Tanggal 28/10/2017
Fitnah Akhir Jaman disampaikan Rasulullah
Islam berkembang di Eropa
Misi yang diajarkan Rasulullah
Rasulullah menjalankan misi dari Allah dengan segenap penuh kasih sayang agar orang orang yang didakwahinya mendapat kasih sayang Allah, Beliau begitu mencintai umatnya. Sifat beliau memiliki 4 sifat, beliau sangat menyadari bahwa umatnya ini memiliki persoalan yang berat, dan berlaku juga untuk persoalan yang dihadapi para sahabatpun tidak mudah. Rasulullah memiliki hubungan dengan umatnya sampai kapanpun, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah.
Apa yang beliau sampaikan dan lakukan tidak terlepas dari kepentingan untuk umatnya. Syariat islam secara keseluruhan adalah syariat yang mudah dan penuh pertimbangan agar kita yang menjalankan syariat ini dapat menjalankannya dengan leluasa dan dengan ringan. Ajaran yang memudahkan yang diajarkan dengan penuh kasih sayangnya. Dari sini seharusnya kita dapat membaca apa yang sebenarnya akan beliau sampaikan atau ajarkan. Dasar dari semua ini karena beliau menyayangi umatnya.
Fitnah Akhir Jaman disampaikan Rasulullah
Rasulullah juga menyampaikan kepada umatnya mengenai fitnah akhir zaman. Oleh para ulama disebut dengan fitnah fitnah (dalam pengertian dalam bahasa arab). Fitnah dalam arti bahasa arab adalah kekacauan antara hak dan batil. Kekacauan yang terjadi yang menyebabkan yang benar tidak muncul. Sesuatu yang negatif yang lebih dominan muncul maka ini disebut dengan fitnah. Kondisi yang baik dan benar tidak mudah diterapkan karena banyak orang yang tidak mengerti. Tragedi yang terkait pada zaman setelah terbunuhnya usman bin afan disebut dengan zaman fitnah. Padahal saat itu ada ali bin abi thalib dan para sahabat lain. Keberadaan mereka (Ali bin abi Thalib dengan para sahabat lain) ada akan menyebabkan adanya kejelasan antara hak dan batil tetapi disaat yang sama banyak orang yang masuk islam yang dulunya masih terpengaruh budaya dan peradaban. Mereka yang masuk islam memerlukan proses yang tidak sederhana untuk berislam secara baik dan benar. Mereka juga melakukan sosialisasi dengan umat islam, semua ini butuh proses. Keberadaan mereka inilah yang mebuat kebenaran yang berada di tangan Ali bin abi Thalib dan para sahabat tidak ada tahapan implementasinya dilapangan.
Pernyataan yang terkait dengan akhir zaman yang terkait dengan fitnah/kekacaauan yang berujung sehingga terjadinya pertempuran.
Islam berkembang di Eropa
Dalam trend tatanan keyakinannya sehingga mereka (orang eropa) memeluk islam. Orang barat (orang eropa) yang masuk islam itu mereka berada dikelas menengah dikarenakan karena sebelumnya mereka telah memiliki eduasi yang baik, secara finansial juga baik/mapan. Mereka orang orang yang lebih cepat menerima kebenaran islam. Ketika mereka sebelumnya mencoba untuk menantang dan bertarung secara intelektual tentang kebenaran islam, ketika ia kalah ia malah memeluk islam (mereka terbuka dalam menerima kebenaran islam bukan malah menutup diri).
Orang kafir disaat diberi peringatan atau tidak diberi peringatan mereka tetap saja tidak beriman.
Sebenarnya tidak ada rumusnya islam kalah, yang tepat itu liat kembali kitanya sebagai pembelanya (pembela agama islam). Sulit rasanya kita memiliki rasa kebanggaan akan islam jika dari dalam diri kita sulit melihat bukti bukti yang menyatakan bahwa islam layak dikatakan unggul diabanding mereka yang tidak beriman. Ini merupakan persoalan yang sebagian dari fitnah akhir zaman
- Rasulullah mengatakan " orang yang beriman diantara kalian diakhir zaman adalah seperti mempertahankan bara" (orang beriman itu seoalah merupakan orang yang paling salah) sehingga orang beriman banyak yang di nyinyirin, ditekan, dicibir dan sebagainya. Mereka punya alasan untuk itu karena mereka yang berkuasa, mereka yang maju secara ekonomi.
- Rasulullah mengatakan "bahwa orang islaam akan seperti orang asing yang memasuki suatu lingkungan", cenderung untuk dicurigai dan mereka mempersoalkan. Pada akhirnya islam kembalii dirasakan asing oleh orang islam sendiri. Mengapa islam menjadi asing ? padahal islam adalah agama yang clear/ begitu jelas tetapi di akhir zaman umatnya sendiri memandang islam sebagai suatu yang tidak jelas (inilah fitnahnya)
Dari fitnah inilah akan berdampak kepada banyak hal, dikarenakan ketidak tahuan kita terhadap urusan yang terkait dengan agama islam. Ini yang membuat urusan ini menjadi runyam.
Fitnah Akhir zaman yang dijelaskan Rasulullah
1. Ilmu diangkat
Ilmu diangkat oleh Allah dengan mewafatkan Para Ulama dan Proses Penggantiannya Lambat, sehingga timbul kejahilan
" Pada akhir zaman ilmu diangkat dari peredaran dengan mewafatkan para ulama " Pelaku ilmu diwafatkan itu tidak ada pengganti atau proses penggantiannya lambat.
Pergantian para ulama yang diwafatkan Allah terukur lambat, apabila diukur dari akselerasi dengan percepatan persoalan umat. Permasalahan datang bertubi tubi muncul lebih cepat dari solusi pemecahan permasalahan itu, maka sudah dapat dipastikan akan timbul kekacauan. Dikarenakan para ulama yang tahu untuk menyelasaikan permasalah tersebut sudah tidak ada, mereka (para ulama) adalah pemilik ilmu dan solusi dalam setiap permasalahan. Semua hal ini tinggal menunggu titik tertentu menghadapi kehancuran.
Ketika masalah tertumpuk dan tertumpuk maka kinerja yang dihasilkan akan tidak maksimal. Pada titik tertentu akan terhenti dan ambruk ( Inilah fitnah ). Perjalanan tidak akan mungkin dilakukan kecuali kita memperbaiki mulai dari dasar, ini PR besar umat muslim.
Jangan menggampangkan masalah, dengan mengatakan yang penting semua masih bisa berjalan. Peradapan seperti itu berjalannya lambat dan jangan menunggu roda berhenti akan bahaya.
Hadist yang disampaikan Rasulullah itu sebenarnya untuk kita kaji kembali. Jangan kita abaikan ketika Rasulullah telah menyampaikan tentang fitnah akhir zaman yang kelak akan terjadi dijaman kita bukan dijaman para sahabat. Pada para jaman sahabat telah lebih dulu memperisiapkan pengganti para ulama yang pada akhirnya telah memiliki kemampuan yang setara dengan ulama sebelumnya, sehingga ketika ulama meninggal para sahabat telah siap dengan penggantinya.
Abad ke-5 terjadi tantangan yang luar biasa (perang salib) tetapi meskipun terjadi ketidak seimbangan tapi prosesnya masih berjalan. Kadarisasi masih cukup bagus sehingga permasalahan masih dapat diselesaikan. Perang silib proses penyelesaiannya hanya 50 tahun. Untuk suatu permasalahan besar di jaman perang salib abad ke-5 itu sangat luar biasa dapat terselesaikan selama 50 tahun.
Bagaimana dengan permasalahan di negeri ini, apa kita abai untuk menyelesaikan ?
Dipertengahan abad 450-470an, tokoh berkaliber bernama asy-Syaikh Điyā’uddīn Abū al-Ma‘ālī 'Abdul Mālik ibn ‘Abdullāh al-Juwainī. Guru ini juga dikenali umum dengan nama Imām al-Ĥaramain kerana dia pernah mengajar di Masjid al-Ĥarām di Makkah dan di Masjid an-Nabawī di al-Madīnah al-Munawwarah. imam dua tanah suci memiliki murid yang briliant sehingga umur 15 tahun sudah diangkat menjadi asisten. dan usia 17 tahun sudah menulis buku. Ketika bukunya selesai dibaca gurunya gurunya berkata " gurunya mengapresiasi" muridnya ini adalah imam al gozali.
Jika masalah umat lebih banyak dari proses penyelesaiannya maka yang timbul adalah "kejahilan", kejahilah akan mewarnai kehidupan bermasyarakat.
Fungsi ulama adalah pengambil kebijakan dan menyelesaikan permasalahan umat apapun.
Tetapi jika para ulama yang mumpuni ini wafat maka mau tidak mau akan tergantikan jabatannya. Tetapi masalahnya penggantinya tidak selevel dengan ulama sebelumnya dan ia pun tidak memiliki ilmu, akhirnya munculah kejahilan. Dikarenakan naiknya orang orang tidak berilmu/kurang ilmunya menggantikan posisi para ulama sebelumnya. Permasalahan ekonimi umat juga ditangani para ulama.
Contoh nyata :
Mereka dulu mendatangi ulama sekelas abu yusuf (murid imam abu hanifah) jika terjadi permasalahan ekonomi. Al mahdi (khalifah bani abas) bingung ketika kas negara melimpah, bagaimana cara mengaturnya lalu ia mendatangi abu yusuf untuk meminta bantuan menyelesaikan. Maka lahirlah kitab bukharoh untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi sekelas peradaban wilayah abasiyah.
Orang yang tidak berilmu ketika menjabat di pemerintahan
Intinya orang yang tidak berilmu naik untuk menjabat, mereka yang pegang kendali. Sehingga rakyat mendatangi mereka untuk meminta kebijakan mereka, meminta keputusan mereka, membutuhkan aturan mereka. Mereka akhirnya membuat peraturan atas ketidak tahuan mereka, mereka membuat peraturan atas kejahilan yang mereka sebenarnya telah sesat dan akan menyesatkan orang lain. Jika ini sudah terjadi bisa dipastikan akan kacau
Pemimpin itu harus memiliki sifat taqwa dan amanah setelahnya cerdas
2. Maraknya pembunuhan
Maraknya "harj" kata para sahabat apakah itu ?
Rasulullah tidak menjelaskan secara lazim tetapi menjelaskan dalam bahasa tubuh. Dari isyarat tersebut diketahui bahwa Rasulullah ingin menjelaskan "akan terjadi pembunuhan. Puncak kejahatan adalah pembunuhan, karena itulah cara penyelesaian masalah bagi orang yang tidak berilmu. Kalau lapar mereka (orang yang tidak berilmu) akan merampok dan mencuri sampai menghalalkan berbagai macam cara untuk mencapai keinginannya bahkan mereka tidak segan membunuh orang yang dirampoknya. Pembunuhan ini akan marak
Mari semua untuk berintropeksi diri.
Kondisi akhir zaman adalah kondisi dimana keilmuan tidak lagi menjadi standar penyelesaian permasalahan. Maka yang dibutuhkan adalah orang yang menguasai permasalahan itu. Dalam islam pengetahuan terkait dengan prakteknya bagaimana keilmuan itu berperan kembali untuk menjadi landasan penyelesaian permasalahan (menilai suatu masalah dan menyelesaikan suatu masalah)
Akan Allah munculkan sosok Pembaharu tidak berarti satu orang yang berada dalam satu tempat (banyak tempat)
Dalam hiruk pikuk permasalahan umat, krisis yang melanda, maka Allah akan memuncul kan untuk umat ini pada setiap ujung 100 tahun (bisa ujung atas sampai ujung bawah), dalam kisaran antara 30-40 tahun dalam setiap abadnya baik diawalnya ataupun diakhirnya, akan dimunculkan " (man) / orang " yang sebagai pembaharu (apakah satu orang/lebih). Man secara bahasa yang fungsinya dan sifatnya mutlak tidak terikat pada satu tempat bisa di berbagai tempat (dua/tiga atau selebihnya). Mas sejumlah orang tetapi tidak mesti satu orang dan tidak mesti dalam satu kelompok, man tersebut terikat dalam satu kreteria kebenaran.
Satu orang memperbaharui sesuatu dalam beberapa bidang itu sangat tidak mungkin, kecuali umar bin abdul azziz (sosok yang memahami segala dalam beberapa bidang, karena dia ulama dan dia penguasa, maka dapat mengendalikan semuanya). Sehingga corak pembaharuannya mewarnai dalam berbagai corak kehidupan.
Memperbaharui disini bukan berarti membuat yang aneh-aneh kepada agama, tetap ada pada jalur kebenaran dan syariat yang dipersyaratkan.
Contoh gerakan liberalisasi islam, (mereka mengklaim sebagai pembaharu islam). Islam diliberalkan yakni dikeluarkan dari pemaham islam yang telah disyariatkan. Ini bukan pembaharuan tapi kerusakan. Sehingga tidak lagi diperlukan pendapat fiqih dari lintas ulama. Liberalisasi islam menggap al quran tidak lagi relevan untuk menjadi pedoman hidup/petunjuk Allah sampai akhir zaman, sehingga semua ajarannya tidak perlu dipakai. Bahkan dituding al quran bukan kitab yang murni dari Allah (ini kacau sekali). Mereka menulis dan membingkai dalam kancah wacana ilmiah, bahkan mereke juga berani mengkritisi al quran karena didalamnya ada sesuatu yang salah. Mereka tidak mengetahui jika mempersolakan satu ayat bahkan satu huruf di al quran bisa dianggap kafir.
Melakukan perubahan
Pembaharuan itu bukan sekedar gambling yang meruntuhkan semua pemikiran paham sebelumnya untuk direkontruksi, tidak perlu seperti itu ketika ingin melakukan perubahan.
Adanya Hadist akhir zaman
Hadist tentang akhir zaman adalah seharusnya membangun rasa optimisme kita, umat ini harus selalu optimis. Kegemilangan itu adalah sebuah pencapaian manusia yang harus diraih dengan cara optimis. Bahwa umat ini akan selalu ada pembimbing meskipun saat ini Rasulullah sudah tidak ada dan asalkan kita menjaga diri untuk berada dalam track yang benar. Semua ajaran islam dalam al quran tidak ada yang fatamorgana. Kejayaan islam akan diperoleh ketika kita bersabar dan penuh rasa optimisme.
Imam al qozali tidak pernah melihat hasil jerih payahnya ketika ingin menyelesaikan perang salib saat itu, beliau meninggal jauh sebelum pasukan shalahudin menang di hittin dan diberbagai tempat.
Kita harus membuat landasan berpijak untuk persiapan menghadapi fitnah akhir zaman, agar kita tidak sebagai umat yang merugi.
Tanya Jawab
1. Tahapan tahapan menuju akhir zaman ?
Tahapan menuju akhir zaman ada, yakni dimulai dari :
2. Posisi ulama di masyarakat ?
Mari semua untuk berintropeksi diri.
Lalu apakah semua yang dikatakan Rasulullah saat ini belum jelas terlihat ?
Cara kita memahaminya bukan "ohh iya benar semua tanda akhir
zaman" (bukan begitu cara memahaminya). Tetapi sebenarnya bukan begitu
tujuan disampaikan tentang hal yang berkaitan dengan fitnah akhir zaman itu
kepada umatnya.
Keterangan
yang disampaikan Rasulullah dalam hadist yang mengisyratkan fitnah akhir zaman
bukanlah untuk menjelaskan fakta yang akan terjadi
Dasar dari penjelasan Rasulullah terhadap umatnya adalah karena beliau
menyayangi kita umatnya. Fenomena ini merupakan resolusi "ketika engkau
tahu fenomena ini terjadi engkau tidak termasuk kedalam yang terdampak dengan
itu, dan diharapkan kalian bisa menyelesaikan permasalahan itu" (kapasitas
penyelesaiannya disesuaikan dengan kemampuan kita, jangan berfikir
menyelesaikan permasalahan dunia, tidak akan sanggup)
Selesaikan dari masalah terkecil di sekitar kita.
Bahwa hadist hadist yang disampaikan Rasulullah tentang akhir zaman bukan
semata mata untuk menyampaikan fakta saja, tetapi tetep kepada landasan tadi
Rasulullah akan merasa sesak dengan permasalahan akhir zaman. Yang disampaikan
sebagai warning kepada umatnya. Ketika ini terjadi kita sudah tahu apa
solusinya, apa yang dikerjakan, bagaimana kita keluar dari permasalahan ini.
Tentukan sesuai dengan kapasitas kemampuan kita.
Ketika ilmu diangkat dan diwarnai dengan kebodohan yang menjadi dominan,
itu karena proses kadarisasi ulama menjadi sesuatu yang kritis selain kritis
yang disebabkan permasalahan internal yang akan dihadapi.
Seharusnya dalam penyelesaian masalah kita lebih bisa memilah, menjadi
antara akar permasalahan dan penyelesaian masalah.
- Maraknya kejahatan dan krisis dimensi diberbagai
bidang adalah merupakan gejala permasalahan. Maraknya kejahatan karena
manusia sudah kosong dari ilmu (tidak memiliki ilmu). Orang jahil ketika
ada masalah ia sendiri tidak dapat menjangkau masalah itu karena dia sendiri
tidak paham akan masalah itu. Jangankan menyelesaikan menangkap masalahnya
saja ia tidak mampu, karena dia sendiri tidak mampu. Mereka tidak bisa
memberikan solusi yang benar, karena ia tidak memiliki kemampuan sehingga
tidak bisa melahirkan solusi yang baik untuk menyelesaikan
permasalahan.
- Penyelesaian masalahnya dimulai dari masalah
keilmuan, masalah ulama, masalah pergantian ulama (penyelesaian masalah
diselesaikan dengan ilmu)
- Masalah harus diselesaikan, orang yang berilmu
dengan orang yang tidak berilmu akan beda dalam menyelesaikan
permasalahan. Orang yang tidak berilmu akan menyelesaikan masalah dengan
nafsu dan ototnya. Mereka menyelesaikan bukan karena siapa yang lebih benar/tepat
tetapi siapa yang lebih kuat. Orang yang tidak berilmu tidak memiliki
landasan kebenaran dan tidak tepat solusinya (maka solusi yang dihasilkan
akan membuahkan pemaksaan kedzaliman kejahatan) Orang berilmu akan
menyelesaikan permasalah dengan solusi mana yang lebih benar dan lebih
tepat, itulah yang digunakan.
Kondisi akhir zaman adalah kondisi dimana keilmuan tidak lagi menjadi standar penyelesaian permasalahan. Maka yang dibutuhkan adalah orang yang menguasai permasalahan itu. Dalam islam pengetahuan terkait dengan prakteknya bagaimana keilmuan itu berperan kembali untuk menjadi landasan penyelesaian permasalahan (menilai suatu masalah dan menyelesaikan suatu masalah)
Akan Allah munculkan sosok Pembaharu tidak berarti satu orang yang berada dalam satu tempat (banyak tempat)
Dalam hiruk pikuk permasalahan umat, krisis yang melanda, maka Allah akan memuncul kan untuk umat ini pada setiap ujung 100 tahun (bisa ujung atas sampai ujung bawah), dalam kisaran antara 30-40 tahun dalam setiap abadnya baik diawalnya ataupun diakhirnya, akan dimunculkan " (man) / orang " yang sebagai pembaharu (apakah satu orang/lebih). Man secara bahasa yang fungsinya dan sifatnya mutlak tidak terikat pada satu tempat bisa di berbagai tempat (dua/tiga atau selebihnya). Mas sejumlah orang tetapi tidak mesti satu orang dan tidak mesti dalam satu kelompok, man tersebut terikat dalam satu kreteria kebenaran.
Satu orang memperbaharui sesuatu dalam beberapa bidang itu sangat tidak mungkin, kecuali umar bin abdul azziz (sosok yang memahami segala dalam beberapa bidang, karena dia ulama dan dia penguasa, maka dapat mengendalikan semuanya). Sehingga corak pembaharuannya mewarnai dalam berbagai corak kehidupan.
Memperbaharui disini bukan berarti membuat yang aneh-aneh kepada agama, tetap ada pada jalur kebenaran dan syariat yang dipersyaratkan.
Contoh gerakan liberalisasi islam, (mereka mengklaim sebagai pembaharu islam). Islam diliberalkan yakni dikeluarkan dari pemaham islam yang telah disyariatkan. Ini bukan pembaharuan tapi kerusakan. Sehingga tidak lagi diperlukan pendapat fiqih dari lintas ulama. Liberalisasi islam menggap al quran tidak lagi relevan untuk menjadi pedoman hidup/petunjuk Allah sampai akhir zaman, sehingga semua ajarannya tidak perlu dipakai. Bahkan dituding al quran bukan kitab yang murni dari Allah (ini kacau sekali). Mereka menulis dan membingkai dalam kancah wacana ilmiah, bahkan mereke juga berani mengkritisi al quran karena didalamnya ada sesuatu yang salah. Mereka tidak mengetahui jika mempersolakan satu ayat bahkan satu huruf di al quran bisa dianggap kafir.
Melakukan perubahan
Pembaharuan itu bukan sekedar gambling yang meruntuhkan semua pemikiran paham sebelumnya untuk direkontruksi, tidak perlu seperti itu ketika ingin melakukan perubahan.
Adanya Hadist akhir zaman
Hadist tentang akhir zaman adalah seharusnya membangun rasa optimisme kita, umat ini harus selalu optimis. Kegemilangan itu adalah sebuah pencapaian manusia yang harus diraih dengan cara optimis. Bahwa umat ini akan selalu ada pembimbing meskipun saat ini Rasulullah sudah tidak ada dan asalkan kita menjaga diri untuk berada dalam track yang benar. Semua ajaran islam dalam al quran tidak ada yang fatamorgana. Kejayaan islam akan diperoleh ketika kita bersabar dan penuh rasa optimisme.
Imam al qozali tidak pernah melihat hasil jerih payahnya ketika ingin menyelesaikan perang salib saat itu, beliau meninggal jauh sebelum pasukan shalahudin menang di hittin dan diberbagai tempat.
Kita harus membuat landasan berpijak untuk persiapan menghadapi fitnah akhir zaman, agar kita tidak sebagai umat yang merugi.
Tanya Jawab
1. Tahapan tahapan menuju akhir zaman ?
Tahapan menuju akhir zaman ada, yakni dimulai dari :
- Tahapan Nubuah (dihadapi oleh para sahabat Rasulullah),
- Tahapan kenabian
- Khilafah rosyidah (sampai ali bin abi thalib)
- Kekuasaan menggigit dan Kekuatan yang memaksakan (intimidatif), kita berada diposisi kekuasaan yang intimidatif, sehingga tersembur harapan akan ada khilafah min hajin nubuah setelah ini, yang membawa pembaharuan. Dalam menghadapin tahapan ini kita harus bersabar.
- Khilafah min hajin nubuah, kalau ingin mengetahui khilafah min hajin nubuah pelajari dulu khilafah rosyidah. Pemahamannya jangan "wah umat muslim akan mendirikan suatu khilafah baru" (salah jika seperti ini), khilafah ini tidak perlu ditunggu karena tidak ada satu orang yang akan mengetahuinya. Khilafah ini diciptakan oleh Allah bukan diciptakan manusia. Imam maghdi diangkat bukan mendeklarasikan dirinya, sehingga dengan demikian ada generasi sebelumnya yang seharusnya mempersiapkan kedatangannya.
Dari Tahapan diatas maka jangan ada pemahaman,
" ketika kita berada didalam kondisi mendekati akhir zaman dan berada di tahapan kekuasaan dan kekuatan yang memaksakan, kita berada dalam kondisi yang buruk dan tidak mungkin bisa memperbaiki diri. Sehingga kita tidak akan pernah keluar dari suatu yang tetap pada akhirnya menuju ke hal yang buruk.
Dalam Fakta sejarah kita mengatakan bahwa tidak mungkin tidak ada perbaikan dari waktu ke waktu / atau dari masa kemasa, tetapi akan ada kebaikan-kebaikan pada suatu priode tertentu dalam kondisi umat dalam sekala yang besar.
Umar bin khatab adalah role model dari Umar bin Abdul Aziz, beliau mengatakan catatkan untuk ku bagaimana praktek pemerintahan Umar bin khatab, ada 8 pemimpin umat yang dilewati oleh umar bin abdul aziz. Muawiyah abdull sofiyan lebih baik dari umar bin abdul aziz. Setelah masa pemerintahan umar bin abdul aziz terjadi kekacauan, maka perlu melakukan sebuah perbaikan/perubahan yang masih yang masif yang lebih baik dari sebelumnya.
Setelah khilafah rosyidah, ada kekuasaan kerajaan/militer
2. Posisi ulama di masyarakat ?
Ulama saat ini tidak dihargai oleh masyarakatnya, yang menjadi masalah itu sebenarnya keilmuannya, misi ulamanya, budaya ilmunya. Budaya ilmu tercipta maka pelopor budaya ilmu adalah ulamanya. Ulama akan dianggap penting jika budaya ilmu terbentuk. Ketika saat ini menghadapi budaya yang konsuntif yang melandasinya adalah produk barang, produk jasa, dan uang.
Sebaiknya kita memiliki adab berilmu ketika menuntut ilmu, sehingga lebih bisa menghargai ulama. Ketika budaya ilmu telah diterapkan maka proses menuntut ilmu akan menghasilkan output yang baik. Budaya ilmu yang dimiliki akan mempengaruhi cara pandang. Ilmu itu penting, kabarkanlah kepada anak anak kita. Segala yang berbau ilmu harus kita beri nilai tinggi (tidak dapat disandingkan dengan nilai materi). ketika suatu masyarakat dapat menggargai ilmu maka akan dapat menghargai ulama.
Bagaimana menyelesaikan persoalan umat supaya wilayah yang didiami diselahnya aman dan tidak dimasuki pasukan salib ke syam dari mesir. Maka yang dikuatkan oleh shalahudin al ayuubi adalah mengkuatkan pendidikan dengan mendirikan madrasah madrasah, selain itu ada sterilisasi (karena ada peran syiah juga yang harus dihentikan) dan ada sebuah ketetapan yakni adanya wakaf tertentu untuk membiayai kepentingan/kebutuhan ulama tersebut. Shalahudin berharap guru-guru atau para ulama tidak lagi memikirkan kebutuhan hidup anak-anak & istri dan keluarganya (satu generasi).
Bagaimana dengan keadaan sekarang, sebaiknya lebih menghargai para ulama dan para guru yang telah mengajarkan pendidikan.
Kajian lainnya tentang Tanda Akhir Jaman (klik disini)
Sebaiknya kita memiliki adab berilmu ketika menuntut ilmu, sehingga lebih bisa menghargai ulama. Ketika budaya ilmu telah diterapkan maka proses menuntut ilmu akan menghasilkan output yang baik. Budaya ilmu yang dimiliki akan mempengaruhi cara pandang. Ilmu itu penting, kabarkanlah kepada anak anak kita. Segala yang berbau ilmu harus kita beri nilai tinggi (tidak dapat disandingkan dengan nilai materi). ketika suatu masyarakat dapat menggargai ilmu maka akan dapat menghargai ulama.
Bagaimana menyelesaikan persoalan umat supaya wilayah yang didiami diselahnya aman dan tidak dimasuki pasukan salib ke syam dari mesir. Maka yang dikuatkan oleh shalahudin al ayuubi adalah mengkuatkan pendidikan dengan mendirikan madrasah madrasah, selain itu ada sterilisasi (karena ada peran syiah juga yang harus dihentikan) dan ada sebuah ketetapan yakni adanya wakaf tertentu untuk membiayai kepentingan/kebutuhan ulama tersebut. Shalahudin berharap guru-guru atau para ulama tidak lagi memikirkan kebutuhan hidup anak-anak & istri dan keluarganya (satu generasi).
Bagaimana dengan keadaan sekarang, sebaiknya lebih menghargai para ulama dan para guru yang telah mengajarkan pendidikan.
Kajian lainnya tentang Tanda Akhir Jaman (klik disini)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar