Ustad Bactiar Nasir
Surah al Baqarah
(2) Zaman penuh fitnah
Untuk menjadi besar/sukses
(1) Dalam kehidupannya membawa misi dari Dzat Yang Maha Besar
(2) Dalam keseharianya selalu membesarkan Dzat Yang Maha Besar
(3) Dalam memberi berikanlah yang besar untuk Dzat Yang Maha Besar
Aku akan menang karena Nya atau hancur karena Nya
Kebaikan kamu dan keburukan kamu akan sama seperti followermu
Hidupmu akan diukur dari berapa besar kebaikanmu dan seberapa besar yang mengikuti kebaikanmu.
Seorang mukmin harus yakin bahwa :
Surah al Baqarah
(217) Mereka bertanya kepada mu tentang berperang pada bulan haram, katakanlah " Berperang dalam bulan haram adalah dosa besar, tetapi menghalangi manusia dari jalan Allah, kafir kepada Allah, menghalangi masuk ke masjidil haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar dosanya disisi Allah, dan berbuat fitnah lebih besar dosaya dari pada membunuh, mereka tidak henti hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamaNya, lalu ia mti dalam keadaan kekafiran, maka itulah mereka yang sia sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka dan mereka kekal didalamnya
(218) Sesungguhnya orang yang beriman, orang yang berhijrah, orang yang berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun dan Penyayang
Prilaku Orang Kafir
Perilaku orang kafir dari zaman Rasulullah memang telah memiliki perangai yang tidak baik, mereka gemar memprotes seorang muslim yang melanggar peraturan (meskipun yang dilanggar bukanlah peraturan yang besar tetapi masih bisa mendapatkan toleransi) tapi orang kafir tersebut lupa bahwa diri mereka sebenarnya lebih sadis karena melakukan pelanggaran yang lebih besar.
Salah satu tindaan yang dilakukan orang kafir saat itu adalah :
Mereka memprotes Rasulullah ketika menangkap sahabat orang kafir nya pada bulan haram, menurut mereka itu sebuah kesalahan. Tapi kalau mau dilihat lagi kesalahan orang kafir itu lebih besar karena mereka berbuat keji di bulan haram dengan mengusir para sahabat sahabat Rasulullah dan memaksanya untuk murtad.
Dari kejadian diatas Maka Allah menurunkan ayat al baqarah 217,
Allah mengancam oran orang yang pernah merasakan nikmatnya islam lalu meninggalkannya karena tekanan yang diterima, penganiayaan yang besar, jika mereka murtad maka amal baiknya yang dilakukan selama ini akan sia sia. Allah memberikan keringanan bagi mereka yang mengalami siksaan dan berpura pura megucapkan bahwa dirinya kafir (tetapi hatinya masih beriman kepada Allah). Ancaman ini langsung Allah berikan kepada setiap hambanya sampai akhir zaman
Kesimpulan yang diadapatkan dari Tadabur surah al baqarah 217 adalah
Pada saat itu para sahabat Rasulullah tidak tahu kalau sudah masuk bulan rajab, (bagi orang quraish sudah ada kesepakatan tidak ada peperangan dibulan rajab)
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu, dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.” (QS. At Taubah: 36)
Hadits Nabi menyebutkan 4 bulan ini dengan istilah tsalatsatun mutawaliyat (tiga bulan berturut-turut Bulan Dzul Qa’dah, Bulan Dzul Hijjah, Bulan Muharam ) dan bulan Rajab.
Waktu itu Abdullah bin Jaaz dan para sahabat Rasulullah yang lain diutus Rasulullah masih bulan jumadil akhir, tapi sudah mau memasuki awal bulan rajab. Kebiasaan orang kafir ketika melihat kesalahan kaum beriman selalu membesar besarkan masalah. Padahal prilaku mereka sendiri lebih keji melakukan kejahatan ditanah harom, mereka melakukan kekafiran dan permutadan. Mereka orang kafir saat itu jika memiliki celah mereka akan menyerang melakukan perlawanan.
Orang kafir menginginkan orang beriman untuk selalu bermusuhan, sesama teman saja sering mencari kesalahan temannya, seharusnya sesama mukmin harus saling memaafkan kesalahan temannya. Jika anda berada diposisi yang disalahkan maka bersabarlah. bersabar untuk siaga terhadap serangan balik yang akan dilancarkan musuh mu, Karena kalau kita diam disangka kita membenarkan sikap mereka yang salah. Kita harus memiliki prinsip yang harus bisa kita pegang yakni : kegelapan pasti akan kalah dengan cahaya yang muncul, malam akan tetap gelap selama cahaya belum muncul. (cahaya disini adalah amal ma'ruf nahi munkar). Munculnya kebenaran untuk menghadapi situasi yang menyimpang
Jika kita telah memahami prilaku orang kafir seperti itu maka sebaiknya tidak usah terlalu dilayani jika saat ini muncul lagi
Ancaman Bagi Orang Murtad dari Islam
Ancaman Bagi Orang Murtad dari Islam sudah Allah paparkan dalam surah al baqarah 217, mereka yang murtad akan mati dalam keadaan kafir. Amal mereka akan terhapus dan mereka akan kekal didalamnya. Ada orang yang telah menikmati indahnya berislam dan menikmati islam, tetapi ketika ia berada dibawah tekanan langsung dengan mudah menggadaikan keimanannya dengan mudah meninggalkan islam. Hatinya sudah tidak beriman secara terang terangan, ikut menghina islam. Orang seperti ini sia sia amal perbuatannya dan kekal di neraka.
Tapi masih ada harapan bagi orang yang telah merasakan menikmati islam, tetapi ketika ada dibawah tekanan ia hanya berpura pura kafir karena dibawah tekanan tetapi hatinya masih dengan keislamannya (hal yang dilakukannya ini masih bisa ditoleransi, semisal jiwanya terancam akan dibunuh) Allah masih selamatkan dirinya terbebas dari siksa api neraka.
Meskipun dalam tekanan sebaiknya tidak meninggalkan islam, inilah ukuran keimanan seseorang. Iman ukurannya pakai hati. Ibadah paling baik adalah ibadah yang memakai hati. Jagalah cahaya dihatimu walaupun banyak orang yang akan memadamkannya. Berjuanglah untuk sesensi dirimu sebagai seseorang yang mempertahankan keimanan, walau disekelilngmu menekan/memaksamu untuk murtad atau memadamkan cahaya iman. Inilah yang menjadi kemuliaan/keimanan seseorang dihadapan Allah) jangan sampai memanfaatkan islam tetapi kita tidak berbuat banyak untuk isla, jalan kemulian itu ketika kita hidup dan mati untuk islam tidak ada jalan lain selain itu
Kondisi saat ini
(1) Banyak memanfaatkan islam tetapi sedikit berbuat untuk islam
Mereka melakukan kebaikan kepada umat islam untuk kepentingan golongan dan dirinya sendiri, mengatas namakan islam bukan untuk kepentingan umat tetapi untuk dirinya sendiri dan golongannya. tetapi mereka tak berbuat banyak untuk islam
(2) Zaman penuh fitnah
Anak muda terus jaga cahaya keimanan, tabah dalam ketaqwaan, hindarkan diri berbagai bentk perdebatan yang tidak bermanfaat, lakukan pengorbanan agamamu untuk islam. Jika suatu hari menghadapi tekanan boleh bermanufer sejenak menikung sedikit. Tetapi (jika musuhmu berat) bergabunglah dengan kelompok lain, sehingga kekuatan muslim besar. Maka dengan begitu akan memperkokoh kekuatan mereka bertahan dan menyeranglah setelah itu. Pada zaman penuh fitnah ini yang penuh fitnah ini yang tidak boleh adalah padamnya cahaya iman dihatimu. seharusnya kau katakan "lebih baik mati dari pada menggadaikan aqidah dan keimanan handur" (memilih mati boleh dilakukan)
Para pahlawan hidupnya menjaga kemuliaan dirinya, Hanya beberapa kaum yang tidak sama dengan yang lainnya, karena orang orang itu memiliki prinsip lebih baik mati ditangan penjajah dari pada harus kehilangan kehormatan dan hina dihadapan Allah.
(3) Memberikan waktu yang sisa untuk islam
Jangan memberikan waktu yang sisa untuk islam, jangan pandai memanfaatkan islam untuk memperoleh karier, jabatn tetapi sesungguhnya tak pernah melakukan sesuatu untuk islam.
(4) Pertarungan abadi antara pengikut Tuhan dan pengabdi setan, merek akan terus berseteru terkecuali orang munafik.
Allah memberikan harapan kepada orang konsistenn terhadap imannya
Para pahlawan hidupnya menjaga kemuliaan dirinya, Hanya beberapa kaum yang tidak sama dengan yang lainnya, karena orang orang itu memiliki prinsip lebih baik mati ditangan penjajah dari pada harus kehilangan kehormatan dan hina dihadapan Allah.
(3) Memberikan waktu yang sisa untuk islam
Jangan memberikan waktu yang sisa untuk islam, jangan pandai memanfaatkan islam untuk memperoleh karier, jabatn tetapi sesungguhnya tak pernah melakukan sesuatu untuk islam.
(4) Pertarungan abadi antara pengikut Tuhan dan pengabdi setan, merek akan terus berseteru terkecuali orang munafik.
Allah memberikan harapan kepada orang konsistenn terhadap imannya
Allah memberikan harapan kepada orang konsistenn terhadap imannya, lalu siapakah orang tersebut :
1. Orang yang beriman
2. Berhijab
3. Berjihad
Rumus orang sukses dan bahagia
1. Orang yang beriman
2. Berhijab
3. Berjihad
Rumus orang sukses dan bahagia
Inna alladziina aamanuu waalladziina haajaruu wajaahaduu fii sabiili allaahi ulaa-ika yarjuuna rahmata allaahi waallaahu ghafuurun rahiimun
(1) Iman menjadi induk, sedangkan hijrah dan jihad sebagai pelengkap atau cabang utamanya. Semua kebaikan itu termasuk pada keimanan.
Dampak bagi orang yang konsisten terhadap keimanannya adalah akan menjadi orang yang bahagia, jalan hidupnya terhormat, dan menghantarkan kepada kesuksesan. Ada 3 (tiga) perbuatan tanda orang mulia dan bahagia hidupnya adalah : Iman, Hijrah, Jihad (disebut dengan tiga sumber As saadah)
(2) Seseorang yang berhijrah
Suasana hijrah adalah suasana baru, iman itu akan selalu teruji saat hijrahmu, jika kamu tidak berjihad untuk berhijrah maka bisa futur (balik lagike asa jaman sebelum hijrahmu).Perubahan dalam berhijrah berjihad tanpa henti untuk terus maju menjadi yang terdepan. Gagal hijrah karena tidak mau berjihad meninggalkan hijrah.
(3) Orang yang berjihad
Selain berjihad melakukan hijrah masih banyak jihad lainnya. jihad sebagai bentuk menjaga agama Allah.
Maka lihatlah sekelilingmu apakah mereka melakukan ke-3 (tiga) unsur diatas (iman, hijrah,jihad)
Orang orang tersebut adalah orang yang hidupnya beruntung, mujur dan terhormat.
Iman adalah :
(1) Iman sebagai dasar ditolak dan diterimanya amalan ibadah. Seseorang semua bisa melakukan kebaikan tetapi kebaikannya tidak ada bernilai ibadah.
(2) Iman juga menentukan mana calon calon penghuni surga, tiada yang dapat ditembus untuk mendapatkan kenikmatan di surga, Didalam orang beriman itu tidak membedakan pahala wajib atau sunah semua dikerjakan.
Hijrah adalah :
Hijrah adalah meninggalkan semua yang dicintai, yang disukai dalam hati, untuk mencapai ridho Allah, meninggalkan harta, keluarga, sahabat, untuk mendekatkan diri kepada Allah. Orang berhijrah itu berat karena harus berhijrah dari zona nyaman ke zona asing yang tidak nyaman. (tidak enak berada di zona asing)
(1) Hijrah fisik setelah mekah dikuasai, setelahnya hijrah dari maksiat ke taat
(2) Berhijrah itu berat tetapi Rasulullah memilih utuk hijrah ke madinah dan wafat di madinah
(3) Berhijrah walau merasa asing teruslah berjuang untuk menjadi lebih baik
(4) Berhijrah awalnya tidak merasa nyaman, dulu berhijrah tidak nyaman karena standar ukurannya fisik (karena berperang). Perasaan tidak nyaman itu diawal saja lama kelamaan akan terbiasa.
(5) Seseorang yang berhijrah harus paham bahwa sebagai hamba Allah harus patuh kepada perintahnya, rejeki yang diterima dari Allah dan kembalikan lagi untuk jalan Allah, kita telah diberikan al quran (pada al quran sebenarnya Allah sedang berbicara kepada mu tetapi kamu tidak memanfaatkan media itu)
(6) Jangan jadikan harta dan fisik sebagai ukuran mu untuk berhijrah. karena kebahagiaan itu ketika kita sama sama mendekat ke Allah. Maka sungguh sungguhlah dijalan hijrahmu
Jihad adalah :
Jihad adalah mengeluarkan segenap potensi diri, untuk memudahkan berjuang ditengah zona nyamanmu, untuk konsisten di jalan sirotolmustakim. Jihad juga harus berjuang melawan tekanan / tuduhan / hinaan dan konsisten sampai ke fase kebahagiaan dan kemuliaan.
Orang yang bersungguh sungguh berharap kepada Allah
Orang yang bersungguh sungguh berharap kepada Allah adalah orang yang konsisten di jalan Allah. Allah akan catat orang orang yang berhijrah dan berjihad dan Allah akan mampukan dimana bumi dipijaknya. Suatu rahmat Allah akan tercurah untukmu.
Nabi ibarahim perkata " sesungguhnya aku berpindah ke tempat yang Allah suruhkan kepadaku, harta bukanlah tujuan kami untuk pergi" Berpindah hijrah ketempat dimana Allah memerintahkan untuk berpindah, karena aku yakin disaat Allah memerintahkan aku berpindah maka akan ada hikmah dalam setiap kejadian.
Ikuti saja apa yang telah Alah perintahkan kepadamu, jangan ukur Allah dengan akalmu ketika ingin beriman berhijrah dan berjihad
Orang yang bersungguh sungguh berharap kepada Allah
Orang yang bersungguh sungguh berharap kepada Allah adalah orang yang konsisten di jalan Allah. Allah akan catat orang orang yang berhijrah dan berjihad dan Allah akan mampukan dimana bumi dipijaknya. Suatu rahmat Allah akan tercurah untukmu.
Nabi ibarahim perkata " sesungguhnya aku berpindah ke tempat yang Allah suruhkan kepadaku, harta bukanlah tujuan kami untuk pergi" Berpindah hijrah ketempat dimana Allah memerintahkan untuk berpindah, karena aku yakin disaat Allah memerintahkan aku berpindah maka akan ada hikmah dalam setiap kejadian.
Ikuti saja apa yang telah Alah perintahkan kepadamu, jangan ukur Allah dengan akalmu ketika ingin beriman berhijrah dan berjihad
Untuk menjadi besar/sukses
(1) Dalam kehidupannya membawa misi dari Dzat Yang Maha Besar
(2) Dalam keseharianya selalu membesarkan Dzat Yang Maha Besar
(3) Dalam memberi berikanlah yang besar untuk Dzat Yang Maha Besar
Aku akan menang karena Nya atau hancur karena Nya
Kebaikan kamu dan keburukan kamu akan sama seperti followermu
Hidupmu akan diukur dari berapa besar kebaikanmu dan seberapa besar yang mengikuti kebaikanmu.
Seorang mukmin harus yakin bahwa :
(1) Mukmin akan memang karena pertolongan Allah
(2) Mukmin yang berada dijalan Allah akan mendapatkan cinta dan rahmatNya
(3) Mukmin haru selalu mau mencari rahmat Allah, bahwa Rahmat Allah lebih luas dari apa yang manusia bisa bayangkan
(4) Mukmin ketika gagal harus cepat bangkit carilah rahmatku kembali (beriman berhijrah dan berjihad)
(5) Mukmin yang merasa hebat dan memiliki banyak amalan janganlah merasa cukup puas dengan amalannhya. Bisa melakukan ibadah itu karena Rahmat Allah. Bisa bersedekah itu juga karena Rahmat Allah.
(6) Mukmin dalam proses perjalanannya pernah melakukn kesalahan, Allah Maha mengampuni. kesalahan dalam proses perjalanan tersebut karena mengukur Allah dengan akalmu.
Bersambung (klik disini)
Bersambung (klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar