Strategi UMKM Menghadapi Market Global dengan Digital Marketing
Materi hari pertama (klik disini)
Sesi Hari ke-2 / Sesi 1
Bapak Yoyok Rubiantono
Ketua Komite Tetap Kadin Digital Marketing DIY
Sosial Media (klik disini)
Dalam rangka memasarkan produk produk, kita membutuhkan sarana berupa media (media sosial), Produk UMKM harus memiliki strategi bagaima cara memasarkan yang baik di market global dengan digital marketing. UMKM perlu kita bantu / dukung untuk dapat memasarkan produknya.
Digital Marketing seharusnya tidak asing lagi bagi UMKM karena sudah familiar dengan Sosial Media.
UMKM tidak perlu diragukan lagi kemampuan untuk mengelola produknya untuk menghasilkan produk yang keren dan tidak kalah dengan produk lainnya dari luar negeri. Tetapi yang menjadi tantangan berikutnya adalah " bagaimanakah UMKM tersebut dapat memasarkan produknya untuk dapat masuk ke market global/dunia "
Contoh Menjual Produk Makanan untuk Market Dunia,
- Mempersyaratkan Halal, Ketika kita ingin memasarkan Produk Makanan ke Market Dunia, maka harus mampu mempersiapkan kelengkapan dokumen karena negara tujuan ekspor kita tersebut mempersyaratkan Halal (Dimana halal oleh mereka telah dimasukan kedalam kualitas produk yang harus dipenuhi supplier dan merupak persyaratan ekspor ke negara tertentu) ternyata persyaratan ini tidak hanya diminta oleh negara muslim saja tetapi negara lainnya (minoritas muslim) juga seperti jepang.
Kita adalah negara muslim terbesar sebaiknya bisa memenuhi permintaan pasar dunia untuk produk halal. Produk dengan Komoditi halal ini sangat diminati oleh customer/market di Eropa dan negara lainnya
Stategi UMKM mengakses Market Global dengan Digital Marketing
Hal Ini penting karena kita merupakan negara adidaya (negara maju) yang sedang berkembang, sebagai produsen yang mampu menghasilkan / memproduksi produk halal (produk makanan / produk konsumtif) dengan skala besar.
Produk UMKM yang bisa di Ekspor (Dijual di Market Global)
- Sektor Agro Industri (Kopi, teh, dll)
- Produk Kecantikan & Produk Herbal
- Kerajinan (tas kulit dan anyaman)
- Jewelery/manik manik (Homemade) disukai pasar eropa dan amerika
- Produk Madu
- Produk Coral
Yang dipersiapkan :
- Penjualan sekala kecil (Ijin PIRT, Sertifikat Halal
- Penjualan sekala besar Kontainer, (ijin edar BPOM dan Sertifikat Halal)
Meskipun produknya UMKM (masih tergolong usaha kecil) kalau digarap serius untuk dipasarkan di market global dengan memanfaatkan digital marketing, maka akan menjadi suatu yang dapat dibanggakan suatu daerah dan memperoleh omset yang dijanjikan.
1. UMKM harus Mampu Memasarkan Produk dengan Mengakses Market Global
Cara mengakses market untuk Produk UMKM secara Global, adalah :
- Listing Produk kita dengan menggunakan Platform yang menggapai market global (Alibaba, Amazon, Ebay, Weshop), pada awal menjual produk secara market global jangan berfikir dapat menjual produk skala besar (skala kontainer) terlebih dahulu. Berfikirlah bagaimana produk yang dijual ke market global tersebut dapat terjual secara bijian. Ingatlah bahwa semua akan ada prosesnya dari menjual bijian, kemudian puluhan, ratusan hingga satu kontainer. Diharapkan pada akhirnya para UMKM tersebut dapat berjualan sendiri di platform yang memfasilitasi market global. Awalnya dibantu dalam pembuatan website produknya, content marketingnya, foto2nya, penjelasan produknya, dll sehingga layak masuk ke platform market global
- Mengikuti Pameran yang diadakan Pemerintah (Deperindag) di Manca Negara. Pameran Expo di manca negara.
Cara Memasuki Market Global yakni,
Ketika kita memasarkan produk menggunakan platform seperti Amazon kita setidaknya harus
(1) Memiliki perusahaan di Amerika, tetapi hal ini bisa tergantikan tanpa kita harus datang ke amerika membentuk perusahaan tetapi dengan menggunakan agent yang nantinya dapat membukakan kita perusahaan di sana (Limited Liability Company/LLC) . Lalu mengapa kita harus memiliki perusahaan di Amerika
- Produk kita menjadi Lebih Trusted (terpecaya)
- Mendapatkan ranking yang lebih baik di amazon, ketimbang produk2 yang dijual dengan lisensi perusahaan lokal (diluar amerika)
- Mendapatkan benefit dari Pemerintaah USA
- Akunnya Tidak mudah Restricted (akun mati)
(2) Membuat PT di Indonesia, Apabila belum memungkinkan membuka perusahaan di Amerika dengan Agent (LCC)
(3) Membuat Akun Payooner
(4) Membuat rekening Lokal
(5) Listing Produk dengan FBA/FBM
Memasarkan kopi ke Market Global (Amerika) dengan brand Aurent, para petani kopi bisa mengepul hasil panen mereka ke Koprasi untuk dibantu dipasarkan.
2. Mengetahui Kapan Waktu terbaik u/ mengiklankan Produk
Dengan mengetahui kapan waktu terbaik untuk mengiklankan suatu produk (dengan mengetahui produk tersebut trandnya lagi diminati banyak orang) setidaknya kita tidak akan sia sia saat memasang iklan
Perlu diketahui Tidak semua produk UMKM bisa dijual di platform amazon (amerika). Maka strateginya Produk yang sebelumnya tidak laku di market global (amerika) ini harus mampu kita naikan brandingnya supaya viral di market global, setelah kita mengetahui produk tersebut tergolong produk High Demand dibulan bulan ini, seperti :
- Leather Bag (tas kulit) dicari banyak orang di Juni - sekarang (des), barulah kita mulai memasarkan ke market global
- Rattan Bag (tas Rotan)
- Tas dari karung goni, Tas Ecoprint, Tas Rajut
Untuk mengetahui waktu yang tepat untuk dipasarkan ke Market global bisa Melakukan pengujian/survei (Due Deligent), dengan :
- Melakukan Survei dengan Google Trend, setelah kita yakin menjual produk kita ke Amazon maka kita harus melakukan pengujian melalui Google Trend untuk mendapatkan second opinian untuk mengetahui apakah produk yang kita pasarkan ini tergolong produk high demand. Pada Google Trend dengan Keyword Leather Bag di Amerika selalu high demand (diatas 75%)
- Melakukan survei pada Facebook Ads Library, dengan mengklik key word leater bag maka akan muncul diberanda jenis leater bag yang sudah dipasarkan dan diminati
- Melakukan survei pada Market Intelegent, untuk mengetahui jumlah permintaan pasar berapa banyak.
Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) dan Dinas Koprasi targetnya 2022 akan sering banyak melakukan pelatihan untuk memberikan motivasi dan cara memasarkan produk ke market global
3. Mengetahui Tujuan Ekspor Produk
Contoh Produk makanan UMKM pangsa pasar ekspor (Asia - Malaysia)
Pada masa pendemi enaknya ngemil, orang malaysia tidak pernah bikin cemilan mereka selalu beli (klitikan) mereka mau beli dan bayar mahal.
4. Mempelajari Cara Listing Produk (membuka lapak)
UMKM harus mengetahui bagaimana cara melakukan listing produk (membuka lapak) dimarket place global, dengan terlebih dahulu
(1) Mengenal market place Global u/ menjual secara B to B atau B to C,
- Jika skala produksi besar : Alibaba. Produksinya sudah sekala besar (sekitar 10.000/bulan) bisa menjual kesini secara gratis (tidak ada biaya), jika ada fitur tambahan akan ada biaya tapi biayanya kecil. Bisa buyyer kakap.
- Jika skala produksi kecil (satuan) : Ali express, Amazon, Etsy, Aspenku. Workshop bareng yang menjual di Ali Express untuk UMKM (Tas kulit, meja office, biasanya diminati yang produknya dalam pengirimannya mudah dan tidak memakan volume sehingga biaya pengiriman lebih murah (produk assembly).
Produk yang disukai di platform market global biasanya mendapat review dari pembeli yang menyatakan mereka puas. Hasil dari review customer bisa dievaluasi untuk memperbaiki kualitas produk
(2) Membuat Foto dan Video Produk
- Membuat Foto produk usahakan yang real dan menggunakan model. Pembeli biasanya akan lebih mudah tertarik dengan gambar yang real dan menggunakan model karena mereka punya banyangan ketika menggunakan (apabila seperti tas/sepatu/produk gunaan lainnya). Produk jadi terlihat Good Looking. Telent disesuaikan dengan pangsa pasarnya jika untuk wanita gunakan model wanita, jika produk dipergunakan untuk mendukung aktifitas bekerja maka modelnya sedang di kantor, dll (disesuaikan dengan kebutuhan produknya), Jika sasarannya pasar amerika / eropa maka telentnya bule, jika pangsa pasar jepang, china maka cukup telent asia (posture tubuh sesuai dengan produknya jika digunakan/dipakai)
- Foto memuat detail produk, dan memperlihatkan fungsionality produknya ditunjukan secara gambar (Zoom out), dengan posisi zoom out maka detail dari fungsionalitynya akan lebih mudah terlihat (bentuk resletingnya, bahannya, jahitannya fungsi dari bagian produknya) Kewajiban kita sebagai seller untuk menginformasikan produk secara detail sehingga customer yang membeli memiliki gambaran tentang produk yang akan dibeli) akan lebih menarik
- Foto Produk dari beberapa sisi (sisi depan, belakang, samping kiri kanan), ketika membeli produk secara online maka hak customer untuk dapat mengetahui bentuk detail produk dari beberapa sisi,
- Video harus memawakili listing foto produk yang telah dibuat sebelumnya, (1) Video adalah sebuah rangkuman dan informasi yang tidak dapat disampaikan dalam bentuk foto seharusnya tersampaikan dalam bentuk video. Contoh buatlah cuplikan video, dimulai dari ketika customer mulai memakai, berjalan/beraktivitas lainnya, stylish telent disesuaikan dengan target customer yang diinginkan untuk membeli. (2) Video juga menjelaskan manfaat dari produk seperti fungsionality, ecofriendly, handmade, dll
(3) Membuat Deskripsi Produk Menarik
Deskripsi produk bertujuan untuk menjelaskan produk kepada customer yang terdiri dari informasi sperti : Item model number (jika ada banyak model), jenis bahan, dimensi ukuran/berat produk, variant jenis produk yang dipasarkan (model2 produknya), penjelasan fungsional produk, ketersediaan jumlah stock barang yang ada, dll
Memasarkan produk UMKM skala global selain memiliki strategi di market global perlu juga suport sistem pemerintah dan kolaburasi antar UMKM dan pemerintah.
Tanya Jawab
1. Apakah memulai Digital Marketing tanpa modal.
Dalam melakukan memulai sesuatu usaha, yang dibutuhkan itu modal (tapi bisa dibatasi modal yang minim) sehingga sepertinya tidak bisa dikatakan tanpa modal karena kesehatan juga bisa dikatakan modal terpenting. Modal yang dibutuhkan diawal bisa diminimalisir. Jika mainsetnya ekspor (bukan jualan lokal lagi) maka butuh listing B at C yang biayanya minim sekitar 3000 rupiah/3 bulan (nitip jual barang disana, produk tetep di Indonesia), Biasanya dinas koprasi akan memberikan pelatihan. Dikirim lewat Pos, DHL.
2. Lebih menguntungkan Penjualan Online atau Tradisional (head to head)
- Jualan Tradisional (buka toko), akan membutuhkan banyak biaya, (biaya oprasioanl, perlu menggaji karyawan dalam jumlah banyak, butuh biaya listrik dan kebersihan dan biaya lain lain.
- Kalau jualan online kelebihannya tidak butuh biaya yang dikeluarkan hanya biaya untuk pulsa dan bisa menaruh listing produk lebih banyak. (lebih banyak diminati). Hanya menampilkan foto produk dan deskripsi produk. Jualan Online Bisa dilakukan sambil rebahan
3. Digital Marketing akan lebih maksimal di Market Place atau sosial media ? Kita memaksimalkan promosi di sosial media
Dalam digital marketing terdapat dua cara melakukan pemasaran produk yakni pada (1) market place (2) sosial media
Untuk mendapatkan penjualan kita harus mampu menggiring customer dari sosial media/iklan/search engine ke market place yang kita miliki (meningkatkan trafic penjualan) . Sosial media yang sering digunakan untuk nualan adalah instagram, tiktok, facebook, search egine.
Memanfaatkan Instagram u/ media penjualan produk kita, dengan cara :
- Edukasi Produk, sering posting yang berhubungan dengan produk kita (ingat tidak melulu jualan tetapi lebih sering memberikan edukasi produk). Orang yang sudah teredukasi akan lebih mudah memahami / mengenal produk sehingga kemungkinan untuk membeli akan lebih besar. Edukasi produk akan menciptakan branding sehingga customer akan lebih mudah melakukan like dan share, nah setelahnya baru diarahkan ke link merket place yang kita punya dan customer care untuk dapat membeli produk
4. Dimana tempat Belajar Digital Marketing atau ada pihak ke tiga yang akan memfasilitasi
Kadin dan Dinas Koprasi Yogyakarta memiliki sub dibidang UMKM dan Digital Marketing, membantu UMKM untuk dapat memasarkan produknya di sosial media (dengan cara mentoring dan training) dan membantu temen temen UMKM untuk dapat melisting produknya untuk dapat dijual ke market place global.
Youtobe : Yoyok Rubiantono dan Grup Gratisan Yuk Sugih (untuk sharing2) untuk mempelajari digital marketing
5. Trick khusus agar ketika customer ingin mencari produk yang diinginkan produk kitalah yang nongol, apakah perlu Keyword Khusus ?
Ketika kita memiliki produk yang siap untuk dipasarkan di website/market place, maka produk yang kita listing di market place/diwebsite harus :
- Memenuhi kaidah "search egine optimization", yakni kita harus mencari keywordnya (dengan melihat jumlah pencariannya dengan menggunakan keyword tersebut, banyak atau sedikit yang mencari jika menggunakan keyword tersebut) Search egine optimization adalah solusi mengoptimalkan halalman website anda agar mendapatkan peringkat dihalaman hasil pencarian.
Keyword tersebut kita pergunakan untuk mengoptimalisasi
- Optimalisasi pada Title (Judul Produk)
- Optimalisasi pada Deskripsi Produksi
- Optimalisasi pada Tagline Produk yang digunakan
- Optimalisasi pada Keterangan Foto
Dengan demikian mesin pencari di google akan merekomendasikan produk kita dari pada produk yang lain
6. Untuk masuk ke Digital Market Luar Negeri apakah hanya mempersiapkan foto produk ataukah ada dokumen lain
Exportir Herbal mempersiapkan produk produk herbal yang siap dipasarkan diluar negeri. Persyaratan adalah
- Menjual produk skala satuan (mikro), biasanya yang ditanyakan BPOM / PIRT dan sertifikasi halal. Karena produk yang kita jual dikategorikan sebegai produk sample bukan sekala manufature. Persyaratan minum yakni berupa foto dan video.
- Menjual skala kontainer, selain dokumen diatas (BPOM/PIRT/Halal sertifikat) maka butuh dokumen FDA (Food & Drug Administration), jika menjual bahan pertanian keluar negeri perlu ijin karantina dan perijinan sanitary
Mendongkrak Eksistensi Pelaku Usaha Produk-Jasa Halal di Indonesia
Sesi Hari ke-2 / Sesi 1
Ibu Srie Nurkyatsiwi
Kepala Dinas Koprasi dan UMKM Yogyakarta
Peran UMKM untuk mendongkrak Pertumbuhan Perokonomian Masyarakat. Meskipun kita tahu pada saat pendemi membawa dampak perubahan ekonomi yang luar biasa (sempat menurun sekian persen) , kemudian perlahan naik sekitar 6 % (catatan triwulan III tahun 2021) meskipun mengalami tantangan luar biasa
Pertumbuhannya dapat terlihat ketika kita melakukan pembenahan disisi sektor perekonomian yang tidak terlepas dari usaha UMKM
1. Kontribusi UMKM terhadap Peronomian
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian (khususnya DIY) yakni UMKM memberikan dorongan terhadap dinamika sektor unggulan (pariwisata & Pendidikan dan pendukung terhadap UMKM mencapai kenaikan 64,6%)
- Hasil penelitian 2016, Karakteristik perekonomian DIY ditopang sektor Usaha Mikro Kecil yang mencapai 98% dari populasi perusahaan di DIY
- Lapangan usaha - perdagangan besar dan eceran mendominasi usaha di DIY (tenaga kerja 35%, UMK 98%), Industri pengolahan (tenaga kerja 27%, UMK 99,9%), Hotel restoran (tenaga kerja 17%, UMK 99%)
2. Kondisi UMKM terkini dimasa Awal Pendemi
- Kenaikan harga bahan baku (disebabkan keterbatas sisi logistik) dan penurunan permintaan pasar menyebabkan kapasitas produksi UMKM menurun/tidak optimal, hal ini berdampak pada penurunan jumlah tenaga kerja UMKM dan penurunan kemampuan UMKM dalam membayar hutang (pada data 10-20 April 2020 secara umum tambahan data UMKM tidak mempengaruhi/ mengubah kondisi UMKM secara umum, namun tercatat terjadi kondisi perbaikan dalam 10 hari terakhir)
- Daya beli masyarakat yang menurun menyebabkan arus permintaan juga tertahan, sehingga kapasitas produksi tidak optimal yang berimbas pada pengurangan / rasionalisasi tenaga kerja dan kemampuan pembayaran pinjaman melemah.
3. Rancangan Strategi Pemulihan
Pendemi covit mengakibatkan perokonomian stagnant (tidak berkembang) Market tertekan tetapi produk tidak rusak, Koprasi dan UMKM Lumpuh. Maka kita harus melakukan startegi pemulihan
- Dinamisasi Pasar
- Perbaikan Skema Pembinaan/Pendampingan pada UMKM
- Kesepahaman dan sinergitas antar wilayah/OPD dan dinaskab/kota
4. Kebijakan startegi Pemerintah Daerah
Dalam menghadapi pendemi covit untuk terciptanya Ketangguhan Sosial dan Ekonomi Wilayah yakni :
- Menekan penyebaran pendemi covit dengan vaksin (suport para pelaku usaha untuk melakukan vaksin
- Peronomian Bangkit
- Ketahanan Sosial menyiongsong era new normal dan berkelanjutan
Diharapkan dengan menciptakan Ketangguhan Sosial dan Ekonomi, dapat mewujudkan KOPERASI yang Tangguh dan Naik Kelas dengan demikian mewujudkan Penguatan Kapasitas UMKM (bertahan berjenjang dan Kreatif)
Penguatan Kapasitas UMKM dengan cara :
- Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
- Akses Modal yang mempengarughi Omset dan Laba
- Pemasaran Online berbasis IT
- Pemenuhan bahan baku
- Stabilitas Produksi
- Dukungan Regulasi
Key starategi Pemulihan Ekonomi melalui Pemberdayaan UMKM Era NewNormal :
- Adjustment , Pembenaran data (UMKM), survei dampak covit pada UMKM, Prosedur SOP pada era New normal, sosialisasi SOP
- Acceleration, Menggandeng mitra market , memberikan free ongkir, pendampingan UMKM, subsidi /kemudahan kredit
- Adaptation, Digitalisasi pembayaran digital (Virtual Qris), bisnis online, Pelatihan online, pasar online, keamanan transaksi
5. Revitalisasi Ekonomi dikarenakan beberapa ISU
Dengan adanya beberapa isu yang terjadi (pendemi covit, Resesi Ekonomi, Kemiskinan dan Ketimpangan) maka dibutuhkan revitalisasi ekonomi untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan mempermudah akses pasar.
Faktor yang mempengaruhi isu yang terjadi
- Protokol klesehatan yang ditetapkan
- Pemulihan ekonomi UMKM
- Kerentananan kapasitas SDM
- Pembangunan yang tidak merata
- Nilai produk yang rendah
- Gap demografi
- Laju Urbanisasi
Mengatasi isu maka diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak (akademisi dan pemerintah)
Revitalisasi Pemulihan Ekomoni dengan cara :
(1) Pemulihan Koprasi dan UMKM, dengan memperhatikan
- Akses Permodalan
- Market Pasar
- Daya saing Produk
- Digital Teknologi
- Starategi Bisnis
- Kemitraan
(2) Efesiensi Kedaulatan Ekonomi
- Dasar Ekjonomi kerakyatan (koperasi Tangguh) sebagai bentuk usaha ekonomi kerakyatan
- UMKM berdaya dan Naik Kelas
7. Strategi Oprasional (Pemulihan dan Penguatan UMKM)
8. Apa yang sudah dan sedang dilakukan Dinas Koperasi
(1) Perbaikan Skema Pembinaaan K-UMKM
(2) Dinamisasi Pasar
(3) Sinergitas Lintas Sektor & Lintas kewenangan
9. Dinamika Skema Pendampingan UMKM
10. Regulasi Jaminan Produk Halal
UU no.33 Tahun 2014, Jaminan Produk Halal
- Pasal 4, Produk yang beredar dan diperdagangkan di Indonesia wajib bersertifikat halal
- Pasal 67, kewajiban bersertifikat halal bagi produk yang beredar dan diperdagangkan di Indonesia sebvagaimana dimaksud pasal 4 mulai berlaku 5 tahun semenjak UU ini ditetapkan /diundang-undangkan
Pertanggal 17 Oktober 2021,
- wajib bersertifikat halal bagi produk Obat obatan, seperti : Obat Tradisional, Obat Kuasi, suplement kesehatan, Obat bebas, Obat bebas terbatas, obat keras kecuali psikotropika
- wajib bersertifikat halal terhadap prpoduk : Produk kosmetik, produk kimiawi, produk rekayasa genetik.
- Wajib bersertifikat Halal untuk produk barang gunaan : barang gunaan kategori sedang, penutup kepala, perbekalan kesehatan rumah tangga. perbekalan rumah tangga, perlengkapan peribadatan bagiu umat islam, alat tulis dan perlengkapan kantor, barang gunaan kategori alat kesehatan resiko A, B,C
kemanfaatan produk dari sisi legalitas produk (ijin edar / sertifikat halal) memberikan kenyamanan terhadap konsumen (melindungi konsumen) dalam mengkonsumsi produk. Pendampingan bagi pelaku UMKM minimal memberikan edukasi tentang berberapa hal yang dibutuhkan mereka (pentingnya legalitas produk )
Para pelaku UMKM mengalami keterbatasan sisi finansial, perlu dilakukan / diberikan bantuan dari sisi pembiayaan pendaftaran regulasi halal dan perijinan lainnya (PIRT/BPOM, dengan menjalin beberapa kerjasama yang dapat memudahkan sisi pembiayaan
Kategori UMKM yakni dibawah 2 milyar (dalam segi pembiayaan). Menurut UU no.20 bidang usaha dibagi berdasarkan (sisi aset dan omset) Mikro, Kecil dan Menengah. Didalam kemitraan yang akan didampingi KPPU akan menjadi sangat penting ketika pembinaan dikeompokan menjadi kelas 1, 2 dan 3
UMKM kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 seperti yang dijelaskan di slide dilihat dari beberapa aspek
Pertanyaan :
1. Bagaimana dukungan pemerintah dalam mewujudkan keterbatasan bahan baku/kesulitan bahan baku dan kestabilan harga bahan baku
- Ketersediaan bahan baku (bahan baku pertanian) melakukan koordinasi dengan UPJ terkait (produktifitas budidaya yang dilakukan dinas pertanian). Maka jika berbicara bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produktifitas bahan baku yang digunakan untuk produksi maka yang kita butuhkan (1) informasi kuantitas dan kualitas (2) memetakan kebutuhan
- Ketersediaan bahan baku pertanian ini juga disuport para petani yang dimana bahan baku yang mereka peroleh dari hasil panen dikelola oleh koperasi, sehingga lebih terkoordinir dalam kebutuhan stock dan harga stabil tidak dimainkan tengkulak.
2. Bagi Pelaku UMKM yang masih baru, apakah legalitas memiliki peran dalam membantu pertumbuhan UMKM
Pasti memiliki peran dalam mewujudkan UMKM naik kelas, Kita ambil contoh Ketika kita akan memiliki Legalitas Halal maka dipersyaratkan memiliki NIB (Nomer Induk Berusaha) sehingga sebelum mmelegalitaskan produyk maka terlebih dahulu UMKM mengurus NIB (sebagai identitas pelaku usaha dalam rangka pelaksanaan kegiatan berusha sesuai bidang usahanya )
Legaliats Produk sebenarnya dapat melindungi konsumen dan memberikan trust (kepercayaan) konsumen terhadap produk yang akan dikonsumsi
Setelah memperhatikan Legalitas oduk maka yang perlu diperhatikan lagi adalah (1) Taste (rasa) dan kualitas produk dijaga , (2) Casing Packaging juga sangat penting dibuat semenarik mungkin dan enak dilihat, (3) Price produk (4)Melakukan inovasi produk yang diminati customer
3. Langkah dari Dinas Koperasi untuk membatasai harga bahan baku yang dipergunakan UMKM karena UMKM tidak bisa serta merta menaikan harga jual produk
Dinas Koperasi akan melakukan pembicaraan dengan dinas terkait, seperti kasus kenaikan etelur akan berbicara dengan pertenernakan, kalau tepung dan beras dengan pihak bulog, (sebagai tim pengendali inflasi di daerah tersebut). Ini adalah PR bersama.
4. Tahun 2022 apakah ada bantuan untuk memfasilitasi biaya sertifikasi Halal dari dinas koperasi seperti tahun sebelumnya?
Insya allah akan diupayakan, tatapi yang kami butuhkan adalah komitment dan pengormbanan waktu dari para pelaku usaha UMKM untuk serius meskipun dalam perjalananya mengalami kendala dalam pendaftarannya (seperti pengunaan bahan baku yang belum sesuai prasyarat halal yang harus dihilangkan)
The end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar