberkahan diberikan kesehatan, sehingga kedepannya warga DKI berahlaqtul kharimah (Takbir dan Shalawat Nabi). Ulama harus dekat dengan umaro, kalau ulama dekat dengan umaro insyaa allah masalah di DKI bisa di diskusikan bersama.
Perwakilan nama-nama yang mensukseskan berjuang untuk Jakarta Maju Kotanya dan Bahagia warganya.
- Sarah jubaidah (Ibu rumah tangga aktif kegiatan sosial wirausaha) penjual nasi uduk
- Nedi supriyadi - UKM disabilitas/difabel (Usaha komputer HP)
- Hartono - UKM Inspiratif (sepatu olah raga merk sandi uno)
- Idin - Aktivis Lingkungan Hidup
- Osama Abdul Aziz - Ketua Relawan Jakarta
- Salim Abdullah - Aktivis Pendidikan
Mereka mendapatkan hadiah dari pak Sandiago Uno, berupa topi, seragam, sepatu dan lencana wakil gubernur, sebagai simbol bahwa pemimpin akan melebur bersama masyarakat, sehingga tidak ada batasan antara pemimpin dan masyarakat.
Sebelum Anis memulai pidatonya Anis mengharapkan para hadirin menyanyikan lagu Padamu Negeri dan setelahnya diterikan kata "Merdeka"
Pidato Anis Bawesdan (diluar gedung walikota)
Lembar baru bagi Jakarta hari ini telah dibuka, hari ini lembar baru mulai dibuka kembali untuk perjalanan panjang kota jakarta. Katika niat lurus telah dituntaskan, ketika ikhtiar gotong royong dalam makna yang sesungguhnya dan didukung dengan doa yang tanpa henti dipanjatkan, maka pertolongan dan ketetapan Allah telah datang, tak ada yang bisa menghalangi apa yang telah ditetapkan olehNya, tak ada yang bisa mewujudkan apa yang telah ditolak olehNya. Warga jakarta telah bersuara dan telah terpaut dalam satu rasa yang sama yaitu keadilan bagi semua. Maka dengan mengucap syukur dan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Yang Maha Penolong dan Melindungi. Alhamdulillah sebuah fase perjuangan telah terlewati, hari ini sebuah amanah besar diletakkan dipundak kami berdua, sebuah amanat yang dipertanggung jawabkan di dunia dan akhirat.
Hari ini adalah penanda awal perjuangan yang menghadirkan kebaikan, dalam menghadirkan keadilan yang diharapkan seluruh rakyatnya yaitu maju kotanya bahagia warganya.
Hari ini adalah penanda awal perjuangan yang menghadirkan kebaikan, dalam menghadirkan keadilan yang diharapkan seluruh rakyatnya yaitu maju kotanya bahagia warganya.
Hari ini saya dan bang sandi dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur, bukan bagi yang memilih kami saja tapi bagi seluruh warga jakarta. Kini saatnya bergandengan bagai saudara dalam satu rumah untuk memajukan kota jakarta,
Pepatah batak mengungkapkan "Kolong manjalak kolong, kolong majalak dolu", Kasih sayang akan mencari kasih sayang, kasih sayang akan menciptakan persatuan. Ikatan yang kemaren sempat tercerai mari kita ikat kembali, mari kita rajut kembali, mari kita kumpulkan energi yang tercerai menjadi energi yang terkumpul untuk membangun kota ini bersama sama.
Jakarta adalah tempat yang dipenuhi sejarah, setiap sudut dikota ini menyimpan lapisan kisah sejarah yang dilalui ratusan bahkan ribuan tahun, Jakarta bukanlah kota yang dibagun kemaren, sejak era sunda kelapa, jayakarta, batavia, hingga kini Jakarta adalah kisah era peradapan manusia. Jakarta adalah melting plot, Jakarta adalah pusat berkumpulnya manusia dari seluruh nusantara, bukan hanya nusantara saja tetapi juga pusat berkumpulnya manusia dari seluruh belahan dunia, dikota ini interaksi adalah bagian dari sejarahnya. Dikota ini masyarakatnya betawi telah menjadi sebaik baiknya tuan rumah bagi Jakarta
Dikota ini semua sejarah penting di negeri ini di torehkan, dua kilo meter letaknya dari kita berkumpul dimana para pemuda berkumpul di kramat raya mengumandangkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa bersama. Satu kilo meter dari tempat kita berkumpul disitu para pendiri republik, para perintis kemerdekaan berkumpul menyusun visi republik ini. Sekarang kita sebut sebagai gedung pancasila, disitu mereka merumuskan garis depan, garis besar bagaimana republik ini didirikan, Janji kemerdekaan dituliskan ditempat itu. Tiga kilometer dari kita berkumpul ada penggangsaan timur, disitu mereka berkumpul untuk mengumandangkan proklamasi kemerdekaan. Ditanah ini semua cita-cita bangsa diungkapkan. Oleh karena itu kita tidak boleh ditanah ini janji kemerdekaan tak terlunaskan oleh warganya.
Republik ini menjanjikan kesejahteraan maka di ibukota harus lahir kesejahteraan. Republik ini perlindungan maka di ibukota harus ada perlindungan. Republik ini menjanjikan mencerdaskan kehidupan bangsa maka di ibukota harus hadir ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan ketika Republik ini tegas-tegas mengatakan bahwa visinya adalah menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, maka Insyaa Allah kita sama sama tunaikan ikhtiar itu, di ibukota harus hadir kedilan sosial bagi seluruh warga Jakarta.
Jakarta ini dari satu sedikit kota di Indonesia yang merasakan kolonialisme dari dekat. Penjajahan didepan mata itu yakni di Jakarta, selama ratusan tahun. Ditempat lain mungkin penjajahan terasa jauh tapi di Jakarta bagi orang jakarta yang namanya kolonialisme itu didepan mata dirasakan sehari-hari. Karena itu jika kita merdeka maka janji-janji itu harus terlunaskan bagi warga Jakarta. Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Tapi kini kita telah merdeka, kini saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan dalam pepatah madura " itik se' a telor, ayam sing ngeremi", itik yang bertelor ayam yang mengerami. Kita yang bekerja keras merebut kemerdekaan, kita yang bekerja keras mengusir kolonialisme, kita semua harus merasakan manfaat kemerdekaan di ibukota ini.
Kita semua menginginkan Jakarta menjadi layaknya sebuah arena aplikasi PANCASILA. Jakarta bukan sekedar kota, dia adalah ibukota. Maka di kota ini PANCASILA harus mengejawantah, PANCASILA harus menjadi kenyataan. Setiap silanya harus terasa dalam keseharian.
Dimulai dari hadirnya suasa Ketuhanan dalam setiap sendi kehidupan kota, Indonesia bukanlah negara berdasarkan satu agama namun bukanlah sebuah negara yang alergi agama apalagi anti agama. Ketuhanan selayaknya menjadi landasan kehidupan warga dan kehidupan bernegara sebagaimana sila pertama PANCASILA "Ketuhanan Yang Maha Esa"
Prisinp ketuhanan ini kemudian diwujudkan dengan hadirnya rasa kemanusiaan, hadir rasa keadilan bagi seluruh rakyat tanpa ada yang terpinggirkan, terugikan, dan apalagi yang tidak dimanusiakan dalam kehidupannya. Karena itu mari kita hadirkan Jakarta yang manusiawi, Jakarta yang beradab. Sebagaimana prinsip PANCASILA kita, sila ke-2 "Kemanusiaan yang adil dan beradab"
Perjuangan selanjutnya menghadirkan persatuan dalam kehidupan kota, tidak hanya merayakan keragaman tapi mari kita merayakan persatuan. Sering sekali kita melewati kata persatuan, ada pepatah aceh yang bermakna "cilaka rumah tanpa atap, cilaka tanpa guyup" Persatuan dan Keguyupan ini yang harus diperjuangkan dimulai dari meruntuhkan sekat-sekat yang menjadi penghalang interaksi antar komponen masyarakat, terutama pemisah antara ruang bagi mereka yang berkemampuan ekonomi dan tidak. Mari kita hadirkan Jakarta yang bersatu bagi semua, karena ruang interaksi terbuka bagi semua.
Dalam mewujudkan prinsip tersebut mari kita kembalikan musyawarah menjadi tradisi kita sebagaimana sila ke-4 dalam PANCASILA kita yang berbunyi " Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan ", karena itu majelis majelis warga akan dihidupkan kembali. Kota ini tidak boleh hanya perintah gubernur sampai kebawah dengarkan kata rakyat. Maka kita hidupkan seluruh majelis-majelis yang ada di kota ini. Ada banyak majelis dikota ini kita hidupkan semuanya. Musyawarah kota terutama untuk menghasilkan kesepakatan dan kesepahaman. Dalam pepatah minang bermakna " tuah sakatu " , dalam kesepakatan yang berdasarkan musyawarah tersebut terkandung terkandung tuah tentang kebermanfaatan.
Yang ke-5 sebagai ujungnya dan inilah yang paling mendasar, ini paling penting. Dimana yang kita perjuangkan selama sepanjang kampanye kemaren adalah pelaksanaan sila ke-5 yang bunyinya " keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ". Itu yang kita akan jadikan sebagai fondasi persatuan di Jakarta.
Kita jadi ingat disaat dulu republik ini akan dibuat, pesannya jelas " kita tidak hendak membangun suatu negara untuk sekelompok orang ". Saat itu Bung Karno mengatakan demikian " kita hendak membangun satu negara untuk semua, bukan untuk satu orang, bukan untuk satu golongan, bukan untuk golongan bangsawan maupun golongan orang kaya, tetapi untuk semua. Karena itu pengambilan kebijakan di kota ini haruslah didasarkan pada kepentingan publik. Pengelolaan tanah , pengelolaan air, pengelolaan teluk dan pengelolaan pulau tidak boleh diletakan dalam kepentingan individu. Pengelolaan itu semua tidak boleh kepentingan satu golongan, tidak boleh untuk kepentingan perhimpunan, tidak boleh untuk kepentingan satu korporasi, tetapi itu untuk kepentingan warga Jakarta semua. Semua untuk semua, Jakarta untuk semua. Ini lah semangat pembangunan yang kita letakan sama sama untuk Jakarta.
Gubernur dan wakil gubernur tentu sebagai pemimpin bagi semua yang harus menghadirkan keadilan bagi semua. Namun jelas kami tegaskan bahwa tekad kita adalah mengutamakan pembelaan yang nyata kepada mereka yang selama ini tak mampu membela dirinya sendiri. Mengangkat mereka yang selama ini terhambat dalam perjuangan mengangkat dirinya sendiri, bang sandi tadi sudah mengungkapkan komitmen dan paradigma kedepan tentang rencana pembangunan kota ini, bang sandi telah menjabarkan bagaimana kita bersama-sama membangun dan mengelola kampung, mengelola jalan, mengelola sekolah, mengelelola puskesmas, pasar, angkot dan berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti kata bang sandi ini adalah satu langkah kedepan, memastikan Jakarta yang lebih ramah rimpi untuk semua.
Untuk itu ijinkan kami mengajak seluruh warga, menjadikan usaha, memajukan kota sebagai sebuah gotong royong, sebagai sebuah gerakan, pembanguan kota kedepan Gubernur bukanlah hanya sekedar administrator bagi penduduk kota, Gubernur bukanlah penyedia jasa bagi warga yang jadi konsumennya. Namun kami bertekad untuk bisa melakukan lebih dari itu. Kami ingin bisa bekerja sesama dengan warga Jakarta, berkolaburasi dengan warga Jakarta sebagai perancang dan pelaku pembangunan. Dalam pepatah banjar " salapik sakaguringan, sabantal sakalang gulu " satu tikar tempat tidur, satu bantal penyangga leher ", kiasan kata ini bermakna hubungan yang erat antar elemen masyarakat saling setia dan saling mendukung sama lain. Inilah Jakarta yang akan kita bangun bersama sama untuk lima tahun kedepan.
Untuk itu kami mengajak untuk seluruh elemen kepemimpinan dikota Jakarta, mulai dari jajaran pemerintah daerah, para wakil rakyat, pemimpin lembaga pertahanan, keamanan dan penegakan hukum, mari kita memiliki tekad yang sama yaitu mari kita sama-sama hibahkan hidup kita kepada warga Jakarta bukan sebaliknya. Jangan berbalik untuk menyedot dari kota dan warganya untuk dibawa pulang kerumahnya. Tetapi hadirlah untuk menghibahkan waktu , tenaga, pikiran, keringat untuk kemajuan kota Jakarta. Sebuah kearifan lokal dari minahasa mengingatkan kita " Sitou timou tumouto ", manusia hidup untuk menghidupi orang lain, menjadi pembawa berkah bagi semua. Sebuah pengingat bagi semua manusia namun terutamanya bagi para pemimpin.
Ijinkan pada kesempatan ini kami ingin memastikan, dan saya akan ucapkan pula nanti dalam saat sidang paripurna di DPR yakni kata kata yang diungkapkan oleh tokoh betawi, kata kata itu terpatri dipatungnya, yang patungnya terpasang di monas sana. Kalimatnya adalah " setiap Pemerintah harus mendekati kemauan rakyat ", inilah sepatutnya dan harus menjadi dasar untuk memerintah. Pemerintah yang tidak memperdulikan, atau menghargakan kemauan rakyat, sudah tentu tidak bisa mengambil peraturan yang sesuai dengan perasaan rakyat. Setujukah dengan pernyataan tersebut ? Itu adalah sebuah kalimat yang diungkapkan oleh salah satu putra terbaik betawi Muhammad Husni Tamrin. Kalimat itu terpatri di monas sana, saya bayangkan semua orang yang bekerja di kota ini baca kalimat ini, renungkan resapi dan laksanakan. Bagi semua yang mengatas namakan rakyat Jakarta ingatlah kata-kata Husni Tamrin, jalankan kalimat itu. Setiap pemerintah harus mendekati kemauan rakyatnya.
Perjuangan kita didepan yakni untuk mewujudkan gagasan, kata dan karya yang selama ini kita telah tekadkan. Kita akan melakukan tiga-tiganya, yakni membawa gagasan, membawa kata-kata, membawa kerja. Jadikan menjadi satu rangkaian " gagasan kata kerja ", dengan begitu kita ingin Jakarta maju, Jakarta menjadi bagian dari kota modern yang diperhitungkan dunia tetapi memiliki akar yang kuat didalam tradisi kebudayaannya.
Dengan memohon pertolongan kepada Yang Maha Pemberi Pertolongan, mari kita bersama beriktiar mewujudkan Jakarta yang maju setiap jengkalnya dan bahagia setiap insan didalamnya semoga Allah membantu ikhtiar kita.
Ijinkan saya sebelum menutup sambutan ini membacakan sebuah pantun untuk warga Jakarta.
Bekerja giat dikali anyar, mencuci mata di kampung rawa
Luruskan niat teguhkan ikhtiar, bangun Jakarta bahagiakan warganya.
Cuaca hangat di ciracas, tidur pulas di pondok indah.
Mari berkeringat bekerja keras, tulus iklas tunaikan amanah.
Semoga Allah memudahkan ikhtiar kita, membukakan jalan-jalan yang sekarang sempit, memudahkan menemukan solusi solusi baru, menjauhkan dari segala macam fitnah, menjadikan setiap wilayah kota ini Tholdatun Thoibatun Warabin gofuru, menurunkan keberkahan bagi setiap warganya, memberikan kebahagiaan untuk setiap insan dikota ini, Lahaula wala quata illa billah, tiada yang kuasa, tiada kekuatan dan daya upaya selain kehendak Allah, semoga ikhtiar ini selalu dimudahkan, semoga ikhtiar ini selalu dituntaskan , dan insyaa Allah keberkahan akan diberikan kepada kita semua.
Kita semua menginginkan Jakarta menjadi layaknya sebuah arena aplikasi PANCASILA. Jakarta bukan sekedar kota, dia adalah ibukota. Maka di kota ini PANCASILA harus mengejawantah, PANCASILA harus menjadi kenyataan. Setiap silanya harus terasa dalam keseharian.
Dimulai dari hadirnya suasa Ketuhanan dalam setiap sendi kehidupan kota, Indonesia bukanlah negara berdasarkan satu agama namun bukanlah sebuah negara yang alergi agama apalagi anti agama. Ketuhanan selayaknya menjadi landasan kehidupan warga dan kehidupan bernegara sebagaimana sila pertama PANCASILA "Ketuhanan Yang Maha Esa"
Prisinp ketuhanan ini kemudian diwujudkan dengan hadirnya rasa kemanusiaan, hadir rasa keadilan bagi seluruh rakyat tanpa ada yang terpinggirkan, terugikan, dan apalagi yang tidak dimanusiakan dalam kehidupannya. Karena itu mari kita hadirkan Jakarta yang manusiawi, Jakarta yang beradab. Sebagaimana prinsip PANCASILA kita, sila ke-2 "Kemanusiaan yang adil dan beradab"
Perjuangan selanjutnya menghadirkan persatuan dalam kehidupan kota, tidak hanya merayakan keragaman tapi mari kita merayakan persatuan. Sering sekali kita melewati kata persatuan, ada pepatah aceh yang bermakna "cilaka rumah tanpa atap, cilaka tanpa guyup" Persatuan dan Keguyupan ini yang harus diperjuangkan dimulai dari meruntuhkan sekat-sekat yang menjadi penghalang interaksi antar komponen masyarakat, terutama pemisah antara ruang bagi mereka yang berkemampuan ekonomi dan tidak. Mari kita hadirkan Jakarta yang bersatu bagi semua, karena ruang interaksi terbuka bagi semua.
Dalam mewujudkan prinsip tersebut mari kita kembalikan musyawarah menjadi tradisi kita sebagaimana sila ke-4 dalam PANCASILA kita yang berbunyi " Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan ", karena itu majelis majelis warga akan dihidupkan kembali. Kota ini tidak boleh hanya perintah gubernur sampai kebawah dengarkan kata rakyat. Maka kita hidupkan seluruh majelis-majelis yang ada di kota ini. Ada banyak majelis dikota ini kita hidupkan semuanya. Musyawarah kota terutama untuk menghasilkan kesepakatan dan kesepahaman. Dalam pepatah minang bermakna " tuah sakatu " , dalam kesepakatan yang berdasarkan musyawarah tersebut terkandung terkandung tuah tentang kebermanfaatan.
Yang ke-5 sebagai ujungnya dan inilah yang paling mendasar, ini paling penting. Dimana yang kita perjuangkan selama sepanjang kampanye kemaren adalah pelaksanaan sila ke-5 yang bunyinya " keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ". Itu yang kita akan jadikan sebagai fondasi persatuan di Jakarta.
Kita jadi ingat disaat dulu republik ini akan dibuat, pesannya jelas " kita tidak hendak membangun suatu negara untuk sekelompok orang ". Saat itu Bung Karno mengatakan demikian " kita hendak membangun satu negara untuk semua, bukan untuk satu orang, bukan untuk satu golongan, bukan untuk golongan bangsawan maupun golongan orang kaya, tetapi untuk semua. Karena itu pengambilan kebijakan di kota ini haruslah didasarkan pada kepentingan publik. Pengelolaan tanah , pengelolaan air, pengelolaan teluk dan pengelolaan pulau tidak boleh diletakan dalam kepentingan individu. Pengelolaan itu semua tidak boleh kepentingan satu golongan, tidak boleh untuk kepentingan perhimpunan, tidak boleh untuk kepentingan satu korporasi, tetapi itu untuk kepentingan warga Jakarta semua. Semua untuk semua, Jakarta untuk semua. Ini lah semangat pembangunan yang kita letakan sama sama untuk Jakarta.
Gubernur dan wakil gubernur tentu sebagai pemimpin bagi semua yang harus menghadirkan keadilan bagi semua. Namun jelas kami tegaskan bahwa tekad kita adalah mengutamakan pembelaan yang nyata kepada mereka yang selama ini tak mampu membela dirinya sendiri. Mengangkat mereka yang selama ini terhambat dalam perjuangan mengangkat dirinya sendiri, bang sandi tadi sudah mengungkapkan komitmen dan paradigma kedepan tentang rencana pembangunan kota ini, bang sandi telah menjabarkan bagaimana kita bersama-sama membangun dan mengelola kampung, mengelola jalan, mengelola sekolah, mengelelola puskesmas, pasar, angkot dan berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti kata bang sandi ini adalah satu langkah kedepan, memastikan Jakarta yang lebih ramah rimpi untuk semua.
Untuk itu ijinkan kami mengajak seluruh warga, menjadikan usaha, memajukan kota sebagai sebuah gotong royong, sebagai sebuah gerakan, pembanguan kota kedepan Gubernur bukanlah hanya sekedar administrator bagi penduduk kota, Gubernur bukanlah penyedia jasa bagi warga yang jadi konsumennya. Namun kami bertekad untuk bisa melakukan lebih dari itu. Kami ingin bisa bekerja sesama dengan warga Jakarta, berkolaburasi dengan warga Jakarta sebagai perancang dan pelaku pembangunan. Dalam pepatah banjar " salapik sakaguringan, sabantal sakalang gulu " satu tikar tempat tidur, satu bantal penyangga leher ", kiasan kata ini bermakna hubungan yang erat antar elemen masyarakat saling setia dan saling mendukung sama lain. Inilah Jakarta yang akan kita bangun bersama sama untuk lima tahun kedepan.
Untuk itu kami mengajak untuk seluruh elemen kepemimpinan dikota Jakarta, mulai dari jajaran pemerintah daerah, para wakil rakyat, pemimpin lembaga pertahanan, keamanan dan penegakan hukum, mari kita memiliki tekad yang sama yaitu mari kita sama-sama hibahkan hidup kita kepada warga Jakarta bukan sebaliknya. Jangan berbalik untuk menyedot dari kota dan warganya untuk dibawa pulang kerumahnya. Tetapi hadirlah untuk menghibahkan waktu , tenaga, pikiran, keringat untuk kemajuan kota Jakarta. Sebuah kearifan lokal dari minahasa mengingatkan kita " Sitou timou tumouto ", manusia hidup untuk menghidupi orang lain, menjadi pembawa berkah bagi semua. Sebuah pengingat bagi semua manusia namun terutamanya bagi para pemimpin.
Ijinkan pada kesempatan ini kami ingin memastikan, dan saya akan ucapkan pula nanti dalam saat sidang paripurna di DPR yakni kata kata yang diungkapkan oleh tokoh betawi, kata kata itu terpatri dipatungnya, yang patungnya terpasang di monas sana. Kalimatnya adalah " setiap Pemerintah harus mendekati kemauan rakyat ", inilah sepatutnya dan harus menjadi dasar untuk memerintah. Pemerintah yang tidak memperdulikan, atau menghargakan kemauan rakyat, sudah tentu tidak bisa mengambil peraturan yang sesuai dengan perasaan rakyat. Setujukah dengan pernyataan tersebut ? Itu adalah sebuah kalimat yang diungkapkan oleh salah satu putra terbaik betawi Muhammad Husni Tamrin. Kalimat itu terpatri di monas sana, saya bayangkan semua orang yang bekerja di kota ini baca kalimat ini, renungkan resapi dan laksanakan. Bagi semua yang mengatas namakan rakyat Jakarta ingatlah kata-kata Husni Tamrin, jalankan kalimat itu. Setiap pemerintah harus mendekati kemauan rakyatnya.
Perjuangan kita didepan yakni untuk mewujudkan gagasan, kata dan karya yang selama ini kita telah tekadkan. Kita akan melakukan tiga-tiganya, yakni membawa gagasan, membawa kata-kata, membawa kerja. Jadikan menjadi satu rangkaian " gagasan kata kerja ", dengan begitu kita ingin Jakarta maju, Jakarta menjadi bagian dari kota modern yang diperhitungkan dunia tetapi memiliki akar yang kuat didalam tradisi kebudayaannya.
Dengan memohon pertolongan kepada Yang Maha Pemberi Pertolongan, mari kita bersama beriktiar mewujudkan Jakarta yang maju setiap jengkalnya dan bahagia setiap insan didalamnya semoga Allah membantu ikhtiar kita.
Ijinkan saya sebelum menutup sambutan ini membacakan sebuah pantun untuk warga Jakarta.
Bekerja giat dikali anyar, mencuci mata di kampung rawa
Luruskan niat teguhkan ikhtiar, bangun Jakarta bahagiakan warganya.
Cuaca hangat di ciracas, tidur pulas di pondok indah.
Mari berkeringat bekerja keras, tulus iklas tunaikan amanah.
Semoga Allah memudahkan ikhtiar kita, membukakan jalan-jalan yang sekarang sempit, memudahkan menemukan solusi solusi baru, menjauhkan dari segala macam fitnah, menjadikan setiap wilayah kota ini Tholdatun Thoibatun Warabin gofuru, menurunkan keberkahan bagi setiap warganya, memberikan kebahagiaan untuk setiap insan dikota ini, Lahaula wala quata illa billah, tiada yang kuasa, tiada kekuatan dan daya upaya selain kehendak Allah, semoga ikhtiar ini selalu dimudahkan, semoga ikhtiar ini selalu dituntaskan , dan insyaa Allah keberkahan akan diberikan kepada kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar