Kajian Selasa Malam - Ustad Haikal Hassan
Masjid Raya Al Ittihad Tebet
Jakarta 8 Agustus 2017
Jakarta 8 Agustus 2017
Meluruskan Tauhid dengan mempelajari sejarah Peradapan Al Aqsa
(Islam di zaman Nabi Ibrahim hingga munculnya ajaran Yahudi)
Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Hajj (22) ayat 77-78
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan.(QS. 22:77) Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilihmu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untukmu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu, Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu Pula) dalam (al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dia-lah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (QS. 22:78)” (al-Hajj: 77-78)
Bukan Allah yang menciptakan agama/kepercayaan Yahudi/Nasrani. Allah hanya menyuruhmu untuk mengikuti agama Ibrahim.
Yahudi dan nasrani meyakini bahwa ibrahim beragama samawi (agama yang turun dari langit), mereka juga beranggapan bahwa agama yudaisme (yahudi), kristen, islam adalah agama dari tuhan (agama samawi). Ini sebuah kesalahan karena agama dari Allah yang dikatakan di dalam beberapa kitab (zabur, taurat, injil) adalah agama hanya mempercayai satu tuhan (tiada Tuhan lain yang disembah dan mempercayai bahwa Muhammad sebagai utusan Allah). Yahudi nasrani sebenarnya mengetahui akan ada utusan Allah yang terakhir dari kitab suci zabur, taurat, injil yakni Ahmad (nasrani) dan Mahmud (yahudi)
Ibrahim dan anak cucunya
Ibrahim dan anak cucunya bukanlah Yahudi dan Nasrani
" Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik". (Surah Al Imran 67)
Firman Allah dalam surah Al Baqarah 139-141
Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Rabb Kami dan Rabb Kamu; bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati, (QS. Al-Baqarah: 139) ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?’ Katakanlah: ‘Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah (persaksian) dari Allah yang ada padanya?’ Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 140) Itu adalah umat yang telah lalu, baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggung-jawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 141)
Isa Putra Maryam berkata akan datang Muhammad sesudahku ,
Firman Allah dalam surah Ashaf ayat ke 7
Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata:` Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Muhammad. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:` Ini adalah sihir yang nyata `.(QS. 61:6)
Kaum Yahudi menyakini Taurat diturunkan Tuhan untuk mereka dan agama yahudi adalah agama yang diturunkan Tuhan pertama kali (ini tidak benar). Agama nasrani lahir setelah agama yahudi (600SM) dan mereka meyakini islam ada setelah 610 SM (ini juga tidak benar). Islam sudah ada sejak dahulu jauh sebelum lahir agama yahudi dan nasrani, sedangkan Nabi muhammad bukanlah munculkan islam pertama kali tapi beliau memunculkan kembali islam ( jadi jangan berfikiran bahwa islam baru ada saat nabi Muhammad ada karena hal ini tidak benar), seperti yang dijelaskan dalam firman Allah pada :
Perjalanan Hidup Nabi Ibrahim
1978 SM, Nabi Ibrahim lahir di UR Babilonia (mesopotamia-iraq), Nabi Ibrahim adalah putra dari putra Azar (Tarikh) bin Nahur bin Sarugh bin Ra'u bin Faligh bin Abir bin Shaleh bin Arfakhsad bin Sam bin Nuh. Al-Hafidz ibnu Asakir meriwayatkan bahwasanya ibu kandung nabi Ibrahim bernama Amilah. Sementara menurut al-Kalbiy, ibu kandung nabi Ibrahim bernama Buna binti Karbina bin Kartsi, yang berasal dari Bani Arfakhsyad.
Nabi Ibrahim ini dihormati semua agama. Nasrani/kristen memanggilnya Abraham (bapak kami) dan untuk Yahudi dipanggil Abra/Afram (orang yang dihormati). Semua mengakui Ibrahim adalah bapak semua agama (ini salah) karena Ibrahim adalah bapak para nabi (Abdul Ambyia). Allah memuliakan Ibrahim karena ketauhidan yang dimiliki olehnya luar biasa. Seseorang yang telah Allah muliakan akan mulia juga di hadapan manusia. Allah menunjuk nabi Ibrahim sebagai Abdul Ambyia. Sebagaimana kepercayaan nabi Ibrahim kepada agama yang mempercayai tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
Nabi Ibrahim tumbuh dewasa di zaman raja Nambrud, raja mesopotamia kuno yang menganut politizem yakni menyembah patung sebagai tuhan mereka. Pada saat itu Ibrahim masih mencari Tuhan yang sebenarnya, ia mengatakan sepertinya ada yang tidak benar bahwa patung patung itu adalah Tuhan. Perjalanan Ibrahim mencari Tuhan diabadikan di Al Quran surah al An'am ayat 75-79. tapi kaumnya membantahnya surah al an'am ayat 80-83
Nabi Ibrahim akhirnya menemukan apa yang dicarinya, surah An'am ayat 1-3, Nabi Ibrahim mengakui Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaranya, segala puji bagi Allah dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku hadapakan muka dan hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musrik, Sesungguhnya solat dan ibadahku, hidup dan matiku hanyalah karena Allah, Tuhan semesta alam tidak ada sekutu bagiNya demikianlah aku diperintah dan aku termasuk golongan orang muslimin. (surah an'am 162-163)
Lahirnya agama Yahudi, Kristen/Nasrani, agama muslim :
Yahudi dan nasrani meyakini bahwa ibrahim beragama samawi (agama yang turun dari langit), mereka juga beranggapan bahwa agama yudaisme (yahudi), kristen, islam adalah agama dari tuhan (agama samawi). Ini sebuah kesalahan karena agama dari Allah yang dikatakan di dalam beberapa kitab (zabur, taurat, injil) adalah agama hanya mempercayai satu tuhan (tiada Tuhan lain yang disembah dan mempercayai bahwa Muhammad sebagai utusan Allah). Yahudi nasrani sebenarnya mengetahui akan ada utusan Allah yang terakhir dari kitab suci zabur, taurat, injil yakni Ahmad (nasrani) dan Mahmud (yahudi)
Ibrahim dan anak cucunya
Ibrahim dan anak cucunya bukanlah Yahudi dan Nasrani
" Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik". (Surah Al Imran 67)
Firman Allah dalam surah Al Baqarah 139-141
Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Rabb Kami dan Rabb Kamu; bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati, (QS. Al-Baqarah: 139) ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?’ Katakanlah: ‘Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah (persaksian) dari Allah yang ada padanya?’ Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 140) Itu adalah umat yang telah lalu, baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggung-jawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 141)
Isa Putra Maryam berkata akan datang Muhammad sesudahku ,
Firman Allah dalam surah Ashaf ayat ke 7
Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata:` Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Muhammad. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:` Ini adalah sihir yang nyata `.(QS. 61:6)
Kaum Yahudi menyakini Taurat diturunkan Tuhan untuk mereka dan agama yahudi adalah agama yang diturunkan Tuhan pertama kali (ini tidak benar). Agama nasrani lahir setelah agama yahudi (600SM) dan mereka meyakini islam ada setelah 610 SM (ini juga tidak benar). Islam sudah ada sejak dahulu jauh sebelum lahir agama yahudi dan nasrani, sedangkan Nabi muhammad bukanlah munculkan islam pertama kali tapi beliau memunculkan kembali islam ( jadi jangan berfikiran bahwa islam baru ada saat nabi Muhammad ada karena hal ini tidak benar), seperti yang dijelaskan dalam firman Allah pada :
- Surah Al Hajj ayat ke 78,
- Surah Al Baqaroh 33, 132, 139-141
- Surah Al Imran 67, 85-86 dan 94
- Surah As Shaaffaat 84,
Perjalanan Hidup Nabi Ibrahim
1978 SM, Nabi Ibrahim lahir di UR Babilonia (mesopotamia-iraq), Nabi Ibrahim adalah putra dari putra Azar (Tarikh) bin Nahur bin Sarugh bin Ra'u bin Faligh bin Abir bin Shaleh bin Arfakhsad bin Sam bin Nuh. Al-Hafidz ibnu Asakir meriwayatkan bahwasanya ibu kandung nabi Ibrahim bernama Amilah. Sementara menurut al-Kalbiy, ibu kandung nabi Ibrahim bernama Buna binti Karbina bin Kartsi, yang berasal dari Bani Arfakhsyad.
Nabi Ibrahim ini dihormati semua agama. Nasrani/kristen memanggilnya Abraham (bapak kami) dan untuk Yahudi dipanggil Abra/Afram (orang yang dihormati). Semua mengakui Ibrahim adalah bapak semua agama (ini salah) karena Ibrahim adalah bapak para nabi (Abdul Ambyia). Allah memuliakan Ibrahim karena ketauhidan yang dimiliki olehnya luar biasa. Seseorang yang telah Allah muliakan akan mulia juga di hadapan manusia. Allah menunjuk nabi Ibrahim sebagai Abdul Ambyia. Sebagaimana kepercayaan nabi Ibrahim kepada agama yang mempercayai tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
Nabi Ibrahim tumbuh dewasa di zaman raja Nambrud, raja mesopotamia kuno yang menganut politizem yakni menyembah patung sebagai tuhan mereka. Pada saat itu Ibrahim masih mencari Tuhan yang sebenarnya, ia mengatakan sepertinya ada yang tidak benar bahwa patung patung itu adalah Tuhan. Perjalanan Ibrahim mencari Tuhan diabadikan di Al Quran surah al An'am ayat 75-79. tapi kaumnya membantahnya surah al an'am ayat 80-83
Nabi Ibrahim akhirnya menemukan apa yang dicarinya, surah An'am ayat 1-3, Nabi Ibrahim mengakui Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaranya, segala puji bagi Allah dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku hadapakan muka dan hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musrik, Sesungguhnya solat dan ibadahku, hidup dan matiku hanyalah karena Allah, Tuhan semesta alam tidak ada sekutu bagiNya demikianlah aku diperintah dan aku termasuk golongan orang muslimin. (surah an'am 162-163)
Lahirnya agama Yahudi, Kristen/Nasrani, agama muslim :
- Dari Nabi Ishaq (dari siti Sarah) terlahir kepercayaaan Yudasme > kristen/nasrani > Roma > Ortodox
- Dari Nabi Ismail (dari siti hajar) > agama Islam sudah ada sejak awal peradapan manusia, dan dibawa kembali oleh Rasulullah > lahirlah syiah & Suni (agama yang bukan buatan Allah)
Carilah Allah, dekati Allah, bergantunglah kepada Allah. Maka Allah menjadikan mahlukNya untuk mendatanginya. Tidak perlu lagi bergantung selain kepada Allah karena Allah Maha Penolong
Pengorbanan Nabi Ibrahim
1. Nabi Ibrahim sangat berbakti kepada orang tuanya yang kafir
Nabi Ibrahim sangat menghormati orang tuanya (meskipun bapaknya nabi Ibrahim masih menjadi penyembah berhala). Janganlah sekali kali engkau durhaka kepada kedua orang tuamu meskipun berbeda aqidah dengan mereka, sebagai mana firman Allah,
" Dan kami berwasiat kepada manusia agar berbakti kepada orang tuanya dengan baik dan apabila keduanya memaksa untuk menyekutukan Aku yang kamu tidak ada ilmu, janganlah taat kepada keduanya " (Al Ankabut ayat 8)
" Dan apabila keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan apa-apa yang tidak ada ilmu padanya, jangan taati keduanya dan bergaulah dalam kehidupan dunia dengan perbuatan yang ma'ruf(baik) dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Ku beritakan ini kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan " (Luqman ayat 15)
Pengorbanan Nabi Ibrahim
1. Nabi Ibrahim sangat berbakti kepada orang tuanya yang kafir
Nabi Ibrahim sangat menghormati orang tuanya (meskipun bapaknya nabi Ibrahim masih menjadi penyembah berhala). Janganlah sekali kali engkau durhaka kepada kedua orang tuamu meskipun berbeda aqidah dengan mereka, sebagai mana firman Allah,
" Dan kami berwasiat kepada manusia agar berbakti kepada orang tuanya dengan baik dan apabila keduanya memaksa untuk menyekutukan Aku yang kamu tidak ada ilmu, janganlah taat kepada keduanya " (Al Ankabut ayat 8)
" Dan apabila keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan apa-apa yang tidak ada ilmu padanya, jangan taati keduanya dan bergaulah dalam kehidupan dunia dengan perbuatan yang ma'ruf(baik) dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Ku beritakan ini kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan " (Luqman ayat 15)
2. Nabi Ibrahim mengisolir dirinya untuk mencari Tuhan
Perjalanan Ibrahim mencari Tuhan diabadikan di Al Quran surah al An'am ayat 75-79. tapi kaumnya membantahnya surah al an'am ayat 80-83.
Saat itu Nabi Ibrahim dengan jiwanya yang bersih dan tulus ikhlas berkata kepada orang tuanya dan kaumnya mengapa sampai mereka menyembah patung-patung selain Allah. Seharusnya hal itu tidak patut terjadi jika mereka mau berpikir tentang patung-patung sembahan itu yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi mudarat kepada mereka, Firman Allah :
" Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?, Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu maka ikutilah aku niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus". (Q.S. Maryam: 42-43)
Dan dengan keras pula Ibrahim menyatakan kepada mereka bahwa tidaklah benar sikap mereka yang menghendaki selain Allah untuk disembah dengan alasan-alasan yang tidak benar. Untuk menyembah Tuhan yang gaib itu diperlukan petunjuk maka penyembahan itu tentulah didasarkan atas khayalan-khayalan dan selera pikiran masing-masing orang. Dan hal demikian ini akan menimbulkan banyaknya bentuk-bentuk penyembahan kepada Tuhan. Lalu Nabi Ibrahim mengemukakan pertanyaan kepada kaumnya sehingga terpaksa mereka berpikir apa dasar mereka tidak menyembah Allah sebagai Pencipta dan Penguasa semesta alam bahkan sebaliknya mereka mempersekutukan-Nya dengan patung-patung dan berhala-berhala. Sebenarnya kaum raja nambrud tidak dapat mengemukakan alasan untuk menolak menyembah Allah.
Allah memuji Ibrahim, mengangkat Ibrahim sebagai kekasihNya dan memberikan gelar nabi Ulul Azmi (QS. al-An'am: 83), (QS. al-Baqarah: 130), (QS. an-Nahl: 120), (QS. Hud: 75), (QS. as-Shaffat: 109), (QS. an-Nisa': 125),
3. Nabi Ibrahim dikucilkan dan Menghancurkan Berhala
Nabi Ibrahim dikucilkan karena ia tidak mau menyembah berhala. Saat itu nabi Ibrahim masih bingung kenapa orang beribadah dengan menyembah berhala. Nabi ibrahim akan selalu menghindar jika diajak menyembah berhala. Kisah ini diabadikan al quran pada surah As saffat ayat 89
Pada suatu saat datanglah kaum Ibrahim mengundangnya untuk menghadiri hari besar mereka. LaIu beliau menolak ajakan mereka secara halus dengan alasan kesehatannya terganggu. Selain untuk menghindari hadir dalam hari besar mereka, Nabi Ibrahim bermaksud melaksanakan rencananya untuk menghancurkan patung-patung, dan menyatakan perlawanan secara terbuka terhadap pemuja patung-patung itu. Kaumnya tidak mengetahui rencana Nabi Ibrahim itu dan tidak pula mencurigainya. Rasulullah bersabda " Tidaklah Ibrahim as membohongi kecuali tiga perkataan dua di antaranya untuk menyucikan zat Allah: yaitu kata-katanya "kesehatannya terganggu" dan "sebenarnya patung yang besar ini yang memecahkannya" dan kata-katanya mengenai istrinya Sarah "ini saudaraku". (H.R. Ibnu Jarir dari Abu Hurairah)
Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala sesembahan raja namrud, tapi nabi Ibrahim yang mengatakan berhala yang besar itu yang menghancurkan berhala kecil dengan kapaknya (kapak yang ditancapkan nabi ibrahim di berhala besar), tanyakan saja kepadanya apakah berhala besar itu yang menghancurkan berhala kecil itu. (Surah Al Anbiya 59-63)
3. Nabi Ibrahim diperlakukan tidak adil
Ketika Nabi Ibrahim ditangkap pasukan raja Namrud untuk dibakar, kisah dibakarnya nabi ibrahim diceritakan didalam al quran surah al anbiya ayat 68-70
Nabi Ibrahim malah menolak bantuan malaikat jibril untuk meluluh lantahkan kaum raja Nambrud sebagaimana Allah meluluh lantahkan kaum fir'uan yang akan membunuh nabi musa. Tapi Nabi Ibrahim malah mengangkat kedua tangannya untuk sembari berdoa
Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir
"Cukuplah Allah sebagai tempat diri kami berlindung, dan sebaik-baiknya Pelidung dan Penolong bagi kami"
Nabi Yunus ketika dimakan ikan paus pun berdoa untuk mendapatkan perlindungan Allah, Doa nabi yunus dan nabi Ibrahim ini bisa dijadikan amalan dzikir yang tiada tertolak oleh Allah.
Laa Illaha Illaa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minazh zhalimin
" Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang zhalim "
Hal ini juga dilakukan oleh nabi ayub ketika di uji sakit, dalam menghadapi ujian sakit yang telah menahun nabi ayub hanyalah memuji Allah Maha Pengasih dan Penyayang dalam doanya.
Rasulullah juga demikian ketika tubuhnya bersimbah darah ketika berperang melawan kaum Thoif, Zaid bin waridzah (pasukan nasrani romawi) yang saat itu menolong Rasulullah mendengar Rasulullah berdoa " Ya Rabb jangan hukum mereka, berikanlah mereka hidayah dan petunjuk karena bisa jadi keturunan mereka nantinya akan menyembah Mu "
Kekuasaan yang dijanjikan Allah kepada orang yang beriman, beramal soleh dan mengikuti ajaran islam
Firman Allah dalam surah An Nur ayat 55
" Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya (Islam) untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik "
Ketika nabi Ibrahim di bakar oleh pasukan raja Namrud
Inilah jihad pertama para nabi yaitu "jihadul ilmi wa iqaamatul hujjah" (berdakwah dan menegakkan hujjah). Para pengikut raja Namrud meletakkan kayu bakar dan menyalakan api hingga menyala besar, lalu mereka melempar nabi Ibrahim dalam keadaan terikat. Ketika nabi ibrahim dibakar oleh pasukan raja Namrud (surah al anbiya 68), maka Allah membuat api itu menjadi dingin (al anbiya 69) meskipun ada juga beberapa binatang (cicak dan tokek) yang meniup api supaya api menjadi besar (hadist rasulullah).
Tapi Allahu a'lam bishaab ada juga hewan yang menyiramkan air supaya api menjadi reda yakni semut dan burung pipit
Nabi Ibrahim selamat dari kedzaliman raja Namrud yang membakar dirinya , hal ini dapat membuka mata hati kaum raja Namrud bahwa kembali memikirkan kembali ajakan nabi ibrahim dan dakwahnya, dan tidak sedikit dari mereka yang ingin menyatakan imannya kepada nabi ibrahim, tetapi nabi Ibrahim tetap berupaya mengajak ayahnya untuk kembali kejalan Allah (surah 19 ayat 41-45) dan akhirnya Ibrahim hijrah ke hebron (bertemu sarah)
Nabi Ibrahim bertemu Sarah dan Hajar
1922 SM Nabi Ibrahim, bersama nabi luth (ponakannya) hijrah dari UR babilonia ke Kan'an (palestine) surah Al abiya 71-73 sampai akhirnya nabi Ibrahim sampai ke Al Khalil (Hebron) dan bertemu dengan Sarah. Ibrahim menikah dengan sarah tapi tak kunjung diberikan keturunan. Ketika kondisi di Hebron saat itu sedang dilanda kekeringan buat Nabi Ibrahim dan Sarah hijrah ke aqobah (mesir) sedangkan nabi luth diperintahkan Allah menuju lembah jordan untuk mengajak penduduk sodom dan amora meninggalkan perbuatan keji mereka (penyimpangan seksual).
Di Mesir Nabi Ibrahim dan Sarah bertemu Raja Amr bin Amru Al Qais bin Mailun
Raja Amr bin Amru Al Qais bin Mailun adalah raja mesir yang dzalim, beliau membunuh raja Heksos dan menawan Hajar (anak raja Heksos). Hajar dijadikan budak olehnya. Nabi Ibrahim meminta agar sarah tidak berterus terang kepada raja Amr bin Amru jika Sarah adalah istrinya, agar sarah dan ibrahim tidak dibunuh. Sehingga Istri nabi ibrahim (Siti Sarah) hanya ditawan oleh raja Amr bin Amru untuk dapat dinikahi tetapi Allah melindungi kesucian sarah (raja sakit dan diobati siti sarah). Sebagai gantinya raja Amr bin Amru memberikan Siti Hajar ke Nabi Ibrahim. Karena kebaikan Sarah akhirnya raja melepaskan dan Sarah memberikan ijin untuk Nabi Ibrahim menikahi Siti Hajar.
Ibrahim membawa Sarah dan Hajar kembali ke Hebron ketika usianya 88 tahun, Hajar melahirkan Ismail (Tuhan mendengar Aku). Nama ini diberikan karena Allah telah mendengar doa nabi ibrahim untuk diberikan keturunan (surah As Shaffaat 100-1001) Tak lama dari Hajar melahirkan maka Sarahpun melahirkan seorang anak yang diberi nama Ishaq. Rasa syukur Nabi Ibrahim diberikan keturunan (surah ibrahim ayat 39)
Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Ibrahim untuk membawa Hajar dan Ismail ke suatu tempat yang belum diketahui tujuannya, pada akhiranya Ibrahim bersama Hajar dan ismail berada di suatu tempat kota suci Mekkah.
Tetapi sebelum sampai di Mekkah Ibrahim harus meninggalkan anak dan istrinya digurun pasir yang gersang yang juga atas perintah Allah. Sebelum meninggalkannya Ibrahim berdoa kepada Allah untuk memberikan perlindungan kepada Hajar dan Ismail (saat itu masih bayi) sebagaimana firman Allah di surah ibrahim ayat 37
" Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Saat itu ismail kehausan dan hajar harus mencarikan air untuk ismail sehingga hajar harus bolak balik dari bukit safa dan marwa mencari sumber air tersebut, hingga dari sinilah Allah memberikan air zam-zam untuk minum ismail yang sampai sekarang terus dapat dinikmati. Perjalanan dari bukit safa ke bukit marwa saat ini dikenal dengan Sa'i. Kegiatan ini merupakan rangkaian rukun wajib dilakukan jemaah hajj dan umroh seusai melakukan tawaf (al Baqarah 158). Aktivitas ini semacam napak tilas yang dilakukan Siti Hajar demi mencari air untuk anaknya ismail yang kehausan.
Ibrahim pun mendapatkan perintah untuk menyembelih ismail ketika ismail sudah beranjak dewasa (Surah Shaaffaat 99-111)
Ibnu Taimiyah berkata, “Maksud dari perintah menyembelih di sini adalah Allah memerintah kekasihnya (khalilullah) untuk menyembelih putranya di mana perintah ini amatlah berat. Itulah ujian bagi Ibrahim untuk membuktikan kalau ia murni mencintai Allah dan menjadikan ia khalilullah atau kekasih Allah seutuhnya. Itulah tanda kecintaan yang sempurna pada Allah.” (Ar-Radd ‘ala Al-Mantiqin, hlm. 517-518)
Peristiwa ini adalah ujian Allah pada Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, menunjukkan akan kecintaan Ibrahim pada Rabbnya. Allah menguji Ibrahim lewat anak yang benar-benar ia cintai, diperintahkan untuk disembelih. Isma’il pun telah mempersiapkan dirinya untuk sabar. Ia merendahkan diri untuk taat kepada Allah dan ridha pada orang tuanya. Akhirnya, Allah mengganti dengan domba yang besar sebagai tebusan. Ibrahim bukan menyembelih Isma’il, namun menyembelih seekor domba. Itulah balasan bagi orang yang berbuat ihsan. Itulah Ibrahim yang merupakan bagian dari orang beriman. Orang yang berbuat ihsan di sini yang dimaksud adalah orang yang berbuat ihsan dalam ibadah, yang mendahulukan ridha Allah daripada syahwat. Ismail telah memberikan contoh wajibnya seorang anak untuk taat dan berbakti pada orang tua selama dalam kebaikan.
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
Allah memerintahakan Nabi Muhammad untuk mengabarkan kisah nabi Ibrahim dan keluarganya kepada umat muslim (Surah Maryam 41 dan surah maryam 54)
Bersambung ( Klik disni )
Perjalanan Ibrahim mencari Tuhan diabadikan di Al Quran surah al An'am ayat 75-79. tapi kaumnya membantahnya surah al an'am ayat 80-83.
Saat itu Nabi Ibrahim dengan jiwanya yang bersih dan tulus ikhlas berkata kepada orang tuanya dan kaumnya mengapa sampai mereka menyembah patung-patung selain Allah. Seharusnya hal itu tidak patut terjadi jika mereka mau berpikir tentang patung-patung sembahan itu yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi mudarat kepada mereka, Firman Allah :
Dan dengan keras pula Ibrahim menyatakan kepada mereka bahwa tidaklah benar sikap mereka yang menghendaki selain Allah untuk disembah dengan alasan-alasan yang tidak benar. Untuk menyembah Tuhan yang gaib itu diperlukan petunjuk maka penyembahan itu tentulah didasarkan atas khayalan-khayalan dan selera pikiran masing-masing orang. Dan hal demikian ini akan menimbulkan banyaknya bentuk-bentuk penyembahan kepada Tuhan. Lalu Nabi Ibrahim mengemukakan pertanyaan kepada kaumnya sehingga terpaksa mereka berpikir apa dasar mereka tidak menyembah Allah sebagai Pencipta dan Penguasa semesta alam bahkan sebaliknya mereka mempersekutukan-Nya dengan patung-patung dan berhala-berhala. Sebenarnya kaum raja nambrud tidak dapat mengemukakan alasan untuk menolak menyembah Allah.
Allah memuji Ibrahim, mengangkat Ibrahim sebagai kekasihNya dan memberikan gelar nabi Ulul Azmi (QS. al-An'am: 83), (QS. al-Baqarah: 130), (QS. an-Nahl: 120), (QS. Hud: 75), (QS. as-Shaffat: 109), (QS. an-Nisa': 125),
3. Nabi Ibrahim dikucilkan dan Menghancurkan Berhala
Nabi Ibrahim dikucilkan karena ia tidak mau menyembah berhala. Saat itu nabi Ibrahim masih bingung kenapa orang beribadah dengan menyembah berhala. Nabi ibrahim akan selalu menghindar jika diajak menyembah berhala. Kisah ini diabadikan al quran pada surah As saffat ayat 89
Pada suatu saat datanglah kaum Ibrahim mengundangnya untuk menghadiri hari besar mereka. LaIu beliau menolak ajakan mereka secara halus dengan alasan kesehatannya terganggu. Selain untuk menghindari hadir dalam hari besar mereka, Nabi Ibrahim bermaksud melaksanakan rencananya untuk menghancurkan patung-patung, dan menyatakan perlawanan secara terbuka terhadap pemuja patung-patung itu. Kaumnya tidak mengetahui rencana Nabi Ibrahim itu dan tidak pula mencurigainya. Rasulullah bersabda " Tidaklah Ibrahim as membohongi kecuali tiga perkataan dua di antaranya untuk menyucikan zat Allah: yaitu kata-katanya "kesehatannya terganggu" dan "sebenarnya patung yang besar ini yang memecahkannya" dan kata-katanya mengenai istrinya Sarah "ini saudaraku". (H.R. Ibnu Jarir dari Abu Hurairah)
Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala sesembahan raja namrud, tapi nabi Ibrahim yang mengatakan berhala yang besar itu yang menghancurkan berhala kecil dengan kapaknya (kapak yang ditancapkan nabi ibrahim di berhala besar), tanyakan saja kepadanya apakah berhala besar itu yang menghancurkan berhala kecil itu. (Surah Al Anbiya 59-63)
3. Nabi Ibrahim diperlakukan tidak adil
Ketika Nabi Ibrahim ditangkap pasukan raja Namrud untuk dibakar, kisah dibakarnya nabi ibrahim diceritakan didalam al quran surah al anbiya ayat 68-70
Nabi Ibrahim malah menolak bantuan malaikat jibril untuk meluluh lantahkan kaum raja Nambrud sebagaimana Allah meluluh lantahkan kaum fir'uan yang akan membunuh nabi musa. Tapi Nabi Ibrahim malah mengangkat kedua tangannya untuk sembari berdoa
Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir
"Cukuplah Allah sebagai tempat diri kami berlindung, dan sebaik-baiknya Pelidung dan Penolong bagi kami"
Nabi Yunus ketika dimakan ikan paus pun berdoa untuk mendapatkan perlindungan Allah, Doa nabi yunus dan nabi Ibrahim ini bisa dijadikan amalan dzikir yang tiada tertolak oleh Allah.
Laa Illaha Illaa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minazh zhalimin
" Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang zhalim "
Rasulullah juga demikian ketika tubuhnya bersimbah darah ketika berperang melawan kaum Thoif, Zaid bin waridzah (pasukan nasrani romawi) yang saat itu menolong Rasulullah mendengar Rasulullah berdoa " Ya Rabb jangan hukum mereka, berikanlah mereka hidayah dan petunjuk karena bisa jadi keturunan mereka nantinya akan menyembah Mu "
Firman Allah dalam surah An Nur ayat 55
" Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya (Islam) untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik "
Ketika nabi Ibrahim di bakar oleh pasukan raja Namrud
Inilah jihad pertama para nabi yaitu "jihadul ilmi wa iqaamatul hujjah" (berdakwah dan menegakkan hujjah). Para pengikut raja Namrud meletakkan kayu bakar dan menyalakan api hingga menyala besar, lalu mereka melempar nabi Ibrahim dalam keadaan terikat. Ketika nabi ibrahim dibakar oleh pasukan raja Namrud (surah al anbiya 68), maka Allah membuat api itu menjadi dingin (al anbiya 69) meskipun ada juga beberapa binatang (cicak dan tokek) yang meniup api supaya api menjadi besar (hadist rasulullah).
Tapi Allahu a'lam bishaab ada juga hewan yang menyiramkan air supaya api menjadi reda yakni semut dan burung pipit
Nabi Ibrahim selamat dari kedzaliman raja Namrud yang membakar dirinya , hal ini dapat membuka mata hati kaum raja Namrud bahwa kembali memikirkan kembali ajakan nabi ibrahim dan dakwahnya, dan tidak sedikit dari mereka yang ingin menyatakan imannya kepada nabi ibrahim, tetapi nabi Ibrahim tetap berupaya mengajak ayahnya untuk kembali kejalan Allah (surah 19 ayat 41-45) dan akhirnya Ibrahim hijrah ke hebron (bertemu sarah)
Nabi Ibrahim bertemu Sarah dan Hajar
1922 SM Nabi Ibrahim, bersama nabi luth (ponakannya) hijrah dari UR babilonia ke Kan'an (palestine) surah Al abiya 71-73 sampai akhirnya nabi Ibrahim sampai ke Al Khalil (Hebron) dan bertemu dengan Sarah. Ibrahim menikah dengan sarah tapi tak kunjung diberikan keturunan. Ketika kondisi di Hebron saat itu sedang dilanda kekeringan buat Nabi Ibrahim dan Sarah hijrah ke aqobah (mesir) sedangkan nabi luth diperintahkan Allah menuju lembah jordan untuk mengajak penduduk sodom dan amora meninggalkan perbuatan keji mereka (penyimpangan seksual).
Di Mesir Nabi Ibrahim dan Sarah bertemu Raja Amr bin Amru Al Qais bin Mailun
Raja Amr bin Amru Al Qais bin Mailun adalah raja mesir yang dzalim, beliau membunuh raja Heksos dan menawan Hajar (anak raja Heksos). Hajar dijadikan budak olehnya. Nabi Ibrahim meminta agar sarah tidak berterus terang kepada raja Amr bin Amru jika Sarah adalah istrinya, agar sarah dan ibrahim tidak dibunuh. Sehingga Istri nabi ibrahim (Siti Sarah) hanya ditawan oleh raja Amr bin Amru untuk dapat dinikahi tetapi Allah melindungi kesucian sarah (raja sakit dan diobati siti sarah). Sebagai gantinya raja Amr bin Amru memberikan Siti Hajar ke Nabi Ibrahim. Karena kebaikan Sarah akhirnya raja melepaskan dan Sarah memberikan ijin untuk Nabi Ibrahim menikahi Siti Hajar.
Ibrahim membawa Sarah dan Hajar kembali ke Hebron ketika usianya 88 tahun, Hajar melahirkan Ismail (Tuhan mendengar Aku). Nama ini diberikan karena Allah telah mendengar doa nabi ibrahim untuk diberikan keturunan (surah As Shaffaat 100-1001) Tak lama dari Hajar melahirkan maka Sarahpun melahirkan seorang anak yang diberi nama Ishaq. Rasa syukur Nabi Ibrahim diberikan keturunan (surah ibrahim ayat 39)
Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Ibrahim untuk membawa Hajar dan Ismail ke suatu tempat yang belum diketahui tujuannya, pada akhiranya Ibrahim bersama Hajar dan ismail berada di suatu tempat kota suci Mekkah.
Tetapi sebelum sampai di Mekkah Ibrahim harus meninggalkan anak dan istrinya digurun pasir yang gersang yang juga atas perintah Allah. Sebelum meninggalkannya Ibrahim berdoa kepada Allah untuk memberikan perlindungan kepada Hajar dan Ismail (saat itu masih bayi) sebagaimana firman Allah di surah ibrahim ayat 37
" Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Saat itu ismail kehausan dan hajar harus mencarikan air untuk ismail sehingga hajar harus bolak balik dari bukit safa dan marwa mencari sumber air tersebut, hingga dari sinilah Allah memberikan air zam-zam untuk minum ismail yang sampai sekarang terus dapat dinikmati. Perjalanan dari bukit safa ke bukit marwa saat ini dikenal dengan Sa'i. Kegiatan ini merupakan rangkaian rukun wajib dilakukan jemaah hajj dan umroh seusai melakukan tawaf (al Baqarah 158). Aktivitas ini semacam napak tilas yang dilakukan Siti Hajar demi mencari air untuk anaknya ismail yang kehausan.
Ibrahim pun mendapatkan perintah untuk menyembelih ismail ketika ismail sudah beranjak dewasa (Surah Shaaffaat 99-111)
Ibnu Taimiyah berkata, “Maksud dari perintah menyembelih di sini adalah Allah memerintah kekasihnya (khalilullah) untuk menyembelih putranya di mana perintah ini amatlah berat. Itulah ujian bagi Ibrahim untuk membuktikan kalau ia murni mencintai Allah dan menjadikan ia khalilullah atau kekasih Allah seutuhnya. Itulah tanda kecintaan yang sempurna pada Allah.” (Ar-Radd ‘ala Al-Mantiqin, hlm. 517-518)
Peristiwa ini adalah ujian Allah pada Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, menunjukkan akan kecintaan Ibrahim pada Rabbnya. Allah menguji Ibrahim lewat anak yang benar-benar ia cintai, diperintahkan untuk disembelih. Isma’il pun telah mempersiapkan dirinya untuk sabar. Ia merendahkan diri untuk taat kepada Allah dan ridha pada orang tuanya. Akhirnya, Allah mengganti dengan domba yang besar sebagai tebusan. Ibrahim bukan menyembelih Isma’il, namun menyembelih seekor domba. Itulah balasan bagi orang yang berbuat ihsan. Itulah Ibrahim yang merupakan bagian dari orang beriman. Orang yang berbuat ihsan di sini yang dimaksud adalah orang yang berbuat ihsan dalam ibadah, yang mendahulukan ridha Allah daripada syahwat. Ismail telah memberikan contoh wajibnya seorang anak untuk taat dan berbakti pada orang tua selama dalam kebaikan.
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
Allah memerintahakan Nabi Muhammad untuk mengabarkan kisah nabi Ibrahim dan keluarganya kepada umat muslim (Surah Maryam 41 dan surah maryam 54)
Bersambung ( Klik disni )
jazakumullah postingan sangat bermanfaat
BalasHapusmengenal sejarah
salam untuk Ust Haikal Hasan
Kalau buku beliau sudah terbit Menegakan Tauhid saya pesan tks