Tanggal 26 /11/2017
Mukadimah
Dalam tulisan ini akan mengulas kejadian yang pernah terjadi dalam jangka >1000 tahun, dari masa Rasulullah sampai masa turki ustmani. Dalam hal ini memberikan semacam pengulasan singkat beberapa permasalahan/penggalan sejarah (meringkas dalam sub tema tertentu), dengan menganalisa dan lebih memahami prakteknya. Dalam pemaparan yang singkat ini suatu yang penting yang tidak mungkin didapatkan semuanya. Maka diharapkan memancing kita semua untuk lebih mendalami apa yang telah disampaikan secara singkat.
Daurah Shahabiyah mengulas peran dan mengangkat peran model kaum wanita dari generasi terbaik dan sahabat wanita dimasa Nabi Muhammad SAW. Para Shahabiyah sangat mencintai ilmu. Penyebutan Shahabiyah bisa untuk istri istri nabi dan para sahabat wanita dijaman Rasulullah. Mereka memiliki peran dalam berbagai bidang keluarga, pendidikan, politik dan ekonomi.
Tujuan pembahasan dari daurah shahabiyah ini adalah :
Lalu mengapa diangkat tema shahabiah dalam pembahasan kali ini ?
Karena tema tema tentang islam dan kehidupan yang terkait tentang kaum wanita, bahannya tidak banyak. Bacaan yang tersedia dipasaran tidak cukup berbanding dengan permasalahan kaum laki laki. Penulisan ini akan mengulas :
Pendidikan dan Keluarga
Untuk bisa memahami ayat diatas kita harus :
Istri istri nabi tidak sama dengan wanita lain
Dikatakan bahwa wahai istri istri nabi, kalian tidak akan pernah sama dengan wanita lainnya. Maka surah al ahzab memberikan penekanan yang untuk membedakan istri istri nabi dengan wanita manapun :
" wahai istri nabi ingatlah bahwa ayat-ayat Allah diturunkan dalam rumahmu. (rumah tempat tinggal Rasulullah dan istri istrinya). Dimana ayat ayat yang dibacakan merupakan penjelasan dari All quran (adab, ahlaq, dan ibadah). Rumah adalah pusat dari segalanya.
Basis pendidikan berawal dari rumah.
Dari setiap ayat yang diturunkan kepada Rasulullah SAW, maka istri istri nabi dapat mempelajari adab , ahlaq dan ibadah. Para istri istri nabi pun paham bagaimana raut muka Rasulullah ketika menerima wahyu tersebut. Para sahabat Rasulullah, Istri istri Rasulullah, dan perempuan terbaik dijamannya, mereka berbagi peran dan saling mengisi peran.
Materi pedidikan yang diajarkan oleh istri istri nabi dan para shahabiyah mencangkup ayat al quran dan hikmah.
Peran para Shahabiyah.
Para Shahabiyah (sahabat wanita dan istri istri nabi) susungguhnya banyak dari mereka adalah praktisi pendidikan. Seluruh para umahatul mukminin menjalankan peran sebagai tenaga pendidik. Setiap ada kesempatan memberikan pelajaran tanpa ada alasan apapun mereka berkeinginan menyampaikan ilmu itu. Para sahabat wanita banyak sebagai perawi hadist (sahabat wanita yang meriwayatkannya), dengan meriwayatkan hadist sebenarnya mereka telah mengajarkan ilmu.
Dijaman itu Rasulullah juga berupaya mendorong shahabiyah untuk terjun pada dunia pendidikan, dan berfikir bahwa untuk mengganggap pendidikan adalah suatu yang sangat penting. Efeknya dari sebuah pendidikan adalah bukan hanya membuat orang menjadi tahu/tidak tahu dari sebuah masalah, tetapi Ilmu harus bisa menjadi asas dari pertumbuhan suatu budaya.
Tapi saat ini rujukan kita adalah ulama, bukan berarti kita mengikutinya secara membabi buta. Kita menggunakan rujukan para ulama karena
Para syahahabiyah tersebut adalah :
(1) Aisyah
(5) An Nawwar binti Malik
Rumah sebagai Aktualisasi Diri
Bagi wanita rumah dapat menjadi menifestasi puncak aktualisasi diri bagi wanita. Wanita bisa beraktualisasi diri dari dalam rumahnya. Jangan berfikir hanya bisa mengaktualisasi diri diluar rumah (itu salah) karena didalam rumahpun bisa melakuaknnya.
Asma binti Yasid bin Sakan adalah orator wanita (yang mewakili kaum wanita agar diberi kesempatan menjalankan kebaikan sama dengan kaum laki laki). Pernyataan Rasulullah kepada Asma binti Yasid bin Sakan, Rasulullah bersabda " wanita sebaiknya menempatkan diri sebagai sebaik baiknya istri bagi suami, berusaha mendapatkan ridha suami dan mengikuti arahan suami adalah setara dengan semua yang engkau sebutkan itu" (HR Abu Daud, Tarmidzi dan Nasa'i).
Dari penjelasan tersebut tersirat makna bahwa Allah sangat menyayangi kaum wanita, kaum wanita memiliki keistimewaan dapat mendapatkan sesuatu yang tidak bisa didapat laki laki jika laki laki tidak keluar dari rumahnya. Engkau para wanita telah bisa mendapatkan kemuliaan yang dapat kau peroleh dirumah mu sendiri tidak seperti laki laki yang harus keluar dari rumahnya. Para wanita dengan menempatkan posisi sebagai istri dengan sebaik baiknya dirumahnya dan berusaha mendapatkan ridho suami, telah mendapatkan kemuliaan disisi Allah dan balasan pahala dan surga.
Dengan kata lain sabda Rasulullah tersebut memiliki arti supaya para sahabat wanita untuk mendorong suami mereka menjadi suami yang soleh dan baik, setelahnya kau menempatkan diri untuk menjadi istri yang baik untuknya dan ikutilah arahan, maka semua kebaikan suami mu untuk menjadi laki laki yang soleh, maka kamu pun akan mendapatkan pahalanya. Suami baik diluar maka istripun mendapatkan keberkahan didalam rumahnya.
Kaum Shahabiah berkumpul didalam rumahnya, mereka melakukan perbincangan dengan sesamanya. Mereka bisa mencapai kesuksesan dari dalam rumah mereka. Karena dirumah bisa melakukan apa saja yang setara dengan apa yang dilakukan laki laki diluar rumahnya. Memiliki pahala tersendiri.
Rumah tempat berbagi dan saling mengisi
Pada hal ini kita memahami peran dan fungsi, pada dasarnya bagaimana suami istri dapat berbagi peran dan fungsi. Laki laki dan wanita memiliki punya kewajiban yang berbeda maka itulah mereka harusnya berbagi peran. Tetapi tidak menutupi untuk saling mengisi peran dan tanggung jawab. Saling mengisi peran ini juga telah dilakukan pada jaman Rasulullah,
Pemahaman yang salah dalam berbagi peran keluarga
Berbagi Peran antara Suami dan Istri
Bagi suami dan istri, pada dasarnya yang dicontohkan para sahabat adalah berbagi peran, tetapi tidak menutup untuk saling mengisi. Contoh :
Mukadimah
Dalam tulisan ini akan mengulas kejadian yang pernah terjadi dalam jangka >1000 tahun, dari masa Rasulullah sampai masa turki ustmani. Dalam hal ini memberikan semacam pengulasan singkat beberapa permasalahan/penggalan sejarah (meringkas dalam sub tema tertentu), dengan menganalisa dan lebih memahami prakteknya. Dalam pemaparan yang singkat ini suatu yang penting yang tidak mungkin didapatkan semuanya. Maka diharapkan memancing kita semua untuk lebih mendalami apa yang telah disampaikan secara singkat.
Daurah Shahabiyah mengulas peran dan mengangkat peran model kaum wanita dari generasi terbaik dan sahabat wanita dimasa Nabi Muhammad SAW. Para Shahabiyah sangat mencintai ilmu. Penyebutan Shahabiyah bisa untuk istri istri nabi dan para sahabat wanita dijaman Rasulullah. Mereka memiliki peran dalam berbagai bidang keluarga, pendidikan, politik dan ekonomi.
Tujuan pembahasan dari daurah shahabiyah ini adalah :
- Menggali khazanah sejarah Islam
- Memberikan review tentang model bagi kaum muslimah
- Menekankan bahwa generasi pada masa nabi, sahabat dan tabi'in merupakan acuan acuan bagi umat Islam dalam semua bidang. Permasalahnnya, selama ini kaum muslimin kurang menggali acuan itu sehingga menjadi meraba-raba dalam praktik kehidupannya
Dalam kajian ini bukan hanya penjabaran kisah, namun pendalaman analisa sehingga peserta mudah mengambil hikmah dari kisah.
Lalu mengapa diangkat tema shahabiah dalam pembahasan kali ini ?
Karena tema tema tentang islam dan kehidupan yang terkait tentang kaum wanita, bahannya tidak banyak. Bacaan yang tersedia dipasaran tidak cukup berbanding dengan permasalahan kaum laki laki. Penulisan ini akan mengulas :
- Peran Shahabiah dalam pendidikan dan keluarga
- Peran Shahabiah dalam ekonomi
- Peran Shahabiah dalam politik
Untuk memahami hal tersebut dimulai dari pandangan umum, contohnya masalah pendidikan dan keluarga dalam islam itu seperti apa. Karena para sahabat nabi adalah generasi istimewa yang merasakan langsung periode turunnya Al quran. Al quran diterima oleh Rasulullah dan Rasulullah menyampaikan kepada para sahabat sebagai ajaran, sebagai materi ajar, dan sebagai materi aplikasi/implementasi, Rasulullah sepenuhnya mengontrol, sepenuhnya mengawasi, dan sepenuhnya memberikan perhatian terhadap kelurusan pemahaman tanzil/wahyu/agama islam. Periode ini tidak jarang kita temukan adanya teguran-teguran yang Allah berikan praktek yang berlaku dijaman para sahabat.
Contoh :
Pada surah Al mujadilah mengisahkan (wanita yang mengadukan permasalahannya kepada Rasulullah). Karena merupakan bentuk perhatian Allah kepada kasus yang menimpa kepada sahabat wanita tersebut Allah menurunkan wahyu. Pada masa periode shahabiyah merupakan priode istimewa, sehingga Allah turut mengawasi langsung permasalahan mereka sehari hari (saat itu Rasulullah masih hidup). Rasulullah ikut secara langsung membentuk mengawasi apakah semua kegiatan bersyariat islam atau tidak.
Maka yang harus kita ingat bersama :
Contoh :
Pada surah Al mujadilah mengisahkan (wanita yang mengadukan permasalahannya kepada Rasulullah). Karena merupakan bentuk perhatian Allah kepada kasus yang menimpa kepada sahabat wanita tersebut Allah menurunkan wahyu. Pada masa periode shahabiyah merupakan priode istimewa, sehingga Allah turut mengawasi langsung permasalahan mereka sehari hari (saat itu Rasulullah masih hidup). Rasulullah ikut secara langsung membentuk mengawasi apakah semua kegiatan bersyariat islam atau tidak.
Maka yang harus kita ingat bersama :
- Sehingga dalam prakteknya para sahabat sangat selaras dengan pandangan islam terhadap dalam setiap permasalahan yang ada.
- Ketika kita membicarakan pendidikan maka kita haru memahami apa yang dilakukan para sahabat kala itu ketika menjalankan pendidikan. Maka praktek para sahabat dalam bidang pendidikan akan selaras dengan pandangan islam terhadap pendidikan, begitu juga keluarga dan begitu juga ekonomi dan politik. Rasulullah mengatakan "ikutilah sunahku dan ikutilah Khulafaur Rasyidin"
- Mengulas permasalahan yang terjadi saat ini dengan mencocokan konsep dengan pandangan umum, merupakan metode pendekatan. Hal ini tidak mudah, sama halnya ketika memiliki buku tentang kisah para sahabat tetapi belum memiliki satu literatur yang dapat menyelaraskan permasalahan kehidupan dengan konsep islam dijaman para sahabat, membutuhkan pendekatan/upaya yang serius.
- Kita semua harus bisa melakukan klasifikasi terhadap semua permasalahan hidup, atau memilah milahnya sesuai bidangnya (bidang yang berbeda). Pengkotakan ini ada bahayanya dan juga ada kebaikannya. Bahayanya akan semakin detail dan spesialisasi (tetapi tidak utuh karena cara berfikirnya terkotak kotak). Ketika berbicara tentang keluarga maka seolah dengan level pendidikan tidak terhubung, sehingga perlu dilakukan pendekatan.
Pendidikan dan Keluarga
Pendidikan dan keluarga bisa dipisah antara satu dengan yang lain dan ada yang mengatakan tidak dapat dipisahkan (secara lisan). Keluarga dalam literatur pendidikan islam, sering disebut sebagai lembaga pendidikan pertama dan sekaligus utama. Keluarga, juga sering disebut sebagai lembaga pendidikan utama. Mengapa? Karena melalui lembaga pendidikan dalam keluarga, manusia akan diberi landasan yang kokoh tentang bagaimana ia membentuk dirinya.
Seseorang harus memiliki sikap dan pandangan yang ditanamkan dalam keluarga.
Seseorang harus memiliki sikap dan pandangan yang ditanamkan dalam keluarga.
- Apa arti pendidikan jika kemudian jika tidak berbasis keluarga, tidak terhubung dengan tujuan bersama keluarga.
- Lalu apa arti keluarga apabila tidak menjadikan pendidikan sebagai landasan untuk membangun cita cita keluarga.
Dalam surah al ahzab ayat 33-34
Surah al ahzab ayat 33-34 juga diperuntukan untuk kaum muslimah pada masa Nabi Muhammad dan masa sekarang.
(33) " dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
(34) Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.
Ayat yang membawa permasalahan pendidikan dan keluarga pada Surah Al Ahzab 33-34 mengandung isyarat peran keluarga dan pendidikan yang mesti dimainkan sekaligus oleh Ummatul Mu'minin. Salah satu ummahatul Mukminin (para Shahabiyah dari Anshar dan Muhajirin) akan selalu ikut serta berperan membangun peradaban Islam dan menjalankan peran dan fungsi sebagai pendidik.
Surah al ahzab ayat 33-34 sebenarnya diperuntukan untuk istri-istri Rasulullah. Mereka mendapat perintah untuk :
Surah al ahzab ayat 33-34 sebenarnya diperuntukan untuk istri-istri Rasulullah. Mereka mendapat perintah untuk :
- Tinggallah dirumahmu
- Jangan berhias dirikanlah solat dan keluarkanlah zakat
- Taatlah kepada Allah dan Rasulullah
- Maka Allah akan menghilangkan dosamu
Untuk bisa memahami ayat diatas kita harus :
- Menyelaraskan dengan praktek para sahabat wanita, karena sebelum kita merekalah yang lebih dulu memahami ayat ini. Dan ketika mereka memahami ayat ini dan menjalani dalam kehidupan seusai ayat ini. Secara garis besar tidak mungkin tidak memiliki kesalahan. Mereka dalam prakteknya diawasi Rasulullah.
- Saat terjadi masalah ekonomi dan politik yang menuntut wanita keluar dari rumah mereka. Tetapi meskipun mendapatkan tuntutan yang sama (berperan diluar rumah), kaum wanita tetap bisa menjadikan rumahnya sebagai basis utama.
- Materi yang diminta Allah untuk diajarkan oleh seluruh kaum muslimin (termasuk didalamnya istri istri nabi) yang menarik ada dua hal, yaitu ayat ayat Allah yang diturunkan kepada Rasulullah. Yang menarik ada dua yakni (1) ayat ayat Allah (al quran) yang diturunkan didalam rumah istri istri. Betapa meruginya seseorang yang tidak mampu memahami ayat ini dan menjadi pijakan. (2) Tafakur yang ada dialam semesta yang mengabungkan antara kedua itu, yang menciptakan satu sikap.
- Kita menjadi paham bagaimana bersikap kepada Allah, karena satu titik yang penting dalam hidupnya mengatakan bahwa imannya kepada Allah itu terbukti secara empirik terhadap ayat ayat kauniyah yang diteliti. Hanya orang yang ingkar kepada Allah yang menolak fakta fakta kebenaran Allah tersebut. Ulil albab memiliki basis imam yang benar, sehingga semua kejadian alam semesta semua hanya fenomena alam, tidak menghubungkan dengan kejadian metafisik dan ramalan ramalan. Munculan kekuatan iman. Menjadi orang yang paling takut kepada Allah dan Khusuk kepada Allah.
- Para istri-istrinya menyaksikan reaksi Rasulullah ketika menerima wakyu dirumahnya. Hal ini berbeda dengan orang yang hanya mendengar dari perkataan Rasulullah saja tanpa menyaksikannya. Maka karena ini pengkhususan terhadap istri nabi Muhammad SAW maka Allah memberikan penegasan, maka engkau harus sampaikan ayat ini supaya ayat ini dapat dipahami, dirasakan oleh apa yang disampaikan Rasulullah kepada para sahabat. Hikmahnya adalah Hikmah adalah materi ke-2 setelah iman yang merupakan (1) efek dari ayat itu, (2) kesimpulan Rasulullah terkait ayat itu, (3) praktek Rasulullah yang diserap dari ayat yang diterima, (4) penempatan satu kebenaran pada suatu pola amalan yang praktis. Dua hal ini (iman dan hikmah) penting karena jika kita mengetahui ayat tetapi tidak punya hikmah akan berantakan.
Istri istri nabi tidak sama dengan wanita lain
Dikatakan bahwa wahai istri istri nabi, kalian tidak akan pernah sama dengan wanita lainnya. Maka surah al ahzab memberikan penekanan yang untuk membedakan istri istri nabi dengan wanita manapun :
- Para istri nabi tidak diperbolehkan keluar rumah dan harus tetap tinggal dirumah mereka (memprioritaskan rumah) kecuali dalam kondisi darurat.
- Para istri nabi tidak diperkenankan berhias dan dirikanlah solat & zakat
Bukan berarti dua hal tersebut hanya untuk istri istri nabi saja sedangkan untuk wanita lain tidak (itu salah). Semua hal itu (perintah Allah) berlaku untuk seluruh wanita muslim, sedangkan untuk istri istri nabi tersebut merupakan penegasan "tidak diperbolehkan dan harus dilakukan"
Kutipan kata Rasulullah " tetaplah kamu tinggal didalam rumahmu dan janganlah kamu berhias menyerupai orang jahiliyah dulu berhias, dirikanlah solat, bayarlah zakat dan taatlah kepada Allah dan RasulNya. Wahai Ahlul bait (ahlul bait bukan semua wanita hanya istri istrinya Rasulullah), "Sesungguhnya Allah sedang menghapus semua dosa darimu dan membersihkan dosamu dengan sebersih bersihnya. Ingatlah apa yang dibacakan dari rumahmu dari ayat ayat Allah dan hikmah. Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan Mengetahui.
" wahai istri nabi ingatlah bahwa ayat-ayat Allah diturunkan dalam rumahmu. (rumah tempat tinggal Rasulullah dan istri istrinya). Dimana ayat ayat yang dibacakan merupakan penjelasan dari All quran (adab, ahlaq, dan ibadah). Rumah adalah pusat dari segalanya.
Dengan penegasan pada ayat tersebut sebenarnya Allah hendak :
- Mengampuni dosa semua keluarga Rasulullah.
- Mengingatkan kepada istri istri nabi tentang ayat al quran yang telah dibacakan dirumahmu
Bagi istri istri nabi, fungsi rumah adalah :
Kelompok menyimpang di jaman sahabat
Kemunculan khawarij (kelompok menyimpang) pada jaman akhir para sahabat,
- Rumah sebagai pusat dari bagi semua kehidupan.
- Rumah sebagai fokus paling utama bagi istri istri nabi,
Maka disaat yang sama maka ingatlah, berasal dari kata " Udzkurna " dalam ayat tersebut mengandung arti perintah atau menyampaikan (ibnu ayur at tahir). Maknanya Allah memerintahkan kepada istri istri nabi agar mengingat al quran dan hikmah yang diturunkan pada rumah mereka dan mengajarkannya kepada manusia. Maka dengan begitu ada makna yang lebih jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya "Tetaplah didalam rumah kalian tapi sampaikan".
Tinggalah dirumah seolah olah merupakan perlakuan pasif, meskipun terlihat seperti menutup diri dari lingkungan luar, tetapi ketika ada perintah untuk menyampaikan (merupakan perlakuan aktif dan berinteraksi dengan lingkungan luar). Yang menjadi konsepnya adalah bahwa tinggal didalam rumah harus lebih fokus dari istri istri nabi. Ini sebagai dasar yang nantinya dapat dicontoh wanita lain dijaman sekarang. Fokus didalam rumah bukan berarti menutup diri dari lingkungan luar, tetapi kamu harus menyampaikan ayat ayat yang turun dirumahmu kepada semua orang. Hubungannya sangat erat sekali antara peran pendidikan dan peran keluarga.
Ada sebagian ayat ayat yang akan turun dirumahmu, ada hajat yang tidak dapat dilakukan di rumah. Para wanita saat itu menjadikan rumah sebagai fokus, tetapi ketika mereka berada dirumah mereka bukan bermaksud menutup diri. Mereka melakukan penyampaian ayat-ayat pada rumah mereka. Selain dirumah istri istri, ayat al quran turun ketika Rasulullah berada diluar tetapi bukan dirumah selain rumah istri istrinya. Kita hidup di jaman instant. komunikasipun sudah secara instant. ada juga ustad yang instant yang tidak memahami ilmu yang akan disampaikan. Bagaimana para sahabat shahabiah menunjukan peran mereka dalam bidang pendidikan dan keluarga.
Kelompok menyimpang di jaman sahabat
Kemunculan khawarij (kelompok menyimpang) pada jaman akhir para sahabat,
- Para kawarij ketika membaca al quran bacaannya tidak pernah masuk kedalam hatinya, kawarij bukan membeci islam hanya salah paham, sehingga ketika mereka mengenal islam mereka melepas aspek hikmah dari al quran.
- Kemunculan khawarij hikmahnya sangat luar biasa/sangat besar. Dalam memenilai permasalahan ini dengan setengah dan terperangkap dalam suatu kesimpulan yang keliru. Masa ada dalam akhir masa para sahabat ada kelompok yang menyimpang (sangat ekstrim), kemunculan khawarij dizaman sahabat penting bagi kita, karena para sahabat merupakan patokan yang mendapatkan garansi dari Rasulullah sebagai standar kebenaran. Maka jelas bagi kita " apapun yang keluar/bersumber dari khawarij itu keliru dan salah.
- Orang kawarij dalam solat dan membaca quran cukup baik, tetapi bacaan al quran mereka tidak melati kerongkongan dan masuk kedalam hatinya. Sebenarnya orang kawarij itu tidak membenci islam hanya saja mereka salah paham (salah pahammnya mendasar). Ketika orang kawarij membaca al quran mereka melepaskan aspek hikmah dari alquran. Mereka tidak bisa menggali pelajaran dari al quran dan ditempatkan ditempat seharusnya.
Hal ini penting karena sahabat menjadi patokan yang dapat garansi Rasulullah mengenai standar kebenaran, kekeliruan orang kawarij :
- orang kawarij meletakan ayat ayat yang seharusnya untuk orang kafir untuk orang beriman dan sebaliknya.
- orang kawarij jika membunuh Ali bin abi Thalib akan mendapat pahala, karena apa yang didukung ali adalah sebuah kesalahan.
Mendekatkan anak anak dengan al quran jadikanlah trand yang berkembang
Jangan hanya mampu menghafal al quran saja tetapi harus mencangkup adanya aspek hikmah, karena aspek hikmah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari materi ajaran quran.
Aspek hikmah yakni menempatkan ajaran al quran /nilai al quran sesuai dengan porsinya ditempat yang benar (jangan salah).
Sebuah kesalahan sangat nyata apabila ada seseorang yang melakukan pembenaran terhadap dirinya dengan mengatakan al quran begini begitu, (mencari pembenaran diri dengan menggunakan al quan yang kita kuasaiitas), tetapi sebenarnya al quran itu bersebrangan dengan apa yang kita lakukan. Jangan sampai hafal quran tapi terlepas dari hikmahnya.
Maka penting kita memahami kenapa para istri istri nabi diminta untuk menyampaikan bukan hanya ayat al qurannya saja tetapi hikmahnya.
Outputnya ketika ayat tersebut diterima unistri istrin nabi Muhammad.
Melihat outpunya ketika kedua ayat ini secara khusus diterima oleh istri-istri nabi Muhammad. Maka umumnya berlaku untuk semua wanita.
Aspek hikmah yakni menempatkan ajaran al quran /nilai al quran sesuai dengan porsinya ditempat yang benar (jangan salah).
Sebuah kesalahan sangat nyata apabila ada seseorang yang melakukan pembenaran terhadap dirinya dengan mengatakan al quran begini begitu, (mencari pembenaran diri dengan menggunakan al quan yang kita kuasaiitas), tetapi sebenarnya al quran itu bersebrangan dengan apa yang kita lakukan. Jangan sampai hafal quran tapi terlepas dari hikmahnya.
Maka penting kita memahami kenapa para istri istri nabi diminta untuk menyampaikan bukan hanya ayat al qurannya saja tetapi hikmahnya.
Outputnya ketika ayat tersebut diterima unistri istrin nabi Muhammad.
Melihat outpunya ketika kedua ayat ini secara khusus diterima oleh istri-istri nabi Muhammad. Maka umumnya berlaku untuk semua wanita.
Dari setiap ayat yang diturunkan kepada Rasulullah SAW, maka istri istri nabi dapat mempelajari adab , ahlaq dan ibadah. Para istri istri nabi pun paham bagaimana raut muka Rasulullah ketika menerima wahyu tersebut. Para sahabat Rasulullah, Istri istri Rasulullah, dan perempuan terbaik dijamannya, mereka berbagi peran dan saling mengisi peran.
Materi pedidikan yang diajarkan oleh istri istri nabi dan para shahabiyah mencangkup ayat al quran dan hikmah.
Peran para Shahabiyah.
Para Shahabiyah (sahabat wanita dan istri istri nabi) susungguhnya banyak dari mereka adalah praktisi pendidikan. Seluruh para umahatul mukminin menjalankan peran sebagai tenaga pendidik. Setiap ada kesempatan memberikan pelajaran tanpa ada alasan apapun mereka berkeinginan menyampaikan ilmu itu. Para sahabat wanita banyak sebagai perawi hadist (sahabat wanita yang meriwayatkannya), dengan meriwayatkan hadist sebenarnya mereka telah mengajarkan ilmu.
Dijaman itu Rasulullah juga berupaya mendorong shahabiyah untuk terjun pada dunia pendidikan, dan berfikir bahwa untuk mengganggap pendidikan adalah suatu yang sangat penting. Efeknya dari sebuah pendidikan adalah bukan hanya membuat orang menjadi tahu/tidak tahu dari sebuah masalah, tetapi Ilmu harus bisa menjadi asas dari pertumbuhan suatu budaya.
Tapi saat ini rujukan kita adalah ulama, bukan berarti kita mengikutinya secara membabi buta. Kita menggunakan rujukan para ulama karena
- Kita mengetahui ilmu kita lebih rendah dari ulama,
- Ulama memiliki kapasitas ilmu yang mengunakan rujukan apa yang diajarkan Rasulullah.
Para shahabiyah dalam membimbing anaknya tidak hanya membimbing untuk bisa membaca dan menulis saja. Dengan demikian rumah menjadi basis pendidikan.
Para syahahabiyah tersebut adalah :
(1) Aisyah
- Menurut riwayat ibnu maja, menghafal banyak sekali riwayat dari Rasulullah, dan aisyah hidup hampir 50 tahun setelah Rasulullah SAW wafat (berarti dari masa khulafaur rasyidin - sampai akhir masa muawiyah bin abu sofiyan).
- Selama 50 tahun setelah peninggalan Rasulullah, telah banyak ulama yang belajar kepada aisyah dan para ulama tersebut meriwayatkan banyak sekali hukum dan adab. Adab adalah cerminan hikmah yang merupakan penghayatan dan pemahaman seseorang terhadap ilmu dan termanifestasi dalam pemikiran dan sikap/tindakan sehari hari.
- Hampir dari 1/4 (seperempat) hukum syariat islam diambil dari aisyah ra (riwayat ibnu Hajar, Fath al bari). Yang dimaksud dengan riwayat adalah hadist Rasulullah tetapi tidak menutup kemungkinan aisyah juga dapat menghafal al quran. Perkataan Aisyah bisa menjadikan rujukan, karena apa yang aisyah ketahui sumbernya juga dari Rasulullah.
- Aisyah ikut berperan besar dalam menyebarkan ilmu, karena memiliki keluasan ilmu dan keinginan besar untuk meyebar luaskan ilmu. Aisyah faham karena ini semua perintah Allah untuk menyampaikan ilmu kepada manusia. Aisyah saat itu ingin menunjukan hal yang sangat luar biasa atas kekuasan Allah. Aisyah lebih banyak waktunya di rumah, maka dari sinilah lahir ulama besar, anak didik yang hebat (tidak hanya keluarganya).
- Mengenal Aisyah (klik disini) dan kontribusi aisyah dalam periwayatan hadist (klik disini)
(2) Ummu Salamah
- Ummu salamah mengikuti dan mendukung proses pendidikan anak anak di kuttab. Di jaman umar sudah ada kuttab (sebagai institusi pendidikan anak anak dilevel dasar), rentang usia dengan usia 4-5 tahun sampai 12 tahun.
- Selain meriwayatkan hadist beliau juga aktif dengan aktivitas pendidikan. Faktanya sebagai perawai hadist ummu salamah menyadari bahwa riwayatnya terbatas.
- Ummu salamah meminta pada para guru khuttab pada saat anak anak memiliki waktu dari masa peralihan dari masa istirahat, diharapkan anak-anak menemuinya. Beliau berperan akif dalam masa istirahat anak-anak tersebut, selain itu beliau sendiri adalah guru. Pada waktu jam istirahat anak anak diharapkan memiliki kegiatan positif ada yang diajak bermain edukatif.
- Pengajaran yang paling aktif dimasa itu yakni mengajarkan al quran dan hadist, tetapi Ummu salamah memiliki aktivitas lain terkait pendidikan anak anak di khuttab.
(3) Ummu Waraqah al anshariyah
- Ummu Waraqah al anshariyah, sebelum dirinya meninggal telah diberikan gelar sebagai wanita syahid oleh Rasulullah, sehingga lingkungannya banyak yang menyebut dirinya sebagai wanita syahid sebelum dirinya meninggal.
- Mengapa Ummu Waraqah al anshariyah dijuluki wanita syahid ? Ini bermula dari perang badar, Ketika Rasulullah mengumumkan perang badar. Semua sahabat Rasulullah berkemas mempersiapkan dan ummu waraqoh mendatangi Rasulullah untuk meminta ijin mengikuti perang badar, untuk membantu mengobati yang luka, mempersiapkan keperluan logistik perang dan barangkali aku bisa syahid disana. Rasulullah berkata tidak usah maka engkau akan syahid didalam rumahmu. Dimasa umar diketahui ummu waraqoh memiliki dua orang budak yang tidak diketahui ternyata memiliki perangai kurang baik. Ummu waraqoh terkenal dengan kipiawaiannya. Umar setiap malam sering mendengar ummu waraqoh membaca al quran. Tapi untuk kali ini tidak, sehingga membuat umar mendatangi rumahnya. Ia bernazar jika dirinya mati maka dua budaknya akan bebas. Keinginan itu didengar budaknya dan ummu waraqah dibunuh budaknya. Kedua budak itu dicari oleh umar dan ketemu kemudian dihukum pancung di madinah.
- Ummu waraqah memberikan lisensi untuk mengajarkan al quran bahkan mengimani solat keluarganya (makmum perempuan solat di rumah). \
- Mengenal ummu waraqah (klik disini)
(4) Asy Syifa binti Abdullah al adawiyah
- Asy Syifa binti Abdullah al adawiyah berasal dari suku Qu raisy al-Adawiyah, mengajarkan ilmu pengobatan dimasa Rasulullah SAW, sebelum memeluk islam (waktu itu namanya masih laila binti abdullah) memiliki keahlian dalam ilmu kedokteran, setelah masuk islam beliau menemui Rasulullah untuk mengaplikasikan ilmunya. Rasulullah berkata ajarkanlah ilmu pengobatanmu kepada anshar.
- Asy Shifa binti Abdullah setelah masuk islam mengajari para muslimah demi mendapatkan pahala dari Allah, sejak itu ia menjadi guru dijaman Rasulullah, salah satu murid Asy Shifa Abdullah adalah Hafsah binti Umar Bin Khatab (Istri Rasulullah). Selain itu Rasulullah meminta Asy Syifa untuk megajarkan Hafsah cara merukiyah penyakit eksim. Sebagaimana di Takhrij oleh Abu Daud dengan sanad dari Asy Syifa bahwa ia berkata "Rasulullah datang kepadaku dan berkata kepadaku, tidakkan engkau akan mengajari Hafsah cara merukiah sebagaimana mengajarinya membaca dan menulis"
- Sepeninggal Rasulullah di jaman pemerintahan Umar bin Khatab, Asy Syifa memperoleh kepercaayan dari sang khalifah untuk mengurusi masalah pasar dan atas kecerdasannya ia kerap dimintai pendapat oleh Umar.
- Asy Syifa juga sangat peduli terhadap persoalan budaya dan sosial. Abu Khaitsamah menuturkan bahwa ketika melihat sekelompok anak muda berjalan dengan perlahan dan berbicara dengan suara terendah, asy syifa mempermasalahkannya ketika hal tersebut (berjalan pelan dan suara rendah) dianggap sebagai sifat orang soleh. Asy Syifa membantah dengan mengatakan " Demi Allah, umar adalah orang yang apabila berbicara suaranya jelas terdengar, apabila berjalan ia akan bergegas, apabila memukul akan terasa sakitnya. Beliau lah orang soleh sebenarnya". Sesuatu pemahaman yang tidak berlandaskan al quran adalah suatu penyimpangan, ingatlah al quran mengecam rahbaniah, dan kata Rasulullah tidak ada rahbaniah dalam islam. Apa itu rahbaniah ? Budaya keagamaan orang nasrani yang muncul/dibangun berdasarkan esensi ajaran agama nasrani. Orang soleh agama nasrani memahami seseorang yang dekat dengan tuhannya akan soleh apabila semakin jauh dari masalah sosial, tempat tinggalnya terpencil dari masyarakat umum, kesehariannya tidak berinteraksi dengan masyarakat umum maka kesehariannya akan semakin bersih dan semakin dekat dengan tuhan. Mereka tinggal diatas bukit. Asyifah tidak bisa membiarkan penyimpangan ini terjadi.
- Interaksinya dengan Rasulullah membuat banyak belajar tentang agama dan keduniawian dan menjadikan salah satu perawai hadist. Asy Syifa meriwayatkan beberapa hadist dari Rasulullah dan juga dari khalifah umar bin khatab. Beberapa orang juga ikut meriwayatkan hadist yang berasal darinya seperti putra sulaiman bin abu khaitsumah dan kedua cucunya (Abu Bakar dan Ustman), Abu Ishaq dan Hafshah ummul mukminin, dan Abu Daud juga meriwayatkan hadist yang berasal dari periwayatannya.
- Mengenal sosok Asy Syifah (klik disini)
(5) An Nawwar binti Malik
- An Nawwar binti malik adalah seorang wanita yang berada dibalik kebesaran/kehebatan Zaid bin Tsabit.
- Kehebatan Zaid bin Tsabit ? (1) dalam usia remaja 13 tahun telah menjadi sekretaris Rasulullah menjaga rahasia kenegaraan, (2) mampu mempelajari bahasa ibrani selama 5 minggu dan setelahnya memiliki kemampuan 6-7 bahasa dalam waktu tidak kurang dari setengah tahun, (3) usia 22 tahun menjadi panitia penghimpun al quran.
- An Nawwar binti Malik memberikan dorongan terbesar putranya (Zaid bin Tsabit) untuk menjadi sekretaris pribadi Rasulullah (menjaga kerahasiaan kenegaraan yang Rasulullah pimpin) pada usia 13 tahun (2H-3H), dan berperan besar dalam aspek intelektual islam dan administrasi pemerintahan. (ada peran wanita dibalik kehebatan Zaid bin Tsabit).
- Karena surat menyurat Rasulullah haruslah menggunakan bahasa ibrani (yang saat itu yahudi yang memahani, tetapi Rasulullah tidak ingin rahasia kenegaraan diketahui orang yahudi). Rasulullah memerintahkan Zaid untuk kursus bahasa ibrani, setelahnya mempelajari bahasa ghotik, arab, persia, romawi dan abasyah karena surat menyuratnya sampai kesana kemari. Sosok anak yang usianya tidak jauh beda dengan zaid yakni anas bin malik, anas bin malik selain menjaga rahasia kenegaraan juga menjaga rahasia pribadi Rasulullah.
- Pada saat Rasulullah wafat usia zaid adalah 21 tahun. Selain sebagai sekretaris Rasulullah, Zaid bin Tsabit (22 tahun) oleh Abu Bakar as shidiq ditunjuk sebagai panitia dalam penyusunan/penghimpunan Al quran. Awalnya zaid menolak karena merasa kurang percaya diri dan takut salah, Tetapi Abu bakar menjelaskan bahwa ia memiliki alasan tersendiri untuk memilihnya.
- Alasan Abu bakar menjadikan Zaid bin Tsabit sebagai panitia penyusunan Al Quran adalah (1) sosok pemuda berusia 22 tahun, (2) pemuda yang jenius, cerdas, (3) pernah menjadi sekretaris Rasulullah dan berpengalaman menuliskan wahyu, (4) kesolehannya tidak diragukan. Zaid bin Tsabit memiliki madrasah al quran, dimana Abdulah bin Abas sangat menghargai gurunya (Zaid bin Tsabit).
- Kebesaran Zaid dimulai dari satu titik poin, bagaimana pendidikan, kedekatan dan dorongan dukungan seorang wanita An Nawwar binti malik. Sebelum Rasulullah hijrah ke madinah, orang madinah telah memeluk islam. Baru sekitar 2 (dua) tahun islam berkembang di madinah sebelum Rasulullah hijarah. Baru saja Rasulullah hijrah, Zaid bin Tsabit pada waktu itu berusia 10 tahun sudah hafal belasan al quran (meskipun al quran saat itu belum diturunkan secara utuh oleh Allah)l. Hafal Al quran merupakan bimbingan dari seorang ibu (An Nawwar binti Malik). Banyak ulama besar yang lahir dari Zain bin Tsabit.
Rumah basis Pendidikan
Bagi wanita bisa menjadikan rumah mereka sebagai basis pendidikan, yakni :
Bagi wanita bisa menjadikan rumah mereka sebagai basis pendidikan, yakni :
- Ummuhatul Mu'minin, menjadikan rumah mereka sebagai bisnis pendidikan.
- Aisyah, dari rumahnya melahirkan Abdulah bin Zubair, Urwah bin Zubair, Amrah binti Abdurahman, Aisyah binti Thalhah dan banyak gubernur tabi'in (banyak ulama besar lahir dari pengajaran pendidikan aisyah). Ulama tabi'in dan ulama wanita pada generasi tabi'in tidak ada yang bukan murid Aisyah (semua murid aisyah). Mereka diberikan pendidikan dirumah aisyah.
- Ummu Salamah, dari rumahnya melahirkan Al Hassan al Bashri, karena ibu dari al hassan al bashri adalah pembantu umu salamah yang belajar dari ummu salamah. Jika ada urusan mengerjakan sesuatu di rumah atau diluar rumah ummu salamah, maka Ummu Salamah menggendong Al Hassan al Bashri. Ketika tumbuh kembangpun ia mendapatkan pola pendidikan dari Ummu Salamah, Al Hassan al bashri tumbuh menjadi luar biasa. ia juga sering diajak berkunjung ke rumah-rumah istri-istri nabi dan para shahabiyah yang lain. Maka tidak heran jika Al Hassan al bashri memiliki sopan santun dalam tata bahasa dan sikapnya, kecerdikannya pikirannya, ahlaknya.
- Ummu al Fadhl, dari rumahnya melahirkan Abdullah bin Abbas. Nama lengkap Ummu al Fadl adalah Lubabah binti al-Haris bin Huzn bin Bajir bin Hilaliyah. Abdullah bin Abbas adalah (1) penerjemah al quran. (2) seseorang yang dikirim Ali bin Abi Tholib untuk mendatangi kaum kawarij, (3) seorang muslim yang penuh inisiatif, haus ilmu, dekat dengan Allah dan Rasul-Nya. Abdullah bin Abbas berdialog dengan kawarij karena dikirim oleh ali bin abi thalib, mengingatkan kawarij untuk kembali apa yang diajarkan al quran dan menegaskan kedudukan ali bin abi thalib
- Ummu Sulaim, dari rumahnya melahirkan Anas bin Malik (pelayan Rasulullah). Ummu sulaim adalah ibu dari sahabat mulia Anas bin Malik dari suami pertamanya. Anas bin malik adalah tujuh dari sahabat Rasulullah yang banyak meriwayatkan hadist Rasulullah. Ia adalah seorang sahabat yang wafat di Bashrah. Setelah suami pertamanya meninggal Ummu Sulaim menikah dengan Abu Thalhah (ketika meminangnya Abu Thalhah masih musyrik), Ummu Sulaim menolak sampai Abu Thalhah mau masuk islam. Setelah masuk islam akhiranya mereka menikah dan dikaruniai dua anak, salah satunya Abu Umair (tetapi tidak berumur panjang) dan setelah kematian anaknya ia mengandung Abdullah bin Abu Thalhah. Ummu Sulaim juga ikut dalam perang uhud bersama Rasulullah. Menurut Adz Dzahabi Ummu Sulaim meriwayatkan 14 hadist (satu diantaranya diriwayatkan imam bukhari dan satu hadist diriwayatkan oleh muslim)
- Ummu Umarah melahirkan Hubaib bin Zaid dan Abdullah bin Zaid, Ummu Umarah memiliki nama lengkap Nusaibah binti Ka’ab bin Amru bin Auf bin Mabdzul al-Anshaiyah. Ia adalah seorang wanita dari Bani Mazin an-Najar. Beliau wanita yang bersegera masuk Islam. Ummu Umarah dengan suaminya (Zaid bin Hasyim), dengan dua anaknya yang masih belia, untuk datang ke madinah sebelum Rasulullah hijrah ke madinah. Ummu Umarah aktif dalam mengikuti beberapa peperangan seperti (1) Perang Uhud, Ummu Umarah tak gentar saat menghadapi Ibnu Qumai'ah yang hendak membunuh Rasulullah pada perang Uhud. Ummu Umarah awalnya masuk ke medan perang untuk memberikan perawatan kepada anaknya yang sedang luka di medan perang, Ia berkata kepada anaknya (Abdullah bin Zaid) "Nak bangunlah kubalut luka mu dan tetaplah berdiri untuk membela Rasulullah", Abdullah bin Zaid pemuda yang mempertaruhkan nyawanya di perang Uhud untuk melindungi Rasulullah. Serangan demi serangan, ia halau dengan pedangnya. Hingga, ia mengalami 13 luka, yang paling berat lukanya pada bagian pundaknya. Setelah perang Uhud dimenangkan kaum muslimin Rasulullah mengomando untuk ke hamra, dengan 13 luka yang telah dialami Ummu Umarah tidak membuat gentar untuk datang al hamra. tapi karena lukanya mengeluarkan darah yang cukup banyak akhirnya tidak jadi ikut (2) Perang Hunain, Ummu Umarah pun tampil mengangkat panji-panji pasukan Muslim Perang Hunain. (3) Perang Yamamah, Tak lama setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Ummu Umarah ikut serta dalam perang Yamamah besama putranya yang lain, yaitu Abdullah. Beliau bertekad untuk dapat membunuh Musailamah dengan tangannya sebagai balasan bagi Musailamah yang telah membunuh Hubaib. Dua orang anak Ummu Umarah Hubaib dan Abdullah, salah satunya Hubaib diutus Rasulullah untuk menyampaikan pesan kepada Musailamah bin Habib Al Hanafy (yang semula muslim lalu murtad). Hubaib dibunuh Musailamah dan berita ini disampaikan oleh Rasulullah kepada Ummu Umarah, tidak ada raut kesedihan malah beliau mengatakan "Aku memang sudah mempersiapkan putraku untuk mati syahid untuk membela agama Allah".
Pendidikan yang diberikan kepada buah hati tidaklah pendidikan tunggal dari ibunya (yang memiliki banyak waktu dengan anak anak mereka), bisa juga bersal dari peran wanita lain dlingkungan kehidupan mereka. Selain itu peran ayahnya juga penting, meskipun fisiknya tidak sering berada dirumah tapi pola pendidikan anak bisa disampaikan ke istri dan istri yang menerapkan.
Rumah sebagai Aktualisasi Diri
Bagi wanita rumah dapat menjadi menifestasi puncak aktualisasi diri bagi wanita. Wanita bisa beraktualisasi diri dari dalam rumahnya. Jangan berfikir hanya bisa mengaktualisasi diri diluar rumah (itu salah) karena didalam rumahpun bisa melakuaknnya.
Asma binti Yasid bin Sakan adalah orator wanita (yang mewakili kaum wanita agar diberi kesempatan menjalankan kebaikan sama dengan kaum laki laki). Pernyataan Rasulullah kepada Asma binti Yasid bin Sakan, Rasulullah bersabda " wanita sebaiknya menempatkan diri sebagai sebaik baiknya istri bagi suami, berusaha mendapatkan ridha suami dan mengikuti arahan suami adalah setara dengan semua yang engkau sebutkan itu" (HR Abu Daud, Tarmidzi dan Nasa'i).
Dari penjelasan tersebut tersirat makna bahwa Allah sangat menyayangi kaum wanita, kaum wanita memiliki keistimewaan dapat mendapatkan sesuatu yang tidak bisa didapat laki laki jika laki laki tidak keluar dari rumahnya. Engkau para wanita telah bisa mendapatkan kemuliaan yang dapat kau peroleh dirumah mu sendiri tidak seperti laki laki yang harus keluar dari rumahnya. Para wanita dengan menempatkan posisi sebagai istri dengan sebaik baiknya dirumahnya dan berusaha mendapatkan ridho suami, telah mendapatkan kemuliaan disisi Allah dan balasan pahala dan surga.
Dengan kata lain sabda Rasulullah tersebut memiliki arti supaya para sahabat wanita untuk mendorong suami mereka menjadi suami yang soleh dan baik, setelahnya kau menempatkan diri untuk menjadi istri yang baik untuknya dan ikutilah arahan, maka semua kebaikan suami mu untuk menjadi laki laki yang soleh, maka kamu pun akan mendapatkan pahalanya. Suami baik diluar maka istripun mendapatkan keberkahan didalam rumahnya.
Kaum Shahabiah berkumpul didalam rumahnya, mereka melakukan perbincangan dengan sesamanya. Mereka bisa mencapai kesuksesan dari dalam rumah mereka. Karena dirumah bisa melakukan apa saja yang setara dengan apa yang dilakukan laki laki diluar rumahnya. Memiliki pahala tersendiri.
Rumah tempat berbagi dan saling mengisi
Pada hal ini kita memahami peran dan fungsi, pada dasarnya bagaimana suami istri dapat berbagi peran dan fungsi. Laki laki dan wanita memiliki punya kewajiban yang berbeda maka itulah mereka harusnya berbagi peran. Tetapi tidak menutupi untuk saling mengisi peran dan tanggung jawab. Saling mengisi peran ini juga telah dilakukan pada jaman Rasulullah,
Pemahaman yang salah dalam berbagi peran keluarga
- Bukan berarti pembagian peran yang telah dilakukan ditanggapi secara ekstrim. Apapun yang terjadi laki laki lepas tanggung jawab ketika perempuan memiliki keinginan membantu perekonomian keluarga. Sehingga timbul asumsi ketika wanita bekerja tidak perlu lagi diberikan nafkah dan istri yang merasa mencari uang menjadi sewanang wenang merendahkan suaminya dan mengatakan inilah uangku karena hasil jerih payahku bekerja (pemahaman yang salah).
- Mengurus anak anak dirumah dan kondisi rumah adalah tugas dan tanggung jawab istri, sehingga suami memasrahkan semuanya kepada istri, tanpa ia harus membantu meringankan beban istrinya tersebut.
Berbagi Peran antara Suami dan Istri
Bagi suami dan istri, pada dasarnya yang dicontohkan para sahabat adalah berbagi peran, tetapi tidak menutup untuk saling mengisi. Contoh :
- Fatimah mengerjakan kebutuhan rumah tangga karena kondisi Ali tidak mungkin mengerjakan, waktu itu fatimah mengadu kepada Rasulullah karena Ali tidak membantunya dalam pekerjaan rumah tangga yang sebenarnya adalah tugas Ali. Tetapi karena Ali kondisinya saat itu sedang dibutuhkan Rasulullah dalam banyak hal, sehingga bidang yang seharusnya dikerjakan Ali tergantikan oleh Fatimah, maka konsekuensinya Fatimah meminta ayahnya (Rasulullah) untuk diberikan budak yang dapat membantu pekerjaan rumahnya, maka keingian ini dipenuhi Rasulullah.
- Asma binti Abu Bakar, mengerjakan kebutuhan rumah tangga dengan mengambil makanan kuda milik Zubair bin Awwam dari kebun yang berjarak beberapa kilometer dari rumah. Saat itu Zubair juga sangat sibuk untuk membantu keperluan Rasulullah, sehingga memaksa Asma untuk melakukannya. Kondisi ini sangat mendesak sehingga Asma harus keluar dari rumahnya.
- Hindun binti Utbah, berdagang di masa Umar bin Khatab. Dimana saat itu modalnya didapatkan dari meminjam Umar bin khatab. Dalam kondisi mendesak diperbolehkan untuk berdagang.
Apakah wanita harus mutlak tinggal didalam rumah ?
Sehingga jika ada anggapan kalau wanita harus mutlak tinggal didalam rumah kurang tepat, karena ada bidang bidang publik yang tidak mungkin kosong dalam peran wanita.
- Perempuan punya hajat ke pasar memenuhi kebutuhan keluarganya, jadi apa tidak boleh ke pasar, bisa juga digantikan laki laki tapi hasilnya akan tidak maksimal
- Perempuan juga bisa sakit, maka perempuan juga memiliki peran diruang publik untuk membantu menyembuhkan sesama kaumnya. Lebih ahsan jika perempuan sakit dokternyapun perempuan. Dokter kandungan juga diperlukan dokter kandungan wanita.
Kehadiran wanita diruang publik pada batasan tertentu pada pilihan tertentu mutlak diperlukan, dan tidak sepenuhnya wanita selalu mutlak untuk tetap di dalam rumah mereka. Ini sebuah fitrah dimana ruang publik sebenarnya juga membutuhkan peran seorang wanita.
Dalam tradisi contohnya saudi arabia, yang semula tidak mengendaki kaum wanita berada di ruang publik tapi kemudian dipahami wanita indonesia untuk juga berada di rumah mereka.
Ada baiknya jika mengangkat asisten rumah tangga itu sepasang, sehingga tidak timbul fitnah, suaminya membantu suami kita (sebagai supir) dan istrinya dapat membantu istri kita dirumah.
Bersambung Peran Shahabiyah pada bidang ekonomi (klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar