Pengikut

Rabu, 03 Januari 2018

Al Quran (03) - Manhaj Menghafal Al Quran - Ustad Adi Hidayat

Ustad Adi Hidayat 
Masjid Al Ikhsan Pondok Jingga
Bekasi, 28 Desember 2017 

Kajian sebelumnya (klik disini)

Mukadimah 

Saat ini banyak orang yang lisannya memohon keberkahan kepada Allah, tetapi dalam kesehariannya prilakunya tidak mendatangkan keberkahan. Maka bukannya Allah tidak mau memberikan keberkahan itu tetapi akan sulit bagi Allah untuk memberikan keberkahan.

Maka jika kita berdoa kepada Allah akan sesuatu hal, maka sebaikanya ikhtiar kita setidaknya disesuaikan dengan doa doa yang dipanjatkan. Ingatlah pada firman Allah, 
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (Surah Al Ar Ra'd ayat 11)

Maka jika ingin menjadi penghafal quran maka cari lah fasilitasnya, carilah sesuatu yang dapat mendekatkan diri kesana, cari guru yang baik yang dapat memberikan arahan yang baik, ingat semua tidak cukup dengan doa tetapi juga dengan ikhtiar. Carilah semua petunjuk di dalam al quran dan hadist. 

Untuk meraih itu semua maka dalam kesempatan ini, " mari kita semua merubah cara pandang kehidupan kita ". Meskipun waktu bergulir berganti tahun masehi, tidak ada perbedaan dalam setiap perguliran waktu. Perguliran dan pergantian tahun hanya seperti itu saja, akan tetapi sebaiknya pergantian tahun dapat menghantarkan kita sebagai pribadi yang lebih baik dalam pandangan Allah. 

Saat ini bangsa Indosia butuh pembaharuan, butuh dorongan semangat dalam melakukan kebaikan kebaikan. Sebuah perubahanan yang dapat mengembalikan diri kita (sebagai muslim), mengembalikan kepada tuntunan al quran dan hadist. Kita ikhtiarkan perubahan untuk bangsa ini sehingga Allah memberikan sebagaimana janjinya dalam firmanNya 

" Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya " surah A'raf ayat 96 )

Semua penduduk negeri bergerak untuk beriman kepada Allah, yakin kepada Allah, bentuk yakin kepada Allah yakni setelah beriman maka ditingkatkan ketaqwaannya. Maka dengan demikian Allah akan memenuhi janjinya untuk membuka pintu keberkahan di langit dan di bumi, (dari sabang sampai marauke, serta dari darat, laut dan udara) 

Cara meningkatkan taqwa yakni salah satunya adalah meningkatkan ibadah. Pelajaran terpentingnya sebelum meningkatkan ibadah adalah dengan mempelajari ilmu. Mustahil dapat melakukan ibadah tanpa mengetahui ilmunya. Jika didalam firman Allah didahului dengan kata "Fa'lam" artinya "ketahuilah" (disini berarti kita diperintahkan untuk belajar, dengan mencari tahu ilmu sehingga harus memiliki ilmunya)
  • QS Muhammad ayat 19 (Syahadat butuh ilmu), " fa’lam annahu laa ilaaha illaa allaahu waistaghfir lidzanbika walilmu/miniina waalmu/minaati waallaahu ya’lamu mutaqallabakum wamatswaakum " (diawalai kata fa'lam). Jika tidak ada ilmu tentang syahadat maka keimanan kita dapat dengan mudah tergadaikan. Ilmu tentang syadat adalah ilmu untuk menyakinkan diri kita bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Rasulullah adalah utusan Allah. Lisan kita mengucapkan syahadat tapi tidak mampu mempertahankan syahadat karena mudah tergiur dengan tawaran duniawi, sehingga dapat dengan mudah menggadaikan aqidah.
  • Sholat itu juga butuh ilmu lihat penjelasan bab tentang solat yang sudah pernah dibahas ustad Adi Hidayat. 
  • Semua tata cara ibadah dan pengetahuan butuh ilmu, semua sumber ilmu ada di dalam al quran dan al hadist.

Menghadirkan Al quran dalam jiwa kita 

Lalu bagaimana kita menghadirkan al quran dalam jiwa kita dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari, selain berusaha untuk menghafalkannya. Al quran harus kita ukir dalam jiwa kita, sehingga kita mudah menghadirkannya dalam keseharian. Nantinya setelah tertanam dalam jiwa maka al quran dapat kita bawa kemana-mana mengikuti kemana kita pergi. Sebagai bukti bahwa kita telah mendekatkan diri kita kepada Al quran. 

Manhaj menghafal al quran dalam al quran

Sebenarnya bukanlah metode pribadi tetapi hanyalah menyampaikan apa yang telah al quran sampaikan. Dari pengungkapan pesan yang disampaikan dalam setiap surah al quran inilah, yang dapat melahirkan metode menghafal quran sesuai dengan kesannya memahami firman Allah dalam al quran. Dari kesan yang berbeda-beda inilah lahir metode menghafal quran yang seperti telah kita ketahui. Variasi metode ini pada akhirnya akan mengembalikan kepada isyarat isyarat yang telah Al Quran sampaikan. 

Harapan setelah mendengarkan kajian ini 

Dari mendengarkan penjelasan yang disampaikan dalam kajian ini diharapkan dapat menimbulkan kesan, kesan inilah timbul keinginan untuk bisa menyampaikan apa yang telah didapatkan dan diharapkan untuk disampaikan kepada keluarga atau sahabat yang belum sempat hadir ditempat ini, bahkan persiapkan untuk generasi penerus anda untuk membentuk pribadi penghafal quran. Andai ada yang mencatatkannya sebarkan sesuai dengan kemampuan anda. Sehingga nantinya dapat menciptakan :
  1. Gerakan jamaah penghafal quran 
  2. Spakat  untuk menghafalkan dan mengamalkannya, dan setelahnya diturunkan kepada keluarga, tetangga, teman dan generasi keturunan. 
Tuntunan Ayat yang dipergunakan

Cara Menghafal quran
  • Surah ke-35 ayat 32
  • Surah ke-17 ayat 82
  • Surah ke-54 ayat 17,22,32,40
Turunan surah Surah al Fatir ayat 29 : 
  • Surah ke-2 ayat 2
  • Surah ke-11 ayat 114
  • Surah ke-17 ayat 78
  • Surah ke-73 ayat 20
  • Surah ke-96 ayat 1,2
  • Surah ke-75 ayat 16-18
Anugrah yang Allah berikan pada para penghafal quran 
  • Surah ke-35 ayat 33
  • Surah ke-52 ayat ke 21
  • Surah ke-13 ayat ke 23-24 (Allah memberikan surga-harapan terbaik)

Penjelasannya 
1. Surah ke 35 ayat 32 

" Kemudian Kitab (Al Quran) itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia amat besar " (Surah Fatir ayat 32)

Kami wariskan al quran (susunan dari awal - akhir) tersusun rapi tanpa ada cacat, tetapi hanya kepada orang-orang yang kami pilih. Oleh sebab itu tidak semua manusia dapat menghafal dan menjiwai al quran dalam dirinya, tetapi hanyalah hamba-hamba tertentu (orang orang yang dipilih).  Isthafaynaa min ‘ibaadinaa. Kata " isthafa " (kami pilih) dibagi menjadi dua yakni : 
  • Orang yang mukhtar (yang terpilih bisa bermakna positif dan negatif)
  • Orang yang isthafa (disebut dengan mustofa) mengarah kepada hal positif walaupun negatif itu hanya berupa sindiran)
" Innallahaashthafa aadama wa nuuhan wa-aala ibraahiima wa-aala 'imraana 'alal 'aalamiin. " (surah al imran ayat 33)

Allah memilih Nabi, Rasul dan orang yang dimuliakan olehNya, untuk menerima wahyu, risalah kemuliaan untuk mendekat kepada Allah. Mereka adalah adam (nabi), Nuh (nabi dan Rasul). Adam dan nuh tidak beserta keluarganya karena adam memiliki permasalahan dengan keimanan anaknya dan nuh juga memiliki permasalahan dengan keimanan anak dan istrinya. Berbeda dengan ibrahim beliau sosok nabi yang Allah pilih beserta keluarganya, karena dari keluarganya dapat terlihat lahirnya orang soleh. Dari Sarah lahirlah ishaq hingga keturunannya (nabi isa), sedangkan dari Hajar lahirlah ismail hingga keturunannya (nabi Muhammad). Dari adam nuh dan nabi ibrahim mereka semua adalah hamba pilihan Allah karena selain mereka nabi dan Rasul, mereka mendekat kepada Allah, meskipun berbagai ujian yang mereka alami.  Tetapi bagaimana dengan imran, beliau bukanlah nabi dan rasul. Meskipun demikian imran menjadi manusia terpilih. Imran memilih untuk meneladani keluarga ibrahim. Maka Allah menyandingkan keluarga imran dengan keluarga ibrahim. 

Maka ketika kita berfikir "saat ini kita menghafalkan al quran dan belum hafal", janganlah untuk berfikir bahwa kita bukanlah hamba pilihan Allah. Tetapi lihatlah cara berfikirnya imran, meskipun dirinya bukanlah siapa siapa ia menjadikan keluarga ibrahim sebagai panutan untuk diri dan keluarganya. 

Mempersiapkan diri sebagai Ahlul Quran 

A. Mepersiapkan diri sebagai hamba pilihan Allah 

Supaya kita menjadi hamba pilihan Allah sebagai seseorang yang Ahlul Quran, maka yang harus diperhatikan adalah : 
  • Memikirkan untuk mempersiapkan diri sebagai penghafal Al quran adalah "bagaimana kita bisa menjadi hamba pilihan Allah untuk dapat mengafal al quran ? Maka seharusnya kita harus dapat masuk kedalam kreterianya dengan mulai mendekat kepada Allah (masuk kedalam lingkungan yang baik dan menjadikan kita sebagai hamba pilihanNya). Kita memiliki peluang yang sama untuk menjadi orang pilihan Allah sebagai penghafal Al quran. Sebagaimana imran memiliki peluang sebagai hamba pilihan Allah untuk mendapatkan kemuliaan bersama adam, nuh dan nabi ibrahim. 
  • Memikirkan bagaimana supaya diri ini Allah pilih menjadi seseorang yang Ahlul Quran, Anas bin malik berkata sebagaimana Rasulullah pernah sampaikan kepada dirinya, bahwa para penghafal quran akan di khususkan dan di istimewakan (diperhatikan spesial oleh Allah didalam kehidupannya). 

B. Mempersiapkan diri sebagai pribadi Ibadun 

Pribadi seseorang sehingga Allah pilih sebagai penghafal quran adalah " Min Ibadinah (ibadun), memiliki sifat penghambaan kepada Allah. Mengapa Allah tidak mengatakan minnal insan, minnal muslimin, minnnas, tetapi ketika menyebut untuk ahli quran maka yang disebut adalah sifat ubudiyah/sifat penghambaan. 

Pada surah ke-17 ayat 1 dimana kata " Bi abdihi " ada sifat ubudiyah tercermin dalam sikap Rasulullah ketika isra' mi'raj. Ibadun (hamba hamba yang soleh), Maka untuk menjadi hamba pilihan Allah untuk menghafal quran adalah dilihat dari penghambaanNya. 

Sifat ibad dalam al quran itu ada dua macam yakni : 
  • Golongan 1 - Sifat hamba yang terlihat baik adalam kesehariannya, panca indra yang dipergunakan untuk sebaik baiknya bukan untuk maksiat. Hamba Allah dalam melangkahkan jalannya begitu tawadu. Jika diolok olok maka tidak mudah membalasnya dengan tidak baik, jika dihina dengan lisan tidak membalasnya dengan perkataan lisan yang tidak baik. Surah ke-25 ayat ke 63, "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan ". Orang yang seperti ini juga ada yang sebagai penghafal quran, soleh belum tentu bisa menghafalkan al quran (dilihat lagi nanti penyebabnya apa dan solusinya bagaimana)
  • Golongan 2 - Sifat hamba yang pernah salah. Mereka itu adalah orang-orang yang tanpa batas sebelumnya pernah melakukan kesalahan dalam kesehariannya, kesalahan yang pernah dilakukan adalah kesalahan yang luar biasa (israf) tetapi setelahnya bertaubat dan kembali ke jalan Allah yang benar. Surah ke-39 ayat 53Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". Maka poin terpentingnya ketika pernah melakukan kesalahan yang fatal maka jangan berputus asa terhadap rahmat Allah, yakni mereka kembali kejalan Allah untuk mendapatkan ampunan Allah. Orang tidak soleh berpeluang untuk menjadi penghafal quran. Sebagaimana sahabat Rasulullah sebelum memeluk islam maka mereka memiliki perangai yang buruk tapi setelah mereka menutup pintu untuk tidak melakukan dosa di masa lalu maka Allah muliakan mereka bisa bersanding di dunia dan akhirat dengan Rasulullah.

Penghafal quran ada tiga yakni 
  • Penghafal quran yang dzalim, pengertian dzalim yakni menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Sebagaimana lisan memiliki dua pilihan yakni jika tidak bisa berkata baik maka diamlah. Mengguakan lisan tidak untuk berkata baik dapat disebut sebagai dzalim, menggunakan mata tidak untuk melihat sesuatu yang baik itu juga dzalim. Penghafal quran yang dzalim adalah ia hafal quran tetapi tidak menempatkan dengan benar, contoh hafal ayat tentang neraka tetapi tetap berbuat maksiat, meskipun maksiat ringan sekalipun. Al Quran memang ada dalam dirinya tetapi tidak membimbingnya untuk kearah kebaikan. Orang yang dzalim tidak akan mendapatkan apa apa kecuali merugi. 
  • Penghafal quran hanya untuk dirinya sediri (pribadinya)
  • Penghafal quran dengan ijin Allah, Al quran tidak hanya melekat pada pribadinya tetapi juga tanpak dalam kesehariannya. Hafalannya dapat membuat dirinya berlomba lomba untuk melakukan kebaikan. Kecenderunagn berlomba lomba dalam kebaikan (surah ke-2 ayat 148) inilah golongan yang terbaik. 
Kesimpulannya
  • Golongan satu dan dua ini memiliki peluang sebagai penghafal al quran tetapi mereka harus beriktiar. Al quran memberikan isyarat bukan hanya sebagai ahli quran tetapi ada juga manfaat manfaatnya ketika menghafal al quran. 
  • Para penghafal quran adalah dari golongan hamba-hamba Allah yang memperhatikan nilai yang berkaitan dengan ibadah, dan penghambaan kepada Allah, secara umum diklasifikasikan menjadi dua golongan. Golongan hamba yang sudah soleh tetapi hanya butuh pendapingan secara khusus untuk menjadi ahli quran, tetapi jika kebaikannya belum bisa menghantarkannya kepada ahli quran maka akan ada pentunjuk nantinya tentang apa yang harus ditinggalkan untuk bisa menjadi ahli quran. Golongan hamba yang salah tetapi memiliki keinginan dalam menghafal quran. Maka sebaiknya bukalah lembaran baru, dengan mendahului dengan bertaubat kepada Allah sehingga kelak mendapat Rahmat Allah, diharapkan dapat menerima petunjuk yang diajarkan kepada Al quran untuk menjadi ahlul quran. 
Kita harus bisa menilai secara jujur kita termasuk kedalam golongan yang mana, sehingga kita tahu kemana kita akan melangkah untuk memperbaiki diri untuk menjadi ahlul quran. Kita bisa berusaha menjadi yang terbaik ketika kita pulang kembali kehadapan Allah, tetapi kita tidak bisa memilih kapan kita dijemput dengan ajal. 

Hamba Allah yang terbaik adalah orang yang mempelajari al quran dan mengamalkan apa yang Allah perintahkan dalam al quran. Hadist Rasulullah " Ketahuilah yang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari al quran dan mengamalkan dalam kehidupan, dan diantara yang terbaik dari ahli al quran itu adalah yang menghafalkannya dan kembali kepada hafalannya untuk kembali kepada Allah". Kenapa penyebutannya hamba Allah bukan manusia, karena ketika seseorang menghafal al quran terdapat persoalan yang klasik menghafal al quran itu mudah tapi apakah hafalannya itu memberikan manfaat atau tidak dalam kehidupannya. Karena saat ini banyak orang yang hafal quran tapi bermaksiat (ini hafalannya tidak dapat memberikan manfaat)

2. Surah ke 17 ayat 82

" Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar (as shifa) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (surah al Isra ayat 82)
  • Al Quran sebagai as shifa (penyembuh penyakit hati), yang membuat hati ini gelisah (kegelisahannya bisa berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa (sakit), buah-buahan). Karena dengan membaca al quran mendapatkan ketenangan, meskipun solusi belum datang (surah ke-2 ayat 10). Ketika menjadi ahli quran maka Allah akan tutup pintu kegelisahaan. 
  • Al Quran sebagai rahmat bagi orang beriman dapat sebagai solusi (surah ke-2 ayat 155-157), sebagai anjuran (surah ke-3 ayat 3), sebagai ampunan dosa (surah ke-39 ayat 53), sebagai pembuka pintu rejeki (surah 35 ayat 29)

Al quran sebagai Rahmat 

1. Ketika orang punya masalah harus bersabar dan mengucapkan inalllahi wa innalillahi rojiun (sebagai solusi) 

Surah al baqarah ayat 155-157

" Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (ayat 155)

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun."(ayat 156)

Mereka itulah yang mendapat keberkahan sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (ayat 157)

Maka ketika menjadi ahli quran maka Allah akan mengentaskan kita dari permasalahan duniawi. 

2. Allah menurunkan Al quran dengan sebenar-benarnya

"Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil." (al imran ayat 3

3. Al quran sebagai Rahmat - Pengampunan Dosa 

Katakanlah "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surah Az zumar ayat 53)

Jika para penghafal quran belum mendapatkan apa yang dibagikan, bisa jadi ada kesalahan dalam membaca dan pengaplikasiannya dalam kehidupan.  


3. Surah ke-54 ayat 17,22,32,40

Surah ke-54 ayat 17

"Wa laqad yassarnaal quraana li-dzdzikri fahal min muddakirin"

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? " (al qomar ayat 17) 

Surah ke-54 ayat 22 

"Wa laqad yassarnaal quraana li-dzdzikri fahal min muddakirin"
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? " (al qomar ayat 22) 

Surah ke-54 ayat 32 


"Wa laqad yassarnaal quraana li-dzdzikri fahal min muddakirin"

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? " (al qomar ayat 32) 

Surah ke-54 ayat 40 


"Wa laqad yassarnaal quraana li-dzdzikri fahal min muddakirin
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? " (al qomar ayat 40) 


Memudahkan dalam menghafal quran 

1. Menghafal quran dengan berdzikir/mendekatkan diri kepada Allah 

Kami turunkan al quran (kami jamin maka yakinkan dirimu), kami turunkan al quran dan kami mudahkan al quran dibaca oleh ahli dzikir bukan ahli hafalan. Zikrun adalah aktifitas yang mendekatkan diri kepada Allah. 

Dengan berdzikir maka diharapkan Aktivitas yag kita lakukan dapat mengingatkan kita kepada Allah, seperti 
  • Sholat adalah dzikir (surah 20 ayat 14)
  • Doa adalah dzikir (surah 7 ayat 205) 
  • Kerja halal adalah dzikir (surah 3 ayat 190-191)
  • Kalimat toyibah adalah dzikir (dzikir petang dan sore) (surah 4 ayat 103)
Maka tujuan menghafal al quran sebaiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah, setidaknya dengan menghafal quran akan merubah karakter/perangai diri untuk menjadi lebih baik. 

2. Menghafal quran dengan menjauhkan diri dari yang tidak baik & haram

Usahakanlah untuk mencari sesuatu pekerjaan yang menghasilkan rejeki yang halal, memakan makanan yang halal, karena sesuatu yang haram dapat merusak kandungan dari apa yang telah diajarkan dalam al quran. Sesuatu yang haram juga dapat menjauhkan kita dari rahmat Allah. 

Penghafal al quran yang melakukan yang tidak baik/maksiat, maka hafalannya hanya sebatas di lisan saja tidak merasuk ke hati. Selain itu akan sulit hadir dalam jiwa penghafal quran dan tidak bisa menjadi karakter hanya sebatas ucapan lisan. Sebaiknya bertaubat meminta kebaikan untuk dirinya sendiri (surah ke-4 ayat 17-18). Bertobat nasuha yakni bertaubat sungguh-sungguh tidak mengulangi kesalahan (surah 66 ayat 8-9). 

3. Niatkan karena Allah dan tingkatkan amal soleh.

Meningkatkan amal soleh dengan 
  • Menjaga kualitas solat wajib dan sunah 
  • Berinfaq 
  • Melantukan Doa sebelum dan sesudah membaca al quran
Meningkatkan amal soleh dengan menjaga kualitas solatnya

Orang orang yang berinteraksi dengan kitabullah adalah orang orang yang berinteraksi dengan solat dan bener-benar memegang teguh solatnya/benar benar mentancapkan pada dirinya untuk menunaikan solat. (akan menghantarkan kepada ahlul quran). 

" Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (Surah fatir ayat 29)

Lihat perbedaan dengan surah dibawah ini tentang solat, kalau ayat 29 berkeinginan menanamkan solat dalam dirinya dan tidak boleh ketinggalan. Maka jika ingin menghafalkan al quran maka hadir sebelum waktunya dan tambahkan dengan solat sunah. 

" (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (surah al baqarah ayat 3)

Turunan surah Al Fatir ayat 29 
  • Surah Al Baqarah ayat 2, " Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa."
  • Surah Hud ayat 114,Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
  • Surah Al Isra ayat 78, " Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
  • Surah Al Muzamil ayat 20, Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " Sholat tahajut bersanding dengan bacaan quran, penghafal quran (yusrun) sesorang yang tahajut (yusrun). Cepat menghafal quran tingkatkan dzikir anda dimalam hari dalam solat tahajut.

Meningkatkan amal soleh dengan berinfaq

Berinfaq bisa secara terang terangan atau dengan cara sembunyi. Ahli quran adalah ahli infaq. Guru ngaji tetapi dia pasang tarif sebaiknya diingatkan jika tidak berkenan maka tinggalkan karena tarif yang dipasang akan mempengaruhi hafalan quran anda. Tidak ada keberkahan didalamnya orang ahli quran itu memberi bukan meminta. Infaq tidak harus dalam bentuk uang bisa juga dengan materi yang lebih bermanfaat. Berinfaq bisa dengan kurma dan air. Berikan apa yang bisa memberikan kebaikan berikan. 

Al Quran surah ke-2 ayat 215, ada lima golongan yang diberikan infaq. 

"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya." (Surah al baqarah ayat 215)

Kalau ingin infaq berikan yang terbaik bukan karena anda sudah tidak suka maka anda infaqkan. Berikan infaq yang terbaik jangan yang jelek. Kepada siapa yang diberikan yakni berikan kepada orang tua dan kerabat, memberikan sesuatu yang terbaik kepada orang tua dan minta di doakan sebagai penghafal quran, berikan kepada anak yatim, orang miskin (penyapu  dan pemungut sampah dijalanan), dan berikan sesuatu kepada orang yang sedang dalam perjalanan. Insyaa allah doa mereka diijabah. Berikan infaq untuk investasi akhirat. 

Meningkatkan amal soleh dengan berdoa sebelum dan sesudah membaca al quran.

Perhatikan ini, setiap ingin menghafal quran  jernihkan pikiran anda, dan mintalah kepada Allah supaya dimudahkan proses menghafal quran. Doa meminta bukan hanya untuk kepentingan dunia tapi minta akhirat. Berdoa untuk kepentingan akhirat "ya Allah saya ingin ketika saya dibangkitkan esok di hari akhir saya berkumpul dengan para penghafal quran dan termasuk ahli quran, dan bisa memberikan mahkota kepada orang tua, ahli quran yang bisa membawa seluruh keluarga ke surga, (surah ke-35 ayat 33)

Selesai menghfal berdoalah agar al quran yang anda hapalkan ditanamkan dalam jiwa anda dan tidak mudah lupa kelak hafalan quran menjadi cerminan bagi diri anda. 

Bacalah Al Quran dengan 
  • Surah Al Alaq ayat 1-2, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) 
  • Surah ke-75 ayat 16-18Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya (16), Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya (17), Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu (18)

Ganjaran bagi para Penghafal Quran 

1. Surah ke 35 ayat 33

(Bagi mereka) surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera. (surah Fatir ayat 33)

Para penghafal quran akan masuk kedalam surga adn, ketika memasukinya dihasi dengan perhiasan perhiasan dan dipakaikan jubah sutra. 

2. Surah ke-13 ayat 23-24

Para penghafal quran jika bapak/ibu, saudaranya soleh maka keluarganya dapat ikut digandeng untuk masuk ke surga. Sebagaimana difirmankan Allah dalam surah Ar Ra'd ayat 23-24

"(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu ( surah Ar Ra'd ayat 23 )

Semua malaikat menyambut kedatangan para penghafal quran dan keluarga serta semua keturunannya. Selamat bahwa anda sabar menghafalkan quran di dunia, selamat anda telah sabar menjalankan ibadah kepada Allah. Maka saat itulah para penghuni surga tersebut berkata "alhamdulillah", kelelahan dalam menghafal quran akan terbalas dengan surga adn. 

(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. " ( surah Ar Ra'd ayat 24 )

3. Surah ke-52 ayat 21 

Para penghafal quran juga dapat memberikan safaat kepada keluarga dan semua keturunannya dengan ijin Allah. Dan letak surga mereka berhimpitan, Ibu bapaknya dipakaikan jubah dan mahkota kehormatan. 

" Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (surah At Thur ayat 21)


Petunjuk menggunakan mushaf At Thaisir  

Mushaf at thaisir adalah mushaf yang dibagikan oleh ustad adi hidayat dengan gratis ketika mengikuti kajian ini. Nama al quran ini diambil dalam surah (54 ayat 17, 22, 32, 40) kalimat " yassaro " (kata sifat), kata bendanya (Thaisir) maka kami berharap ketika anda melihat quran ini anda memiliki keyakinan untuk menghafalnya dengan mudah. Dan yang harus anda tanamkan ketika melihat mushaf ini adalah menghafal quran itu mudah

jilid ke-3 (akan ada tiga jilid, tiap jilid ada 10 juz) mushaf terjemahan plus cara menghafal dan murojaahnya (supaya tidak terpisah pisah). Jilid ke-3 ini dimulai dari surah ar rum sampai surah annas. Ada tiga bagian yang harus dipahami. 

  • Bagian pertama mushaf dengan tulisan arabnya
  • Bagian kedua terjemahan
  • Bagian ketiga adalah kolom murojaah untuk melakukan pengulangan. 
Cara membaca mushafnya 
  • Setiap awal ayat ada tulisan dengan tinta merah, 
  • Disampingnya (bukan dibawah) ada terjemahan bahasa indonesia. 
  • Berikan waktu terbaik untuk menghafalnya, kapan mulai menghafal ?sebelum subuh dan setelah tahajut 
  • Alokasi waktu mendengar 10 menit sambil membaca arabnya dan sambil melihat terjemahannya. Sehingga dengan melihat terjemahannya maka otak kanan kita akan dapat menggambarkan keadaan saat ayat ini diturunkan. Gambaran umum dari terjemahan yang anda baca dapat membantu memahami isi al quran dan mengingatkan lagi akan bacaan al quran yang anda lupa menghafalnya (menanamkan makna tiap ayat mempermudah hafalan)
  • Mulai tinggalkan terjemahannya jika terjemahannya telah hafal dan pahami, maka fokus kepada bahasa arabnya. (kita punya waktu 20 menit untuk tiap ayatnya untuk menghafalnya)
  • Dimushaf ini ayat quran dan terjemahannya akan dituliskan dengan memiliki letak posisi (baik kanan ataupun kiri).
  • Halaman murojaah adalah halaman yang berfungsi untuk mengecek hafalan dengan teliti. Benar yang dibaca, fasih bacaannya, teliti dalam membaca dan menghafalkannya. Tahu ayatnya dan tahu letaknya. Ada kolom kanan atau kiri. Kolom inilah yang menandakan ayat dalam halaman mushaf, jika diletakan dalam kolom dimulai dari kiri tengah maka dalam mushafnya bahwa ayat tersebut berada di sebelah kiri dan dimulai dari tengah. 
  • Jika sudah bisa menghafal masing masing ayat dengan benar maka acak hafalan anda, dan hadirkan pasangan (keluarga anda) lainnya untuk bermurojaah bareng. 

Streaming Ustad Adi Hidayat - Menghafal quran

1 komentar:

  1. afwan, bagaimana cara mengombinasikan antara menghafal hafalan dan murojaah hafalan baru dengan murojaah hafalan lama? Terima kasih.

    BalasHapus