Ustad Bactiar Nasir
Kelas Tadabur AQL
Kelas Tadabur AQL
(219) Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan" Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian supaya kalian berpikir, tentang dunia dan akhirat.
(220) Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim. Katakanlah, "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kalian bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudara kalian; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepada kalian. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
Tafsir Ibnu Katsir (klik disini)
Rasulullah ditanya tentang 3 hal
Dari surah al baqarah diatas menjelaskan bahwa saat itu Rasulullah ditanya tentang tiga hal yakni
(1) Tentang khamar dan judi,
Maka dikatakan bahwa keduanya adalah dosa besar, dan tidak ada kebaikan didalam keduanya
(2) Apa yang harus di infaqkan
Sesuatu yang diinfaqkan adalah sesuatu yang berasal dari kelebihan kebutuhan pokokmu, jadi dari pendapatan yang didapatkan setelah dipotong dengan kebutuhan pokokmu maka harta itulah yang dapat di infaqkan. Jangan menunggu menjadi orang yang bermanfaat baru berbagi dan jagan menunggu kaya baru bersedekah
(3) Mereka bertanya tentang anak yatim
- Mengurus kebutuhan yatim secara patut (memberikan yatim bukan hanya pemberian secara materi saja tetapi juga kasih sayang dan perhatian dan pendampingan yang baik didalam kesehariannya)
- Menganggap dan memperlakukan Yatim dengan baik seperti saudara kadung,
- Jangan kau dekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang benar, jangan sampai harta anak yatim terbengkalai dan habis begitu saja (memanfaatkan harta anak yatim seperti menginvestasikan dan hasilnya dikembalikan untuk yatim tersebut), jika dalam pengelolaannya engkau adalah orang yang kaya/mampu maka janganlah engkau mendekati harta anak yatim tersebut, tetapi jika dalam pengelolaannya engkau pun juga membutuhkan biaya karena ketidak mampuanmu maka engkau dapat mengambilnya, secara wajar tanpa harus mendzalimi kondisi yatim.
- Dalam memperlakukan anak yatim tersebut Allah Maha Mengetahui, siapa saja orang yang berpuat kerusakan (mendzalimi yatim) dalam sebuah perbaikan yang yang sedang dilakukannya.
- Menjelaskan bagaimana mengatur harta anak yatim (ketika kita diberikan amanah) dan bagaimana berhubungan dengan mereka, pergaulilah mereka dengan ahlaq yang baik, bermuamalah dengan mereka dengan cara yang baik, jika harta mereka perlu dikelola kelolalah dengan syariat yang benar dan memberi keuntungaan bagi kehidupan yatim kedepan, dan jika berinteraksi anggaplah mereka seperti saudara kandung`
Untuk materi kali ini akan membahas surah al baqarah 220
Katakanlah bahwa mengurus urusan mereka (Yatim) dan jika kamu melakukan hubungan sosial (mengurus mereka) maka lakukanlah seperti engakau mengurus saudara kandungmu sendiri. Jangan memandang rendah mereka karena mereka juga makhluk ciptaan Allah yang memiliki hak yang sama untuk hidup secara layak.
Dimasa Rasulullah yatim tidak diletakan disuatu tempat dan dipelihara seperti sekarang, tapi kebanyakan dari mereka di titipkan dirumah para sabahabat dan orang orang yang ingin merawatnya. Memelihra yatim juga tidak harus dari luar tetapi bisa juga anak yatim dari masih yang ada garis keturunan keluarga
Muslih (pelaku) yang memelihara yatim, Allah mengetahui siapa yang pelaku perbaikan dan perusakan. Diantara orang yang melakukan perbaikan maka Allah tahu siapa yang berbuat kerusakan. Saat ini banyak yang memanfaatkan kepentingan agama untuk kepenting yang pribadi atau kelompoknya, tapi sedikit yang melakukan kebaikan untuk agama islam.
Janji Allah untuk berkehendak memberikan/mendatangkan kesulitan kepada kalian (yang melakukan kerusakan) dalam perbaikan yang sedang dilakukan. Allah Maha Perkasa (al Aziz) dan Maha Bijaksana (Al hakim)
Pokok penting dalam Tadabur Al Quran ini :
- Memikirkan dunia dan akhirat
- Bagaimana mengurus yatim (mengurusi mereka dengan patut)
- Bagaimana berinteraksi dengan yatim (seperti saudara kandung)
- Allah mengetahui siapa yang berbuat kerusakan siapa yang melakukan perbaikan
- Allah berkehendak mendatangkan kesulitan atau kemudaah
- Allah Maha Perkasa dan Bijaksana
Jangan kau dekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang benar, orang yang memakan harta anak yatim bagai memakan apinya neraka dan ia akan kekal didalamnya, karena hal tersebut maka para sahabat sangat ketakutan mengenai hal ini dan mereka menanyakan kepada Rasulullah, sehingga Rasulullah memberikan batasannya sebagai mana atas petunjuk Allah.
Rasulullah mengatakan pergauilah mereka dengan ahlaq yang baik, bermuamalah dengan baik, jangan harta mereka kalian kelola dengan selain sesuai syariatnya, lebih baik dikelola dari pada didiamkan. Mengelola dengan cara mengembangkan sehingga keuntungannya juga bisa diberikan kepada yatim. Jika kalian berinteraksi maka perlakukan yatim seperti memperlakukan saudara sendiri.
Keinginan untuk memiliki pantai asuhan yatim haruslah segera direalisasikan, mulailah berfikir :
- Hal apa yang dibutuhkan
- Alasan apa yang menguatkan untuk membangunnya
- Bagaimana teknis pelaksanannya
- Kapan tahapan realisasinya bisa dijalankan
- Dimana lokasi pendiriannya
- Siapa saja orang yang berkontribusi didalamnya nanti
- dll
Hal yang harus diperhatikan dalam mengurusi yatim adalah memenuhi kebutuhan psikis mereka, karena kewajiban kita bukanlah hanya memenuhi kebutuhan materi mereka saja.. Memenuhi kebutuhan psikis karena selama ini mereka tidak mendapatkan perhatian, kasih sayang, pendidikan dari orang yang mereka cintai (sosok oarang tuanya). Kita harus bisa berperan menggantikannya.
Infaq kepada yatim lebih utama dari pada infaq kepada orang yang tidka mampu, karena secara perhatian anak yang kurang mampu masih memiliki orang tua yang bisa memberikan perhatian dan kasih sayang. Mereka masih punya tempat untuk bercerita berbeda dengan anak yatim.
Baban yang berat bagi yatim karena tidak memiliki tempat untuk mengadukan apa yang mereka rasakan, yatim tidak bisa menyampaikan perasaannya yang terpendam selama ini. Kalaupun ada terkadang tidaklah tepat jadi wajar jika mereka menjadi pirangai yang kurang perhatian dan ingin diperhatikan. Sebenarnya mereka itu tidak nakal hanya saja kita yang kurang sabar menghadapinya. Hal ini harus kita pahami bersama. Dalam jiwa yatim adal kekosongan, tugas kitalah yang mengisi kekosongan itu.
Yatim adalah sosok orang lain yang kita jadikan saudara kandung tapi bisa juga yatim yang berasal dari garis keturunan keluarga sendiri. Jika saudaramu kelaparan maka yang lebih dahulu dimintai pertanggung jawaban adalah saudaranya sendiri. Maka saling perhatian dan membantulah kalian sesama saudara.
Menjadi orang yang bahagia
- Kamu harus betul betul bisa kusyuk dalam solat, dala solatmu tumpahkan beban hidupmu sehingga kamu dapat bahagia
- Ada waktu yang khusus kamu berdua duaan dengan Allah, binalah hubungan baik dengan Allah, rahmat Allah, kasih sayang Allah, perhatian Allah, akan tercurah kepada mu.
- Silahturahmi dengan orang terdekat, atur waktu ketemu kamu dengan keluarga (yang utama adalah orang tua, baru keluarga lainnya), jadi hubungan habluminanasmu terjaga
- Makanlah makanan yang enak (halal dan toyib)
- Nikmati hidupmu dan bahagian orang disekitarmu (anak yatim, fakir miskin dan orang duafa)
Rasulullah melihat seorang anak yatim, lalu beliau mengelus dan merangkulnya, berbuat baik kepadanya, membawa anak itu kerumah beliau, lalu beliau berkata kepada anak yatim itu " wahai anakku, maukah engkau bila aku menjadi ayahmu dan aisyah menjadi ibumu ?". " Kelak disurga nanti aku dan kalian (pengurus yatim) bagaikan jari telunjuk dan jari tengah (seperti itulah beliau memberikan isyarat." (HR Bukhari)
Memelihara anak yatim adalah bukti cintamu kepada Allah dan Rasulullah
Untuk kepengurusan anak yatim sebaiknya memisahkan harta dan makanan yang akan diberikan kepada mereka, karena dikawatirkan jika tercampur akan menjadi tidak amanah. Tetapi disini Allah lebih mengetahui niat kita. Jika tidka mau bercampur dalam satu kepengurusan (rekening) kalian bisa memisahkan.
Pengelolaan yatim ini tidak main main ini Perkara dunia dan Akhirat
Dalam urusan dunia dan akhirat, jika kamu bisa mengambil kebaikan dalam urusan dunia dan akhirat.
Allah menurunkan ayat Al An'am 152
" Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat."
Allah menurunkan ayat Anisa
(2) Dan berikanlah kepada anak-anak yatim itu harta-harta mereka. Dan janganlah kalian mengganti yang buruk dengan yang baik, jangan mencampurkan harta mereka ke dalam harta kalian, sesungguhnya (perbuatan itu) merupakan dosa yang besar.
(3) Dan apabila kalian takut tidak bisa berbuat adil kepada anak-anak perempuan yang yatim (untuk kalian jadikan istri), maka nikahilah perempuan-perempuan (lain) yang kalian senangi, dua atau tiga atau empat. Bila kalian takut tidak bisa berbuat adil, maka nikahilah satu perempuan saja atau budak-budak kalian. Yang demikian itu lebih membuat kalian tidak berbuat zhalim.
Pisahkan harta/makanan dan lebihkanlah sedikit makanan itu (intinya dalam memberi jangan sampai kurang). Hal ini membuat berat para sahabat dan akhirnya mengadu kepada Rasulullah dan turunlah surah al baqarah 220.
Meluangkan waktu untuk berfikir untuk yatim maka efekny akan dunia akhirat.
Mendiamkan harta anak yatim tanpa mengelola sampai hartanya habis sama saja seperti berlaku dzalim, berlaku dzalim kepada yatim balasannya seperti memakan bara api neraka dan hidup kekal didalamnya. Para sahabat takut sehingga memisahkan harta anak yatim dengan harta mereka dan makanan mereka. Rasulullah pun memberikan ppetunjuk kepada mereka
- Aturlah harta anak yatim dengan baik
- Harta yatim boleh di investasikan, boleh diolah, untuk kepentingan yatim
- Boleh rekening dicampur selama kamu amanah, kamu bisa mengaturnya dengan baik, sehingga mereka tidak kekurangan dan tetap bisa hidup layak (jangan sampai mendzalimi mereka, Allah tidak menyukainya), perlakukan yatim seperti memperlakukan saudaramu sendiri. Ketika bercampur Allah tahu mana yang akan membuat kerusakan ketika mengelola.
- Untuk mempermudah kepengurusan boleh harta tersebut dicampur dengan harta pribadi, seandainya ada niat tidak baik Allah lebih tahu dan berkehendak untuk membuatnya menjadi sulit
- Harta yatim jangan sampai terbengkalai dan jangan sampai akibat terbengkalai akan membahayakan yatim.
(QS Anisa ayat 6)
" Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu). "
Bersambung (klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar